Jason Christiadi Widjaja Lum Gah Meng Nathania Benedicta Nirahua 11 2017 088 11 2017 115 11 2017 120 FK UKRIDA PERIODE 21 OKTOBER – 23 NOVEMBER 2019 Uveitis penyebab kebutaan kelima di negara maju • 5% - 20% kebutaan, dengan penyakit yang mempengaruhi sebagian besar orang usia kerja. Di negara berkembang uveitis • 2,4% - 24% kebutaan. Rata - rata insiden uveitis berkisar 14-17 kasus per 100.000 jiwa pertahun di dunia. 38 per 100.000 di Prancis, 200 per 100.000 di AS, dan 730 per 100.000 di India. Sedangkan di Indonesia belum ada data mengenaui jumlah kasus uveitis 1. Uveitis menrupakan penyebab kebutaan kelima di dunia. 2. Uveitis anterior merupakan jenis uveitis paling sering ditemui yang mencapai 75% dari seluruh kasus uveitis. 3. Penegakkan diagnosis uveitis memerlukan pendekatan yang menyeluruh. 4. Data mengetahui penderita uveitis di Indonesia tidak tersedia. Umum Untuk mengetahui jumlah penderita uveitis anterior di RS Mata dr Yap Yogyakarta. Khusus Diketahuinya sebaran jenis kelamin dan usia penderita uveitis anterior di RS Mata dr.Yap Yogyakarta. Diketahuinya anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang mengenaui uveitis anterior. Diketahuinya tatalaksana awal dari uveitis anterior. Bagi Peserta Didik Bagi Perguruan Tinggi • Memperoleh pengetahuan akan uveitis anterior. • Melatih serta mempersiapkan diri dalam memberikan tatalaksana awal uveitis anterior. • Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh semasa kuliah terhadap keadaan di masyarakat. • Menumbuhkan minat dan pengetahuan dalam ilmu kesehatan mata. • Mempertajam kemampuan untuk berpikir kritis • Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi. • Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan. Bagi Institusi Bagi Masyarakat • Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam penyakit uveitis anterior • Dapat meningkatkan koordinasi, kinerja, dan motivasi para tenaga kesehatan dalam mengelola uveitis anterior. • Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan sebagai umpan balik dalam mengelola uveitis anterior. • Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. • Menurunkan potensi timbulnya berbagai penyakit terkait dengan kesehatan mata. Penderita Uveitis Anteior di RS Mata dr. Yap Yogyakarta Periode Januari – Oktober 2019. Bab II Tinjauan Pustaka Traktus Uvealis Uveitis adalah bentuk peradangan mata yang mempengaruhi lapisan tengah jaringan di dinding mata (uvea). Uveitis seringkali secara tiba-tiba dan progresif, menjadi lebih buruk dengan cepat. Kondisi uveitis ini dapat mempengaruhi satu atau dua mata dan terutama mempengaruhi pada usai 20-50 tahun. Uveitis bisa menjadi serius karena menyebabkan kehilangan penglihatan yang permanen. BAB III METODE PENELITIAN Subjek Penelitian • Pasien RS Mata dr. Yap dengan diagnosa iritis. Data yang didapatkan merupakan data sekunder yang berasal dari rekam medis pasien. Subjek yang dikumpulkan pada bulan Januari sampai Oktober 2019. Tempat dan Waktu penelitian • Rumah Sakit Mata dr. Yap yang terletak di Jl. Cik Di Tiro No.5, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta dan dilaksanakan pada bulan November 2019. Desain Penelitian • Desain penelitian ini adalah Cross sectional deskriptif. Teknik Pengambilan Sampel Consecutive Kriteria inklusi Kriteria eksklusi 1. Pasien dengan diagnosa irisitis 1. Rekam medis tidak lengkap 2. Pasien dengan terdiagnosa lebih dari satu penyakit mata. Parameter dan Variable - Usia pasien - Jenis kelamin Analisis Data - Analisis data dilakukan menggunakan SPSS 16. Bab IV Hasil Tabel 4.1: Presentase pasien Uveitis di RS Mata dr. Yap berdasarkan usia. Usia Jumlah (orang) Persentase (%) 0 – 28 hari 0 0 28 hari – 1 tahun 0 0 1 – 4 tahun 5 23,8% 5 – 14 tahun 1 4,76% 15 – 24 tahun 0 0 25 – 44 tahun 2 9,52% 45 – 65 tahun 11 52,38% > 65 tahun 2 9,52% Total 21 100 47,62% 52,38% 21,40% 5,10% 73,47% ???? ???? BAB V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan teori dan hasil analisis data yang diperoleh dari RS Mata dr. Yap, dapat disimpulkan bahwa gambaran Uveitis berdasarkan jumlah total pasien di RS Mata dr. Yap pada bulan Januari 2019 sampai Oktober 2019 sebesar 0.75% (98 orang). Disamping itu angka kejadian Uveitis terbesar terdapat pada usia 45 – 65 tahun dan terutama laki-laki. Saran Bagi Peneliti Peneliti berharap untuk penelitian berikutnya agar dapat menambahkan variabel lain. Bagi Rumah Sakit Bagi rumah sakit diharapkan agar lebih dapat meningkatkan kelengkapan data-data pasien, agar dapat memudahkan untuk dilakukan penelitian lain di masa yang akan datang.