PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PENERAPAN BENTUK ALJABAR DENGAN SUB POKOK BAHASAN MEMBUAT MODEL PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI RECIPROCAL TEACHING MODEL DI SMPN 4 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh: Lusia Yuliani 051414034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PENERAPAN BENTUK ALJABAR DENGAN SUB POKOK BAHASAN MEMBUAT MODEL PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI RECIPROCAL TEACHING MODEL DI SMPN 4 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh: Lusia Yuliani 051414034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN “Segala perkara dapat ku tanggung dalam Dia Yang memberi kekuatan kepadaku” Filipi 4:13 Karya ini kupersembahkan untuk: Bapak, Ibu, kakak, dan adikku tercinta Sahabat-sahabat terbaik yang pernah aku miliki Untuk semua orang yang telah hadir dalam hidupku Almamaterku Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 9 September 2011 Penulis Lusia Yuliani v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lusia Yuliani Nomor Mahasiswa : 051414034 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “MENINGKATKAN MATEMATIKA PADA KEMAMPUAN POKOK PEMECAHAN BAHASAN PENERAPAN MASALAH BENTUK ALJABAR DENGAN SUB POKOK BAHASAN MEMBUAT MODEL PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI RECIPROCAL TEACHING MODEL DI SMPN 4 DEPOK SLEMAN” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 9 September 2011 Yang menyatakan Lusia Yuliani vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Lusia Yuliani, 051414034. 2011. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Pokok Bahasan Penerapan Bentuk Aljabar dengan Sub pokok Bahasan Membuat Model Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Melalui Reciprocal Teaching Model Di SMPN 4 Depok Sleman. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar dengan sub pokok bahasan membuat model persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel mengalami peningkatan dengan menggunakan Reciprocal Teaching Model untuk siswa kelas VII SMP. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Reciprocal Teaching Model. Jenis penelitian ini adalah kombinasi dari penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dengan desain penelitian pra-eksperimental. Subjeknya adalah siswa kelas VII SMPN 4 Depok Sleman dengan materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 3 pertemuan dengan instrumen penelitian dan pembelajaran : 1) pre-tes dan pos-tes, 2) lembar kerja siswa, 3) pertanyaan wawancara. Setelah dilakukan penelitian, dari data pre-tes dan post-tes di mana rata rata nilai pre-tes = 5,156 dan rata – rata nilai post-tes = 6,800 yang dianalisis menggunakan Uji Paired Sample t-Tes didapatkan angka signifikansi 0.00 < 0.05, yang berarti terdapat peningkatan nilai pre-tes – post-tes siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini, itu artinya terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada para siswa. Dan dari wawancara dapat terlihat bahwa siswa cukup berminat dalam mengikuti pembelajaran ini, dan terlihat dari adanya pernyataan yang menyatakan bahwa siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar dan merasa terbantu dalam belajar. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Lusia Yuliani. 051414034. 2011. Improving Mathematics Problem Solving Ability on the Topic of Application of Algebraic Expressions, with the Sub Topic of Constructing the Models of Linear Equations and Inequations in One Variable, through Reciprocal Teaching Model, in SMPN 4 Depok Sleman. Thesis. Mathematics Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research aimed to determine whether the ability of the Junior High School students of grade VII in solving mathematical problems dealing with the application of algebraic expressions increased through reciprocal teaching model. In addition, this research also aimed to see the students’ interest toward the use of the reciprocal teaching model. The type of research was a combination of quantitative research and qualitative research with pre-experimental research design. The subjects were the students of grade VII of SMPN 4 Depok Sleman with linear equations and inequations in one variable as the learning material. The implementation of this research was conducted in three meetings with research instrumens : 1) pre-test and post-test, 2) student worksheets, 3) interview questions. After doing research, from the data of pre-test and post-test where the average score of pre-test = 5.156 and the average score of post-test = 6.800 which were analyzed using paired sample t-test, it was found that the level of significance was 0.00 < 0.05, which means that there was an increase in the pretest – post-test students’ scores after participating in the learning activities using this learning model, which means that there was an increase in problem solving ability of the students. From the interviews it could be seen that the students were quite interested in following the lessons, also from the statements claiming that the students were enthusiastic in participating in the learning activities and find it helpful in learning. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Pokok Bahasan Penerapan Bentuk Aljabar dengan Sub pokok Bahasan Membuat Model Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Melalui Reciprocal Teaching Model Di SMPN 4 Depok Sleman”. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bentuk apapun, kepada: 1. Bapak Rohandi M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika dan dosen penguji atas masukan dan kritik yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, dorongan, semangat, saran dan kritik serta kesabaran membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku dosen penguji atas masukan dan kritik yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Segenap dosen JPMIPA, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dan membagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat kepada penulis. 7. Staf Sekretariat JPMIPA atas bantuan dan keramahan dalam melayani penulis. 8. Bpk. Y. Sukamto, S.Pd selaku kepala sekolah SMPN 4 Depok dan guru mata pelajaran matematika di SMPN 4 Depok. 9. Budiyono dan Valentina Suprihatinah selaku orang tua yang selalu memberikan dukungan selama proses penyelesaiaan skripsi ini.. 10. Kakak dan adik tercinta, Ari dan Trino yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Para sahabatku Fera, Eva, Indah, Made, Adi dan Paul yang telah memberikan dukungannya selama kuliah maupun dalam pengerjaan skripsi ini. 12. Yohanes Handoko Purnomo yang tak henti memberikan cinta, doa, semangat dan dukungan kepada penulis selama ini. 13. Cicilia, Rita, Krisna dan semua teman-teman kost, terima kasih atas dukungan, semangat serta perhatian yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 9 September 2011 Penulis, x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ......... vi ABSTRAK .................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A.. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5 C. Perrumusan Masalah .................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 E. Penjelasan Istilah .......................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 11 A. Proses Belajar Mengajar Matematika .......................................... 11 B. Pemecahan Masalah ..................................................................... 14 C. Pendekatan Reciprocal Teaching ................................................. 16 D. Langkah - Langkah Pelaksanaan Reciprocal Teaching yang Akan Dilaksanaakan Peneliti ....................................................... 20 E. Materi Bentuk Aljabar yang Dijadikan Objek Penelitian ............ 21 F. Kerangka Berpikir ....................................................................... 27 G. Hipotesis ....................................................................................... 28 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 29 A. Jenis Penelitian ............................................................................. 29 B. Popolasi dan Sampel Penelitian ................................................... 29 C. Treatmen ...................................................................................... 30 D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 31 E. Validitas ....................................................................................... 34 F. Analisis Data ................................................................................ 35 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........................... 41 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................. 41 B. Data dan Analisis Hasil Penelitian .............................................. 62 C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 71 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 73 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 75 A. Kesimpulan Hasil Penelitian ........................................................ 75 B. Temuan Lain (Kesan – Kesan) ..................................................... 75 C. Saran ............................................................................................. 76 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 78 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel Kisi - Kisi Tes ........................................................................ 33 Tabel 3.2 Tabel Pedoman Pemberian Skor ....................................................... 35 Tabel 3.3 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung dengan ttabel ........... 36 Tabel 3.4 Pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikansi (α) ........... 37 Tabel 3.5 Kormogorov-Smirnov Z hitung dengan Kolmogorov-Smirnov Z tabel ............................................................ 37 Tabel 3.6 Pengambilan Keputusan dengan Absolut (Dtabel) ............................. 38 Tabel 3.7 Pengambilan Keputusan dengan Angka signifikansi (α) ................. 38 Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre-tes dan Post-tes Siswa ........................................... 59 Tabel. 4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Siswa Kelas VIIB .................................................................................... 60 Tabel 4.3 Hasil Uji t Nilai Pre-Tes-Post-Tes Siswa ......................................... 61 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) LAMPIRAN 2 Soal Latihan Kelompok dan Kunci Jawaban LAMPIRAN 3 Soal Pretes, Soal Postes, dan Kunci Jawaban LAMPIRAN 4 Contoh Hasil Pretes dan Postes Siswa LAMPIRAN 5 Hasil Jawaban Tiap Kelompok LAMPIRAN 6 Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN 7 Surat Ijin xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Pendidikan ditujukan kepada manusia agar manusia dapat mengembangkan potensi – potensi dasar menjadi nyata dan lebih baik. Banyak faktor yang berpengaruh dalam pendidikan, faktor guru dan metode pengajarannya merupakan faktor yang sangat penting. Kepribadian, sikap, pengetahuan, dan bagaimana cara guru mengajar turut menentukan hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini sangat berpengaruh khususnya dalam pembelajaran matematika. Menurut pengalaman selama ini, pelajaran matematika cukup sulit untuk dipahami oleh banyak siswa. Terlebih karena selama ini matematika sering dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi siswa, baik dari segi materi maupun guru. Padahal matematika sendiri mendapatkan waktu yang lebih banyak dalam penyampaiannya dibandingkan dengan pelajaran yang lain, tetapi siswa tetap tidak menaruh perhatian penuh pada matematika. Siswa cenderung malas untuk mengerjakan soal – soal karena menganggap bahwa soal matematika susah dan sulit untuk dipecahkan. Padahal kunci dari belajar matematika adalah banyak mengerjakan latihan soal. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas VII SMPN 4 Depok Sleman. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Guru menyampaikan materi secara cepat dan tergolong terburu – buru, sehingga siswa malas dan tidak tertarik untuk memperhatikan. Guru harus bisa menyajikan pelajaran matematika semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk belajar matematika. Terutama pada saat guru memberikan soal dan membimbing siswa dalam pemecahan masalahnya, sehingga siswa mudah memahami soal dan mampu menyelesaikannya dengan baik. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan sangat membantu guru dalam penyampaian materi. Sehingga siswa dapat memahami dengan baik setiap materi yang disampaikan dan akhirnya akan tercipta proses belajar mengajar yang optimal. Maka dari itu diperlukan guru yang kreatif, menyenangkan dan profesional supaya mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, menyenangkan dan menggairahkan siswa untuk belajar matematika dan tertantang untuk menyelesaikan setiap soal yang diberikan guru. Berkaitan dengan masalah di atas, pada sistem pembelajaran matematika di SMPN 4 Depok, ditemukan berbagai permasalahan yaitu adanya input siswa yang kemampuannya rendah, termasuk kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal. Terutama jika soal yang diberikan berupa soal cerita dan cukup sulit, maka tidak banyak siswa mampu menyelesaikan soal tersebut. Kebanyakan siswa sulit untuk menganalisa dan memahami soal. Akibatnya siswa tidak banyak terlatih untuk menyelesaikan soal dengan baik. Selain itu adalah faktor malas, dimana siswa malas untuk belajar, termasuk malas untuk mengerjakan soal dan juga malas untuk bertanya kepada guru. Siswa malas untuk menganalisa soal dan menjawab dengan lengkap, siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 cenderung langsung menuliskan jawaban tanpa menyertakan langkah bagaimana mereka mendapatkan jawaban tersebut yang belum tentu benar. Masalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika selain kerena kemampuan siswa dalam memahami soal tersebut juga peran serta guru yang selalu aktif dalam membimbing anak didiknya. Guru dan siswa selalu berinteraksi bila terdapat kesulitan dalam memecahkan masalah matematika. Guru juga harus mengetahui kemampuan siswanya, bila memberikan soal harus mengetahui bobotnya. Bila bobot soal tidak melebihi kemampuan siswa, maka siswa akan terbiasa dengan soal-soal matematika dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika sedikit demi sedikit akan semakin meningkat. Gambaran permasalahan diatas, memperlihatkan bahwa proses pembelajaran matematika harus diperbaiki, dan dapat diawali dengan penggunaan reciprocal teaching model, guna meningkatkan pemahaman siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, dan mendorong pembelajaran mandiri yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Selama ini kenyataan di lapangan menunjukan bahwa pembelajaran matematika cenderung hanya disampaikan dengan cara langsung yaitu diberikan sejumlah rumus, lalu siswa mengerjakan sejumlah soal dengan menggunakan rumus-rumus tersebut. Reciprocal teaching model adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 kembali pengetahuan yang telah diperolehnya kepada teman - temannya, kemudian memprediksi pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa. Metodenya sendiri dilakukan pertama secara klasikal kemudian siswa diminta untuk mempraktekkannya dalam kelompok. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan matematika dapat dicapai. Diharapkan dengan pendekatan ini siswa dapat dengan mudah memahami soal cerita yang diberikan dan memahami konsep matematika yang ada dalam soal tersebut, setelah siswa melihat beberapa contoh soal yang digunakan dalam menyelesaikan soal-soal cerita tersebut, mengulanginya dan memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan diberikan guru diwaktu-waktu selanjutnya. Reciprocal teaching model merupakan salah satu model pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar mandiri dan siswa mampu menyajikan di depan kelas. Harapannya adalah agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan. Sepintas metode ini mirip dengan pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya reciprocal teaching model menekankan pada siswa untuk bekerja dalam kelompok yang dibentuk sedemikian rupa sehingga para siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan nyaman dalam menyampaikan pendapat. Diskusi dalam kelompok dinilai dapat membantu proses klarifikasi dan revisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 saat belajar. Sehingga pada pelaksanaanya reciprocal teaching model tidak lepas dari pembelajaraan kooperatif, dimana dalam pembelajaran kooperatif siswa juga belajar dalam kelompok. Tetapi perbedaannya adalah bahwa yang ditekankan pada reciprocal teaching model ini adalah pendekatan dialogis dalam pembelajaraan baik antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan peka dalam mengamati. Atas dasar latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang cara meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui reciprocal teaching model. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang diambil berdasarkan latar belakang yaitu terkait mengenai hubungan penggunaan reciprocal teaching model dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar yaitu dengan subpokok bahasan membuat model matematika pada persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel serta penyelesaiannya pada siswa kelas VII SMPN 4 Depok Sleman. Alasan dipilihnya siswa kelas VII sebagai populasi dikarenakan pada tingkat kelas ini siswa mendapatkan pembelajaran tentang membuat model matematika pada persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel serta penyelesaiannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dikemukakan pembelajaran rumusan matematika permasalahan dengan penelitian menggunakan : model “ Apakah pembelajaran resiprokal dalam pokok bahasan penerapan bentuk aljabar pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memecahkan masalah? “ D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar mengalami peningkatan dengan menggunakan reciprocal teaching model untuk siswa kelas VII SMP. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model. E. Penjelasan Istilah Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindarkan kesalahpahaman, maka perlu diberikan penjelasan menyangkut beberapa istilah penting yaitu sebagai berikut : a. Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud adalah gambaran hakikat kualitatif perilaku siswa dalam memecahkan masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 matematika untuk melakukan tindakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan dicapai. Kemampuan pemecahan masalah ini dibatasi dalam empat langkah, yaitu: 1) Memahami masalah Mengerti kondisi permasalahan yang dikemukakan yaitu dapat menemukan hubungan informasi-informasi tersembunyi yang ditambahkan dalam soal, yang terdiri atas bilangan-bilangan yang ada dalam soal tersebut dan menghilangkan data-data berupa bilangan yang tidak berkaitan dengan soal tetapi ada dalam teks soal. 2) Membuat kalimat matematika Menulis kembali soal ke dalam bentuk lain yaitu ke dalam bentuk kalimat matematika atau model matematika seperti table, pola persamaan, dan lain-lain. 3) Menyelesaikan kalimat matematika Artinya mencari bilangan mana yang membuat kalimat itu menjadi benar. Mungkin siswa pernah menemukan masalah yang serupa dengan masalah yang diberikan, sehingga dapat menerapkannya untuk menyelesaikan soal tersebut. 4) Memeriksa hasil penyelesaian yang diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. 8 Penerapan Bentuk Aljabar Penerapan bentuk aljabar merupakan aplikasi atau penerapan perhitungan aljabar pada aktivitas kehidupan sehari-hari yang sering ditampilkan pada soal berbentuk soal cerita. c. Reciprocal Teaching Model Merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan temuan-temuannya kepada pihak lain. Reciprocal Teaching Model yang terdiri atas empat strategi pemahaman mandiri, yaitu • menyimpulkan bahan ajar, • menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, • menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya kepada teman - temannya, • memprediksi soal selanjutnya dari soal yang semula disodorkan kepada siswa. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar mandiri. d. Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam penelitian ini diukur dari hasil prestasi belajar siswa baik pre-tes maupun pos-tes dalam materi penerapan bentuk aljabar. e. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Pokok Bahasan Penerapan Bentuk Aljabar dengan Sub Pokok Bahasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Membuat Model Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Melalui Reciprocal Teaching Model Jadi judul di atas merupakan suatu upaya untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perhitungan aljabar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sering tampil dalam soal setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran mandiri Reciprocal Teaching Model. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum hasilpenelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya kepada peningkatan kemampuan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan reciprocal teaching model. Mengingat reciprocal teaching model ini sangat penting dalam pengajaran matematika dan peranannya cukup besar bagi siswa dalam bidang matematika. Oleh karena itu guru mempunyai keyakinan untuk menerapkannya dalam pembelajaran matematika. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi tentang kemampuan mendayagunakan metode atau cara mengajar yang diperlukan untuk lebih menjamin swadaya atau swakarsa peserta didik yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. 10 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis memberikan sumbangan bagi guru matematika kelas VII SMP dan siswa. Bagi guru penerapan reciprocal teaching model dapat membantu dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran. Bagi siswa proses pembelajaran ini dapat mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Belajar Mengajar Matematika Pengertian proses belajar mengajar matematika dapat diketahui dengan menguraikan istilah proses, belajar, mengajar dan matematika. Proses diartikan sebagai suatu interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lain saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 2000:5). Kegiatan belajar merupakan hal penting yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Slameto (1988:2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Crow dan Crow (dalam Roestiyah, 1989: 8) menyatakan seseorang dikatakan mengalami proses belajar jika ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dalam menguasai ilmu pengetahuan. Sedangkan Roestiyah (1989: 8) mengemukakan bahwa belajar adalah proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu. Kemudian Slameto (1995: 2) menambahkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sudjana (2000: 28) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pemahaman, pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya, daya penerimaan dan lain-lain aspek yang ada pada individu siswa. Dari uraian di atas, kata kunci dari defenisi belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan yang disadari sehingga mengakibatkan bertambahnya pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperoleh dari interaksi individu dengan lingkungannya. Mengajar merupakan usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk guru, alat pelajaran, dan sebagainya yang disebut proses belajar, sehingga tercapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan. Adapun definisi lain di negara-negara yang sudah maju mengatakan bahwa mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Definisi ini menunjukkan bahwa yang aktif adalah siswa, yang mengalami proses belajar. Sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dengan memperhitungkan kepribadian siswa. Kesempatan untuk berbuat dan aktif berpikir lebih banyak diberikan kepada siswa (Slameto,1995: 30). Hamalik (2001: 44) mengemukakan bahwa mengajar adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid sekolah. Rooijakers (199: 1) mendefinisikan mengajar sebagai penyampaian pengetahuan kepada siswa dan harus terjadi suatu proses yaitu proses belajar. Jadi, mengajar tidak hanya menyampaikan bahan pelajaran, tetapi yang lebih penting adalah memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa dalam aktivitas belajarnya. Matematika berasal dari bahasa latin ”manhenern” atau ”mathema” yang berarti belajar atau hal yang harus dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut ”wiskunde” atau ilmu pasti yang berkaitan dengan penalaran. Matematika merupakan pelajaran yang memerlukan pemusatan pemikiran untuk mengingat dan mengenal kembali semua aturan-aturan yang ada yang harus dipenuhi untuk menguasai materi yang dipelajari (Hamzah, 2000:60). Menurut Hudoyo (1988: 3) bahwa matematika itu berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Karena matematika berkenaan dengan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, maka konsep-konsep matematika harus dipahami lebih dahulu sebelum manipulasi simbol-simbol itu. Materi matematika disusun secara teratur dalam urutan yang logis (hirarkis) dalam arti bahwa suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Karena itu untuk mempelajari suatu topik matematika yang baru pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terjadinya proses belajar matematika tersebut. Karena 14 kehirarkisan matematika, Hudoyo (1988: 4) menyatakan bahwa belajar matematika yang terputus-putus akan mengganggu terjadinya proses belajar. Ini berarti bahwa belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinu. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar matematika adalah proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa, perubahan tingkah laku siswa diarahkan pada pemahaman konsep matematika yang mengantarkan siswa berpikir secara sistematis, dan guru dalam mengajar harus pandai mencari pendekatan pembelajaran yang tepat sehingga dapat membantu siswa dalam aktivitas belajarnya. B. Pemecahan Masalah Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu soal diberikan kepada seseorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah bagi dia. Untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah, seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberi banyak latihan pemecahan masalah memiliki nilai lebih tinggi dalam tes pemecahan masalah dibandingkan anak yang latihannya lebih sedikit, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 adanya rasa tertarik untuk menghadapi tantangan dan tumbuhnya kemauan untuk menyelesaikan tantangan tersebut, merupakan modal utama dalam pemecahan masalah. Berbicara pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yaitu George Polya. Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu : 1. Memahami masalah Siswa memahami masalah yang diberikan, termasuk mengerti kondisi permasalahan yang dikemukakan, yaitu dapat menemukan hubungan informasi-informasi tersembunyi yang disebutkan dalam soal, yang terdiri atas bilangan-bilangan dan informasi-informasi lain yang ada dalam soal tersebut. 2. Merencanakan pemecahannya Dalam tahap ini siswa merencanakan strategi untuk menyelesaikan soal itu, termasuk menulis kembali soal ke dalam bentuk lain yaitu ke dalam bentuk kalimat matematika atau model matematika seperti table, pola persamaan, dan lain-lain. 3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua Dalam tahap ini siswa melaksanakan strategi penyelesaian masalah yang telah direncanakan di atas termasuk menyelesaikan model matematika yang telah dibuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 4. Memeriksa kembali penyelesaian yang diperoleh (looking back). Dalam tahap ini siswa memeriksa kembali penyelesaian yang sudah dibuat termasuk mengkritisi hasil penyelesaian soal untuk melihat kelemahan dari solusi yang didapatkan (seperti: ketidak konsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar). C. Pendekatan Reciprocal Teaching Palincsar (1986) mendeskripsikan konsep pembelajaran resiprokal: Reciprocal teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and students regarding segments of text. The dialogue is structured by the use of four strategies: summarizing, question generating, clarifying, and predicting. The teacher and students take turns assuming the role of teacher in leading this dialogue. Konsep di atas, menjelaskan tentang penerapan empat strategi pemahaman dalam pendekatan Reciprocal Teaching yaitu: merangkum (meringkas) atau menyimpulkan, menyusun dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali, dan memprediksi pertanyaan. Guru dan siswa secara bergiliran berperan sebagai guru. Tetapi dalam prakteknya bisa juga siswa secara bergiliran dalam kelompok belajarnya secara bergiliran berperan sebagai guru. Maksud dari memprediksi pertanyaan di sini adalah siswa belajar untuk membuat soal baru berdasarkan soal yang telah dipelajari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Menurut Palincsar dan Brown seperti yang dikutip oleh Slavin (1997) bahwa strategi reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan keterampilan metakognitif melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa yang berkemampuan rendah. Peranan (tugas) guru dalam Reciprocal Teaching menurut Palinscar dan Brown (1984) adalah sebagai berikut : 1. Pada tahap awal pembelajaran , guru bertanggung jawab memimpin tanya jawab dan melaksanakan keempat strategi Reciprocal Teaching yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi. 2. Guru menerangkan bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi setelah membaca. 