Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3 Bab – ANALISIS KELAYAKAN PASAR SEMI MODERN KARANGAMPEL Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pasar Semi Modern di Kecamatan Karangampel merupakan suatu kajian kelayakan pengembangan dan pembangunan. Kajian didasarkan atas penentuan lokasi, tata ruang wilayah, kebijakan, dan sosial ekonomi, sehingga akan menghasilkan suatu kesimpulan apakah Pasar Semi Modern layak untuk dikembangkan atau tidak layak, dan layak dikembangkan tetapi dengan suatu persyaratan tertentu. 3.1 Gambaran Umum Konsep Perencanaan Pasar Semi Modern Dewasa ini pelayanan masyarakat pada sektor perdagangan dan perbelanjaan komoditas keperluan sehari-hari, seperti pasar sudah sangat bersaing. Masyarakat sendiri sudah sangat menyadari untung rugi berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern. Secara umum dari hasil wawancara dengan konsumen sebagai berikut: 1. Opini masyarakat berbelanja di pasar tradisonal Kelebihan yang diperoleh konsumen: a. harga relatif lebih murah b. bisa tawar menawar (ada kepuasan tersendiri) c. banyak pilihan baik komoditas sejenis atau lainnya d. bisa membeli dalam jumlah yang sedikit atau hanya cukup yang dibutuhkan e. tidak perlu mempersiapkan diri seperti berdandan, dan sebagainya Kekurangan yang diperoleh konsumen: a. konsumen tidak mengetahui harga standar b. konsumen tidak mengetahui ukuran/timbangan yang pasti c. konsumen turut mensortir barang karena kualitas barang bercampur Halaman 3 - 1 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel d. barang relatif kotor dan tidak higiens e. barang khususnya sayuran segar tidak tersedia sepanjang waktu f. lingkungan pasar yang kotor, bau, dan tidak higiens g. tidak bisa sambil berekreasi dengan melihat-lihat barang lain 2. Opini masyarakat berbelanja di pasar modern Kelebihan yang diperoleh konsumen: a. harga standar, sehingga konsumen mengetahui harga dengan pasti b. kualitas barang sudah dikemas dengan baik c. barang yang diperlukan, termasuk sayuran dapat diperoleh dengan harga dan d. kualitas yang sama perlu waktu khusus e. ukuran/timbangan barang relatif lebih valid f. tempat relatif lebih bersih dan higiens g. bisa untuk sarana rekreasi berbelanja h. keamanan relative terjamin Kekurangan yang diperoleh konsumen: a. tidak bisa sebagai sarana sosial transaksi antara pedagang dan pembeli b. konsumen tidak mengetahui informasi langsung c. konsumen turut mensortir barang karena kualitas barang bercampur Konsep pengembangan Pasar semi modern berupaya untuk memadukan dua konsep pasar diatas. Awalnya merupakan pasar tradisional, kemudian didesain ulang dan diperluas arealnya sehingga menjadi pasar tradisonal dengan konsep modern. Pasar tradisional dengan konsep modern bukan berarti sama dengan supermarket atau swalayan, jadi sistemnya masih tetap sama dengan pasar tradisional, namun bangunannya yang didesain dengan konsep modern. Pasar Modern ini akan menghasilkan pasar tradisional yang terkesan bersih dan tidak berbau seperti halnya di pasar tradisional, tidak becek dan tidak kumuh. Pembeli dan penjual masih tetap dapat berjumpa dan melakukan tawar-menawar ataupun bersilaturahmi, karena kita juga pasti tau ikatan penjual di pasar tradisional sangat erat dengan langganannya. Sistem drainasenya ditata dengan baik, kemudian didesain agar pemeliharaannya juga mudah. Konsep pasar modern terdiri dari dari 3 jenis tempat usaha yang terintegrasi, yakni ruko, kios dan lapak (lemprak). Letak lapak berada di tengah-tengah bangunan dan hanya untuk disewakan. Lapak dibagi menjadi dua jenis, lapak kering dan lapak basah. Halaman 3 - 2 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Lapak kering digunakan sebagai