Uploaded by esanramadhani

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Morbili (Campak)

advertisement
MAKALAH KEPERAWATAN TROPIK INFEKSI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
MORBILI (CAMPAK)
Dosen Pembimbing :
Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.Ns.M.Kep.
Disusun Oleh :
1. Veny Vidi A A
(131711133002)
2. Tya Wahyun K
(131711133007)
3. Arik Setyani
(131711133008)
4. Esa Nur Ramadhani
(131711133010)
5. Shella Panca O
(131711133013)
6. Sesi Putri Arisandi
(131711133014)
7. Rizky Nur R
(131711133029)
8. Novianti Lailiah
(131711133032)
9. Nurul Khosnul Q
(131711133033)
10. Mia Ayu Mulyani
(131711133034)
11. Fradhika Al Habib
(131711133035)
12. Maftuhatul M
(131711133036)
13. Mega Puji Ayu L
(131711133050)
14. Cindy Triand S R
(131711133051)
15. Rosita Agustin
(131711133052)
16. Mega Kurniawati D
(131711133053)
17. Meirina Nur Asih
(131711133054)
18. Lathifath’ul R
(131711133055)
19. Karnisa Ziyadatul I
(131711133068)
20. Irawati Dewi
(131711133069)
21. Cicilia Wahyu I S
(131711133070)
22. Monicha Saraswati
(131711133071)
23. Setya Indah H
(131711133072)
24. Wildan Fajrul Falah
(131711133073)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya
penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Tropik Infeksi ini
dengan membahas Asuhan Keperawatan Pada dengan Pasien Morbili (Campak).
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen sebagai
bahan pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun ada beberapa hambatan
yang dialami dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat motivasi y.ang
disertai kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya berhasil teratasi
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan
bagi pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan,
kiranya pembaca dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik
dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan
terima kasih.
Surabaya, November 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3
Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1
Definisi ................................................................................................................ 3
2.2
Etiologi ................................................................................................................ 3
2.3
Patofisiologi ........................................................................................................ 4
2.4
Pemeriksaan Penunjang ...................................................................................... 5
2.5
Penatalaksanaan .................................................................................................. 5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MORBILI .................................. 7
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 16
4.1
Kesimpulan ....................................................................................................... 16
4.2
Saran ................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Morbili (campak) adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute
udara dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner &
Suddart, vol 3, 2001). Selama ini penyakit campak apabila tidak
ditindaklanjutkan
komplikasi
dalam
dalam
keperawatannya
tubuh,
sehingga
maka
peranan
akan
mengakibatkan
keperawatan
dalam
penanggulangan morbili di RS penting untuk mengurangi resiko penderita
penyakit.
Peran perawat adalah mengatasi penyakit morbili dengan promotif,
preventif, kreatif dan rehabilitative. Promotif adalah member penyuluhan
kesehatan di masyarakat tentang penyakit morbili dan penanggulangannya,
preventif yaitu untuk mencegah terjadinya morbili adalah merubah kebiasaan
sehari-hari yaitu menjaga kebersihan lingkungan, pola hidup sehat.
Masa tunas atau inkubasi penyakit morbili berlangsung kurang lebih dari
10-20 hari da kemudian timbul gejala-gejala. Imunisasi merupakan salah satu
upaya terbaik untuk menurunkan insiden campak. Sebagai dampak program
imunisasi tersebut insiden campak cenderung turun pada semua umur. Saat
ini programpemberantasan penyakit campak dalam tahap reduksi yaitu
penurunan jumlah kasus dan kematian akibat campak, menyusul tahap
eliminasi dan akhirnya tahap eradikasi. Diharapkan 10-15 tahun setelah tahap
eliminasi,
penyakit
campak
dapat
dieradikasi,
karena
satu-satunya
penjamunya adalah manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Morbili (Campak)?
2. Apa saja etiologi dari Morbili (Campak)?
3. Bagaimana patofisiologi dari Morbili (Campak)?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang pada Morbili (Campak)?
