Uploaded by common.user34463

Metopen 1 (literature search dan review)

advertisement
Almira Danumaya (17/409063/KU/19621)
Tugas Tutorial 1 - Literature Search
“Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi Kepada Keluarga Terhadap Pengetahuan Keluarga Dan Status Gizi Pasien Pasca Stroke”
Title
A Community
Based Program for
Family Caregivers
for Post Stroke
Survivors in
Thailand
Author
Sararin
Pitthayapong, ,
Year
Aim
2017
Untuk mengevaluasi
efektivitas program
perawatan pasca-stroke
dalam pengaturan komunitas
di Thailand
Arpaporn
Powwattana,
Catherine M.
Waters, Weena
Thiangtam,
Sirirat
Leelacharas
Increase in the
functional
capacity and
quality of life
among stroke
patients by family
caregiver
empowerment
program based on
adaptation model
Kelana Kusuma
Dharma, Dedi
Damhudi, Nelly
Yardes, Suhana
Haeriyanto
2018
Mengidentifikasi pengaruh
program
pemberdayaan caregiver
berdasarkan model adaptasi
(CEP-BAM = caregiver
empowerment program
based on the adaptation
model) pada kapasitas
fungsional dan kualitas hidup
pasien setelah stroke.
Method
• Quasi eksperimental
• 62 pasangan (pasien dan keluarga) dibagi menjadi 2
kelompok kontrol dan eksperimen.
• Intervensi terdiri dari program empat minggu yang
termasuk mendistribusikan informasi terkait,
memberikan latihan keterampilan selama sesi
perawatan pasca-stroke dan memanfaatkan strategi
untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan
perilaku pengasuh keluarga berdasarkan informasimotivasi perilaku model keterampilan.
• Kelompok eksperimen diberikan edukasi selama 4
minggu pertama, didatangi dirumah pada minggu ke8, dan 2 bulan dilakukan follow-up.
• Evaluasi keterampilan keluarga
• Aktivitas pasien kehidupan sehari-hari (ADL) dan
komplikasi dievaluasi pada awal dan segera dan 2
bulan pasca intervensi.
• Dengan 3 instrumen yaitu post-stroke care skills
checklist, Modified Barthel Index (MBI), dan poststroke patient complications checklist
• Analisis statistik meliputi uji chi-square, uji eksak
Fisher, independen uji-t, dan analisis varians
pengukuran berulang dua arah.





quasi-experimental dengan pre- dan post-test
kelompok kontrol
80 partisipan post-stroke dibagi menjadi 2
kelompok.
Melakukan intervensi dengan mendatangi rumah
Kapasitas fungsional dan kualitas hidup dilakukan
empat kali (pre-test dan tiga kali post-test).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan
pengukuran berulang ANOVA atau general linear
model repeated measure (GLM-RM).
Result
•
•
•
•
Tidak ada perbedaan signifikan pada
umur caregiver
Mayoritas perempuan dan masih
bersekolah
Pada awal penelitian tidak ada
perbedaan signifikan.
Setelah interfensi ada perbedaan
signifikan pada keterampilan merawat,
ADL, komplikasi.
• Ada perbedaan yang signifikan dalam
kapasitas fungsional dan kualitas hidup
antara kedua kelompok dan antara pra-tes
dan enam bulan setelah intervensi (P
<0,05).
• Kualitas hidup kelompok intervensi pada
bulan keenam setelah intervensi lebih baik
daripada kelompok control dengan
perbedaan yang signifikan
Pengaruh Edukasi
Kesehatan
Terhadap
Pengetahuan
Pasien Stroke dan
Keluarga: Peran,
Dukungan, dan
Persiapan
Perawatan Pasien
Stroke di Rumah
Cecep Eli
Kosasih,
Nursing home
care educational
Carolina Baltar
Day, Carla
Cristiane Becker
Kottwitz
Bierhals, Naiana
Oliveira dos
Santos,
intervention for
family caregivers
of older adults
post stroke
(SHARE): study
protocol for a
randomised tria
2018
Tetti Solehati,
Chandra Isabela
Purba
Untuk mengetahui edukasi
kesehatan yang diberikan
terhadap pengetahuan
pasien stroke dan keluarga
akan peran, dukungan, dan
persiapan perawatan
•
•
•
•
•
Mariane Lurdes
Predebon,
Fernanda Laís
Fengler Dal
Pizzol,
2018
Untuk menggambarkan
intervensi pendidikan yang
difokuskan pada pengasuh
keluarga dari penderita
stroke untuk pengembangan
perawatan di rumah di Brasil
Selatan.
