Uploaded by User34295

RAPP

advertisement
Makalah Pelanggaran Etika Bisnis
PT RIAU
Dosen :
Agnes Alvionita, SE., SH., MM.
Disusun Oleh :
SARI RAHAYU (1702114456)
Program Studi S-1 Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Riau
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
karunianya, makalah yang berjudul ‘Pelanggaran Etika Bisnis perusahan PT. Riau’ dapat
diselesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas tentang contoh-contoh kasus dari sebuah perusahan yang
melakukan pelanggaran terhadap etika bisnis, serta ketidak jujuran terhadap perusahan
lain, karyawan, legal, ekonomi, sosial, dan moral yang diberikan perusahaan.
Dalam penyusunan nya , makalah ini juga dapat diselesaikan berkat dukungan dan
keterlibatan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasi segala
bentuk kontrubusi dalam membuat makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalam kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena ini kami sangat mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yang berjudul ‘Pelanggaran
Etika Bisnis yang dilakukan PT. Riau’ dapat berguna dan bermanfaat kepada semua yang
telah membaca makalah ini.
Pekanbaru, 20 Oktober 2019
Penyusun
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
1.1LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................. 6
2.1 TEORI ETIKA BISNIS..................................................................................................... 6
2.1.1
ETIKA BISNIS SECARA UMUM .................................................................................. 6
2.1.2
ETIKA MENURUT PARA AHLI................................................................................... 6

Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu: ...................... 6

Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis ................................. 7

Tanggu Jawab Suatu Perusahan ............................................................................ 8
2.1.3
MANFAAAT ETIKA BISNIS ...................................................................................... 10
2.1.4
SASARAN DAN RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS ..................................................... 10
BAB III ISI ............................................................................................................................ 11
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
PROFIL PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER ................................. 11
SISTEM PENGUPAHAN ............................................................................................ 11
PERMASALAHAAN PT. RIAU .................................................................................. 12
ANALISA DAN SOLUSI MASALAH ........................................................................... 13
BAB V .................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sebenarnya apa yang dimaksud perilaku etnis itu? Etika merupakan keyakinan mengenai
tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang
mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks social menentukan
apakah suatu perilaku tentu dianggap sebagai perilaku yang etnis atau tidak etnis. Dengan kata
lain, perilaku etnis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perorangan dan normanorma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan
baik. Perilaku tidak etnis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan normanorma sosial dianggap alah atau buruk. Etika beruobisnis adalah istilah yang biasanya yang
berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manejer atau pemilik suatu
organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007). Etika merupakan keyakinan mengenai
tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang
mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perongan dan konteks sosial menentukan
apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah
istilah yang biasanya berkaitan dengan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh
manejer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja.
Etika bisnis merupakan hal yang sangat diperlukan oleh suatu perusahan agar terjadinya
persaingan yang bersih dan sehat antar pelaku bisnis. Tanggung jawab sosial adalah sebuah
konsep yang berhubungan, namun merjuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyimbangkan
komitmen terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
Kelompok dan individu itu sering kali disebut sebagai pihak yang berkepentingan kinerja
dalam organisasi. Mereka adalah kelompok, orang, dan organisasi yang dipengaruhi langsung
oleh organisasi itu. Pihak-pihak utama yang berkepentingan yaitu karyawa dan investor,
komonitas lokal, pelanggan, pemasok. Kepercayan kerja dapat timbul jika kita mempunyai etika
dan moral dalam melakukan bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan juga dapat
menjaga loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahan.
Namun pada kenyatannya banyak hal-hal yang dilakukan oleh suatu perusahan demi maju
dan berkembangnya bisnis mereka, seperti yang terjadi pda PT Riau Andalan Pulp and Paper
(RAPP) yang melanggar prinsip etika bisnis terhadap karyawannya. Oleh karena itu penulis akan
berusaha membahas dan mencari cara untuk mengatasi pelanggaran tersebut.
4
1.2
Rumusan masalah
Dari penjelasan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah PT Riau Andalan Pulp and Paper menggunakan etika bisnis, dalam
menjalankan bisnisnya?