tempat berjualan sayur, bumbu dapur dan kebutuhan lain. Lapak basah khusus menjual berbagai jenis ikan dan daging. Di sekeliling lapak terdapat kios dengan berbagai ukuran. Untuk kios dikhususkan menjual kebutuhan penunjang lainnya seperti sembako, peralatan rumah tangga, kosmetik dan obat. Lapak dan kios ini dibungkus ruko dua lantai di bagian luarnya, dengan gaya arsitektur modern yang menarik. Dalam perencanaan awal yang perlu diperhatikan adalah Layout, tujuannya yaitu memberikan kenyamanan terutama pada alur sirkulasi, baik sirkulasi bagi orang maupun kendaraan. Pasar harus dibuat hidup, dan hidupnya ditandai dengan alur sirkulasi yang berjalan dengan baik, setiap sudut pasar harus mudah ditempuh / dituju, sehingga bisa dibilang setiap toko / kios pasti dilewati oleh pengunjung / calon pembeli, jadi setiap sisi pasar harus mampu menyerap kedatangan pengunjung. Pada umumnya pedagang pasti memilih kios yang di depan karena posisi tersebut pasti paling sering dilewati oleh calon pembeli, jadi bagaimana caranya membuat muka pasar menjadi lebih banyak, caranya yaitu dengan membuat jalan keliling pasar beserta tempat parkirnya, ini akan membuat seluruh muka pasar menjadi yang terdepan, jalan keliling inipun akan memudahkan mobil pemadam kebakaran untuk menjangkau seluruh bagian bangunan jika nantinya terjadi kebakaran. Jalan masuk ke dalam pasar juga dibuat cukup atau lebih banyak, sehingga dapat dimasuki dari segala arah, atau jika ada kebakaran maka tersedia cukup jalan untuk melarikan diri ke luar bangunan. Atap bangunan yang dibuat satu-kesatuan dan bebas kolom akan membuat sirkulasi di dalam bangunan lebih leluasa, namun tidak lupa memberi jalur sirkulasi udara pada atap juga memberi ruang pada atap untuk pencahayaan alami, bisa dengan mengganti sebagian bahan atap dengan yang lebih transparan. Lantai yang dilapis bahan keramik membuatnya mudah dibersihkan, begitupun meja-meja kios / los dipasangi keramik juga agar mudah dibersihkan dan lebih awet. Jalan utama dipisahkan dengan jalan milik pasar, supaya tidak terjadi kemacetan di jalan utama, ruang parkir yang cukup di areal pasar juga sangat penting untuk menjaga kelancaran sirkulasi kendaraan. Disediakan juga sarana ibadah sehingga memudahkan pengunjung untuk beribadah tidak jauh dari lokasi pasar Halaman 3 - 3 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel TPSS/Tempat pembuangan Sampah Sementa dibuat supaya sampah sampah tidak berserakan dimana mana dan bau,maka dibuat lah TPSS biar memudahkan petugas memungut sampah yang ada dipasar tersebut, Toilet umum diletakan belakang samping kiri dan kanan,agar memudahkan pengunjung dan pemilik kios atau lapak. 3.1.1 Dasar Pemikiran Pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel Kecamatan Karangampel merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai pasar daerah yang memiliki pelayanan antar wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu. Pasar Karangampel memiliki jenis komoditas unggulan pasar yang tidak ditemukan di pasar lain di Kabupaten Indramayu, yakni daging sapi. Selain itu juga menjadi pasar kulakan bagi pasar-pasar kecil lainnya baik di wilayah Kecamatan Karangampel maupun di luar wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Juntinyuat, Krangkeng, dan Kecamatan Indramayu. Berikut disajikan data pedagang dan prakiraan pendapatan di Pasar Karangampel eksisting. Tabel 3-1 Data Prakiraan Pendapatan Rata-Rata Pedagang Pasar Karangampel No. Jenis Komoditas 1 Daging ayam 2 Volume Per Satuan Bulan Harga Satuan (Rp) Harga dasar Harga Jual Laba Jumlah Pendapatan Total Laba (Rp) Pedagang Pedagang (Rp) (Rp) 19,500 kg 20,500 23,000 2,500 48,750,000 13 3,750,000 Daging sapi 9,000 kg 57,000 64,000 