KEMUNCULAN IKAN MAS CISADAP Masyarakat dusun kedung desa sukadana sekarang ini ramai dengan sebuah fenomena kemunculan ikan mas berwarna oranye dengan ukuran yang sangat besar di aliran Sungai Cisadap Dusun Kedung Desa Sukadana Kec. Sukadana Kab. Ciamis, dari ukuran ikan mas normal lainnya. Kemunculan tersebut secara periodik hanya pada tiap musim kemarau karena air pada sungai tersebut dangkal dan jernih sehingga ikan tampak jelas. Si Leungli, Aki Gereyot, Nini Gereyot, itu adalah nama-nama yang kerap menjadi panggilan dari warga masyarakat sekitar untuk mereka. Banyak anggapan mengenai kemunculan ikan tersebut, misalnya ada yang beranggapan bahwa ikan itu keluar dari kolam yang terbawa banjir baah, ada yang mengatakan sengaja dikembangbiakkan di aliran sungai Cisadap. Bahkan ada yang mengaitkan kemunculan ikan tersebut dengan hal-hal gaib. Yang jelas mereka adalah ikan mas yang Konon kata Aki Etom salah satu tokoh warga dusun kedung ikan mas itu banyak muncul setelah dibangunnya Bendungan DAM Cisadap III atau masyarakat menyebutnya Bendungan Cigereyot sehingga 2 ikan mas yang sering muncul ke permukaan sungai dengan sebutan “Aki Gereyot” dan “Nini Gereyot”. Ada juga sebagian masyarakat kedung menyebutnya “si leungli” nama ini disematkan untuk ikan mas yang berwarna oranye dan ada kehitam-hitaman di punggungnya. Apapun namanya orang luar cukup memanggil mereka “lauk kancra cisadap”. Kemunculan ikan ini tidak terlepas dengan hal-hal gaib, masyarakat sekitar percaya orang yang mengambil ikan tersebut dengan cara apapun akan mendapat “musibah/celaka”. Ada beberapa kejadian yang dianggap bukti akan berlakunya mitos tersebut misalnya, di suatu waktu ada orang desa yang mencoba mengambil ikan tersebut namun sebelum ia turun ke sungai ia disambut wujud ikan yang sangat besar selebar sungai cisadap, sehingga orang tersebut tidak jadi mengambilnya. Adapun yang bisa mengambil ikan itu bernama “Aki Ewo” dan membawanya pulang hanya untuk dijadikan ikan indukan “mijah” di kolamnya lalu jika sudah berkembang biak ia melepas kembali ikan itu. Terlepas dari berbagai mitos yang tersebar di masyarakat intinya ikan tersebut adalah makhluk biasa yang harus dilindungi, bumbu mitos terkadang diperlukan untuk melindungi ikan dari kenakalan tangan manusia. Dengan semakin ramainya pengunjung Pemerintah Desa Sukadana menyikapi serius fenomena itu mulai dari membahasnya dalam rapat minggon, hingga pemasangan banner larangan mengambil ikan.