•
•
•
•
•
and Lisiane
Manganelli
Girardi Paskulin
•
•
Quasi eksperiment dengan rancangan one group
pre-post test design.
Di Rumah Sakit Al Islam Bandung pada tahun 2018.
Responden terdiri dari 16 pasien stroke dan 16
keluarga pasien stroke.
Instrumen menggunakan kuesioner.
Pemberian edukasi kesehatan tersebut dilakukan
dengan metode Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
Interaktif menggunakan power point yang disertai
foto dan gambar terkait materi
Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat
• Sebelum dan setelah intervensi terdapat
perbedaan rata-rata yang signifikan
tingkat pengetahuan pasien dari 7,94
menjadi 10,38 (p = 0,002). Tetapi pada
variable kesiapan pasien stroke tidak
terdapat perbedaan rata-rata yang
signifikan terlihat
• Pengetahuan keluarga juga terdapat
perbedaan yang signifikan meningkat.
randomized clinical trial dengan blinded dan followup
48 family caregiver dibagi menjadi 2 kelompok
(intervensi dan kontrol).
Kelompok intervensi diikuti dan didatangi di
rumahnya selama 2 bulan dan diberika edukasi oleh
perawat.
Protokol Standard Protocol Items: Recommendations
for Interventional Trials (SPIRIT) Checklist
Kriteria inklusi : (1) menjadi pengasuh keluarga lanjut
usia (60 tahun) selama atau lebih) penderita stroke
dengan sekuel fungsional pertama dari SCU-Stroke;
(2) penyintas stroke dengan skor minimal 2 pada
Modified Rankin Scale (mRankin) pada saat
pemulangan; (3) pengasuh keluarga 18 tahun atau
lebih; (4) pengasuh keluarga yang menyediakan
perawatan yang tidak dibayar dan (5) penderita
stroke yang tinggal di kota penelitian atau kota lain
dalam jarak 20 km dari rumah sakit.
Data hasil 1 : beban caregiver dan kualitas
hidupnya.Data hasil 2 : pengukuran kapasitas
fungsional pasien dengan FIM (Functional
Independence Measure).
Tes Shapiro-Wilk akan digunakan untuk menilai
distribusi dari hasil yang berkelanjutan. Untuk
variabel kualitatif, frekuensi absolut dan relatif akan
disajikan. Tes t Student, uji Mann-Whitney U, uji chisquare Pearson atau uji Fisher yang tepat sesuai
dengan normalitas akan digunakan untuk
membandingkan kelompok. Model regresi linier (hasil
kuantitatif) dan analisis regresi Poisson (hasil
kualitatif) akan diterapkan, dengan
• Penelitian ini menawarkan informasi untuk
melakukan intervensi pendidikan dengan
pengasuh keluarga dari penderita stroke,
menyajikan pengetahuan sehingga
perawat dapat menyusun dan
merencanakan tindakan yang ditujukan
untuk pendidikan pengasuh keluarga.
Diharapkan bahwa intervensi pendidikan
akan berkontribusi untuk mengurangi
beban pengasuh dan meningkatkan
kualitas hidup mereka, serta menghindari
penerimaan kembali dan penggunaan
layanan kesehatan yang tidak memadai
oleh penderita stroke.
mempertimbangkan nilai p kurang dari 0,20 dalam
analisis bivariat. A p <0,05 akan dipertimbangkan.
• Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) versi 21.0 akan
digunakan untuk analisis.
• Dilakukan validias untuk instrumen
Tracking Patterns
of Needs During a
Telephone Followup
Program for
Family Caregivers
of Persons with
Stroke
Assess the level of
knowledge on
home care
management of
cva among care
Givers with a view
to develop
teaching module
at bbh, kollam
Tamilyn Bakas,
Nenette M.
Jessup, Susan M.
McLennon,
Barbara
Haberman,Micha
el T. Weaver,
and Gwendolyn
Morrison
2016
Binutha V P.,
Lovelin Morris
Fernandez.,
Athula Mary
Jacob., Jasmine
P.V., Jerin
James., Resmi
Raveendran.,
Sherin
Sebastian., Tincy
Gerald., Sony
John., Safarina
Mary and Anita
Thomas
2018
Untuk mengeksplorasi pola
kebutuhan yang dirasakan
dan kekhawatiran ketika
mereka berkembang dari
waktu ke waktu dalam
pengasuh stroke secara acak
dengan intervensi TASK II
yang direvisi, serta untuk
mengidentifikasi tip sheet
yang paling sering digunakan,
baik yang terkait dengan
stroke strategi informasi dan
pengembangan keterampilan
selama periode intervensi.
