Uploaded by User35298

08E00264

advertisement
PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)
TESIS
Oleh :
HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)
TESIS
Oleh :
HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS
(PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN TERHADAP
PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU
(Studi Kasus : DESA TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI)
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan (PWD) pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara
Oleh :
HAYATUL MUCHNI
06 700 3030/PWD
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Judul Tesis
Nama
Nomor Pokok
Program Studi
: PENGARUH KEBERADAAN PT.PMKS (PABRIK
MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI
KABUPATEN ROKAN HULU (Studi kasus : DESA
TALIKUMAIN KECAMATAN TAMBUSAI
: Hayatul Muhcni
: 06 700 3030
: Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP)
Ketua
(Dr. Ir. Tavi Supriana, MS)
Anggota
(Dr. lir. Rer. Reg. Sirojuzilam, SE)
Anggota
Ketua Program Studi,
Direktur SPS USU,
(Prof.H.Bachtiar Hassan Miraza,SE)
(Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa, M.Sc)
Tanggal lulus
: ......................................
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Telah diuji pada
Tanggal ...........................
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : ...............................................................
Anggota :
1. ....................................................
2. ....................................................
3. ....................................................
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Judul Penelitian
: PENGARUH KEBERADAAN PT. PMKS (PABRIK
MINYAK KELAPA SAWIT) TALIKUMAIN
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
DI KABUPATEN ROKAN HULU
Nama
: HAYATUL MUCHNI
Nomor Pokok
: 06 700 3030
Program Studi
: PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN
PEDESAAN (PWD-PP)
Komisi Pembimbing
: Prof. Drs. ROBINSON TARIGAN, MRP
(Ketua)
Dr. Ir. TAVI SUPRIANA, MS
(Anggota)
Dr. lic. Rer. Reg. SIROJUZILAM, SE
(Anggota)
Hari/Tanggal
: Kamis. 22 Mei 2008
Pukul
: 10.00 WIB
Tempat
: Gedung PPs USU Medan.
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
RINGKASAN
HAYATUL
MUCHNI.
PENGARUH
KEBERADAAN
PT.PMKS
(Pabrik Minyak Kelapa Sawit) TALIKUMAIN TERHADAP PENGEMBANGAN
WILAYAH DI KABUPATEN ROKAN HULU (Studi kasus Desa Talikumain
Kecamatan Tambusai), dibawah bimbingan Bapak Prof. Drs. Robinson Tarigan,MRP,
Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana,MS dan Bapak Dr.lic.rer.reg.Sirojuzilam,SE.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kehadiran
PT.PMKS terhadap pengembangan wilayah di sekitar kawasan industri, kontribusi
PT.PMKS terhadap Masyarakat, dan juga untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat terhadap keberadaan industri tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan : pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah
adanya pabrik PT.PMKS berbeda nyata. Dari uji t terbukti juga bahwa perbedaan
rata-rata pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya PT.PMKS adalah
sebesar Rp 752.326. Pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Talikumain sebelum
berdirinya PT.PMKS, menghasilkan rata-rata Rp 2.351.250/bulan,-. sedangkan
setelah berdirinya PT.PMKS Pendapatan rumah tangga masyarakat Desa Talikumain
meningkat
sebesar Rp 3.103.576,7/bulan,-. Berdasarkan perhitungan laju
pertumbuhan pendapatan masyarakat Kabupaten rokan Hulu diketahui bahwa Laju
pertumbuhan pendapatan per kapita regional masyarakat Kabupaten Rokan Hulu
sebesar 3.4%, sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat desa
Talikumain sebesar 7.18%. Laju pertumbuhan Per Kapita masyarakat Desa
Talikumain setelah adanya PT.PMKS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pertumbuhan pendapatan per kapita regional Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu,
sehingga dapat dikatakan bahwasanya dengan keberadaan PT. PMKS di Desa
Talikumain efektif dalam meningkatkan pendapatan Masyarakat Desa Pendapatan
masyarakat meningkat disebabkan karena menurunnya biaya trasportasi
pengangkutaan hasil perkebunan, dan juga dengan mudah untuk menjual hasil
perkebunan masyarakat ke PT. PMKS. PT.PMKS telah menyediakan alat trasportasi
untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat Desa Talikumain. Selain itu,
PT.PMKS telah mendorong berkembangnya sumber pendapatan baru seperti,
perdagangan, jasa, dan angkutan. Tenaga kerja di PT.PMKS Talikumain berjumlah
130 orang, dan 70% diantaranya berasal dari masyarakat Desa Talikumain.
PT.PMKS telah memberikan kontribusi yang cukup besar kepada PEMDA,
10% dari saham yang dimiliki oleh PT.PMKS diberikan kepada Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu (PEMDA). Kontribusi PT.PMKS terhadap Masyarakat,
terlihat dengan dibangunnya jalan di sekitar pabrik, memberi santunan pada
masyarakat, serta berpartisipasi pada pembangunan dusun, dan membuka kesempatan
kerja pada masyarakat. Berdasarkan analisis yang digunakan dalam skala model Liker
(skor T), dapat diketahui bahwasanya 74% dari 40 responden di Desa Talikumain
memberikan respons positif terhadap keberadaan PT.PMKS.
i
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan kemudahan bagi saya untuk dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
Tesis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar pascasarjana program
studi PWD di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Tesis ini berjudul
”Pengaruh Keberadaan PT.PMKS Talikumain (Pabrik Minyak Kelapa Sawit)
Terhadap
pengembangan
Wilayah
di
Kabupaten
Rokan
Hulu
(Studi kasus Desa Talikumain Kecamatan Tambusai)”
Di dalam pembuatan tesis ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Robinson Tarigan, MRP. Ibu Dr.Ir.Tavi Supriana,MS dan Bapak
Dr. lic.rer.reg.Sirojuzilam, SE. Selaku dosen Pembimbing yang dengan ketulusan,
kearifan dan kesabaran telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
membimbing penyusunan tesis ini.
2. Bapak Kasyful Mahalli, SE,Msi, Bapak Drs.Rujiman MA dan Bapak Ir.Agus
Purwoko,Msi, Selaku dosen pembanding yang telah memberikan banyak
masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini.
3. Bapak Prof.H.Bachtiar Hassan Miraza,SE. Selaku Ketua Program Studi PWD
Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana,
Universitas Sumatera Utara.
5. Pemerintah Propinsi Riau yang telah memberikan bantuan Beasiswa kepada saya.
6. Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu-Riau, yang telah memberikan
Bantuan Beasiswa penyusunan tesis.
7. PT. Hutahean, yang telah memberikan Bantuan beasiswa kepada Saya
8. Bapak Zulmi Fahren, selaku kepala Desa Talikumain Kecamatan Tambusai
Kabupaten Rokan Hulu-Riau yang telah membantu dalam penelitian saya
ii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
9. Bapak Sahala Simare Mare Selaku Ass.Mill Manager dan Staf PT.PMKS
Talikumain, yang telah turut membantu dalam penelitian saya.
10. Akbar Baktiawan,S.Si. Evoni Siskawati,SE. Rini.A, SE. Nony, SH. dan Tya,SH
yang selalu memberikan semangat kepada saya dalam penyelesaian tesis ini
11. Serta tak lupa kepada teman-teman seangkatan yang banyak memberikan
semangat kepada Saya untuk penyelesaian Karya Ilmiah ini.
12. Serta tak lupa juga kepada teman-teman Ikatan Mahasiswa Rokan Hulu
(IPMAROHU–MEDAN), yang juga turut memberikan semangat dalam
penyelesaian tesis ini.
13. Tak lupa kepada Kedua Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan
moril dan materil dalam penyelesaian perkuliahan Saya.
14. Serta kepada handai tolan dan kerabat, yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu,
Saya haturkan ribuan trimaksih.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, maka demikian pula tesis ini, tentu
mempunyai kekurangan disana sini yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu, penulis
dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran sehingga tesis ini dapat
disempurnakan pada penelitian berikutnya
Akhirul kalam saya ucapkan terimakasih.
Medan,
April 2008
HAYATUL MUCHNI
iii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Benteng Huraba (Tapanuli Selatan) pada tanggal 30
November 1982 dari pasangan Ayahanda H Zaharuddin,MN dan Ibunda
HJ. Nurawan, NST. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Penulis mengikuti pendidikan Dasar pada Tahun 1989 di SD Negeri 001
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu-Riau dan selesai pada Tahun 1994, setelah itu
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tambusai Kabupaten
Rokan Hulu – Riau dan selesai pada Tahun 1997. Kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Tambusai Kabupaten Rokan Hulu - Riau, dan
selesai Pada Tahun 2000.
Jenjang pendidikan tinggi diperoleh pada Institut Teknologi Medan (ITM),
dari Tahun 2000 sampai Tahun 2006 dengan memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST).
setelah itu pada Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara Program studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan
Pedesaan (PWD), sampai Saat ini.
iv
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR
ISI
Hal
RINGKASAN ...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pengembangan Wilayah .....................................................7
2.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja .......................................................9
2.1.2 Pendapatan Masyarakat ..………………………………........12
2.1.3 Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat ...............................16
2.1.4 Kontribusi industri terhadap Pemda
……………………......19
2.1.5 Pembangunan Sektor Industri ..................................................23
2.2. Pendekatan Sektor Riil.......................................................................25
2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ...............................25
2.2.2 Inflasi ........................................................................................27
2.3. Teori Pemilihan Lokasi .....................................................................29
2.3.1 Perubahan Guna Lahan …………….. .....................................31
2.3.2 Kehidupan Masyarakat Perdesaan ............................................32
v
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2.4. Teori Basis Ekspor .............................................................................33
2.5. Persepsi Penerimaan Masyarakat ………………………………...34
2.6. Penelitian Sebelumnya .......................................................................35
2.7. Landasan Teori...................................................................................36
2.8. Kerangka Pemikiran...........................................................................40
2.9. Hipotesis Penelitian............................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
……………………………………………........42
3.2. Jenis dan Sumber Data …………………………………………… .43
3.3. Populasi dan sampel Penelitian .........................................................45
3.4. Metode dan Analisis Data ................................................................45
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional
.................................................48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................................50
4.1.1. Deskripsi Kabupaten Rokan Hulu............................................50
4.1.2. Deskripsi Kecamatan Tambusai...............................................53
4.1.3. Deskripsi Desa Talikumain ......................................................57
4.1.4. Gambaran Umum PT.PMKS Talikumain ................................60
4.2. Hasil Analisis Pengaruh keberadaan PT.PMKS Talikumain
terhadap pengembangan wilayah ........................................................63
4.2.1. Pengaruh PT.PMKS terhadap Pendapatan Masyarakat ...........63
4.2.2. Pengaruh PT.PMKS terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ........67
4.2.3. Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat ................................68
4.2.4. Kontribusi PT.PMKS terhadap PEMDA .................................69
4.2.5. Kontribusi terhadap Masyarakat ..............................................69
4.2.6. Pengelolaan Limbah.................................................................70
4.2.7. Perubahan Penggunaan Lahan ................................................71
vi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
4.3. Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS ...........................................71
4.3.1. Analisis Persepsi Masyarakat tehadap PT.PMKS...................74
4.3.2. Implikasi Spasial .....................................................................75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN ..................................................................................79
5.2. SARAN ..............................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................82
LAMPIRAN ............................................................................................................84
vii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Hal.
1. Skema Kerangka Pemikiran …………………..….……... ..............................40
2. Penduduk Berdasarkan Usia Kecamatan Tambusai Tahun 2006 .....................54
3. Penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006.............................58
4. Uji Statistik Sampel Berpasangan.....................................................................64
5. Jumlah Pasokan Buah dari Kecamatan Tambusai ............................................69
6. Faktor Industri dan Orientasi yang Terdapat pada Penelitian
.................77
viii
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR TABEL
Nomor
1.
Hal
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Rokan Hulu..............................27
2. Inflasi Bulanan terhadap Bulan yang sama Propinsi Riau 2001-2008% .........29
3. Jenis dan Sumber Data ………………………………….…… .....................44
4.
Populasi dan Sampel Penelitian ……………..…….. ....................................45
5. Luas Kabupaten Rokan Hulu ...........................................................................50
6. Batas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu............................................................51
7.
Ketinggian Ibu kota Kecamatan Dari Permukaan Laut ...................................52
8. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Umur .................................................54
9.
Tingkat Pendidikan Tahun 2005 Kecamatan Tambusai ..................................55
10. Jumlah kesenian Desa Di Kecamatan Tambusai Tahun 2006 .........................56
11. Jumlah cabang Olahraga di Kecamatan Tambusai Tahun 2006 ......................56
12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia................................................................58
13. Jumlah Kesenian Desa Tahun 2006 .................................................................59
14. Jumlah Cabang Olahraga Desa ........................................................................59
15. Uji Statistik Sampel Berpasangan....................................................................63
16. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan.........................................67
17. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit dari Kecamatan Tambusai..........68
18. Persentase Sikap Masyarakat ...........................................................................75
ix
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Hal
1. Kuesioner Penelitian ..........................................................................................84
2. Karakteristik Masyarakat Desa Talikumain.......................................................92
3. Data inflasi Bulanan...........................................................................................93
4. Perhitungan Nilai Konstan .................................................................................94
5. Harga Konstan Tahun 2008 ...............................................................................95
6. Sikap Masyarakat Desa Talikumain ..................................................................96
7. Skor dan Sikap Responden ................................................................................98
8. Hasil Analisis Uji Beda Rata-rata Pendapatan Masyarakat ..............................100
9. Peta Kabupaten Rokan Hulu................………………………………………..104
10. Peta Kecamatan Tambusai………...…..................……………………………105
11. Peta Desa Talikumain …………..………………..................……………… ..106
12. Struktur Organisasi PT.PMKS ..........................................................................107
12. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian di PT.PMKS........................ 108
13. Surat Izin Penelitian dari Kepala Desa Talikumain ......................................... 109
14. Photo-Photo Penelitian .................................................................................... 110
x
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
xi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pembangunan industri diharapkan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan produksi untuk kebutuhan di dalam negeri dan luar negeri serta
kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi industri menuju taraf hidup yang lebih baik.
Kemudian
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perkapita, pemerataan
pendapatan, membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan usaha informal.
Dalam rangka pengembangan perekonomian wilayah sekaligus peningkatan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat, Pemerintah daerah (PEMDA) Kabupaten
Rokan Hulu berupaya mengundang investor untuk mengolah potensi wilayah
Kabupaten Rokan Hulu, yang dapat digunakan para investor. Salah satu investor yang
tertarik untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Rokan Hulu adalah PT. PMKS
(Pabrik Minyak Kelapa Sawit) yang bergerak dalam pengembangan agroindustri
berupa pabrik pengolahan kelapa sawit.
Kehadiran aktivitas agroindustri ini diharapkan antara lain membuka lapangan
kerja baru dan meningkatkan multiplier effeck. Meningkatnya multiplier effeck terjadi
dengan munculnya aktivitas-aktivitas perekonomian baru bagi masyarakat sekitarnya.
Harapan terjadinya peningkatan sosial ekonomi masyarakat sebagai akibat kehadiran
aktivitas perekonomian ini tidak terlepas dari dua faktor, yaitu sejauh mana
kesempatan yang diberikan perusahaan tersebut bagi masyarakat untuk berpartisipasi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2
dan
sejauh
mana
kemampuan
masyarakat
berpartisipasi
dalam
aktivitas
perekonomian baru tersebut.
Selain perubahan pendapatan, kehadiran PT PMKS diharapkan dapat
meningkatkan diversifikasi sumber pendapatan masyarakat. Perubahan lahan yang
sebelumnya sebagai kawasan pertanian dan hutan menjadi kawasan industri yang
akan mempengaruhi jenis sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat.
Kabupaten Daerah Rokan Hulu merupakan daerah yang cukup baik untuk
pengembangan industri di Daerah Riau. Meskipun Daerah Rokan Hulu belum
mempunyai kawasan industri yang komprehensip namun banyak industri didirikan di
Kabupaten Rokan Hulu.
Lokasi industri tersebar hampir merata di Kabupaten Rokan Hulu dan
sebagian terkonsentrasi di sepanjang jalan lintas Riau-Sumatera utara. Lokasi
penelitian dilakukan di Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu yang
merupakan jalur lintas arteri primer Riau-Sumatera Utara, dimana letak industri
dalam penelitian ini berada di daerah pedesaan relatif jauh dari fasilitas perkotaan
(rural location based industry).
Ketertarikan peneliti mengadakan penelitian ini dikarenakan lahan yang pada
awalnya tersedia untuk lahan pertanian dikonversikan menjadi lahan industri yang
dukungan sarana dan prasarana untuk industri tersebut masih terbatas. Industri yang
dibangun berada di dekat lingkungan pedesaan, sehingga dimungkinkan dengan
adanya pembangunan industri tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat perdesaan disekitar lokasi industri.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
3
Pengaruh adanya industri dapat dilihat dari terjadinya perubahan yang bersifat
fisik berupa dibangunnya jalan dan infrastruktur untuk memudahkan trasportasi
pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan hasil industri, penyerapan tenaga
kerja lokal, serta kontribusi industri tersebut kepada masyarakat pedesaan disekitar
industri. Laba industri selain di potong pajak dan retribusi kepada pemerintahan
(daerah) juga dapat berpartisipasi kepada pembangunan desa setempat. Besar
kecilnya kepedulian industri tersebut terhadap desa sekitarnya tentunya akan
menimbulkan juga terhadap besar kecilnya persepsi penerimaan masyarakat terhadap
keberadaan operasionalisasi industri tersebut di desanya.
Kabupaten Rokan Hulu mempunyai kebijaksanaan Tata Ruang Daerah
menyangkut daerah perkotaan dan perdesaan yang salah satu isinya: daerah perdesaan
pengembangannya diarahkan sebagai pusat produksi, penyediaan tenaga kerja,
penyediaan bahan baku industri dan daerah penyangga lingkungan hidup. Dengan
demikian perlu pengendalian penggunaan tanah pertanian subur dengan kepentingan
non pertanian, termasuk penyelamatan, pelestarian dan peningkatan kemampuan
sumber alam dan lingkungan hidup.
Prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian
dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi industri yang
termasuk layak untuk dikembangkan antara lain :
a. Pabrik Pengolahan kelapa sawit
b. Pabrik minyak goreng
c. Meubel kayu karet
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
4
Selain memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor industri, perlu
diantisipasi kemungkinan pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan dampak
sosial terhadap masyarakat sekitar kawasan industri.
Adapun strategi pengendalian dampak lingkungan terhadap pengembangan
kawasan peruntukan industri pada Rencana umum tata ruang daerah (RUTRD)
Kabupaten Rokan Hulu meliputi :
a. Pengawasan terhadap proses pengolahan dan pembuangan limbah industri yang
dihasilkan. Setiap industri dengan hasil buangan yang dapat memberikan dampak
pencemaran lingkungan harus dilengkapi dengan intalasi pengolahan air limbah.
b. Seleksi lokasi industri yang disesuaikan dengan jenis dan skala produksi, serta
hasil pembuangan limbah yang dihasilkan. Ijin lokasi kegiatan industri sebaiknya
dipilih pada tempat yang tidak mengganggu kepentingan umum seperti sungai
dan kawasan permungkiman, dengan memperhatikan kondisi hulu dan hilir
sungai. Dalam hal ini, untuk industri yang diduga dapat memberikan kontribusi
terhadap pencemaran lingkungan sebaiknya diletakkan pada hilir aliran sungai.
1.2. Perumusan Masalah.
Melihat fenomena tersebut di atas, ada beberapa permasalahan yang
ditimbulkan dari beroperasinya industri tersebut :
1. Bagaimanakah pengaruh kehadiran PT PMKS terhadap pengembangan wilayah di
sekitar kawasan industri tersebut, diantaranya pengaruhnya terhadap :
a. Pendapatan masyarakat sekitar
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5
b. Penyerapan tenaga kerja
c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat
d. Kontribusi terhadap PEMDA
e. Kontribusi PT.PMKS terhadap masyarakat
2. Bagaimanakah persepsi masyarakat di sekitar pabrik terhadap keberadaan industri
di daerah perdesaan
1.3. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas
dapat dinyatakan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh kehadiran PT.PMKS terhadap pengembangan
wilayah di sekitar kawasan industri tersebut, antara lain :
a. Pendapatan masyarakat sekitar.
b. Penyerapan tenaga kerja
c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat
d. Kontribusi terhadap PEMDA.
e. Kontribusi industri terhadap masyarakat
2. Untuk menganalisis bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap keberadaan
industri tersebut di sekitar tempat tinggalnya.