1
5. Bagaimana penatalaksanaan pada Morbili (Campak)?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Morbili (Campak)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan malah ini adalah:
1. Mengetahui Pengertian dari Morbili
2. Mengetahui Etiologi dari Morbili
3. Mengetahui Patofisiologi dari Morbili
4. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang pada Morbili
5. Mengetahui Penatalaksanaan pada Morbili
6. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Morbili
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Campak disebut juga Morbili. Morbili adalah penyakit akut yang sangat
menular yang disebabkan oleh infeksi virus. (Nanda 2015). Campak
merupakan penyakit yang sangat menular terutama menyerang anak-anak,
walaupun pada beberapa kasus juga dapat menyerang orang dewasa.
Penyakit campak adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan
berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38
C atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah. (
WHO ).
Penyakit Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus
Campak/ Rubella. Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai
dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium
konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan
pasien. Virus ini terdapat dalam darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan.
Itulah yang membuat campak ditularkan melalui pernapasan, percikan cairan
hidung ataupun ludah.
2.2 Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring
dan darah selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbulnya bercakbercak. Cara penularannya dengan droplet dan kontak (IKA, FKUI Volume 2,
1985).
Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus yang tergolong dalam famili
paramyxovirus yaitu genus virus morbili. Dikenal hanya 1 tipe antigen saja
yang strukturnya mirip dengan virus penyebab parotitis epidemis dan
parainfluenza. Virus tersebut ditemukan di dalam sekresi nasofaring, darah
dan air kemih, paling tidak selama periode prodromal dan untuk waktu
singkat setelah munculnya ruam kulit. Pada suhu ruangan, virus tersebut
dapat tetap aktif selama 34 jam. (Nelson, 1992 : 198). Virus ini sangat sensitif
3
terhadap panas dan dingin, dan dapat diinaktifkan pada suhu 30oC dan -20oC,
sinar matahari, eter, tripsin, dan beta propiolakton. Sedang formalin dapat
memusnahkan
daya
infeksinya
tetapi
tidak
mengganggu
aktivitas
komplemen. (Rampengan, 1997 : 90-91)
Cara penularan melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup
percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita
morbili atau campak. Artinya, seseorang dapat tertular campak bila
menghirup virus morbili, bisa di tempat umum, di kendaraan atau di mana
saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 1-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 8-16
hari sebelum gejala muncul.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak
terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anakanak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya
dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun).
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:

bayi berumur lebih dari 1 tahun,

bayi yang tidak mendapatkan imunisasi, dan

remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
2.3 Patofisiologi
Penyebaran infeksi terjadi jika terhirup dropletdi udara yang berasal dari
penderita. Virus campak masuk melalui saluran pernapasan dan melekat di
sel-sel epitel saluran napas. Setelah melekat, virus bereplikasi dan diikuti
dengan penyebaran ke kelenjar limfe regional. Setelah penyebaran ini, terjadi
viremia primer disusul multiplikasi virus di sistem retikuloendotelial di limpa,
hati, dan kelenjar limfe. Multiplikasi virus juga terjadi di tempat awal
melekatnya virus. Pada hari ke-5 sampai ke-7 infeksi, terjadi viremia
sekunder di seluruh tubuh terutama di kulit dan saluran pernapasan. Pada hari
4
ke-11 sampai hari ke-14, virus ada di darah, saluran pernapasan, dan organorgan tubuh lainnya, 2-3 hari kemudian virus mulai berkurang. Selama
infeksi, virus bereplikasi di sel-sel endotelial, sel-sel epitel, monosit, dan
makrofag
2.4 Pemeriksaan Penunjang
1. Pada pemeriksaan darah didapat jumlah leukosit normal atau meningkat
apabila ada komplikasi infeksi bakteri
2. Pemeriksaan antibodi IgM merupakan cara tercepat untuk memastikan
adanya infeksi campak akut. Karena IgM mungkin belu dapat dideteksi
pada 2 hari pertama munculnya rash, maka untuk mengambil darah
pemeriksaan IgM dilakukan pada hari ketiga untuk menghindari adanya
false negative. Titer IgM mulai sulit diukur pada 4 minggu setelah muncul
rash.
