Uploaded by User33654

ASKEP ACS BAB 3

advertisement
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1
Identitas Klien
Nama
: Tn. S
No. RM
: 2019-46-81-76
Tanggal Lahir
: 10 Juli 1963
Usia
: 48 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: WiraSwasta
Alamat
: Kp Tegal Amba RT.01 No.17 Kec.Duren Sawit
Tgl. Masuk RS
: 04 Oktober 2019 jam 12.07 WIB
Tgl. Pengkajian
: 04 Oktober 2019 jam 12.07 WIB
Ruang
: IGD
Diagnosa Medis
: STEMI Ekstensif Anterior Onset 4,5 jam killip
II dan DM
3.1.2
Keluhan Utama
Keluhan utama pada saat pengkajian di ruang IGD, klien mengatakan
nyeri dada kiri dan tengah.
3.1.3
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri dada muncul saat klien sedang mencuci pakaian
di rumah pada pukul ± 07.00 WIB. Nyeri timbul tiba-tiba dengan skala
nyeri 10/10, mual (-), muntah (-), pusing (+), keringat dingin (+), lemas
(+), sebelumnya tidak pernah merasakan sakit seperti ini,
mengatakan cepat lelah.
44
klien
Kemudian klien dibawa oleh anaknya ke RS jiwa Duren Sawit, di sana
di lakukan elektrokardiografi di dapatkan injury anterior, kemudian
diberikan terapi infus asering 5 tpm, ranitidine 1 ampul iv ekstra,
clopidogrel 300 mg, miniaspi 320 mg. kemudian di rujuk ke RSJPD
Harapan Kita jam 12.07. Pada saat di lakukan pengkajian di IGD klien
sedang terbaring di bed/tempat tidur. Klien tampak sudah tenang dan
terpasang O2 2 lpm dan mengatakan nyeri sudah berkurang. Skala nyeri
3/10.
3.1.4
Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mempunyai penyakit DM sejak 25 tahun yang lalu, dan
menyangkal memiliki penyakit Hipertensi, tapi klien mengatakan ada
riwayat kolesterol tinggi, klien mengatakan riwayat perokok 1
bungkus/hari.
3.1.5
Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan kakak klien memiliki riwayat penyakit DM.
Penyakit Jantung dan Hipertensi disangkal.
3.1.6
Riwayat Psikologi
Sebelum sakit: Klien mengatakan aktif dalam kegiatan di masyarakat,
Saat sakit: Klien terlihat diantar ke RS oleh anaknya
3.1.7
Riwayat Spiritual
Sebelum sakit: Klien taat menjalankan ibadah (sholat 5 waktu).
Saat sakit: Klien mengatakan sedih dan takut dengan penyakit yang
diderita saat ini, tetapi klien sadar sakitnya saat ini adalah cobaan dari
Tuhan untuk lebih menjaga kesehatannya dan pasien tetap menjalankan
sholat 5 waktu.
Setelah sakit: Klien mengatakan menu makan tidak teratur, klien
makan makanan rumah masakan istri dan kadang beli di warung. Klien
hobi makan makanan yang bersantan seperti nasi padang. Klien biasa
makan 3x/hari dan menghabiskan 1 porsi makanan. BB: 55 kg, TB 155
cm, IMT: 22,9 Kesan: BB normal.
45
Saat sakit: saat di IGD klien mendapatkan diet jantung DM lunak 1700
kkal/hari.
3.1.8
Riwayat Pola Eliminasi
Sebelum sakit: klien BAB 1 – 2 hari sekali setiap pagi, dan BAK ±
5x/hari warna urine kuninng jernih.
Saat sakit: klien belum BAB selama 5 hari, BAK 1x produksi urine 200
cc warna kuning jernih. Selama di IGD pasien BAK 2x.
3.1.9
Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit: Klien biasa tidur ± 6 jam/ hari karena menyelesaikan
pekerjaanya sebagai tukang jahit.
Saat sakit: klien mengatakan badan terasa lemas dan selalu merasa
ngantuk, karena nyeri dada sudah berkurang.
3.1.10 Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum sakit: sehari-hari klien bekerja sebagai tukang jahit, klien
mengatakan tidak pernah berolah raga, karena klien merasa sudah
lelah bekerja.
Saat sakit: kebutuhan ADL klien di bantu total oleh perawat, klien
mobilisasi hanya di tempat tidur.
3.1.11 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: Lemah
b. Kesadaran: Compos Mentis, GCS » E: 4 M: 6 V: 5
c. Tanda-tanda Vital
TD: 147/86 mmHg, HR: 114x/m, RR: 20x/m, Sat Oշ: 95%, Suhu:
36°C.
d. Nyeri (P, Q, R, S, T)