Mengembangkan edukai
berbasis modul pada
keluarga pasien stroke dan
menemukan hubungan
antara pengetahuan dengan
perawatan kepada pasien
dengan variabel terpilih
seperti umur, jenis kelamin,
status sosio ekonomi, dan
pendidikan.
•
•
•
•
•
RCT
123 caregiver diikutkan.
Caregiver mendapatkan sesi ditelepon selama 8
minggu.
Caregiver Needs and Concerns Checklist (CNCC)
untuk identifikasi dan memprioritaskan kebutuhan
untuk membangun keterampilan.
Telephone Assessment and Skill-building Kit (TASK
II)
• Kuantitatif
• 50 keluarga yang merawat pasien stroke di BICU, RS
Bishop Benziger, Kollam.
• Pengetahuan diukur dengan kuesioner.
• Informasi tentang stroke adalah
kebutuhan prioritas tertinggi selama Sesi
1.
• Mengelola emosi dan perilaku yang
selamat adalah prioritas tertinggi untuk
Sesi 2 sampai 4.
• Sesi 5 hingga 9 untuk membahas
kebutuhan kesehatan fisik dan
emosional perawat. Kebutuhan
perawatan fisik dan instrumental relative
rendah tapi stabil di semua 9 sesi.
• Membangun keterampilan secara
konsisten tinggi, meskipun memuncak
selama Sesi 2 dan 3.
• Mayoritas keluarga yang merawat lakilaki, bersekolah, tidak bekerja, dan
memiliki penghasilan 5001-10000.
• Mayoritas non-vegetarian, dan tidak
memiliki kebiasaan buruk (merokok dan
mengkonsumsi alkohol)
• Mayoritas keluarga mendapatkan info
melalui media
Family caregivers’
experience of
activities of daily
living handling in
older adult with
stroke: a
qualitative
research in the
Iranian context
Ali Hesamzadeh,
Asghar Dalvandi,
Sadat Bagher,
Masoud Fallahi
Khoshknab,
Fazlollah
Ahmadi, dan
Nazila Mosavi
Arfa
2016
Improving Stroke
Caregiver
Readiness
for
Transition From
Inpatient
Rehabilitation to
Home
Barbara J. Lutz,
Mary
Ellen Young,Kerr
y Rae Creasy,
Crystal
Martz,
Lydia Eisenbran
dt,
Jarrett
N. Brunny, dan
Christa Cook
2016
Gambaran
pengetahuan
stroke pada
penderita dan
keluarga
di RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou
Manado
Giovanni R.
Semet, Mieke A.
H. N. Kembuan,
Winifred Karema
2016
• Kualitatif.
• 19 family caregiver dari klinik psikoterapi di Sari,
Iran.
• Dari September 2013 – Mei 2014.
• Wawancara in-depth
Mengeksplorasi dan
menjelaskan pengalaman
keluarga tentang strategi
untuk menangani kegiatan
ketergantungan hidup seharihari (ADL) pasien lansia
dengan stroke dalam konteks
Iran.
Mengembangkan kerangka
kerja teoritis untuk
meningkatkan kesiapan
pengasuh stroke yang
didasarkan pada pengalaman
pengasuh keluarga stroke.
Kerangka kerja dapat
berfungsi sebagai dasar
untuk lebih memahami
kebutuhan pengasuh dan
penyintas stroke dan
membantu mengidentifikasi
kesenjangan dalam persiapan
pengasuh di seluruh
rangkaian perawatan.
•
•
Menggambarkan
pengetahuan yang ada pada
pasien dan keluarga stroke di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.



•


• Pengasuh mengidentifikasi area kritis di
mana mereka merasa tidak siap untuk
mengambil peran pengasuhan setelah
keluar dari rehabilitasi rawat inap.
• Langkah-langkah untuk meningkatkan
persiapan termasuk (a) melakukan
penilaian risiko pasien dan pengasuh; (b)
mengidentifikasi dan memprioritaskan
kesenjangan antara kebutuhan pasien
dan komitmen dan kapasitas pengasuh;
dan (c) mengembangkan rencana untuk
meningkatkan kesiapan pengasuh.
Interview
40 orang keluarga yang merawat dan 33 pasien
stroke selama rehabilitasi rawat inap dan dalam
waktu 6 bulan pasca-debit untuk studi teori beralas
ini.
Data dianalisis menggunakan analisis dimensi dan
teknik komparatif konstan.
Deskriptif
Survei kuesioner
Keluarga yang merawat pasien stroke di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado selama bulan November
2015 – Desember 2015
Terdapat 7 strategi yang digunakan
family caregiver yaitu mendorong
rehabilitas gerakan fisik, memberikan
kebersihan pribadi, pertimbangan gizi,
memfasilitasi kegiatan keagamaan,
mengisi waktu luang waktu, dan
memfasilitasi transfer dan membantu
dalam masalah keuangan.



