Makalah Pelanggaran Etika Bisnis PT RIAU Dosen : Agnes Alvionita, SE., SH., MM. Disusun Oleh : SARI RAHAYU (1702114456) Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Riau 2019 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunianya, makalah yang berjudul ‘Pelanggaran Etika Bisnis perusahan PT. Riau’ dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang contoh-contoh kasus dari sebuah perusahan yang melakukan pelanggaran terhadap etika bisnis, serta ketidak jujuran terhadap perusahan lain, karyawan, legal, ekonomi, sosial, dan moral yang diberikan perusahaan. Dalam penyusunan nya , makalah ini juga dapat diselesaikan berkat dukungan dan keterlibatan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasi segala bentuk kontrubusi dalam membuat makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalam kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena ini kami sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yang berjudul ‘Pelanggaran Etika Bisnis yang dilakukan PT. Riau’ dapat berguna dan bermanfaat kepada semua yang telah membaca makalah ini. Pekanbaru, 20 Oktober 2019 Penyusun 2 Daftar Isi KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2 DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4 1.1LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................. 6 2.1 TEORI ETIKA BISNIS..................................................................................................... 6 2.1.1 ETIKA BISNIS SECARA UMUM .................................................................................. 6 2.1.2 ETIKA MENURUT PARA AHLI................................................................................... 6 Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu: ...................... 6 Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis ................................. 7 Tanggu Jawab Suatu Perusahan ............................................................................ 8 2.1.3 MANFAAAT ETIKA BISNIS ...................................................................................... 10 2.1.4 SASARAN DAN RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS ..................................................... 10 BAB III ISI ............................................................................................................................ 11 4.1.1 4.1.2 4.1.3 4.1.4 PROFIL PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER ................................. 11 SISTEM PENGUPAHAN ............................................................................................ 11 PERMASALAHAAN PT. RIAU .................................................................................. 12 ANALISA DAN SOLUSI MASALAH ........................................................................... 13 BAB V .................................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Sebenarnya apa yang dimaksud perilaku etnis itu? Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks social menentukan apakah suatu perilaku tentu dianggap sebagai perilaku yang etnis atau tidak etnis. Dengan kata lain, perilaku etnis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perorangan dan normanorma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Perilaku tidak etnis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan normanorma sosial dianggap alah atau buruk. Etika beruobisnis adalah istilah yang biasanya yang berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manejer atau pemilik suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perongan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manejer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi perilaku pribadi dilingkungan kerja. Etika bisnis merupakan hal yang sangat diperlukan oleh suatu perusahan agar terjadinya persaingan yang bersih dan sehat antar pelaku bisnis. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merjuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyimbangkan komitmen terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya. Kelompok dan individu itu sering kali disebut sebagai pihak yang berkepentingan kinerja dalam organisasi. Mereka adalah kelompok, orang, dan organisasi yang dipengaruhi langsung oleh organisasi itu. Pihak-pihak utama yang berkepentingan yaitu karyawa dan investor, komonitas lokal, pelanggan, pemasok. Kepercayan kerja dapat timbul jika kita mempunyai etika dan moral dalam melakukan bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan juga dapat menjaga loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahan. Namun pada kenyatannya banyak hal-hal yang dilakukan oleh suatu perusahan demi maju dan berkembangnya bisnis mereka, seperti yang terjadi pda PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang melanggar prinsip etika bisnis terhadap karyawannya. Oleh karena itu penulis akan berusaha membahas dan mencari cara untuk mengatasi pelanggaran tersebut. 