Uploaded by bobbyprananda12

BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan industri (PKLI) adalah Mata Kuliah wajib bagi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan. Mata kuliah yang mempunyai bobot 2 sks ini merupakan sarana untuk
menjembatani penerapan teoritis dibangku perkuliahan dengan kodisi nyata pekerjaan
teknik sipil dilapangan. Kegiatan PKLI dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja (stakeholder) sesuai dengan
Visi, Misi dan Tujuan jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
Praktek kerja lapangan adalah pengamatan terhadap suatu proyek dilapangan,
sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kegiatan dilapangan secara
langsung dan mampu mengaitkannnya dengan teori dan praktek yang didapat
dibangku kuliah. Selama mengikuti praktek kerja lapangan,sehingga diharapkan dapat
membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek
tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan skill dan kemampuan serta
profesionalisme kinerja.
Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukan baik yang ada diatas, dibawah tanah dan atau di air, yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus. Sebagian besar dari hidup kita berada disekitar bangunan seperti
perumahan, kantor, rumah sakit, jalan, jembatan dan lain sebaginya. Sehingga
mengakibatkan sektor bangunan memegang peran penting dalam meningkatkan
kesejahteraan dan perekonomian suatu negara.
Pentingnya mutu dari pekerjaan sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu
bangunan. Oleh karena itu, dalam membuat sebuah bangunan dibutuhkan pelaksanaan
konstruksi bangunan yang aman, efektif, efisien, kuat, dan ekonomis. Pelaksanaan
1
juga harus mengikuti syarat bangunan yang disepakati. Perencanaan yang keliru akan
berdampak pada kerusakan bahkan keamaanan konstruksi yang secara langsung
maupun tidak langsung mengancam nyawa manusia.
Tangga adalah sebuah konstrusi yang dirancancang untuk menghubungi dua
tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Tangga dapat juga diartikan
sebagai elemen struktur bagian tengah yang dirancang untuk menghubungkan satu
lantai dengan lantai di atasnya, sehingga berfungsi sebagai jalan untuk naik dan turun
antara lantai tingkat. Tangga dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton
bertulang dan lain lain. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional
menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah,
kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar
kendali mereka yang merancang dan membangun tangga.
Balok adalah kayu/beton maupun baja yang dipasang di dalam ruangan untuk
menahan rangka langit-langit plafon. Selain itu balok lantai juga berfungsi sebagai
pengaku utama bangunan atau struktur. Beban-beban yang dipikul oleh balok adalah
plat lantai, dinding dan beratnya sendiri. Balok juga menerima beban horizontal akibat
adanya gaya angin dan gaya gempa yang didistribusikan juga ke kolom.
Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung.
Sejalan dengan yang di uraikan di atas, perlu adanya suatu perencanaan yang baik. Hal
ini diutarakan karena, struktur bangunan bertingkat terdiri dari berbagai komponen
yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang kaku, yang bertujuan untuk mendukung
seluruh beban yang bekerja, baik beban mati yaitu akibat berat sendiri struktur
bangunan, maupun beban hidup yang kekuatan gempa pada daerah tersebut dan segala
beban yang ada dalam bangunan termasuk penghuninya.
2
Terkadang pada pelaksanaan yang dialami dilapangan dengan apa yang
direncanakan banyak mengalami penyimpangan dan keliru dapat menyebabkan
bangunan menjadi lebih cepat rusak misalnya adanya retak-retak maupun
patah/ambruknya konstruksi tangga dan balok. Oleh karena itu penulis menetapkan
judul, yaitu “TEKNIK PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
TANGGA DAN BALOK LANTAI II PADA PROYEK PEMBANGUNAN
SEKOLAH SANTO THOMAS”
Dimana dalam laporan ini, penulis akan melaporkan mengenai teknik
pelaksanaan pekerjaan tangga dan balok sesuai dengan apa yang dilihat dan diamati
selama melakukan PKLI.
B. Tujuan PKLI
Adapun tujuan dari pelaksanaan PKLI ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui struktur organisasi yang digunakan pada proyek.
2. Mengetahui alat yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tangga dan
balok.
3. Mengetahui bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tangga dan
balok.
4. Mengetahui teknik pelaksanaan yang digunakan untuk pekerjaan tangga dan
balok.
C. Manfaat PKLI
Adapun manfaat PKLI adalah sebagai berikut:
1. Bagi pembaca Menambah wawasan serta pengetahuan dan pengalaman
tentang bagaimana berkecimpung dalam dunia industri bangunan.
2. Bagi mahasiswa dapat Memahami alat yang digunakan untuk pelaksanaan
tangga dan balok pada pembangunan Sekolah Santo Thomas no.
3. Memahami bahan yang digunakan untuk pelaksanaan tangga dan balok pada
pembangunan Sekolah Santo Thomas no.109
3
4. Bagi penulis Meningkatkan pengetahuan dan keahlian lapangan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek, khususnya pada pelaksanaan pekerjaan tangga
dan balok.
4
Download