3. IgG anttibodi dapat dideteksi 4 hari setelah rash muncul, terbanyak IgG
dapat dideteksi 1 minggu setelah onset sampai3 minggu setelah onset. IgG
masih dapat ditemukan sampai beberapa tahun kemusian
4. Virus measles dapat diisolasi dari urine, nasofaringeal aspirat, darah yang
diberi heparin, dan swab tenggorok selama masa prodromal sampai 24 jam
setelah timbul bercak-bercak
2.5 Penatalaksanaan
Untuk tahap penyembuhan sebenarnya tidak ada obat yang spesifik.
Berikut beberapa penanganan yang dilakukan jika terinfeksi:
1. Farmakologi: acetaminophen atau ibuprofen dapat mengurangi demam
dan nyeri.
2. Pengobatan rawat jalan (di rumah)
Dikarenakan penyakit campak merupakan penyakit yang ringan (jika
menyerang anak-anak dan dewasa), seseorang yang menghidapi campak
bisa dijaga di rumah, tetapi tetap menjaga suhu tubuh klien.
3. Pengobatan untuk wanita yang hamil
5
Pada wanita hamil jika terserang virus ini maka sebaiknya segera periksa
ke
dokter
dan
kemungkinannya
dokter
memberikan
suntikan
immuneglobulin (IG). IG tidak dapat menghilangkan virus rublla tetapi IG
dapat membantu dalam meringankan gejala yang diberikan oleh virus ini
dan dapat mengurangi risiko-risiko pada janin.
Walaupun tidak ada obat yang spesifik untuk virus ini, namun dapat
diberikan pencegahan yaitu dengan vaksin dengan bentuk vaksin kombinasi
yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan,
dikenal sebagai vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella).
6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN MORBILI
KASUS
Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun datang ke rumah sakit dibawa
keluarganya dengan keluhan demam 39oC sejak 2 hari yang lalu. Anak
mengalami
keluhan
di
seluruh
tubuh
anak
muncul
ruam-ruam
makulopapulareritematosa distribusi merata seluruh tubuh dan tampak jelas
pada belakang telinga dan terasa gatal, anak juga mengalami mual muntah
lebih dari 5 kali. Perawat melakukan pengkajian: Nadi100 x/menit, Tekanan
darah 120/70 mmhg, RR 20x/menit, BB anak 16 Kg dan TB 80cm. Keadaan
sadar penuh (komposmentis). Kelenjar getah bening membesar di sekitar
leher. Ibu mengatakan bahwa nafsu makan anak menurun, hanya
menghabiskan 4 sendok bubur setiap kali makan.
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DATA
Nama
: An. M
Tempat / Tanggallahir
: Medan / 08 februari 2015
Umur
: 5 Th
Nama Ayah
: Tn.N
Nama Ibu
: Ny.O
Pekerjaan Ayah
: Pengacara
Pekerjaan Ibu
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Surabaya
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan Ayah
: Sarjana Hukum
Pendidikan Ibu
: D3 – Manajemen
7
2. KELUHAN UTAMA
Pada tanggal 01 November 2019 dilakukan pengkajian dengan keluhan
utama gatal dan timbul bintik-bintik merah (rash) pada bagian hampir
seluruh tubuh.
3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal
:
ibu
mengatakan
pada
waktu
hamil
mengalami mual,muntah dan badan terasa lemas.
b. Intranatal
: Ibu mengatakan pada saat melahirkan
perdarahan masih dalam batas normal.
c. Postnatal
: Ibu mengatakan BB baru lahir 3,4 kg, TB:
50 cm, LK: 35 cm, Lingkar Lengan Atas: 12 cm, Lingkar Dada: 31
cm.