4 1.2 Rumusan masalah Dari penjelasan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah PT Riau Andalan Pulp and Paper menggunakan etika bisnis, dalam menjalankan bisnisnya? 2. Jika PT Riau Andalan Pulp and Paper tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk pelanggarannya, faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. 1.3 Batasan Masalah Agar Pembahasan tidak meluas kemana saja, maka penulis memberikan batasan masalah hanya pada pelanggaran etika pada PT Riau Andalan Pulp and Paper. 1.4Tujuan Penulisan Tujuan dalam penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis dalam membuat jurnal tentang etika bisnis. Maksud dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Riau Andalan Pulp and Paper. 2. Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara mengatasinya apabila tidak menggunakan etika bisnis. 1.5 Manfaat Penulisan 1. Bagi Pembaca Dosen pengajar atau mahasiswa-mahasiswi akan dapat gambaran mengenai perusahan yang melakukan tindakan pelanggaran etika bisnis. 2. Bagi Penulis Dapat memahami serta mengidenfikasi lebih dalam apa itu etika bisnis dan jenisjenis pelangaran apa saja yang terjadi di dalam suatu perusahan saat melakukan etika bisnis. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Etika Bisnis Istilah Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasan/adat, akhlak, watak, perasan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasan, arti dari bentuk jamak inilah yang melatar belakangi terbentuk istilah etika oleh Aristoles dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 1993:4). Sedangkan kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Indonesia yang baru (Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan1998), mempunyai arti : ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. 2.1.1 Etika Bisnis Secara Umum Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang bekaitan deengan individu, perusahan, dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pemimpin dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. 2.1.2 Etika Menurut Para Ahli Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu: 1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak bohong. 6 2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat di percaya. 3. Memilihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitas dengan alih ketidak relaan. 4. Kesitiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks professional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan. 5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persaman pelaku individual dan toleran terhadap perbedaan, serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain. 6. Suka membantu orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, sopan santun, tidak merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain. 7. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersaman dan menghidari segala sesuatu yang membahayakan orang lain. 8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menati hokum/aturan, penuh kesadaran sosial, dana menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan. 9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal mampu pertanggujawabkan professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan tingkat kompetesi. 10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggu jawab atas keputusan dan konsekuensinya serata selalu memberi contoh. Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis Menurut Richard George, bila perusahan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu : 1. Produk yang biak 2. Manajemen yang baik 3. Memiliki etika, Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu di perhatikan antara lain : 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggu jawab sosial (social responsibility) 3. Mempertahankan jati diri dan tiddak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi. 7 4. 5. 6. 7. 8. Menciptakan persaingan yang sehat. Menerapkan konsep “perkembangan berkelanjutan” Menghindari sikap KKN (Kolusi, Korupsi,dan Nepotisme) Harus mampu untuk menyatakan hal yang benar itu adalah benar. Membentuk sikap saling percaya antara sgolongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah. 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama. 10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan maupun perundang-undangan. Tanggung Jawab Suatu Perusahan Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggungjawaban sosial perusahaan.etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individual. Tanggu jawab sosial mencoba menjembati komitmen individu dan kelompok dalam suatu linkunagan sosial, seperti pelanggan, perusahan lain, karyawan dan investor. Tanggung jawab sosial menyimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda. Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan, yaitu: 1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah lingkungan artinya, perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada dilingkunagn sekitarnya. 