P (provokes): nyeri dirasakan tiba-tiba saat lagi menyuci
pakaian.

Q (quality): nyeri dirasakan seperti tertekan benda berat.

R (radiation): nyeri dada kiri dan tengah, nyeri dirasakan saat
beraktivitas, Nyeri terus menerus dirasakan lebih dari 15 menit
46

S (severity): skala nyeri yang dirasakan klien 3/10 disertai
dengan dada terasa berat saat bernapas, keringat dingin, pusing
dan lemas.

T (time): klien merasakan nyeri dada seperti ini baru pertama
kali, nyeri terasa konstan. Nyeri dirasakan sejak 4,5 jam
SMRS.
e. Kepala: Normal, tidak ada benjolan.
f. Rambut: rambut bersih, hitam beruban.
g. Mata: Sklera anikterik, konjungktiva ananemis, tidak ada edema
palpebra.
h. Hidung: septum di tengah, tidak ada cuping hidung, secret tidak
ada, indra penciuman normal.
i. Telinga: telinga simetris, refleks politser +, serumen +, indra
pendengaran normal.
j. Mulut: mukosa lembab.
k. Dada

Inspeksi: pengembangan dada simetris, bentuk dada normal.

Palpasi: Ictus cordis teraba pada ICS 5.

Auskultasi:
-
Thorax : bunyi nafas kanan vesikuler, kiri ada ronkhi basah
basal halus.
-
Jantung:BJ 1 dan 2 normal, tidak ada bunyi jantung tambahan
seperti murmur dan gallop.
l. Abdomen

Inspeksi: bentuk normal, tidak ada benjolan.

Auskultasi: bising usus normal 8-12x/menit.

Palpasi: tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan.
m. Genitalia: tidak dikaji
47
n. Ekstremitas: fungsi motorik pada ke empat ekstremitas baik, tidak
edema, CRT < 2 detik, pulsa arteri pada ke empat ekstremitas teraba
kuat, tidak tampak syanosis.
o. Kulit: kulit normal, tidak syanosis dan akral dingin.
3.1.12 Therapi Yang Diberikan Di Emergency
Loading Clopidogrel 300 mg p.o
Clopidogrel 1 x 75 mg p.o
Loading Miniaspi 320 mg p.o
Aspilet 1 x 80 mg p.o
ISDN 3 x 5mg p.o
Simvastatin 1 x 20 mg p.o
Laxadine 1 x C I p.o
Diazepam 1 x 5 mg p.o
Captopril 3 x 6,25mg p.o
NTG 20mcg/mnt
RI (insulin) 3ui bolus
RI (insulin) 2ui/jam
Lasix inj ekstra 40mg
48
3.1.13 Hasil Rekaman EKG dan Laboratorium
Hasil Rekaman EKG di IGD RS Jiwa Duren Sawit Tgl 04 Oktober 2019 jam 07.15
WIB
49
Interpretasi EKG

Irama
: Reguler

HR
: 115 x/menit

Gelombang P
: Normal, Lebar :0.04 mm/detik, Tinggi : 0,1 mv

Interval P-R
: Normal (0.16 mm/detik)