42 responden (19 orang merupakan
pasien stroke dan 27 orang menjadi
keluarganya) Dari 19 orang pasien
terdapat 6 pria dan 13 wanita tingkat
pendidikan terakhir SMA/SMK 15 orang,
D3 1 orang, S1 3 orang dengan rata-rata
usia 57 tahun
27 responden keluarga pasien terdiri
dari 12 pria dan 15 wanita dengan
pendidikan terakhir 18 orang SMA/SMK,
2 orang D3, 7 orang S1 dengan rerata
usia 32 tahun
Mayoritas
responden
memiliki
pengetahuan stroke yang baik karena
telah mendapatkan edukasi dari pihak
rumah sakit


Gambaran
Pengetahuan
Keluarga
Terhadap
Cara
Merawat Pasien
Stroke Di Ruang
Rawat Inap Baji
Dakka
Rsud.
Labuang
Baji
Makassar
H. Ismail, H.
Muhammad
Basri, Nasrullah
2014
Untuk
mengetahui
pengetahuan
keluarga
tentang cara merawat pasien
stroke.





Penelitian deskriptif
Responden adalah keluarga pasien stroke yang
dirawat di Baji Dakka RSUD. Labuang Baji Makasar
berusia 17 – 75 tahun dan bisa membaca dan
menulis.
Dari Mei – Juni 2014
Non Probability Sampling jenis accidental yaitu
berdasarkan kesediaan keluarga.
Data diperoleh dari kuesioner.




Hipertensi,
merokok,
makanan
berlemak, dan meminum alkohol
dianggap sebagai penyebab stroke.
Mayoritas
memiliki
pengetahuan
rehabilitasi stroke yang baik.
Mayoritas keluarga yang merawat
adalah perempuan berusia 17-34 tahun
yang berpendidikan SMA dan tidak
bekerja
Tingkat pengetahuannya mayoritas baik
akan tetapi pengetahuan tentang tata
ruang bagi pasien stroke kurang.
Personal hygiene dalam merawat pasien
pun kurang.
Pengetahuan tentang gerak sendi dan
diet bagi pasien juga kurang.
Almira Danumaya (17/409063/KU/19621)
Tugas Tutorial 1 - Literature Review
“Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi Kepada Keluarga Terhadap Pengetahuan Keluarga Dan Status Gizi Pasien Pasca Stroke”
No.
1.
Judul
A Community
Based Program
for Family
Caregivers for
Post Stroke
Survivors in
Thailand
Penulis
Sararin
Pitthayapong, ,
Arpaporn
Powwattana,
Catherine M.
Waters, Weena
Thiangtam,
Sirirat
Leelacharas
Tahun
2017
Tujuan
Desain
Metode
Hasil
Kesimpulan
Kelemahan
Literature Review
Untuk mengevaluasi efektivitas program perawatan pascaKey
stroke dalam pengaturan komunitas di Thailand
Points
Quasi eksperimental
• 62 pasangan (pasien dan keluarga) dibagi menjadi 2
kelompok kontrol dan eksperimen.
• Intervensi terdiri dari program empat minggu yang
termasuk mendistribusikan informasi terkait,
memberikan latihan keterampilan selama sesi perawatan
pasca-stroke dan memanfaatkan strategi untuk
meningkatkan motivasi dan keterampilan perilaku
pengasuh keluarga berdasarkan informasi-motivasi
perilaku model keterampilan.
• Kelompok eksperimen diberikan edukasi selama 4
minggu pertama, didatangi dirumah pada minggu ke-8,
dan 2 bulan dilakukan follow-up.
• Evaluasi keterampilan keluarga
• Aktivitas pasien kehidupan sehari-hari (ADL) dan
komplikasi dievaluasi pada awal dan segera dan 2 bulan
pasca intervensi.
• Dengan 3 instrumen yaitu post-stroke care skills checklist,
Modified Barthel Index (MBI), dan post-stroke patient
complications checklist
• Analisis statistik meliputi uji chi-square, uji eksak Fisher,
independen uji-t, dan analisis varians pengukuran
berulang dua arah.
•
Tidak ada perbedaan signifikan pada umur caregiver
•
Mayoritas perempuan dan masih bersekolah
•
Pada awal penelitian tidak ada perbedaan signifikan.
•
Setelah interfensi ada perbedaan signifikan pada
keterampilan merawat, ADL, komplikasi.
•
Keluarga yang mengikuti intervensi program poststroke kemampuan merawat pasien meningkat,
meningkatkan ADL, dan menurunkan komplikasi.