1.4. Manfaat Penelitian.
Didalam penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah :
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
6
1. Untuk mengetahui peran agroindustri terhadap pengembangan wilayah di
permukiman perdesaan di Kabupaten Rokan Hulu.
2. Dengan adanya hasil penelitian ini akan memperkaya perbendaharaan,
pengetahuan di daerah khususnya dibidang kajian tata guna lahan dan kawasan
peruntukan industri.
3. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi sumbangan pemikiran dan
rekomendasi ataupun saran bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu untuk
memilih alternative kegiatan perekonomian baru dalam rangka pengembangan
wilayah.
4. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi kepentingan ilmu pengetahuan
dalam rangka mengintrodusir aktivitas perekonomian baru.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Pengembangan Wilayah
Konsep pengembangan wilayah di Indonesia lahir dari suatu proses literatif
yang menggabungkan dasar-dasar pemahaman teoritis dengan pengalamanpengalaman praktis sebagai bentuk penerapannya yang bersipat dinamis. Dengan kata
lain, konsep pengembangan wilayah di Indonesia merupakan penggabungan dari
berbagai teori dan model yang senantiasa perkembangannya telah diuji dan di
terapkan, kemudian dirumuskan kembali menjadi suatu pendekatan yang disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan pembangunan di Indonesia.
Dalam sejarah perkembangan konsep pengembangan wilayah di Indonesia,
terdapat beberapa landasan teori yang turut mewarnai keberadaannya. Pertama adalah
Walter Isard sebagai pelopor ilmu Wilayah yang mengkaji terjadinya hubungan sebab
akibat dari faktor-faktor utama pembentuk ruang wilayah, yakni faktor fisik, sosial
ekonomi, dan budaya. Kedua adalah Hirschman (1950), yang memunculkan teori
polarization effect dan trickling-down effect dengan argumen bahwa perkembangan
suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development). Ketiga
adalah Myrdal (1950), dengan teori yang menjelaskan hubungan antara wilayah maju
dan wilayah belakangnya dengan menggunakan istilah backwash and spread effect.
Keempat adalah Friedman (1960), yang lebih menekankan pada pembentukan hirarki
guna mempermudah pengembangan system pembangunan yang kemudian dikenal
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
8
dengan teori pusat pertumbuhan. Terakhir adalah Douglass pada era 70-an yang
memperkenalkan lahirnya model keterkaitan desa-kota (rural-urban linkages) dalam
pengembangan wilayah.
Keberadaan landasan teori dan konsep pengembangan wilayah tersebut,
kemudian diperkaya dengan gagasan-gagasan yang lahir dari pemikiran cemerlang
putra-putra bangsa. Diantaranya adalah Sutami (1970), dengan gagasan bahwa
pembangunan infrastruktur yang intensif untuk mendukung pemanfaatan potensi
sumber
daya
alam
akan
mampu
mempercepat
pengembangan
wilayah.
Poernomosidhi (1965), memberikan kontribusi lahirnya konsep hirarki kota-kota dan
hirarki prasarana jalan melalui orde kota. Selanjutnya adalah Ruslan Diwiryo (1980),
yang memperkenalkan konsep pola dan struktur ruang yang bahkan menjadi inspirasi
utama bagi lahirnya UU No 24/1992 tentang penataan ruang. Pada priode 1980 ini
pula, lahir strategi Nasional Pembangunan Perkotaan (SNPP) sebagai upaya untuk
mewujudkan system kota-kota nasional yang efisien dalam konteks Pengembangan
wilayah nasional. Dalam perjalanannya SNPP ini pula menjadi cikal bakal lahirnya
konsep Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) sebagai upaya
sitematis dan menyeluruh untuk mewujudkan fungsi dan peran kota yang diarahkan
dalam SNPP. Pada era 90-an, konsep pengembangan wilayah mulai diarahkan untuk
mengatasi kesenjangan wilayah, misalnya antara KTI dan KBI, antara kawasan dan
wilayah pulau, maupun antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Perkembangan
terakhir pada awal abad millennium, bahkan mengarahkan konsep pengembangan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
9
wilayah sebagai alat untuk mewujudkan integrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Berdasarkan pemahaman teoritis dan pengalaman empiris, maka secara
konseptual pengertian pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian
upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumberdaya,
merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah
nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor
pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI.
Pembangunan seyogyanya tidak hanya diselenggarakan untuk memenuhi
tujuan-tujuan sektoral yang bersifat parsial, namun lebih dari itu, pembangunan
diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan pengembangan wilayah yang bersifat
komprehensif dan holistic dengan mempertimbangkan keserasian antara berbagai
sumberdaya sebagai unsur utama pembentuk ruang (sumberdaya alam, buatan,
manusia dan sistem aktivitas), yang didukung olah sistem hukum dan sistem
kelembagaan yang melingkupinya. (Sumber, http://yainal.wordpress.com).
2.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja
Menurut" Menperin Fahmi Idris pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI
DPR-RI, di Jakarta, melemahnya penyerapan tenaga kerja sektor industri hanya
mencapai sekitar 403 ribu orang per tahun selama tiga tahun terakhir sejak 20052007, hal ini di sebabkan karena melemahnya pertumbuhan industri nasional. "Secara
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
10
kumulatif penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan dari tahun 2005 - 2007
baru mencapai 1.211.390 orang atau sekitar 403 ribu orang per tahun, Industri yang
selama tiga tahun terus menyerap tenaga kerja adalah industri kendaraan bermotor
dan alat angkutan, industri radio, televisi, perkebunan dan peralatan komunikasi serta
perlengkapannya, industri barang dari logam, industi penerbitan, percetakan, dan
reproduksi media rekaman. Pada tahun 2005 total penyerapan tenaga kerja industri
pengolahan mencapai sekitar 10,9 juta orang dan naik menjadi sekitar 12,6 juta pada
tahun 2006, kemudian meningkat tipis menjadi 12,8 juta orang pada 2007. Untuk
meningkatkan
penyerapan
tenaga
kerja tahun ini, Menperin menargetkan
pertumbuhan industri sebesar 7,4 persen yang kembali bersandar pada pertumbuhan
tertinggi di kelompok industri alat angkut, mesin, dan peralatan (9,6 persen). Selain
itu, kelompok industri makanan, minuman, dan tembakau (8,0 persen), kelompok
industri kertas dan barang cetakan (8,0 persen), serta kelompok industri semen dan
bahan galian non logam (7,0 persen). Fahmi mengakui, pencapaian kinerja industri
nasional sangat terkait dengan sektor lainnya dan sensitifitas kebijakan departemen
lain terhadap perkembangan industri, seperti kebijakan energi dari Departemen
ESDM, dan kebijakan fiskal dari Departemen Keuangan. Penyerapan tenaga kerja di
perkebunan kelapa sawit, sangat tergantung pada kelangsungan perkembangan kelapa
sawit, kurang profesionalnya pengelolaan kelapa sawit, berpotensi menurunkan daya
saing kelapa sawit, sehingga menganggu pengembangan kelapa sawit selanjutnya.
Antisipasi Pemda dalam menghadapi kelangsungan pengembangan kelapa sawit di
wilayahnya, antara lain :
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
11
1. Pengelolaan komoditi kelapa sawit potensial menyerap tenaga kerja besar baik
melalui perluasan perkebunan kelapa sawit maupun melalui pengolahan hasil
produksi (agroindustri terkait). Pengelolaan yang tidak optimal selain
berpengaruh terhadap hasil produksi, juga menciptakan pengangguran dan
setengah pengangguran baik bagi petani maupun keluarganya. Terbatasnya
kesempatan kerja lain di sekitar lokasi, berpengaruh terhadap kesejahteraan petani
sawit pada umumnya. Bagaimana prospek agroindustri untuk kelapa sawit,
sehingga dapat memberi nilai tambah dan mengurangi tingkat pengangguran bagi
petani .
2. Jumlah dan kualitas produk sangat dipengaruhi oleh profesionalisme SDM yang
terkait, baik oleh aparat maupun petani. Ketertinggalan SDM lokal juga akan
berpengaruh terhadap kelangsungan pengembangan kelapa sawit. Melihat
ketatnya persaingan di pasar global untuk kelapa sawit, maka dibutuhkan
pemberdayaan bagi petani, sehingga dapat mengelola perkebunan secara
profesional. Upaya menyatukan luaran sekolah kejuruan dengan penyerapan
tenaga kerja belum nampak, karena ketidak pastian peluang kerja yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
3. Kesejahteraan petani kelapa sawit dipengaruhi oleh luas lahan, hasil produksi dan
harga kelapa sawit. Pengelolaan kebun yang tidak optimal, dan penentuan harga
sepihak yang tidak menguntungkan petani, merupakan faktor penting dalam
mempengaruhi kesejahteraan petani. Akibatnya petani tetap hidup miskin, terjerat
hutang atau terjebak dalam permainan pemodal. Hal ini akan berpengaruh
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
12
terhadap kelangsungan pengembangan kelapa sawit ke depan (replanting).
Bagaimana kebijakan Pemda dalam mengatasi kemiskinan tersebut, agar petani
tidak beralih fungsi sebagai buruh dari pemilik modal, juga bagi keluarga petani
yang tidak memiliki lahan. (Sumber, http://www.disnaker.nad.go.id)
2.1.2 Pendapatan Masyarakat
Kesenjangan pendapatan masyarakat ke depan bakal makin meningkat, “Ada
kecenderungan makin melebarnya gap antara kaya-miskin. Sehingga yang kaya
makin kaya, yang miskin makin miskin. Pemerintah seharusnya menerapkan
kebijakan fiskal-moneter yang bisa mempertemukan antara sektor finansial dan
sektor riil. Semakin kayanya masyarakat berpendapatan ekonomi tinggi disebabkan
oleh kemampuan mereka untuk mengakses sektor finansial yang saat ini berkembang
pesat. Sementara masyarakat berpendapatan ekonomi menengah ke bawah kesulitan
untuk mengakses sektor serupa. Di sisi lain, sektor riil yang diharapkan bisa
menolong masyarakat ekonomi menengah-bawah masih terkendala ekonomi biaya
tinggi. (Sumber,http://beritasore.com/2007/12/19/pendapatan-masyarakat).
............Perkembangan sektor pertanian di daerah Riau sampai saat ini cukup
menggembirakan, namun tingkat pendapatan masyarakat dari usaha pertanian belum
meningkat seperti yang diharapkan. Karena itu Pemerintah Daerah Riau
mencanangkan sasaran pembangunan Daerah Riau harus mengacu kepada Lima Pilar
Utama, yaitu: 1) pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan; 2) pembinaan dan
pengembangan
sumberdaya
manusia;
3)
pembangunan
kesehatan/olahraga;
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
13
4) pembangunan/kegiatan seni budaya; dan 5) pembangunan dalam rangka
meningkatkan iman dan taqwa. Pembangunan ekonomi kerakyatan difokuskan
kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan, pengrajin, dan pengusaha industri
kecil. Setiap pembangunan yang dilaksanakan harus mengacu kepada lima pilar
utama pembangunan daerah Riau. Karena pembangunan daerah sangat ditentukan
oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh
pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk
dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Potensi tersebut antara lain: 1) tanaman
hortikultura; 2) tanaman perkebunan; 3) usaha perikanan; 4) usaha peternakan; 5)
usaha
pertambangan;
6)
sektor
industri;
dan
7)
potensi
keparawisataan.
Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas harus diarahkan kepada sistem
agribisnis dan agroindustri, karena pendekatan ini akan dapat meningkatkan nilai
tambah sektor pertanian, yang pada hakekatnya dapat meningkatkan pendapatan bagi
pelaku-pelaku agribisnis dana groindustri didaerah. Untuk pembangunan ekonomi
pedesaan pemerintah daerah telah mengembangkan sektor pertanian khususnya sub
sektor perkebunan. Arah kebijaksanaan sektor perkebunan ini adalah melaksanakan
perluasan areal perkebunan dengan menggunakan sistem perkebunan inti rakyat
(PIR), program kredit koperasi primer untuk anggota (KKPA) serta memberikan
kesempatan kepada perkebunan swasta. Sub sektor ini dapat menyerap tenaga kerja,
menunjang program permukiman dan mobilitas penduduk serta meningkatkan
produksi dalam negeri maupun ekspor nonmigas. Perkebunan yang banyak
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
14
dikembangkan di daerah Riau adalah perkebunan kelapa sawit, karet, dan kelapa.
Untuk sektor perkebunan Pemerintah Daerah Riau menetapkan kelapa sawit sebagai
komoditas unggulan daerah. Pembangunan perkebunan kelapa sawit pada hakekatnya
adalah pembangunan ekonomi yang berorientasi pedesaan. Sasaran pembangunan
sektor perkebunan tersebut adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
pedesaan. Dengan demikian jumlah masyarakat miskin terutama di pedesaan dapat
dikurangi (Saragih, 2001). Tujuan pokok proyek perkebunan yang dilaksanakan itu
adalah; pertama, meningkatkan produktivitas kebun-kebun rakyat dengan cara
penyuluhan teknologi baru pertanian kepada mereka; dan kedua, menjadikan sistem
perkebunan tersebut sebagai program pemerataan baik dari segi penduduk maupun
sebagai pemerataan pembangunan. Analisis MultiplierEffect Kawasan perkebunan
telah menyebabkan munculnya sumber-sumber pendapatan baru yang bervariasi.
Sebelum dibukanya kawasan perkebunan di pedesaan, sampel mengungkapkan
sumber pendapatan masyarakat relatif homogen, yakni menggantungkan hidupnya
pada sektor primer, memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia seperti apa adanya
tanpa penggunaan teknologi yang berarti. Data lapangan mengungkapkan pada
umumnya masyarakat hidup dari sektor pertanian sebagai petani tanaman pangan
(terutama palawija) dan perkebunan (karet). Pada masyarakat di sekitar aliran sungai
mata pencaharian sehari-hari pada umumnya sebagai nelayan dan pencari kayu di
hutan. Selain teknologi yang digunakan sangat sederhana dan monoton sifatnya tanpa
pembaharuan (dari apa yang mampu dilakukan). Orientasi usahanya juga terbatas
kepada pemenuhan kebutuhan keluarga untuk satu atau dua hari mendatang tanpa
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
15
perencanaan pengembangan usaha yang jelas (subsisten). Kegiatan pembangunan
perkebunan telah menimbulkan mobilitas penduduk yang tinggi. Akibatnya di
daerah-daerah sekitar pembangunan perkebunan muncul pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi di pedesaan. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya daya beli masyarakat
pedesaan, terutama terhadap kebutuhan rutin rumah tangga dan kebutuhan sarana
produksi perkebunan kelapa sawit. Apabila dikaji dari struktur biaya pengusahaan
perkebunan kelapa sawit yang teknis operasionalnya dirancang lebih banyak
menggunakan teknik manual, biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja langsung
serta tenaga teknis di lapangan memiliki porsi yang cukup besar. Berdasarkan hal
tersebut, perputaran uang yang terjadi di lokasi dalam jangka panjang diperkirakan
dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah ini dengan tumbuhnya
perdagangan dan jasa. Hal ini memberikan arti bahwa kegiatan perkebunan kelapa
sawit di pedesaan menciptakan multiplier effect, terutama dalam lapangan pekerjaan
dan peluang berusaha. Suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang
memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu menangkap
peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi suatu kegiatan usaha yang
nyata. Dengan demikian kemampuan masyarakat memanfaatkan peluang yang ada
akan dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri.
Hal kedua adalah kemampuan mengorganisir sumberdaya yang dimiliki sedemikian
rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang secara aktual
dapatdioperasikan. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional Inggris pada
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
16
tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan
nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun,
pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam
perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur
kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,
GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara
yang
bersangkutan
diukur
menurut
harga
pasar.
(Sumber,
http://www.
bung-hatta.info/tulisan_212.ubh)
2.1.3 Pasar Hasil Produksi Perkebunan Masyarakat
Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju. Hal itu terbukti dari
banyaknya industri-industri baru yang memproduksi berbagai macam produk.
Dengan demikian kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak.
Di lain pihak kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, maka
dibutuhkan sistem pengendalian bahan baku sebagai bagian yang sangat vital dalam
perusahaan. Pada sistem pengendalian bahan baku ini harus diselaraskan dengan
semua unsur perusahaan tanpa terkecuali. Pentingnya pengendalian bahan baku
dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan produksi barang memerlukan bahan baku.
Oleh karena itu di dalam dunia usaha masalah bahan baku merupakan masalah yang
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
17
sangat penting. Agar jangan sampai terjadi keterlambatan ketersediaan bahan baku,
maka harus diadakan perencanaan persediaan bahan baku secara baik. Hal ini sejalan
dengan pendapat Yamit (1998) yang menyatakan bahwa “Persediaan bahan baku
sebagai kekayaan perusahaan memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam
pabrik”. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang
kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun perusahaan
kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting bagi
perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan
perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal yang tertanam)
dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya persediaan bahan
baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan menambah beban
bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan
terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya
ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan
bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan
dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga. Cara
penyelenggaraan persediaan bahan baku berbeda-beda untuk setiap perusahaan, baik
dalam jumlah unit persediaan bahan baku yang ada dalam perusahaan, waktu
penggunaannya, maupun jumlah biaya untuk membeli
bahan
baku
tersebut.
Paling sedikit ada tiga alasan perlunya persediaan bahan baku bagi perusahaan,
yaitu (Yamit, 1998):
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
18
1. Adanya unsur ketidak pastian permintaan .
2. Adanya ketidak pastian pasokan dari supplier.
3. Adanya unsur ketidak pastian tenggang waktu.
Untuk menghadapi ketiga unsur ketidak pastian tersebut, pihak perusahaan
harus mampu mengantisipasinya. Antisipasi tersebut berkaitan erat dengan tujuan
diadakannya persediaan bahan baku, yaitu (Yamit, 1998: 216):
1. Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan.
2. Untuk memperlancar proses produksi.
3. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan.
4. Untuk menghadapi fluktuasi harga.
Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan, yaitu
harus menanggung biaya maupun risiko yang berkaitan dengan persediaan
(Yamit, 1998). Terjadinya kekurangan persediaan material atau tidak adanya material
pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan jalannya aktivitas produksi terhenti,
sebaliknya
terlampau
banyaknya
persediaan
material
akan
mengakibatkan
tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu
faktor kerugian bagi perusahaan. Persediaan bahan baku sebagai kekayaan
perusahaan memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis dalam pabrik” (Yamit,
1998). Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang
kelancaran proses produksi, baik perusahaan dalam perusahaan besar maupun
perusahaan kecil. Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang
penting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
19
keuntungan
perusahaan.
Kesalahan
dalam
menentukan
besarnya
investasi
(modal yang tertanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.
Adanya persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan
perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan
dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa
dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan perusahaan.
Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam
perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan
akan mengalami kerugian juga. Cara penyelenggaraan persediaan bahan baku
berbeda-beda untuk setiap perusahaan, baik dalam jumlah unit persediaan bahan baku
yang ada dalam perusahaan, waktu penggunaannya, maupun jumlah biaya untuk
membeli bahan baku tersebut. (Yamit1998),(Sumber,http://www.skripsihukum.com
/06/15/ htm)
2.1.4 Kontribusi industri terhadap PEMDA
Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya pajak merupakan iuran wajib
rakyat kepada negara. Dari pajak ini yang mana akan digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan. Sejak tahun 1999 pembagian pajak menurut wewenang
pemungutan pajak dipisahkan menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat
yang dipungut oleh pemerintah pusat terdiri dari pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai. Untuk pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah itu sendiri.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
20
Dasar dilakukan pemungutan oleh pemerintah daerah sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah mengatakan bahwa bahwa
Pemerintah dan masyarakat di daerah dipersilahkan mengurus rumah tangganya
sendiri secara bertanggung jawab. Pemerintah Pusat tidak lagi mempatronasi, apalagi
mendominasi mereka. Peran Pemerintah Pusat dalam konteks Desentralisasi ini
adalah melakukan supervisi, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintah daerah diberikan
wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya. Langkah –
langkah yang perlu dimbil dengan cara menggali segala kemungkinan sumber
keuangannya sendiri sesuai dengan batas-batas peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Untuk merealisasikan pelaksanaan Otonomi Daerah maka sumber
pembiayaan pemerintah daerah tergantung pada peranan pendapatan asli daerah
(PAD). Hal ini diharapkan dan diupayakan dapat menjadi penyangga utama dalam
membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh karena itu Pemerintah daerah
harus dapat mengupayakan peningkatan penerimaan yang berasal dari daerah sendiri
sehingga akan memperbesar tersedianya keuangan daerah yang dapat digunakan
untuk berbagai kegiatan pembangunan. Dengan ini akan semakin memperbesar
keleluasaan daerah untuk mengarahkan penggunaan keuangan daerah sesuai dengan
rencana, skala prioritas dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat serta melaksanakan pembangunan daerah, maka daerah membutuhkan
sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai. Sumber-sumber penerimaan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
21
daerah ini dapat berasal dari bantuan dan sumbangan pemerintah pusat maupun
penerimaan yang berasal dari daerah sendiri. Namun, perlu digaris bawahi bahwa
tidak semua daerah memiliki kekayaan alam. Hal ini tentu akan membuat daerah
yang kaya akan potensi daerah yang dimiliki akan semakin maju yang mana tentunya
bertolak belakang bagi daerah yang memiliki potensi yang kurang. Kiranya dengan
ini asas ini pemerintah perlu memberikan jalan keluar agar seluruh daerah yang ada di
Indonesia berkembang secara merata. Di dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah disebutkan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Pendapatan Asli Daerah sendiri terdiri
dari :
a. Pajak Daerah;
b. Retribusi Daerah
c. Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang sah.
Pendapatan Asli Daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah
mempunyai peranan penting dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah dimana peranan PAD diharapkan dan diupayakan dapat
menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di daerah. Oleh
karena itu pemerintah daerah harus dapat mengupayakan peningkatan penerimaan
yang berasal dari daerah sendiri. Dengan demikian akan memperbesar tersedianya
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
22
keuangan daerah yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan yang
bersifat mandiri.(http://www.jurnalskripsi.com/10/28/htm)
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang
signifikan bagi pembiayaan rutin dan pembangunan di suatu daerah otonom. Jumlah
penerimaan komponen pajak daerah dan retribusi daerah sangat dipengaruhi oleh
banyaknya jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang diterapkan serta disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan kedua komponen
tersebut. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap perolehan
PAD Pemerintah Kota Rokan Hulu. Kontribusi penerimaan pajak daerah dan retribusi
daerah terhadap total perolehan penerimaan Pemda Rokan Hulu tercermin dalam APBD,
dikaitkan dengan kemampuannya untuk melaksanakan otonomi daerah terlihat cukup
baik. Pendapatan yang berasal dari komponen retribusi daerah, pada kurun waktu yang
sama, memberikan kontribusi rata-rata per tahunnya sebesar 15,61% dengan rata-rata
pertumbuhan pertahunnya sebesar 5,08% per tahun. Untuk meningkatkan kontribusi
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap total penerimaan PAD dan
sekaligus memperbesar kontribusinya terhadap APBD Pemda
Rokan Hulu perlu
dilakukan beberapa langkah di antaranya perlu dilakukan peningkatan intensifikasi
pemungutan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah, kemudian dilakukan
ekstensifikasi dengan jalan memberlakukan jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan
kondisi dan potensi yang ada.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
23
2.1.5 Pembangunan Sektor Industri.
Salah
satu
sektor
yang
dikembangkan
dalam
rangka
pelaksanaan
pembangunan ekonomi adalah sektor industri. Pembangnan sektor industri berkaitan
erat dengan pembangunan sektor pertanian. Pada awal pembangunan nasional,
pembangunan sektor industri bertitik sentral pada upaya mendukung pembangunan
sektor pertanian, sehingga dapat dicapai suatu peningkatan produksi dan
produktivitas sektor pertanian.
Proses pembangunan sektor industri diarahkan untuk mampu melakukan
fungsi ganda, yaitu mendukung produktivitas pertanian dan peningkatan utilitas hasil
pertanian. Kontribusi ini sekaligus menjadikan aktivitas pertanian memiliki nilai
ekonomis yang lebih tinggi.
Pembangunan sektor industri ditujukan meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata, dengan memanfaatkan dana, sumber
daya alam, dan hasil budidaya serta memperhatikan keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup, serta memperluas dan meratakan kesempatan kerja Menurut
Matias Siagian (1994), yang mengutif pendapat Menurut Hoogvelt, Ciri-ciri industri
Yaitu :
1. Penggunaan faktor-faktor produksi non manusia dalam proses produksi
2. Spesialisasi dan pembagian kerja yang ekstensif dan kesempatan berusaha, serta
meningkatkan peran koperasi industri.
3. kombenasi ketiga faktor produksi (tenaga kerja, bahan mentah, dan peralatan
teknik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
24
Dengan pengembangan ciri spesifik sektor industri di satu pihak, dan kondisi
masyarakat pedesaan di lain pihak, maka penentuan pola pembangunan sektor
industri yang tepat dipedesaan tidaklah mudah.
Menurut Tulus Tambunan (2001), Beberapa pertimbangan, sekaligus
kesulitan yang dihadapi dalam rangka pembangunan industri perdesaan adalah :
1. Pertimbangan mengenai jumlah, jenis, dan kondisi bahan-bahan baku.
2. Pemilihan jenis, lokasi, serta skala unit usaha, Masalah yang dihadapi, tidak
adanya keselarasan antara efisiensi dan kesempatan untuk melakukannya.
3. Pemilihan teknologi dan pola proses produksi.
Masalah substansial dalam pembangunan sektor industri di perdesaan
berkaitan dengan penentuan industri yang benar-benar mampu meningkatkan taraf
hidup masyarakat, baik dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pedesaan maupun
dalam bentuk munculnya berbagai aktivitas perekonomian baru yang dapat dilakukan
masyarakat pedesaan.
Dalam kesempatan kerja, seringkali industri skala besar memberikan
kontribusi yang kecil dalam penyerapan tenaga kerja perdesaan, karena aktivitas
perekonomian industri menuntut tenaga kerja dengan kuwalitas yang minim di
perdesaan. Masyarakat desa hingga saat ini secara umum memiliki tingkat pendidikan
dan keterampilan yang tergolong rendah dan selalu kalah berkompetisi dengan
masyarakat perkotaan.
Menurut Kristanto (2004), membedakan industri ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
25
1. Industri dasar atau hulu, industri hulu mempunyai sipat: Padat modal, berskala
besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat
dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya
lokasi ini belum tersentuh pembangunan.Kelompok industri yang hanya
menghasilkan barang setengah jadi saja sedangkan prosesing akhir dilanjutkan di
tempat lain.
2. Industri hilir, industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada
umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi,
lokasinya slalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji,
padat karya.
3. Industri kecil, industri ini banyak dikembangkan dipedesaan dan perkotaan,
memiliki peralatan sederhana. Walaupun hakikatproduksinya sama dengan
industri hilir, tetapi sistim pengolahannya lebih sederhana. Sistim tata letak pabrik
maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian. Sipat industri ini padat
karya.
2.2.
Pendekatan Sektor Rill
2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pertumbuhan perekonomian suatu daerah secara umum dapat dilihat melalui
indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB
per kapita
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
26
Hingga kini alat untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat suatu
daerah secara tepat sulit ditemukan. Namun secara tidak langsung, salah satu ukuran
yang dianggap dapat mendekati pencapaian kemakmuran tersebut yakni dengan
menggunakan angka pendapatan regional.
Manfaat pendapatan regional antara lain adalah untuk mengetahui tingkat
produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan
ekonomi, dan stuktur perekonomian pada suatu periode di suatu daerah tertentu. Dari
hasil penghitungan PDRB Kabupaten Rokan Hulu yang telah dilakukan oleh BPS
Kabupaten Rokan Hulu dapat disajikan angka-angka pendapatan regional secara
series dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2006 dalam bab ini disajikan series data 4
tahunan dari tahun 2003-2006, dapat dilihat pada tabel 1.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
27
Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Atas
dasar Harga Konstan, 2003-2006 (Juta Rupiah) Kabupaten Rokan
Hulu.
Lapangan
Usaha
1
PDRB Atas dasar
Harga Pasar
( Rupiah)
Penyusutan Barangbarang Modal
PDRN Atas dasar
harga pasar
Pajak taklangsung
PDRN atas dasar
harga faktor
Penduduk
pertengahan tahun
Perkapita PDRB
Perkapita Pendapatan
Regional
2003
2004
2005
2006
2
3
4
5
1 587 091,89
1 709 535,42
1 835 688,00
1 970 432,73
44 121,15
47 525,08
51 032,13
54 778,03
1 542 970,73
1 662 010,33
1 748 655,87
1 915 654,70
68 562,37
73 851,93
79 301,72
85 122,69
1 474 408,36
1 588 158,40
1 705 354,15
1 830 532,01
328 060
340 732
353 792
368 307
4 837 809,82
5 017 243,52
5 188 608,00
5 349 973,61
4 494 325,32
4 661 019,23
4 820 216,83
4 970 125,48
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu 2008
2.2.2
Inflasi
Menurut A.P. Lehner inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan
(Anton H. Gunawan, 1991). Sementara itu Ackley mendefinisikan inflasi sebagai
suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan
satu macam barang saja dan sesaat). Menurut definisi ini, kenaikan harga yang
sporadis bukan dikatakan sebagai inflasi (Iswardono, 1990). Menurut Boediono
(1995), inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan
sebagian besar dari barang-barang lain. Inflasi diakibatkan oleh :
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
28
1. Demand-PullInflation. Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total
(agregate demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan
kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Apabila kesempatan
kerja
penuh
(full-employment)
telah
tercapai,
penambahan
permintaan
selanjutnya hanyalah akan menaikkan harga saja (sering disebut dengan inflasi
murni).
2. Cost-Push Inflation. Cost push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta
turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi. Keadaan ini timbul
dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply)
sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan
harga dan turunnya produksi
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan membaiknya
suatu perekonomian adalah dengan besaran inflasi. Oleh sebab itu, inflasi sering
diidentikan dengan naiknya harga-harga dipasaran yang dapat membuat resah
masyarakat karena sangat erat. Tingkat inflasi Propinsi Riau dapat dilihat pada
Tabel 2.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
29
Tabel 2. Inflasi Bulanan terhadap Bulan yang sama Tahun Sebelumnya
(YEAR ON YEAR) Propinsi Riau 2001-2008 (%)
BULAN
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Jan
10,52
16,44
10,67
5,28
9,60
15,99
8,60
6,52
Feb
9,52
17,95
8,89
5,09
9,03
15,56
9,16
7,06
Mar
10,43
17,05
9,22
5,10
10,60
14,80
9,42
Apr
10,78
17,17
8,56
7,10
9,64
14,13
9,52
Mei
12,55
15,70
8,31
8,38
7,46
15,27
14,84
Jun
15,42
12,54
8,76
9,25
7,06
15,67
6,83
Jul
15,18
11,67
7,73
9,75
7,59
14,55
6,87
Agst
14,61
12,82
7,06
9,64
8,60
14,06
6,47
Sep
16,65
12,29
7,29
9,44
8,76
13,75
7,58
Okt
15,64
12,02
7,77
8,90
17,66
4,23
8,86
Nov
15,33
11,65
7,40
9,01
19,43
3,19
8,22
Des
14,65
11,66
6,65
8,94
17,10
6,32
7,53
Sumber : Badan Pusat Stastistik Propinsi Riau 2008
2.3. Teori Pemilihan Lokasi Industri
Berdasarkan pengembangan dari pendapat Tarigan (2005), ada sejumlah
faktor yang ikut menentukan keberadaan lokasi industri, yaitu:
1. Faktor geografis; termasuk lokasi bahan baku, suplai air.
2. Faktor sosial-budaya; termasuk suplai tenaga kerja, daerah pemasaran, aktivitas
ekonomi, dan keadaan politik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
30
3. Faktor teknologi; termasuk rekayasa/pengolahan produk, teknologi sumber daya
energi,dan kemudahan fasilitas transportasi.
Menurut Tarigan (2005), dasar-dasar pemikiran yang dikemukakan oleh
Weber lokasi yang optimal bagi kegiatan industri adalah tempat dimana biaya yang
minimal (least cost location) tersebut digunakan dalam kondisi sebagai berikut :
a. Adanya keseragaman keadaan topografi, keadan iklim dan demografi yang
berkaitan dengan keterampilan dan permintaan akan produksi.
b. Adanya ketersediaan bahan mentah yang tersedia dimana-mana, kecuali bahan
tambang yang hanya terbatas pada lokasi tertentu.
c. Adanya upah buruh yang seragam di tiap-tiap wilayah tetapi ada juga perbedaan
upah karena persaingan antar penduduk.
d. Biaya transportasi yang berasal dari bobot bahan baku yang diangkut atau
dipindahkan serta jarak sumber bahan baku dengan lokasi pabrik.
e. Adanya kompetisi antar industri.
f. Serta adanya manusia yang berfikir rasional.
Namun pada perkembangan selanjutnya teori yang dikemukakan Weber ini
mendapat kritikan karena melebih-lebihkan arti penting transportasi saja, kemudian
Weber memodifikasikan teorinya dengan penambahan memperhatikan faktor
ketersediaan tenaga kerja yang murah (least labour cost) untuk industri yang yang
mempunyai kebutuhan buruh yang banyak melokasikan pabriknya di daerah yang
mempunyai supply tenaga kerja dengan upah yang relatif murah. lokasi industri
manufaktur akan lebih menguntungkan apabila dekat dengan sumber bahan baku
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
31
apabila dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Adapun syarat yang diperlukan
untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri antara lain :
1. Ketersediaan bahan baku.
2. Ketersediaan sumber tenaga kerja yang memiliki keterampilan.
3. Adanya modal usaha yang cukup operasionalisasi.
4. Adanya jaringan pemasaran dan moda transportasi yang cukup.
5. Mempunyai manajemen organisasi perusahaan yang efisien dan efektif.
Menurut Tarigan (2005), yang mengutip pendapat Von Thunen membahas
tentang teori bid-rent analysis (sewa tanah), dimana penyebaran keruangan kegiatan
industri berlokasi diantara perumahan dan retail. Semakin dekat dengan pusat kota
(pusat perdagangan) maka harga (sewa) tanah semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
Dengan kata lain, sewa yang ditawarkan orang untuk membayar tanah per meter
perseginya, menurun mengikuti jaraknya dari pusat kota (komersial/perdagangan).
Hal ini disebabkan oleh sewa tanah atau harga tanah yang murah dengan konpensasi
aksebilitas yang tinggi walaupun jauh dari perkotaan agar perusahaan dapat
menerima dengan mudah pasokan bahan baku dan memasarkan produknya.
2.3.1 Perubahan Guna Lahan.
Menurut Sandy (1960), suatu daerah yang mempunyai jumlah penduduk
persatuan wilayah lebih banyak akan mempunyai intensitas kegiatan ekonomi lebih
besar dibandingkan dengan daerah lain yang penduduknya lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan adanya konsentrasi kegiatan cenderung terpusat pada lahan yang dapat
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
32
memberikan kesempatan hidup lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia, maka perubahan guna lahan dapat saja terjadi pada pinggiran wilayah yang
mempunyai kualitas yang lebih dibanding dengan yang lain.
Perubahan penggunaan lahan pertanian ke nonpertanian disebabkan oleh
aktivitas manusia serta adanya faktor lain berupa bencana alam, (Madjid,1997)
Perubahan guna lahan dapat saja terjadi apabila ada pemenuhan antara
kebutuhan ekonomi, sosial budaya terhadap ruang yang ada serta pertambahan jumlah
penduduk.
2.3.2 Kehidupan Masyarakat Perdesaan
Menurut Koentjaraningrat (1984), Dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya, masyarakat perdesaan mengolah tanah pertanian. Sesuai dengan
keterampilan teknis dan luas lahan yang dimiliki, para petani menggarap tiga macam
tanah pertanian, yakni :
1. Kebun disekitar rumahnya
2. Tanah pertanian kering yang digarap dengan menetap, tetapi tanpa irigasi, dan
3. Tanah pertanian basah yang diirigasi.
Sebagai mata pencaharian, tanah memiliki arti sangat penting bagi masyarakat
pedesaan. Bahkan kedudukan seorang atau keluarga banyak dipengaruhi faktor
kepemilikan lahan pertanian. Dengan kata lain, struktur masyarakat perdesaan
terbentuk dengan faktor kepemilikan lahan sebagai suatu kreteria penting.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
33
Secara umum pola penguasaan lahan pertanian pada masyarakat perdesaan
berada diantara dua kutup yang berlawanan, yakni kepemilikan komunal atau hak
ulayat dan kepemilikan perorangan. Pola penguasaan lahan perorangan memberikan
peluang yang lebih besar terhadap perubahan kepemilikan lahan, sementara pola
pengusahaan lahan komunal memberikan peluang yang kecil terhadap perubahan
kepemilikan lahan tersebut.
2.4. Teori Basis Ekspor
Menurut ” Teori Basis Ekspor”: Pertumbuhan ekonomi kota atau daerah
bergantung seluruhnya pada pertumbuhan sektor ekspor (” basis”) dari ekonomi
lokal. Sebab sektor non ekspor (jasa) hanya untuk melayani secara langsung atau
secara tidak langsung terhadap sektor ekspor. Diumpamakan sebuah perusahaan yang
sudah pada fasa kematangan katakan IKM divisi ekspor menambahkan 500 karyawan
kepada fasilitas mereka. Beberapa tenaga kerja datang dari luar kota ( pertumbuhan),
dan yang lain dari daerah lokal. Karyawan yang datang dari daerah lokal akan berbuat
untuk meninggalkan pekerjaan mereka yang sudah ada sebelumnya didaerah lokal itu.
Mereka harus digantikan sesuai pekerjaannya itu . Tenaga kerja pengganti
didatangkan dari luar kota juga (pertumbuhan), dan yang lain dari dareah lokal, dan
seterusnya. Secara serentak semua 500 lowongan pekerjaan itu adalah suatu
penambahan bersih pada daerah lokal terhadap total ketenaga-kerjaan. Ini sebabnya
maka Ekonomi Kabupaten/Kota menjadi bagian dari ekonomi ” basis ekspor”.
Kemudian IKM itu membangun suatu supermarket baru pada lokasi dimana
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
34
memerlukan 100 karyawan untuk beroperasi. Kariawan tersebut didatangkan dari
daerah lokal, beberapa dari luar kota. Setiap yang datang dari luar kota mencegah
penduduk lokal lainnya menjadi pekerja baru pada IKM itu, sebab pekerja baru pada
supermarket itu tidak menambah total pekerja didalam tubuh IKM, sebab ini tidak
meningkatkan barang ekspor Kabupaten/Kota ke daerah lain. supermarket tidak
menyebabkan penduduk Kabupaten/Kota untuk makan lebih banyak makanan
dibanding jika tidak ada supermarket, begitu pula beberapa supermarket, yang
dibangun disekitarnya.
2.5. Persepsi Penerimaan Masyarakat.
Menurut Satria (2003), yang mengutip pendapat La Pierre ada 3 tahapan
respon yang muncul dalam mengetahui sikap masyarakat yaitu :
1. Respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini)
merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu si pemilik sikap.
2. Respon afektif (respon syaraf simpatetik dan munculnya pernyataan afeksi) yang
merupakan aspek kecendrungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
dimiliki oleh seseorang.
3. Respon prilaku/ konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai
prilaku) sebagai perasaan yang menyangkut aspek emosional.
Di dalam melihat sikap individu terhadap stimuli sosial harus memperhatikan
ke- 3 komponen sikap diatas secara terkait. Serta adanya interaksi sosial karena
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
35
adanya hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan
psikologis di sekelilingnya (Azwar, 1995).
Menurut Bryan dan White (1989), pendekatan terhadap perilaku disebut juga
sosial-psikologis yang memeriksa berbagai faktor yang mempengaruhi sikap. Karena
sikap-sikap tersebut berinteraksi dengan nilai-nilai, emosi-emosi, peran, struktur
sosial dan lingkungan yang pernah dirasakannya. Sebagai hasilnya sikap-sikap
tidaklah sepermanen dan sepasti seperti yang terkadang dianggap orang. Sikap dapat
dan memang berubah oleh bukti serta keyakinan baru, lingkungan-lingkungan baru,
peristiwa atau informasi terbaru yang dapat mempengaruhi dan diubah oleh prilaku
tergantung dari motivasi yang ada pada diri seseorang.