Durasi QRS
: Sempit (0.04 mm/detik)

ST Segmen
: terdapat ST Elevasi di lead I,aVL,V1-V6 dan ST
depresi di II, III, aVF

Axis
: Normal

Tanda Iskemia
: Terdapat ST Depresi di lead II, III, aVF

Tanda RVH dan LVH : Tidak terdapat Hipertropi Ventrikel

Tanda RAH dan RVH : Tidak Terdapat Hipertropi Atrium

Tanda Blokade
: Tidak terdapat
Kesimpulan : Sinus Takikardi dengan STEMI Ekstensif Anterior
Hasil Rekaman EKG di IGD RSJPD Harapan Kita Tgl 04 Oktober 2019 jam
12.15 WIB
50
Interpretasi EKG

Irama
: Reguler

HR
: 125 x/menit

Gelombang P
: Normal, Lebar :0.04 mm/detik, Tinggi : 0,1 mv

Interval P-R
: Normal (0.16 mm/detik)

Durasi QRS
: Sempit (0.04 mm/detik)

ST Segmen
: terdapat ST Elevasi di V2 dan V3

Axis
: Normal

Tanda Iskemia
: Tidak terdapat ST Depresi, maupun T inverted

Tanda RVH dan LVH : Tidak terdapat Hipertropi Ventrikel

Tanda RAH dan RVH : Tidak Terdapat Hipertropi Atrium

Tanda Blokade
Kesimpulan
: Tidak terdapat
: Sinus Takikardi dengan STEMI Anterior
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
14.6
g/dl
12,3 – 18
14.870
/uL
4500 – 11000
40,8
Ul
40 – 45
225.000
1000/uL
150 – 449
235
mg/dL
Natrium
136
mmol/L
135-153
Kalium
3.2
mmol/L
3.5-5.1
Chlorida
98
mmol/L
98-109
Ureum
21,0
mg/dL
12.84 - 42.80
Creatinin
0,8
mg/dL
6.0 – 20.0
Hemoglobin
Lekosit
Hematokrit
Tromboit
KIMIA DARAH LAIN
Glukosa Sewaktu
70-200
(Random)
ELEKTROLIT
FUNGSI GINJAL
51
3.2 Analisa Data
No.Dx
Tgl/ Jam
DATA DS/DO
ETIOLOGI
Dx I
DS:
Agent cidera
04/10/19
 Pada pukul 07.00 WIB,
iskemia jaringan
12.15 WIB
Klien mengatakan tiba-tiba
nyeri
dada
menyuci
saat
sedang
pakaian,
skala
nyeri 10/10.
 Pada pukul 12.10 WIB tiba
di
RSJPDHK
klien
mengatakan nyeri 3/10.
DO:
 Klien tampak lemah, sesak
dan mengatakan nyeri dada
sudah berkurang.
 TD: 147/86 mmHg, HR: 114
x/m, RR 20x/m, Sat Oշ 95
%, S: 36°C.
 EKG 12 Lead: ST elevasi I,
aVL, V1 –V6 (STEMI
Ekstensif Anterior).
 Leukosit = 14.870.
52
sekunder terhadap
sumbatan arteri
koroner
MASALAH
Nyeri
No.Dx
Tgl/ Jam
Dx. II
04/10/19
DATA DS/DO
ETIOLOGI
Ketidakseimbangan Intoleransi
DS:
 Klien
mengatakan
antara
kebutuhan aktivitas.
dan suplai oksigen.
mengeluh cepat lelah
12.15 WIB
MASALAH
DO:
 Klien tampak lemah
 ADL klien dibantu total oleh
perawat.
 Terpasang O2 2 lt/menit
 Tanda-tanda Vital:
TD: 147/86 mmHg, HR: 114
x/m, RR 20x/m, Sat O2 95
%, S: 36°C. Terpasang
condom kateter.
Dx. III
Pemberian
DS: -
antikoagulan
DO :

