Uploaded by oktobiadi2

374328783-MAKALAH-kekosgoroan-docx

advertisement
i
MAKALAH KEKOSGOROAN
“ SEJARAH KOSGORO “
DISUSUN OLEH : OKTOBIADI
NPM : 01201847008
PROGRAM STUDI : MANAGEMENT
FAKULTAS EKONOMI
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KOSGORO 1957
JAKARTA
2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai hal “ management ”.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, pengarahan,
serta bimbingan dari berbagai pihak.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang mempunyai andil
dalam proses pembuatan Karya Ilmiah ini atas bantuan dan partisipasinya. Ucapan terima
kasih disampaikan antara lain kepada:
1. Roesly Oemar S.Mi , MM selaku dosen mata kuliah kekosgoroan.
2. Orang tua tercinta.
Walaupun penyusunan karya makalah ini telah diusahakan dengan sebaik-baiknya,
namun tentu tak luput dari kekurangan, baik dalam penyusunan maupun isi makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari para pembaca demi
kesempurnaan karya ilmiah ini.
Kepada semua yang telah memberikan motivasi, doa dan bantuan materi. Semoga
Allah senantiasa mencurahkan kebahagiaan dan rahmat-Nya atas budi baik kalian semua.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Perang Dunia II...................................................................................................... 3
B. Balatentara Dai Nippon di Nusantara ................................................................. 5
C. Proklamasi Kemerdekaan..................................................................................... 6
D. Tentara Sekuru di Indonesia ................................................................................ 7
E. Kosgoro Terbentuk ................................................................................................ 7
F. Makna Kelahiran Kosgoro .................................................................................... 9
G. Sikap Dasar Kebangsaan Dan Pertumbuhan Kosgoro .................................... 10
H. Kosgoro Terancam Pembubaran ....................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 19
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KOSGORO adalah singkatan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong yang
berdiri pada tahun 1957. Kosgoro merupakan salah satu KINO (Kelompok Induk
Organisasi), disamping SOKSI dan MKGR, yang melahirkan Sekretariat Bersama
Golongan Karya (Sekber Golkar) pada 20 Oktober 1964. Kino-kino tersebut pada tahun
1970 mengeluarkan keputusan bersama untuk ikut menjadi peserta pemilihan umum
melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo yang
menjadi tanda gambar GOLKAR sejak Pemilu tersebut tetap dipertahankan hingga
sekarang. KOSGORO didirikan oleh Mas Isman (Ayah dari Hayono Isman/ Ex Menpora
RI), Mas Isman adalah Ex Komandan pejuang Tentara Pelajar Jawa Timur/ TRIP,
KOSGORO memiliki semboyan Tri Dharma : yaitu : Pengabdian, Kerakyatan dan
Solidaritas. KOSGORO 1957 sebagai Induk Organisasi memiliki gerakan, badan, dan
lembaga yang merupakan alat kelengkapan organisasi, yang terdiri dari : Himpunan
Mahasiswa Kosgoro 1957 (HMK), Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK) Himpunan
Pengusaha Kosgoro 1957 (HPK), Gerakan Persatuan Perempuan Kosgoro 1957 (GPPK),
dan Koperasi Kosgoro 1957.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menarik sebuah rumusan masalah sebagai
berikut
1. Sejarah terbentuknya Kosgoro
2. Bagaimana Kosgoro terbentuk
3. Tujuan terbentuknya Kosgoro
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini ialah
1. Mengetahui sejarah awal mulanya Kosgoro
2. Mengetahui bagaimana Kosgoro terbentuk
3. Mengetahui tujuan dibentuknya Kosgoro
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perang Dunia II
1. Perkembangan KOSGORO 1957 tak dapat dipisahkan dari perkembangan bangsa
Indonesia. Karena Sejarah KOSGORO 1957, merupakan bagian dari perkembangan
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Dan Sejarah Perjuangan bangsa tak dapat
dipisahkan dari Pergolakan dan Perkembangan Dunia Internasional. Sejarah mencatat,
beberapa abad sebelum pecah Perang Dunia II, hampir seluruh Asia, Timur Tengah,
Afrika dan Pasifik berada dibawah kekuasaan Negara-negara Imprialis Barat,
terutama Inggris, Prancis,Belgia dan Belanda
2. Secara bertahap berkembang berbagai negara industri maju yang menguasai
teknologi, terutama teknologi perang. Perbedaan atas berbagai kepentingan, kompetisi
dominasi dan berbagai permasalahan, memacu perseteruan antar bangsa, yang
menjurus pada konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2
September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua
kekuatan-kekuatan besar
3. Dunia terbagi dalam dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang
ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan melibatkan lebih dari 100
juta personil. Dalam keadaan “perang total,” pihak yang terlibat mengerahkan seluruh
bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang,
menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh
juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai
konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.
4. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai saat Jerman menginvasi
Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945
4
pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat. Secara resmi PD II
berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di
atas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945, 6 tahun setelah perang
dimulai.
5. Dua negara yang sangat menonjol pernanannya dalam Perang Dunia II, yakni Jerman
dibawah pimpinan Diktator Adolf Hitler dan Jepang dibawah pimpinan Kaisar
Hirohito mengembangkan diri sebagai negara Industri Maju dengan membangun
mesin perang secara besar-besaran. Jerman mengembangkan pemikiran Karl
Haushorfer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman di bawah pimpinan
Adolf Hittler. Pemikiran Haushorfer di samping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling
unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga di dunia
berkembang di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme. Semangat inilah yang memacu perang dunia kedua yang
menelan banyak korban. Sukses dibidang industri, mengarah pada Industri Perang
secara besar-besaran.
6. Jepang dengan kekuatan Darat, Laut dan Udara bergerak menguasai hampir seluruh
wilayah jajahan di Asia dan Pasific, dengan melucuti Tentara Kolonial Barat. Dalam
tiap pertempuran, di wilayah Asia Timur, Jepang meraih kemenangan. Sehingga,
disebutkan Balatentara Dai Nippon, berjaya dalam Perang Asia Timur Raya. Untuk
menunjukkan kekuatannya, Angkatan Udara Jepang membombardir Pearl Harbour di
Honolulu Hawai, sebagai Pangkalan Angkatan Laut Terbesar Amerika Serikat di
Pasific. Peristiwa itu terjadi, pada subuh 7 Desember 1941. Tercatat, ratusan Kapal
Perang, ratusan Pesawat Tempur, ribuan bangunan hancur lebur. Manusia yang jadi
korban tercatat 2.405 orang.
5
B. Balatentara Dai Nippon di Nusantara
1. Tahun 1942, Balatentara Dai Nippon, mendarat di pantai-pantai Nusantara, melucuti
Tentara Kolonial Belanda, menguasai seluruh Nusantara dan menghembuskan
pengertian sebagai Saudara Tua Indonesia.
2. Perang di Eropa, mendorong pihak Barat untuk membentuk Kekuatan Sekutu, yang di
motori oleh Amerika, Inggris, Prancis dan Rusia. Kekuatan Sekutu ini kemudian
berhadapan dengan Tentara Jerman dan Tentara Italia, baik di fron Eropa, Timur
Tengah maupun Afrika.
3. Serbuan Tentara Nazi Jerman ke arah timur, mendapat perlawanan Tentara Rusia. Di
Eropah Barat, tentara sekutu mempersiapkan Invasi Normandia. Sejak 6 Juni hingga
25 Agustus 1944, Tentara Sekutu bertempur di sepanjang pantai Normandia dan
meraih kemenangan dengan memburu dan menghancurkan Tentara Nazi Jerman.
Tentara Sekutu dipimpin oleh Jenderal Eisenhower dari Amerika dan Jenderal
Montegomery dari Britania Raya.
4. Keberhasilan Sekutu melumpuhkan kekuatan Poros di Eropa yakni Jerman dan Italia
di Eropa, Timur Tengah dan Afrika mendorong Amerika untuk segera mengakhiri
Perang di Asia dan Pasific. Untuk itu Amerika menjatuhkan Bom Atom pada tanggal
6 Agustus 1945 di kota Hirosima dan tanggal 8 Agustus 1945 di kota Nagasaki.
Jutaan manusia mati bagai debu di kedua kota Jepang itu.
5. Dengan nada pilu, medio Agustus 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan seluruh
Balatentara Dai Nippon menyerah kepada Sekutu, diseluruh front pertempuran
terutama di Asia Timur dan Asia Tenggara.
6. Di Indonesia, kekalahan Jepang ditandai dengan berlangsungnya penyerahan
kekuasaan kepada Pemerintah Kolonial Belanda bersama Pasukan Sekutu,
6
dimanfaatkan Pemuda-pemuda Indonesia untuk merampas persenjataan Tentara
Jepang, yang menyerahkan diri.
