Uploaded by User37412

BRI LEGALDRAFTING BANK 12072019

advertisement
LEGAL DRAFTING :
PERJANJIAN DALAM LINGKUP PERBANKAN
PERJANJIAN
Pasal 1313 KUHPerdata,
“Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang lain atau lebih.”
Perjanjian merupakan sumber dari suatu Perikatan.
Perikatan yang lahir dari Perjanjian -> dikehendaki
oleh dua atau beberapa pihak yang membuat
perjanjian.
MACAM PERJANJIAN
KUHPerdata
Doktrin
Hukum
MACAM PERJANJIAN
MENURUT DOKTRIN
Dilihat dari segi prestasi
Timbal Balik → saling memenuhi kewajiban utamanya
Timbal Balik Tidak Sempurna → saling memenuhi tetapi kewajiban tp tidak seimbang. Misal perjanjian pemberian
kuasa (ps. 1792-1808)
Perjanjian Sepihak → hanya 1 pihak yang mempunyai kewajiban. Misal perjanjian hibah (ps. 1666)
Dilihat dari segi pembebanan
Perjanjian Tanpa Beban → perjanjian hibah
Perjanjian Atas Beban (perjanjian yang mewajibkan masing-masing pihak melakukan prestasi)
Dilihat dari segi kesepakatan
Perjanjian Konsesual → lahir pada saat tercapainya kata sepakat diantara para pihak
Perjanjian Riil → lahir disamping kata sepakat juga diiikuti dengan penyerahan barang
MACAM PERJANJIAN
DALAM KUHPERDATA

Perikatan → untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu

Bersyarat → jika digantungkan pada suatu peristiwa tertentu yang akan datang dan masih belum terjadi. Ada 2 macam:
1.
Syarat tangguh
2.
Syarat batal

Ketetapan waktu

Alternatif (manasuka)

Tanggung menanggung → Ps. 18 KUHD → firma, dikatakan tiap persero bertanggung jawab secara tanggung
menanggung untuk perikatan firma

Dapat dibagi/tidak dapat dibagi → prestasi dalam hal terdapat beberapa orang debitur/kreditur

