Uploaded by User40050

diagnosa autisme

advertisement
Diagnosa
Gangguan interaksi sosial
Kategoris : relasional
Subkategori : interaksi sosial
Definisi : kuantitas dan /atau kualitas
hubungan sosial yang kurang yang atau
berlebih
Penyebab :
1. defisiensi bicara
2. hambatan perkembangan /maturasi
3. perubahan neurologis (mis. Kelahiran
prematur,distres petal,persalinan cepat atau
persalinan lambat)
5. disfungsi sistem keluarga
6. ketidak teraturan atau kekacauan
lingkungan
7. penganiayaan atau pengabaian anak.
8. hubungan orang tua anak-tidak
memuaskan
9. model peran negatif
10. impulsif
11. perilaku penentang
12. perilaku agresif
13. keinginan berpisah dengan orang
terdekat
Gejala tanda dan mayor
Subjektif :
1. merasa tidak nyaman dengan situasi di
luar sosial
2. terasa sulit atau mengkomunikasikan
perasaan
Objektif :
1. kurang responsif atau tertarik pada orang
lain
2. tidak berminat melakukan kontak emosi
dan fisik
Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. sulit mengungkapkan perasaan
Objektif
1. gejala cemas berat
2. kontak mata kurang
3. ekpresi wajah tidak responsif
4. ketidak operatif dalam bermain dan
berteman dengan sebayah
5. perilaku tidak sesuai usia
Kondisi klinik terkait :
1. retardasi mental
2. gangguan autistik
SLKI
Interaksi sosial.
SIKI
Modifikasi perilaku
keterampilan sosial
Setelah di lakukan
Observasi
intervensi
- Observasi identifikasi
keperawatan
kurangnya keterampilan
selama 3x24 jam
sosial
maka resiko infeksi
- Identifikasi penyebab
menurun dengan
kurangnya keterampilan
kriteria hasi :
sosial
1. perasaan nyaman Terapeutik
dengan situasi sosial - Motifasi untuk berlatih
(3)
keterampilan sosial,beri
2. perasaan mudah
umpan balik positif
menerima atau
(mis.pujian atau
mengkomunikasikan
penghargaan terhadap
perasaan (3)
kemampuan sosialisasi
Responsif pada
Edukasi
orang lain (3)
- Anjurkan mengevaluasi
Ket :
pencapaian setiap interaksi
1. menurun
Edukasi
2. cukup menurun
-edukasi keluarga dukungan
3. sedang
keterampilan sosial
4. cukup meningkat
5. meningkat
Rasional
3. attection deficit/hiperactifity disorder
(ADHD)
4.gangguan perilaku
5. oppositional defiant disorder
6. gangguan tourette
7. gangguan kecemasan perpisahan
8. syndrom down
Gangguan Persepsi sensosi
Kategori : psikologis
Subkategori : integritas ego
Definisi :
Perubahan persepsi terhadap stimulus baik
internal maupun eksternal yang di sertai
dengan respoon yang berkurang,berlebihan
atau tertistorsi.
Penyebab
1. gangguan penglihatan
2. gangguan pendengaran
3. gangguan penghiduan
4. gangguan perabaan
5. hipoksi serebral
6. penyalahgunaan zat
7. usia lanjut
8. pemajanan toksin lingkungan
Tanda dan gejala mayor
Subjektif
1. mendengar suara bisikan atau melihat
bayangan
2. merasakan sesuatu melalui indra
perabaan,penciuman,atau pengecapan
Objektif :
1. distorsi sensoti
2.respon tidak sesuai
5. bersikap seolah
melihat,mendengar,mengecap,meraba,atau
mencium sesuatu
Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. menyatakan kesal
Objektif
1. menyendiri
2. melamun
3. konsentrasi menurun
4. disorientasi waktu,tempat,orang atau
situasi
5. curiga
6. melhat ke satu arah
7. mondar mandir
8. bicara sendiri
Kondisi klinik terkait
Persepsi sensori
Setelah di lakukan
intervensi
keperawatan
selama 3x24 jam
maka resiko infeksi
menurun dengan
kriteria hasi :
1. verbalisai
mendengar bisikan
(3)
2. verbalisai melihat
bayangan (3)
3. verbalisai
merasakan sesuatu
melalui indra
pengecapan (3)
Ket:
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
Meminimalisasi rangsangan
Observasi
- Periksa status
mental,status sensori,dan
tingkat kenyamanan (mis.
Nyeri, kelelahan )
Terapeutik
- Batasi stimulus lingkungan
(mis.
Cahaya,suara,aktivitas)
- Diskusikan tingkat toleransi
terhadap beban sensori
9mis. Bising,terlalu terang)
Edukasi
- Ajarkan cara
meminimalisasi stimulus
(mis.mengatur
pencahayaan di
ruangan,mengurangi
kebisingan,membatasi
kunjungan).