2.6. Penelitian Sebelumnya
Penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan dan berkaitan dengan
penelitian ini yaitu :
1. Matias Siagian (1994), dalam penelitiannya berjudul “ Pengaruh perusahaan besar
terhadap kehidupan sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat serta respon
terhadapnya, menyatakan bahwa kehadiran perusahaan besar, mempengaruhi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
2. Budi Satria (2003), Konteks sosio-spatial industri kekotaan yang berlokasi di
pedesaan, menyatakan bahwa keberadaan industri
di perdesaan belum dapat
mengangkat sepenuhnya kesejahteraan masyarakat sesuai yang diharapkan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
36
bersama dan masih kurangnya kepedulian manajemen pabrik terhadap lingkungan
sekitar.
3. Tavi Supriana (1995), Keterkaitan sektor pertanian, agroindustri dan sektor
ekonomi lain dalam pengembangan wilayah pedesaan, menyatakan bahwa
perkembangan agroindustri kelapa sawit mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi daerah. Artinya kedepan sektor ini secara langsung
mampu mendukung perkembangan berbagai sektor ekonomi.
2.7. Landasan Teori
Teori dan konsep yang ada kaitannya dengan judul penelitian dapat
dipergunakan sebagai landasan teori dalam mencari solusi permasalahan didalam
penelitian ini.
Penelitian dimulai ketika adanya keingintahuan peneliti terhadap keberadaan
industri dilingkungan perdesaan (rural location based industry) dimana lahan
pertanian yang ada dikonversikan menjadi lahan industri. Sehingga diperkirakan
keberadaan industri berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat perdesaan disekitar
lokasi industri tersebut.
Industri yang diteliti dalam penelitian ini merupakan industri dasar atau hulu
yang menghasilkan barang setengah jadi.
Industri secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Industri dasar atau hulu
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
37
Industri
hulu
memiliki
sifat
sebagai
berikut:
padat
modal,berskala
besar,menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya slalu dipilih dekat
dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya
lokasi ini belum tersentuh pembangunan.
b. Industri Hilir
Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya industri
ini mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi, lokasinya selalu diusahakan
dekat dengan pasar, teknologi madya dan teruji, padat karya
c. Industri Kecil
Industri kecil banyak berkembang dipedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan
sederhana. Walaupun hakikat produksinya sama dengan industri hilir, tapi system
pengolahannya lebih sederhana.
Pengelompokkan industri menurut jumlah pekerja yang terserap dalam
perusahaan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dikelompokkan ke dalam 4
bagian, yaitu :
a. Perusahaan industri besar, jumlah pekerja di atas 100 orang.
b. Perusahaan industri sedang, jumlah pekerja diantara 20 – 99 orang.
c. Perusahaan industri kecil, jumlah pekerja diantara 5 – 19 orang
d. Industri Kerajinan Rumah Tangga, jika memperkerjakan tenaga kerja kurang dari
3 orang (termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar langsung).
Menurut Wasistiono, 2006 wilayah pedesaan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
38
a. Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha tani
(sudut pandang ekonomi) ;
b. Dalam wilayah itu perekonomian merupakan kegiatan ekonomi dominan
c. Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakat
d. Kontrol sosial lebih bersipat informal dan interaksi antar warga lebih bersipat
personal dalam bentuk tatap muka
Pada awal pembangunan industri di daerah perdesaan terdapat perubahan
pengunaan lahan karena lahan yang dipergunakan masih potensial untuk dijadikan
lahan pertanian, namun begitu untuk kepentingan pembangunan dan peningkatan
pendapatan daerah, pembangunan
industri tersebut dapat terlaksana. Timbulnya
penggunan penggunaan lahan dapat terjadi karena faktor ekonomi yang lebih
menonjol dibandingkan faktor keseimbangan lahan.
Hal tersebut di atas mengakibatkan perubahan guna lahan karena adanya
aktivitas manusia yang mendiami untuk memaksimalkan keuntungan dan nilai
tambah ekonomi dalam rangka pemanfaatannya. Istilah lain dari penggunaan lahan
dimaksud adalah konversi atau solusi guna lahan.
Keberadaan industri disuatu daerah dapat mempengaruhi pola hidup
masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut. Hal ini dapat terjadi karena interaksi
para pekerja industri tersebut terhadap masyarakat sekitar, timbulnya persaingan
dalam merebut peluang tenaga kerja, membuka usaha informal yang bersifat
komersial (warung makan, rumah sewa, pedagang sisa produksi), menimbulkan
polusi suara dan udara dan sebagainya.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
39
Keberadaan ruang yang pemanfaatannya untuk kepentingan sosial serta sifat
masyarakat yang menurut tradisi juga dapat mempengaruhi sikap penerimaan
masyarakat terhadap keberadaan industri. Keadaan ini dapat menimbulkan sikap
penerimaan masyarakat yang berbeda-beda tergantung dari kondisi baik buruknya
keadaan yang dirasakan/ diterimanya.
Keberadaan industri di suatu daerah merupakan stimuli sosial terhadap
masing-masing individu yang menetap di sekitar lokasi industri terbangun. Menurut
Azwar (1995), yang mengutif pendapat La Piere, respon pertama yang diterima
bersifat kognitif berupa kenyataan telah berdirinya industri tersebut melalui indra
penglihatan dan pendengaran. Hal ini akan mewujudkan suatu respon kedua bersifat
afektif berupa adanya persepsi/pendapat
terhadap industri yang akan menciptakan
pernyataan lisan tentang suatu keyakinan dalam pikirannya. Persepsi yang tercipta itu
bisa bernilai baik atau buruk tergantung dari kepedulian manajemen industri tersebut
terhadap wilayah perdesaan disekitarnya. Dari persepsi yang sudah terbentuk akan
mendorong individu-individu untuk bertindak melakukan sesuatu (respon prilaku)
sebagai jawaban adanya stimuli sosial yang diterima oleh masing-masing individu
dalam lingkungan sosialnya pada masyarakat perdesaan.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
40
2.8. Kerangka Pemikiran.
Untuk mencapai dan memudahkan tujuan yang telah direncanakan pada
penelitian dibuat suatu kerangka penelitian, sbb :
Persepsi
masyarakat
PT.PMKS
Pendapatan
Masyarakat
Penyerapan
Tenaga kerja
Teori Basis
Ekspor
Pasar hasil
produksi
perkebunan
rakyat
Kontribusi
terhadap
PEMDA
Kontribusi
terhadap
masyarakat
PENGEMBANGAN
WILAYAH
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa perkembangan suatu industri dipengaruhi
oleh sikap penerimaan masyarakat yang ada di sekitar wilayah industri tersebut.
Terbangunnya industri pada suatu wilayah, dapat mempengaruhi beberapa Faktor,
antara lain :
1. Pendapatan masyarakat
2. Penyerapan tenaga kerja
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
41
3. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat
4. Kontribusi terhadap PEMDA
5. Kontribusi terhadap masyarakat.
Apabila
terjadi
perubahan
pada
Faktor-faktor
diatas
maka
akan
mempengaruhi proses pengembangan wilayah pada daerah pembangunan industri
tersebut.
2.9. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Kehadiran Perusahaan PT PMKS berpengaruh terhadap Sosial ekonomi
masyarakat, dalam bentuk :
a. Pendapatan masyarakat sekitar.
b. Penyerapan tenaga kerja
c. Pasar hasil produksi perkebunan rakyat
d. Kontribusi terhadap PEMDA.
e. Kontribusi industri terhadap masyarakat
2. Kehadiran PT.PMKS berpengaruh terhadap Pengembangan wilayah.
3. Persepsi masyarakat terhadap kehadiran PT.PMKS positif
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Desa Talikumain
Kecamatan Tambusai. Kecamatan Tambusai merupakan salah satu Kecamatan di
Kabupaten Rokan Hulu, dengan luas wilayah Kecamatan Tambusai ± 1.127,5 Km2
atau 112.750 Ha, mempunyai 10 desa dengan pusat pemerintahan berada di Desa
Dalu-Dalu. Pada tahun 2007 kecamatan Tambusai mempunyai penduduk sebanyak
41.842 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 37 jiwa/Km2.
Daerah ini dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dalam penelitian. Pertimbangan tersebut
adalah :
a. Lokasi industri di daerah perdesaan yang merupakan jalur lintas antar Provinsi
Riau dan Sumatera Utara yang potensial lahan perkebunan (rural location based
industry).
b. Letak industri tersebut berada di perdesaan yang lebih dahulu ada dimana mata
pencaharian masyarakat masih dominan dari hasil perkebunan sawit.
c. PT. PMKS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengembangan
agroindustri berupa pengolahan kelapa sawit yang bahan bakunya berasal dari
masyarakat sekitar pabrik tersebut.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
43
3.2.
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi yang dilakukan dengan
pengumpulan data primer serta data sekunder, dimana :
a. Data Primer, diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara dan
kuisioner
Menurut Irawadi dalam Singarimbun (1995), wawancara merupakan suatu proses
interaksi yang ditentukan oleh faktor-faktor peneliti, responden dan situasi
wawancara untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti bertanya langsung
kepada responden terhadap data/ informasi yang akan diperoleh. Dengan memberi
kebebasan responden mengemukakan apa yang diketahuinya tanpa dipengaruhi
oleh peneliti.
Maksud dari pengumpulan data ini untuk memperoleh gambaran mengenai
pertumbuhan/perkembangan penelitian atau wilayah pengamatan, mengetahui
aktivitas sosial dan sistem nilai masyarakat.
b. Data Sekunder, yang berhubungan dengan perkembangan kawasan peruntukan
industri di Kecamatan Tambusai dapat diperoleh dari :
1. Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu
2. Kantor Bapeda Kabupaten Rokan Hulu
3. PT. PMKS
4. Kantor Camat Kecamatan Tambusai
5. Kantor Desa Talikumain
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
44
Deskripsi wilayah dalam penelitian juga diperlukan sebagai bagian dari
eksplorasi, agar dapat diketahui gambaran (perkembangan) wilayah yang diamati,
untuk dapat digunakan sebagai landasan penentuan jenis kegiatan serta arahan
perencanaan peruntukan ruang bagi perkembangan fisik wilayah dimasa yang akan
datang.
Tabel 3.Jenis dan Sumber Data
Variabel
Industri
Parameter
Karakteristik Perusahaan
Fokus
a. Alasan pemilihan lokasi
b. Tahun mulai usaha
c. Fungsi lahan sebelumnya
d.
e.
f.
g.
Asal bahan baku
Pemasaran produk
Jumlah pekerja
Tempat tinggal pekerja
h. Asal pekerja
i. Penyediaan fasilitas /
kesejahteraan
Indikator
- Dekat bahan baku
-Dekat pemasaran
-Dekat supply tenaga
kerja, dll
-Lahan pertanian
-Lahan kosong
-Dalam &luar negeri
-Dalam & luar negeri
Sumber &
Analisa Data
Data Primer
dan Skunder,
Wawancara,
observasi
-Disekitar pabrik
-Jauh dari pabrik
-Penduduk setempat
-Jaminan asuransi
-Pelayanan kesehatan
-Insentif/THR
-
Sikap
masyarakat
Tanggapan/
sikap
a. Penilaian terhadap
keberadaan industri.
b. Kenyamanan lingkungan.
-Peduli Industri thd
masyarakat
-Baik
-Buruk
-Ruang terbuka hijau
-Tingkat polusi
Data Primer
dan Skunder,
Wawancara,
observasi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
45
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Dari Lokasi Penelitian di Kecamatan Tambusai dipilih 1 (satu Desa), yang
terdiri dari 3 (Tiga Dusun). Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat
di Desa Talikumain dengan jumlah sampel 40 Kepala Keluarga (KK).
Metode pengambilan sampel merupakan suatu cara/teknik yang digunakan
peneliti untuk memperoleh jumlah sampel
yang diinginkan sesuai dengan prosedur
penelitian yang telah dibuat. Di dalam penelitian ini, penentuan sampel digunakan
secara proporsional random sampling. Maka jumlah Sampel masyarakat adalah 39,2
rumah tangga (KK) ( ± 10% dari 392 rumah tangga populasi). Jumlah sampel
dibulatkan menjadi 40 sampel, Populasi sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Populasi dan Sampel Penelitian
DESA/
Kelurahan
DUSUN
Jumlah Populasi
Dusun satu
Talikumain
120
Dusun Dua
Talikumain
84
Dusun Tiga
Talikumain
188
JUMLAH
392
Jumlah Responden
12
9
19
40
Sumber : Hasil olahan Primer, 2008
3.4
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang diukur yaitu pendapatan
masyarakat, penyerapan tenaga kerja, sumber bahan baku, kontribusi terhadap
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
46
PEMDA,
kepedulian terhadap masyarakat dan sikap masyarakat. Adapun
metode analisis data yang digunakan adalah:
1. Untuk mengetahui dampak pembangunan industri terhadap peningkatan
pendapatan dan pengembangan wilayah di desa Talikumain dilakukan dengan uji
beda ( Uji-t) yang dibantu dengan Program Komputer SPSS For Windows ver.
12.00.
Hipotesis.
H0
= Kedua Rata-rata Populasi adalah identik (rata-rata populasi sebelum dan
sesudah adalah sama/tidak berbeda secara nyata)
H1
= Kedua rata-rata Populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi sebelum dan
sesudah adalah tidak sama/berbeda secara nyata)
Pengambilan keputusan :
Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (dasar pengambilan
keputusan sama dengan dengan uji t)
Jika Statistik hitung (angka t output) > Statistik Tabel (tabel t), Maka H0 ditolak
Jika Statistik hitung (angka t output) < Statistik Tabel (tabel t), Maka H0 diterima
Sedangkan statistik tabel dapat dihitung pada tabel dengan tingkat signifikansi
(α) adalah 5%.
Dan untuk menghitung laju pertumbuhan pendapatan masyarakat berdasarkan
pendapatan per kapita (pendapatan regional) digunakan rumus :
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
47
Rumus
Pt = P0(1 + r )n →
pt
pt
n
= (1 + r ) → log n log(1 + r ) →
po
po
pt
po
= log(1 + r )
n
log
2. Untuk menganalisis besarnya penyerapan tenaga kerja, sumber bahan baku,
kontribusi terhadap PEMDA dan kontribusi terhadap masyarakat. Di gunakan
metode analisis statistik deskriptif dan observasi. Data diperoleh dengan cara
mengumpulkan informasi data-data kualitatif
secara mendalam dengan
menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara.
3. Untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan
PT.PMKS digunakan skala likert, yaitu dengan pemberian skor pada setiap
pilihan jawaban yang diberikan. Adapun skor yang ditetapkan adalah apabila
pernyataan yang diberikan adalah pernyataan positif maka skor untuk tiap pilihan
jawaban adalah sangat setuju = 5, setuju = 4, Netral = 3, tidak setuju = 2 dan
sangat tidak setuju = 1.
Standar yang biasanya digunakan
dalam skala model Likert adalah
skor T yaitu :
⎛ X − x⎞
t = 50 + 10⎜
⎟
⎝ S ⎠
2
Dimana :
t = Skor standar
X = Skor responden
x = Rata-rata skor kelompok
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
48
S = devisi standard skor kelompok
Kriteria uji : apabila t ≥ 50 = sikap positif
Jika
t < 50 = sikap negatif
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional
1.
Pendapatan masyarakat
Pendapatan Masyarakat adalah jumlah pendapatan masyarakat perbulan
( rupiah), baik dari PT.PMKS maupun pendapatan lainnya.
2.
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja adalah tenaga kerja tetap ( permanent) yang bekerja pada PT.
PMKS
3.
Sumber bahan baku
Sumber bahan baku adalah Minyak kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan
tersebut, yang satu tandannya bisa mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus
kilogram dari bibit minyak ini bisa menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu
hektar kelapa sawit dapat menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir
6.000 liter minyak mentah (JourneytoForever). Produksi minyak kelapa sawit
ditargetkan 20 - 25 ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha minyak
kelapa sawit.
4.
Responden adalah kepala keluarga atau penghuni dewasa dalam suatu rumah
tangga.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
49
5.
Kontribusi Terhadap PEMDA dan Masyarakat
Kontribusi adalah penerimaan komponen pajak daerah yang diterapkan serta
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku yang terkait dengan penerimaan
komponen tersebut. (dalam rupiah)
6.
Persepsi masyarakat antara lain :
1. Respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang
diyakini) merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu si pemilik
sikap.
2. Respon afektif (respon syaraf simpatetik dan munculnya pernyataan afeksi)
yang merupakan aspek kecendrungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap
yang dimiliki oleh seseorang.
Respon prilaku/ konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai
prilaku) sebagai perasaan yang menyangkut aspek emosional.
7.
PT. PMKS adalah Perusahaan yang bergerak dalam pengembangan agroindustri
berupa pabrik pengolahan kelapa sawit, di desa Talikumain Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
4.1.1. Deskripsi Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000-1010 52’ Bujur Timur dan
00 - 10 30’ Lintang Utara. Kabupaten Rokan Hulu yang terdiri dari 14 kecamatan
mempunyai luas wilayah 7.449,85 km2, dapat di lihat pada Tabel 5.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tabel 5. Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu
Luas Wilayah
Kecamatan
Ibukota
Km2
(%)
ROKAN IV KOTO
ROKAN
TANDUN
TANDUN
KABUN
KABUN
UJUNG BATU
UJUNG BA816,80TU
RAMBAH SAMO
DANAU SATI
249,90
3,35
9,0
RAMBAH
PASIR PENGARAYAN
396,65
5,32
0,0
RAMBAH HILIR
MUARA RUMBAI
291,15
3,91
18,0
BANGUN PURBA
TANGUN
219,59
2,95
11,0
TAMBUSAI
DALU-DALU
1.127,50
15,13
33,0
TAMBUSAI UTARA
RANTAU KASAI
631,75
8,48
63,0
KEPENUHAN
KOTA TENGAH
816,80
10,96
45,0
1.432,87
19,23
7.449,85
100
KUNTO DARUSALAM
KOTA LAMA
BONAI DARUSALAM
SONTANG
PAGARAN TAPAH
PAGARAN TAPAH
TOTAL
1.151,52
15.46
1.132,12
15.20
Jarak ke
Ibukota. Kab
(Km)
65,0
53,0
78,0
35,3
70,0
480,3
Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu(2002)
Pada daerah Kabupaten Rokan Hulu terdapat tiga kecamatan, yaitu Kecamatan
Tandun, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Ujung Batu belum dapat ditentukan luas
sebenarnya, tetapi bila disesuaikan dengan total luas dari Kabupaten Rokan Hulu,
maka luas dari 3 (tiga) kecamatan tersebut adalah 1.132,12 Km2 (15,20%). Dua
kecamatan yang baru, yaitu Kecamatan Bonai Darusalam dan Kecamatan Pagaran
Tapah Darusalam merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kunto Darusalam.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
51
Luas dari 2 (dua) kecamatan tersebut belum dapat diketahui pasti, tetapi bila
merujuk dari kecamatan asalnya (kecamatan Kunto Darusalam) maka ketiga
kecamatan tersebut mempunyai luas 1.432,87 Km2 atau 19,23%.
Kabupaten Rokan Hulu terdapat 2 (dua) buah sungai besar dan beberapa
sungai kecil. Sungai-sungai besar tersebut yaitu Sungai Rokan Kanan (Batang
Lubuh) dan Sungai Rokan Kiri (Batang Rokan) yang mempunyai lebar rata-rata
92 m. Dua buah sungai ini pada waktu dahulu mempunyai peranan yang sangat
penting karena berfungsi sebagai urat nadi perekonomian masyarakat yaitu
dipergunakan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil produksi
masyarakat dan sebagai tempat mata pencarian masyarakat bagi yang berpotensi
sebagai nelayan.