4. RIWAYAT MASA LALU
a. Penyakit waktu kecil : Demam, flu, batuk
b. Riwayat MRS
: Tidak pernah MRS sebelumnya
c. Obat - obatan yang pernah digunakan : Bodrexin, paracetamol
d. Tindakan Operasi
: Tidak pernah operasi.
e. Alergi
: Tidak ada alergi
f. Kecelakaan
: Tidak mengalami kecelakaan
g. Imunisasi
: Imunisasi Dasar Lengkap
5. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh
:
Kedua
orang
tua
dan
pengasuhnya
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik, banyak keluarga yang
mengunjunginya saat dia sakit.
c. Hubungan dengan teman sebaya
:
Kurang
bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya.
d. Pembawaan secara umum
: Anak sangat aktif
e. Lingkungan rumah
: Daerah sekitar
rumah
bersih
6. KEBUTUHAN DASAR
8
a. Makanan yang disukai
: Ayam goreng, mie goreng,
sup ayam.
b. Alat makan yang dipakai
: Menggunakan sendok dan
piring
c. Pola makan
: Pola makan belom teratur,
sering minta makan diluar jam makan.
d. Kebiasaan tidur
: Selain tidur malam setiap
hari tidur siang tetapi belom teratur.
e. Mandi
: 2 x sehari.
f. Eliminasi
: Rutin, 1 x sehari
7. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
a. Diagnosa Medis
: Morbili
b. Tindakan Operasi
: Tidak ada tindakan operasi
c. Status Nutrisi
: Nafsu makan anak menurun,
hanya menghabiskan 4 sendok bubur setiap kali makan.
d. Status Cairan
: CairanInfus Ring as 10 tpm
e. Obat – obatan
: Sanmol 10 ml 3x/hari/oral
8. PEMERIKSAAN FISIK
a. KeadaanUmum
: Compos mentis
b. TB/BB
: 80 cm/16 kg
c. Mata
-
Simetris KA/KI
-
Conjungtivitis
-
Sekres
: Dalam batas normal
-
Purulen
: Tidak terdapat purulen
-
Strabismus : Tidak ada strabismus
-
Joundic
-
Gerakan bola mata
: Tidak ada joundic
: Tidak ada kelainan pada gerakan
pada bola mata.
d. Hidung
-
Bentuk
: Simetris
-
Cuping Hidung
: Tidak ada kelainan
9
e. Mulut , Gusi, dan Gigi
-
Bentuk mulut
: Tidak ada kelainan, mukusa bibir kering
-
Saliva
: Mulut terasa pahit
-
Palatum
: Tampak Kering
-
Lidah
: Tampak kering, kotor, merah bagian
belakang
f. Telinga
-
Bentuk
: Simetris KA/KI
-
Cairan
: Masih dibatas normal
g. Tengkuk
: Normal (tidak ada kelainan)
h. Dada
: Normal (tidak ada kelainan)
i. Jantung
: Dalam batas normal
j. Genetalia
: Tidak ada kelainan pada genetalia
k. Ekstreamitas
: Tidak ada kelainan
l. Kulit
: banyak bintik merah pada kulit (Rush)
9. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKERMBANGAN
a. Kemandirian dan Pergaulan : Anak bergantung pada orang tuanya
b. Motorik Halus
: Menggambar dan memegang pensil
(Tidak ada kelainan)
c. Motorik Kasar
: Mulai berlari, bermain, lompat-
lompatan (Tidak ada kelainan)
10
B. ANALISA DATA
No
Data
Etiologi
Masalah
Kepewawatan
1.
DS :
-
Muncul
ruam
di
Paramyxoviridae
Gangguan integritas
morbili virus
kulit b.d perubahan
hormonal
seluruh tubuh
-
Ruam terasa gatal
DO :
-
d.d
adanya
ruam
Mengendap pada
diseluruh
tubuh
organ kulit
(D.0129)
Muncul ruam ruam
makulopapular
eritematosa di seluruh
tubuh
Poliferasi sel
endotel kapiler
dalam korium
Eksudasi
serum/eritrosit
dalam epidermis
Ruam
Gangguan
Integritas Kulit
2.
