UAS INVERSI Nama : Ihlasul Amal NPM : 1715051035 PENENTUAN EPISENTER GEMPA DENGAN METODE INVERSI NON-LINEAR Tahapan: Mulai Input data t0,vp,ti,x0,yo For n=1;10 Penentuan Episenternya gm=to+(1/vp)*(sqrt((xM(1)).^2+(y-M(2)).^2)); dgm_dx=(1/vp)*(-(xM(1)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(yM(2)).^2)); dgm_dy=(1/vp)*(-(xM(2)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(yM(2)).^2)); J=[dgm_dx dgm_dy]; Mo=M; M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm) M1=[M1 M]; Mn=M1'; Episenter Hasil Perhitungan Objektif End Data yang digunakan : STASIUN ST1 ST2 ST3 ST4 Bujur (km) 20 50 40 10 Lintang (km) Waktu tempuh Gelombang pada masing-masing stasiun 10 25 50 40 Script yang digunakan : clear all clc to=0; % origin time vp=4; % kecepatan gelombang gempa ti=[7.1;1.8;5;7.9]; % waktu tempuh masing2 stasiun x=[20;50;40;10]; y=[10;25;50;40]; % posisi stasiun h=length(x); figure(1) stem(x,y,'h') hold on grid on figure(2) M=[40;30]; % posisi tebakan awal [X,Y]=meshgrid(0:10:80,0:10:80); plot(X,Y,'o-') grid on figure(3) M1=[]; for n=1:5 gm=to+(1/vp)*(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2)); dgm_dx=(1/vp)*(-(x-M(1)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2)); dgm_dy=(1/vp)*(-(x-M(2)))./(sqrt((x-M(1)).^2+(y-M(2)).^2)); J=[dgm_dx dgm_dy]; Mo=M; M=Mo+inv(J'*J)*J'*(ti-gm) M1=[M1 M]; Mn=M1'; end; plot(Mn(:,1),Mn(:,2),'o') hold on plot(Mn(:,1),Mn(:,2)) % oleh stasiun pertama t_cal1=to+(1/vp)*sqrt((x(1)-X).^2+(y(1)-Y).^2); Error1=(t_cal1-ti(1)).^2; % oleh stasiun kedua t_cal2=to+(1/vp)*sqrt((x(2)-X).^2+(y(2)-Y).^2); Error2=(t_cal2-ti(2)).^2; % oleh stasiun ketiga 7,1 1,8 5 7,9 t_cal3=to+(1/vp)*sqrt((x(3)-X).^2+(y(3)-Y).^2); Error3=(t_cal3-ti(3)).^2; % oleh stasiun keempat t_cal4=to+(1/vp)*sqrt((x(4)-X).^2+(y(4)-Y).^2); Error4=(t_cal4-ti(4)).^2; Erms=sqrt((1/n)*(Error1+Error2+Error3+Error4)); [cs,h]=contour(X,Y,Erms,[0:0.5:15]); clabel(cs,h) figure(4) plot(x,y,'h') hold on plot(Mn(:,1),Mn(:,2),'o') hold on plot(Mn(:,1),Mn(:,2)) grid on proses input data, disini terdapat data kecepatan Vp = 4 kemudian ada data longitude dan lattitude pada masing-masing stasiun. Selanjutnya membuat meshgrid atau tebakan awal untuk melakukan duplikat matriks X dan Matriks Y setelah itu dilakukan hubungan data dengan parameter model dan juga dilakukan proses inversi. Pada proses inversi digunakan turunan rumus dari fungsi pemodelan kedepan untuk memperoleh data perhitungan waktu tiba: yang disesuaikan pada gempa arahnya memiliki secara horintal dan vertical. Sehingga akan didapatkan matriks kernelnya. Hasil waktu tiba dari perhitungan kemudian dibandingkan dengan hasil observasi untuk mendapatkan delta T yang mana hal tersebut merupakan eror. Setelah itu jarak antara t hasil perhitungan dengan t hasil observasi dilakukan minimumisasi. Hasil Running dari script diatas berupa episenter dalam x dan y juga hasil perhitungan objektif yang dinyatakan oleh kesalahan perhitungan rata-rata Hasil akhirnya adalah Kontur yang diperoleh merupakan hasil interpolarisasi hasil perhitungan objektif yang disini merupakan selisih antara t observasi dengan t hasil perhitungan.Posisi episenter disitu tidak tepat pada posisi parameter model hal tersebut terjadi akibat adanya penambahan erornya.