2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitass manajemen sumber daya manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan, pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara. a. b. c. d. e. f. g. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan. Meminta input kepada karyawan. Memberikan umpan balik positif maupun negative. Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan. Memberikan karyawan mengetahui apa yang mereka harapkan. Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja baik. Memberi kepercayaan kepada karyawan. 3. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab terhadap sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert (2000:88) adda dua kategori, yaitu (1) menyediakan barang dan jasa yang berkualitas. (2) memberikan harga produk dan 8 jasa yang adil dan wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada empat hak pelanggan, yaitu : a. b. c. d. Hak mendapatkan produk yang aman. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk. Hak untuk didengar. Hak memilih apa yang dibeli. Sedangkan menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang harus dilindungi ada 5 meliputi : a. Hak keamanan. barang dan jasa yang di hasilkan oleh perusahaan yang berkualitas dan memberikan rasa aman, demikin juga kemasannya. b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yeng mereka beli, termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut. c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu untuk menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen untuk menyampaikan informasi barang dan jasa dari perusahaan. d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk. Perusahaan harus menyediakan program pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi barang dan jasa yang akan dibelinya. e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan hak untuk memilih barang dan jasa mereka perlukan. Tanggung jawab sosial perusahaan addalah tidak mengganggu persangingan dan mengabaikan undang-undang anti monopoli (Antitrust). 1. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusaan terhadap investor adalah menyediakan pengambilan investasi yang menarik, seperti maksimum laba. Selain itu, perusahaan bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat mungkin. 2. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menydiakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. 9 2.1.3 Manfaaat Etika Bisnis - Memiliki Citra Baik di Mata Pelanggan. ... - Perusahaan Menjadi Tepercaya. ... - Memaksimalkan Keuntungan. ... - Memerhatikan Kepentingan Bersama. ... - Menjunjung Nilai Moral. 2.1.4 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis 1. Etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan mempengaruhi keberhasilan usaha dalam jangka panjang, dan berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis untuk nilai-nilai luhur tertentu dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyakut prilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara eksternal. 2. Untuk menyadarkan masyarakat secara khususnya konsume, buruh, atau karyawan dan msayarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi untuk menjaga hak masing-masing dan kewajiban masing-masing agar tidak terdapat kecurangan yang berfungsi untuk mengambil hak dan kewajiaban setiap orang yang bersifat merugikan orang tersebut, disini dituntut harus mengutamakan keadilan dalam setiap bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis 3. Etika bisnis berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat etis atau tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika bisnis berbicara tentang oligopoly, monopoli, kolusi dan praktek semacamnya yang akan merugikan dan mempengaruhi suatu ekonomi disuatu negara. Disini diperlukan pentingnya legal-politis bagi praktek yang baik, yaitu sangat pentingnya hokum dan aturan bisnis serta para pemerintah yang efektif menjamin keberlakuan aturann bisnis tersebut secara jelas dan konsekuen tanpa pandang bulu. 10 BAB III ISI 4.1.1 Profil perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper Suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang pembuatan Pulp dan kertas. Perusahaan ini di dirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang lahir pada tahun 1949 yang bermula dari bisnis keluarga hingga menjadi bisnis internasional. PT.Riau Andalan Pulp and Paper merupakan anak perusahan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada APRIL group (Asia Pacific Resource International Holding Ltd.)berkududukan di Jakarta pada tahun 1989, pada tahun 1995 perusahan ini mulai beroperasi di provinsi Riau tempatnya di desa Pangkalan KeranciKabupaten Pelalawan, dengan kapasitas hasil produksi mencapai 750.000 ton Pulp pertahun. PT. Riau Andalan Pulp and Paper melakukan distribusi pemasaran Pulp keluar negri sekitar 85% dan sisahnya 15% dijual pada perusahaan didalam negeri. Hasil produksi di ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, China, Korea, India, Taiwan, Japan, Australia, dan negaranegara di Eropa dan Asia Tenggara. PT. Riau Andalan Pulp and Paper dibangun dan dirancang untuk mengusahakan pulp dan kertas berkualitas tinggi, dimana pulp diproduksi secara kimia dengan proses sulfat(karft). Sistem control diperusahaan ini telah masuk kedalam system ISO yang digunakan sebagai tanda untuk menentukan kualitas dunia dari suatu produk. Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik diantaranya adalah CI02, CL2, NaCL. Selain itu PT Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan swasta yang berkembang pesat dan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001. Perusahaan ini menggunakan teknologi produksi yang canggih yaitu superbatch administrator digester system dan sistenm produksi yang telah baik dengan pengontrolan yang canggih serta manajemen yang telah baik, baikdari segi produksinya maupun pada tingkat cooperate. 4.1.2 Sistem Pengupahan Perusahaan akan membayar upah berdasarkan rangking, status jabatan, prestasi dan kepimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji pokok, tunjangan dana lembur. Kenaikan gaji berdasarkan penyusaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai kenaikan upah berdasarkan presentasi karywan dan upah karyawan akan ditinjau setiap bulan april. Untuk 11 tenaga kerja Indonesia akan menerima THR sebagaimana peraturan ketenaga kerjaan Indonesia, setelah 12 bulan masa kerja. Karyawan yang bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana peraturan perusahaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minguu sebelum hari raya/tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan berdasarkan prestasi karyawan dan perusahan. 4.1.3 Permasalahaan PT. Riau Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini melakukan berbagi cara untuk merekrut tenaga kerja yang diiming-iming kenaikan gaji. Berwal dari kekecewaan dengan management PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ratusan karyawan di masing-masing departemen perusahaan kayu yang berbasis dipangkalan kerinci mengancam bakal hengkang dari perusahaan hijrah ke PT. Indah Kiat. Kekecewaan tersebut di karnakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan para karyawaan terkait bonus yang akan di berikan. Dimana sebelumnya, para karyawaan yang bekerja di PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) diberikan janji oleh pihak management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun meski target perusahaan telah tecapai 4 bulan lewat, janji perusahaan yang akan memberikan bonus pada karyawaan tak kunjung terealisasi. Alhasil,para karyawaan yang merasa di kecewakaan berniat untuk hengkang dari perusahaan kayu milik Taipan Sukanto Tanooto itu .Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 80% karyawan dari masing-masing departemen yang berencana akan hengkang ke PT. Indah Kiat namun niat para karyawan agak sedikit terhalang, pasalnya pihak perushaan tak mau melepaskan begitu saja para karyawannya. Beberapa top menegement PT. Riau Andalan Pulp and Paper seperti David Ceer, Timo Hakkinen , Elwan Jumandri dan Jhoni W Sida langsung datang ke lokasi di Grand Hotel Pangkalan Kerinci, tempat beberapa karyawan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) akan melakukan interview dengan PT. Indah Kilat. Bersumberkan dari salah satu karyawan di lokasi kejadian, memang ada beberapa orang dari pihak perusahaan berpakaian preman terlihat mondar-mandir di linkungan Hotel. Salah seorang karyawan yang akan di interview oleh PT. Indah Kiat di Pangkalan Kerinci dan wanti-wanti namanya minta di rahasiakan mengakui ke khawatirannya. Pasalnya, dia bersama kawankawannya melihat sendiri bahwa pihak perusahaan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) membawa security berpakaian seragam dan bebas datang ke lokasi hotel. 12 4.1.4 Analisa dan Solusi Masalah Menurut Penulis disini ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua perusahaan diatas. Hal pertama adalah kesalahan yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) yang sudah melanggar prinsip etika bisnis yaitu prinsip kejujuran, keadilan, dan prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik. Pada prinsip kejujuran perusahaan sudah ingkar janji atau telah melanggar perjanjian dengan para karyawab mengenai pemberian bonus jika target perusahaan tercapai. Perjanjian yang disepakati bersama terlah diabaikan olej PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) sehingga menimbulkan kekesalan para karyawannya dan mengakibatkan banyak yang menggancam akan keluar dari perusahaan. Sedangkan pada prinsip keadilan, disini ada kaitannya dengan prinsip kejujuran dimana perusahaan seharusnya memberikan suatu yang sudah menjadi hak