DS :
-
Paramyxoviridae
Demam sejak 2 hari
morbili virus
b.d
proses penyakit d.d
suhu tubuh diatas
DO :
-
Hipertermi
normal yaitu 39oC
Suhu 39oC
Viremia Primer
(D.0130)
11
Virus sampai RES
dan bereplikasi
kembali
Viremia Sekunder
Reaksi Radang
Pengeluaran
mediator kimia
Mempengaruhi
thermostat dalam
hipotalamus
Suhu tubuh
meningkat
Hipertermi
3.
DS :
-
Pembesaran
Anak mengalami mual
muntah lebih dari 5x
DO :
kelenjar getah
bening pada leher
Defisit nutrisi b.d
ketidakmampuan
menelan
d.d
Nafsu makan menurun
kelenjar
Rasa nyeri telan
bening
makanan
pembesaran
getah
disekitar
12
-
BB anak 16 kg
-
Kelenjar getah bening
leher (D.0019)
Defisit nutrisi
membesar disekitar
leher
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit b.d perubahan hormonal d.d adanya ruam
pada kulit diseluruh tubuh (D.0129)
2. Hipertermi b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas normal yaitu
39oC (D.0130)
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d pembesaran
kelenjar getah bening disekitar leher (D.0019)
D. INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Gangguan integritas kulit b.d Perawatan integritas kulit (1.11353)
perubahan hormonal d.d adanya
ruam pada kulit diseluruh tubuh
(D.0129)
1. Identifikasi penyebab gangguan integritas
kulit
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan
menghindari
terpapar
suhu
ekstrem
4. Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
Hipertermi b.d proses penyakit Manajemen Hipertermia (1.15506)
d.d suhu tubuh diatas normal
yaitu 39oC (D.0130)
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor kadar elektrolit
4. Sediakan lingkungan yang dingin
5. Longgarkan pakaian
6. Ganti linen setiap hari atau lebih sering
13
7. Lakukan pendinginan eksternal (kompres
dingin)
8. Anjurkan tirah baring
Regulasi Temperatur (1.14578)
1. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika
perlu
2. Monitor
tekanan
darah,
frekuensi
pernapasan dan nadi
3. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
adekuat
Defisit
nutrisi
ketidakmampuan
makanan
d.d
b.d Manajemen Nutrisi (1.03119)
menelan
pembesaran
kelenjar getah bening disekitar
leher (D.0019)
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastric
4. Monitor asupan makanan
5. Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogastric jika asupan oral sudah dapat
ditoleransi
6. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
7. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
Terapi Menelan (1.03144)
1. Monitor tanda dan gejalaaspirasi
2. Monitor tanda kelelahan saat makan, minum
dan menelan
3. Berikan lingkungan yang nyaman
4. Jaga privasi
5. Gunakan alat bantu, jika perlu
6. Hindari penggunaan sedotan
14
7. Posisikan duduk
8. Informasikan
manfaat
terapi
menelan
kepada pasien dan keluarga
9. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain
dalam membeikan terapi
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Morbili (campak) adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute
udara dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan. Penyebabnya
adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama
masa prodormal sampai 24 jam setelah timbulnya bercak-bercak. Cara
penularannya dengan droplet dan kontak.
Peran perawat adalah mengatasi penyakit morbili dengan promotif,
preventif, kreatif dan rehabilitative. Promotif adalah member penyuluhan
kesehatan di masyarakat tentang penyakit morbili dan penanggulangannya,
preventif yaitu untuk mencegah terjadinya morbili adalah merubah kebiasaan
sehari-hari yaitu menjaga kebersihan lingkungan, pola hidup sehat.
4.2 Saran
a. Bagi Perawat
Perawat sebagai care giver diharapkan mampu memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien dalam bentuk promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitative
b.
Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa diharapkan dapat memberikan edukasi kepada
masyarakat mengenai morbili (campak) sesuai dengan teori yang ada.
16
DAFTAR PUSTAKA
Gustian, ricky. 2016. Campak pada Anak. RS Husana Medika: Jakarta
https://www.academia.edu/7904318/CAMPAK (diakses 1 November 2019 pukul
18.28 WIB)
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 3.
Jogjakarta: Mediaction jogja
TIM Pokja SDKI PPNI. 2019. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
17
Download
Study collections