3. Selama membimbing siswa melakukan latihan mengunakan empat strategi Reciprocal Teaching, guru meminta siswa berkelompok dalam menyelesaikan tugas.. 4. Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa adanya guru, dan berperan sebagai guru. 5. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam tanya jawab ke tingkat yang lebih tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Reciprocal teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa memahami bacaan dengan baik. Model reciprocal teaching mengutamakan peran aktif siswa dalam pembelajaran untuk membangun proses berfikir siswa sehingga siswa dapat lebih berfikir kreatif . Hal itu sejalan dengan prinsip dasar konstruktivisme menurut Supomo (Nuryani, 2003:22) prinsip konstruktivisme adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan pengalaman belajar belajar dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan 2. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara. 3. Mengintergrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkrit misalnya untuk memahami suatu konsep matematika melalui kegiatan kehidupan sehari-hari. 4. Mengintergrasikan pembelajaran pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara siswa, guru dan siswa. 5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 6. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga pembelajaran menjadi menarik dan siswa rajin belajar. Proses pembelajaran merupakan suatu proses aktif siswa yang sedang belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan suasana belajar yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa. Berdasarkan pandangan konstruktivisme untuk lebih mengoptimalkan model pembelajaran resiprokal, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Menurut Michael (Rahma.2004,26) kelompok belajar adalah merupakan cara yang memadai , mendukung konstruksi pengetahuan individu dengan berbagai cara dari setiap anggota kelompok tersebut .Djamaroh (2002:147) mengatakan bahwa proses kelompok adalah usaha untuk mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga terciptanya kelas yang bergairah dalam belajar. Sehingga diharapkan belajar kelompok dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan menjadikan belajar itu menjadi sesuatu yang menyenangkan dan dengan diterapkannya pembelajaran resiprokal dengan cara pembagian kelompok diharapkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan reciprocal teaching merupakan strategi dalam pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mandiri siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika. Atau dapat dikatakan bahwa reciprocal teaching adalah suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan (menyusun) pertanyaan selanjutnya atau soal selanjutnya dari soal yang semula disodorkan kepada siswa . D. Langkah - Langkah Pelaksanaan Reciprocal Teaching yang Akan Dilaksanaakan Peneliti Berdasarkan pada uraian di atas langkah – langkah pelaksanaan reciprocal teaching yang akan dilaksanakan peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peneliti mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada setiap pertemuan. Bahan ajar tersebut meliputi soal pretes, postes dan soal – soal latihan. Soal – soal latihan yang digunakan berupa soal cerita. 2. Pada pertemuan pertama peneliti memperagakan peran sebagai guru kepada para siswa. Peneliti memberikan soal kepada siswa kemudian membimbing siswa untuk merangkum atau memahami isi soal, membentuk model matematika dari soal dan menyelesaikannya. Kemudian meminta siswa untuk membuat soal baru yang bisa diselesaikan, dan peneliti meminta salah satu siswa untuk menuliskan soal serta jawaban yang telah dibuat (dengan maksud untuk melatih siswa menjelaskan kembali pengetahuan yang di dapat ). 3. Pada pertemuan berikutnya siswa berkelompok dan secara bergiliran berperan sebagai guru dalam kelompoknya untuk menyelesaikan soal – PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 soal yang diberikan, dan membuat satu soal baru yang nanti akan dipresentasikan bersama dengan hasil penyelesaian soal yang diberikan oleh peneliti. 4. Selanjutnya setiap wakil dari kelompok harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta soal yang telah mereka buat. E. Materi Bentuk Aljabar yang Dijadikan Objek Penelitian Aljabar digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan baik aritmatika, biologi, kimia, fisika, ekonomi, dan sebagainya. Permasalahan tersebut terlebih dahulu ditulis dalam bentuk aljabar. a) Persamaan Linear Satu Variabel Suatu kalimat yang dapat ditentukan benar atau salah adalah kalimat yang nilai kebenarannya dapat dipastikan. Kalimat seperti ini disebut pernyataan. Contoh pernyataan: Jumlah dari dua dan tiga adalah lima. Contoh kalimat salah: Limabelas habis dibagi tujuh. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya. Perhatikan kalimat berikut ini: …+5=12 Kalimat tersebut belum diketahui kebenarannya. Jika … tersebut diganti dengan 3 maka kalimat bernilai salah sedangkan bila diganti dengan 7 maka kalimat bernilai benar. Lambang “…” tersebut disebut dengan peubah atau variabel, sedangkan 5 dan 12 disebut konstanta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kalimat terbuka Variabel Konstanta (i) x + 4 = 9 x 4 dan 9 (ii) 2y – x = 7 y dan x 2 dan 7 (iii) 2z + 1 = 23 z 2,1,dan 23 22 Bentuk (i) dan (iii) merupakan bentuk persamaan linear satu variabel dan bentuk (ii) merupakan bentuk persamaan linear dua variabel. Persamaan adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel dan variabel tersebut berpangkat satu. Untuk menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian persamaan linear satu variabel ada dua cara, yaitu dengan: 1. Metode coba-coba Metode ini tidak terlalu efektif untuk digunakan karena menjadi sangat tidak jelas penyelesaiannya. Kecuali jika diberikan himpunan semestanya untuk mencari jawaban. Contoh : selesaikan persamaan berikut ini 3x – 1 = 14, jika x adalah anggota himpunan A = {3,4,5,6}! Jawab : 3x – 1 = 14, jika x = 3, maka 3(3) – 1 = 8 (salah) x = 4, maka 3(4) – 1 = 11 (salah) x = 5, maka 3(5) – 1 = 14 (benar) x = 6, maka 3(6) – 1 = 19 (salah) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Jadi penyelesaian 3x – 1 = 14, adalah 5. 2. Mencari persamaan-persamaan yang ekuivalen Contoh: Selesaikan persamaan berikut ini 3x – 1 = 14, Jawab: 3x – 1 = 14 kedua ruas ditambahkan 1 ⇔ 3x – 1 + 1 = 14 + 1 3x = 15 kedua ruas dikalikan 1/3 ⇔ 3x = 15 ⇔ 1/3(3x) = 1/3(15) ⇔ x=5 Jadi , nilai x yang diminta adalah 5. Materi penerapan bentuk aljabar yaitu menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam menyelesaikan soal cerita adalah membuat model matematika dari soal tersebut. Dalam pemodelan matematika, data dalam soal diterjemahkan ke dalam bentuk persamaan. Langkah-langkah penyelesaian soal cerita adalah sebagai berikut: 1) Menentukan sebuah huruf sebagai peubah 2) Membentuk persamaan 3) Menyelesaikan persamaan itu Contoh soal : Berat Ika 3 kg lebihnya dari berat badan Rina. Jika berat Rina x kg, dan berat badan Ika 12kg. Berapakah berat badan Rina? Jawab: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Berat Rina = x Berat Ika = 12 Berat Ika = 3 + x ⇔ 12 = 3 + x ⇔ 12 – 3 = 3 – 3 + x ⇔ 9 =x Jadi berat badan Rina adalah 9 kg b) Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Pertidaksamaan adalah suatu kalimat terbuka yang menggunakan lambang “<”, “>”, “ ≤”, dan “≥”. Pertidaksamaan linear satu variabel adalah suatu kalimat terbuka yang hanya memuat satu variabel dan variabel tersebut berderajat satu, yang dihubungkan oleh lambang “<”, “>”, “ ≤”, dan “≥”. Contoh: y + 3 ≤7 , z – 2 ≥ 4 Sifat – sifat pertidaksamaan adalah: 1. Jika pada suatu pertidaksamaan kedua ruasnya ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama, maka akan diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian 3x – 7 > 2x + 2 jika x merupakan anggota {1,2,3,…,15} ! Jawab: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 x − 7 > 2 x + 2 : x ∈ {1,2,3,...,15} ⇔ 3x − 2 x − 7 > 2 x − 2 x + 2 25 (Kedua ruas dikurangi 2 x ) ⇔ x−7 > 2 (Kedua ruas ditambah tujuh ) ⇔ x−7+7 > 2+7 ⇔ x>9 Jadi, himpunan penyelesaiannya = {10,11,12,13,14,15} 2. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif, maka akan diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula. Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian dari 4 x − 5 ≤ x + 22 , jika variable x merupakan anggota {0,1,2,…} ! Jawab: 4 x − 5 ≤ x + 22 ; x ∈ {0,1,2,...} ⇔ 4 x − x − 5 ≤ x − x + 22 ⇔ 3 x − 5 ≤ 22 ⇔ 3 x − 5 + 5 ≤ 22 + ⇔ 3 x ≤ 27 ⇔ ⇔ 3 x 27 ≤ 3 3 x≤9 Jadi, HP = {x x ≤ 9; x ∈ C} = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} 3. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif yang sama maka diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula, jika tanda pertidaksamaan dibalik. o Tanda > dibalik menjadi < o Tanda ≤ dibalik menjadi ≥ o Tanda < dibalik menjadi > o Tanda ≥ dibalik menjadi ≤ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari 3 x − 2 ≤ 5 + 10 x , x ∈ Q ! Jawab: 3 x − 2 ≤ 5 + 10 x, x ∈ Q ⇔ 3 x − 10 x − 2 ≤ 5 + 10 x − 10 x ⇔ − 7x − 2 ≤ 5 ⇔ − 7x − 2 + 2 ≤ 5 + 2 Kedua ruas dikurangi 10 x Kedua ruas ditambah 2 ⇔ − 7x ≤ 7 1 1 ⇔ − (− 7 x ) ≤ − 7 7 7 ⇔ Kedua ruas dikalikan − x ≥ −1 Karena dikalikan dengan − 1 7 1 maka tan da ≤ berubah menjadi ≥ 7 Materi penerapan bentuk aljabar yaitu menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Langkah pertama yang harus ditempuh dalam menyelesaikan soal cerita adalah membuat model matematika dari soal tersebut. Dalam pemodelan matematika, data dalam soal diterjemahkan ke dalam bentuk pertidaksamaan. Langkah-langkah penyelesaian soal cerita adalah sebagai berikut: 1) Menentukan sebuah huruf sebagai peubah 2) Membentuk pertidaksamaan 3) Menyelesaikan pertidaksamaan itu Contoh: Uang saku Kiki Rp.2.000,00 lebih banyak dari uang saku adiknya. Setiap hari ibunya memberi uang kepada Kiki dan adiknya setinggi- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 tingginya Rp.15.000,00. Tentukan batas maksimal uang saku Kiki dan adiknya! Jawab: Misalkan uang saku Kiki adalah x maka uang saku adiknya adalah (x − 2.000) . Sehingga: Uang saku Kiki + uang saku adik ≤ 15.000 ⇔ x + ( x − 2.000 ) ≤ 15.000 ⇔ 2 x − 2.000 ≤ 15.000 ⇔ 2 x ≤ 17.000 ⇔ x ≤ 8.500 Jadi, uang saku Kiki maksimal Rp. 8.500,00 sedangkan uang saku adiknya adalah Rp. 6.500,00 F. Kerangka Berfikir Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan kerangka berpikir dalam penelitian ini, adalah bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dipengaruhi oleh kemampuan dan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Diantara faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika adalah faktor model pembelajaran, suatu strategi atau cara belajar mengajar merupakan penunjang dari tujuan pembelajaran. Semakin baik guru menguasai dan menggunakan stateginya maka semakin efektif pencapaian tujuan belajar. Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tujuan agar materi yang diajarkan dapat dikuasai siswa dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 kenyataanya, harapan itu belum sepenuhnya dapat terwujudkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan siswa adalah reciprocal teaching diharapkan dengan pendekatan tersebut siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya, dan agar prestasi yang didapat siswa akan mengalami peningkatan. G. Hipotesis Penggunaan reciprocal teaching model dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar dengan sub pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada siswa kelas VII serta dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimental yaitu peneliti melakukan penelitian tanpa menggunakan kelompok kontrol. Penelitian ini adalah kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian diadakan dari tanggal 11 November 2009 sampai dengan 23 November 2009 di SMP Negeri 4 Depok. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto1989 :102). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Depok Tahun ajaran 2009-2010. Besarnya sebanyak 108 siswa. Latar belakang kehidupan sosial ekonomi siswa di sekolah ini cukup beragam, begitupun dengan latar belakang kemampuan akademik siswa, mulai dari yang kemampuan akademiknya tinggi, sedang sampai dengan rendah. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 104) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang kita teliti. Karena populasi berasal dari kelas yang sama maka tiap kelas mempunyai peluang yang 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 sama untuk ditetapkan sebagai sampel. Kemudian dipilih secara random, dan akhirnya terpilihlah kelas VIIB dengan jumlah siswa 36 sebagai sampelnya. Alasan sampel dipilih secara random karena siswa di sekolah ini tidak dgolongkan berdasarkan kemampuan akademiknya. C. Treatment Dalam penelitian ini, peneliti akan mengajar sendiri dalam kelas yang menjadi sampel penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Peneliti mengajar dengan menggunakan reciprocal teaching model pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar. Sebelumnya siswa telah mendapat pengajaran tentang materi tersebut. Sebelum proses pembelajaran oleh peneliti dimulai siswa terlebih dahulu diberikan soal pre-tes. Kemudian peneliti menjelaskan pada siswa cara belajar dengan menggunakan reciprocal teaching model. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok dan masing – masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa mempraktekkan model pembelajaran resiprokal tersebut dalam kelompok untuk menyelesaikan beberapa soal. Kemudian hasil diskusi mereka, dipresentasikan di depan kelas. Peneliti kemudian memberikan kesimpulan akhir, dan siswa diberikan soal post-tes. Langkah – langkahnya sebagai berikut : 1. Peneliti mempersiapkan bahan ajar yang akan digunakan pada setiap pertemuan. Bahan ajar tersebut meliputi soal pre-tes, post-tes dan soal – PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 soal latihan. Soal – soal latihan yang digunakan berupa soal cerita. 