•
• stroke merupakan permasalahan kritis di
dunia.
• Hampir 50% dari pasien pasca-stroke
mengalami gangguan sedang hingga berat,
mengalami kelumpuhan dan tidak dapat
merawat diri sendiri, atau telah mengalami
komplikasi fisik lain seperti pneumonia
aspirasi, sendi kontraktur dan ulkus tekan
serta berbagai psikologis kondisi seperti
kecemasan, stres, atau depresi.
• Pengasuh keluarga sering menerima
persiapan pengetahuan yang tidak
memadai dan keterampilan dan mengaku
kurang percaya diri untuk merawat pasien.
• informasi motivasi-perilaku teori
keterampilan (IMB). Teori IMB
berpendapat bahwa ada tiga faktor yang
mempengaruhi perilaku individu: 1)
informasi yang secara langsung
diterjemahkan menjadi keterampilan dan
kinerja perilaku; 2) motivasi untuk
bertindak berdasarkan informasi tersebut
dan untuk melakukan keterampilan yang
diperoleh; dan 3) keterampilan perilaku
untuk percaya diri
• mengimplementasikan hasil yang
diinginkan (Gambar 1). Informasi yang
diberikan kepada individu harus
mengandung pengetahuan khusus tentang
manajemen penyakit
Kelebihan
Saran
6
Pertanyaan
2.
Increase in the
functional
capacity and
quality of life
among stroke
patients by
family caregiver
empowerment
program based
on
adaptation
model
Kelana Kusuma
Dharma, Dedi
Damhudi, Nelly
Yardes, Suhana
Haeriyanto
2018
Tujuan
Desain
Metode
Hasil
Kesimpulan
•
Relasi
dengan
topik
Keefektifan suatu program peningkatan
pengetahuan dan keterampilan keluarga yang
merawat pasien pasca stroke.
Peneliti harus mempertimbangkan metodologi penelitian
untuk pasien dengan disabilitas dan harus memantau
efektivitas jangka panjang program untuk mengkonfirmasi
manfaat nyata bagi pasien.
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = tidak ada
Mengidentifikasi pengaruh program
pemberdayaan caregiver berdasarkan model adaptasi
(CEP-BAM = caregiver empowerment program based on
the adaptation model) pada kapasitas fungsional dan
kualitas hidup pasien setelah stroke.
quasi-experimental dengan pre- dan post-test kelompok
kontrol
•
80 partisipan post-stroke dibagi menjadi 2 kelompok.
•
Melakukan intervensi dengan mendatangi rumah
•
Kapasitas fungsional dan kualitas hidup dilakukan
empat kali (pre-test dan tiga kali post-test).
•
Analisis data dilakukan dengan menggunakan
pengukuran berulang ANOVA atau general linear
model repeated measure (GLM-RM).
• Ada perbedaan yang signifikan dalam kapasitas
fungsional dan kualitas hidup antara kedua kelompok
dan antara pra-tes dan enam bulan setelah intervensi (P
<0,05).
• Kualitas hidup kelompok intervensi pada bulan keenam
setelah intervensi lebih baik daripada kelompok control
dengan perbedaan yang signifikan
• CEP-BAM secara efektif meningkatkan kapasitas dan
kualitas fungsional pasien hidup setelah stroke pada
bulan keenam setelah intervensi
• Domain pemberian makan dan berpakaian meningkat.
Key
Points
•
•
•
•
Stroke mempunyai prevalensi yang
besar di Indonesia.
Beban utama stroke adalah gangguan
residual jangka panjang atau cacat fisik
karena gangguan neurologis.
Beban akan berat apabila keluarga yang
merawat mempunyai keterampilan dan
pengetahuan yang rendah.
Dukungan keluarga sangat berpengaruh.
Kelemahan
Kelebihan
Saran
6
Pertanyaan
3.
Pengaruh
Edukasi
Kesehatan
Terhadap
Pengetahuan
Pasien Stroke
dan Keluarga:
Peran,
Dukungan, dan
Persiapan
Perawatan
Pasien Stroke di
Rumah
Cecep Eli Kosasih,
Tetti Solehati,
Chandra Isabela
Purba
2018
Tujuan
Desain
Metode
Hasil
• Tidak mengukur kemampuan untuk memfasilitasi dan
membantu pasien
• Keterampilan tidak dipertimbangkan. Sehingga dengan
memantau dan membantu pengasuh keluarga.
•
Relasi
dengan
topik
Pengaruh pemberian edukasi kepada keluarga
dapat meningkatkan kualitas hisup pasien
pasca stroke
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = tidak ada
• Untuk mengetahui edukasi kesehatan yang diberikan
terhadap pengetahuan pasien stroke dan keluarga akan
peran, dukungan, dan persiapan perawatan
• Quasi eksperiment dengan rancangan one group prepost test design.