Ancaman hukuman → diwajibkan pada debitur untuk menjamin pelaksanaan perikatannya, melakukan sesuatu perbuatan,
jika perikatan tidak terpenuhi. Ancaman hukum mengandung 2 maksud:
1.
Untuk mendorong debitur melaksanakan kewajibannya
2.
Membebaskan kreditur dari pembuktian tentang jumlah/besarnya kerugian yang diderita.
PIHAK DALAM PERJANJIAN
UMUM
KUHPERDATA
• pihak yang mengajukan penawaran
• pihak yang menerima penawaran tersebut
• pihak yang berkewajiban untuk melakukan prestasi
(debitur)
• pihak yang berhak menuntut terlaksananya prestasi
tersebut (kreditur)
PELAKSANAAN PERJANJIAN / PRESTASI
(1234 KUHPERDATA)
Memberikan sesuatu (to Geven)
Berbuat sesuatu (to Doen)
Tidak berbuat sesuatu (Niet Doen)
ASAS DALAM PERJANJIAN
Sistem terbuka dan asas Konsensualisme
Kebebasan Berkontrak (Contractvrijhed Beginselen)
Daya Mengikat Kontrak (Pacta Sunt Servanda)
Itikad Baik (Geode Trouw)
Asas Kepribadian
SYARAT SAH PERJANJIAN
(1320 KUHPERDATA)
Sepakat Mereka yang mengikatkan dirinya
Cakap untuk membuat suatu perjanjian
Mengenai suatu hal tertentu
Suatu sebab yang halal
SYARAT OBJEKTIF
1. SEPAKAT (Mereka yang mengikatkan dirinya
2. CAKAP (untuk membuat suatu perjanjian)
Jika tidak
dipenuhi?
• Perjanjian batal demi hkum / null and void (dari semula tidak pernah dilahirkan suatu
perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan).
• Tujuan para pihak gagal
• Tiada dasar untuk saling menuntut depan hakim
SYARAT SUBJEKTIF
1.
Mengenai suatu hal tertentu
2. Suatu sebab yang halal
Jika tidak
dipenuhi?
Salah satu pihak punya hak untuk meminta suau perjanjian dibatalkan / voidable.
Yang meminta : pihak yang tidak cakap
Nasib suatu perjanjian tidaklah pasti dan tergantung pada kesediaan suatu pihak untuk
mentaatinya.
Selalu diancam dengan pembatalan → pembatalan dapat dihilangkan dengan penguatan
(affirmation) oleh orang tua / wali / pengampu.
PERJANJIAN DALAM
PERBANKAN
BANK SEBAGAI SUBJEK PERJANJIAN
UU Perbankan 10/1998 :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran”.
Verifikasi/ Customer Due
Diligence
identifikasi, verifikasi, dan pemantauan untuk
memastikan bahwa transaksi tersebut sesuai
dengan dengan profil Calon Nasabah, WIC, atau
Nasabah.
Calon Nasabah adalah pihak yang akan
menjalani hubungan usaha dengan Bank.
KNOW YOUR CUSTOMER (KYC) PRINCIPLE
Pasal 17 UU TPPU
“Setiap orang yang melakukan hubungan usaha dengan Penyedia jasa Keuangan wajib memberikan identitasnya secara
lengkap dan akurat dengan mengisi formulir yang disediakan oleh Penyedia Jasa Keuangan dan melampirkan dokumen
pendukung yang diperlukan”. Selanjutnya, diatur bahwa PJK wajib memastikan pengguna jasa bertindak untuk diri
sendiri atau orang lain”
GENERAL COMPLIANCE CHECK
(UU PERSEROAN TERBATAS NO 40/2007)
No. Compliance
Dasar hukum
check
1
Akta Pendirian dan Pengesahan Menkumham
UU 40/2007
V
2
Anggaran Dasar
UU 40/2007
V
3
Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha
Perusahaan terkait
UU 40/2007
V
4
Daftar Pemegang Saham
UU 40/2007
V
5
Tugas dan Wewenang Direksi
UU 40/2007
V
6
Tugas dan Wewenang Komisaris
UU 40/2007
V
NASABAH PERORANGAN
PBI No14/27/PBI/2012
No
Compliance
Pasal
1
Identitas (nama lengkap & alias jika ada, nomor dokumen identitas, alamat
tempat tinggal, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jenis
kelamin, status perkawinan
14 (1)
2
Identitas Beneficial owner (apabila memiliki)
3
Sumber dana
4
Perkiraan nilai transaksi dlm 1 tahun
5
Maksud dan tujuan hubungan usaha atau transaksi
6
NPWP
7
Informasi lain
NASABAH PERUSAHAAN
PBI No14/27/PBI/2012
No
Compliance
Pasal
1
Nama Perusahaan
Pasal 14 (2)
2
Nomor izin usaha dari instansi berwenang
3
Bidang usaha
4
Alamat kedudukan perusahaan
5
Tempat dan tanggal pendirian perusahaan
6
Bentuk badan hukum perusahaan
7
Identitas Beneficial owner (jika ada)
8
Sumber dana
9
Maksud dan tujuan hubungan usaha atau transaksi
10
Informasi lainnya yang diminta oleh ketentuan dan peraturan terkait.
NASABAH PERUSAHAAN
PBI No14/27/PBI/2012
No
Compliance
Pasal
11