konjungtiva ananemis

Loading Clopidogrel 300
mg p.o

Clopidogrel 1 x 75 mg p.o

Loading Miniaspi 320 mg
p.o

Aspilet 1 x 80 mg p.o
53
obat Resiko
perdarahan
3.3 Diagnosa Keperawatan
I. Nyeri berhubungan dengan agent cidera iskemia jaringan sekunder terhadap
sumbatan arteri koroner.
II. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan suplai oksigen.
III. Resiko perdarahan berhubungsn dengan pemberian obat antikoagulan
54
3.4 Asuhan Keperawatan Tn. S dengan acute Coronary Syndrom
Diagnosa
No.
Keperawatan
Dx.
I.
Paraf
Intervensi
berhubungan
Mampu mengenali 1. Observasi
nyeri
iskemia
jaringan
intensitas,
RR) dan EKG 12
sekunder
terhadap
frekuensi dan tanda
lead.
sumbatan
arteri
(skala
nyeri.
nyaman
Pada
pukul
07.00
WIB,
Klien
nyeri
rasa
setelah
berkurang
(skala nyeri 3/10)
 TTV dalam batas
normal
(TD:
mengatakan
110/70-120/80
tiba-tiba
mmHg,
nyeri
dada
saat sedang
N:
60-
100x/m, RR: 10-12
x/m)
TTV/jam (TD, N,
posisi
senyaman klien.
3. Kaji nyeri secara
komprehensif (P,
perawat
Tgl 04-10-2019
Ismirani
Tgl 04-10-2019 pukul
Ismirani
Pukul 12.10 WIB
Gusnita
13.00 WIB
Gusnita
 Mengobservasi
2. Atur
 Menyatakan
DS:

Evaluasi
Perawat
dengan agent cidera
koroner.
Paraf
Implementasi
Kriteria Hasil
DS/ DO
Nyeri
Tujuan &
TTV
dan
S:
 Klien
mengatakan
Hasil: Mengkaji nyeri secara
nyeri
masih
komprehensif.
dirasakan di dada kiri
mengkaji skala nyeri
namun sudah sangat
Hasil:
berkurang
Q, R, S,T).
4. Ajarkan
klien
147/86 mmHg, HR: 114
tentang
teknik
x/m, RR 20x/m, Sat O2 95
 Klien
mengatakan
skala nyeri 2/10
nonfarmakologi:
%, S: 36°C. Skala nyeri
O:
teknik
3/10
 Klien tampak tenang
relaksasi
nafas
dalam,
 TTV: TD: 136/76 , N
distraksi).
: 102x/m, RR 20x/m,
55
No.
Dx.
Paraf
Diagnosa
Keperawatan
DS/ DO
tim
nyeri
10/10.

Pada
12.10
Implementasi
5. Kolaborasi dengan
pakaian,
skala
Intervensi
P
dokter
pukul
pemberian MONA
WIB
6. Oksigen,
Aspilet).
nyeri

temp 36,2°C, SPO2
96%.
A:
menyuci pakaian.
Q
Nitrat,
(quality):
nyeri
dirasakan seperti tertekan
Dan
Masalah
keperawatan
belum teratasi.
P:
benda berat.
tindakan Primary
R (radiation): nyeri dada
PCI.
kiri
RSJPDHK
klien
mengatakan
dan
tengah,
nyeri
primary PCI
terus
menerus
yang dirasakan klien 10/10
dan
disertai dengan dada terasa
berat saat bernapas,
56
direncanakan
Nyeri
S (severity): skala nyeri
lemah, sesak
1. Klien
dilakukan
menit
Klien tampak
Intervensi dilanjutkan
dirasakan saat beraktivitas,
dirasakan lebih dari 15
nyeri 3/10.

