ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI Disusun oleh : 1. Lilis Khulisoh 2. M. Faqih Zulfiqri 3. M. Oktaviana Putra 4. M. Amarudin 5. M. Faishal Tazakka SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI Jln. Cut Nyak Dien No.16 Kalisapu-Slawi 2015 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya tertama nikamta kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah KEPERAWATAN JIWA yang berjudul ”ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI” kemudian sholawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yaiutu Al-qur’an sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah KEPERWATAN JIWA di program studi S1 keperawatan. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penuliasan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran secara konstrukif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Slawi, APRIL 2015 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Kurang perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa merupakan : suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan ( kegiatan hidup sendiri ). B. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan jiwa DPD 2. Untuk menentukan diagnosa pada pasien dengan gangguan jiwa DPD 3. Untuk menentukan intervensi pada pasien dengan gangguan jiwa DPD 4. Untuk melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa DPD BAB II TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN TN. T DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI Pengkajian dilakukan pada hari kamis pada tanggal 2 Juli 2015, Tn.Kokon hasil pengkajian dari keluarga selama klien di rumah klien selalu di kamar, jarang berbicara, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau tampak kotor tidak sikat gigi, rambut acakacakan kuku tangan dan kaki sudah panjang selama di rumah klien tidak mau di motivasi untuk mandi. A. PENGKAJIAN 1. Identitas a) Identitas pasien Nama klien : Tn. K Umur : 35 tahun Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Alamat : Jl. Sultan Agung b) Identitas penanggung jawab Nama klien : Ny. L Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Sultan Agung Hubungan dengan klien : Istri c) Identitas rumah sakit 2. Tanggal masuk : 2 juli 2015 Ruang : Kamboja DX. Medis : Defisit Perawatan Diri No. RM : 21089 Alasan masuk Keluarga klien mengatakan klien selalu di kamar, jarang berbicara, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau, tidak sikat gigi, rambut acak-acakan, kuku tangan dan kaki sudah panjang, selama di rumah klien tidak mau di motivasi untuk mandi. 3. Faktor predisposisi a. Riwayat penyakit sekarang pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, tidak mau mandi selama 5 hari, badan bau dan tampak kotor. b. Riwayat penyakit dahulu Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa seperti saat ini c. Riwayat penyakit keluarga Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. 4. Pemeriksaan fisik a. Survei umum Tanda - tanda vital : TD = 120/80 mmHg, N = 70 x/mnt, S = 37, 2 °C dan RR = 18 x/mnt. Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm b. Pemeriksaan Fisik 1) Kepala, leher Kepala : rambut pasien kusam, acak-acakan dan kusut, berwarna hitam, pada saat dipalpasi tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala. Leher : tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak terdapat nyeri tekan. 2) Mata Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat bantu penglihatan. 3) Telinga Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. K dapat menjawab pertanyaan perawat, telinga kotor 4) Hidung Hidung Tn. K simetris, fungsi penciuman baik, tidak terdapat polip. 5) Mulut Bibir Tn. K simetris, gigi Tn. K kotor, mukosa bibir kering, kotor dan mulut bau. 6) Integumen Warna kulit hitam, kulit tampak kering dan terlihat kotor, turgor kulit kering 7) Dada a. Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada sesak nafas b. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka memar c. Ekstremitas: Ektremitas atas : Tangan kanan terpasang infus, Ekstremitas bawah : kedua kaki nyeri, kaki terasa nyeri untuk berjalan. d. Genetalia 5. Psikososial a. nogram : kotor Keterangan : Perempuan pasien Laki-laki garis keturunan Meninggal tinggal serumah b. Pola istirahat dan tidur Sebelum masuk RS : pasien tidak mengalami gangguan tidur. Kualitas tidur sekitar 3 jam pada siang hari dari jam 12.00 WIB – 15.00 WIB dan 7 jam pada malam hari dari jam 22.00 WIB – 05.00 WIB Setelah masuk RS : kualitas tidur pasien terganggu karena sulit merawat diri, pasien di RS tidur sekitar 2 jam pada siang hari dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB dan 5 jam pada malam hari dari jam 24.00 WIB – 05.00 WIB. c. Pola Persepsi dan Kognitif Pendengeran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan, pasien masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas, pasien kurang mampu berkomunikasi dengan lancar. d. Pola persepsi dan konsep diri Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidu. e. Pola Peran dan Hubungan Pasien berperan sebagai ayah dan tulang punggung keluarga. f. Pola reproduksi dan seksual Selama pernikahan dengan istrinya pasien dikaruniai 1 orang anak. Selama di RS pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi. g. Pola Kooping Terhadap Strees Dalam menghadapi masalah, pasien selalu menyembunyikannya h. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa melakuka shalat, setelah sakit, klien tidak bisa shalat 6. Status Mental a) Penampilan Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan jarang mandi b) Pembicaraan Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, tidak jelas dan sulit dimengerti. Namun klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain. c) Aktivitas motorik Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya ditempat tidur. d) Afek dan Emosi Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat. Emosi klien stabil. Pasien mengatakan saat ini sedih karna tidak pernah lagi dijenguk keluarganya. e) Interaksi selama wawancara Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan perawat sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada klien, tingkat konsentrasi klien baik, ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus kepada perawat. Selain itu klien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai. f) Alam perasaan Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarga, klien juga mengatakan merasa sedih dan marah karena tidak pernah di jenguk keluarganya g) Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien bingung. klien mengalami gangguan orientasi tempat, terbukti dengan klien mengatakan bahwa dirinya berada di rumah sakit. Orientasi waktu klien baik di buktikan dengan klien mengetahui hari dan tanggal. h) Memori Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, namun klien mengalami gangguan mengingat jangka pendek dan saat ini. Dibuktikan dengan klien masih ingat ketika dibawa ke rumah sakit dan nama perawat yang setiap hari merawatnya. i) Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya dari 10-1. j) Kemampuan penilaian Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat diberi pilihan mau makan setelah mandi atau mandi setelah makan, klien memilih makan setelah mandi. k) Daya tilik diri Klien mengatakan ia tidak tahu sedang sakit apa, ia bertanya-tanya mengapa saya diberi obat yang efek sampingnya membuat saya mengantuk dan lemah. 7. Kebutuhan Persiapan Pulang a) Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Klien tidak mampu memenuhi kebutuhan mandi, ganti pakaian, personal hygine, makan dan minum secara mandiri, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan, perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum dapat dipenuhi secara mandiri. 8. Mekanisme Koping Klien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah tersebut, dan jika ada masalah, klien akan menceritaan pada istrinya 9. Masalah Psikososial dan Lingkungan Klien mempunyai masalah dengan lingkungannya, karena jarang berinteraksi dengan orang lain. Klien lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain. 10. Pengetahuan Tentang Masalah Kejiwaan Klien mengatakan ia tidak tahu ia sakit apa, dan ia juga bingung mengapa ia diberi obat yang efek sampingnya akan membuat ia menjadi mengantuk dan lemah, klien juga mengatakan saat dirumah pernah diberi obat, namun klien malas untuk meminum obat tersebut karena akan membuatnya B. ANALISA DATA Hari/tgl/jam No. DX Kamis, 1. Masalah Data Fokus keperawatan DS: Defisit perawatan Keluarga klien mengatakan klien tidak diri 2 juli 2015 16.00 WIB mau mandi selama 5 hari. Klien tidak mau di motivasi untuk mandi DO:. Keadaan pasien tampak bau. Bau mulut tidak pernah sikat gigi. Klien tampak rambut acak-acakan Kuku tangan dan kaki sudah panjang. Kamis, 2. DS Penurunan Keluarga klien mengatakan tidak mau kemampuan 2 juli 2015 16.00 WIB motivasi merawat mandi, tidak mau ganti baju diri DO Apatis, ekspresi sedih, selalu menyendiri, komunikasi kurang, Kamis, 2 juli 2015 3. DS : Keluarga klien di rumah klien selalu di 16.00 WIB dan kamar . DO : Klien tampak menyendiri C. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Defisit perawatan diri 2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri 3. Isolasi sosial Isolasi sosial Paraf D. POHON MASALAH Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri DefisitE. perawatan diri Isolasi sosial F. INTERVENSI DX. Kep. Defisit Rencana tindakan Tujuan Kriteria evaluasi Tindakan kep. TUM: - Klien mampu menjaga kebersihan diri secara mandiri - Klien mampu menyebutkan pengertian dan tanda-tanda kebersihan diri - Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri SP I : Perawatan Diri Klien mampu melakukan perawatan diri: higiene. TUK I : - Klien dapat menyebutkan pengertian dan tandatanda kebersihan diri - Klien dapat mengetahui pentingnya kebersihan diri - Klien dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan diri. TUK II : Klien dapat berdandan secara mandiri 1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAK/BAB 2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri 3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri 4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku 5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2x sehari), cuci rambut (2x perminggu), potong kuku (1x perminggu). Klien mampu mengganti SP II : Rasional 2. Mengetahui permasalahan yang terjadi pada diri klien 3. Agar klien tahu pentingnya kebersihan diri 4. Memberitahu klien bagaimana cara perawatan diri dan alat yang digunakannya 5. Agar klien bisa melakukan kebersihan diri secara mandiri baju secara rutin, menyisir 1. Evaluasi kegiatan kebersi-han 1. Untuk mengetahui kemajuan diri. Beri pujian. klien dalam merawat diri dan rambut kuku. dan memotong sebagai respon positif terhadap tindakan klien 2. Jelaskan cara dan alat untuk 2. Memberitahu klien bagaimana berdandan. cara berdandan dan alat yang 3. Latih cara berdandan setelah digunakannya kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; 3. Agar klien bisa berdandan secara mandiri sisiran, cukuran untuk pria. 4. Masukan pada jadwal kegiatan 4. Agar klien terbiasa dengan kegiatan yang telah diajarkan untuk kebersihan diri dan berdandan. G. CATATAN PERKEMBANGAN SP I : IMPLEMENTASI DATA : EVALUASI S : Saat ditanya, klien mengatakan - Klien mengatakan malas untuk mandi dan akan menjaga kebersihan dirinya. berdandan, merasa lebih nyaman dengan kondisi seperti ini ( tidak mau mandi). O : - Penampilan klien terlihat lebih - Bila diminta mandi klien marah-marah, klien rapi tampak rambut acak-acakan dan banyak kutu, kuku panjang dan hitam, kulit kotor, tampak - Klien menjawab pertanyaan malas untuk menyisir rambut dan ganti perawat tentang cara menjaga pakaian harus disuruh petugas kebersihan. DIAGNOSA : Defisit perawatan diri THERAPHY : A : Defisit 1. Mengidentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAK/BAB. P 2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri. 3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan. 4. Menjelaskan cara menjaga kebersihan. 5. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. RTL : 1. Bantu klien cara membersihkan dirinya 2. Ajarkan cara berdandan pada diri klien perawatan diri belum teratasi : Anjurkan klien untuk kebersihan dirinya menjaga SP II: IMPLEMENTASI DATA : EVALUASI S : klien mengatakan mau mandi - Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau sikat dan sikat gigi gigi, tidak menyisir rambut, tidak mau ganti baju, tidak mau memotong kuku. O : - Klien tampak lebih bersih - Rambut klien terlihat panjang dan tampak acak- Rambut klien terlihat rapi, acakan, kuku klien panjang dan kotor. DIAGNOSA : dan tidak kotor Defisit perawatan diri THERAPHY : 1. 2. 3. 4. A : Gangguan berdandan pada diri Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien Menjelaskan cara berdandan Membantu klien mempraktekkan cara berdandan Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal P kegiatan harian RTL : Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi kebutuhan makan minum yang baik klien (-) : - Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam jadwal harian - Berikan reinforcement atas usaha yang klien lakukan BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. T dengan gangguan defisit perawatan diri, maka dapat disimpulkan : 1. Pengkajian yang dilakukan tanggal 19 AGUSTUS 2010 klien dengan diagnosa keperawatan defisit perawatan diri, diperoleh data subjektif klien mengatakan malas mandi dan keramas jika rambutnya bau, jarang menyisir rambut Data obyektifnya penampilan klien tidak terawat, rambut klien terlihat kotor dan tercium bau kurang enak, 3. Diagnosa keperawatan yang penulis temukan pada klien adalah : defisit perawatan diri. 4. Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa pada klien dengan defisit perawatan diri adalah membina hubungan saling percaya, klien mampu menjelaskan pentingnya perawatan diri, klien dapat melaksanakan cara makan, mandi, berhias, toileting dengan benar, mandiri dan memasukan dalam kegiatan harian klien. 5. Implementasi pada klien dengan defisit perawatan diri yaitu mendiskusikan pentingnya perawatan diri, mengajarkan klien makan, mandi, berhias, toileting dengan benar dan mandiri, mengajarkan klien untuk memasukan ke jadwal kegiatan harian. 6. Evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri adalah masalah teratasi sebagian, ini dikarenakan klien masih belum mampu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri dan teratur. B. SARAN 1. Bagi pasien Hendaknya klien sering berlatih untuk meningkatkan perawatan diri dan melakukan perawatan diri secara mandiri dan teratur. 2. Bagi keluarga Hendaknya sering mengunjungi klien di rumah sakit, sehingga keluarga dapat mengetahui perkembangan kondisi klien dan dapat membantu perawat dalam pemberian asuhan keperawatan bagi klien.