Bila dilihat dari batas wilayahnya maka kabupaten Rokan Hulu mempunyai
letak yang sangat strategis. Karena berbatasan langsung dengan 2 (dua) provinsi,
yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat. Bila dirinci batas
wilayah kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Batas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu
BATAS
UTARA
PROVINSI/KABUPATEN
Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatera Utara
Kabupaten
Bengkalis,
Kabupaten
Siak,
Kecamatan
Tapung
TIMUR
(Kab. Kampar), Kecamatan Bangkinang (Kab. Kampar)
Kecamatan XIII Koto Kampar dan Kecamatan Bangkinang Barat
SELATAN
(Kab. Kampar)
BARAT
Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara
Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu (2002)
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
52
Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya, beriklim tropis dengan temperatur
maksimum rata-rata 310 – 320C. Daerah yang paling banyak curah hujan di
Kabupaten Rokan Hulu adalah di sekitar Pasir Pengaraian, dan paling sedikit adalah
di sekitar Ujung Batu.
Ketinggian kabupaten Rokan Hulu dari permukaan laut berkisar 70-86 meter.
Bila dilihat dari tabel di bawah ini, maka Pasir Pengaraian, Muara Rumbai, dan
Tangun merupakan daerah yang palling tinggi letaknya dari permukaan laut.
Ketinggian ibukota Kecamatan dari permukaan laut dapat dirincikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Ketinggian Ibukota Kecamatan dari Permukaan Laut
No
IBU KOTA KECAMATAN
1
ROKAN
2
TANDUN
3
KABUN
4
UJUNG BATU
5
DANAU SATAI
6
PASIR PENNGARAIAN
7
MUARA RUMBAI
8
TANGUN
9
DALU-DALU
10
RANTAU KASAI
11
KOTA TENGAH
12
KOTA LAMA
13
SONTANG
14
PANGARAN TAPAH
Sumber : Bapeda Kab. Rokan Hulu (2002)
KETINGGIAN (M)
80
70
85
86
86
86
86
86
72
80
-
Ibu Kota Kecamatan Tangun dan Ibu Kota Kecamatan Kabun belum
diketahui ketinggiannya. Dua ibukota kecamatan yang baru, yaitu Bonai dan
Pangaran Tapah belum diketahui secara pasti ketinggiannya dari permukaan laut,
tetapi bila dirujuk dari kecamatan asalnya (Kecamatan Kunto Darusalam) maka
ketinggian daerah tersebut dari permukaan laut berkisar 80 m.
Jarak ibu kota Kabupaten Rokan Hulu ke ibukota Provinsi Riau adalah 176
Km, sedangkan jarak dengan pelabuhan laut terdekat, yaitu kota Dumai adalah
sekitar 135 km. Pada masa ini sedang dilakukan peningkatan jalan untuk ruas jalan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
53
kota lama – Sontang. Ruas jalan tersebut akan melalui kota duri, sehingga akan
mempersingkat jarak tempuh ke Kota Dumai. Bila jalan tersebut terealisasi maka
transportasi darat yang akan menuju ke Kota Dumai akan beralih ke ruas jalan ini
dan tidak melalui kabupaten kampar lagi.
4.1.2. Deskripsi Kecamatan Tambusai
Kecamatan Tambusai merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Rokan
Hulu dengan luas wilayah menurut data di kantor Camat adalah ± 1.127,50 Km2 atau
112.750 Ha, mempunyai 10 desa dengan pusat pemerintahan berada di desa
dalu-dalu. Pada tahun 2006 Penduduk kecamatan Tambusai berjumlah 41.842 jiwa
dengan kepadatan penduduk rata-rata 37 jiwa/Km2.
Dilihat
dari
bentang
wilayah,
Kecamatan
Tambusai
berbatasan
dengan :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Tambusai Utara
2. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Kepenuh
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rambah Hilir dan kecamatan
Bangan Purba
4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Sosah Kabupaten Tapanuli Selatan
Propinsi Sumatera Utara.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
54
Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
3
Tingkat Umur
2
0 – 4 Th
5 - 9 Th
10 - 14 Th
15 – 19 Th
20 - 24 Th
25 - 29 Th
30 - 34 Th
35 - 39 Th
40 - 44 Th
45 - 49 Th
50 - 54 Th
55 - 60 Th
60 Th Keatas
3.147
3.457
3.173
2.912
3.091
2.821
2.440
2.176
2.208
1.954
1.832
1.474
1.043
JUMLAH
31.728
Keterangan
4
LK
Pr
KK
: 15.522
: 16.206
: 6.504
Sumber : Monografi Kecamatan, 2006
Berdasakan Tabel 8, komposisi penduduk Kecamatan Tambusai terdapat
kelompok umur 0-14 tahun berjumlah 9.777 jiwa, kelompok umur diatas 55 tahun
berjumlah 2.517 jiwa dan kelompok umur penduduk usia produktif 15- 54 tahun
berjumlah 19.434 jiwa. Jika di gambarkan, maka komposisi penduduk Kecamatan
Tambusai dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2, menjelaskan bahwa potensi
Tenaga Kerja yang cukup besar dimasa yang akan datang.
Diagram 4.1 Penduduk berdasarkan usia kec.
Tambusai Tahun 2006
Usia ( Tahun)
55 - 60 Th
45 - 49 Th
35 - 39 Th
Jumlah Penduduk (Jiwa)
25 - 29 Th
15 – 19 Th
5 - 9
Th
2
0
1
2
3
4
Jumlah Penduduk ( Jiwa)
Gambar 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kecamatan Tambusai 2006
Sumber : Hasil Analisis Data Monografi Kecamatan,2006
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
55
Tingkat pendidikan penduduk usia sekolah Kecamatan Tambusai pada tahun
2005 yang terbesar adalah tingkat SD sebesar 6.691 siswa diikuti SLTP sejumlah
1.105 siswa SLTA sebesar 442 siswa dan Perguruan Tinggi
sebanyak 369
Wahasiswa.
Tabel 9. Tingkat Pendidikan Kecamatan Tambusai Tahun 2005
NO
PENDIDIKAN
TK
SD + MIN
SLTP + MTSN
SMU
Pt
1
2
3
4
5
JUMLAH
JLH SEKOLAH
9
30
7
3
49
SISWA
315
6.691
1.105
442
369
8.922
Ket: MIN = Madrasah Ibtidaiyah Negeri
MTSN = Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pt = Perguruan Tinggi
Sumber : Monografi Kecamatan, 2005
Tabel 9, menjelaskan komposisi penduduk muda cukup besar. Hal ini
menunjukkan lapangan kerja yang dapat dicapai terbatas hanya pada sektor yang
tidak memerlukan tingkat keahlian yang tinggi. Dari data tingkat pendidikan jumlah
pencari kerja
di kecamatan tambusai pada tahun 2005 sebanyak 304 orang.
(sumber : monografi Kec. Tambusai 2005) Ada banyak kegiatan sosial di
masyarakat, namun yang terdata di dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
56
Tabel 10. Jumlah Kesenian Desa di Kecamatan Tambusai Tahun 2006
No
Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tambusai barat
Sungai Kumango
Batas
Talikumain
Tambusai Tengah
Rantau Panjang
Batang Kumu
Tambusai Timur
Sialang Rindang
Suka Maju
Kecamatan
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006
Wayang
Orang/
Ketoprak
1
1
2
Seni
Tari
Musik/Seni
Suara
Lainnya
-
1
2
1
1
4
1
1
1
2
2
29
-
Jumlah
1
2
1
1
4
1
1
1
3
3
18
Tabel 11. Jumlah Cabang Olahraga di Kecamatan Tambusai Tahun 2006
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Desa
Tambusai barat
Sungai Kumango
Batas
Talikumain
Tambusai Tengah
Rantau Panjang
Batang Kumu
Tambusai Timur
Sialang Rindang
Suka Maju
Kecamatan
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006
Sepak
Bola
Volley
Tenis
Meja
Catur
Beladiri
2
3
1
1
5
1
2
4
2
2
Badm
inton
3
2
1
2
4
1
2
3
2
2
1
2
1
1
1
1
3
1
1
4
4
2
2
6
2
2
5
2
2
4
3
2
2
6
2
2
6
4
5
23
22
31
36
1
2
1
1
5
12
Berdasarkan pengamatan di 10 desa yang diteliti, kegiatan sosio-spasial
dibidang kesenian tidak begitu aktif pada masyarakat sedangkan kegiatan olahraga
hanya pada sepakbola, bola volley, dan badminton, tennis meja, dan catur.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
57
4.1.3. Deskripsi Desa Talikumain
Luas Desa Talikumain adalah 4.800 ha merupakan salah satu Desa di
Kecamatan Tambusai yang mempunyai 3 Dusun, 6 RW serta 12 RT. Didalam
konteks regional, jarak Kantor Kepala Desa Talikumain dengan pusat pemerintahan
kecamatan sekitar 3,3 km, jarak dengan ibukota Kabupaten Rokan Hulu 35 km dan
ibukota Propinsi Riau 250 km. Batas wilayah sebagai berikut :
a.
Sebelah Utara
: Kelurahan Tambusai Tengah.
b.
Sebelah Selatan
: Desa Batas.
c.
Sebelah Barat
: Desa Mondang Kumango.
d.
Sebelah Timur
: Desa Sialang Rindang.
Tekstur tanah di Desa Talikumain merupakan tanah Alluvial dengan warna
kelabu, coklat dan hitam. Produktivitas jenis tanah ini bisa mulai dari rendah,
sampah tinggi dan biasanya digunakan untuk tanah pertanian utama dan
permukiman. Bahan alluvial tersusun dari tanah liat dan debu yang diendapkan
didaerah banjir, sedangkan endapan sungai tersusun dari pasir, lanau dan bongkah
yang terpencar-pencar.
Desa Talikumain pada tahun 2006 berpenduduk 1.301 jiwa terdiri dari 673
jiwa laki-laki dan 628 jiwa perempuan dengan 315 Kepala Keluarga yang tersebar di
3 Dusun dengan kepadatan penduduk 27 jiwa per hektar.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
58
Tabel 12. Jumlah penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006
NO
USIA (TAHUN)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
5
10
15
20
25
30
35
40
55
60
-
JUMLAH
4
9
14
19
24
29
34
39
44
59
…
190
125
133
139
115
147
105
118
95
62
72
JUMLAH
1.301
Sumber : Monografi Desa,2006
Dari Tabel 12, komposisi penduduk Desa Talikumain terdapat kelompok
umur 0-14 tahun berjumlah 448 jiwa, kelompok umur diatas 60 tahun berjumlah 72
jiwa dan kelompok umur penduduk usia produktif 15- 59 tahun berjumlah 781 jiwa.
Jika di gambarkan, maka komposisi penduduk Desa Talikumain dapat dilihat pada
Gambar 3. Gambar 3, menjelaskan bahwa potensi Tenaga Kerja yang cukup besar
dimasa yang akan datang.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011
USIA
DIAGRAM 4.2 PENDUDUK BERDASARKAN USIA
DESA TALIKUMAIN TAHUN 2006
60
55
40
35
30
25
20
15
14
5
0
-
…
59
44
39
34
29
24
19
10
9
4
JUMLAH
0
50
100
150
200
JUMLAH PENDUDUK
Gambar 3. Penduduk Berdasarkan Usia Desa Talikumain Tahun 2006
Sumber: Hasil Analisis Data Monografi Desa,2006
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
59
Kegiatan sosial yang terdata dipenelitian ini, sebagai berikut:
Tabel 13. Jumlah Kesenian Desa Talikumain Tahun 2006
Desa
Wayang Orang/
Ketoprak
Seni
Tari
Talikumain
Sumber: BPS Kab. Rokan hulu 2006
Musik/Seni
Suara
2
4
Berdasarkan pengamatan di
Lainnya
Jumlah
1
7
dusun satu Desa Talikumain yang diteliti,
kegiatan sosial dibidang kesenian tidak begitu aktif pada masyarakat sedangkan
kegiatan olahraga hanya pada sepakbola, dan badminton.
Tabel 14. Jumlah Cabang Olahraga Desa Talikumain Tahun 2006
Desa
Sepak Volley
Bola
Talikumain
3
6
Sumber: BPS Kab. Rokan Hulu 2006
Badminton
5
Tenis
Meja
-
Catur
Beladiri
Jumlah
7
2
22
Adapun peruntukan pemanfaatan tanah di Desa Talikumain ini dengan luas
wilayah Desa Talikumain sebesar ± 4.800 ha terdiri dari :
1. Tanah pekarangan
164
ha.
2. Tanah peruntukan industri :
30
ha
3. Tanah Kering
:
4.613 ha.
4. Tanah lain-lain
:
23
Berdasarkan
:
pengamatan
permukiman penduduk yang
di
ha.
lapangan
pada
umumnya
berdekatan satu sama lain
persebaran
dikarenakan masih
mempunyai hubungan kekerabatan/ kekeluargaan. Tanah yang di tempati saat ini
merupakan pembagian tanah dari para orangtua dan leluhur mereka. Keadaan ini
sesuai dengan pendapat Chapin, dalam Rolobessy (1999) dimana salah satu nilainilai pemanfaatan lahan yang ada berkaitan dengan kemajuan, kepercayaan,
kebiasaan dan tradisi yang berorientasi pada akar sosial masyarakat yang telah ada
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
60
(social rooted). Pemukiman di desa Talikumain menunjukkan disetiap lingkungan
Rukun Warga (RW) minimal mempunyai 1 tempat ibadah (mesjid/musholla) bagi
warganya. Hal ini menunjukkan masyarakat di Desa ini dalam penataan
permukimannya masih berpola tradisi religius.
Menurut Jayadinata (1999), perkampungan tradisional di Indonesia
umumnya permukiman penduduknya berkelompok atau memusat yang dihubungkan
dengan jalan kecil (jalan desa) atau jalan setapak. Hal ini disebabkan oleh keadaan
sosial bangsa Indonesia yang masih ada sifat gotong royong sehingga ingin
berdekatan dengan tetangga atau kerabatnya.
Bangunan rumah yang sekaligus juga tempat usaha dapat kita lihat berada
pada sepanjang jalan lintas Sumatera serta jalan masuk kelokasi industri dijalan
tersebut terlihat ada usaha-usaha kecil perbengkelan, warung-warung makan dan
beberapa warung makanan ringan.
Peningkatan/ penambahan nilai fungsi rumah disebabkan karena rumah
yang mereka diami merupakan perlintasan hilir mudiknya transportasi
dengan
adanya pembukaan usaha tersebut diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari
persinggahan pengguna jalan untuk mampir. Walaupun para pekerja pabrik ada juga
yang memanfaatkan jasa/ membeli tetapi jumlahnya masih sedikit dibandingkan
dengan pembeli warga sekitar desa Talikumain.
4.1.4. Gambaran Umum PT PMKS Talikumain
PT. PMKS adalah salah satu group perusahaan swasta nasional. Karena
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Rokan Hulu memiliki prospek yang
baik sebagai areal pengembangan perkebunan kelapa sawit, timbullah gagasan untuk
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
61
mendirikan pabrik minyak kelapa sawit, yang kemudian diberi nama PT. PMKS
Talikumain (Pabrik minyak kelapa sawit), pabrik ini berlokasi di Desa Talikumain
Kecamatan Tambusai.
Secara geografis lokasi pabrik minyak kelapa sawit ini meliputi 3 wilayah
desa, yakni Desa Talikumain, kelurahan Tambusai Tengah, Desa Rantau Panjang.
Namun lokasi pabrik ini berada dilingkungan Desa Talikumain. Sejak tahun 1999
PT. Sori Sonia melakukan perencanaan dan penyusunan studi kelayakan proyek.
Dalam study ini dilibatkan berbagai pihak, yakni Universitas Polipera dan juga dari
pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu. Secara ringkas tonggak-tonggak sejarah
pendirian PT. PMKS adalah sebagai berikut :
1. Tanggal 19 januari 2000 dilakukan peletakan batu pertama pendirian pabrik
PT.PMKS oleh Bupati Kabupaten Rokan Hulu.
2. Desember 2000 Membangun konstruksi dan memesan mesin-mesin
3. Tanggal 3 Juli 2001 Pemasangan mesin-mesin
4. November 2002 diadakan uji coba
5. Awal 2003 PT. PMKS mulai beroperasi
6. Tanggal 6 maret 2004 PT.PMKS diresmikan oleh Bupati Kabupaten Rokan
Hulu, H Ramlan zas, SH
PT. PMKS mempunyai izin sebagai berikut :
1. Dukungan ketersediaan untuk pembangunan PKS di desa Talikumain dari Dinas
Perkebunan No. 050/525/2000 tanggal 6 Pebruari 2000
2. Izin Prinsip lokasi atas nama PT. Surisenia Plasmataruna dari Bupati Rokan
Hulu No. 180/HK/158/2003
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
62
3. Izin mendirikan Bangunan dari Bupati Kabupaten Rokan Hulu No. KPTS.
198/PU/2003
PT. PMKS berkantor pusat di Jakarta jalan Cik Ditiro Menteng Jakarta Pusat.
Pabrik minyak kelapa sawit ini berlokasi di wilayah Kecamatan Tambusai, dibangun
di atas lahan seluas 30 Ha, termasuk lahan pemukiman sebagian karyawan.
Tata letak Pabrik dibagi atas 7 bagian :
1. Adminitrasi
2. Laboratorium
3. Sortasi
4. Proses
5. Meintenenc
6. Timbangan
7. Gudang
Fungsi lahan sebelum PT.PMKS berdiri merupakan tanah pertanian tegalan
yang sudah tidak produktif lagi karena tidak subur yang dimiliki oleh beberapa
perorangan/petani yang dibeli dengan harga yang wajar dengan luas ± 30 Ha. pada
akhir tahun ±1997. Pembelian tanah dilakukan secara bertahap bekerjasama dengan
aparat Desa Talikumain yang segala perijinannya telah disetujui oleh Pemerintah
Propinsi Riau dan Kabupaten Rokan Hulu sejalan dengan pematangan tanah selama
± 1 tahun untuk dapat menyokong bangunan industri yang akan dibangun nantinya,
dan bila dilihat dari faktor-faktor pemilihan lokasi, industri pengolahan minyak
kelapa sawit bukan berorientasi ke daerah pemasaran melainkan ke daerah bahan
baku karena lebih dekat dari lokasi pabrik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
63
Struktur organisasi PT.PMKS menunjukkan kerangka dan tata hubungan
antara fungsi-fungsi yang ada, kedudukan, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan
spesialisasi kerja, standarisasi, kordinasi, sentralisasi, dan desentralisasi pembuatan
keputusan dalam unit kerja. Untuk lebih jelasnya pada lampiran 12 disajikan struktur
organisasi PT.PMKS
4.2. Hasil Analisis Pengaruh keberadaan PT.PMKS terhadap Pengembangan
Wilayah.
4.2.1. Pengaruh PT.PMKS terhadap pendapatan masyarakat
Perubahan pendapatan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
pendapatan masyarakat tahun 2004 (sebelum PT.PMKS berdiri) dan tahun 2008
(saat penelitian). Perbedaan pendapatan dianalisis dengan uji beda rata-rata (uji t),
perhitungan uji beda rata-rata di gunakan data harga konstan atas dasar tahun 2004,
harga konstan dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil analisis uji beda rata-rata dapat
dilihat pada Tabel 15
Tabel 15. Uji Statistik Sampel Berpasangan
Pendapatan
Sebelum
Sesudah
Rata-rata
2351250.0
3103576.7
N
40
40
Std. Deviation
2746454.2993
3218976.4883
Std. Error Mean
434252.55
508964.87
Pair 1
Paired Differences
sebelum – sesudah
-752326.7
Mean
Std. Deviation
794083.19078
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
125555.58
Lower
Upper
T
Df
Sig. (2-tailed)
-1006287
-498366.6
-5.992
39
.000
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
64
Tabel 15, menunjukkan pendapatan rumah tangga masyarakat Desa
Talikumain
sebelum
berdirinya
PT.PMKS,
menghasilkan
rata-rata
Rp 2.351.250/bulan,-. sedangkan setelah berdirinya PT. PMKS Pendapatan rumah
tangga masyarakat Desa Talikumain meningkat dengan pendapatan rata-rata sebesar
Rp 3.103.576,7/bulan,-.
Keputusan
1. Terlihat bahwa t hitung adalah -5.992 dengan probalitas 0.000 oleh karena
probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak, atau pendapatan masyarakat sebelum dan
sesudah adanya pabrik PT. PMKS berbeda nyata. Terdapat perbedaan rata-rata
pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah PT. PMKS didirikan sebesar
Rp 752.326. Jika digambarkan, maka peningkatan pendapatan masyarakat dapat
dilihat pada Gambar 4.