Spesimen tanda tangan dan kuasa kepada pihak-pihak yang ditunjuk mempunyai wewenang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan dalam melakukan hubungan usaha
Pasal 16(1)
Point A
12
Kartu NPWP bagi nasabah yang diwajibkan untuk memiliki NPWP sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
13
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau dokumen lain yang dipersyaratkan oleh instansi yang
berwenang
Untuk perusahaan yang tidak tergolong usaha Mikro dan usaha kecil, DITAMBAH :
No
Compliance
Pasal
1
Laporan Keuangan atau deskripsi kegiatan usaha perusahaan
Pasal 16 (1)
2
Struktur Manajemen Perusahaan
Point B
3
Struktur Kepemilikan Perusahaan
4
Dokumen identitas anggota Direksi yang berwenang mewakili perusahaan untuk melakukan
hubungan usaha dengan bank
Perjanjian Kredit
Perbankan
Perjanjian dalam
Perbankan
Perjanjian/Kontrak
kerjasama
PERJANJIAN KREDIT
PERBANKAN
Pasal 1 (11) Undang-Undang No 10/1998 tentang Perbankan:
“kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam-meinjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.
Dalam perjanjian kredit perbankan pihak kreditur untuk mengurangi terjadinya suatu risiko
dalam perjanjian kredit, debitur harus memberikan suatu jaminan untuk memberikan rasa yakin
dan aman terhadap kreditur dalam suatu perjanjian kredit
Umumnya menggunakan bentuk Perjanjian Baku.
PRINSIP KREDIT
Berdasarkan penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Perbankan,
yang mesti dinilai oleh bank sebelum memberikan kredit adalah
- watak,
- kemampuan,
- modal,
- agunan, dan
- prospek usaha dari nasabah debitur,
yang kemudian dikenal sebagai Prinsip 5 C’s.
Prinsip 5 C’s ini akan memberikan informasi mengenai itikad baik (Willingness to pay) dan kemampuan
membayar (Ability to pay) nasabah untuk melunasi pinjaman beserta bunganya.
PERJANJIAN BAKU SEBAGAI
PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN
Perjanjian
baku
(standar)
• belanda -> “standaard
contract”
• inggris -> “standardize
contract”
KLAUSA DALAM PERJANJIAN BAKU
Syarat-syarat penarikan kredit pertama kali (Predisbursement clause)
Klausula mengenai maksimum kredit (Amount Clause)
Klausula mengenai jangka waktu kredit
Klausula mengenai bunga pinjaman (interest clause)
Klausula mengenai barang agunan kredit
Klausula asuransi (insurance clause)
Klausula mengenai tindakan yang dilarang oleh Bank (negative clause)
Trigger Clause (opeisbaar clause)
Klausula mengenai denda (Penalty clause)
Beban biaya (Expense clause)
Klausa mengenai ketaatan pada ketentuan bank
Dispute settlement (ADR)
KETENTUAN BAKU
DALAM PERJANJIAN PERBANKAN
1/POJK.03/2016 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
No.
Pasal
ketentuan
1
4 (1)
Menyediakan dan/atau menyampaikan informasi mengenai produk dan/atau
layanan yang akurat, jujur, jelas dan tidak menyesatkan.
2
5
Menyampaikan informasi yang terkini dan mudah diakses kepada konsumen
tentang produk dan/atau layanan
3
9
Memberikan pemahaman kepada konsumen mengenai hak dan kewajiban
konsumen
4
10 (1) dan 10(2)
Memberikan pemahaman kepada konsumen mengenai hak dan kewajiban
konsumen.
5
11 (1)
Memberikan informasi mengenai biaya yang harus ditanggung konsumen untuk
setiap prroduk dan/atau layanan yang disediakan oleh Pelaku Jasa Keuangan.
Dilarang memberikan fasilitas secara otomatis yang mengakibatkan tambahan
biaya tanpa persetujuan tertulis dari konsumen
No.
Pasal
ketentuan
6
11(1)
Sebelum konsumen menandatangani dokumen dan/atau perjanjian produk
dan/atau layanan, pelaku usaha jasa keuangan wajib menyampaikan dokumen
yang berisi syarat dan ketentuan dan produk/atau layanan kepada konsumen
7
17
Pelaku usaha jasa keuangan dilarang menggunakan strategi pemasaran produk
dan/atau layanan yang merugikan konsumen dengan memanfaatkan kondisi
konsumen yang tidak memiliki pilihan lain dalam mengambil keputusan.
8
21
Memenuhi keseimbangan, keadilan dan kewajaran dalam pembuatan perjanjian
dengan konsumen
9
22(1), (2), (3)
Dalam hal digunakan perjanjian baku, maka wajib disusun sesuai dengan
