ANALISIS PEMBIAYAAN KESEHATAN BERSUMBER DANA ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH DI KOTA BOGOR TAHUN 2014-2016 Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 bahwa dalam mewujudkan derajat kesehaan masyarakat pemerintah bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Selaras dengan semangat Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, terbentang peluang dan tantangan bagi sektor kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan untuk mampu menyusun rencana serta menetapkan strategi yang lebih sesuai dengan kondisi daerah dan dapat menjamin lebih efektifnya upaya pelayanan kesehatan sehingga diharapkan lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk mendukung tercapainya Visi Kota Bogor yaitu ” Menjadikan Bogor sebagai kota yang nyaman, beriman dan transparan” , dengan misi ke-2 yaitu “Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur”, melalui perwujudan Visi Dinas Kesehatan yaitu “Kota Bogor sehat, nyaman, mandiri, dan berkeadilan” ditetapkan berbagai program kesehatan yang telah disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat, dengan mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta ketersediaan sumber daya yang ada. Core area bidang Kesehatan meliputi: a. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dasar b. Penyelenggaraan Pelayanan Gizi c. Penyelenggaraan Pelayanan pemberantasan penyakit menular dan penyehatan Lingkungan d. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian (obat ) e. Penyelenggaraan Upaya Promosi Kesehatan Pada tahun 2015, pembiayaan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Bogor bersumber dari APBD Kota, APBD Propinsi (Bantuan Keuangan Propinsi/DAPIL I), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan APBN (TP). anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor 4,69% dari APBD Kota Bogor diluar gaji karyawan (Belanja Tidak Langsung). Apabila merujuk pada Undang – undang kesehatan No. 36 tahun 2009 Pasal 171 ayat (2) berbunyi, “Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji” dan Perda no. 3 tahun 2005 tentang penyelenggaraan kesehatan daerah. Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor belum mencapai angka tersebut, namun kenaikan anggaran kesehatan secara bertahap setiap tahunnya. Gambaran masyarakat Kota Bogor di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan berwawasan kesehatan adalah masyarakat yang ditandai oleh situasi penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Untuk terselenggaranya tugas ini penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat Promotif dan Preventif yang didukung oleh upaya Kuratif dan Rehabilitatif. Penyusunan Indikator Kinerja Utama: 1. Sasaran 1 : Meningkatnya aksesbilitas masyarakat miskin terhadap layanan kesehatan 2. Sasaran 2 : Menurunnya kasus penyakit menular 3. Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas kesehatan individu dan keluarga 4. Sasaran 4 : Meningkatnya upaya kesehatan ke masyarakat 5. Sasaran 5 : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku bersih dan sehat bagi diri sendiri dan lingkungannya 6. Sasaran 6 : Berkurangnya kawasan permukiman kumuh 1. Sasaran : Meningkatnya aksesbilitas masyarakat makin terhadap layanan kesehatan Tabel . Evaluasi Pencapaian Sasaran (1) Pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2016 INDIKATOR SASARAN 1 2 Kondisi Kinerja Awal Persentase 100 masyarakat miskin terlayani di sarana kesehatan dasar dan rujukan (%) Persentase 0 kunjungan dokter pada keluarga pra sejahtera (%) CAPAIAN KINERJA SASARAN Tahun 2016 Target Realisasi Kategori Keterangan 100 Capaian (%) 100 100 Sangat Baik Tercapai dan Melebihi Target 82 91.8 111.9 Sangat Baik Tercapai dan Melebihi Target Indikator Kinerja Kinerja 2014 Persentase pasien 100% gakin yang terlayani di sarana pelayanan dasar dan rujukan TABEL ANGGARAN 2015 BLM Kinerja 2015 100% Kinerja 2016 100%