2. Jika PT Riau Andalan Pulp and Paper tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
1.3
Batasan Masalah
Agar Pembahasan tidak meluas kemana saja, maka penulis memberikan batasan masalah
hanya pada pelanggaran etika pada PT Riau Andalan Pulp and Paper.
1.4Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis dalam
membuat jurnal tentang etika bisnis. Maksud dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Riau Andalan Pulp and Paper.
2. Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara mengatasinya apabila tidak
menggunakan etika bisnis.
1.5
Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
Dosen pengajar atau mahasiswa-mahasiswi akan dapat gambaran mengenai
perusahan yang melakukan tindakan pelanggaran etika bisnis.
2. Bagi Penulis
Dapat memahami serta mengidenfikasi lebih dalam apa itu etika bisnis dan jenisjenis pelangaran apa saja yang terjadi di dalam suatu perusahan saat melakukan
etika bisnis.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Etika Bisnis
Istilah Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu
ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu :
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasan/adat, akhlak, watak,
perasan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasan, arti dari bentuk jamak inilah yang
melatar belakangi terbentuk istilah etika oleh Aristoles dipakai untuk menunjukan filsafat
moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 1993:4).
Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Indonesia yang baru (Dapartemen
Pendidikan dan Kebudayaan1998), mempunyai arti : ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas atau nilai yang
berkenan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
2.1.1 Etika Bisnis Secara Umum
Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang bekaitan deengan individu, perusahan, dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan serta
pemimpin dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
2.1.2 Etika Menurut Para Ahli
 Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu:
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-terang, tidak
curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak bohong.
6
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat di
percaya.
3. Memilihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan alih
ketidak relaan.
4. Kesitiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks
professional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional
yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
memperlihatkan komitmen keadilan, persaman pelaku individual dan toleran terhadap
perbedaan, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak
pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, sopan santun, tidak merendahkan dan
mempermalukan martabat orang lain.
7. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersaman dan menghidari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menati hokum/aturan, penuh
kesadaran sosial, dana menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam
pertemuan personal mampu pertanggujawabkan professional, tekun, dapat
dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan
kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetesi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggu jawab atas
keputusan dan konsekuensinya serata selalu memberi contoh.
 Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis

Menurut Richard George, bila perusahan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal
pokok yaitu :
1. Produk yang biak
2. Manajemen yang baik
3. Memiliki etika,

Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu di perhatikan antara lain :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggu jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tiddak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
7
4.
5.
6.
7.
8.
Menciptakan persaingan yang sehat.
Menerapkan konsep “perkembangan berkelanjutan”
Menghindari sikap KKN (Kolusi, Korupsi,dan Nepotisme)
Harus mampu untuk menyatakan hal yang benar itu adalah benar.
Membentuk sikap saling percaya antara sgolongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan maupun perundang-undangan.
 Tanggung Jawab Suatu Perusahan
Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial
perusahaan.etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individual. Tanggu jawab sosial
mencoba menjembati komitmen individu dan kelompok dalam suatu linkunagan sosial, seperti
pelanggan, perusahan lain, karyawan dan investor. Tanggung jawab sosial menyimbangkan
komitmen-komitmen yang berbeda.

Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan,
yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan artinya,
perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, berusaha
mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan
kelompok masyarakat yang ada dilingkunagn sekitarnya.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitass manajemen sumber daya
manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi, dan
kompensasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat
dilakukan dengan cara.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.
Meminta input kepada karyawan.
Memberikan umpan balik positif maupun negative.
Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.
Memberikan karyawan mengetahui apa yang mereka harapkan.
Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja baik.
Memberi kepercayaan kepada karyawan.
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab terhadap sosial perusahaan
terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert (2000:88) adda dua kategori, yaitu (1)
menyediakan barang dan jasa yang berkualitas. (2) memberikan harga produk dan
8
jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk
melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada empat hak pelanggan, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Hak mendapatkan produk yang aman.
Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.
Hak untuk didengar.
Hak memilih apa yang dibeli.