peraturan perundangan
Perjanjian baku dapat berbentuk digital/elektronik
Perjanjian baku dilarang memuat pengalihan tanggung jawab atau kewajiban
Pelaku Usaha Jasa Keuangan kepada Konsumen; dll. Pengaturan dala pasal
22(3) ini mirip dengan larangan dalam pasal 18(1) UU Perlindungan Konsumen.
PERJANJIAN KERJASAMA/
KONTRAK KERJASAMA
Dalam Perbankan digunakan sebagai :
- Perjanjian dengan merchant
- Perjanjian dengan Pemerintah/institusi
Pemerintah
- Perjanjian dengan Pihak penyelenggara
Transaksi
- Perjanjian antar Bank
TAHAPAN PEMBUATAN
PERJANJIAN/KONTRAK
Pra Kontrak
Kontrak
Negosiasi Awal
Penulisan Naskah Awal
Nota Kesepahaman
Studi Kelayakan/Uji
Tuntas(Due Diligent)
Negosiasi Lanjutan/akhir
Perbaikan
Penulisan Naskah Akhir
Penandatanganan
D.4. CHECKLIST PERJANJIAN KERJASAMA
ASPEK
PERNYATAAN KUNCI
JUDUL
1.Apakah judul sudah menggambarkan isi Perjanjian?
2.Apakah Nomor Perjanjian sudah ditulis dengan tepat?
PEMBUKAAN
1.Apakah hari dan tanggal, bulan, tahun ada?
2.Apakah tempat ada?
3.Apakah keterangan waktu dan tempat tersebut sudah benar?
PIHAK I
1.Apakah kita sudah menuliskan nama organisasi kita dengan tepat?
2.Apakah nama wakil kita yang menandatangani Perjanjian sudah tepat?
3.Apakah nomenklatur jabatan wakil kita sudah tepat?
4.Apakah sudah dicantumkan dasar kewenangan wakil kita dengan tepat?
5.Apakah kedududukan/alamat sudah ditulis dengan tepat?
6.Apakah ada frashe “oleh karenanya berwenang bertindak untuk dan atas nama”?
ASPEK
PERNYATAAN KUNCI
PIHAK II
1.Apakah sudah menuliskan nama organisasi Pihak II dengan tepat?
2.Apakah nama wakil Pihak II yang menandatangani Perjanjian sudah tepat?
3.Apakah nomenklatur jabatan wakil Pihak II sudah tepat?
4.Apakah sudah dicantumkan dasar kewenangan wakil Pihak II dengan tepat?
5.Apakah kedududukan/alamat sudah ditulis dengan tepat?
6.Apakah ada frashe “oleh karenanya berwenang bertindak untuk dan atas nama”?
RECITAL
Apakah alasan sudah dituliskan dengan jelas?
IJAB
Apakah ada pernyataan “Oleh karena itu PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian
dengan ketentuan sebagai berikut”
MAKSUD DAN
TUJUAN
Apakah maksud dan tujuan sudah dituliskan dengan tepat?
ASPEK
PERTANYAAN KUNCI
RUANG LINGKUP
Apakah ruang lingkup sudah dituliskan dengan tepat?
PERAN PARA
PIHAK
1.Apakah Peran Para Pihak sudah dibuat dengan adil, seimbang, dan setara?
2.Adakah peran yang memberatkan atau tidak dapat dilaksanakan oleh kita?
PERJANJIAN
TURUNAN
Siapa yang membuat dan menandatangani perjanjian turunan?
JANGKA WAKTU
Apakah jangka waktu Perjanjian sudah ditulis dengan tepat ?
PENUTUP
Apakah ada pernyataan
1.Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal
sebagaimana tersebut di atas
2.dibuat dalam rangkap 2 (dua) di atas kertas bermeterai cukup
3.mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing pihak
TANDA TANGAN
Apakah nama para pihak sudah ditulis dengan tepat?
LEGAL TERMS IN AGREEMENT
Indonesia
Legal Terms
keterpisahan
severability
upaya hukum
remedy
salinan
counterparts
Keadaan Memaksa
force majeure
yang sah
statutory
wanprestasi
event of default; breach of contract; non-performance
Pengalihan
Assignment
uang ganti rugi
compensation
pemberian ganti rugi
indemnification
Pembahasan
deliberation
Keberlakuan
enforceability
oleh dan untuk satu pihak
ex parte
Lain-lain
miscellaneous
LEGAL TERMS IN AGREEMENT
Indonesia
Legal Terms
menyatakan dan menjamin dan berjanji kepada
represent and warrant to and covenant with
kerahasiaan
Confidentiality
Keseluruhan Perjanjian
Entire Agreement
Perubahan
Amendments
Penyelesaian Sengketa
Dispute Resolution
Pemberitahuan
Notice
Pernyataan dan Jaminan
Representation & Warranties
sepenuhnya menjaga, melindungi, memberikan ganti rugi
dan membebaskan
fully defend, protect, indemnify and hold harmless
Tanggal dimulainya perjanjian
Date of commencement of the agreement
Hal-hal terkait
Ancillary matters
kelangsungan
Survival
kesepakatan
Covenant;concession
menepati
Honour
T h a n k Yo u
2019
Download