7. Berada dibawah tekanan pengusasa Jepang selama 3,5 tahun terasa sangat
menyakitkan. Sehingga, di banyak tempat terjadi pertempuran, kerusuhan dan
penjarahan, oleh Orang-orang Indonesia terhadap fasilitas dan logistik Tentara Dai
Nippon.
C. Proklamasi Kemerdekaan
1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, dimanfaatkan oleh Para Penguasa Jepang
di Indonesia untuk memproses Kemerdekaan Indonesia, melalui kerjasama dengan
para tokoh Pergerakan Indonesia Merdeka.
2. Kerjasama antara para tokoh Indonesia dengan Penguasa Jepang, meresahkan para
pemuda pejuang Indonesia. Sehingga, pada tanggal 16 Agustus 1945 malam hari,
Bung Karno dan Bung Hatta di culik para Pemuda Pejuang dan dibawa ke
Rengasdengklok untuk membuat Naskah Proklamasi. Para Pemuda Pejuang ini
antara lain : Chairul Saleh, Sukarni, Wikana, Kasman Singodimejo, DN Aidit, dll.
3. Pada Hari Jumat, 17 Agustus 1945, dalam bulan Romadhon, di halaman rumah
kediaman Bung Karno Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Gedung Pola) Jakarta,
Bung Karno didampingi Bung Hatta memproklamirkan Indonesia Merdeka dihadapan
ratusan para tokoh dan para pemuda pejuang kemerdekaan.
4. Untuk meyakinkan dukungan rakyat, berlangsung Rapat Umum Ikada, pada tanggal
19 September 1945, yang di hadiri oleh ribuan rakyat Jakarta mendengarkan amanat
Bung Karno di bawah todongan bayonet Tentara Jepang.
7
5. Kumandang Proklamasi Kemerdekaan, menyebar keseluruh tanah air yang disambut
dengan gegap-gempita oleh seluruh Rakyat Indonesia, yang ditandai dengan tindakantindakan balasdendam para Pemuda Indonesia terhadap Balatentara Dai Nippon.
D. Tentara Sekuru di Indonesia
1. Pada sisi yang lain, Sekutu menugaskan kepada Tentara Inggris dibantu oleh Tentara
Australia untuk mengambil-alih kekuasaan di Indonesia. Bersama Tentara Inggris
juga mengikut-sertakan Tentara Australia, Tentara Gurkha, tentara India dan tentara
Pakistan.
2. Kehadiran Tentara Sekutu sebagai penguasa baru, menjadi masalah besar karena
kehadirannya tidak di terima dan dianggap sebagai “Penjajah Baru”. Sehingga
dibanyak tempat terjadi pertempuran antara Tentara Sekutu dengan Para Pemuda
Indonesia. Kota Surabaya, yang menjadi sasaran penguasaan Tentara Sekutu. Para
Pemuda Surabaya, dengan senjata rampasan dari Tentara Jepang dan Senjata apa
adanya berperang dengan Tentara Sekutu.
3. Dikota ini terbentuk satuan-satuan kekuatan antara lain : BKR (Barisan Keamanan
Rakyat) pimpinan Kol. Sungkono, Barisan Pemberontak Indonesia pimpinan Bung
Tomo, Pasukan Tentara Pelajar TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) JAWA
TIMUR pimpinan Mas Isman, Pemuda Pesindo dan lain-lain.
4. Terjadi Perang Delapan Belas Hari, yang melibatkan seluruh kekuatan di kota
Surabaya, dalam salah satu pertempuran Panglima Tentara Sekutu di Surabaya
Brigadir Jenderal Malaby terbunuh. Pertempuran yang berakhir tanggal 10 Nopember
1945 kemudian disahkan sebagai Hari Pahlawan.
E. Kosgoro Terbentuk
8
Prakarsa 33 Pejoang
1. Pada tahun 1957 itu, sebahagian besar, terutama para Pimpinan TRIP Jawa Timur,
telah berada di Jakarta dan menempati posisi-posisi yang baik, baik di lingkungan
Pemerintahan, di lingkungan Angkatan Bersenjata Bersenjata (Angkatan Darat,
Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian), dilingkungan Diplomatik, maupun
di lingkungan Dunia Usaha.
2. Tanggal 10 Nopember 1957 itu, berlangsung Peringatan 12 Tahun Hari Pahlawan di
Istana Merdeka. Sekembali mereka dari peringatan itu para Anggota TRIP Jawa
Timur yang sudah berada di berbagai posisi, berkumpul di rumah kediaman Mas
Isman di Jalan Sabang Jakarta, untuk membahas perkembangan kebangsaan dan
kenegaraan. Diskusi singkat itu menghasilkan kesepakatan, mendirikan koperasi
dengan keanggotaan para anggota TRIP Jawa Timur yang ada.