7,000 63,000,000 6 10,500,000 3 Telur bebek 5,250 kg 17,000 24,000 7,000 36,750,000 3 12,250,000 4 udang ukuran sedang 900 kg 38,000 45,000 7,000 6,300,000 10 630,000 5 Beras 150,000 kg 8,000 8,500 500 75,000,000 1 75,000,000 6 Gula pasir 3,000 kg 10,000 11,000 1,000 3,000,000 25 120,000 7 Minyak goreng 4,500 kg 11,000 13,000 2,000 9,000,000 25 360,000 8 Garam 1,500 kg 1,000 1,500 500 750,000 25 30,000 9 Cabe besar 1,050 kg 24,000 30,000 6,000 6,300,000 15 420,000 10 Cabe kecil 1,200 kg 2,500 7,500 5,000 6,000,000 12 500,000 11 Bawang merah 2,500 kg 6,000 8,000 2,000 5,000,000 10 500,000 12 Bawang purtih 450 kg 22,000 25,000 3,000 1,350,000 10 135,000 13 Kacang tanah 750 kg 15,000 16,000 1,000 750,000 5 150,000 14 Kacang hijau 800 kg 8,000 12,000 4,000 3,200,000 5 640,000 Kelapa 200 kg 2,250 2,500 250 50,000 2 15 Jumlah 25,000 105,010,000 Sumber : Survei pasar 2012 Halaman 3 - 4 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.1.2 Kriteria yang Diperlukan Pasar Semi Modern Pengembangan suatu pasar semi modern yang memerlukan luas lahan ideal minimum sekitar 3 hektar. Kebutuhan luas itu tidak memungkinkan untuk dikembangkan di lokasi pasar yang sudah ada, selain itu juga kawasan sekitar sudah terbangundengan infrastruktur yang cukup lengkap. Untuk itu lokasi pengembangan pasar semi modern (tradisonal-modern) dalam studi ini akan mencari lokasi lain di wilayah Kecamatan Karangampel. Kajian aspek lokasi akan dibahas pada bagian tersendiri. Sebagai pasar yang direncanakan untuk pelayanan amtar wilayah, pasar semi modern Karangampel menawarkan konsep pasar sebagai berikut: A. Kelayakan Tapak kawasan Pasar Semi Modern 1. Jalan masuk dan keluar bagi kendaraan roda empat yang leluasa\ 2. Jalan jalur sirkulasi barang dan orang dalam pasar yang lelusasa 3. Tempat parker kendaraan roda empat dan roda dua yang tertata dan leluasa 4. Tersedia kios, los, lemprak (lapak) yang memadai dan saling berinteraksi 5. Papan informasi kelompok komoditi 6. Tempat ibadah 7. Bangunan pelengkap lainnya seperti pos keamanan, toilet, kantin yang hiegens 8. Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang terkontrol tidak menganggu aktivitas berbelnja terutama bau busuk yang dtimbulkan 9. Drainase dan IPAL yang terkontrol terutama yang dtimbulkan dari los basah 10. Unit Pengelola Pasar 11. Penerangan yang memadai 12. Lingkungan pasar yang higiens 13. Area bongkar muat yang terpisah dengan area parkir 14. Aksesibiltas yang terjangkau Kelayakan tapak ideal pasar semi modern yang dikembangkan di Kecamatan Karangampel dapat dilihat pada gambar 3.1 dan gambar 3.2 Halaman 3 - 5 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.1 Konsep Tapak Kawasan Pasar Semi Modern Karangampel KIOS 5X6 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 RUKO 5X11 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X4 KIOS 2.5X3 KIOS 5X6 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X4 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 KIOS 2.5X4 KIOS 2.5X4 RUKO 5X11 RUKO 5X11 RUKO LAPAK BASAH DAGING,IKAN,AYAM,DLL KIOS FASHION DAN KONVEKSI LAPAK SEMI BASAH KELAPA SAYUR-SAYURAN KIOS SEMBAKO LAPAK KERING BUAH-BUAHAN KIOS KUE /BAHAN KUE KANTIN KIOS TOKO EMAS MUSHOLA KIOS TOKO ELEKTRONIK TOILET KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X4 KIOS 2.5X4 KIOS 5X6 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 KIOS 2.5X3 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 RUKO 5X11 LAPAK 2X2 LAPAK 2X2 RUKO 5X11 LAPAK 2X2 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X3 RUKO 5X11 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X3 KIOS 2.5X4 RUKO 5X11 TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH (TPS) Site {land an peruntukan