2. Pada pertemuan pertama peneliti memperagakan peran sebagai guru kepada para siswa. Peneliti memberikan soal kepada siswa kemudian membimbing siswa untuk merangkum atau memahami isi soal, membentuk model matematika dari soal dan menyelesaikannya. Kemudian meminta siswa untuk membuat soal baru yang bisa diselesaikan, dan peneliti meminta salah satu siswa untuk menuliskan soal serta jawaban yang telah dibuat. 3. Pada pertemuan berikutnya siswa berkelompok dan secara bergiliran berperan sebagai guru dalam kelompoknya untuk menyelesaikan soal – soal yang diberikan, dan membuat satu soal baru yang nanti akan dipresentasikan bersama dengan hasil penyelesaian soal yang diberikan oleh peneliti. 4. Selanjutnya setiap wakil dari kelompok harus mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta soal yang telah mereka buat. D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut : desain pembelajaran, lembar kerja siswa, tes yang diadakan dua kali yaitu pre-tes yang diadakan pada awal sub-pokok bahasan dan post-tes yang diadakan pada akhir pokok bahasan, lembar pengamatan keaktifan siswa, pertanyaan wawancara untuk mengetahui minat siswa terhadap metode pembelajaran recipcocal teaching model. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 1. Desain Pembelajaran Desain pembelajaran terdiri dari rancangan kegiatan belajar mengajar yang meliputi komponen – komponen sebagai berikut: bidang studi, pokok bahasan, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kegiatan, penilaian, dan pembuatan Rencana Pembelajaran. 2. Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa ini digunakan sebagai bahan diskusi siswa dalam kelompok. Siswa diajak untuk berdiskusi menyelesaikan soal-soal penerapan bentuk aljabar dengan menggunakan reciprocal teaching model. Dengan demikian siswa diharapkan bias terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan , pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto 1989 : 123) Dalam penelitian ini instrumen dibagi menjadi dua yaitu pre-tes dan post-tes. Pre-tes diberikan sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model diberikan. Pre-tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang penerapan bentuk alajabar yang telah diajarkan oleh guru. Sedangkan post-tes bertujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan reciprocal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 teaching model. Soal-soal pre-tes dan post-tes mencakup tentang aplikasi persamaan dan pertidaksamaan linear. 4. Pertanyaan wawancara Penelitian ini juga ingin melihat minat siswa terhadap pembelajaran penerapan bentuk alajabar dengan menggunakan reciprocal teaching model untuk meyakinkan peneliti bahwa siswa benar-benar berminat terhadap pembelajaran tersebut, maka peneliti mengadakan wawancara. Wawancara hanya dilakukan pada beberapa siswa saja, wawancara dilakukan setelah pembalajaran penerapan bentuk alajabar dengan reciprocal teaching model selesai diajarkan. Pertanyaan wawancara tersebut adalah sebagai berikut: a. Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran penerapan bentuk aljabar khususnya tentang aplikasi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan reciprocal teaching model ini? Mengapa? b. Apakah kamu merasa terbantu dalam mempelajari penerapan bentuk aljabar ini dengan reciprocal teaching model dalam kelompok diskusi? Mengapa? c. Dalam diskusi umum ataupun kelompok kamu dituntut untuk aktif berpendapat. Bagaimana perasaan kamu? Apakah merasa senang atau terpaksa? Mengapa? d. Ketika dalam diskusi umum guru memberikan pertanyaan, apakah kamu akan berusaha menjawab? Mengapa? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 e. Ketika dalam diskusi kelompok, kamu akan ikut ambil bagian dalam diskusi itu atau kamu hanya menyerahkan semuanya pada teman yang kelompokmu? Mengapa f. Setelah diadakan diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil belajar dalam kelompok di depan kelas. Apakah kamu mau mewakili kelompok kamu untuk presentasi di depan kelas? E. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan ( Suharsimi Arikunto 1986 : 58 ). Jadi tes penerapan bentuk aljabar ini dikatakan valid apabila isi dari tes prestasi belajar tersebut mencakup semua materi penerapan bentuk aljabar. Berikut adalah kisi-kisi dari tes yang diberikan kepada siswa : Tabel 3.1 Tabel Kisi – Kisi Tes Kompetensi Dasar Iindikator 1. Mengubah 3.1 Membuat Soal masalah ke model dalam model matematika matematika dari masalah berbentuk persamaan linear yang satu variabel. berkaitan persamaan dengan dan 2. Menyelesaikan model pertidaksamaan linear satu matematika suatu masalah variabel. yang berkaitan dengan 1,2,3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persamaan linear 35 satu variabel. 3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. 3. Mengubah masalah ke 4,5 dalam model matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. 4. Menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. F. Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Untuk analisa kuantitatif akan digunakan data dari hasil pre-tes dan pos-tes yang kemudian dianalisis secara statistik. Sedangkan untuk analisa kualitatif deskriptif akan menggunakan data hasil pengamatan peneliti saat pelaksanaan penelitian. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan langkah sebagai berikut : 1. Analisis Hasil Pre-tes dan Pos-tes Pre-tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang berhubungan dengan penerapan aljabar sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching dan pos-tes digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan 36 masalah matematika yang berhubungan dengan penerapan aljabar setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching. Penilaian pre-tes dan post-tes berdasarkan kriteria berikut ini : Tabel.3.2 Tabel Pedoman Pemberian Skor No . Kualitas pekerjaan Skor 1. Mengerjakan dengan langkah yang lengkap, benar dan hasil 5 akhir benar 2. Mengerjakan dengan langkah lengkap dan benar tetapi hasil 4 akhir salah 3. Mengerjakan dengan langkah yang tidak lengkap dan hasil 3 akhir benar 4. Mengerjakan dengan langkah yang tidak lengkap atau langkah 2 salah dan hasil akhir salah 5. Mengerjakan hanya langkahnya saja (hanya menuliskan 1 diketahui) 6. Tidak mengerjakan sama sekali 0 Maka kemudian digunakan uji-t antara nilai pre-tes dan post-tes untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model dapat meningkatakan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika atau tidak dengan melihat apakah nilai pada post-tes berbeda secara signifikan dengan pre-tes. Peneliti menggunakan uji statistik pengamatan berpasangan karena pengamatan diambil dari individu yang sama yang dikenai dua perlakuan yang berbeda sehingga dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah penelitian dan oleh karena itu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 membentuk suatu pasangan (Walpole 1995 ; Kurniawan, 2008). Untuk menguji hal tersebut digunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-tes Paired Sample dengan bantuan Software SPSS 16.00 for Windows Uji hipotesis : H0 : μ1 = μ2 tidak ada peningkatan nilai pre-tes post-tes siswa setelah penggunaan reciprocal teaching model. H1 : μ1 < μ 2 terdapat peningkatan nilai pre-tes post-tes siswa setelah penggunaan reciprocal teaching model. Dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05) Kriteria yang digunakan : a. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung dengan ttabel. Tabel 3.3 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung dengan ttabel H0 diterima : | thitung | < | ttabel | H0 ditolak : | thitung | > | ttabel | Dengan ttabel ( ; v = n − 1) dimana n menyatakan banyaknya jumlah subjek penelitian . pada penelitian ini banyaknya subjek penelitian adalah 36 siswa, maka v = 36 – 1 = 35 dengan ttabel (0,05;35) = 1,645 b. Pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikansi (α) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Tabel 3.4 Pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikansi (α) H0 diterima : Asymp sign. (2-tailed) > α H0 ditolak : Asymp sign. (2-tailed) < α Akan tetapi sebelum diadakannya pengujian t-tes, peneliti terlebih dulu menguji apakah nilai pre-tes dan nilai post-tes dari satu sample yang sama tersebut berdistribusi normal sehingga dapt menggunakan metode statistik parametrik uji t-tes Paired Sample. Maka peneliti menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov. Uji hipotesis : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal a. Dengan membandingkan Kormogorov-Smirnov Z hitung dengan Kolmogorov-Smirnov Z tabel: Tabel 3.5 Kormogorov-Smirnov Z hitung dengan KolmogorovSmirnov Z tabel H0 diterima : Kolmogorov-Smirnov Z hitung < KolmogorovSmirnov Z tabel H0 ditolak : Kolmogorov-Smirnov Z hitung > KolmogorovSmirnov Z tabel Kolmogorov-Smirnov Ztabel adalah Z (α)=Z0,05 = 1,645 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 b. Dengan melihat Absolut (Dtabel), dengan ketentuan : Tabel 3.6 Pengambilan Keputusan dengan Absolut (Dtabel) H0 diterima : Dhitung < Dtabel H0 ditolak : Dhitung > Dtabel Absolut (Dtabel) didapat dengan rumus : D = 1,36 n di mana n menyatakan banyaknya jumlah subjek penelitian. Maka Absolut (Dtabel) adalah D = 1,36 n = 1,36 36 = 0,227 c. Dengan melihat angka signifikansi (α), dengan ketentuan : Tabel 3.7 Pengambilan Keputusan dengan Angka signifikansi (α) H0 diterima : Asymp sign. (2-tailed) > α H0 ditolak : Asymp sign. (2-tailed) < α 2. Analisis Wawancara Minat Siswa Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan reciprocal teaching model benar-benar menarik minat siswa, maka hasil wawancara yang sudah ada kemudian disimpulkan dengan melihat item pertanyaan dan jawaban dengan sistem coding artinya jawaban yang sama disatukan dan diurutkan dari yang paling banyak muncul. Sampel wawancara ini dipilih berdasarkan kekhasan dan keistimawaan dalam kasus tertentu. Pada penelitian ini beberapa siswa yang aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 dipilih sebagai objek wawancara untuk mempermudah pengambilan data secara lisan terhadap siswa yang diwawancara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Sebelum Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Depok Sleman. Sampel yang diteliti adalah siswa kelas VII semester I tahun ajaran 2009-2010 yang terdiri dari 36 siswa 19 putra dan 17 putri. Siswa yang terlibat adalah siswa yang telah mempelajari materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Sebelumnya peneliti telah melakukan persiapan sebelum pengajaran yaitu menyusun RPP dan lembar kerja atau diskusi siswa yang telah dibahas pada BAB III. 2. Selama Pembelajaran Pembelajaran diadakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18, 22, dan 23 November 2009 masing-masing berlangsung selama 2 jam pelajaran. Deskripsi pembelajaran dalam tiap pertemuannya dijelaskan sebagai berikut : a. Pertemuan I Pertemuan pertama ini diawali dengan pre-tes yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII B dan berlangsung selama 40 menit. Perlu dicatat bahwa sebelumnya para siswa telah mendapat materi 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 persamaan dan pertidaksamaan linear dari guru matematika mereka. Jadi pre-tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemanpuan siswa dan tingkat penguasaan materi mereka. Setelah pre-tes diadakan, kemudian peneliti menjelaskan kembali materi mengenai persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang sebelumnya telah di berikan oleh guru matematika mereka dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu dengan menggunakan reciprocal teaching model. Peneliti kemudian menjelaskan pada para siswa tentang apa itu reciprocal menyelesaikan teaching soal dan cerita. bagaimana prosesnya dalam Pertama-tama dimulai dengan pengenalan tahapan yang ada dalam reciprocal teaching model yaitu, membaca soal, merangkum atau memahami isi soal dan menyelesaikannya, kemudian membuat soal baru dan menjelaskan tentang soal tersebut. Tetapi dalam pertemuan ini, untuk membuat soal baru langsung dilakukan oleh siswa sendiri. Peneliti memulai dengan memberikan contoh soal persamaan linear sebagai berikut : Diketahui harga sepasang sepatu dua kali lipat harga sepasang sandal. Seorang pedagang membeli 4 pasang sepatu dan 3 pasang sandal. Pedagang tersebut harus membayar Rp. 275.000,00. Tentukan harga sepasang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 sepatu dan sepasang sandal. Kemudian tentukan harga 3 pasang sepatu dan 5 pasang sandal! Peneliti membacakan soal tersebut dan siswa mendengarkan dengan seksama, kemudian siswa diajak berdialog untuk memahami isi dari soal untuk membuat model matematikanya dan menyelesaikannya dengan tuntunan peneliti di depan kelas. Kemudian siswa diminta untuk mebuat soal baru beserta penyelesaiannya dan salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menuliskan soal beserta penyelesaiannya. Berikut soal yang dibuat oleh siswa : harga sepatu tiga kali lipat dari harga kaus kaki. Seorang ibu membeli sepasang sepatu dan dua pasang kaus kaki dan ia membayar sebesar Rp. 250.000,00. Berapakah harga sepasang sepatu dan harga kaus kaki? Jawab : sepasang kaus kaki = p Sepasang sepatu = 3p Ibu beli sepasang sepatu + 2 pasang kaus kaki = 250.000 3p + 2p = 250.000 5p = 250.000 p = 250.000 : 5 p = 50.000 jadi harga sepasang kaus kaki = 50.000 dan harga sepasang sepatu = 50.000 × 3 = 150.000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Peneliti kemudian mengajak semua siswa untuk melihat hasil pekerjaan yang telah dituliskan di papan tulis dan membahasnya bersama. Setelah itu siswa di berikan contoh soal lagi tentang pertidaksamaan linear. Contoh soalnya adalah sebagai berikut : Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukluran panjang (x+10) cm lebar (x – 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum (panjang, lebar, tinggi minimum) balok tersebut. Sama halnya seperti pada contoh soal pertama tentang persamaan linear, peneliti melakukan tanya jawab untuk merangkum informasi apa yang ada pada soal atau memahami isi soal dan membuat model matematikanya kemudian menyelesaikannya bersama – sama dengan siswa. Seperti pada kegiatan sebelumnya setelah soal diselesaikan peneliti meminta siswa untuk membuat soal baru dan salah satu siswa menuliskan soal tersebut di papan tulis. Berikut soal yang dibuat siswa : Pesegi panjang mempunyai panjang (x + 7) cm dan lebar (x – 2) cm. Jika kelilingnya tidak kurang dari 50 cm, tentukan luas minimum persegi panjang tersebut! Jawab: Diketahui : panjang = x + 7 Lebar = x – 2 Keliling ≥ 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 2( x + 7 + x – 2 ) ≥ 50 2x + 14 + 2x – 4 ≥ 50 4x + 10 ≥ 50 4x + 10 – 10 ≥ 50 – 10 4x 4x 4 ≥ 40 ≥ 40 4 x ≥ 10 Panjang minimum = 10 + 7 = 17 Lebar minimum = 10 – 2 = 8 Luas mninimun = 17 × 8 = 136 Pada penelitian hari pertama ini memang sedikit sulit untuk membiasakan siswa berdialog bersama. Banyak yang diam meski sebenarnya mereka tahu apa yang harus mereka jawab. Terkadang mereka hanya berbisik-bisik pada kawan sebelahnya. Tetapi ada siswa yang juga aktif bertanya dan menjawab. Tetapi lama kelamaan siswa mulai terbiasa dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir pertemuan peneliti meminta siswa untuk mempersiapkan diri karena pada pertemuan berikutnya mereka akan berperan sebagai guru dalam kelompok. b. Pertemuan II Dalam pertemuan kedua ini siswa diingatkan kembali tentang reciprocal teaching model yang pada pertemuan sebelumnya sudah dilakukan bersama-sama dalam kelas. Kemudian siswa dibagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 dalam kelompok. Kelompok ini adalah kelompok tetap diskusi mereka. Siswa dalam kelompok akan bergiliran berperan sebagai guru dan siswa. Setiap kelompok diberikan 4 soal yang harus diselesaikan dan harus membuat satu soal baru. Tetapi dalam kelompok tersebut mereka mempunyai soal pokok yang harus diselesaikan dan akan mereka presentasikan di depan kelas oleh salah seorang wakil dari kelompoknya bersama dengan soal yang telah dibuat. Kelompok satu menyelesaikan soal nomor 1, kelompok 2 soal nomor 2, kelompok 3 soal nomor 3, kelompok 4 soal nomor 4, kelompok lima soal nomor lima, demikian seterusnya. Dalam kelompok tiga yang terdiri dari 4 orang siswi yaitu : Adinda (S1), Cahya (S7), Fathika (S13), dan Intan (S19) sempat terjadi kebingungan sesaat karena salah satu dari mereka tidak ada yang mau berperan sebagai guru. Berikut transkrip saat mereka kebingungan: (S1) : siapa yang mau jadi guru nih?? (S13) : kamu aja. (S1) : enggak mau, aku gak bisa. Kamu aja ya tan! (S19) : aku juga ga mau. Cahya kamu duluan aja! (S7) : masa aku? Jangan aku. Setelah peneliti perhatikan ternyata siswa dalam kelompok tersebut hampir semuanya pemalu. Kemudian peneliti memberikan semangat bahwa tidak perlu malu dan takut salah karena semuanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 sedang belajar.dan akan mendapatkan giliran untuk menjadi guru dalam kelompok. ( Peneliti ) : ada apa ini? Kenapa saling tunjuk? Siapa saja yang mulai kan sama aja nanti semua kebagian kok. Semakin cepat kalian mulai semakin baik. Soal-soalnya bisa di kerjakan. Enggak usah malu. (S1) : ya udah bu, aku aja yang duluan. Temen-temen tapi kalau aku salah ngomong jangan di ketawain ya. (S7) (S13) (S19) : iya enggak. Akhirnya mereka memulai diskusi mereka dengan salah satu siswa yang menjadi motor atau berperan sebagai guru untuk menyelesaikan soal nomor 1. Mereka bekerja sama dengan baik dan terlihat ada peningkatan dialog karena ternyata ada siswa yang belum mengerti tentang materi persamaan linear dan dia tidak sungkan untuk bertanya pada teman yang berperan sebagai guru tersebut. Berikut transkripnya : (S1) : teman-teman ini soal yang harus kita kerjakan. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! (dibacakan dengan perlahan dan teman-teman yang lain mendengarkan) Udah jelas kan? Yang diketahuinya apa ya? (S19) : itu loh panjang sisi sama panjang alasnya. (S1) : iya panjang alasnya harus diapain? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 (S7) : diganti pake lambang n aja. (S1) : hmmm, Apa yang diganti panjang sisi atau panjang alas? (S19) : panjang alas berarti n-5, gitu ya? kan panjang alas segitiga sama kaki 5 cm kurangnya dari panjang sisi bener ga sih? (S1) : hmmm, masa sie? Coba di lihat lagi. (S13) : kok bisa gitu? Gimana sih? Aku ga ngerti. (S1) : kita liat bareng-bareng deh panjang alas segitiga sama kaki 5 cm kurangnya dari panjang sisi gitu. Berati panjang sisinya kita ganti jadi n terus pnjang alasnya n-5. Ngerti gak? (S19) : nah iya bener gitu.hehe (S13) : Ooow iya ngerti. (sambil senyum-senyum) (S1) : udah ngerti kan, terus keliling segitiga rumusnya apa?. (S7) : keliling segitiga sama kaki ya? (S1) : iya apa coba? (S13) : sisi + sisi + alas. Bener kan? Ayo dihitung. (mereka masing-masing menghitung) (S1) : aku udah dapat jawabannya. Kalian dah selesai? (S19) : aku udah. (S7) : aku juga udah, ni hasilnya K = sisi + sisi + alas 25 = n + n + n – 5 30= 3n n = 10 (mereka mencocokan jawaban masing-masing) (S1) : nah klo gitu berarti kita sudah tau bahwa panjang sisi segitiganya 10 cm. Terus kita disuruh bikin soal ya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 (S7) : iya nih. (S1) : ya udah yuk, ada yang punya ide kita buat soal kaya gimana? (S13) : gimana donk bu guru? ( sambil cekikikan) (S1) : ini kan tentang segitiga, kalo kita buat soal tentang segi empat aja atau gimana? (S19) : Buat soal yang gampang aja biar ga bingung. Kaya kemarin aja yang dicontohin ibunya tuh tentang buku-bukuan atau pensil gitu. (S1) : ahhh iya boleh tuh, tentang beli pensil ma pulpen aja ya. Pulpen bahasa indonesianya apa sih?hehehe (S7) : iya yang gampang aja. Kayak gitu aja. (S1) : ya udah harga pulpen eh apa bolpoin ya lebih mahal dari pensil kan, misal beli 5. yang mana yang 3 yang mana yang 2 tuh pensil apa pulpen? (S7) : pensil 3 pulpen 2 aja (S1) : iya boleh, terus gimana dong…pulpen kan lebih mahal tuh jadi 2 kali lipatnya pensil aja ya. biar enak. (S19) : Terus gimana 5 barang itu dibeli dengan harga berapa? (S13) : coba kalo 10.000 (S1) : pulpen nya 2x lipat pensil berarti kalau pulpennya 2 kan jadi 2×2 itu 4,. Jadi 7 pensil harganya 10.000. satu pensilnya berarti…? (S7) : susah tau ngitungnya (S13) : hehehe iya susah masa harganya koma-komaan. (S1) : 10.000 ga bisa, 15.000 jg susah.berapa donk. 7.000 aja gimana? (S19) : (sambil ngitung) kemurahan tau masa cuma 1000 harganya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 (S1) : ya dah 21.000 aja kan kalau dibagi 7 jadi 3000 (S7) : terus pulpennya 6.000 ya (S13) : iya udah gitu aja soalnya. (S1) : iya jadi gini ya, Harga 2 bolpoint dan 3 pensil sama dengan 21.000. jika harga bolpoint 2 kali lipat pensil. Berapakah harga bolpoint dan pensil tersebut. (S19, S13, S7) : iya iya tulis-tulis. Dari kelompok ini cukup terlihat kerjasama yang baik, peran guru yang dipegang oleh Adinda (S1) cukup baik dilakukan. Mereka bersama-sama belajar dari tidak tahu menjadi tahu. Pada kelompok dua, empat, lima, tujuh dan delapan semuanya berjalan dengan baik. Mereka antusias untuk melaksanakan proses diskusi dalam kelompoknya. Dan pada kelompok dua yang terdiri atas sekar (S5), chintami (S8), fajrihani (S11), nisa (25). Mereka sangat antusias untuk berperan sebagai guru dan menyelesaikan setiap soal yang ada.Berikut transkripnya : (S25) : temen-temen aku jadi guru yang pertama ya, nanti abis aku baru chintami, hani terus sekar. (S5) : gak mau, aku dulu aja. (S25) : aku dulu aja ya. sekar nanti soal no 3 aja. (S11) : iya udah, nisa aja yang mulai duluan. (S25) : ya udah yuk mulai. Aku bacain soalnya ya. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 ( soal dibacakan dengan perlahan) Yang diketahui dari soal ini apa? (S8) : kita harus ganti pake lambang dulu ya? (S25) : iya yang diketahuinya kita misalkan pake lambang. (S5) : kalo pensil kita ganti x gimana? (S25) : iya boleh.(sambil mencatat) (S11) : terus gimana harga bukunya ga dimisalkan juga? kan sama dengan harga 2 pensil? (S25) : iya kan dah kita misalkan untuk pensil kita ganti x trs untuk buku kan harganya 2 kali pensil berati jadi 2x. (S5) : iya bener gitu, aku juga mikirnya gitu. (S25) : terus lanjut ke soal lagi ya, seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. (S8) : jadi 3buku + 2pensil = 12.000 ? (S11) : kan buku 2x jadi gini dong 3 kali dalam kurung 2x tambah 2x sama dengan 12.000 (sambil menulis 3(2x) + 2x = 12.000) (S25) : iya gitu, yuk kita hitung. 3 dikali 2x sama dengan 6x terus d tambah 2x kan ya jadi 8x sama dengan 12.000. x = 12.000 dibagi 8. Berapa tuh hasilnya? Serentak menjawab : 1500 (S25) : lanjut ke soal, harga 3 pensil berarti 3 ×1500 Serentak menjawab : 4500 (S25) : jadi harga 3 pensil 4500. hmmmm, selesai. (S11) : seru ya, ternyata gampang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (S5) 52 : lanjut ke soal baru aja ya, buat soal presentasinya abis ini aja. Aku pengen ngerjain soal nomer 3. (S8) : boleh ya? ya udah deh yuk. Hal yang sama seperti pada kelompok 2 juga terjadi pada kelompok 5 yang terdiri dari Safira, Dheanisa, Fara, dan Lyoni. Mereka saling berebut menentukan giliran yang menjadi guru dan siapa yang akan maju presentasi di depan kelas. Tetapi karena keterbatasan waktu setiap siswa tidak mendapatkan giliran. Ternyata untuk menjalankan reciprocal teaching model ini dibutuhkan waktu yang cukup banyak. Masalah terjadi pada kelompok satu dan enam. Dimana dalam kedua kelompok ini terdapat siswa yang cukup sulit untuk dilunakkan. Dalam kelompok sembilan terjadi ketidakcocokan dalam bekerja sama. Ada siswa yang sama sekali tidak dapat bekerja dalam kelompok, dan dia memilih untuk mengerjakan soal itu sendiri. Dalam kelompok enam terdapat siswa yang acuh tak acuh dan tidak menghiraukan apa yang dilakukan oleh temanteman kelompoknya hal ini terjadi karena dia tidak suka matematika. Seperti yang telah diungkapkan pada paragraph sebelumnya, bahwa dalam perencanaan pembelajaran sebelumnya diprediksikan semua siswa bisa berperan sebagai guru dalam kelompoknya. Tetapi dalam kenyataannya semua tidak bisa terlaksana, hanya dua siswa saja yang mendapatkan giliran dalam kelompoknya masing- 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masing. Para siswa membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan soal – soal tersebut dalam kelompok mereka. Akibatnya diskusi mereka dalam kelompok harus dihentikan dan dilanjutkan dengan presentasi kelompok agar alokasi waktunya tetap mencukupi. Kemudian wakil dari kelompok yang tidak mendapatkan giliran untuk menjadi guru mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas. Dimulai dari kelompok dua diwakili oleh Sekar yang bersedia dan menawarkan diri untuk mempresentasikan pekerjaannya tentang persamaan linear terlebih dahulu. Berikut trasnkrip diskusi presentasi mereka : (S5) : temen-temen saya mempresentasikan wakil hasil dari kerja kelompok kelompok. dua mau (kemudian menuliskan hasil kerja kelompoknya d papan tulis) Harga pensil = x Harga buku = 2x 3 buku + 2 pensil = 12.000 3(2x) + 2x = 12.000 6x +2x = 12.000 8x = 12.000 x = 1500 harga 3 buah pensil = 1500 x 3 = 4500 (dia kemudian menjelaskan apa yang dia tulis. Dan semua siswa sependapat dengan penjelasan yang diberikan sekar tanpa ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 yang bertanya dan hanya memberikan respon jawaban iya benar) Soal yang kelompok dua buat ternyata hampir mirip dengan apa yang mereka kerjakan. Berikut adalah soalnya dan pembahasan yang di jelaskan oleh wakil kelompok di depan kelas. Harga sebuah buku gambar sama dengan harga 2 buah buku tulis. Jika seorang pedagang membeli 4 buah buku gambar dan 6 buku tulis, maka harganya Rp. 18.000,00. Hitunglah harga masing-masing barang! Jawab : Harga buku gambar : k Harga buku tulis : 2k 4 buku gambar + 6 buku tulis = 18.000 4k + 6(2k) = 18.000 4k + 12k = 18.000 16k = 18.000 k = 1125 Jadi, harga buku gambar = 1.125 Harga buku tulis = 2 x 1125 = 2250 Meskipun sedikit tersendat-sendat saat ada di depan kelas karena malu dan takut salah tetapi siswi tersebut tetap berusaha menjelaskan dengan baik. Mungkin karena faktor soal yang lumayan mudah jadi teman-teman kelasnya pun tidak banyak bertanya dan cenderung setuju dan mengiyakan semua yang dijelaskan oleh siswi wakil dari kelompok 2 tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Berbeda ketika kelompok pertama mempresentasikan hasil kerjanya terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal yang kemudian dikoreksi oleh siswi lain. Berikut hasil pekerjaan kelompok pertama: Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? n = umur ana n + 32 = 45 n = 45 – 32 n = 13 umur ibu =13 + 25 = 38 dan umur ana 13 tahun. Kelompok pertama ini salah dalam mencermati kalimat dalam soal. Mereka tampaknya kurang mengerti maksud dari kalimat dalam soal tersebut. Dan ketika ada salah satu siswa yang bertanya pada mereka tentang hasil pekerjaan mereka itu, mereka pun tidak dapat menjelaskan. Kemudian peneliti meminta siswa yang bertanya tersebut untuk menuliskan jawaban yang sudah dia kerjakan dan menjelaskannya. Siswa tersebut kemudian menuliskan dan menjelaskan jawabannya di papan tulis sebagai berikut : Umur Ana = x Umur ibu = x + 25 7 tahun kemudian : Ana = 7 + x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Ibu = 7 + x + 25 = 32 + x (7 + x) + (32 + x) = 45 39 + 2x = 45 2x = 45 – 39 2x = 6 x=3 , ibu = 3 + 25 = 28 Jadi umur Ana adalah 3 tahun, dan umur ibu adalah 28 tahun. Setelah penjelasan yang dilakukan oleh siswa lain tersebut, peneliti kemudian bertanya pada kelompok pertama khususnya dan siswa yang lain juga yang salah dalam mengerjakan soal, apakah sudah mengetahui dimana letak kesalahannya. Mereka pun tahu bahwa mereka salah mencermati kalimat dalam soal. Kemudian presentasi dilanjutkan dari kelompok tujuh. Tetapi karena waktu pembelajaran habis maka diputuskan untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Pada penelitian hari ini cukup banyak kejutan yang terjadi di dalam kelas yang sebelumnya tidak terprediksi oleh peneliti. Sebagian besar siswa menikmati proses belajar dengan metode ini. Ini semua terlihat dari antusiasme mereka meskipun ada beberapa siswa yang terlihat biasa-biasa saja. Dari pertemuan dua ini terlihat bahwa dialog yang terjadi antar siswa itu lebih efektif karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 mereka tidak sungkan untuk bertanya jika tidak mengerti kepada teman – temannya. c. Pertemuan III Pertemuan ketiga ini yang sebelumnya dijadwalkan hanya untuk dilakukan post-tes saja, tetapi karena pada pertemuan sebelumnya ada presentasi siswa yang tertunda maka pertemuan diawali dengan presentasi dan peran siswa sebagai guru di depan kelas untuk memimpin diskusi di dalam kelas. Kelompok tujuh yang mendapatkan giliran untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya yang diwakili oleh Rizal (S29). Berikut kutipan presentasinya : (S29) : teman-teman.hehe (sambil tersipu malu-malu) saya dari kelompok 7 mau mempresentasikan hasil kerja kami kemarin. (sambil menuliskan hasil kerja di papan tulis) 12 × (x+12) ≥ 180 12x + 144 ≥ 180 12x ≥ 180 – 144 12x ≥ 36 x≥3 panjang rusuk = 3+12 =15 temen-temen di soal kan di tulis panjang rusuk kubus x+12 terus jumlah rusuk kubus kan ada 12, terus panjang kawat tidak lebih dari 180, jadi 12 × (x+12) ≥ 180 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (S9) 58 : kalo panjang kawat tidak lebih dari 180 kok tandanya jadi lebih besar sama dengan gitu, bukannya lebih kecil sama dengan ya? (S15) : iya tuh lebih kecil kan kawatnya gak boleh kurang dari 180. (S29) : haaah?? (kebingungan sendiri) (P) : iya sekarang saya bantu ,coba sekarang misalnya gini, rizal mempunyai kelereng tidak lebih dari 5, berarti berapa kelerengnya rizal? (Siswa ) : bisa 5, bisa 4, bisa 3, bisa 2, bisa 1 bu… (P) : itu artinya lebih besar sama dengan 5 atau lebih kecil sama dengan 5? (Siswa) : lebih kecil sama dengan 5 bu. (P) : nah kalo gitu jika panjang kawat tidak lebih dari 180 berarti panjang kawatnya bisa berkisaran berapa? (Siswa) : 160 bisa, 178, 150, (mereka berteriak berebutan menjawab) (P) : jadi lebih kecil sama dengan 180 atau lebih kecil sama dengan 180? (S29) : oo iya bu lebih kecil sama dengan 180..