3. Dengan begitu, KOSGORO didirikan pada tanggal 10 Nopember 1957, di Jakarta
oleh 33 (tigapuluhtiga) Pejuang Kemerdekaan yang tergabung dalam TRIP JAWA
TIMUR Pimpinan Mas Isman, yang pada awalnya sebagai Koperasi Simpanpinjam
Gotong Royong, yang kemudian berubah menjadi Koperasi Serbausaha Gotong
Royong.
4. Menurut catatan sejarah, ke 33 (tigapuluhtiga) Pejuang Anggota TRIP Jawa Timur
yang turut menandatangani Pembentukan KOSGORO itu terdiri dari : Ir. A. O.
Wijarso, Abdullah Kusrin, Arie Arismunandar, Drs. Bambang Sentanu, Dicky
Mudhanu, Drs. Gempa Suyono, Hasan Hafid Saleh, Drs. Hutomo Said Hidayat, Drs.
Imam Sukardjo, Yubiadi Partodirdjo, S. Kasnowidjojo, Mas Isman, Putranto, Prio
Sanyoto, Rudy Lamingat, Bendol Edardono, Susilo, Sukarman, Subiyakto, SH, MW.
Soedarto (Darto Perang), Sukamto Sayidiman, Bebek Sudianto, Dr. Sardjito, Sutopo
Sri Sadono, Tamun Widjajadi, Warsono, Suwarso (Waritjo), Kustur PSY, Dr. Warno
9
Supono, Drs. Sudjoko, Drs. Pongky Supangkat. Sulman Sandjojo dan Sujono DK
(Djoko Dingklik).
Dalam kesempatan itu juga hadir Anggoro Widjojo (Om Ang) seorang pengusaha
pejuang dari Malang, teman karib Mas Isman dan AKBP Ariesmunandar yang
bertindak sebagai Notulis Pertemuan.
F. Makna Kelahiran Kosgoro
Pendirian KOSGORO pada dasarnya merupakan upaya politik Para Pejuang
Kemerdekaan untuk menguji krenteg (tekad) para pejoang kemerdekaan dalam dua
bidang pengabdian, yakni
(1). Pengabdian untuk memerdekakan bangsa dari segala bentukpenjajahan.
(2).
Pengabdian untuk merngangkat derajat bangsa yang selama350 tahun merana
sebagai bangsa terjajah.
Dengan demikian, makna kelahiran KOSGORO adalah :
1. Untuk MENGUJI TEKAD (krenteg) pemuda-pemuda pejoang 1945 guna dalam
kondisi-kondisi baru yang lebih rumit tetap mengemban cita-cita dan nilai-nilai 1945
yang per nah mempersatukan serta menggelorakan bangsa. Dengan demikian maka
dikandung harapan agar para pemuda pejoang disatu fihak sanggup memberi makna
dan isi pada ke-merdekaan, dan dilain fihak mampu menjunjung kesinambungan
perjoangan bangsa serta kehidupan bangsa.
2. Untuk mengajak pemuda-pemuda pejoang 1945 agar terus mengembangkan JIWA
PERINTIS DAN DAYA-JUANGNYA dalam me-dan pengabdian baru, oleh karena
rakyat dalam banyak segi kehidupan masih memerlukan perintisan guna
10
meningkatkan harkat dan martabatnya serta mengangkat tingkat kehidupannya.
Secara pokoknya ini berarti mengembangkan jiwa perintis dan daya juang guna
mewujudkan Amanat Penderitaan Rakyat.
3. Untuk menghimbau para pemuda pejoang 1945 supaya tetap memelihara tradisinya
yang paling berharga, yaitu semangat dan kemampuan untuk BERDIRI DIATAS
KAKI SENDIRI.Disinilah letak makna pokok dari kelahiran KOSGORO beserta
perkembangannya kemudian. Dan disini pulalah letak landasan keabsahan bagi
kehadiran KOSGORO dalam arena kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kesemuanya ini dituangkan secara azasi dalam doktrin yang bernama
TRIDHARMA KOSGORO yang akan dibentangkan nanti, yang pada hakekatnya
merupakan doktrin pengabdian.