(provokes):
dirasakan tiba-tiba saat lagi
(Morfin,
tiba di

Evaluasi
Perawat
Kriteria Hasil
menyuci
1
Tujuan &
Paraf
2. Observasi
tindakan
TTV/jam
(TD, N, RR) dan EKG
12 lead.
3. Observasi ulang nyeri
dengan skala 2/10
Perawat
No.
Tujuan &
Diagnosa
Keperawatan
Dx
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
Implementasi
Paraf
Evaluasi
Perawat
DS/ DO


mengatakan
keringat dingin, pusing dan
nyeri
lemas.
dada
sudah
T (time): klien merasakan
berkurang.
nyeri dada seperti ini baru
147/86
pertama kali, nyeri terasa
mmHg, HR: 114
konstan. Nyeri dirasakan
x/m, RR 20x/m,
4,5 jam SMRS.
Sat Oշ 95 %, S:
Pukul 12.20 WIB
36°C.
Memberikan klien posisi
TD:
EKG 12 Lead:
semi fowler, mengajarkan
ST elevasi I,
klien tehnik relaksasi nafas
aVL, V1 –V6
dalam.
(STEMI
Hasil :
Ekstensif
Klien mengatakan nyaman
Anterior).
dengan posisi semifowler
dan tampak mengikuti cara
57
4. Klien diantar keruang
Cath Lab pukul 14.00
WIB
Perawat
No.
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
Implementasi
Perawat
DS/ DO
melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam.
Pukul 12.23 WIB
Kolaborasi
memberikan
oksigen nasal canule 2lpm
Hasil
Klien mengatakan lebih
nyaman bernafas.
Pukul 12.30 WIB
Melakukan persiapan klien yang
akan
dilakukan
tindakan
Primary PCI
 Cukur area yang akan
dilakukan
punksi
radhialis dan femoralis
 Pasien dipuasakan
58
di
Paraf
Evaluasi
Perawat
No.
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
DS/ DO
Implementasi
Paraf
Evaluasi
Perawat
Perawat
 Obat anti platelet sudah
diberikan
Pukul 12.45 WIB
Kolaborasi Memberikan NTG
20mcg/mnt dan insulin regular
bolus 3ui, drip 2ui/jam
Hasil:
Pukul 13.00 gula darah 266
mg/dl
II.
Intoleransi
aktivitas Tujuan:
berhubungan
dengan
ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan
suplai oksigen.
Setelah
1. Observasi
dilakukan
tindakan keperawatan
dalam waktu 2x24
jam aktivitas klien
mengalami
peningkatan.
TTV/jam
(TD,
Tgl 04-10-2019
Ismirani,
Tgl 04-10-2019 pukul
Ismiani,
Gusnita
13.00 WIB
Gusnita
Pukul 12.10 WIB
N, RR, Sat Oշ)
Irama/jam,  Mengobservasi
irama jantung
sesak
napas,
dan
TTV
dan
pucat.
Hasil: TD: 147/86 mmHg,
2. Bantu
klien HR: 114 x/m, RR 20x/m, Sat
dalam
Oշ 95 %, S: 36°C.
melakukan ADL
59
S:
Klien mengatakan tidak
ada
keluhan
yang
dirasakan saat ini, hanya
sedikit lemas.
No.
Tujuan &
Diagnosa
Keperawatan
Dx
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
Implementasi
Paraf
Evaluasi
Perawat
Perawat
DS/ DO
DS:
Kriteria Hasil:
 Klien mengatakan
mengeluh
badan
terasa lemas.
 Klien tidak
mengeluh pusing.
 TTV dalam batas
O:
3. dan
monitor
irama jantung reguler, sesak
adanya
kelelahan
fisik napas tidak ada, pucat
TTV: 136/76 , N :
102x/m,
dan emosi secara
temp
berlebihan
96%.
RR
36,2°C,
20x/m,
SPO2
DO:
normal (TD:
 Klien
110/70-120/80
4. Bantu
mmHg, N: 60-
untuk
Aktivitas klien masih
100x/m, RR: 10-
mengidentifikasi
perlu dibantu sebagian
12 x/m
aktivitas
oleh Perawat.
tampak
lemah
 ADL klien dibantu
sebagian
oleh  CRT < 2 detik
perawat.
 Terpasang O2 2
lt/menit
 Mampu melakukan
yang
mampu
P:
dilakukan.
Intervensi dilanjutkan:
ADL 5. Kolaborasi
dengan tenaga
secara mandiri
aktivitas
 Terpasang condom  Berpartisipasi
kateter.
A:
klien
dalam
1. Observasi TTV/jam
rehabilitasi
(TD, N, RR, Sat O2)
dan Irama/jam, sesak
aktivitas
napas, dan pucat.
fisik tanpa disertai
peningkatan
60
No.
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
Implementasi
Perawat
Paraf
Perawat
Evaluasi
DS/ DO
 Tanda-tanda Vital:
TD:
147/86
tekanan darah, nadi
2. Bantu klien dalam
dan RR.
melakukan ADL
mmHg, HR: 114
monitor
x/m, RR 20x/m,
kelelahan fisik dan
Sat O2 95 %, S:
emosi
36°C.
berlebihan
adanya
secara
3. Bantu klien untuk
Terpasang condom
mengidentifikasi
kateter.
aktivitas
yang
mampu dilakukan.
4. Kolaborasi
dengan
tenaga rehabilitasi
61
No.
Diagnosa
Keperawatan
Dx
Tujuan &
Intervensi
Implementasi
Paraf
Evaluasi
Perawat
Kriteria Hasil
Paraf
DS/ DO
III
Perawat
Resiko perdarahan
Tujuan:
DO :
Setelah

mg p.o

dalam
2x24 jam perdarahan
tidak terjadi.
Loading
Clopidogrel 300

dilakukan
perawatan
konjungtiva
ananemis

1. observasi tanda-
Kriteria Hasil:
tidak ada tanda-tanda
tanda
Pukul 12.30 WIB
Loading
p.o
ada BAB hitam.
Aspilet 1 x 80 mg Tidak ada hematom.
p.o
Ismirani,
Tgl 04-10-2019
Gusnita
Pukul 13.00
perdarahan.
2. Immobilisasi

Mengobservasi tanda-tanda
daerah
perdarahan
penusukan.
Hasil: pasien mengatakan
tidak ada gusi bedarah, BAK
3. Observasi
jernih, dan tidak ada BAB
warna urine dan
hitam.
feses pasien.
gusi,
Clopidogrel 1 x perdarahan
hidung, atau daerah 4. Motivasi pasien
75 mg p.o
untuk
intake
penusukan IV line.
Miniaspi 320 mg Urine jernih dan tidak

Tgl 04-10-2019
nutrisi
dan
cairan
peroral
S:
klien
mengatakan
tidak
ada
berdarah, tidak ada
BAB hitam, dan BAK
kuning jernih.
O:

secara adekuat.
konjungtiva
ananemis

5. Ingatkan pasien
untuk berhati-
62
gusi
Hb 14,6 g/dl
No.
Diagnosa
Dx
Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Paraf
Intervensi
Implementasi
Paraf
Perawat
Perawat
Evaluasi
DS/DO
hati
ketika
A:
melakukakan
Perdarahan
sikat gigi.
tidak
terjadi.
6. Observasi
adanya
P:
hematoma/plebi
tis
pada
Intervensi dilanjutkan
area
pemasangan
1. Immobilisasi daerah
infus.
penusukan.
2. Motivasi
pasien
untuk intake nutrisi
dan cairan peroral
secara adekuat.
3.
Ingatkan
untuk
pasien
berhati-hti
melakukan
gigi.
63
gosok
No.
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Paraf
Implementasi
Intervensi
Perawat
Paraf
Evaluasi
DS/ DO
4. Observasi
hematoma/phlebitis
pada area
pemasangan infus.
5. Kolaborasi dokter
apabila ada
perdarahan.
64
Perawat
65
66
Download