• Di Rumah Sakit Al Islam Bandung pada tahun 2018.
Responden terdiri dari 16 pasien stroke dan 16
keluarga pasien stroke.
• Instrumen menggunakan kuesioner.
• Pemberian edukasi kesehatan tersebut dilakukan
dengan metode Ceramah Tanya Jawab (CTJ) Interaktif
menggunakan power point yang disertai foto dan
gambar terkait materi
• Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat
• Sebelum dan setelah intervensi terdapat perbedaan
rata-rata yang signifikan tingkat pengetahuan pasien
dari 7,94 menjadi 10,38 (p = 0,002). Tetapi pada
variable kesiapan pasien stroke tidak terdapat
perbedaan rata-rata yang signifikan terlihat
• Pengetahuan keluarga juga terdapat perbedaan yang
signifikan meningkat.
Key
Points
• Stroke merupakan manifetasi dari penyakit
kardiovaskuler. Dan merupakan penyebab
utama kematian ke tiga di Indonesia.
• permasalahan dari stoke yang menonjol
secara fisik adalah kelemahan, bahkan
kelumpuhan anggota gerak.
• Dukungan keluarga sangatlah penting.
• Dibutuhkan pengetahuan yang cukup
dalam merawat pasien pasca stroke.
Kesimpulan
Kelemahan
Kelebihan
Saran
6
Pertanyaan
4.
Nursing home
care educational
intervention for
family caregivers
of older adults
post stroke
(SHARE): study
protocol for a
randomised tria
Carolina Baltar
Day, Carla
Cristiane Becker
Kottwitz Bierhals,
Naiana Oliveira
dos Santos,
Mariane Lurdes
Predebon,
Fernanda Laís
Fengler Dal
Pizzol,
and Lisiane
Manganelli
Girardi Paskulin
2018
Tujuan
Desain
Metode
• Edukasi khsusnya kesehatan dapat memberikan
pengaruh signifikan terhadap pengetahuan keluarga
dan pasien stroke sendiri, kesiapan pasien stroke,
peran keluarga pengasuh pasien stroke, dukungan
psykologis yang diperlukan pasien stroke, dan
persiapan perawatan pasien stroke di rumah.
• Akan tetapi tidak berpengaruh terhadap kesiapan
pasien untuk bertransisi.
•
Relasi
dengan
topik
Mengenai pemberian edukasi kesehatan
dapat meningkatkan pengetahuan dalam
merawat pasien stroke.
Key
Points
•
Meneliti terkait dengan dukungan keluarga terhadap
kesiapan transisi pasien.
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = tidak ada
Untuk menggambarkan intervensi pendidikan yang
difokuskan pada pengasuh keluarga dari penderita stroke
untuk pengembangan perawatan di rumah di Brasil
Selatan.
randomized clinical trial dengan blinded dan
follow-up
• 48 family caregiver dibagi menjadi 2 kelompok
(intervensi dan kontrol).
• Kelompok intervensi diikuti dan didatangi di rumahnya
selama 2 bulan dan diberika edukasi oleh perawat.
• Protokol Standard Protocol Items: Recommendations for
Interventional Trials (SPIRIT) Checklist
• Kriteria inklusi : (1) menjadi pengasuh keluarga lanjut
usia (60 tahun) selama atau lebih) penderita stroke
dengan sekuel fungsional pertama dari SCU-Stroke; (2)
penyintas stroke dengan skor minimal 2 pada Modified
Rankin Scale (mRankin) pada saat pemulangan; (3)
pengasuh keluarga 18 tahun atau lebih; (4) pengasuh
keluarga yang menyediakan perawatan yang tidak
•
Stroke menjadi pembunuh ke-2 pada
orang tua yang memiliki gangguan
cerebrovaskular.
Pengasuh keluarga menghadapi kesulitan
terkait dengan dukungan instrumental,
emosional dan finansial dan juga
kurangnya pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan kegiatan
perawatan
•
•
•
Hasil
•
•
Kesimpulan
Kelemahan
Kelebihan
•
dibayar dan (5) penderita stroke yang tinggal di kota
penelitian atau kota lain dalam jarak 20 km dari rumah
sakit.
Data hasil 1 : beban caregiver dan kualitas hidupnya.Data
hasil 2 : pengukuran kapasitas fungsional pasien dengan
FIM (Functional Independence Measure).