G. Sikap Dasar Kebangsaan Dan Pertumbuhan Kosgoro
1. Bertolak dari hasrat pengabdian kepada segenap bangsa serta Rakyat Indonesia dalam
keseluruhannya dan sadar akan pentingnya kesinambungan tradisi perjoangan bangsa
serta persatuan bangsa, maka KOSGORO tidak menkhaskan diri dengan
menampilkan ideologi tertentu, namun tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945.
2. Sikap dan ketetapan hati pada Pendiri KOSGORO untuk tidak mengenal atau
mempergunakan ideology lain selain ideology Pancasila, menunjukkan sikap
kebangsaan utuh yang teguh dari para mantan pejuang ini, terhadap bangsa, Negara
dan tanah air. Pancasila yang digali dari kepribadian bangsa, yang lahir mengawali
lahirnya republic, mencerminkan watak dan kepribadian bangsa Indonesia.Sehingga
tak ada pilihan lain, selain Pancasila menjadi dasar dan keabsahan hidup KOSGORO.
Sikap kebangsaan ini yang cinta tanah menjadi watak KOSGORO
11
3. Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan landasan structural kehidupan
kenegaraan yang tak terpisahkan dari Pancasila, merupakan juga landasan structural
kehidupan KOSGORO, sebagai organisasi pejuang dan organisasi perjuangan, yang
lahir dimasa perjuangan bangsa itu. Dengan dasar itu, maka KOSGORO menjadi
organisasi massa yang tak akan pernah terpengaruh oleh tindakan-tindakan yang
mengesampingkan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan rasa kebangsaan yang
kental. Dalam kegiatannya, Koperasi KOSGORO memilih kegiatan-kegiatan kecil
yang bermanfaat langsung bagi kepentingan anggota dan rakyat pedesaan.
Pertumbuhan
1. KOSGORO, bertekad untuk memanifestasikan jiwa perintisnya dalam karya-karya
kecil yang nyata dan yang majifaatnya langsung terasa oleh rakyat. Maknanya ialah
untuk
mentransformasikan
heroisme
perjoangan
para
pemuda
menjadi
PENGABDIAN NYATA yang sunyi pamrih pribadi dalam mengangkat tingkat hidup
rakyat, tanpa membatalkan hakekat dari heroisme perjoangan itu.
2. Melihat situasi dan kondisi masyarakat saat itu maka diputuskan untuk:a). Memilih
koperasi sebagai wahana perjoangan dan pengabdian. Ini selain karena liwat koperasi
bisa dihasilkan karya-karya yang nyata, juga karena koperasi bisa merupakan wahana
pemersatu dengan mengembangkan khasanah warisan budaya bangsa, yakni azas dan
metode gotong royong.
a). Koperasi hanya berbicara dan berbuat untuk kesejahteraan
b). Koperasi juga tidak mengenal ideologi lain selain Panacasila dan tidak
mengenal landasan lain selain Undang Undang Dasar 1945.
12
c).
Koperasi tidak berpolitik dan terpengaruh partai politik. sehingga
KOSGORO menjadi naungan para pejuang kemerdekaan yang tidak krasan
di partai-partai politik dan tidak suka melihat pertikaian dan perseteruan antar
partai politik.
Berkat dedikasi anggotanya yang mampu mengembangkan jiwa perintis dalain
menangani seribu satu masalah kecil, maka KOSGORO dalam waktu yang relatif singkat
berhasil meraih simpati masyarakat luas, khususnya rakyat kecil, sehingga menjadi
tersebar disegenap penjuru tanah air. Ini karena KOSGORO memusatkan diri pada karyakarya nyata yang kecil namun langsung bermanfaat bagi rakyat.
Perkembangan tersebut di mungkinkan karena KOSGORO semenjak mengayunkan
langkah pertamanya selalu diresapi oleh Sambung Jiwa, Sambung Rasa dan Sambung
Nalar dengan Rakyat. Ini tercermin dari semboyan yang di junjung tinggi oleh para
anggota dalam mengembangkan kegiatannya dengan semboyan : KEMBALI KE DESA.
Yang makna pokoknya ilah agar berorientasi pada Rakyat Kecil.
Dalam pengembangannya, KOSGORO selama periode 1957-1970, berhasil mencapai
berbagai prestasi, antara lain dibidang Industri RumahTangga (Home Industry), Produksi
Kebutuhan Masyarakat seperti : Rokok, Tahu, Tempe, Kecap dll., Industri Besar &
Perkebunan Besar, Simpan Pinjam, Permodalan dan Perbankan dan bidang-bidang
lainnya.