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
yang mempengaruhi
persepsi stimulus
1. glaukoma
2. katarak
3. gangguan reftraksi
(miopia,hiperopia,astigmatisma,presbiopia)
4. trauma okuler
5. trauma pada sarah kranialis,II,III,IV,dan VI
akibat
stroke,aneurisma,intrakranial,trauma/tumor
otak)
6. infeksi okuler
7. presbikusis
8. malfungsi alat bantu mendengar
9. derilium
10. demensia
11. gangguan amnestik
12. penyakit terminal
13. gangguan psikotik
Gangguan komunikasi verbal
Kategori : relasional
Subkategori : interaksi sosial
Definisi : penurunan, perlambatan, atau
ketiadaan kemampuan untuk menerima,
memproses, mengirim, dan/atau
menggunakan sistem simbol.
Penyebab :
1. penurunan sirkulasi serebral
2. gangguan neuro muskular
3. gangguan pendengaran
4. gangguan muskuloskuletal
5. kelainan palatum
6. hambatan fisik ( mis, terpasang
trakkeastomi intubasi, trikotiroidektomi)
7. hambatan individu( mis, ketakutan,
kecemasan, merasa malu, emosianal,
kurang privasi)
8. hambatan psikologis ( mis, gangguan
psikotik, gangguan konsep diri, harga diri
rendah, gangguan emosi )
9. hambatan lingkungan ( mis,
ketidakcukupan informasi, ketiadaan orang
terdekat, ketiaksesuaian budaya, bahasa
asing)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif
Objektif
1. tidak berbicara atau mendengar
2. menunjukan respon tidak sesuai
Gejala dan Minor
Subjektif
Komunikasi
Verbal
Setelah di lakukan
intervensi
keperawatan
selama 3x24 jam
maka resiko infeksi
menurun dengan
kriteria hasi :
1. kemampuan
berbicara (3)
2. kemampuan
mendengar(3)
3. kesesuaian
ekspresi wajah
tubuh(3)
Ket :
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
Promosi komunikasi : defisit
bicara
Observasi :
- Monitor proses
kongnitif,dan fisiologis
yang berkaitan dengan
kesehatan berkaitan
dengan bicara (mis.
Memori,penndengaran,dan
bahasa)
- Identifikasi perilaku
emosional,dan fisik sebagai
bentuk komunikasi
Terapeutik
- Sesuaikan gaya komunikasi
dengan kebutuhan
(mis.berdiri di depan
pasien,dengarkan dengan
seksama,tunjukan satu
gagasan atau pemikiran
sekaligu,bicaralah dengan
perlahan sambil
menghindari
teriakan,gunakan
komunikasi tertulis,atau
meminta bantuan
keluiarga untuk memahami
ucapan pasien
Edukasi
- Anjurkan berbicara
perlahan
- Ajarkkan pasien dan
keluarga proses
Objektif
1. gagap
2. tidak ada kontak mata
3. sulit memahami komunikasi
4. sulit mempertahankan komunikasi
5. sulit menggunakan eksperesi wajah atau
tubuh
6. tidak mampu menggunakan ekspresi
wajah dengan tubuh
7. sulit menyusun kalimat
8. perbalisasi tidak tepat
9. sulit mengungkapkan kata-kata
10. disorientasi, orang, tempat, waktu
11. Defisit penglihatan
Resiko infeksi
Kategori : lingkungan
Subkategori : keamanan dan proteksi
Definisi : Beresiko mengalami peningkatan
terserang organisme patogenik
Faktor resiko :
1. penakit kronik (mis. Diabetes melitus)
2. efek prosedur infasif
3. malnutrisi
4. peningkatan paparan organismen
patogen lingkungan
5. ketidak adekuatan pertahanan tubuh
primer
1). Gangguan peristaltik
2). Kerusakan integritas kulit
3). Perubahan sekresi PH
4). Penurunan kerja miliaris
5). Ketuban pecah lama
6). Ketuban pecah sebelum waktunya
7). Merokok
8). Statis cairan tubuh
6 Ketidak adekuatan pertahanan tubuh
sekunder
1). Penurunan hemoglobin
2). Imununodupresi
3). Leukopenia
4). Supresi respon inflamasi
5). Vaksinasi tidak adekuat.
Kondisi klinik terkait
1. AIDS
2. luka bakar
3. penyakit paru obstruktif kronis
4.diabetes melitus
5. tindakan invasif
6. kondisi menggunakan terapi steroid
kongnitif,anatomis dan
fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan bicara
Kolaborasi
- Tunduk ke ahli patologis
bicara atau terapis
Integritas kulit dan
jaringan
Setelah di lakukan
intervensi
keperawatan
selama 3x24 jam
maka resiko infeksi
menurun dengan
kriteria hasi :
1. kebersihan
tangan
2. kebersihan badan
3. nafsu makan
Ket:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
Pencegahan infeksi
Observasi
- Monitor tanda dan gejala
infeksi lokal dan sistemik
Terapeuti
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasie
- Pertahankan teknik
aseptikm pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi
- sssskolaborasi pemberian
imunasasi jika perlu
7. penyalahgunaan obat
8. ketuban pecah sebelum waktunya
9. kanker
10. gagal ginjal
11. imunosupresi
12. limfedema
13. leukosit
14.openia
15. gangguan fungsi hati
.
Download