Tes Shapiro-Wilk akan digunakan untuk menilai distribusi
dari hasil yang berkelanjutan. Untuk variabel kualitatif,
frekuensi absolut dan relatif akan disajikan. Tes t
Student, uji Mann-Whitney U, uji chi-square Pearson atau
uji Fisher yang tepat sesuai dengan normalitas akan
digunakan untuk membandingkan kelompok. Model
regresi linier (hasil kuantitatif) dan analisis regresi
Poisson (hasil kualitatif) akan diterapkan, dengan
mempertimbangkan nilai p kurang dari 0,20 dalam
analisis bivariat. A p <0,05 akan dipertimbangkan.
Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) versi 21.0 akan
digunakan untuk analisis.
Dilakukan validias untuk instrumen
Penelitian ini menawarkan informasi untuk melakukan
intervensi pendidikan dengan pengasuh keluarga dari
penderita stroke, menyajikan pengetahuan sehingga
perawat dapat menyusun dan merencanakan tindakan
yang ditujukan untuk pendidikan pengasuh keluarga.
Diharapkan bahwa intervensi pendidikan akan
berkontribusi untuk mengurangi beban pengasuh dan
meningkatkan kualitas hidup mereka, serta menghindari
penerimaan kembali dan penggunaan layanan kesehatan
yang tidak memadai oleh penderita stroke.
•
Edukasi dapat megurangi beban pengasuh keluarga,
peningkatan QofL mereka, serta penurunan
penerimaan rumah sakit dari orang dewasa yang
lebih tua dan penggunaan layanan kesehatan dari
penderita stroke dan pengasuh keluarga mereka.
•
Loss of follow-up karena meniggal
•
Menggunakan jasa perawat
Memberikan dukungan untuk penguatan kebijakan
publik yang diarahkan untuk perawatan di rumah dan
untuk pengasuh keluarga penderita stroke yang
tergantung.
Relasi
dengan
topik
Tentang pemberian intervensi pengetahuan
kepada family caregiver.
Saran
6
Pertanyaan
5.
Tracking
Patterns of
Needs During a
Telephone
Follow-up
Program for
Family
Caregivers of
Persons with
Stroke
Tamilyn Bakas,
Nenette M.
Jessup, Susan M.
McLennon,
Barbara
Habermann,
Michael T.
Weaver, and
Gwendolyn
Morrison
2016
Tujuan
Desain
Metode
Hasil
Kesimpulan
Kelemahan
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Hypothesis = ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = Untuk mengeksplorasi pola kebutuhan yang dirasakan dan
kekhawatiran ketika mereka berkembang dari waktu ke
waktu dalam pengasuh stroke secara acak dengan
intervensi TASK II yang direvisi, serta untuk
mengidentifikasi tip sheet yang paling sering digunakan,
baik yang terkait dengan stroke strategi informasi dan
pengembangan keterampilan selama periode intervensi.
RCT
•
123 caregiver diikutkan.
•
Caregiver mendapatkan sesi ditelepon selama 8
minggu.
•
Caregiver Needs and Concerns Checklist (CNCC) untuk
identifikasi dan memprioritaskan kebutuhan untuk
membangun keterampilan.
•
Telephone Assessment and Skill-building Kit (TASK II)
• Informasi tentang stroke adalah kebutuhan prioritas
tertinggi selama Sesi 1.
• Mengelola emosi dan perilaku yang selamat adalah
prioritas tertinggi untuk Sesi 2 sampai 4.
• Sesi 5 hingga 9 untuk membahas kebutuhan kesehatan
fisik dan emosional perawat. Kebutuhan perawatan
fisik dan instrumental relative rendah tapi stabil di
semua 9 sesi.
• Membangun keterampilan secara konsisten tinggi,
meskipun memuncak selama Sesi 2 dan 3.
• Pola kebutuhan dan pengembangan keterampilan
membutuhkan waktu yang tepat untuk menargetkan
berbagai jenis dukungan pengasuh keluarga selama
rehabilitasi stroke
• Data yang diambil hanya Mid-west.
Key
Points
• Kebutuhan caregiver ini berpusat pada
terbatas pemahaman pengasuh tentang
stroke dan kurangnya pendidikan,
pelatihan, dan dukungan dalam
menangani kebutuhan fisik dan emosional
pasien
• Selama proses pemulihan stroke,
kebutuhan pengasuh dan minat
pengembangan keterampilan yang sesuai
berkembang seiring waktu.
• Caregiver mengalami kesulitan dalam
merawat saat pertama masuk rumah sakit
dan pertama kali pasien dipulangkan.
• Isi CNCC ada lima kategori utama:
informasi tentang stroke; mengelola emosi
dan perilaku korban; memberikan
perawatan fisik; memberikan perawatan
instrumental; dan menangani tanggapan
pribadi terhadap pengasuhan
Kelebihan
6.
