KERUSAKAN DAUN KELAPA SAWIT AKIBAT ADANYA SERANGGA OLEH : GLORY TESSA ALDA LUBIS 180301132 AGROTEKNOLOGI 3 MATA KULIAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUAMTERA UTARA 2019 Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit telah dikembangkan secara luas dan telah menjadi komoditas pertanian utama di indonesia. Perkebunan kelapa sawit tidak bisa lepas dari keberadaan serangga di areal perkebunan, keberadaan dan aktifitas serangga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, udara, suhu, pH, kelembaban, intensitas cahaya. Suhu dan kelembaban merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku serangga dibandingkan faktor lainnya (Borror, 1992). Serangga merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus di jaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya. Serangga memiliki nilai penting antara lain nilai ekologi, endemisme, konservasi, pendidikan, budaya, estetika dan ekonomi (Little, 1957). Hama dan penyakit adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam pembudidayaan kelapa sawit, akibat serangan hama dapat menurunkan produksi dan kematian tanaman. Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga tanaman menghasilkan. Serangan hama serangga yang sering dijumpai pada tanaman kelapa sawit adalah jenis Serangga Lepidoptera seperti ulat kantong (Psychidae) (Fauzi dkk., 2012). Ulat kantong merupakan ulat pemakan daun kelapa sawit yang utama serta menimbulkan kerugian. Dari hasil percobaan simulasi kerusakan daun yang dilakukan pada kelapa sawit berumur delapan tahun, diperkirakan penurunan produksi mencapai 30%-40% pada dua tahun setelah terjadi kehilangan daun sebesar 50% (Sudharto dkk., 2011). Rumusan Masalah 1. Apa kerugian akibat adanya serangga pada tanaman kelapa sawit ? 2. Bagaimana cara pengendalian serangga pada tanaman kelapa sawit ? Penyelesaiaan Masalah Kerugian akibat adanya serangga pada kelapa sawit adalah daun menjadi tidak utuh lagi, rusak dan berlubang-lubang. Kerusakan helaian daun dimulai dari lapisan epidermisnya. Kerusakan lebih lanjut adalah mengeringnya daun yang menyebabkan tajuk bagian bawah berwarna abu-abu dan hanya daun muda yang masih berwarna hijau. Kerusakan akibat hama ini dapat menimbulkan susut produksi sekitar 40 %. Di lapangan serangan ulat kantong ditandai dengan kenampakan tanaman tajuk tanaman yang kering seperti terbakar. Tanaman pada semua umur cukup rentan terhadap serangan ulat kantong, tetapi lebih cenderung berbahaya terjadi pada tanaman dengan umur lebih dari 8 tahun. Ulat kantong menyerang daun dalam bentuk lingkaran kecil yang makin lama makin lebar dan luas. Penyerangan ini dimulai dari pinggir daun dengan bentuk tidak rata. Ulat kantong ini tidak memakan lidi daun. Pada serangan berat tanamannya tampak gundul. PENGENDALIAN 1. Pengendalian Secara Biologi Pengendalian secara biologi dilakukan dengan melestarikan parasit dan predator alami ulat kantong. Di antara parasitoid yang berkerja cukup efektif adalah Goryhus buno. Selain itu, Bacillus thuringiensis dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami yang ramah terhadap lingkungan. 2. Pengendalian Secara Kimiawi Pengendalian ulat kantong secara kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang terbuat dari bahan-bahan kimia tertentu. Penggunaan insektisida kimia sintetik diupayakan sebagai tindakan terakhir, dan harus dipilih jenis insektisida serta teknik aplikasi yang paling aman bagi lingkungan. KESIMPULAN 1. Kerugian akibat adanya serangga pada kelapa sawit adalah daun menjadi tidak utuh lagi, rusak dan berlubang-lubang. 2. Pengendalian serangga dapat dilakukan secara (1) Biologi, yaitu dengan melestarikan parasit dan predator alami, (2) Kimia, dilakukan dengan penyemprotan insektisida DAFTAR PUSTAKA Borror, Donald J., Charles A. Triplehorn., Norman F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Fauzi, Y., Yustina E.Widyastuti.,Iman S., Rudi H. Paeru. 2012. Analisis dan Pemasaran Pemanfaatan Hasil Limbah Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya. Little, F. A. 1957. General and Applied Entomology. Texas: Texas university. Sudharto, P.S. 1991. Hama tanaman Kelapa Sawit dan Pengendaliannya. Pematang Siantar: Pusat Penelitian Marihat.