para keryawan tersebut, dimana prestasi dibalas dengan kontran prestasi yang sama nilainya, tetapi perusahaan malah mengabaikannya hanya memikirkan keuntungan perusahaan tanpa memikirkan nasip para karyawannya. Dan yang terakhir yaitu prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik dimana pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP), padahal akan lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama diuntungkan yaitu pihak perusahaan telah mencapai targetnya dan pihak karyawannya akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka yaitu bonus dari kerja keras mereka selama ini. Jika saja perusahaan lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Untuk PT. Indah Kiat juga sebaiknya tidak langsung mengambil kesempatan dalam kesempitan pada situasi yang di alami PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP), karena permasalahan PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) dengan karyawannya belum selesai dan belum ada kepastiaanya, akan lebih bijak seaindainya jika PT. Indah Kiat tidak mengambil keuntungan dari konfilik teesebut. Kementerian Perindustrian akan mendiskusikan solusi terkait pembatalan Rencana Kerja Usaha (RKU) yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terhadap perusahaan penghasil kertas dan bubur kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). "Kami tentu harus bicara dengan Kementerian LHK, kira-kira langkah terbaik seperti apa dengan mempertimbangkan, satu ya tadi kepastian hukum, kedua dampaknya,'' kata Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto di Jakarta, Senin. Panggah menyampaikan, Kemenperin juga akan membicarakannya di tingkat Kemenko Perekonomian, mengingat RAPP telah menanamkan investasinya di Indonesia. ''Kalau industri ini kan proyek sudah, objek vital ini sudah, karena sudah ada kriterianya terhadap tenaga kerja, terhadap output industrinya nah itu sudah masuk ke objek vital,'' ungkap Panggah. Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan mengeluarkan surat pembatalan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.93/VI BHUT/2013 tentang Persetujuan Revisi Rencana 13 Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) untuk jangka waktu 10 tahun periode 2010 hingga 2019 atas nama PT RAPP. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya sangat menyayangkan upaya pemerintah menertibkan PT RAPP agar taat aturan justru berkembang secara liar menjadi isu pencabutan izin yang mengakibatkan munculnya keresahan di masyarakat. Siti  mengatakan sikap tegas dengan menolak Rencana kerja usaha (RKU) RAPP, merupakan bagian dari upaya paksa pemerintah untuk melindungi ekosistem gambut Indonesia. 14 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam Kehidupan bebisnis di zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan sekali, karena dengan memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan maka akan mengurangari halhal yang merugikan baik dari pihak perusahaan, pihak karyawan maupun lingkungan eksternal perusahaan yang tidak akan ada yang dirugikan dan tidak akan ada yang menjadi korban. Tetapi jika dala, suatu perusahaan tidak menggunakan etika bisnis maka akan merugikan salah satu pihak tersebut seperti pada kasus PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) yang melakukan pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran dan ketidak adilan terhadap para karyawannya akan janji yang telah disepakati. Akibat hal itu tentu aja akan membawa dampak yang tidak baik bagi kelangsungan perusahaan. PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP)telah membohongi dan mengingkari janji kepada karyawannya. Berdasarkan pokok uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika dalam bisnis khususnya dalam hal ketidak jujuran, ketidak adilan yang telah dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) terkait pemberian bonus kepada karyawannya yang telah disepakati bersama. 5.1 Saran 1. Bagi PT. Riau Andalan Pulp anda Paper (RAPP) agar lebih memperhatikan lagi kesejahteraan karyawannya dengan menepati janji yang telah disepakati bersama. Dengan begitu maka pelanggaran dalam prinsip etika bisnis dapat dihindarkan demi masa depan perusahaan tersebut. 2. Apabila dalam suatu perusahaan sedang terjadi permalasahan internal, jangan sekali-kali bagi perusahaan lain mengambil kesempatan dalam kesempitan. Agar kehidupan bisnis di negara kita akan semakin maju berlandaskan pada kejujuran, keadilan, dan perbuatanbuatan yang baik serta melakukan persaingan dengan sehat. 15 DAFTAR PUSTAKA K. Bertens. 1993. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama http://aldiirwinsyah.wordpress.com/2013/01/21/erika-bisnis-yang-harus-dimiliki-perusahaan/ Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert. 2017. Business, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga Htttp://adey-am20.blogspot.com/2010/11/contoh-kasus-ptikpp-dinilai-melanggar.html 16