tapak kawasan pasar semi modern yang akan dikembangkan di Kecamatan Karangampel dengan daya tamping untuk 1.500 pedagang. Konsep tata letak yang akses sirkulasi dimana semua peruntukan los, kios. Maupun lemprakan tidaj ada istilah los depan dan belakang yang menciptakan keadilan ruang peruntukan pedagang. Halaman 3 - 6 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.2 Disain Image Konsep Tapak Kawasan Pasar Semi Modern Karangampel Disain image lay out tapak kawasan pasar semi modern yang akan dikembangkan di Kecamatan Karangampel dengan daya tamping untuk 1.500 pedagang B. Bangunan Pasar Semi Modern Konsep umum bangunan 1. Bentuk bangunan dirancang sedemikian rupa dengan mengambil unsur tradidional Kabupaten Indramayu. Pada era modern, gaya arsitektural unsur lokal tidak harus memepngaruhi bentukm bangunan secara mutlak, ada beberapa unsure disain dan fungsi yang tidak mesti harus menonjol muatan local, seperti bangunan pabrik, hypermarket, dan sebagainya. Begitu juga pasar modern, akan mengikuti disain standar sebagaimana bangunan modern. 2. Penggunaan material yang tahan lama, mudah untuk diperbaiki, dan mudah diperoleh. Halaman 3 - 7 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3. Pengelompokan kios, los/ lapak (lemprak) berdasarkan kelompok komoditas yang diusahakan pedagang. Konsep Arsitektur dan Interior 1. Bangunan ruko berlantai dua yang dirancang sepanjang bagian sisi pasar, sehingga merupakan dinding pasar mengelilingi kios, los dan lapak (lemprakan). Bangunan ruko akan dibuat berderet dan pada bagian tengah di setiap sisi pasar dibuat terpisah yang didisaian sebagai gerbang masuk pasar. 2. Atap bangunan yang dibuat satu-kesatuan dan bebas kolom akan membuat sirkulasi di dalam bangunan lebih leluasa, namun tidak lupa memberi jalur sirkulasi udara pada atap juga memberi ruang pada atap untuk pencahayaan alami, bisa dengan mengganti sebagian bahan atap dengan yang lebih transparan. 3. Lantai o koridor kios dan los dari bahan keramik yang tidak licin bahan keraamik untuk pedestrian dan trotar dapat digunakan o Lantai untuk lemprakan cukup dengan plesteran yang diperkuat dengan floor hardener tidak licin namun mudah dibersihkan. o Pola lantai untuk sirkulasi utama dibedakan dengan yang lainnya untuk memberikan arahan 4. Plafond o Materal plafond menggunakan gypsum untuk bangunan ruko dan kios o Untuk los basah (sayuran, ikan, dan daging) dan lapak tidak menggunakan plafond o Pada sirkulasi utama plafond disesuaikan dengan pola lantai dibawahnya agar tercipta satu kesatuan yang serasi dalam disain 5. Furnitur o Furnitur yang digunakan adalah meja-meja beton dilapisi keramik agar mudah dibersihkan o Furniture untuk gerbang masuk pasar pintu dari bahan besi berupa rolling door dan dapat dilihat dari luar sebagaimana layaknya pintu gerbang. Pintu kios dari alumunium rolling door Halaman 3 - 8 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.3 Tipikal image disain interior Pasar Modern Disain image di dalam sebuah pasar modern memberikan keluasaan dan kenyamanan dalam berbelanja dan berinteraksi tidak seperti hyper market dan mall. Informasi dan transaksi langsung antara penjual dan pedagang dapat terwujud Konsep Konstruksi Struktur Konsep perancangan struktur mencakup aspek sistem struktur bangunan, analisis struktur, sistem konstruksi, dan pemilihan material komponen struktur (spesifikasi teknis) yang digunakan akibat pembebanan terahadap struktur, kondisi daya dukung tanah, serta detil konstruksi. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam proses perencanaan bertujuan untuk memperoleh hasil rancangan yang optimal, adapun ktiria spesifikasi bahan tersebut sebagai berikut 1. Keamanan konstruksi 2. Pemilihan elemen struktur untuk mewujudkan pelaksanaan konstruksi secara cepat dan tepat 3. Dampak terhadap lingkungan sekitar 4. Menggunakan bahan konstruksi yang ekonomis dan mudah didapatkan 5. Kesederhanaan sistem konstruksi yang mudah dikerjakan Halaman 3 - 9 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Untuk jelasnya spesifikasi bahan dan material yang digunakan dalam pembangunan pasar disajikan pada tabel lampiran. Konsep Drainase Pola drainase yang diterapkan secara gravitasi, pola aliran dibuat secara alamiah mengikuti alur topografi dengan prinsip sebagai berikut: 1. Kondisi topografi yang relative datar sebagaimana halnya wilayah Kecamatan Karangampel. Sistem drainase harus dipbuat secara cermat agar dapat mengalir dan mudah untuk penggelontoran. Aspek lingkungan sekitar harus dipertimbangkan terutama arah buangan. 2. Bak-bak control dibuat standar dengan jarak dan ketinggian tertentu agar mudah untuk penggelontoran dan pemeliharaan. 3. Dasar permukaan saluran yang memiliki kemiringan kecil diperlukan pertimbangan kecepatan maksimum. Kemiringan dasar tetap mengikuti kemiringan muka tanah sejauh permukaan tanah tidak memberikan aliran balik dari awal pengaliran. 4. Untuk drainase area pasar basah (daging dan ikan) dibuat saluran tersendiri dengan dibuat pengolahan limbah cair Konsep Jalan Perkerasan jalan menggunakan material beton bwertulang dan aspal remix. Memningat kawasan indramayu sebagai kawasan yang labil daerah pesisir, perlu dengan beton bertulang. Karena beron bertulang akan kedapair maka diperlukan tata drainase dan system resapan yang memadai. Konsep Zoning Konsep zoning yang akan diterapkan untuk Pasar Semi Modern Karangampel: 1. Pembagaian berdasarkan aksesibilitas, dibagi menjadi dua kelompok blok, yaitu blok yang dikunci agar terjadi keterbatasan waktu berkunjung. Sedangkan blok yang tidak terkunci diperuntukan untuk area yang bisa diakses 24 jam. Hal ini untuk mempertimbangkan di kemudian hari pasar semi modern ini bisa menjadi pasar grosir yang beraktivitas mulai tengah malam. 2. Pembagian blok berdasarkan sifat komoditi barang dagangan yang diusahakan. Blok terbagi menjadi dua bagian, yaitu: blok area kering dan blok area basah. Blok area kering adalah tempat pedagang berjualan barang yang tidak Halaman 3 - 10 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel memerlukan air, sedangkan area basah adalah area penjualan komoditas yang memerlukan instalasi air. Konsep Akses Konsep akses yang akan diterapkan untuk Pasar Semi Modern Karangampel harus mempunyai akes dari berbagai arah terutama sirkulasi internal: 1. Akses dapat dicapai melalui 4 arah amta angin agar tercipta pemerataan kios, los, dan lemrak menjadi sasaran yang berada di tengah pasar. 2. Sirkulasi dibagi menjadi sirkulasi primer dan sekunder agar memudahkan dalam hal sistem pergerakab barang, orang, kendaraan. 3. Akses masuk dan akes keluar dibuat terpisah agar tidak terjadi penumpukan di gerbang Konsep Parkir Konsep ruang parkit yang akan diterapkan untuk Pasar Semi Modern Karangampel harus mempunyai lahan parkir yang memadai: 1. Ruang parkir kendaraan pengunjung ditata sedemikian rupa dengan pola menyebar mengelililngin gedung yang memudahkan hubungan antara ruang parkir dengan pasar. 2. Pada ruang parkir yang cukup luas sangat memungkinkan untuk dilakukan pengaturan blok parkir bongkar muat, parkir umum, dan akses angkutan umum untu bermanuver di lingkungan pasar. Konsep Lansekap dan Tata Hijau Konsep lansekaping dan tata hijau yang akan diterapkan untuk Pasar Semi Modern Karangampel harus mempunyai lansekap dan tata hujau yang memadai: 1. Dapat mengakomodasi dengan dibuat shelter angkutan umum dilengkapi dengan pohon peneduh untuk memudahkan pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi mengakses pasar. 