Assess the level
of knowledge on
home care
management of
cva among care
Givers with a
view to develop
teaching module
at bbh, kollam
Binutha V P.,
Lovelin Morris
Fernandez.,
Athula Mary
Jacob., Jasmine
P.V., Jerin James.,
Resmi
Raveendran.,
Sherin Sebastian.,
Tincy Gerald.,
Sony John.,
Safarina Mary
and Anita
Thomas
2018
• Kurangnya data tindak lanjut jangka panjang tentang
pola kebutuhan yang melampaui 6 bulan atau lebih di
luar proses intervensi..
• Penelitian ini telah memberikan informasi terperinci
tentang pola kebutuhan yang muncul selama
intervensi. Dalam konteks intervensi, sesi ke-5 adalah
titik di mana pengasuh tampak siap memenuhi
kebutuhan pribadi mereka
Saran
6
Pertanyaan
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = -
Tujuan
Kelemahan
Kelebihan
Mengembangkan edukai berbasis modul pada keluarga
pasien stroke dan menemukan hubungan antara
pengetahuan dengan perawatan kepada pasien dengan
variabel terpilih seperti umur, jenis kelamin, status sosio
ekonomi, dan pendidikan.
Kuantitatif
• 50 keluarga yang merawat pasien stroke di BICU, RS
Bishop Benziger, Kollam.
• Pengetahuan diukur dengan kuesioner.
• Mayoritas keluarga yang merawat laki-laki, bersekolah,
tidak bekerja, dan memiliki penghasilan 5001-10000.
• Mayoritas non-vegetarian, dan tidak memiliki
kebiasaan buruk (merokok dan mengkonsumsi alkohol)
• Mayoritas keluarga mendapatkan info melalui media
Perlunya mengembangkan modul pengajaran untuk
manajemen perawatan di rumah CVA di antara pemberi
perawatan.
Tidak mempunyai kontrol grup.
-
Saran
6
Pertanyaan
Study question relevant = ya
Add something new = ya
Desain
Metode
Hasil
Kesimpulan
Relasi
dengan
topik
Key
Points
Relasi
dengan
topik
Pengetahuan merawat stroke menjadi
prioritas kebutuhan caregiver.
• Stroke adalah penyakit umum
melumpuhkan yang membutuhkan
keterlibatan pengasuh keluarga untuk
keberhasilan pasien rehabilitasi dan
pemantauan pasien stroke telah menjadi
langkah penting dalam perawat stroke.
• Membutuhkan integrasi multidisiplin
•
Membahas perlunya pengembangan media
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan
pasien.
Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = 7.
Family
caregivers’
experience of
activities of daily
living
handling in older
adult with
stroke: a
qualitative
research in
the Iranian
context
Ali Hesamzadeh,
Asghar Dalvandi,
Sadat Bagher,
Masoud Fallahi
Khoshknab,
Fazlollah Ahmadi,
dan Nazila
Mosavi Arfa
2016
Tujuan
Desain
Metode
Hasil
Kesimpulan
Kelemahan
Kelebihan
Saran
6
Pertanyaan
Mengeksplorasi dan menjelaskan pengalaman keluarga
tentang strategi untuk menangani kegiatan
ketergantungan hidup sehari-hari (ADL) pasien lansia
dengan stroke dalam konteks Iran.
Kualitatif
• 19 family caregiver dari klinik psikoterapi di Sari, Iran.
• Dari September 2013 – Mei 2014.
• Wawancara in-depth
Terdapat 7 strategi yang digunakan family caregiver yaitu
mendorong rehabilitas gerakan fisik, memberikan
kebersihan pribadi, pertimbangan gizi,
memfasilitasi kegiatan keagamaan, mengisi waktu luang
waktu, dan memfasilitasi transfer dan membantu dalam
masalah keuangan.
Keluarga sangat berperan penting bagi kesembuhan pasien
pasca stroke. Keluarga harus membantu pasien dalam
menjalankan kehidupan kesehariannya agar cepat pulih.
•
Key
Points
•
•
•
Relasi
dengan
topik
Melakukan studi longitudinal lanjutan.
Study question relevant = ya
Add something new = Hypothesis = tidak ada
Performed like the protocol = ya
Correct statistical analysis = ya
Conflict of interest = -
•
Stroke merupakan penyebab kematian
ke 3.
Stroke bisa membebani pasien dan
keluarga pasien.
ADL pasien akan menurun karena tidak
bisa bermobilitas.
Rehabilitasi membutuhkan strategi yang
yang tepat.
Tentang strategi perawatan stroke oleh
keluarga.
Download