Pendidikan Agama Islam - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
Pendidikan Agama Islam
Islam dan Demokrasi
Fakultas
EKONOMI
Program Studi
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.
Praktek Berdemokrasi di Madinah
•
•
Agama Islam, sejak kemunculannya di Mekah tahun 611 M dan
disebarkan oleh Nabi Muhammad sudah harus bersentuhan dengan
kekuasaan politik. Ajaran tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad
sudah membawa dampak sosial, budaya dan politik, karena
menawarkan agama tauhid, persamaan derajat manusia dan
keadilan, kepada masyarakat jahiliyah yang sudah memiliki
kepercayaan menyembah banyak dewa, memberlakukan perbedaan
status manusia dan penumpukkan harta pribadi.
Dalam ajaran tauhid, setiap orang harus tunduk pada Allah, bukan
kepada manusia.Manusia bukanlah sumber kebenaran melainkan
tidak lebih dari hamba-Nya semata.Oleh sebab itu bagi elite-elite
Mekah, ajaran Nabi Muhammad mengancam kekuasaan dan
ekonomi yang mereka miliki dan sudah terbangun.Bagi mereka
ajaran Islam merupakan gerakan yang mengancam kedudukan
mereka, sehingga mereka menolak dan menggalang kekuatan untuk
menghentikan dakwah Nabi Muhammad.
•
Terdapat beberapa upaya Nabi Muhammad dalam menyelesaikan perseteruan
diinternal suku di Madinah dan eksternal Madinah secara demokratis seperti : Nabi
Muhammad menjadikan institusi masjid sebagai wadah memperkenalkan ikatan
berdasarkan agama (Ukhuwah Islamiyah),menggantikan ikatan lama yang
berdasarkan suku dan keturunan. Nabi membentuk masyarakat sosial yang
didasarkan pada solidaritas sesama Muslim dan kesetiaan pada Wahyu.Nabi mempersaudarakan kaum Muslimin Mekkah yang hijrah (Muhajirin) dan kaum Muslimin
Madinah yang membantu (Anshor). Nabi telah mempersatukan kekuatan bangsa
Arab di bawah landasan dan motivasi keimanan, yang karena itulah dalam tahap
sejarah kemudian bangsa Arab menjadi terhormat, padahal sebelumnya mereka
sebagai bangsa yang terbelakang di dunia. Setelah melakukan kontrak sosial
pertama sesama warga Madinah, kemudian Nabi memperluas kontraknya melalui
penyelenggaraan perjanjian warga Madinah di luar kaum Muslimin, yaitu Kaum
Yahudi Perjanjian tersebut dinamakan Piagam Madinah yang ditujukan kepada
Kaum Muhajirin, Kaum Ansor, dan Kaum Yahudi. Ada dua landasan bagi kehidupan
bernegara yang diatur dalam Piagam Madinah, yaitu:
–
–
Semua pemeluk Islam adalah umat walaupun berbeda suku
Hubungan antara masyarakat muslim dan nonmuslim didasarkan pada prinsip: (i) bertetangga baik;
(ii) saling membantu dalam menghadapi musuh bersama; (iii) membela mereka yang teraniaya; (iv)
menasehati, (v) menghormati kebebasan beragama.
Kepedulian Sosial Nabi
Muhammad Cermin Sikap
•
•
•
Menelaah karakter dan pribadi Nabi Muhammad SAW kita akan
mendapati keteladanan tiada tara. Selama melaksanakan
dakwahnya, Rosulullah menunjukkan kualitas moral paling baik dan
sikap paling jujur dengan mengemukakan logika yang paling masuk
akal.
Beliau memperlakukan semua orang sebagai saudara dan sederajat,
tidak pernah membeda-bedakan antara kawan dan orang asing,
warna kulit dan keturunan. Di bidang hukum, beliau memberikan
perlakuan sama terhadap tiap orang. Baik pada kelompok ningrat
maupun rakyat kecil.Bahkan, terhadap keluarganya sendiri, dengan
sabdanya, "Jika putriku Fatimah mencuri akan kupotong tangannya".
