HELMINTOLOGI

advertisement
HELMINTOLOGI
TM_8
Definisi Helmintologi
Bahasa yunani ; “helminth” berarti
cacing
Kelompok Metazoa
Helmintologi : ilmu yg mempelajari
cacing yg hidup sbg parasit pada
manusia
7/22/2017
2
3 Klasifikasi cacing (MC)
1. Phylum Annelida
“Lintah”  ektoparasit
hidup di air dan darat
ukurannya bermacam2
7/22/2017
3
2. Phylum nemathelminthes
 Kelas nematoda
 Kel cacing dng bentuk bulat memanjang
seperti benang (Nema benang)
kulit luar tidak bersegmen, kutikulanya licin,
kadang2 bergaris, memiliki rongga badan
serta jenis kelamin terpisah
bersifat parasit bagi hewan maupun manusia
7/22/2017
4
3 Plylum Platyhelminthes
Kel cacing pipih, dpt berbentuk pipih spt
daun atau pipih panjang seperti pita.
• pipih spt daun  trematoda, kelas
trematoda biasanya tdk memiliki rongga
badan, bersifat hermafrodit,
alat pencernaan buntu
• pipih panjang spt pita cestoda
umumnya tdk memiliki rongga badan, tdk
memiliki alat pencernaan dan bersifat
hemafrodit
7/22/2017
5
5 Kel medium penularan
WHO (1964)
• Penularan melalui tinja (faeces)
telur dan larva menjadi infektif jika melalui
atau berada di anus .
penularan langsung dr orang ke orang
7/22/2017
6
5 Kel medium penularan
• Penularan melalui tanah (soil transmitted
atau Geohelmiths)
Telur/larva menjadi infektif sesudah
menjalani proses pematangan di dalam
tanah
7/22/2017
7
5 Kel medium penularan
• Penularan melalui Arthropoda
Arthropoda  vektor
stadium infektif berkembang di dalam
tubuh arthropoda.
7/22/2017
8
5 Kel medium penularan
• Penularan Melalui siput
stadium infektif tubuh siput
• Penularan terjadi melalui daging hewan
stadium infektif tubuh hewan
7/22/2017
9
epidemiologinya
•
•
•
•
•
•
•
•
7/22/2017
Adanya sumber infeksi
Lingkungan yg menguntungkan
Siklus hidup cacing
Keadaan sosial ekonomi
Kepercayaan/kebiasaan
Sistem perairan
Perpindahan penduduk
Transport yg mudah dan cepat
10
Patologi dan klinik
• Tdk bersifat akut
• Gejala  setelah serangan berulang
setelah ada kerusakan jaringan, berat
ringannya tergantung :
– Jumlah parasit
– Kerentanan/kekebalan hospes
7/22/2017
11
Diagnosis
• Gejala umumnya tdk spesifik
• Penegakan diagnosis dng pemeriksaan
laboratorium :
7/22/2017
– Tinja
– Konsentrasi/biakan
– Usapan anus
– Biopsi
– Darah
– Urin
– Sputum, dll
12
Pencegahan
• Mengurangi sumber penularan (mengobati
penderita)
• Pendidikan kesehatan
• Pemberantasan hospes perantara dan
vektor
• Mempertinggi imunitas,
• Pengawasan higiene sanitasi
7/22/2017
13
Nematoda (scr Umum)
• Parasit yg jumlah spesiesnya paling
banyak
• Kebanyakan hidup bebas di air tawar, laut
. Ada juga yg hidup di lumpur dan tanah
perkebunan
7/22/2017
14
Soil Transmitted Helminths
(STH)
• Nematoda Usus yg perkembangan
embrionya pada tanah (Craig dan Faust,
1976)
• Geohelmintths / cacing tular tanah (Agoes,
1999)
7/22/2017
15
Epidemiologi di indonesia
• Iklim tropis yg lembab
• Higiene & sanitasi yg kurang baik
• Tingkat pendidikan , ekonomi & sosial yg
rendah,
• Kepadatan penduduk
• Kebiasaan hidup yang kurang baik
7/22/2017
16
• tanah  pematangan telur/larva
• Non infektif  infektif
• 3 spesies yg sering di jumpai di Indonesia:
– Ascaris lumbricoides,
– Tricuris trichiura
– Necator Americanus
7/22/2017
17
Ascaris Lumbricoides
(Ascariasis)
•
•
•
•
7/22/2017
Habitat  usus halus
Manusia  satu2nya hospes definitif
Merupakan nematoda usus terbesar
Berwarna putih kekuningan – merah muda,
cacing mati berwarna putih
18
Ascaris Lumbricoides
7/22/2017
19
Morfologi dan siklus hidup
• Badan bulat memanjang, kedua ujung
lancip
• Cacing jantan panjang 15-30 cm x lebar 35 mm
• Betina 22-35 cm x lebar 3-6 mm.