Organisasi Koperasi KOSGORO telah terbentuk dan teeorganisir secara baik. Primer
koperasi terbentuk dalam jumlah ratusan, Pusat Koperasi terbentuk di beberapa provinsi
dan Induk Koperasi terbentuk di Jakarta. Dalam sejarah perkoperasian nasional, Koperasi
KOSGORO merupakan salah satu koperasi masyarakat yang sangat menonjol.
13
Namun kemudian lahir Undang Undang Perkoperasian (tahun 1968), yang tidak
membenarkan koperesi mempernakan nama organisasi massa (Ormas atau Partai Politik).
Dengan peraturan itu, koperasi-koperasi KOSGORO merubah namanya dengan nama lain
dan dengan demikian Induk Koperasi KOSGORO membubarkan diri. Unit-unit Simpan
Pinjam Koperasi KOGORO di JawaTengah dan Jawa Timur, merubah dirinya menjadi
Bank Perkreditan Rakyat dalan bentuk PT (Perseroan Terbatas) dengan mempergunakan
nama-nama gunung berapi, seperti BPR Gunung Semeru, BPR Gunung Merapi dan lain
lain yang hingga kini masih eksis.Membuka Diri
Setelah KOSGORO membuktikan diri memiliki hak hidup dalam waktu yang singkat itu,
maka KOSGORO mulai tahun 1962, membuka dirinya bagi semua putera Indonesia,
tanpa memandang status sosial, keturunan, jenis kelamin, usia dan agamanya.
Hampir seluruh satuan Tentara Pelajar (TP) dari Seluruh Wilayah Tanah Air bergabung
dalam KOSGORO, seperti Tentara Pelajar Sumatera Utara, Tentara Pelajar Solo, Tentara
Pelajar Yogya, Tentara Pelajar Siliwangi, Tentara Pelajar Banyumas, dan lain-lain. Lebih
daripada itu, potensi di luar Ex Tentara Pelajar juga bergabung dalam KOSGORO.
Pada saat itu muncul nama-nama tokoh Tentara Pelajar seperti Yasin Limpo dari
Sulawesi Selatan, Martono dan Wahyu Widodo dari Jawa Tengah, Osman Simanjuntak
dari Sumatera Utara, HM. Aseni dan H. Achmadi dari DKI Jakarta/Siliwangi, Yahya
Bachram dari Lampung dan lain lain. Dengan demikian, maka KOSGORO terbentuk dan
tersebar hampir diseluruh Indonesia.
H. Kosgoro Terancam Pembubaran
Kepesatan perkembangan KOSGORO sebagai Gerakan Koperasi yang sangat menonjol
bahkan turut ambil bagian dalam masalah-masalah politik nasional, yang mendorong
14
Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pada saat itu menguasai per-politik-an nasional,
melancarkan intik dan isu, yang dikembangkan melalui Istana Kepresidenan.
Dikembangkan, bahwa KOSGORO adalah Agen CIA. Itu sebabnya, MW. Soedarto yang
aat itu berpangkat Kolonel dan menjadi Ajudan Presiden Soekarno, dipanggil dan
diinterogasi tentang kebenaran isu itu. Tapi dengan tegas Soedarto membantah dan
berbalik menuntut bukti-bukti keterlibatan KOSGORO dengan CIA, yang tak mampu
dibuktikan. Sejak itu, KOSGORO dapat berkembang dengan hak hidup yang tidak
terganggu oleh intrik politik.
Kehadiran berbagai unsure Tentara Pelajar dan Kalangan Lain, telah membuat Rumah
KOSGORO menjadi sangat besar. Hal itu mendorong organisasi ini untuk memilah
keunsuran itu, sesuai fungsi, profesi dan kemampuan khusus dalam bentuk Gerakan,
Badan dan Lembaga. Sehingga, KOSGORO menjadi Organisasi yang Majemuk.
Oleh karenanya, di Sekber Golkar KOSGORO mrupakan salah satu Kino (Kelompok
Induk Organisasi, yakni kumpulan dari berbagai organisasi fungsional dan profesi seperti
: Sarjana, Mahasiswa, Pemud, Wanita, Pelajar, Pelaut, Pekerja/Buruh, Tani, Nelayan dan
lain lain.
1. Kudeta Berdarah, 30 September 1965 oleh G.30.S/PKI, membuat kekuatan nasional
bersatu dan turut ambil bagian dalam penumpasan sisa-sisa kekuatan Komunis di
seluruh tanah air. Sehingga, mau tak mau terjadi perubahan politik nasional.
