Uploaded by agestimela12

TotokPunggung Untuk Diabetes Mellitus

advertisement
OPTIMALISASI PEMBERIAN TERAPI TOTOK PUNGGUNG
UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
DI DESA SUMBERPORONG
PEKAN ILMIAH HOLISTIK (PIHO) 2019
Nama Penulis:
1. Pamela Agesti
2. Dicky Andrean Dwi Hakiki
3. Habibi Surya Dinata
Nama Pembimbing :
1. Nurul Hidayah, S.Kep, Ns., M.Kes
2. Agus Setyo Utomo, A.M.Kep
STRUKTUR POKOK BAHASAN
Fenomena
Penutup
Konsep DM
Hasil
Pembahasan
Konsep
Topung
Metode
Penelitian
FENOMENA
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam penyakit,
diantaranya ada penyakit degeneratif
Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia penderita Diabetes Mellitus (DM)
tertinggi di dunia setelah China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko
dengan jumlah estimasi sekitar 10 kasus pada Tahun 2015 (IDF, 2015).
Pengobatan Diabetes Mellitus kebanyakan selalu menggunakan obat-obatan, yaitu Obat anti diabetes.
Padahal penggunaan obat secara berlebih dapat membuat terjadinya kerusakan ginjal
Seiring berkembangnya jaman, pengobatan diabetes bisa dilakukan dengan
memberikan terapi komplementer karena dirasa lebih aman dan efektif. Sebagai
contoh yaitu terapi totok punggung.
KONSEP DM
Diabetes adalah penyakit degeneratif kronis serius yang terjadi
karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang
mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat
secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. (WHO Global
Report, 2016 (dalam Infodantin, 2018)).
Faktor Penyebab
Diabets Mellitus
1. Obesitas (kegemukan)
2. Hipertensi
3. Riwayat Keluarga Diabetes Mellitus
4. Dislipedimia
5. Umur
6. Riwayat persalinan
7. Alkohol dan Rokok
TANDA DAN GEJALA
DIABETES MELLITUS
POLIPHAGIA
POLIDIPSIA
POLIURIA
Konsep
Totok Punggung
Totok punggung merupakan suatu metode pengobatan atau terapi
mengguakan jari tangan dengan cara menekan, menggoyangkan, dan
menggetarkan untuk memberikan stimulan (penotokan) pada titik atau
simpul syaraf tertentu.
Penggunaan totok punggung dalam kesehatan meliputi deteksi
masalah kesehatan, dan penanganan kasus emergency (darurat).
Deteksi Masalah Kesehatan
1.Adanya butiran atau grenjelan pada lapisan permukaan bawah kulit
2.Permukaan kulit kasar (seperti jeruk)
3.Terdapat cekungan atau cembungan pada lapisan bawah kulit
4.Terdapat penebalan jaringan pada permukaan kulit
5.Serta ciri-ciri yang menunjukkan ketidaknormalan dengan bagian lain secara
keseluruhan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TOTOK PUNGGUNG
Pengertian
Tujuan
Persiapan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TOTOK PUNGGUNG
KAMPUS RAMAH LANSIA
No. Dokumen
No. Revisi
No. Halaman
Metode penyehat dengan cara memberikan stimulan
berupa penotokan pada titik-titik atau simpul syaraf
tertentu yang terpusat di area punggung, yang mana
titik/simpul tersebut itu terkoneksi langsung dengan
keluhan penyakit atau organ yang sedang mengalami
gangguan
Pelaksanaan
Melancarkan peredaran darah dan mengurai sumbatan
akibat penumpukan lemak.
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
2. Megatur posisi (duduk atau berbaring) atau
menyesuaikan kondisi klien
Persiapan alat :
1. Minyak zaitun
2. Cairan cuka apel
3. Sarung tangan kain
4. Handscoone
5. Kertas tissue
EVALUASI
Prosedur :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
2. Berdoa
3. Gunakan sarung tangan atau handscoone
sesuai kebutuhan
4. Semprotkan
cairan
cukaapel
ke
bagian
permukaan punggung
5. Lakukan GT (General Treatment) sebanyak 3
kali.