(garuk-garuk kepala) hmmm, iya ya. iya maaf salah ( sambil mengganti tanda yang sudah dia tulis sebelumnya) jadi seperti ini 12 × (x+12) ≤180 12x + 144 ≤180 12x ≤ 180 – 144 12x ≤ 36 x≤3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 dan panjang rusuknya 12 + 3 = 15 udah gak ada yang salah lagi kan teman-teman? (sambil senyum-senyum) (SS) : iya gak ada… (S29) : ya udah ini soal yang kelompok kami buat, dari sebuah kawat akan dibuat sebuah persegi panjang dengan panjang (x+5) cm, lebar x, dan panjang kawatnya adalah 50 cm. hitung panjang dan lebar persegi panjang yang bisa dibuat dari kawat tersebut! Pertama diketahui bahwa panjang kawat sama dengan keliling persegi panjang. Jadi p + l = 50 (Beberapa siswa) : iya.. (S29) : jadi (x +5) + x = 50 2x = 45 x = 22,5 panjang nya = 27,5 Presentasi kemudian dilanjutkan oleh kelompok 5 yang dwakili oleh Dheanisa (S9). Berikut kutipan presentasinya: (S9) : (menuliskan jawaban dari kelompoknya) Diketahui : p = x +10 l=x–4 t=x K ≥ 156 Ditanyakan: panjang, lebar dan tinggi balok tersebut! Jawab : (4 × p) + (4 × l) + (4 × t) ≥ 156 ( 4 × (x +10)) + ( 4 × (x – 4)) +(4 × x) ≥ 156 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 4x + 40 + 4x - 16 + 4x ≥ 156 12x ≥ 156 – 24 12 x ≥ 132 x ≥ 11 panjang = 11 + 10 = 21 lebar = 11- 4 = 7 tinggi = 11 nah teman-teman saya akan menjelaskan hasil pekerjaan kelompok kami. Soalnya berbunyi : Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x –4) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut Dari soal tersebut diketahui panjang lebar dan tinggi dari balok seperti ini ( sambil menunjuk hasil tulisannya di papan tulis) (S30) : Terus K ≥ 156 itu apa? (S9) : itu keliling dari balok. Tapi di soal di bilangnya panjang kawat jadi sama aja sama keliling balok gitu. (4 × p) + (4 × l) + (4 × t) ≥ 156 ini adalah rumus keliling balok. Terus masukin deh apa yang diketahui jadi ( 4 × (x +10)) + ( 4 × (x – 4)) +(4 × x) ≥ 156 trs dapat hasil 4x + 40 + 4x - 16 + 4x ≥ 156 trs setelah d hitung hasilnya x = 11 (S24) : aku nanya dong (sambil mangacungkan tangan) kenapa K ≥ 156 bukan K ≤ 156 ? (S30) : iihh, kan di soalnya di tulis kalo kawat yang dipake tidak kurang dari 156, berarti kan lebih besar sama dengan 156. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 (S24) : oo iya ya.. (Siswa lainnya yang juga kebingungan menganggukan kepala mereka tanda mengerti.) (S30) : jadi panjangnya 21, lebar 7 dan tingginya 11 Terus ini soal yang kami buat : Panjang suatu persegi panjang 4 cm lebih dari lebarnya, dan kelilingnya kurang dari 48 cm. Jika lebarnya x cm. tentukan batas nilai x ! Jawab : p= 4+l l = x, maka p = 4 + x K< 48 2(p+ l) < 48 2( 4+x+x) < 48 8 + 4x < 48 4x < 40 x < 10 begitu temen-temen hasil kerja dari kelompok kami. (P) : Nah presentasi sudah selesai, sekali lagi yang perlu kalian perhatikan dalam mengerjakan soal adalah membaca dengan cermat isi dari soal supaya tidak salah dalam menentukan tanda pertidaksamaannya. Diskusi kelas kali ini terlihat lebih baik siswa terlihat tidak gugup dan berusaha untuk menjelaskan pekerjaan kelompoknya pada teman-temannya. Dalam diskusi kelas kali ini juga terlihat bahwa mereka sering tertukar mengenai tanda pertidaksamaan. Mereka sulit untuk memahami arti kata “tidak melebihi” atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 “kurang dari” sehingga tanda “>”, “<” , “≥”, “≤” sering tertukar dan hal itu dapat menyebabkan jawaban soal menjadi tidak tepat. Setelah diskusi berakhir, mereka kemudian bersiap untuk mengerjakan soal post-tes. Post-tes diadakan selama 40 menit. Setelah post-tes selesai peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa berkaitan dengan minat mereka terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. B. Data dan Analisis Hasil Penelitian 1. Pre-tes dan Post-tes Soal – soal dalam pre-tes dan post-tes masing-masing terdiri atas 5 soal, dan masing-masing soal memiliki bobot nilai 5. Adapun nilai pre-tes dan pos-tes siswa adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre-tes dan Post-tes Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Adinda Putri Nur Afiani Aditya Eka Alvin P. Andhika Deni P. A. Natalia Sekar D.S. Anisa Safira K.W. Annisa Cahya F. Chintami Intan P. Dheanisa Prahma M. Dian Rachma Dita Fajriahni Ema H. Fara Agia A. Fathika M. Fuad Reza P. Gracia Dyah Ayudya Hanun Wisnu Nur S. Ardhya Ilham A. P. Intan Ariningtyas J. Pre-tes Post-tes 8 6,8 3,6 5,2 6,4 4,8 5,2 4 8,8 5,2 5,2 5,2 2,8 6,8 5,2 6,4 3,2 4,8 4 9,2 6,8 4,8 6 10 8 5,2 6 10 5,6 5,6 6,4 6 7,6 7,6 7,2 6,4 6,8 7,6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. Lukas Priambudi Lyoni F. Malau Muh. Amir Yusuf M. Khairuman Syifa Muh. Ma’ruf L. Nisa Fadlilah Utami Normandi Radityo Nugroho W. Rama Dhista Hutama P. Rizal Y. Sahlatus S.F Samsi Ayu Andini Sri Rahmawati Timothy A.P. Ulinnuha Fahmi Wahyu Ariyasha P. Yulius Edo S. 3,2 6,8 5,2 2 6,4 5,6 4,8 6,4 3,6 6,4 4 5,6 6,8 4,4 5,6 4 3,2 63 3,2 9,2 7,2 5,2 6,4 7,6 6 8,8 4,4 8 7,2 7,6 7,6 5,2 8,4 5,2 4,8 Data hasil pre-tes dan post-tes ini kemudian diuji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel. 4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Siswa Kelas VIIB Data berpasangan N 36 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences 1.644 1.1059 Absolute .156 Positive .156 Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z .937 Asymp. Sig. (2-tailed) .344 Dari table di atas didapat Kolmogorov-Smirnov Zhitung = 0,937 < Kolmogorov-Smirnov Ztabel yaitu 1,645. Sedangkan Dhitung = 0,156 < 0,227 dan dengan signifikan (2-tailed) p = 0,344 > 0,05; maka H0 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diterima atau dengan kata lain data nilai pre-tes dan post-tes berdistribusi normal. Kesimpulan : Oleh karena distribusi normal, maka pada variable nilai pre-tes dan post-tes bisa diberi perlakuan dengan menggunakan statistik parametrik, untuk uji-t Paired Sample. Setelah menganalisa data berpasangan adalah berdistribusi normal, maka tahap selanjutnya adalah melihat apakah ada peningkatan atau tidak setelah pembelajaran dilaksanakan. Berikut adalah table yang menunjukan uji t-Paired Sample untuk nilai pre-tes dan post-tes siswa. Tabel 4.3 Hasil Uji t Nilai Pre-Tes-Post-Tes Siswa Mean Pair 1 N Std. Deviation Std. Error Mean Nilai pre-tes 5.156 36 1.4990 .2498 Nilai post-tes 6.800 36 1.5914 .2652 Paired Difference 95% Confidence Mean Std. Interval of the Std. Error Difference Deviation Mean Lower Upper Sig.( t df 2taile d) Pair 1 Nilai pre-tes- -1.6444 1.1059 .1843 -2.0186 -1.2702 -8.921 35 .000 nilai post-tes Dari table di atas didapat thitung = -8,921 sedangkan ttabel (0,05:35) = 1,645 maka thitung > 1,645 (tanda minus pada -8,921 diabaikan) dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 dengan signifikan (2-tailed) p = 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau dengan kata lain data nilai pre-tes dan post-tes berbeda signifikan. Kesimpulan : Karena H1 diterima maka terbukti pada taraf kepercayaan 95% bahwa terdapat peningkatan nilai pre-tes-post-tes siswa pada penerapan bentuk aljabar setelah penggunaan Reciprocal Teaching Model. 2. Analisis hasil wawancara Wawancara ini dilakukan untuk melihat sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran dengan Reciprocal Teaching. a. Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran penerapan bentuk aljabar khususnya tentang aplikasi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan reciprocal teaching model ini? Mengapa? Jawab : S1 : Senang, S2 : Senang, karena bisa tahu langsung cara mengerjakan soal. S3 : Senang, karena bisa lebih mengerti. S4 : Senang, karena lebih menyenangkan dan membuat suasana tidak tegang. S5 : Senang, karena proses pambelajarannya lebih rileks dan lebih mudah dimengerti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 S6 : Senang, karena menambah pengetahuan. Untuk pertanyaan No.1 ini keenam siswa menyatakan senang dalam mengikuti pembelajaran dengan reciprocal teaching model karena suasanya bisa menjadi lebih menyenangkan. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa senang terhadap pembelajaran dengan reciprocal teaching model. b. Apakah kamu merasa terbantu dalam mempelajari penerapan bentuk aljabar ini dengan reciprocal teaching model dalam kelompok diskusi? Mengapa? Jawab : S1 : iya saya merasa terbantu. S2 : iya terbantu, karena bisa lebih tahu. S3 : sangat terbantu, karena dalam diskusi lebih jelas. S4 : iya, karena kami bisa mengerjakan soal dengan lebih mudah. S5 : iya merasa terbantu, karena lebih seru. S6 : iya terbantu, karena lebih praktis. Untuk pertanyaan No.2 semua siswa menjawab merasa terbantu dalam mempelajari materi persamaan dan pertidaksamaan linear dengan reciprocal teaching model karena mengerjakan soal jadi tampak lebih mudah dan lebih seru. Jadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 dapat dikatakan bahwa siswa merasa terbantu dalam mempelajari materi persamaan dan pertidaksamaan linear dengan reciprocal teaching model. c. Dalam diskusi umum atau pun kelompok kamu dituntut untuk aktif berpendapat. Bagaimana perasaan kamu? Apakah merasa senang atau terpaksa? Mengapa? S1 : Senang, karena bisa berpendapat sendiri. S2 : Senang, karena bisa mengeluarkan pendapat sendiri. S3 : Senang dan tidak merasa terpaksa untuk berpendapat.,meski dalam kelompok diskusi ada yang tidak bisa diajak untuk bekerja sama. S4 : Saya merasa senang untuk berpendat tanpa harus ditunjuk. S5 : Merasa senang, S6 : Senang, karena dari tidak tahu menjadi tahu. Untuk pertnyaan No.3, Semua siswa merasa senang jika dituntut aktif dalam diskusi umum maupun kelompok meskipun dalam diskusi kelompok ada siswa yang cenderung pasif dan tidak bisa diajak bekerja sama. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa merasa senang jika dituntut aktif dalam diskusi umum maupun dalam diskusi kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 d. Ketika dalam diskusi umum guru memberikan pertanyaan, apakah kamu akan berusaha menjawab? Mengapa? Jawab: S1 : Saya akan berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut, agar saya bisa aktif di kelas. S2 : Kalau mengerti akan berusaha menjawab tapi kalo tidak mengerti saya tidak akan menjawab. S3 : Ya, saya akan berusaha menjawab kalau saya bisa. S4 : Saya akan berusaha menjawab meski saya belum mengerti, karena kalau salah kan nanti saya bisa tahu yang benar seperti apa. S5 : kalau bisa saya jawab tapi kalau tidak ya saya tidak jawab. S6 : Saya akan menjawab pertanyaan meski jawabannya salah juga tidak apa-apa.. Untuk pertanyaan No.4, ada 3 siswa yang mau berusaha menjawab meski mereka belum mengerti , dan 3 siswa lainnya mau menjawab jika memang mereka mengerti tetapi jika tidak mengerti mereka tidak mau menjawab. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa mau menjawab atau menanggapi pertanyaan guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 e. Ketika dalam diskusi kelompok, kamu akan ikut ambil bagian dalam diskusi itu atau kamu hanya menyerahkan semuanya pada teman yang kelompokmu? Mengapa Jawab : S1 : Saya akan ikut ambil bagian dalam diskusi, supaya lebih mengerti. S2 : Ya, saya akan ikut ambil bagian untuk menambah wawasan saya. S3 : Saya ikut ambil bagian dalam diskusi untuk membantu teman yang tidak bisa. S4 : Ikut ambil bagian, karena semakin kita banyak bertanya atau aktif semakin banyak tahu. S5 : Ikut ambil bagian, karena kalau tidak ikut diskusi sama saja tidak akan mengerti S6 : Ikut ambil bagian, Untuk pertanyaan No.5 semua siswa menjawab untuk ikut ambil bagian dalam proses diskusi kelompok karena selain untuk membantu teman yang lain yang tidak bisa mereka juga jadi bisa lebih tahu dan mengerti tentang materi persamaan dan pertidaksamaan linear. Jadi dapat dikatakan bahwa siswa mau untuk ikut aktif ambil bagian dalam diskusi kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 f. Setelah diadakan diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil belajar dalam kelompok di depan kelas. Apakah kamu mau mewakili kelompok kamu untuk presentasi di depan kelas? Jawab : S1 : Mau, S2 : Jika saya paham saya mau mewakili, tapi jika teman saya lebih paham lebih baik teman saja. S3 : Mau, tetapi jika ada teman lain yang mau ya teman saja yang maju. S4 : Jelas mau.. S5 : Kalau mengerti ya mau. S6 : Saya mau karena saya bisa mengoreksi yang salah yang mana yang benar yang mana. Untuk pertanyaan No.6 semua siswa menjawab mau untuk mewakili kelompoknya maju mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, meski ada juga yang mengatakan jika ada teman lain dalam kelompoknya yang lebih pintar maka lebih baik teman saja yang mewakili. Jadi dapat dikatakan siswa mau untuk mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Dari keenam pertanyaan yang diajukan pada enam siswa tersebut dan melihat jawaban-jawaban siswa maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa berminat dengan pembelajaran tentang penerapan aljabar yaitu penerapan persamaan dan pertidaksamaan linear dengan reciprocal teaching model. C. Pembahasan Hasil Penelitian Seperti yang telah dijelaskan pada BAB I, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan reciprocal teaching model dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan penerapan bentuk aljabar dengan sub pokok bahasan membuat model persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada siswa kelas VII SMP di SMPN 4 Depok Seleman , dan melihat minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model. Berikut adalah paparan dari hasil analisa penelitiannya: 1. Hasil pre-tes dan post-tes Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan siswa, analisis yang dilakukan peneliti adalah analisis terhadap hasil pre-tes dan posttes berdasarkan tinjauan statistika. Analisis data hasil pre-tes dan postes dengan menggunakan uji t menunjukan bahwa terjadi peningkatan. Dimana terlihat bahwa thitung = -8,921 dengan signifikasi 0,000 > 0,05 yang berarti bahwa H0 ditolak, maka terbukti dengan selang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 kepercayaan 95% terdapat peningkatan nilai pre-tes dan pos-tes siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran resiprokal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah penerapan bentuk aljabar dalam hal ini adalah persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Meskipun demikian ada beberapa siswa yang tidak mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena faktor siswa yang tidak termotivasi untuk belajar. Mereka mengerjakan seadanya tanpa mau berusaha untuk lebih baik. Tetapi meski demikian penggunakan reciprocal teaching model ini tidak mudah. Dalam metode ini siswa dilatih untuk bisa lebih komunikatif dan belajar mandiri dalam kelompok dengan guru sebagai pembimbing dan fasilitator maka siswa sedikit sulit terbiasa dengan hal ini. Hal tersebut dikarenakan siswa tidak terbiasa untuk berbicara dan menjelaskan pengetahuan yang mereka miliki pada sesama siswa. Akibatnya dalam penelitian ini adalah yang semestinya siswa bisa menjadi guru dalam kelompoknya saling membantu satu sama lain untuk memberikan pengetahuan yang mereka milki, tidak bisa berjalan sepenuhnya dengan baik. 2. Hasil analisis wawancara Wawancara ini dilakukan untuk melihat minat siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model. 