2. Perubahan politik tahun 1965/1966 itu, menempatkan Sekber Golkar (yang dianggap
dekat dengan Angkatan Darat) sebagai salah satu kekuatan nasioal yang diharapkan
dapat mengambil peranan dalam politik nasional. Hal itu pula yang mendorong para
pimpinan KOSGORO untuk menentukan sikap yang lebih tegas, untuk memperkuat
Kekuatan Nasional lain dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
15
3. Dalam perubahan politik tahun 1965/1966 itu, Kino-kino anggota Sekber Golkar juga
mengalami pasang surut. Yang kemudian berkembang dengan caranya sendiri-sendiri.
Dari ketujuh Kino yang ada, hanya KOSGORO, SOKSI dan MKGR yang terus
mengembangkan dirinya sesuai dengan gagasan awal kelahirannya dan tetap berada
dibawah koordinasi Sekber Golkar.
4. KOSGORO mengembangkan dirinya dalam bidang social ekonomi, khususnya
koperasi dan perekonomian rakyat, SOKSI menmgembangkan dirinya dengan
melanjutkan pembinaan gerakan pekerja (buruh) dan karyawan, sedangkan MKGR
melanjutkan kegiatannaya bidang Dakwah Islam. Kendatipun begitu, sesuai iklim
politik dan tuntutan perjuangan bangsa, ketiga KINO ini kemudian berkembang
dalam berbagai bentuk kegiatan, sebagaimana partai-partai politik yang ada saat itu.
5. Sadar akan tuntutan perjuangan bangsa kedepan, KOSGORO kemuidian mendeklarasi-kan dirinya sebagai Organisasi Kemasyarakatan terhitung sejak 11 Maret
1966, melalui Musyawarah Besar I KOSGORO tahun 1966 di Semarang.
6. Sejak itu, KOSGORO tidak hanya sebagai gerakan koperasi saja, tapi juga sebagai
Gerakan Massa sehingga ia menjadi organisasi kemasyarakatan (Ormas). Dengan
demikian, maka KOSGORO bagaikan uang dengan dua sisi, yakni sebagai Gerakan
Massa dan sebagai Gerakan Koperasi, dengan dua pengertian yakni : KOSGORO
sebagai Koperasi Serbausaha Gotong Royong dan KOSGORO sebagai Kesatuan
Organisasi Serbaguna Gotong Royong.
7. Tahun 1967, Mas Isman mengakhiri masa tugasnya sebagai Duta Besar RI di Cairo
Mesir dan mendapat tugas baru di Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta. Dengan
tugasnya di dalam negeri, maka perhatian bagi pengembangan KOSGORO dapat
beliau laksanakan secara penuh. Mencermati perkembanagan KOSGORO terkait
perkembangan bangsa secara keseluruhan, Mas Isman menerbitkan Perdoman
16
Perjoangan KOSGORO pada tahun 1968. Dengan pedoman itu, baik barisan kader
maupun organisasi KOSGORO memiliki pemandu dalam turut ambil bagian dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Beberapa proyek kegiatan KOSGORO oleh Mas Isman secara bertahap di benahi.
Antara lain, suratkabar Harian Gotong Royong yang dipimpin oleh Budayawan Iwan
Simatupang, sejak 1968 diganti namanya menjadi Warta Harian dan Warta
Minggu. Manajemen suratkabar ini kemudian diperkuat oleh Suratman (Almarhum,
adik Mas Isman) dan beberapa tokoh lain. Dalam pembekalan bagi wartawan muda,
telah diadakan “semacam perkaderan” tentang Pers dan ke-KOSGORO-an. Beberapa
orang wartawan muda yang memperkuat media cetak ini antara lain : H. Azkarmin
Zaini (sekarang Pemimpin Redaksi An TV), Panda Nababan (mantan anggota Fraksi
PDI Perjuangan DPR RI), Wahyudi Mochtar, Sumartono, Rahadi Sutoyo, Yuyu
Mandagi, Asbari Nurpatria Krisna, dll. Khusus ujntuk Warta Minggu, yang dipimpin
Budayawan Betawi Firman Muntaco, dan Djonharro (Kak Djon) sebagai Redaktur
Muda-nya, yang membina Lembaran dan Klub Remaja Sanggar Beringin, yang juga
berkembang secara Nasional dan menjadi salah satu sumber kader KOSGORO.
9. Tanpa disadari, Sangar Beringin yang berawal dari Lembaran Remaja di suratkabar
Warta Minggu berkembang menjadi organisasi remaja yang tersebar secara Nasional.
Beberapa kota di Jawa dan Sumatera, organisasi terbentuk dan berkembang dengan
baik. Sanggar Beringin sebagai wadah : Persinggahan dan Persemayan Remaja
Tunas Bangsa. Di Redaksi Remaja Warta Minggu, tercatat penyair muda yang
sekarang mencuat di blantika nasional dan pernah menyumbangkan karya nya antara
Noorca Marendra, Yudistira Ardinugraha, Hendrawan Nadesul, Saliban Sastra,
Priyono Tjiptoherijanto (Prof. DR), Udhin dan puluhan penulis muda lainnya. Untuk
membuktikan keberadaan Sanggar Beringin secara Nasional, pada bulan Juni 1968
17
berlangsung Ramanas (Ramah Tamah nasional) Sanggar Beringin yang di hadiri oleh
utusan dari beberapa daerah seperti dari Surabaya, Malang, Ungaran, Yogyakarta,
Bandung, Bogor. Tanjungkarang, Medan, Pekanbaru, dan lain lain.
10. Sisi lain dari perkembangan kesempurnaan KOSGORO yang tidak saja sebagai
Gerakan Koperasi, tapi juga sebagai Gerakan Massa, menunjukkan kekokohan
bangunan organisasi dengan kehadiran tokoh-tokoh nasional yang memperkuat
organisasi ini. Tercatat tokoh nasional dan Guru Besar UI, Prof. Dr. Isdmail Sunny,
SH, MCL, mantan diplomat Soedjoko Hudionoto, Bus Effendi, Djoko Suyono dan
lain. Juga dalam periode itu mulai bergabung Drs. J. Imam Soedarwo, Buyung Tamin,
DM. Sihite, Rudy Hutabarat – dari kalangan Pergerakan Perburuhan. Dan tokohtokoh muda seperti Hikmatullah, H. Effendi Jusuf SH, Marzuki Achmad SH., Thomas
Manurung, Yahman Saidah, Chandra Maruli Situmorang dan beberapa tokoh muda
lainnya.
Kelahiran Generasi Muda KOSGORO sebagai wadah baru ini disambut gembira oleh
seluruh Keluarga Besar KOSGORO seluruh Indonesia. Mas Isman selaku pimpinan
KOSGORO mengambil sikap yang tegas dengan :
1. Menetapkan Generasi Muda KOSGORO sebagai wadah baru pengintegrasian :
Permuda KOSGORO, Gerakan Mahgasiswa KOSGORO, Gerakan Siswa KOSGORO
dan Wadah Remaja SANGGAR BERINGIN.
2. Mengaktifkan kembali seluruh slagorde KOSGORO secara nasional.
3. Menyelenggarakan Mubes III KOSGORO pada bulan Juni 1978 di Semarang dengan
kembali mengkonsolidasi KOSGORO secara Nasional.
Sejak Mubes Semarang itulah, KOSGORO kembali terkonsolidasi. Secara bertahap
terbentuk kembali Gerakan Mahasiswa KOSGORO, Ikatan Sarjana KOSGORO, Wanita
18
KOSGORO, Majelis Dakwah Ukhuwah Islamiyah, Lembaga Bantuan dan Pelayanan
Hukum KOSGORO dan lain lain. Kelahiran kembali Gerakan Mahasiswa KOSGORO di
awali dengan Deklarasi yang di motori para mahasiswa saai itu, antara lain : Achmad
Zainuri, Rambe Karulzaman, Syamsul Bachri, Azhar Romli, Karzuli Jusuf, Haswan
Yunas, Jusuf Djuhir dan para tokoh lainnya.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahir bersamaan dengan peristiwa
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan bersamaan dengan pengesahan UUD 1945
tanggal 18 Agustus 1945. Oleh karena itu, Proklamasi dan UUD 1945 sekaligus sebagai
landasan NKRI. Sebagai negara yang berdiri secara berdaulat NKRI memiliki kedaulatan
akan wilayah yang jelas serta pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaulat
tanpa pengaruh dari negara lain. Dinamika NKRI, mengharuskan seluruh potensi bangsa
untuk bertekad mempertahankan keutuhan NKRI, dari berbagai ancaman dan gangguan yang
membahayakan eksistensi NKRI sebagai negara yang berdaulat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan karya-karya berikutnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://pdk2kosgoro1957.wordpress.com/about/
https://kosgoro.partaigolkar.or.id/sejarah_organisasi
Download
Study collections