Sedangkan menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harus dilindungi
ada 5 meliputi :
a. Hak keamanan. barang dan jasa yang di hasilkan oleh perusahaan yang
berkualitas dan memberikan rasa aman, demikin juga kemasannya.
b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yeng
mereka beli, termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut.
c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu untuk
menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen untuk menyampaikan
informasi barang dan jasa dari perusahaan.
d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan
tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk. Perusahaan harus
menyediakan program pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi
barang dan jasa yang akan dibelinya.
e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan hak
untuk memilih barang dan jasa mereka perlukan. Tanggung jawab sosial
perusahaan addalah tidak mengganggu persangingan dan mengabaikan
undang-undang anti monopoli (Antitrust).
1. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusaan terhadap investor
adalah menyediakan pengambilan investasi yang menarik, seperti maksimum laba.
Selain itu, perusahaan bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja keuangan kepada
investor seakurat mungkin.
2. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
masyarakat sekitarnya, misalnya menydiakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan
serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut
berada.
9
2.1.3 Manfaaat Etika Bisnis
-
Memiliki Citra Baik di Mata Pelanggan. ...
-
Perusahaan Menjadi Tepercaya. ...
-
Memaksimalkan Keuntungan. ...
-
Memerhatikan Kepentingan Bersama. ...
-
Menjunjung Nilai Moral.
2.1.4 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
1. Etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan
baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan mempengaruhi keberhasilan
usaha dalam jangka panjang, dan berfungsi menggugah kesadaran moral para
pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis untuk nilai-nilai luhur
tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam
lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyakut prilaku dan organisasi
perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara eksternal.
2. Untuk menyadarkan masyarakat secara khususnya konsume, buruh, atau
karyawan dan msayarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak
boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi
untuk menjaga hak masing-masing dan kewajiban masing-masing agar tidak
terdapat kecurangan yang berfungsi untuk mengambil hak dan kewajiaban
setiap orang yang bersifat merugikan orang tersebut, disini dituntut harus
mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang dilakukan oleh para pelaku
bisnis
3. Etika bisnis berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat etis atau
tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika bisnis berbicara tentang
oligopoly, monopoli, kolusi dan praktek semacamnya yang akan merugikan
dan mempengaruhi suatu ekonomi disuatu negara. Disini diperlukan
pentingnya legal-politis bagi praktek yang baik, yaitu sangat pentingnya
hokum dan aturan bisnis serta para pemerintah yang efektif menjamin
keberlakuan aturann bisnis tersebut secara jelas dan konsekuen tanpa pandang
bulu.
10
BAB III
ISI
4.1.1 Profil perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper
Suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pembuatan Pulp dan kertas. Perusahaan ini
di dirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang lahir pada tahun 1949 yang bermula dari bisnis
keluarga hingga menjadi bisnis internasional. PT.Riau Andalan Pulp and Paper merupakan anak
perusahan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada APRIL
group (Asia Pacific Resource International Holding Ltd.)berkududukan di Jakarta pada tahun
1989, pada tahun 1995 perusahan ini mulai beroperasi di provinsi Riau tempatnya di desa
Pangkalan KeranciKabupaten Pelalawan, dengan kapasitas hasil produksi mencapai 750.000 ton
Pulp pertahun.
PT. Riau Andalan Pulp and Paper melakukan distribusi pemasaran Pulp keluar negri sekitar
85% dan sisahnya 15% dijual pada perusahaan didalam negeri. Hasil produksi di ekspor ke
berbagai negara seperti Amerika, China, Korea, India, Taiwan, Japan, Australia, dan negaranegara di Eropa dan Asia Tenggara.
PT. Riau Andalan Pulp and Paper dibangun dan dirancang untuk mengusahakan pulp dan
kertas berkualitas tinggi, dimana pulp diproduksi secara kimia dengan proses sulfat(karft).
Sistem control diperusahaan ini telah masuk kedalam system ISO yang digunakan sebagai tanda
untuk menentukan kualitas dunia dari suatu produk. Beberapa bahan kimia yang digunakan
dipabrik diantaranya adalah CI02, CL2, NaCL.
Selain itu PT Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan swasta yang berkembang
pesat dan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001. Perusahaan ini menggunakan
teknologi produksi yang canggih yaitu superbatch administrator digester system dan sistenm
produksi yang telah baik dengan pengontrolan yang canggih serta manajemen yang telah baik,
baikdari segi produksinya maupun pada tingkat cooperate.