Area 1
a. Lakukan totok pada area ginjal kanan ke
bawah
b. Lakukan totok bagian atas tulang pinggul
kanan dari tengah kesamping
c. Lakukan totok pada area ginjal kiri ke
bawah
d. Lakukan totok bagian atas tulang pinggul
kiri dari tengah kesamping
e. Lakukan totok pada area ginjal (bagian
tengah tulang punggung) ke bawah
f. Lakukan setiap bagian 2-3 menit
Area 2
a. Lakukan totok tepi bahu belikat kanan dan
kiri
b. Lakukan totok mulai titik tengkuk ke
bawah hingga titik ginjal
c. Lakukan totok tepi tulang belakang hingga
titik ginjal
6. Kenali tanda-tanda penyumbatan
7. Finishing daerah penyumbatan
8. Bersihkan
sisa
minyak
zaitun
dengan
menggunakan kertas tisu
9. Semprotkan cairan cuka apel ke seluruh
permukaan tubuh
10. Cuci tangan
11. Berdoa
1. Amati respon klien selama prosedur dilakukan
2. Lakukan pencatatan
Ankle Brachial
Index
Ankle Brachial Index (ABI)
merupakan rasio atau
perbandingan antara tekanan
darah sistolik yang diukur pada
pergelangan kaki dengan arteri
brachialis.
METODE
PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus deskriptif. Pada studi
kasus ini telah mendeskripsikan tentang PEMBERIAN TERAPI TOTOK PUNGGUNG PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS DAN MAMPU MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DI DESA SUMBERPORONG,
KECAMATAN LAWANG, KABUPATEN MALANG.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada studi kasus ini adalah orang penderita diabetes mellitus di
desa Sumberporong dengan kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi subyek dengan menandatangani informed consent
2. Klien yang menderita diabetes mellitus dengan kadar gula >200 mg/dL
Tempat dan Waktu
Studi kasus ini dilangsungkan selama 14 hari
pada tanggal 16-30 Agustus 2019.
Sumberporong
Fokus Studi
Fokus studi pada penelitian ini adalah pemberian terapi totok
punggung mellitus untuk mampu menurunkan kadar gula darah
pada penderita diabetes di desa Sumberporong, kecamatan
Lawang, Kabupaten Malang.
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Dalam implementasinya, pemberian terapi totok punggung dilakukan selama 14 hari
dengan 2 kali pemberian terapi dalam satu minggu. Jadi totalnya dlakukan 4 kali pemberian
totok punggung dalam 14 hari.
Pada hari pertama dilakukan terapi totok punggung, kadar gula Ny. L yang awalnya
adalah 361 mg/dL langsung mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu mencapai
341 mg/dL. Selama empat kali dilakukan penotokan kadar gula Ny. L mengalami penurunan,
hingga saat dilakukan terapi yang terakhir kadar gula Ny. L yang mulanya 361 mg/dL
menjadi 259 mg/dL. Hasil pengukuran ABI = 0,75 mmHg
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Dari hasil observasi pertama subjek dilakukan terapi totok punggung, kemudian saat diukur kadar
glukosanya. Subjek mengalami penurunan kadar gula yang cukup signifikan. Dalam implementasinya, pemberian terapi
totok punggung pada Ny. L dilakukan selama 14 hari dengan 2 kali pemberian terapi dalam satu minggu. Jadi totalnya
dilakukan 4 kali pemberian totok punggung dalam 14 hari.
Pada hari pertama dilakukan terapi totok punggung, kadar gula Ny. L yang awalnya adalah 361 mg/dL
langsung mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu mencapai 341 mg/dL. Selama empat kali dilakukan
penotokan kadar gula Ny. L mengalami penurunan, hingga saat dilakukan terapi yang terakhir kadar gula Ny. L yang
mulanya 361 mg/dL menjadi 259 mg/dL. Artinya ada pengaruh pemberian terapi totok punggung terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita diabete mellitus tipe 2 di Desa Sumberporong Malang.
Saran
1. Bagi Desa Sumber Porong Malang
Meningkatkan perilaku hidup sehat dengan membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang dapat
menurunkan kadar gula darah, melakukan aktivitas fisik secara teratur terutama melakukan terapi totok punggung agar
resiko penyakit generatif bisa dihindari.
2. Bagi Peneliti
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4. Bagi Responden
Responden yang kadar gula darahnya tinggi dapat memaksimalkan fasilitas kesehatan dengan aktif,
meningkatkan pola hidup sehat dan memanfaatkan terapi totok punggung sebagai obat alternatif untuk menurunkan
tekanan darah.
MARI DETEKSI DINI PENYAKIT ANDA DENGAN TOTOK PUNGGUNG
JANGAN TUNGGU KESEHATAN ANDA MENJERIT.
TANPA OBAT MASALAH JUGA BISA TERATASI
MENOLAK LUPA, GINJAL PUN AKAN TERSELAMATKAN DARI EFEK SAMPING
OBAT
SALAM TOPURIST!!!
Download