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil analisis wawancara yang dilakukan dapat dikatakan bahwa siswa memberikan respon yang positif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan reciprocal teaching model. Selain itu, siswa merasa terbantu dalam mengerjakan soal dan memecahkan masalah karena menurut mereka pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, terutama saat siswa belajar dalam kelompok. Siswa merasa lebih leluasa untuk belajar dan tidak malu untuk bertanya pada temannya. Selain itu saat presentasi di depan kelas juga diakui oleh siswa cukup menyenangkan meski siswa tegang dan takut, siswa tetap bersemangat untuk mewakili kelompoknya masing-masing. Karena siswa dapat menganalisis kesalahan yang dilakukannya dengan bantuan teman-temannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran tentang penerapan aljabar yaitu penerapan persamaan linear dan pertidaksamaan linear dengan menggunakan reciprocal teaching model cukup baik. D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan, keterbatasan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Siswa masih merasa takut dan malu untuk secara bergilir berperan sebagai guru dalam kelompok maupun saat presentasi. 2. Tidak semua siswa berperan sebagai guru karena terbatasnya waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 3. Tidak diketahui apakah siswa dalam setiap kelompok menjalankan perannya dengan baik atau hanya sekedar mengerjakan soal dan selesai. Karena tidak semua kegiatan kelompok dapat terpantau dengan jelas. 4. Pada saat presentasi ada siswa yang tidak peduli terhadap rekannya yang sedang mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. 5. Pembelajaran reciprocal teaching model ini tidak dapat dilaksanakan pada setiap materi, hanya terbatas pada materi tertentu saja. 6. Dalam penelitian ini hanya enam siswa yang dipilih untuk diwawancarai. Pemilihan siswa untuk wawancara dalam penelitian ini terbatas pada siswa-siswa yang aktif dalam pembelajaran. Sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti penyebab dari siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan maka peneliti menyimpulkan bahwa : kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Reciprocal Teaching Model dalam pokok bahasan penerapan aljabar dengan sub pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dapat meningkatkan nilai prestasi siswa berkaitan dengan kemampuan memecahkan masalah matematis siswa. Ini terlihat dari hasil analisis uji t. B. Temuan Lain ( Kesan – Kesan ) Selain kesimpulan di atas peneliti juga mempunyai kesan – kesan berikut selama melaksanakan penelitian ini, yaitu : 1. Siswa juga terlihat cukup aktif selama pembelajaran berlangsung, terutama saat belajar berkelompok dan siswa secara bergilir berperan sebagai guru dalam kelompok tersebut. 2. Dari hasil analisis wawancara juga terlihat bahwa siswa cukup berminat dalam mengikuti pembelajaran. Ini terlihat juga ketika siswa belajar dalam kelompok dan saat presentasi di depan kelas. Meskipun mereka masih malu-malu untuk berperan sebagai guru yang memandu teman-teman yang lain. Siswa pun merasa terbantu dengan adanya 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 pembelajaran ini, karena dengan membaca dan berkomunikasi mereka dapat memahami soal sehingga mereka dapat mengerjakan soal dengan lebih baik. Selain itu siswa juga dapat lebih memahami tipe soal dan berusaha untuk membuat soal sendiri dengan pengetahuan yang telah mereka peroleh. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Bagi guru matematika Model pembelajaran resiprokal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP 4 Depok yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi penerapan aljabar, karena pembelajaran jadi lebih komunikatif sehingga guru dapat menggunakan model pembelajaran ini untuk variasi dari model pembelajaran yang lain. Misalnya dapat digunakan untuk menjelaskan materi lain seperti konsep lingkaran, meski tidak semua materi dapat menggunakan model pembelajaran ini. 2. Bagi calon peneliti dengan penelitian serupa Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan pada calon peneliti yang berminat agar dapat menyempurnakan teknik ini lebih lanjut. Soal-soal yang digunakan lebih bervariasi. Peneliti juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 harus lebih teliti dan jeli dalam mendampingi siswa saat belajar dalam kelompok kecil, sehingga siswa dapat terpantau dengan baik saat menjalankan perannya secara bergiliran. Alokasi waktu juga agar lebih diperhatikan agar pembelajaran dengan reciprocal teaching model dapat berjalan dengan baik, sehingga peneliti dapat mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Dahar, R.W. 1998. Teori – Teori Belajar. Jakarta : Erlangga Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik , Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. Hamidah, N. 2007. Upaya Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Teaching. Bandung : SKRIPSI UPI. Hamzah. 2000. Pembelajaran Matematika I. Jakarta : Bumi Aksara. Hartono. 2008. SPSS16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Hassanah. 2009. Reciprocal Teaching Dalam Pembelajaran Matematika. Dalam http://hassanahworld.wordpress.com. Diakses tanggal 8 Maret 2009. Hudoyo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-Model Pembelajaran). Dit.PLPDikdasmen Kurniawan. 2008. Mandiri Matematika untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta. Erlangga. Mursell, J, Dkk. 1995. Mengajar dengan Sukses. Jakarta : Bumi Aksara. Nuryani , S.(2003) .Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching). SKRIPSI UPI. Palincsar A.S. dan Brown A. 1984. ”Reciprocal teaching of Comprehension Fostering and Comprehension mentoring Activities”. Cognition and 78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Instruction. Vol 1 No. 2 pp.117-175. .1986. Reciprocal Teaching. Dalam http://www.ncrel.org/. Diakses tanggal 15 Juni 2009. Roestiyah, N.K..1989. Didaktik Metodik. Bandung: Jemaars. Rooijakkers, A.D.. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Grasindo Slameto. . 1988. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara. Slavin. 1997. Educational Psychology, Theory into Practice. 5th edition. Massachussetts : Allyn and Bacon Publishjer. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algosindo. Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian Satuan Pendidikan : SMPN 4 Depok Sleman Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Program : VII Semester :I Materi Pokok : Penerapan Bentuk Aljabar Alokasi Waktu : 6 x 45 I. Standar kompetensi 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi dasar 3.1 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. 3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. III. Indikator 1. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk persamaan linear satu variabel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel. 3. Menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 4. Menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. IV. Materi Pembelajaran 1. Persamaan Linear satu variabel - Memecahkan masalah yang berkaitan dengan PLSV 2. Pertidaksamaan Linear satu variabel - Memecahkan masalah yang berkaitan dengan PtLSV V. Metode Pembelajaran Dialog, tanya jawab, kerja mandiri , kerja kelompok, pendekatan Reciprocal Teaching VI. Langkah Kegiatan Pertemuan pertama A. Kegiatan Pendahuluan - Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa. - Guru menjelaskan secara singkat bahwa pada hari ini akan diadakan tes sebelum pelajaran dimulai yang terkait dengan materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. - Guru menjelaskan tentang tujuan dari tes tersebut yaitu untuk mengukur kemampuan siswa mengenai materi tersebut B. Kegiatan Inti - Guru memberikan pretes kepada siswa, waktu yang d berikan selama 40 menit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - Guru mengumpulkan semua jawaban siswa setelah waktu tes berakhir. - Guru kemudian mulai memberikan materi pelajaran dengan memberikan satu contoh soal cerita yang sederhana, misalnya: Diketahui harga sepasang sepatu dua kali lipat harga sepasang sandal. Seorang pedagang membeli 4 pasang sepatu dan 3 pasang sandal. Pedagang tersebut harus membayar Rp. 275.000,00. Tentukan harga sepasang sepatu dan sepasang sandal. Kemudian tentukan harga 3 pasang sepatu dan 5 pasang sandal! Soal tersebut guru bacakan dan diulang sebanyak 2 kali. Kemudian guru mengklarifikasi isi soal kepada siswa, setelah itu guru mengajak siswa untuk merangkum atau memahami isi dari soal tersebut tentang apa yang diketahui dalam soal dan membentuknya menjadi kalimat matematika, kemudian guru menuntun siswa untuk menyelesaikan soal tersebut. - Setelah soal selesai diselesaikan guru meminta siswa untuk membuat soal baru tentang persamaan linear satu variabel beserta dengan penyelesaiannya. Kemudian guru meminta salah satu siswa untuk menuliskan soal serta jawabannya di papan tulis. - Setelah itu guru memberikan contoh soal yang lain, Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukluran panjang (x+10) cm lebar (x – 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum (panjang, lebar, tinggi minimum) balok tersebut. kemudian dilakukan treatmen yang sama seperti pada contoh soal pertama. - Setelah soal selesai diselesaikan, siswa kembali diminta untuk membuat soal baru kemudian guru meminta perwakilan dari siswa untuk mempresentasikan soal yang mereka buat, beserta penjelasan jawabannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Kegiatan Penutup - Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Pertemuan kedua A. Kegiatan Awal - Guru mengabsen siswa , dan mengecek kesiapan siswa - Guru mengingatkan kembali tentang apa yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya B. Kegiatan Inti - Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang siswa, anggota kelompok dipilih sesuai dengan kelompok belajar yang ada di dalalm kelas. - Setiap kelompok diberikan masing – masing 4 soal. Masing – masing siswa dalam kelompok bergiliran untuk menjadi guru seperti yang telah diperagakan guru pada pertemuan sebelumnya di dalam kelompoknya dalam menyelesaikan setiap soal. Tetapi setiap kelompok memiliki satu soal utama yang berbeda yang harus diselesaikan. Dan setiap kelompok membuat satu soal baru beserta penyelesaiannya, setiap siswa harus menjadi guru dan bertanggung jawab pada satu soal. - Kemudian hasil penyelesaian soal beserta dengan soal baru yang dibuat oleh kelompok di presentasikan didepan kelas, oleh salah seorang perwakilannya. C. Kegiatan Penutup - Guru dan siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertemua Ketiga A. Kegiatan Pembuka - Guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa - Guru menjelaskan tentang tes yang akan dilakukan hari ini yaitu untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah matematika dalam materi persamaan dan pertidaksamaan linear. B. Kegiatan Inti - Guru mengadakan post-tes pada siswa selama 40 menit C. Kegiatan Penutup - Guru mengumpulkan pekerjaan siswa VII. Alat dan Sumber - Buku paket kls VII SMP, dan kumpulan soal-soal. VIII. Penilaian Penilaian dilakukan melihat dari proses belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2 Soal Latihan Kelompok dan Kunci Jawaban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SOAL UNTUK KELOMPOK • Kelompok 1 1. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? 2. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! 3. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x – 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut. 4. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya ( x – 2) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2. Tentukan keliling maksimum persegi panjang tersebut! • Kelompok 2 1. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! 2. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! 3. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya ( x – 2) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2. Tentukan keliling minimum persegi panjang tersebut! 4. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x+12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI • Kelompok 3 1. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! 2. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 8 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. Tentukan luas tanah petani tersebut! 3. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x+12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! 4. Permukaan sebuah meja berbentuk persegi panjang dengan panjang 16x cm dan lebar 10x cm. Jika luasnya tidak lebih dari 40dm2 . Tentukan ukuran maksimum meja tersebut. • Kelompok 4 1. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 8 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. Tentukan luas tanah petani tersebut! 2. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x – 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut. 3. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! • Kelompok 5 1. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x – 4) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut. 2. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya (x – 2) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2. Tentukan keliling maksimum persegi panjang tersebut! 3. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! 4. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 8 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. Tentukan luas tanah petani tersebut! • Kelompok 6 1. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya (x – 2) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2. Tentukan keliling maksimum persegi panjang tersebut! 2. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x+12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! 3. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Model kerangka sebuah balok dibuat dari seutas kawat berukuran panjang (x+6) cm, lebar x cm dan tinggi (x – 5) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan 100 cm. Tentukan ukuran balok tersebut dan hitunglah volumenya! • Kelompok 7 1. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x+12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! 2. Permukaan sebuah meja berbentuk persegi panjang dengan panjang 16x cm dan lebar 10x cm. Jika luasnya tidak lebih dari 40dm2 . Tentukan ukuran maksimum meja tersebut. 3. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? 4. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! • Kelompok 8 1. Permukaan sebuah meja berbentuk persegi panjang dengan panjang 16x cm dan lebar 10x cm. Jika luasnya tidak lebih dari 40dm2 . Tentukan ukuran maksimum meja tersebut. 2. Model kerangka sebuah balok dibuat dari seutas kawat berukuran panjang (x+6) cm, lebar x cm dan tinggi (x – 5) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan 100 cm. Tentukan ukuran balok tersebut dan hitunglah volumenya! 3. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 8 m lebih pendek daripada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. Tentukan luas tanah petani tersebut! 4. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x+12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! • Kelompok 9 1. Model kerangka sebuah balok dibuat dari seutas kawat berukuran panjang (x+6) cm, lebar x cm dan tinggi (x – 5) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan 100 cm. Tentukan ukuran balok tersebut dan hitunglah volumenya! 2. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x – 4) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut. 3. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! 4. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kunci Jawaban Latihan Kelompok 1. Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang? Jawab : Umur ibu = x Umur Ana = x– 25 7 tahun kemudian : ibu = 7 + x ana= 7 +( x– 25) = x–18 (7 + x) + (x–18) = 45 ⇔ 2x–11 = 45 ⇔ 2x = 45 + 11 ⇔ 2x = 56 ⇔ x = 28 Umur Ana= x– 25 = 28 - 25 = 3 Jadi umur Ibu adalah 28 tahun, dan umur Ana adalah 3 tahun. 2. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil! Jawab: Harga pensil = x Harga buku = 2x 3 buku + 2 pensil = 12.000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ⇔ 3(2x) + 2x = 12.000 ⇔ 6x +2x = 12.000 ⇔ 8x = 12.000 ⇔ x = 1500 harga 3 buah pensil = 1500 x 3 = 4500 3. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut! Jawab: sisi = s alas = s-5 Keliling = 25 ⇔ sisi + sisi + alas = 25 ⇔ s + s + (s-5) = 25 ⇔ 3s -5 = 25 ⇔ 3s -5 + 5 = 25 + 5 ⇔ ⇔ ⇔ 3s = 30 s= 30 3 s = 10 Jadi panjang sisi segitiga tersebut adalah 10 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 8 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. Tentukan luas tanah petani tersebut! Jawab : p l = p-8 Keliling = 60 ⇔ 2 (p + l) = 60 ⇔ 2p +2l = 60 ⇔ 2p + 2(p-8) = 60 ⇔ 2p + 2p – 16 = 60 ⇔ 4p – 16 = 60 ⇔ 4p – 16 + 16 = 60 + 16 ⇔ 4p = 76 76 4 ⇔ p= ⇔ p = 19 l = p-8 = 19 – 8 = 11 Luas = p l PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 19 11 = 209 Jadi, Luas persegi tersebut adalah 209 cm2 . 5. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x – 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut.! Jawab : p = x + 10 , l = x – 4 , t = x K ≥156 ⇔ 4 (p + l + t ) ≥ 156 ⇔ 4 ( x + 10 +x – 4 + x) ≥ 156 ⇔ 4 ( 3x +6) ≥ 156 ⇔ 12x + 24 ≥ 156 ⇔ 12x +24 – 24 ≥ 156 – 24 ⇔ 12x ≥ 132 ⇔ 12 x 132 ≥ 12 12 ⇔ x ≥ 11 nilai x minimum adalah 11, maka: p = 11 + 10= 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI l = 11 – 4 = 7 Jadi, ukuran minimum panjang, lebar dan tinggi balok tersebut adalah 21 cm, 11 cm, dan 7 cm. 6. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 10 cm dan lebarnya ( x – 2 ) cm. Jika luasnya tidak lebih dari 60 cm2. Tentukan keliling maksimum persegi panjang tersebut! Jawab : panjang : p = 10 lebar : l = x – 2 Luas : L ≤ 60 L ≤ 60 ⇔ p × l ≤ 60 ⇔ 10 × ( x − 2 ) ≤ 60 ⇔ 10 x − 20 ≤ 60 ⇔ 10 x − 20 + 20 ≤ 60 + 20 ⇔ 10 x ≤ 80 10 x 80 ⇔ ≤ 10 10 ⇔ x≤8 Nilai maksimum x adalah 8, maka l = 8 – 2 = 6 K maksimum = 2 ( p + l ) = 2 ( 10 +6) = 2×16 = 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Model kerangka kubus dibuat dari kawat yang panjang rusuknya (x + 12) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak melebihi 180 cm. Tentukan panjang rusuk tersebut! Jawab : rusuk : r = x + 12 panjang kawat : K ≤ 180 ⇔ 12r ≤ 180 ⇔ 12( x + 12) ≤ 180 ⇔ 12x + 144 ≤ 180 ⇔12x + 144 – 144 ≤ 180 – 144 ⇔ 12x ≤ 36 ⇔ 12 x 36 ≤ 12 12 ⇔ x≤3 nilai x maksimum adalah 3, maka r = 3 +12= 15 Jadi panjang rusuknya adalah 15 cm. 8. Permukaan sebuah meja berbentuk persegi panjang dengan panjang 16x cm dan lebar 10x cm. Jika luasnya tidak lebih dari 40dm2 . Tentukan ukuran maksimum meja tersebut. Jawab :panjang : p = 16x lebar : l = 10x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Luas : L ≤ 40 dm2 L ≤ 4000 cm2 p l ≤ 4000 ⇔ ⇔ 16x 10x ≤ 4000 ⇔ 160x2≤ 4000 ⇔ 160 x 2 4000 ≤ 160 160 ⇔ x2 ≤ 25 ⇔ x≤5 nilai maksimum x adalah 5 maka, p = 16(5)= 80 l = 10(5) = 50 Jadi panjang maksimumnya adalah 80 cm dan lebar maksimum nya adalah 60 cm. 9. Model kerangka sebuah balok dibuat dari seutas kawat berukuran panjang (x+6) cm, lebar x cm dan tinggi (x – 5) cm. Jika panjang kawat yang diperlukan 100 cm. Tentukan ukuran balok tersebut dan hitunglah volumenya! Jawab : Panjang : p = x + 6 Lebar : l = x Tinggi : t = x – 5 Keliling : K = 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI K = 100 ⇔ 4( p × l × t ) = 100 ⇔ 4p + 4l + 4t = 100 ⇔ 4(x +6) + 4(x) + 4(x – 5) = 100 ⇔ 4x +24 + 4x + 4x – 20 = 100 ⇔ 12x + 4 = 100 ⇔ 12x +4 – 4 = 100 – 4 ⇔ 12x = 96 ⇔ 12 x 96 = 12 12 ⇔ x=8 p = x + 6 = 8+6= 14 t=x–5=8–5=3 Volume = p ×l × t = 14 × 8 × 3 = 356 Jadi, ukuran panjang, lebar dan tinggi balok adalah 14 cm, 8 cm, dan 3 cm. Dan volume balok tersebut adalah 356 cm3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3 Soal Pretes, Soal Postes, dan Kunci Jawaban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal Pre – Tes Sub Pokok Bahasan : Penerapan Bentuk Aljabar ( Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel) Kerjakanlah soal-soal berikut ini ! 1. Banyaknya halaman sebuah buku adalah 107. Halaman yang telah dipelajari sebanyak 49 halaman. Berapa banyak halaman buku yang belum dipelajari? 2. Panjang suatu persegi panjang 7 cm lebih panjang dari lebarnya. Jika kelilingnya 46 cm. Hitunglah luas persegi panjang tersebut? 3. Harga 1 kg buah anggur 3 kali harga 1 kg buah salak. Jika Ibu membeli 2 kg buah anggur dan 5 kg buah salak maka ibu harus membayar Rp. 38.500,00. Berapa harga 1 kg buah anggur dan 1 kg buah salak? 4. Tina membeli 10 buah bolpoint , Rina membeli bolpoint yang sama sebanyak 6 buah. Jika uang yang mereka bayarkan tidak lebih dari Rp. 24.000,00. Berapa harga maksimal 1 buah bolpoint? 5. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan panjang (x + 5) cm, lebar (x – 2) cm, dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang digunakan seluruhnya tidak lebih dari 132 cm. Tentukan ukuran panjang, lebar dan tinggi maksimum balok tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal Post – Tes Sub Pokok Bahasan : Penerapan Bentuk Aljabar ( Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel) Kerjakanlah soal-soal berikut ini ! 1. Banyaknya halaman sebuah buku adalah 235. Halaman yang telah dipelajari sebanyak 131 halaman. Berapa halaman buku yang belum dipelajari? 2. Panjang suatu persegi panjang 12 cm lebih panjang dari lebarnya. Jika kelilingnya 124 cm. Hitunglah ukuran persegi panjang tersebut? 3. Harga 1 kg buah anggur 4 kali harga 1 kg buah salak. Jika Ibu membeli 3 kg buah anggur dan 6 kg buah salak maka ibu harus membayar Rp. 72.000,00. Berapa harga 1 kg buah anggur dan 1 kg buah salak? 4. Tina membeli 12 buah bolpoint , Rina membeli bolpoint yang sama sebanyak 8 buah. Jika uang yang mereka bayarkan tidak lebih dari Rp. 30.000,00. Berapa harga maksimal 1 buah bolpoint? 5. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan panjang (x + 5) cm, lebar (x – 2) cm, dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang digunakan seluruhnya tidak lebih dari 132 cm. Tentukan ukuran panjang, lebar, dan tinggi maksimum balok tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kunci Jawaban Pretes 1. Diketahui : Banyak halaman buku = 107 Banyak halaman yang telah dibaca = 49 Ditanyakan : Berapa banyak halaman buku yang belum dipelajari? Jawab : banyak halaman buku yang belum dipelajari = n 49 + n = 107 n = 107 – 49 n = 58 Jadi, banyak halaman buku yang belum dipelajari adalah 58 2. Diketahui : p = 7 + l K = 46 Ditanyakan : Berapa luas persegi panjang ( L) ? Jawab : K = 2 ( p + l ) ⇔ 46 = 2 ( (7+l) + l) ⇔ 46 = 2 ( 7 + 2l ) ⇔ 46 = 14 + 4l ⇔ 4l = 46 – 14 ⇔ 4l = 32 ⇔ l = 32 : 4 ⇔l=8 , p = 7 + 8 = 15 L=p×l = 15 × 8 = 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi, Luas persegi panjang adalah 120 cm2 3. Diketahui : 1 kg anggur = 3x 1 kg salak = x 2 kg anggur + 5 kg salak = 38.500 Ditanyakan : Berapa harga 1 kg anggur dan harga 1 kg salak ? Jawab : 2 kg anggur + 5 kg salak = 38.500 ⇔ ⇔ 2 ( 3x ) + 5x = 38.500 6x + 5x ⇔ = 38.500 11x = 38.500 ⇔ x = 38.500 : 11 ⇔ x = 3.500 Harga 1 kg salak = 3.500 Harga 1 kg anggur = 3 × 3.500 = 10.500 Jadi, harga 1 kg anggur adalah Rp. 10.500,- dan harga 1 kg salak adalah Rp. 3.500,- 4. Diketahui : bolpoint = b Tina = 10 b, Rina = 6 b Uang Tina dan Rina ≤ 24.000 Ditanyakan : Berapa harga maksimal 1 bolpoint? Jawab : 10b + 6b ≤ 24.000 ⇔ 16b ≤ 24.000 ⇔ b ≤ 24.000 : 16 ⇔ b ≤ 1.500 Jadi, harga maksimal 1 bolpoint adalah Rp. 1.500,- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Diketahui : p = x + 5 l =x–2 t =x panjang kawat ( K) ≤ 132 Ditanyakan : Berapa panjang, lebar dan tinggi balok ? Jawab : K ≤ 132 ⇔ 4 ( p + l + t ) ≤ 132 ⇔ 4 ( x + 5 + x – 2 + x ) ≤ 132 ⇔ 4 ( 3x + 3 ) ≤ 132 ⇔ 12x + 12 ≤ 132 ⇔ 12x ≤ 132 – 12 ⇔ 12x ≤ 120 ⇔ x ≤ 120 : 12 ⇔ x ≤ 10 nilai maksimum x = 10 p = x + 5 = 10 + 5 = 15 l = x – 2 = 10 – 2 = 8 t = x = 10 Jadi, panjang maksimum adalah 15 cm, lebar maksimum 8 cm dan tinggi maksimum 10 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kunci Jawaban Postes 1. Diketahui : Banyak halaman buku = 235 Banyak halaman yang telah dibaca = 131 Ditanyakan : Berapa banyak halaman buku yang belum dipelajari? Jawab : banyak halaman buku yang belum dipelajari = n 131 + n = 235 n = 235 – 131 n = 104 Jadi, banyak halaman buku yang belum dipelajari adalah 58 2. Diketahui : p = 12+ l K = 124 Ditanyakan : Berapa ukuran panjang dan lebar dari persegi panjang ? Jawab : K=2(p+l) ⇔ 124 = 2 ( (12+l) + l) ⇔ 124 = 2 ( 12 + 2l ) ⇔ 124 = 24 + 4l ⇔ 4l = 124– 24 ⇔ 4l = 100 ⇔ l = 100 : 4 ⇔ l = 25 p = 12 + 25 = 37 Jadi, ukuran persegi panjang adalah 120 cm2 3. Diketahui : 1 kg anggur = 4x 1 kg salak = x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 kg anggur + 6 kg salak = 72.000 Ditanyakan : Berapa harga 1 kg anggur dan harga 1 kg salak ? Jawab : 3 kg anggur + 6 kg salak = 72.000 ⇔ 3 ( 4x ) + 6x = 72.000 ⇔ 12x + 6x ⇔ = 72.000 18x = 72.000 ⇔ x = 72.000 : 18 ⇔ x = 4.000 Harga 1 kg salak = 4.000 Harga 1 kg anggur = 3 × 4.000 = 12.000 Jadi, harga 1 kg anggur adalah Rp. 12.000,- dan harga 1 kg salak adalah Rp. 4.000,- 4. Diketahui : bolpoint = b Tina = 12 b, Rina = 8 b Uang Tina dan Rina ≤ 30.000 Ditanyakan : Berapa harga maksimal 1 bolpoint? Jawab : 12b + 8b ≤ 30.000 ⇔ 20b ≤ 30.000 ⇔ b ≤ 30.000 : 20 ⇔ b ≤ 1.500 Jadi, harga maksimal 1 bolpoint adalah Rp. 1.500,- 5. Diketahui : p = x + 5 l =x–2 t =x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI panjang kawat ( K) ≤ 132 Ditanyakan : Berapa panjang, lebar dan tinggi balok ? Jawab : K ≤ 132 ⇔ 4 ( p + l + t ) ≤ 132 ⇔ 4 ( x + 5 + x – 2 + x ) ≤ 132 ⇔ 4 ( 3x + 3 ) ≤ 132 ⇔ 12x + 12 ≤ 132 ⇔ 12x ≤ 132 – 12 ⇔ 12x ≤ 120 ⇔ x ≤ 120 : 12 ⇔ x ≤ 10 nilai maksimum x = 10 p = x + 5 = 10 + 5 = 15 l = x – 2 = 10 – 2 = 8 t = x = 10 Jadi, panjang maksimum adalah 15 cm, lebar maksimum 8 cm dan tinggi maksimum 10 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 4 Contoh Hasil Pretes dan Postes Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil Pre-tes : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil Post-tes : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 5 Hasil Jawaban Tiap Kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 6 Pertanyaan Wawancara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertanyaan wawancara: 1. Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran penerapan bentuk aljabar khususnya tentang aplikasi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan metode reciprocal teaching ini? Mengapa? 2. Apakah kamu merasa terbantu dalam mempelajari penerapan bentuk aljabar ini dengan metode reciprocal teaching dalam kelompok diskusi? Mengapa? 3. Dalam diskusi umum ataupun kelompok kamu dituntut untuk aktif berpendapat. Bagaimana perasaan kamu? Apakah merasa senang atau terpaksa? Mengapa? 4. Ketika dalam diskusi umum guru memberikan pertanyaan, apakah kamu akan berusaha menjawab? Mengapa? 5. Ketika dalam diskusi kelompok, kamu akan ikut ambil bagian dalam diskusi itu atau kamu hanya menyerahkan semuanya pada teman yang kelompokmu? Mengapa 6. Setelah diadakan diskusi kelompok, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil belajar dalam kelompok di depan kelas. Apakah kamu mau mewakili kelompok kamu untuk presentasi di depan kelas? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7 Surat Ijin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI