Segi Batin – Kesadaran Teilhard De Chardin (1881-1955), Merintis Pandangan Luas, Mendalam Dan Ilmiah Mengenai Asal-Tujuan Manusia Dalam Kalangan Agama. Sarja Geologi Dan Paleontologi Ini, Sekaligus Imam Dan Yesuit, Adalah Ilmuwan Pertama Dari Gereja Katolik, Yang Secara Tegas Mengajukan Teori Evolusi. Tentu Saja Ia Mula2 Ditentang Oleh Pimpinan Gereja Dan Oleh Hampir Semua Sarjana Yang Berlandasan Agama Karena Mereka Tetap Berpendapat Bahwa Teori Evolusi Bertentangan Dengan Penciptaan Oleh Tuhan. Peredaran Buku2 Teilhard Dilarang Oleh Pimpinan Gereja Sampai Konsili Vatikan II (1962-1965). Teilhard De Chardin Mendasarkan Pengetahuannya Atas Banyak Fakta Geologis Dan Paleontologis, Khususnya Penemuan Fosil2 Yang Dipelajari Besama Dengan Dr. Black Pada Tahun 1931 Di Gua Dekat Beijing. Selain Itu, Ia Ikut Menyelidiki Fosil2 Manusia Trinil, Ngandong, Dan Sangoran Bersam Prof. Von Koeningswald Thn 1936 Dan Thn 1938. Menjelang Akhir Hidupnya, Ia Mempelajari Fosil2 Yang Ditemukan Di Ethiopia Dan Afrika Selatan. Perintisan Istimewa Dari Beliau Adalah Paham Mendalam Tentang Inti Dinamika Evolusi. Menurutnya, Evolusi Tidak Maju Secara Mekanistik, Tidak Hanya Karena Seleksi Dan Mutasi, Melainkan Atas Dasar Kesadaran Yang Makin Berkembang. Ia Membedakan Dalam Setiap Benda Dua Segi Yang Saling Berjalin, Yaitu Segi Luar Dan Segi Dalam. Yang Dimaksud Dengan Segi Luar Adalah Seluruh Benda Sejauh Dapat Diukur, Diperiksa Secara Fisika-Kimia. Yang Dimaksudkan Dengan Segi Dalam (batin) Adalah Konsentrasi Psikis, Inti Kecenderungan Dari Benda Itu Dan Faktor Penyatuan. Konsentrasi Psikis Itu Disebutnya “Kesadaran”. Kesadaran Tampak Paling Jelas Dalam Diri Manusia, Namun Ada Juga Dalam Binatang Sebagai Naluri Dan Perasaan, Dalam Tumbuh2an Sebagai Hidup Vegetatif. Sedangkan Dalam “Benda Mati”, Kesadaran itu Masih Tipis. Segi Luar Dan Segi Dalam Tidak Merupakan Dua Bagian Yang Berlainan Dalam Satu Benda, Melainkan Dua Sudut, Dua Wajah Dari Kenyataan Yang Sama, Sehingga Tidak Dapat Dipisahkan. Jadi, Benda Bukanlah Semacam Kumpulan Atom2 Yang Berjajaran Secara Mekanis Saja, Melainkan Merupakan Kesatuan Atom2 Dan Molekul2 Dengan Daya Inovasi Dan Kecenderungan Tertentu. Kecenderungan, Kesadaran Itu Adalah Kunci Evolusi. Makin Kompleks, Makin Kaya Segi Luar, Yakni Kumpulan, Kombinasi Molekul2 Dalam Suatu Benda, Makin Padat & Kuatlah Segi Batinnya. Evolusi Menuju Struktur Benda Yang Makin Sempurna Adalah Sekaligus Evolusi Menuju Kesadaran Batin Yang Makin Memusat. Sampai Pada Suatu Saat, Terjadilah Loncatan Yang MahaPenting Dalam Proses Alam Semesta, Yaitu Meningkatnya Kesadaran Naluriah Menjadi Kesadaran Reflektif, Kesadaran Diri Dalam Jiwa Manusia. Manusia Sadar Akan Diri Sendiri, Dapat Berkata “Aku”, Bisa Merenungkan Masa Lalu Dan Merencanakan Masa Depan, Bisa Mengambil Keputusan. Fase Seperti Ini Terutama Terasa Dalam Masa Remaja. Para Remaja Mulai Menginsyafi Perbedaan Dengan Orang Tua, Kakak-Adik, Teman2, Menjaga Jarak Dari Mereka Dan Sekaligus Berusaha Mengatur Pergaulan Dengan Mereka Secara Baru Untuk Menjadi Diri Sendiri. Penjelmaan Tidak Hanya Merupakan Hasil Proses Biologis Seperti Kentara Dalam Perkembangan Dan Diferensiasi Otak. Penjelasan Biologis Hanya Menyelami Segi Luar (yg bisa diukur dan diperiksa), Sedangkan Perbedaan Hakiki Dari Binatang Tidak Dimengerti. Menurut Paham Ini Beliau, Merumuskan Hukum Evolusi,: Makin Kompleks Benda, Makin Besar Konsentrasi Batin. Ditambahkannya,: Makin Padat Konsentrasi BatinKesadaran, Makin Bebas, Makin Merdeka. Misalnya Batu Daapt Digarap, Diubah, Digeser Dari Luar, Dicerai-Beraikan Seenaknya. Tumbuhan Punya Daya Penyatuan Lebih Kuat, Ia Berhasil Merambatkan Akar2nya Ke Tanah, Mengangkat Batangnya Ke Langit, Mengeluarkan Daun2nya , Bahkan Lewat Benih2nya Bisa Menggantikan Tempat. Ia Bisa mengubah Diri Sesuai Dengan Iklim Dan Lokasi Geologis Kebebasan Binatang Lebih Luas Lagi. Ia Mampu Berenang, Berlari, Merangkak, Terbang. Kebebasan Mencapai Puncaknya Pada Diri Manusia. Ia Memiliki Potensi Untuk Ikut Menentukan Nasibnya Sendiri, Memilih Apa Yang Dikehendakinya. Dengan bantuan Teknologi, Ia Mencapai Mobilitas Yang Menakjubkan. Meskipun Teilhard De Chardin Menonjolkan Kesadaran, Ia Tidak Tergolong Dalam Aliran Filsafat Spiritualisme. (menurut spiritualisme, unsure pokok di dunia adalah ide, pikiran, dan roh, sedangkan materi hanya sekunder atau malahan berlawanan dengan dunia spiritual. demikian plato dan hegel. paham spiritualisme berpengaruh kuat dalam agama2 besar dan sampai hari ini belum teratasi.). Sedangkan Teilhard Mengungkapkan “Rasa Kagum Terhadap Materi”, Terutama Dalam Bukunya “Hati Materi”. Kesatuan Mutlak Antara Segi Luar Dan Batin (tubuh dan jiwa) membawa Kesimpulan Bahwa Manusia Seluruhnya Berasal Dari Bapak-Ibu, Dari Para Leluhur. Jadi, Bukan Hanya Tubuh Bayi Berasal Dari Sel Telur Dan Sperma, Sedangkan Jiwanya langsung Diciptakan Oleh Tuhan, Melainkan Bapak-Ibu Secara Menyeluruh, Jiwa Dan Badan, Menurunkan Anak. Dalam Kematianpun, Jiwa Tidak Terpisah Secara Total Dari Materi!!!