4.1.2 Sistem Pengupahan
Perusahaan akan membayar upah berdasarkan rangking, status jabatan, prestasi dan
kepimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji pokok, tunjangan dana
lembur.
Kenaikan gaji berdasarkan penyusaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai kenaikan upah
berdasarkan presentasi karywan dan upah karyawan akan ditinjau setiap bulan april. Untuk
11
tenaga kerja Indonesia akan menerima THR sebagaimana peraturan ketenaga kerjaan Indonesia,
setelah 12 bulan masa kerja. Karyawan yang bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR
sebagaimana peraturan perusahaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minguu sebelum hari
raya/tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan berdasarkan
prestasi karyawan dan perusahan.
4.1.3 Permasalahaan PT. Riau
Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini melakukan berbagi cara untuk
merekrut tenaga kerja yang diiming-iming kenaikan gaji. Berwal dari kekecewaan dengan
management PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan karyawan di masing-masing
departemen perusahaan kayu yang berbasis dipangkalan kerinci mengancam bakal hengkang dari
perusahaan hijrah ke PT. Indah Kiat.
Kekecewaan tersebut di karnakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan para karyawaan
terkait bonus yang akan di berikan. Dimana sebelumnya, para karyawaan yang bekerja di
PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) diberikan janji oleh pihak management dengan bonus
kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun meski target perusahaan telah tecapai 4
bulan lewat, janji perusahaan yang akan memberikan bonus pada karyawaan tak kunjung
terealisasi.
Alhasil,para karyawaan yang merasa di kecewakaan berniat untuk hengkang dari perusahaan
kayu milik Taipan Sukanto Tanooto itu .Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 80% karyawan dari
masing-masing departemen yang berencana akan hengkang ke PT. Indah Kiat namun niat para
karyawan agak sedikit terhalang, pasalnya pihak perushaan tak mau melepaskan begitu saja para
karyawannya.
Beberapa top menegement PT. Riau Andalan Pulp and Paper seperti David Ceer, Timo
Hakkinen , Elwan Jumandri dan Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi di Grand Hotel
Pangkalan Kerinci, tempat beberapa karyawan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) akan
melakukan interview dengan PT. Indah Kilat.
Bersumberkan dari salah satu karyawan di lokasi kejadian, memang ada beberapa orang dari
pihak perusahaan berpakaian preman terlihat mondar-mandir di linkungan Hotel. Salah seorang
karyawan yang akan di interview oleh PT. Indah Kiat di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti
namanya minta di rahasiakan mengakui ke khawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawankawannya melihat sendiri bahwa pihak perusahaan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP)
membawa security berpakaian seragam dan bebas datang ke lokasi hotel.
12
4.1.4 Analisa dan Solusi Masalah
Menurut Penulis disini ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua perusahaan diatas.
Hal pertama adalah kesalahan yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP)
yang sudah melanggar prinsip etika bisnis yaitu prinsip kejujuran, keadilan, dan prinsip tidak
berbuat jahat dan berbuat baik. Pada prinsip kejujuran perusahaan sudah ingkar janji atau telah
melanggar perjanjian dengan para karyawab mengenai pemberian bonus jika target perusahaan
tercapai. Perjanjian yang disepakati bersama terlah diabaikan olej PT. Riau Andalan Pulp anda
Paper (RAPP) sehingga menimbulkan kekesalan para karyawannya dan mengakibatkan banyak
yang menggancam akan keluar dari perusahaan.
Sedangkan pada prinsip keadilan, disini ada kaitannya dengan prinsip kejujuran dimana
perusahaan seharusnya memberikan suatu yang sudah menjadi hak para keryawan tersebut,
dimana prestasi dibalas dengan kontran prestasi yang sama nilainya, tetapi perusahaan malah
mengabaikannya hanya memikirkan keuntungan perusahaan tanpa memikirkan nasip para
karyawannya.
Dan yang terakhir yaitu prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik dimana pada kasus ini
yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP),
padahal akan lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama diuntungkan yaitu pihak
perusahaan telah mencapai targetnya dan pihak karyawannya akan mendapatkan apa yang
seharusnya menjadi hak mereka yaitu bonus dari kerja keras mereka selama ini. Jika saja
perusahaan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal-hal yang
tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Untuk PT. Indah Kiat juga sebaiknya tidak langsung mengambil kesempatan dalam
kesempitan pada situasi yang di alami PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP), karena
permasalahan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) dengan karyawannya belum selesai
dan belum ada kepastiaanya, akan lebih bijak seaindainya jika PT. Indah Kiat tidak mengambil
keuntungan dari konfilik teesebut.
Kementerian Perindustrian akan mendiskusikan solusi terkait pembatalan Rencana Kerja Usaha
(RKU) yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terhadap
perusahaan penghasil kertas dan bubur kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
"Kami tentu harus bicara dengan Kementerian LHK, kira-kira langkah terbaik seperti apa dengan
mempertimbangkan, satu ya tadi kepastian hukum, kedua dampaknya,'' kata Dirjen Industri Agro
Kemenperin Panggah Susanto di Jakarta, Senin.
Panggah menyampaikan, Kemenperin juga akan membicarakannya di tingkat Kemenko
Perekonomian, mengingat RAPP telah menanamkan investasinya di Indonesia.
''Kalau industri ini kan proyek sudah, objek vital ini sudah, karena sudah ada kriterianya
terhadap tenaga kerja, terhadap output industrinya nah itu sudah masuk ke objek vital,'' ungkap
Panggah.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan mengeluarkan surat pembatalan
Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.93/VI BHUT/2013 tentang Persetujuan Revisi Rencana
13
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) untuk
jangka waktu 10 tahun periode 2010 hingga 2019 atas nama PT RAPP.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya sangat menyayangkan upaya
pemerintah menertibkan PT RAPP agar taat aturan justru berkembang secara liar menjadi isu
pencabutan izin yang mengakibatkan munculnya keresahan di masyarakat.
Siti  mengatakan sikap tegas dengan menolak Rencana kerja usaha (RKU) RAPP,
merupakan bagian dari upaya paksa pemerintah untuk melindungi ekosistem gambut Indonesia.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam Kehidupan bebisnis di zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan sekali, karena
dengan memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan maka akan mengurangari halhal yang merugikan baik dari pihak perusahaan, pihak karyawan maupun lingkungan eksternal
perusahaan yang tidak akan ada yang dirugikan dan tidak akan ada yang menjadi korban. Tetapi
jika dala, suatu perusahaan tidak menggunakan etika bisnis maka akan merugikan salah satu
pihak tersebut seperti pada kasus PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) yang melakukan
pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran dan ketidak adilan terhadap para
karyawannya akan janji yang telah disepakati. Akibat hal itu tentu aja akan membawa dampak
yang tidak baik bagi kelangsungan perusahaan. PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP)telah
membohongi dan mengingkari janji kepada karyawannya. Berdasarkan pokok uraian
pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika dalam bisnis khususnya dalam hal ketidak
jujuran, ketidak adilan yang telah dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP)
terkait pemberian bonus kepada karyawannya yang telah disepakati bersama.
5.1 Saran
1. Bagi PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) agar lebih memperhatikan lagi
kesejahteraan karyawannya dengan menepati janji yang telah disepakati bersama. Dengan
begitu maka pelanggaran dalam prinsip etika bisnis dapat dihindarkan demi masa depan
perusahaan tersebut.
2. Apabila dalam suatu perusahaan sedang terjadi permalasahan internal, jangan sekali-kali
bagi perusahaan lain mengambil kesempatan dalam kesempitan. Agar kehidupan bisnis di
negara kita akan semakin maju berlandaskan pada kejujuran, keadilan, dan perbuatanbuatan yang baik serta melakukan persaingan dengan sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA
K. Bertens. 1993. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
http://aldiirwinsyah.wordpress.com/2013/01/21/erika-bisnis-yang-harus-dimiliki-perusahaan/
Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert. 2017. Business, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Jakarta:
Erlangga
Htttp://adey-am20.blogspot.com/2010/11/contoh-kasus-ptikpp-dinilai-melanggar.html
16
Download