Variables
Pair 1 s ebelum
Pair 1 s etelah
Values
3 00 0 00 0 .00 0 00
2 00 0 00 0 .00 0 00
1 00 0 00 0 .00 0 00
0 .00 0 00
M ea n
N
S td . De vi ati o n S td . Erro r Me an
Statistics
Gambar 4. : Uji Statistik Sampel Berpasangan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
65
Berdasarkan Tabel 1, untuk menghitung
laju pertumbuhan pendapatan
masyarakat berdasarkan pendapatan Per Kapita (Pendapatan Regional) dari tahun
2003-2006 sebagai berikut :
Diketahui :Laju pertumbuhan Pendapatan Perkapita Regional
Masyarakat
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2006 berdasarkan Harga Konstan,
sebesar Rp 4.970.125,48/ Bulan, dan laju pertumbuhan pendapatan
Perkapita Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2003, sebesar
Rp 4.494.325,32/ Bulan
Maka
:
Pendapatan Th 2006 4.970.125, 48
=
= 1.1058668
Pendapatan Th 2003 4.494.325, 32
Log 1,105866
=
0, 04370
Log 1,105866 0,04370
=
= 0,014566
3
3
Anti Log 0,014566 = 1,03410
R = 1,03410 – 1
= 0,03410 atau 3.410%
Sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat Talikumain
atas dasar harga konstan, adalah sebagai berikut
Diketahui : Laju pertumbuhan pendapatan Masyarakat setelah berdirinya PT.PMKS
berdasarkan harga konstan, sebesar
Rp 3.103.576/ bulan, dan laju
pertumbuhan pendapatan Masyarakat sebelum berdirinya PT.PMKS,
sebesar Rp 2.351.250/ bulan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
66
Maka
:
Pendapatan setelah
3.103.576
=
= 1.319.968
Pendapatan sebelum 2.351.250
Log 1,319968
=
0, 120563
Log 1,319968 0,120563
=
= 0,03014
4
4
Anti Log 0,03014 = 1,07186
R = 1,07186 – 1
= 0,07186 atau 7.186%
a. Laju pertumbuhan pendapatan per kapita regional masyarakat Kabupaten Rokan
Hulu sebesar 3.4%, sedangkan laju pertumbuhan pendapatan per kapita
masyarakat desa Talikumain sebesar 7.18%. Laju pertumbuhan Per Kapita
masyarakat Desa Talikumain setelah adanya PT.PMKS jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan laju pertumbuhan pendapatan per kapita regional
Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu, sehingga dapat dikatakan bahwasanya
dengan keberadaan PT. PMKS di Desa Talikumain efektif dalam meningkatkan
pendapatan Masyarakat Desa. Pendapatan masyarakat meningkat disebabkan
karena, antara lain :
a). Masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya trasportasi untuk mengangkut hasil
perkebunan, karena PT.PMKS telah menyediakan alat pengangkutan hasil
perkebunan masyarakat Desa Talikumain.
b). Penjualan hasil perkebunan masyarakat dengan mudah dapat dijual di
PT.PMKS
c). Meningkatnya jenis sumber pendapatan baru seperti, perdagangan dan jasa.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
67
4.2.2. Pengaruh PT.PMKS terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Tenaga kerja di PT.PMKS Talikumain berjumlah 138 tenaga kerja , 70% dari
total tenaga kerja tersebut berasal dari masyarakat Desa Talikumain. Jumlah tenaga
kerja berdasarkan jenis pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Tenaga Kerja berdasarkan jenis pekerjaan di PT.PMKS
No
Bagian Pekerjaan
Jumlah Pekerja
(orang)
1
Administrasi
17
2
Security
13
3
Laboratorium
9
4
Sortasi
11
5
Meantenenc
11
6
Proses
54
7
Bongkar
23
Jumlah
138
Sumber : Kantor PT.PMKS Talikumain (2008)
Bentuk perhatian/fasilitas/kesejahteraan yang diberikan perusahaan terhadap
pekerja berupa :
a. Jaminan asuransi sosial tenaga kerja (jamsostek);
b. Pelayanan kesehatan tersedia di klinik di Desa Talikumain
c. Santunan biaya kecelakaan kerja;
d. Kebebasan beribadah dalam lingkungan pabrik (ada mushola);
e. Pemberian insentif bagi pekerja berprestasi dan sedikit absen;
f. Pemberian Tunjangan Hari Raya pada hari-hari besar agama.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
68
4.2.3. Pasar Hasil Produksi Perkebunan Rakyat
Kapasitas Produksi PT.PMKS untuk mengolah kelapa sawit menjadi CPO
berjumlah 600 Ton/hari, yang asal bahan baku nya dari masyarakat Talikumain dan
juga dari 10 desa di Kecamatan Tambusai tersebut. Sumber bahan bakunya adalah
Minyak kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan tersebut, yang satu tandannya bisa
mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus kilogram dari bibit minyak ini bisa
menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu hektar kelapa sawit dapat menghasilkan
5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah. Produksi minyak
kelapa sawit ditargetkan 20 - 25 ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha
minyak kelapa sawit. Orientasi pemasaran hasil produksi luar dan dalam negeri,
dengan tempat pemasaran yaitu PHS dan BKR ( Bukit kapur exsa- Dumai). Jumlah
pasokan bahan baku kelapa sawit ke PT. PMKS dari Kecamatan Tambusai dapat
dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit ke PT.PMKS dari
Kecamatan Tambusai
No
Nama Desa
Jumlah (%)
1
Tambusai barat
10
2
Sungai Kumango
5
3
Batas
10
4
Talikumain
25
5
Tambusai Tengah
10
6
Rantau Panjang
15
7
Batang Kumu
5
8
Tambusai Timur
5
9
Sialang Rindang
10
10
Suka Maju
5
Jumlah
100
Sumber: Kantor PT.PMKS Talikumain
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
69
Jumlah (%)
10, 10%
5, 5%
5, 5%
5, 5%
10, 10%
5, 5%
10, 10%
15, 15%
25, 25%
10, 10%
Tambusai barat
Sungai Kumango
Batas
Talikumain
Tambusai Tengah
Rantau Panjang
Batang Kumu
Tambusai Timur
Sialang Rindang
Suka Maju
Gambar 5. Jumlah Pasokan Bahan Baku Kelapa Sawit dari Kecamatan Tambusai
4.2.4. Kontribusi terhadap PEMDA
Selain dari Pajak yang telah diberikan oleh PT.PMKS terhadap PEMDA,
PT.PMKS juga telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran
di Kabupaten Rokan Hulu.
4.2.5. Kontribusi terhadap Masyarakat
Kepedulian pabrik terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan pabrik
untuk menjaga kestabilan keamanan lingkungan dan menjaga kontinuitas produksi
dan nama baik pabrik pada pihak lain. Adapun bentuk-bentuk kontribusi pabrik yang
telah diberikan, yaitu :
a. Pemberian bantuan pembangunan masjid
b. Membangun jalan jembatan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
70
c. Memberi santunan kepada Fakir Miskin
d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain
e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.
Dengan adanya kontribusi PT.PMKS terhadap berbagai aktivitas sosial dan
ekonomi masyarakat, maka PT.PMKS umumnya dapat diterima oleh masyarakat.
4.2.6 Pengelolaan Limbah
Di dalam menghasilkan suatu produk yang dihasilkan oleh industri tentu
mempunyai sisa hasil produksi yang tidak terpakai yang biasa disebut limbah/ polusi
yang dihasilkan pabrik. Polusi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar pabrik berupa
suara bising yang merupakan bunyi dari bekerjanya mesin-mesin pabrik yang
berukuran besar ketika mengolah kelapa sawit menjadi minyak yang dihasilkan
serta terkadang keluarnya asap hitam dari cerobong asap pabrik ketika memproses
daur ulang sisa produksi yang tidak terpakai lagi.
Pihak pabrik telah berusaha mengurangi suara bising yang ada walaupun
tidak bisa 100% menghilangkan suara bising tersebut dengan mempergunakan
peredam suara getar yang ada di dalam pabrik. Sedangkan untuk asap hitam telah
diusahakan dengan memindahkan proses pendaur-ulangan limbah yang tidak
terpakai ke tempat lain atau sebagian lagi langsung dijual kepada pihak yang
membutuhkannya.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
71
4.2.7 Perubahan Penggunaan Lahan
Menurut Sandy (1960), perubahan penggunaan lahan dapat saja terjadi
apabila adanya perubahan/perbedaan nilai fungsi lahan sebelumnya dan sesudahnya
yang bernilai ekonomi lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satu pendorongnya
adalah peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan lainnya dapat menimbulkan
perubahan dalam penggunaan lahan. Biar bagaimanapun keputusan pemanfaatan
lahan yang ada harus dapat diperbuat demi peningkatan kesejahteraan dan
pembangunan masyarakat dan wilayah. Hal inilah yang mendasari pendirian pabrik
PT PMKS di Desa Talikumain mengingat lahan sebelum pabrik berdiri merupakan
lahan tidur yang kurang produktif dibandingkan dengan nilai produk dan multiplier
effect yang akan ditimbulkan apabila pabrik berdiri nantinya terhadap wilayah
sekitar.
4.3. Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS
Berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi di lapangan dapat dijabarkan 3
tahapan respon sikap penerimaan masyarakat terhadap keberadaan industri
PT. PMKS disekitar tempat tinggalnya, yaitu:
1. Respon Kognitif yang berupa persepsi masyarakat terhadap keadaan lingkungan
sekitar dapat kita ketahui dari wawancara di lapangan dimana awal
pembangunan pabrik sekitar awal tahun 1998 diketahui masyarakat dari adanya
beberapa bidang tanah yang telah dipatok-patok untuk dibeli oleh orang kota
yang katanya tanah tersebut akan didirikan pabrik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
72
Tanah yang dibeli milik perorangan yang dimiliki masyararakat
Desa
Talikumain merupakan tanah pertanian. Lokasi pabrik merupakan lintasan arah
ke Sumatera Utara. Ketika diwawancarai pada umumnya responden bereaksi
bagus/senang ketika tahu ada industri akan dibangun di dusun mereka karena
diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar pabrik
walaupun sosialisasi/ pemberitahuan berdirinya pabrik hampir dirasakan tidak
ada dilakukan aparat Desa secara resmi.
2. Respon Afektif merupakan kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu
tindakan (sikap prilaku). Diperlukan suatu faktor pendorong untuk dapat
bertindak terhadap sesuatu yang berupa informasi, persepsi, kondisi yang dapat
mengarahkan (kecendrungan) seseorang. Faktor pendorong tersebut salah
satunya dapat berupa adanya persepsi terhadap ada tidak bentuk kepedulian
pabrik terhadap masyarakat sekitar pabrik dan pembangunan Desa dimana
pabrik berdiri.
Menurut temuan dilapangan terhadap hasil wawancara dengan masyarakat di
Desa Talikumain diketahui bentuk kepedulian pabrik yang telah diberikan adalah:
a.
Pemberian bantuan Pembangunan Masjid
b.
Membangun Jalan Jembatan
c.
Memberi santunan kepada Fakir Miskin
d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain
e.
Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
73
3. Respon Konatif adalah sikap perilaku seseorang berupa tindakan berdasarkan
aspek emosional yang ada.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat diketahui mesinmesin pabrik menimbulkan suara agak bising yang paling dirasakan penduduk
yang rumahnya berdekatan dengan pabrik dengan radius ±50 meter terutama
menjelang petang. Serta adanya polusi udara yang terkadang mengeluarkan asap
hitam dari cerobong asap pabrik namun belum membahayakan bagi masyarakat
sekitar hal itu terjadi ketika terjadi pergantian pelumas mesin pabrik sekitar
beberapa bulan sekali.
Bagi penduduk yang rumahnya berdekatan dengan mesin pabrik terkadang
merasa sedikit terganggu
tetapi karena jumlah mereka ± 25 Kepala Keluarga,
mereka telah mengusulkan ke Desa dan pabrik tetapi kurang ada tanggapan yang
dapat memperbaiki keadaan.
Penyelesaian masalah polusi suara secara formal antara masyarakatmanajemen pabrik belum ada, yang ada hanya inisiatif pihak pabrik setelah
menerima pengaduan dari masyarakat.
Dari uraian respon kognitif, afektif dan konatif yang dapat mempengaruhi
sikap penerimaan masyarakat di Desa Talikumain dapat diketahui pada umumnya
masyarakat masih dapat menerima keberadaan industri minyak kelapa sawit tersebut
dengan harapan:
a. Adanya hubungan timbal-balik yang serasi antara pabrik-pamong dan
masyarakat sekitar pabrik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
74
b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap pembangunan dusun/ desa dan
masyarakat sekitar pabrik.
c. Agar pihak pabrik memberikan prioritas lebih besar kepada masyarakat sekitar
pabrik untuk dapat bekerja disemua tingkatan manajemen yang ada di pabrik.
4.3.1 Analisis Persepsi Masyarakat terhadap PT.PMKS
Berdasarkan hasil observasi dan analisis data-data yang ada dapat diketahui
secara umum masyarakat yang ada disekitar pabrik masih menerima keberadaan
pabrik disekitar tempat tinggal mereka dengan didasari pertimbangan, yaitu:
a. Adanya partisipasi pihak pabrik dalam perayaan hari-hari besar nasional dan
agama yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dikarenakan adanya rasa
kebangsaan dan religius terhadap masyarakat.
b. Pihak pabrik menyalurkan zakat fitrah/ qurban dari para pekerja pabrik yang
mampu disalurkan kepada masyarakat sekitar pabrik yang kurang mampu.
Karena adanya semangat sosial religius terhadap masyarakat.
c. Adanya bantuan yang diberikan manajemen pabrik untuk masyarakat kurang
mampu/ yang terganggu dengan kebisingan suara operasional mesin-mesin
pabrik setiap tahunnya. Menunjukkan kepedulian pabrik terhadap gangguan
yang diterima masyarakat.
d. Adanya pembangunan jalan dapat membuka keterisolasian desa dengan wilayah
sekitar didasari semangat membangun desa.
e. Adanya kesediaan pihak pabrik mau membantu apabila ada masyarakat yang
tertimpa kemalangan. Didasari semangat kesetiawanan sosial terhadap sesama.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
75
Kemudian masih adanya harapan yang diinginkan masyarakat terhadap
keberadaan pabrik di perdesaannya, berupa:
a. Dapat mengurangi pengangguran dengan memberikan prioritas kerja di pabrik
pada semua tingkatan manajemen dengan diberikan latihan keterampilan dan
upah yang layak didasari semangat membangun desa.
b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap keberadaan masyarakat
dan
pembangunan dusun/desa didasari semangat membangun desa.
c. Adanya peningkatan hubungan timbal balik yang serasi antara pihak
pabrik – pamong – masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif dan
kooperatif.
Sikap masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS dapat dilihat pada
Tabel,18.
Tabel 18. Persentase Sikap masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS
NO
Kategori
Jumlah
Persentase %
1
Positif
29
74
2
Negatif
11
26
40
100
Jumlah
Sumber : data diolah dari lampiran 3
4.3.2 Implikasi Spasial
Keppres Nomor 32/1990 menyatakan penggunaan lahan di wilayah
Indonesia dibedakan untuk fungsi lindung dan budidaya. Pada lahan budidaya itulah
kegiatan sosial ekonomi dapat dilakukan. Disamping adanya beda kualitas lahan,
menyebabkan konsentrasi kehidupan manusia terpusat pada lahan yang dapat
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
76
digunakan itu ada batasnya. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
lainnya dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam penggunaan lahan.
Dengan
adanya
industri
di
wilayah
perdesaan
diharapkan
dapat
mengembangkan pembangunan desa disekitarnya. Menurut hasil survei di lapangan
ditemukan bangunan rumah yang bertambah fungsi selain sebagai tempat tinggal
juga sebagai tempat usaha untuk menambah pendapatan keluarga sebagai dampak
dari adanya interaksi para pekerja pabrik yang dari luar desa Talikumain langsung
maupun tidak langsung untuk membeli sarapan, makan siang dan membeli makanan
ringan/rokok. Perkembangan jumlah bangunan 4 tahun terakhir yang terdiri dari :
1) rumah/warung makan
: 4 buah;
2) warung makanan ringan
: 9 buah;
3) kios/bengkel
: 2 buah;
4) Kios Jahit
: 1 buah;
5) pangkalan ojek
: 1 buah.
Adapun yang berdampak langsung terhadap keberadaan industri
berupa
berdirinya warung makan disebelah selatan pabrik dan warung makanan ringan di
depan pabrik
Sedangkan bangunan rumah yang bertambah dalam 5 tahun terakhir ini ada
sekitar 4 rumah baru yang terletak di jalan Lintas Sumatera menurut informasi dari
kepala Desa pembangunan rumah baru tersebut tidak berhubungan dengan
keberadaan pabrik PT PMKS, melainkan karena inisiatif
sendiri. Keberadaan
industri berdasarkan faktor industri dan orientasi industri dapat dilihat pada
Gambar 6.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
77
FAKTOR
PRODUKSI
ORIENTASI
Lokasi
Luas
Bangunan/
Tanah
Pemasaran
Asal Bhn Baku
INDUSTRI
Pemasaran
Pengelolaan
Tenaga kerja
Kepemilikan
Tenaga Kerja
Manfaat dan
Pengaruh
PENGEMBANGAN
WILAYAH
Gambar 6. Faktor Industri dan Orientasi yang Terdapat di Dalam Penelitian
Sumber: Hasil Analisis Data,2008
Dari beberapa faktor produksi dan orientasi industri yang terdapat di dalam
penelitian ini mempunyai manfaat dan Pengaruh terhadap keberadaan aktivitas
sosial masyarakat di desa (ruang) yang teramati. Adapun manfaat keberadaan
industri diperdesaan yang terdata adalah:
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
78
a. Dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
b. Menambah diversifikasi aneka ragam mata pencaharian penduduk.
c. Adanya bantuan pihak pabrik memfasilitasi kegiatan olahraga pemuda.
d. Pembangunan jalan (Sarana trasportasi) antar Desa. Sehingga membuka
keterisolasian kampung dengan wilayah sekitar.
Sedangkan pengaruh yang ditimbulkan oleh pabrik terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitarnya berupa suara bising/getar yang hanya dirasakan oleh beberapa
Kepala Keluarga (KK) saja serta sesekali adanya asap hitam dari cerobong pabrik,
yang kesemuanya masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Kemudian gangguan yang
timbul dari masyarakat terhadap pabrik bisa dikatakan tidak ada karena cukup
baiknya sistem keamanan pabrik. Sistem keamanan pabrik turut melibatkan sebagian
masyarakat desa (menjadi satpam) dan aparat keamanan.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
79
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
BAB V
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Desa Talikumain
5.1.1 Kasus Industri
Adapun lokasi penelitian yang diperoleh di lapangan adalah industri
pengolahan minyak kelapa sawit PT.PMKS merupakan perusahaan yang
dimiliki pemodal luar negri (PMA) di Desa Talikumain Kecamatan Tambusai
Kabupaten Rokan Hulu berada pada jalan arteri Riau-Sumatera Utara didirikan
sekitar tahun 2004.
5.1.2.Tenaga Kerja
Menurut hasil wawancara dengan petugas satpam perusahaan dan
kepala Desa Talikumain pasokan tenaga kerja berasal dari daerah kecamatan
sekitar dan khususnya warga Desa Talikumain dipekerjakan sekitar 70% dari
130 Karyawan termasuk bagian personalia PT.PMKS.
Bentuk perhatian/fasilitas/kesejahteraan yang diberikan peru-sahaan
terhadap pekerja berupa :
a. jaminan asuransi sosial tenaga kerja (jamsostek);
b. pelayanan kesehatan tersedia di klinik di Desa Talikumain
c. santunan biaya kecelakaan kerja;
d. kebebasan beribadah dalam lingkungan pabrik (ada mushola);
e. pemberian insentif bagi pekerja berprestasi dan sedikit absen;
f. pemberian Tunjangan Hari Raya pada hari-hari besar agama.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5.1.3.Asal Bahan Baku
Asal bahan baku berasal dari masyarakat Talikumain dan juga dari
10 desa di sekitar pabrik tersebut . Sumber bahan bakunya adalah Minyak
kelapa sawit berasal dari buah tumbuhan tersebut, yang satu tandannya bisa
mempunyai berat sekitar 40-50 kg. Seratus kilogram dari bibit minyak ini bisa
menghasilkan sekitar 20 kg minyak. Satu hektar kelapa sawit dapat
menghasilkan 5.000 kg minyak mentah, atau hampir 6.000 liter minyak mentah
(JourneytoForever). Produksi minyak kelapa sawit ditargetkan 20 - 25
ton/tandan buah segar/Ha/tahun atau 4 - 5 ton/ha minyak kelapa sawit.