Kepeduliannya terhadap orang miskin diperlihatkan ketika Nabi
menegur seorang kaya yang datang di majelisnya. Orang ini
menghindar duduk berdampingan dengan seorang fakir yang
berpakaian kurang sempurna. Menurut akhlak Islam, siapa saja yang
akan hadir ke suatu majelis, dia harus duduk di tempat kosong tanpa
memandang status sosial dan pangkat. Nabi yang melihat hal itu
menegurnya,
Pandangan Pluralisme Tentang
Islam
• Dengan menjaga tradisi pemikiran pluralisme, seseorang akan
tetap menjadi kritis. Pemahaman kepada konsep pluralisme
inilah yang hilang dalam Islam. Islam harus mempertahankan
kebebasan bagi setiap muslim untuk berpartisipasi dalam
ijtihad. Pemahaman ini penting untuk membangun demokrasi
di negara-negara Islam dan untuk memulihkan kembali
kebebasan berpikir dalam Islam.
• Untuk melahirkan Muslim yang berpikir pluralisme dan
berjiwa demokratis perlu menekankan pentingnya pendidikan
yang didasarkan pada humanisme. Dalam kaitan itu, di
perguruan tinggi perlu diajarkan multi bahasa asing, sejarah,
dan antropologi, serta perbandingan sejarah dan antropologi
agama-agama agar mahasiswa terbuka pada semua
kebudayaan dan terbuka pada semua pemikiran.
Pandangan Islam Terhadap Wanita
• Mendiskusikan pandangan Islam terhadap peran dan
kedudukan tak akan dapat di lepaskan dari pandangan AlQur'an sebagai petunjuk dari Allah yang lugas memaparkan
hak asasi perempuan dan laki-laki yang sama, hak itu meliputi
hak dalam beribadah, keyakinan, pendidikan, potensi spiritual,
hak sebagai manusia, dan eksistensi menyeluruh pada hampir
semua sektor kehidupan.
• Di antara 114 surat yang terkandung di dalamnya terdapat
satu surat yang didedikasikan untuk perempuan secara khusus
memuat dengan lengkap hak asasi perempuan dan aturanaturan yang mengatur bagaimana seharusnya perempuan
berlaku di dalam lembaga pernikahan, keluarga dan sektor
kehidupan.
•
Indonesia dan Praktek Demokrasi
Proses demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia dapat
dilihat dari beberapa indikasi seperti:
1. Fungsi kontrol parlemen kepada pemerintah sudah bekerja cukup
baik
2. Penerapan sistem multi partai
3. Adanya kebebasaan pers dan kebebasan akademik
4. Munculnya kelompok menengah yang berpendidikan dan kritis
Di Indonesia muncul dukungan dari kaum intelektual muslim
terhadap penerapan demokrasi di Indonesia diantaranya seperti aim
Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid dan Amien Rais. Sebagai
intelektual Muslim yang berpikir demokratis mereka senantiasa melihat
ide-ide dan pencapaian demokrasi dengan merujuk pada ayat-ayat AlQur'an dan tradisi Nabi Muhammad, bukan melihat Islam hanya sebatas
suatu ajaran ibadah biasa tetapi sebagai inspirasi yang bemilai yang
hams diimplementasikan.
Pelaksanaan Demokrasi Di Dunia
Muslim
• Pada tataran formal atau kelembagaan, beberapa
negara-negara muslim modern menganut sistem
demokratis atau paling tidak semi demokrasi
dalam arti negara muslim tersebut hanya
memberikan setengah kebebasan. Ini karena dari
39 negara-negara Muslim, termasuk yang merdeka
dari Rusia 1992, menganut sistem pemerintahan
republik yang memiliki konstitusi dalam pengertian
modern seperti Turki, Maroko, Kuwait, Yordania,
Tunisia, Aljazair, Mesir, Syiria, Libanon, Irak, Yaman,
Nigeria dan Sinegal dan lain-lain.
•
Download