• Cacing betina menghasilkan 200mrb butir
telur sehari, berlangsung semasa hidup
cacing (6-12 bln)
7/22/2017
20
Larva masuk ke
tubuh melalui
mulut, cairan
lambung akan
mengaktifkan
larva
Tlr keluar dr tinja
dlm keadaan blm
membelah
Proses
pematangan 2024 hari, suhu
optimal 30 oC
Ususkapiler darah masuk alat pernafasan kelambungusus halus
Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur
6-10 minggu
7/22/2017
21
Ascaris Lumbricoides
• Diagnosis : menemukan telur dan cacing
dewasa dalam tinja selama masa
intestinal,  antelmintik atau keluar
dengan sendirinya melalui mulut/anus
Aspek Klinis Ascaris Lumbricoides
• Gejala yangh timbul pada biasanya terjadi pada saat
berada diparu-paru.
• Gangguan yang disebabkan cacing dewasa
• Penderita mengalami gejala gangguan usus ringan
seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau
konstipasi.
• Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing
menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi
usus (ileus).
• Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara
ke saluran empedu, apendiks atau ke bronkus dan
menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga
kadang-kadang perlu tindakan operatif.
Epidemiologi A. Lumbricoides
• Kosmopolit , daerah tropis dng udara
lembab
• Erat hub. Dng higiene & sanitasi
• Terutama menyerang anak2 5-9 thn
• Laki2, maupun perempuan mempunyai
kemungkinan terinfeksi yg sama
7/22/2017
24
Ascaris Lumbricoides
(Lanjutan)
• Perkembangan didaerah endemik
didukung oleh keadaan lingkungan
– Tanah dan iklim yg sesuai liat, 25°C-30°C
– Jumlah telur yg dpt bertahan hidup
– Jumlah telur yg dpt hidup sampai bentuk
infinitif dan masuk ke dalam hospes
7/22/2017
25
Pengobatan
• Pemberian obat secara perorangan atau
massal
• Obat lama piperasin, tiabendazol,
heksilresorkinol &hetrazan.efek samping
• Baru: pirantelpamoat, mebendasol,
albedazol, levamisol
• Syarat peng massal: mudah di terima
masy, efek samping rendah,
7/22/2017
26
Trichuris Trichiura
•
•
•
•
7/22/2017
Cacing cambuk / whipworm
Habitat di dalam usus besar
Manusia  hospes defenitif
Trichuriasis
27
Morfologi
• Cacing betina lebih besar
• Sehari cacing betina menghasilkan 30004000 telur
• Pematangan telur pada tanah 3-5 minggu
• Telur menetas di usus halus, cacing
dewasa menetap di usus besar selama
beberapa tahun.
7/22/2017
28
Epidemiologi
• Kosmopolit
• Daerah tropis, panas & lembab
• Tanah yg paling baik untuk perkembangan
telur yi/: tanah yg hangat, basah dan
teduh.
• Paling sering menyerang anak 1-5 thn
7/22/2017
29
Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura
• Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan
tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens.
• Pada infeksi berat terutama pada anak, tersebar di seluruh kolon
dan rektum.
• Menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus.
• Pada tempat perlekatannya terjadi pendarahan.
• Menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia.
• Penderita terutama anak dengan infeksi Trichuris yang berat dan
menahun, menunjukan gejala nyata seperti diare yang sering
diselingi dengan sindrom disehuris yang berat dan menahun
• Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan infeksi cacing
lainnya atau protozoa.
• Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis jelas atau
sama sekali tanpa gejala,
• Parasit ini ditemukan pada tinja secara rutin
Cacing Tambang
(N.Americanus & A.Duadenale
• N. Americanus  necatoriasis
• Ancylostoma duadenale 
ancylostomiasis
• Habitat : usus halusjejunum
• Hospes definitif : manusia
• Cacing dewasa hidup berwarna putih
keabu-abuan sampai kemerahan
7/22/2017
31
Morfologi
• Morfologi kedua cacing mirip
• Perbedaan khas terutama pada betina, N.
Americanus menyerupai huruf S, A duadenale
menyerupai huruf C
• NA 9000-10.000 tlr /har
• AD 10.000-20.000 tlt/hari
• Suhu 23-33 oC dlm 24-48 jam akan menetas
• Dpt bertahan hidup di tanah 2minggu
• Larva dpt menembus kulit
• Cacing dewasa dpt hidup ± 10 thn.
7/22/2017
32
Daur Hidup Necator Americanus &
Ancylostoma Duodenale
Epidemiologi
• Kosmopolit , terutama daerah khatulistiwa
• Prevalensi30-50% di berbagai daerah di
Indonesia
• P > daerah perkebunan karet dan kopi,
pertambangan
• Hidup di tanah pasir, liat, lumpur yg tertutup
daun dan gembur, yg tercampur humus dan
terlindung dari sinar langsung.
• Paling sering menyerang org dewasa laki2
• Di ina paling sering NA dari pada AD
7/22/2017
34
Pencegahan
• MCK yg sehat dan teratur
• Penyuluhan
• Higiene dan sani tasi lingkungan
7/22/2017
35
Enterobius vermicularis
(cacing kermi)
• Hospes definitif manusia.
• Nama penyakitnya adalah oksiuriasis atau
entrobiasis.
• Diagnosis  menemukan telur dengan
anal swab
• Akan bersarang di usus besar, pada
malam hari , biasanya cacing betina
menaruh telurnya di daerah anus.
7/22/2017
37
Pencegahan dan Pemberantasan
• Memutuskan rantai daur hidup dengan :
- Defekasi dikakus
- Menjaga kebersihan
- Pengobatan masal
• Pemberian penyuluhan kepada
masyarakat mengenai sanitasi lingkungan
strongyloides stercoralis
• Hidup bebas di tanah /sbg parasit
• Manusia merupakan hospes utama cacing ini,
walaupun ada yang ditemukan pada hewan
tdk punya perantara
• Cacing ini dapat mengakibatkan penyakit
strongilodiasis.
• Diagnosis dengan menemukan telur pd tinja
• Ditemukan jg pd anjing & kucing
Daur Hidup strongyloides
stercoralis
Menembus kulitvenajantung kanan dan paru2,
Aspek Klinis strongyloides
stercoralis
• Kulit  munculnya alur urtikaria mulai dari
daerah dekat anus, perluasan paling
sering terdapat di bagian dada
• Paru-Paru  pada kasus hiperfinfeksi
terjadi batuk2, pernfasan memendek,
mengigil, demam, dan sindrom loeffler
• Usus  gangguan pada saluran
pencernaan, dapat berlasung menahun.
Ancylostoma Braziliense dan
Ancylostoma Caninum
• Cacing ini hidup di dalam usus halus
kucing dan anjing.
• Pada manusia, A.braziliense dan A.
Caninum menimbulkan kelainan kulit.
Trichinella spiralis (Trichina
worm, cacing trichina)
• Cacing ini hidup dalam mukosa
duodenum, sampai sekum manusia.
• Selain menginfeksi manusia, cacing ini
juga menginfeksi mamalia lain, seperti
tikus, kucing, anjing, babi, beruang, dll.
• Penyakit yang disebabkan parasit ini
disebut trikinosis, trikinelosis, dan
trikiniasis.
Toxocara canis (dog worm) dan
Toxocara cati (cat worm)
• Toxocara canis ditemukan pada anjing,
sedangkan Toxocara cati ditemukan pada
kucing.
• Belum pernah ditemukan infeksi campuran
pada satu macam hospes.
• Kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada
manusia sebagai parasit yang mengembara
dan menyebabkan penyakit yang disebut
Visceral larva migrans.
• Minites sampai cacing kermi
7/22/2017
49
Download