Orientasi pemasaran hasil produksi luar dan dalam negeri, dengan
tempat pemasaran yaitu PHS dan BKR ( Bukit kapur exsa- Dumai).
5.1.4.Kontribusi Terhadap PEMDA
Selain dari Pajak yang telah diberikan oleh PT.PMKS terhadap
PEMDA, PT.PMKS juga memberikan sahamnya kepada PEMDA Kabupaten
Rokan Hulu sebesar 10% dari saham yang dimiliki oleh PT.PMKS.
PT.PMKS juga telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah
pengangguran di Kabupaten Rokan Hulu.
5.1.5.Kepedulian Terhadap Masyarakat
Kepedulian pabrik terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan
pabrik untuk menjaga kestabilan keamanan lingkungan dan menjaga
kontinuitas produksi dan nama baik pabrik pada pihak lain. Adapun bentukbentuk kepedulian pabrik yang telah diberikan, yaitu :
a. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
b. Membangun Jalan Jembatan
c. Memberi santunan kepada Pakir Miskin
d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain
e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.
Tanggapan masyarakat terhadap kepedulian pabrik yang telah
diberikan serta keberadaan industri ini adalah warga sekitar pabrik agar
diperbolehkan bekerja disini boleh saja asalkan sesuai dengan persyaratan dan
kebutuhan tentu dengan adanya prioritas. Kemudian agar tercipta hubungan
yang baik antara pabrik dengan masyarakat sekitar.
Keberadaan industri berskala besar ini telah memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi pendapatan daerah, sedikit-banyak penyerapan tenaga
kerja lokal dan kontribusi kepedulian terhadap pembangunan di desa dan
masyarakat disekitar lokasi meskipun tidak dapat memuaskan semua pihak.
5.1.6.Alasan Pemilihan Lokasi
Bila dilihat dari faktor-faktor pemilihan lokasi industri pada bab
sebelumnya, industri pengolahan minyak kelapa sawit bukan berorientasi ke
daerah pemasaran melainkan ke daerah bahan baku karena lebih dekat dari
lokasi pabrik.
Selain itu mengapa lokasi perusahaan berada di lingkungan perdesaan
? hal ini karena upah pekerja yang relatif lebih murah.
Hal ini sesuai dengan teori lokasi industri yang optimal berdasarkan
permintaan (demand) dari Losch (dalam Daldjoeni,1997:78) dimana industri
yang ada dapat menguasai wilayah pasaran yang terluas sehingga
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
menghasilkan pendapatan terbesar (maximum revenue) berada didekat wilayah
pemasaran (utama).
5.1.7. Fungsi Lahan Sebelumnya
Sebelum tanah dibeli oleh perusahaan PT Sonisonia merupakan tanah
pertanian yang dimiliki oleh beberapa perorangan/petani yang dibeli dengan
harga yang wajar dengan luas
± 30 Ha. pada akhir pada tahun ±1997.
Pembelian tanah dilakukan secara bertahap bekerjasama dengan aparat Desa
Talikumain yang segala perijinannya telah disetujui oleh Pemerintah Propinsi
Riau dan Kabupaten Rokan Hulu sejalan dengan pematangan tanah selama ± 1
tahun untuk dapat menyokong bangunan industri yang akan dibangun
nantinya.
5.1.8.Pengelolaan Limbah
Di dalam menghasilkan suatu produk yang dihasilkan oleh industri
tentu mempunyai sisa hasil produksi yang tidak terpakai yang biasa disebut
limbah/ polusi yang dihasilkan pabrik. Polusi yang dirasakan oleh masyarakat
sekitar pabrik berupa suara bising yang merupakan bunyi dari bekerjanya
mesin-mesin pabrik yang berukuran besar
ketika mengolah kelapa sawit
menjadi minyak yang dihasilkan serta terkadang keluarnya asap hitam dari
cerobong asap pabrik ketika memproses daur ulang sisa produksi yang tidak
terpakai lagi.
Pihak pabrik telah berusaha mengurangi suara bising yang ada
walaupun tidak bisa 100% menghilangkan suara bising tersebut dengan
mempergunakan peredam suara getar yang ada di dalam pabrik. Sedangkan
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
untuk asap hitam telah diusahakan dengan memindahkan proses pendaurulangan limbah yang tidak terpakai ke tempat lain atau sebagian lagi langsung
dijual kepada pihak yang membutuhkannya.
5.2. Pola Tata Guna Tanah
Adapun peruntukan pemanfaatan tanah di Desa Talikumain ini dengan
luas wilayah Desa Talikumain sebesar ± 4.800 ha terdiri dari :
-
tanah pekarangan
-
:
164
ha.
tanah peruntukan industri :
30
ha
-
tanah Kering
:
4.613 ha.
-
tanah lain-lain
:
23
ha.
Berdasarkan pengamatan di lapangan pada umumnya persebaran
permukiman penduduk yang berdekatan satu sama lain dikarenakan masih
mempunyai hubungan kekerabatan/ kekeluargaan yang merupakan pembagian
tanah dari para orangtua dan leluhur mereka. Keadaan ini sesuai dengan
pendapat Chapin, dalam Rolobessy (1999)
dimana salah satu
nilai-nilai
pemanfaatan lahan yang ada berkaitan dengan kemajuan, kepercayaan,
kebiasaan dan tradisi yang berorientasi pada akar sosial masyarakat yang telah
ada (social rooted). Serta adanya pola pemukiman di desa ini dimana disetiap
lingkungan Rukun Warga (RW) minimal mempunyai 1 tempat ibadah
(mesjid/musholla) bagi warganya yang menunjukkan masyarakat di dukuh ini
dalam penataan permukimannya masih berpola tradisi religius.
Menurut Jayadinata (1999:63), perkampungan tradisional di Indonesia
umumnya permukiman penduduknya berkelompok atau memusat yang
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
dihubungkan dengan
jalan kecil (jalan desa) atau jalan setapak. Hal ini
disebabkan oleh keadaan sosial bangsa Indonesia yang masih ada sifat gotong
royong sehingga ingin berdekatan dengan tetangga atau kerabatnya.
Bangunan rumah yang sekaligus juga tempat usaha dapat kita lihat
pada jalan lintas Sumatera serta jalan masuk kelokasi industri dijalan tersebut
terlihat ada usaha-usaha kecil perbengkelan, warung-warung makan dan
beberapa warung makanan ringan
Peningkatan/ penambahan nilai fungsi rumah
disebabkan
karena
rumah yang mereka diami merupakan perlintasan hilir mudiknya transportasi
dengan adanya pembukaan usaha tersebut diharapkan dapat memperoleh
keuntungan dari persinggahan pengguna jalan untuk mampir. Walaupun para
pekerja pabrik ada juga yang memanfaatkan jasa/ membeli tetapi jumlahnya
masih sedikit dibandingkan dengan pembeli warga sekitar desa Talikumain.
5.3. Perubahan Penggunaan Lahan
Menurut Sandy (1960) perubahan penggunaan lahan dapat saja terjadi
apabila adanya perubahan/perbedaan nilai fungsi lahan sebelumnya dan
sesudahnya yang bernilai ekonomi lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satu
pendorongnya adalah peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan lainnya
dapat menimbulkan perubahan dalam penggunaan lahan. Biar bagaimanapun
keputusan pemanfaatan lahan yang ada harus dapat diperbuat demi
peningkatan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat dan wilayah. Hal
inilah yang mendasari pendirian pabrik PT PMKS di Desa Talikumain
mengingat lahan sebelum pabrik berdiri merupakan lahan tidur yang kurang
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
produktif dibandingkan dengan nilai produk dan multiplier effect yang akan
ditimbulkan apabila pabrik berdiri nantinya terhadap wilayah sekitar.
5.4. Sikap Penerimaan Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi di lapangan
dapat
dijabarkan 3 tahapan respon sikap penerimaan masyarakat terhadap
keberadaan industri PT PMKS disekitar tempat tinggalnya, yaitu:
1. Respon Kognitif yang berupa persepsi masyarakat terhadap keadaan
lingkungan sekitar dapat kita ketahui dari wawancara di lapangan dimana
awal pembangunan pabrik sekitar awal tahun 2000-an diketahui
masyarakat dari adanya beberapa bidang tanah yang telah dipatok-patok
untuk dibeli oleh orang kota yang katanya tanah tersebut akan didirikan
pabrik.
Tanah yang dibeli milik perorangan yang dimiliki masyararakat
Desa
Talikumain merupakan tanah pertanian. Lokasi pabrik merupakan lintasan
arah ke Sumatera utara.
Ketika diwawancarai pada umumnya responden bereaksi bagus/senang
ketika tahu ada industri akan dibangun di dusun mereka karena diharapkan
dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar pabrik
walaupun sosialisasi/ pemberitahuan berdirinya pabrik hampir dirasakan
tidak ada dilakukan aparat Desa secara resmi.
Dari data yang diperoleh jumlah pekerja seluruhnya ada ±138-an pekerja
sedangkan penduduk dusun Beteng yang bekerja di pabrik sekitar 70% dari
jumlah Karyawan.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
2. Respon Afektif merupakan kecendrungan seseorang untuk melakukan
suatu tindakan (sikap prilaku). Diperlukan suatu faktor pendorong untuk
dapat bertindak terhadap sesuatu yang berupa informasi, persepsi, kondisi
yang dapat mengarahkan (kecendrungan) seseorang.
Faktor pendorong tersebut salah satunya dapat berupa adanya persepsi
terhadap ada tidak bentuk kepedulian pabrik terhadap masyarakat sekitar
pabrik dan pembangunan dusun dimana pabrik berdiri.
Menurut temuan dilapangan terhadap hasil wawancara dengan masyarakat
di Desa Talikumain diketahui bentuk kepedulian pabrik yang telah
diberikan adalah:
a. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid
b. Membangun Jalan Jembatan
c. Memberi santunan kepada Pakir Miskin
d. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain
e. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.
Apabila dilihat dari bentuk bantuan yang diberikan pabrik terhadap
keadaan dusun belum menyentuh pembangunan pembangunan masyarakat
sekitar.
Oleh karena itu masyarakat berpendapat kepedulian pabrik
terhadap mereka dan Desa masih jauh dari yang diharapkan oleh mereka.
3. Respon Konatif adalah sikap perilaku seseorang berupa tindakan
berdasarkan aspek emosional yang ada.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan masyarakat diketahui mesinmesin pabrik menimbulkan suara agak bising yang paling dirasakan penduduk
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
yang rumahnya berdekatan dengan pabrik dengan radius ±50 meter terutama
menjelang petang. Serta adanya polusi udara yang terkadang mengeluarkan
asap hitam dari cerobong asap pabrik namun belum membahayakan bagi
masyarakat sekitar hal itu terjadi ketika terjadi pergantian pelumas mesin
pabrik sekitar beberapa bulan sekali.
Bagi penduduk yang rumahnya berdekatan dengan mesin pabrik terkadang
merasa sedikit terganggu tetapi karena jumlah mereka ± 25 Kepala Keluarga,
mereka telah mengusulkan ke Desa dan pabrik tetapi kurang ada tanggapan
yang dapat memperbaiki keadaan.
Penyelesaian masalah polusi suara secara formal antara masyarakatmanajemen pabrik belum ada, yang ada hanya inisiatif pihak pabrik setelah
menerima pengaduan dari masyarakat.
Dari uraian respon kognitif, afektif dan konatif yang dapat
mempengaruhi sikap penerimaan masyarakat di
Desa Talikumain dapat
diketahui pada umumnya masyarakat masih dapat menerima keberadaan
industri minyak kelapa sawit tersebut dengan harapan:
a. Adanya hubungan timbal-balik yang serasi antara pabrik-pamong- dan
masyarakat sekitar pabrik.
b. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap pembangunan dusun/ desa dan
masyarakat sekitar pabrik.
c. Agar pihak pabrik memberikan prioritas lebih besar kepada masyarakat
sekitar pabrik untuk dapat bekerja disemua tingkatan manajemen yang
ada di pabrik.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
5.5. Implikasi Spasial
Keppres Nomor 32/1990 menyatakan penggunaan lahan di wilayah
Indonesia dibedakan untuk fungsi lindung dan budidaya. Pada lahan budidaya
itulah kegiatan sosial ekonomi dapat dilakukan. Disamping adanya beda
kualitas lahan, menyebabkan konsentrasi kehidupan manusia terpusat pada
lahan yang dapat digunakan itu ada batasnya. Dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan kegiatan lainnya dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan
dalam penggunaan lahan.
Dengan adanya industri di wilayah perdesaan diharapkan dapat
mengembangkan pembangunan desa disekitarnya. Menurut hasil survei di
lapangan ditemukan bangunan rumah yang bertambah fungsi selain sebagai
tempat tinggal juga sebagai tempat usaha untuk menambah pendapatan
keluarga sebagai dampak dari adanya interaksi para pekerja pabrik yang dari
luar desa Talikumain langsung maupun tidak langsung untuk membeli sarapan,
makan siang dan membeli makanan ringan/rokok. Perkembangan fungsi
bangunan mulai berkembang sekitar 4 tahun terakhir yang terdiri dari :
- rumah/warung makan
: 4 buah;
- warung makanan ringan
: 9 buah;
- kios/bengkel
: 2 buah;
- Kios Jahit
: 1 buah;
- pangkalan ojek
: 1 buah.
Adapun yang berdampak langsung terhadap keberadaan industri
berupa berdirinya warung makan
disebelah selatan pabrik dan warung
makanan ringan di depan pabrik
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Sedangkan bangunan rumah yang bertambah dalam 5 tahun terakhir
ini ada sekitar 4 rumah baru yang terletak di jalan Lintas Sumatera menurut
informasi dari kepala Desa pembangunan rumah baru tersebut tidak
berhubungan dengan keberadaan pabrik PT PMKS, melainkan karena
inisiatif sendiri.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Industri berdasarkan faktor produksi/ keadaan industri dan orientasi
dapat dibuat diagram seperti dibawah ini:
DIAGRAM 12
INDUSTRI YANG DITELITI
FAKTOR
PRODUKSI
ORIENTASI
Lokasi
Luas
Bangunan/
Tanah
Pemasaran
Asal Bhn Baku
INDUSTRI
Pemasaran
Pengelolaan
Tenaga kerja
Modal
Kepemilikan
Tenaga Kerja
Manfaat dan
Pengaruh
PENGEMBANGAN
WILAYAH
Sumber: Hasil Analisa Data Peneliti, 2008.
Dari beberapa faktor produksi dan orientasi industri yang terdapat di dalam
penelitian ini mempunyai manfaat dan Pengaruh terhadap keberadaan aktivitas
sosial masyarakat di desa (ruang) yang teramati. Adapun manfaat keberadaan
industri diperdesaan yang terdata adalah:
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
1. Dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
2. Menambah diversifikasi anekaragam matapencaharian penduduk.
3. Adanya bantuan pihak pabrik memfasilitasi kegiatan olahraga pemuda.
4. Adanya pabrik yang membangun jalan keperdusunan sehingga membuka
keterisolasian kampung dengan wilayah sekitar.
Sedangkan Pengaruh yang ditimbulkan oleh pabrik terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitarnya berupa suara bising/getar yang hanya
dirasakan oleh beberapa Kepala Keluarga (KK) saja serta sesekali adanya asap
hitam dari cerobong pabrik, yang kesemuanya masih dapat ditolerir oleh
masyarakat. Kemudian gangguan yang timbul dari masyarakat terhadap pabrik
bisa dikatakan tidak ada karena cukup baiknya sistem keamanan pabrik yang
turut melibatkan sebagian masyarakat desa (menjadi satpam) dan aparat
keamanan. Sebaliknya gangguan dari pihak pabrik terhadap masyarakat
dianggap tidak ada.
5.6. Sikap Masyarakat Terhadap Pabrik
Berdasarkan hasil observasi dan analisa data-data yang ada dapat
diketahui secara umum masyarakat yang ada disekitar pabrik masih menerima
keberadaan
pabrik
disekitar
tempat
tinggal
mereka
dengan
didasari
pertimbangan, yaitu:
a. Adanya partisipasi pihak pabrik dalam perayaan hari-hari besar nasional
dan agama yang diselenggarakan oleh masyarakat. Dikarenakan adanya
rasa kebangsaan dan religius terhadap masyarakat.
b. Pihak pabrik menyalurkan zakat fitrah/ qurban dari para pekerja pabrik
yang mampu disalurkan kepada masyarakat sekitar pabrik yang kurang
mampu. Karena adanya semangat sosial religius terhadap masyarakat.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
c. Adanya bantuan
yang diberikan manajemen pabrik untuk masyarakat
kurang mampu/ yang terganggu dengan kebisingan suara operasional
mesin-mesin pabrik setiap tahunnya. Menunjukkan kepedulian pabrik
terhadap gangguan yang diterima masyarakat.
d. Adanya pembangunan jalan dapat membuka keterisolasian desa dengan
wilayah sekitar didasari semangat membangun desa.
e. Adanya kesediaan pihak pabrik mau membantu apabila ada masyarakat
yang tertimpa kemalangan. Didasari semanga kesetiawanan sosial terhadap
sesama.
Kemudian masih adanya harapan yang diinginkan masyarakat terhadap
keberadaan pabrik di perdesaannya, berupa:
1. Dapat mengurangi pengangguran dengan memberikan prioritas kerja di
pabrik pada semua tingkatan manajemen dengan diberikan latihan
keterampilan dan upah yang layak didasari semangat membangun desa.
2. Agar pihak pabrik lebih peduli terhadap keberadaan masyarakat
dan
pembangunan dusun/desa didasari semangat membangun desa.
3. Adanya peningkatan hubungan timbal balik yang serasi antara pihak:
pabrik – pamong – masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif
dan kooperatif. Didasari semangat kebersamaan dalam menikmati hasil
pembangunan.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini dapat
dirumuskan beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Kehadiran industri PT. PMKS berpengaruh terhadap pengembangan wilayah
dalam bentuk :
a. Peningkatan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat sebelum dan
sesudah adanya pabrik PT.PMKS berbeda nyata. Dimana pendapatan
masyarakat sesudah adanya PT.PMKS lebih tinggi.
b. Tenaga
kerja
di
PT.PMKS
Talikumain
berjumlah
130
orang,
70% diantaranya berasal dari masyarakat Desa Talikumain
c. PT.PMKS memperlancar pemasaran komoditi yang dihasilkan masyarakat
Kecamatan Tambusai.
d. PT.PMKS memberi kontribusi kepada PEMDA berupa pembayaran pajak, dan
juga PT. PMKS telah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah
pengangguran di Kabupaten Rokan Hulu
e. Adapun bentuk-bentuk kontribusi pabrik terhadap masyarakat sekitar berupa :
1. Pemberian bantuan Pembangunan Masjid
2. Membangun Jalan dan Jembatan
3. Memberi santunan kepada Fakir Miskin
4. Pembinaan Olahraga di Desa Talikumain
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
80
5. Pemberian bantuan dana partisipasi pada Hari Kemerdekaan RI.
2. Persepsi Penerimaan Masyarakat
Persepsi masyarakat terhadap keberadaan PT.PMKS adalah positif .
5.2. Saran
Tidak semua lapisan masyarakat merasakan pengaruh positif terhadap
keberadaan sosial kehidupan ekonomi mereka. Untuk itu jika memang PT.PMKS
ini akan dipertahankan, perlu dilakukan kebijakan baru berupa community
development program yang didasarkan political will yang berpihak pada
masyarakat, bukan pendekatan security sebagai upaya keamanan operasional.
Kebijakan baru ini dapat berupa pemberian kompensasi melalui bantuan yang
dapat meningkatkan sosial ekonomi mereka, seperti :
1. Bantuan alat produksi pertanian sehingga terjadi peningkatan produksi dan
produktivitas.
2. Memberi peluang yang lebih besar bagi masyarakat setempat alam
mengembangkan usaha yang terkait langsung dengan kebutuhan para
karyawan PT.PMKS, dengan cara menghapus isolasi kompleks pabrik dengan
masyarakat.
3. Memberikan peluang lebih besar kepada masyarakat setempat untuk menjadi
karyawan handal melalui peningkatan kualitas sumber daya generasi muda
daerah dengan bantuan biaya pendidikan, misalnya : pemberian beasiswa
penuh (uang kuliah dan biaya hidup) bagi anak daerah yang berprestasi,
misalnya : yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri untuk program studi
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
81
yang paling dibutuhkan perusahaan, seperti program studi kimia (kebutuhan
pabrik), Pertanian, maupun ekonomi (kebutuhan administrasi), kesejahteraan
sosial, sehingga anak daerah menjadi tenaga skill dan berpeluang menduduki
posisi memadai pada struktur organisasi perusahaan, sekaligus berpeluang
dalam mencapai tingkat sosial ekonomi yang tinggi. Jadi jangan mayoritas
anak daerah sebagai buruh kasar, termasuk tukang cuci di mess karyawan dan
tamu.
4. Secara berkala (melalui kerja sama dengan lembaga yang berkompeten)
melaksanakan penelitian tentang dampak perusahaan terhadap lingkungan
hidup, termasuk kesehatan, dan hasilnya ditindaklanjuti dengan upaya
meminimalkan dampak negatif
industri pengolahan minyak kelapa sawit
tersebut.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
82
DAFTAR
PUSTAKA
Azwar, S, 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Penerbit Reineka Cipta, Jakarta
Arief, Sritua. 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, Penerbit Universitas Indonesia
Bappeda Kabupaten Rokan Hulu, Ringkasan Rencana Tata Ruang Kota Kecamatan
Tambusai 2002, Kabupaten Rokan Hulu.
BPS dan Bappeda, Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka 2006, Kabupaten Rokan
Hulu.
BPS , Provinsi Riau Figures 2007, Provinsi Riau.
Bryan, Coralie dan White, Louise G.1989, Manajemen Pembangunan Untuk Negara
Berkembang, LP3S Jakarta.
Dharmayanti, Mira Arthi. 2004, Sikap Masyarakat Sudirejo Terhadap Kegiatan
Gotong Royong Dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Skripsi
Fakultas Pertanian USU
Echols, John M. dan Shadiliy, Hasan, 1992, Kamus Inggris-Indonesia, PT Gramedia,
Jakarta.
Hastono, Sutanto Priyo. 2001, Modul Analisis Data, Fakultas Kesehatan Mayarakat
Universitas Indonesia
Koentjaraningrat, 1984, Masyarakat Desa di Indonesia, LPFE Universitas Indonesia,
Jakarta.
Kristanto, Philip,2004, Ekologi Industri, PT,Andi, yogyakarta
Moleong, Lexy J., 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya
Bandung.
Murti, Bhisma, 2006, Desain dan ukuran sample untuk penelitian kuantitatif dan
kualitatif di bidang kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT, Rineka Cipta,
Jakarta.
Satria, 2003, Konteks sosio-spatial industri kekotaan yang berlokasi di pedesaan,
Tesis MPKD-UGM.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
83
Siagian, Matias. 1997, Pengaruh Perusahaan besar terhadap kehidupan sosial
ekonomi dan sosial budaya masyarakat, Tesis PWD-USU.
Singarimbun, Masri, dan S. Effendi. 1995, Metode Penelitian Survai, Cetakan Kedua
Revisi, Jakarta, LP3S.
Tarigan , Robinson. 2005, Perencanaan Pembangunan Wilayah, PT, Bumi Aksara,
Jakarta.
Tarigan , Robinson. 2007, Ekonomi Regional, PT, Bumi Aksara, Jakarta.
Supriana, Tavi. 1995, Keterkaitan Sektor Pertanian, Agroindustri dan Sektor Ekonomi
Lain dalam Pengembangan Wilayah, Tesis PWD-USU
Wasistiono, Sadu. 2006, Prospek Pengembangan Desa, Cv Pokusmedia, Bandung
________ , 1998, Metodologi Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
_______________, Kecamatan Tambusai Dalam Angka 2006, Kabupaten Rokan
Hulu.
, http://www.jurnalskripsi.com/10/28/htm
, http://www.disnaker.nad.go.id
, http://britasore.com/2007/12/19/pendapatan-masyarakat.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Penghasilan Rata-Rata (Rp/bln)
Sebelum
Harga
Berdirinya PT.PMKS
Berlaku
150.000,00
800.000,00
200.000,00
2.000.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
800.000,00
1.000.000,00
5.000.000,00
2.500.000,00
1.200.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
800.000,00
800.000,00
2.000.000,00
2.000.000,00
700.000,00
1.800.000,00
10.000.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
800.000,00
2.000.000,00
1.000.000,00
2.000.000,00
1.000.000,00
1.000.000,00
15.000.000,00
500.000,00
5.000.000,00
2.000.000,00
800.000,00
5.000.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
700.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
4.000.000,00
500.000,00
2.000.000,00
2.600.000,00
4.500.000,00
4.000.000,00
2.500.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
8.000.000,00
5.000.000,00
2.000.000,00
3.000.000,00
2.500.000,00
1.800.000,00
5.000.000,00
4.000.000,00
3.000.000,00
1.500.000,00
3.000.000,00
15.000.000,00
6.000.000,00
2.500.000,00
1.400.000,00
3.000.000,00
2.000.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
1.500.000,00
25.000.000,00
900.000,00
8.500.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
12.000.000,00
2.500.000,00
4.500.000,00
1.400.000,00
7.000.000,00
3.200.000,00
8.000.000,00
Setelah Berdirinya PENINGKATAN
Pendapatan
PT.PMKS
Harga Konstan 2004
(%)
138,24
357.353,86
78,57
1.428.571,43
828,57
1.857.142,86
60,71
3.214.285,71
42,86
2.857.142,86
19,05
1.785.714,29
33,93
1.071.428,57
42,86
1.428.571,43
14,29
5.714.285,71
42,86
3.571.428,57
19,05
1.428.571,43
7,14
2.142.857,14
19,05
1.785.714,29
60,71
1.285.714,29
346,43
3.571.428,57
42,86
2.857.142,86
7,14
2.142.857,14
53,06
1.071.428,57
19,05
2.142.857,14
7,14
10.714.285,71
7,14
4.285.714,29
19,05
1.785.714,29
25,00
1.000.000,00
7,14
2.142.857,14
42,86
1.428.571,43
42,86
2.857.142,86
7,14
1.071.428,57
7,14
1.071.428,57
19,05
17.857.142,86
28,57
642.857,14
21,43
6.071.428,57
42,86
2.857.142,86
33,93
1.071.428,57
71,43
8.571.428,57
19,05
1.785.714,29
60,71
3.214.285,71
42,86
1.000.000,00
25,00
5.000.000,00
52,38
2.285.714,29
42,86
5.714.285,71
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO
Skor
Nilai T
Sikap
Responden
Sikap
1
20
50,55
Positif
2
20
50,55
Positif
3
19
48,55
Negatif
4
20
50,55
Positif
5
22
54,55
Positif
6
18
46,55
Negatif
7
20
50,55
Positif
8
20
50,55
Positif
9
21
52,55
Positif
10
19
48,55
Negatif
11
20
50,55
Positif
12
21
52,55
Positif
13
20
50,55
Positif
14
25
60,55
Positif
15
20
50,55
Positif
16
20
50,55
Positif
17
19
48,55
Negatif
18
14
38,55
Negatif
19
21
52,55
Positif
20
20
50,55
Positif
21
18
46,55
Negatif
22
20
50,55
Positif
23
21
52,55
Positif
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
24
18
46,55
Negatif
25
17
44,55
Negatif
26
17
44,55
Negatif
27
20
50,55
Positif
28
17
44,55
Negatif
29
20
50,55
Positif
30
20
50,55
Positif
31
20
50,55
Positif
32
20
50,55
Positif
33
20
50,55
Positif
34
20
50,55
Positif
35
20
50,55
Positif
36
20
50,55
Positif
37
20
50,55
Positif
38
21
52,55
Positif
39
22
54,55
Positif
40
19
48,55
Negatif
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
NO
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Penghasilan Rata-Rata (Rp/bln)
Sebelum
Harga
Berdirinya PT.PMKS
Berlaku
150.000,00
800.000,00
200.000,00
3.000.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
1.000.000,00
1.000.000,00
5.000.000,00
2.500.000,00
1.200.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
800.000,00
800.000,00
3.000.000,00
2.000.000,00
700.000,00
1.800.000,00
10.000.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
800.000,00
2.000.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
1.000.000,00
1.000.000,00
20.000.000,00
500.000,00
7.000.000,00
2.000.000,00
800.000,00
5.000.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
700.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
6.000.000,00
500.000,00
1.000.000,00
2.600.000,00
4.500.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
1.500.000,00
2.000.000,00
8.000.000,00
5.000.000,00
2.000.000,00
3.000.000,00
2.500.000,00
1.800.000,00
5.000.000,00
4.000.000,00
3.000.000,00
700.000,00
2.500.000,00
15.000.000,00
6.000.000,00
2.500.000,00
1.400.000,00
3.000.000,00
2.000.000,00
2.500.000,00
1.500.000,00
1.500.000,00
25.000.000,00
900.000,00
8.500.000,00
4.000.000,00
1.500.000,00
12.000.000,00
2.500.000,00
4.500.000,00
1.400.000,00
7.000.000,00
3.200.000,00
8.000.000,00
Setelah Berdirinya PENINGKATAN
Pendapatan
PT.PMKS
Harga Konstan 2003
(%)
138,10
357.142,86
(10,71)
714.285,71
828,57
1.857.142,86
7,14
3.214.285,71
42,86
2.857.142,86
(28,57)
1.071.428,57
7,14
1.071.428,57
42,86
1.428.571,43
14,29
5.714.285,71
42,86
3.571.428,57
19,05
1.428.571,43
7,14
2.142.857,14
19,05
1.785.714,29
60,71
1.285.714,29
346,43
3.571.428,57
(4,76)
2.857.142,86
7,14
2.142.857,14
(28,57)
500.000,00
(0,79)
1.785.714,29
7,14
10.714.285,71
7,14
4.285.714,29
19,05
1.785.714,29
25,00
1.000.000,00
7,14
2.142.857,14
(4,76)
1.428.571,43
(10,71)
1.785.714,29
7,14
1.071.428,57
7,14
1.071.428,57
(10,71)
17.857.142,86
28,57
642.857,14
(13,27)
6.071.428,57
42,86
2.857.142,86
33,93
1.071.428,57
71,43
8.571.428,57
19,05
1.785.714,29
60,71
3.214.285,71
42,86
1.000.000,00
25,00
5.000.000,00
52,38
2.285.714,29
(4,76)
5.714.285,71
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
84
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pengaruh Keberadaan PT.PMKS (Pabrik
Minyak Kelapa sawit) Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan HuluTalikumain
PENGANTAR ANGKET
Perihal
: Permohonan pengisian angket.
Lampiran
: 1 (satu) berkas
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/I Tokoh Masyarakat/Warga Desa Talikumain
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan tesis di Sekolah Pascasarjana USU Medan, sebagai salah satu
Syarat untuk mendapatkan Gelar Magister Perencanaan Pengembangan Wilayah dan
Pedesaan. Saya memohon dengan sangat kepada Bapak/Ibu/Sdr/I Tokoh Masyarakat /Warga
Desa Talikumain, untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kuesioner ini bukan tes psikologi dari atasan atau dari manapun, maka dari itu Bapak
/Ibu/Sdr/i tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya.
Artinya semua jawaban yang diberikan adalah benar dan jawaban yang diminta adalah sesuai
dengan kondisi yang dirasakan Bapak/Ibu/Sdr selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi
peneliti ini, dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2008
Hormat Saya,
(HAYATUL MUCHNI)
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
85
KUESIONER UNTUK RESPONDEN
I. IDENTITAS
1. Umur
: ………..……Tahun
2. Jenis Kelamin
:Laki-laki/Perempuan *)
3. Pendidikan Terakhir : ………………………..………
4. Pekerjaan
: ………………………………..
5. Penghasilan rata-rata :
a. Sebelum berdirinya PT.PMKS
: …………………………../bln
b. Setelah berdirinya PT.PMKS
: …………………………./bln
6. Jumlah Tanggungan : …………………………Jiwa
7. Dusun
: ……………………………..
*) Coret yang tidak perlu
II. PENDAPATAN MASYARAKAT
Berikan jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (X)
pada salah satu jawaban yang benar menurut bapak/ibu/sdr/i.
1. Sejak berdirinya PT.PMKS pendapatan masyarakat meningkat
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Sejak PT.PMKS berdiri warga menjadi lebih mudah menjual hasil perkebunannya
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
86
3. PT.PMKS sering memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
4. Apa saja yang telah diberikan bantuan kepada masyarakat ( jawaban boleh > 1)
a.
b.
c.
d.
e.
Pembangunan jalan jembatan
Bantuan alat pertanian
Pembangunan tempat ibadah
Pelatihan ketrampilan dan modal udaha
Bantuan pendidikan
5. Bapak/ibu/Sdr/i pernah mendapatkan bantuan dari PT. PMKS
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
III. SIKAP MASYARAKAT
Berikan jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (X)
pada salah satu jawaban yang benar menurut bapak/ibu/sdr/i.
1. PT.PMKS Peduli terhadap masyarakat sekitar pabrik.
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
87
2. Tanggapan masyarakat terhadap beroperasinya PT.PMKS sangat baik.
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3. Reaksi bapak/Ibu/Sdr/i sangat baik ketika industri tersebut dibangun
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Adanya pemberitahuan/sosialisasi sebelum PT.PMKS di bangun
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5. PT.PMKS sebelum memberikan bantuan, selalu mendiskusikannya dengan
masyarakat
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Terimakasih atas partisipasinya
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
88
KUESIONER UNTUK MANAJEMEN PERUSAHAAN/INDUSTRI
I. IDENTITAS
1. Mulai tahun berapa industri ini beroperasi ?
................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………...........
2. Apakah perusahaan ini dimiliki Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)/Asing (PMA)
? .......................................................................................................................
………………………………………………………………………………………….
3. Dapatkah Bapak jelaskan status kepemilikan tanah industri ini ?
………………..................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………..
4. Siapakah pemilik tanah sebelum industri ini berdiri ?
……………………………….........................................................................................
………………………………………………………………………………………….
5. Mohon dijelaskan fungsi lahan sebelum industri ini berdiri ?
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
6. Berapa luas lahan indutri yang ada berikut bangunannya ?
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
7. Apakah ada rencana perluasan industri ? ….......................……… ……. berapa luas ?
…………………………………………………………………………………………........
....................................................................................................................................
8. Berapakah Kapasitas Produksinya ?............................./hari
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
89
II. Sumber Bahan Baku
1. Bahan baku apa sajakah yang dibutuhkan industri ini ? …………………………….
………………………………………………………………………………………….
2. Selain bahan baku, bahan tambahan apa sajakah yang diperlukan ? ………………….
……………………………dan berapa besarnya ? …………………………………….
3. Darimanakah diperoleh bahan tambahan tersebut ? ..………………………………...
………………………………………………………………………………………….
4
Produk apa sajakah yang dihasilkan industri yang Bapak pimpin ? ………………….
…………………………………………………………………………………………..
5. Apakah ada penambahan aneka produk dari yang ada sekarang ?
……...................................................................................................................................
6. Bila ada produk apa saja ?
....……………………………………………………………................................................
.......................................................................................................................................
7.
Apakah
industri
ini
mempunyai
sisa
hasil
produksi
yang
tidak
terpakai
(limbah/polusi)?.....................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
III. Tenaga Kerja
1. Berapakah jumlah pekerja di perusahaan ini ? ……………………………………..
a. Di kantor ? ……………………. pria
……………………………….. wanita
b. Di pabrik ? …………………… pria
……………………………….. wanita
2. Darimana sajakah asal pekerja di perusahaan yang Bapak pimpin ? ……………….....
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………….………………………………
3. Apakah ada pekerja di perusahaan ini berasal dari penduduk disekitar pabrik ?............
……….............................................................................................................................
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
90
4. Bila ada, berapa jumlah pekerja (pria/wanita) ? ...................................................................
………....................................................................................................................................
5. Pekerja tersebut ditempatkan diposisi apa saja ? …..............................................................
………………………………………………………………………………………............
...............................................................................................................................................
6. Bentuk perhatian apa sajakah yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya ? ……..…
…………………………………………………………………………………………........
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
IV. KONTRIBUSI TERHADAP PEMDA
1. Pajak apa saja yang harus di bayar oleh PT.PMKS terhadap PEMDA ?..............................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Apa saja yang telah diberikan PT.PMKS terhadap PEMDA ?
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
V. KEPEDULIAN INDUSTRI TERHADAP MASYARAKAT
1. Bagaimanakah kepedulian perusahaan terhadap masyarakat perdesaan di sekitar pabrik
sejak perusahaan ini beroperasi ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
91
2. Bentuk kepedulian apa saja yang telah dilakukan oleh PT.PMKS ?
……………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….
3. Berapa besarkah kontribusi yang diberikan perusahaan terhadap masyarakat di sekitar
pabrik?....................................................................................................................................
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimanakah tanggapan/ sikap masyarakat di sekitar pabrik terhadap beroperasinya
perusahaan yang Bapak pimpin ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
Terimakasih atas partisipasinya
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
92
Lampiran 2. Karakteristik Masyarakat Desa Talikumain
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
93
Lampiran 3, Data inflasi bulanan terhadap bulan yang sama tahun sebelumnya
Propinsi Riau 2001-2008 (%)
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
94
Lampiran 4 Perhitungan Nilai Konstan
Diketahui : Pendapatan Masyarakat Tahun 2004 = 150,000.00
Pendapatan Masyarakat Tahun 2008 = 500,000.00
Dimana
: Harga berlaku pada tahun 2004 dinyatakan sebagai tahun dasar dan diberi Harga
indeks = 1 , Harga inflasi tahun 2005 yaitu 11,04 % maka indeks inflasi tahun
2005 = 1,110.
Maka
: indeks inflasi dari tahun 2005-2008 adalah :
Indeks inflasi tahun 2005
Atas dasar tahun 2004
= 1
x 1.110
= 1.11
Indeks inflasi tahun 2006
Atas dasar tahun 2004
= 1.11 x 1.123
= 1.25
Indeks inflasi tahun 2007
Atas dasar tahun 2004
= 1.25 x 1.087
= 1.36
Indeks inflasi tahun 2008
Atas dasar tahun 2004
= 1.36 x 1.03
= 1.40
Perhitungan Harga Konstan Tahun 2008 atas dasar tahun 2004
Rumus :
H arg a Kons tan =
Pendapa tan Setelah berdiri PT .PMKS (Thn 2008)
indeks Inflasi Tahun 2008 atas dasar tahun 2004
Penyelesaian :
Untuk sampel 1 =
500,000.00
= 357,353.86
1.40
Peningka tan pendapa tan % =
Peningka tan h arg a kons tan
x100
pendapa tan sebelum berdirinya PT .PMKS
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
95
Lampiran 5. Harga Konstan Tahun 2008 atas dasar Tahun 2004
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
96
Lampiran 6. Rekapitulasi Sikap Masyarakat Desa Talikumain terhadap PT.PMKS
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
97
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
98
Lampiran 7. Skor dan Sikap Responden
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
99
⎛ X − x⎞
t = 50 + 10⎜
⎟
⎝ S ⎠
2
Dimana :
t = Skor standar
X = Skor responden
x = Rata-rata skor kelompok
S = devisi standard skor kelompok
Kriteria uji : apabila t > 50 = sikap positif
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
100
Lampiran 8. Hasil Analisis Uji Beda Rata-rata Pendapatan Masyarakat
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
101
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
102
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
103
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
104
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
105
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
106
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
107
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
108
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
109
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
110
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
111
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
112
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
113
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
LAMPIRAN PHOTO PENELITIAN
Jalan kantor kepala Desa Talikumain
Gerbang PT.PMKS
Tempat Pengumpulan Buah Masyarakat
Kantor Kepala Desa Talikumain
Gerbang PT. PMKS
Tempat Pengumpulan Buah Masyarakat
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Pintu Masuk PT.PMKS
Pabrik PT.PMKS
Pabrik PT.PMKS
Kantor PT.PMKS
Pabrik PT.PMKS
Pabrik PT.PMKS
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
POTO KEADAAN WILAYAH DESA TALLIKUMAIN
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di
Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai).
USU e-Repository © 2008.
Download