2. Di sekeililing lahan pasar disediakan lahan hijau untuk lansekap dan pohon peneduh memberikan kesan asri dan berfungsi sebagi buffer polusi debu dan suara. Halaman 3 - 11 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Konsep Utilitas Konsep utilitas dalam bangunan dibagi dalam beberapa zona atau blok bertujuan untuk memudahkan pengerjaan di lapangan serta mempermudah dalam pemeliharaan. Dengan adanya pembagaian blok utilitas, maka tigklat kerumitan istem utilita akan dipermudah dengan menggunakan siostem terminal circuit. 1. Air Bersih: Sumber air bersih sebisa mungkin diperoleh dari PDAM yang ditampuing dalam reservoir bawah tanah kemudian didistribusikan dengan sistem pompa lokal. Sumer air bersih lain bisa dengan membuat sumur artesis yang bertujuan untuk kegiatan pembersihan pembersihan pasar. Hal ini memungkinkan karena air artesis di daearh Indramayu cukup payau kurang baik untuk dikonsumsi, namun dapat dimanfaatkan untuk pembersihan. 2. Air Buangan a. Air buangan dari blok pasar basah, tempat ibadah, dan toilet agar tidak mencemari lingkungan dapat dialirkan ke septic tank atau pengolahan air buangan. b. Khusus untuk limbah daging dan ikan perlu dibuatkan system pengolahan limbah lemak. Setelah unsur lemaknya terurai, maka air limbah dapat disalurkan ke bak resapan. 3. Elektrikal a. Sistem elektrikal mencakup: instalasi jaringan listrik, sistem pengindra kebakaran (alarm). Sumber listrik diupayakan dari PLN yang dibagi dalam zona pembagian daya listrik serta dilengkapi rumah genset. Hali ini dilakukan untuk menghindari adanya gangguan pemadaman listrik. b. Sistem lampu penerangan menggunakan sakelar setempat. Lampu penerangan pasar dikelompokkan dalam kategoti: - Lampu penerangan normal - Lampu penerangan darurat - Lampu penerangan luar menggunakan sistem penyalaan secara otomatis Halaman 3 - 12 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.2 Kajian Lokasi Pasar Semi Modern Karangampel Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa untuk pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel salah satu pusat pasar kulakan di Kabupaten Indramayu, dengan kebijakan kapasitas 1.500 pedagang memerlukan luas lahan sekitar 3,0 ha. Maka lokasi pasar yang ada sekarang tidak dapat memenuhi kriteria ideal karena keterbatasan ruang dan faktor hubungan fungsional dengan fasilitas dan infrastruktur yang ada tidak saling mendukung. Dengan demikian perlu dicari suatu lokasi yang ideal dan layak untuk pengembanganya. Sebagaimana telah kita ketahui Kecamatan Karangampel terletak pada persimpangan jalan yang menghubungkan ke tiga pusat kegiatan, yakni: a. Arah utara : Kota Indramayu b. Arah barat : Kota Jatibarang c. Arah tenggara : Kota Cirebon Dengan demikian untuk arahan alternatif lokasi Pasar Semi Modern Karangampel akan dikaji pada lokasi pada ketiga arah tersebut. Kriteria kelayakan lokasi ditentukan oleh faktor: 1. Ketersediaan Lahan 2. Jarak dari pusat kota 3. Keterkaitan dengan pemasaran 4. Transportasi 5. Lingkungan dan infrastruktur sekitar 6. Prospek pengembangan kawasan Alternatif lokasi untuk calon pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel dapat dilihat pada gambar 3.4 Halaman 3 - 13 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Alternatif II Alternatif I Alternatif III Halaman 3 - 14 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.2.1 Alternatif I Lokasi Arah Karangampel-Indramayu 1. Ketersediaan Lahan Sesuai dengan Bentuk wilayah administratif Kecamatan Karangampel lebih lebar membentang kearah arah barat - timur dibanding bentangan arah utara – selatan. Arah Kota Indramayu dari Karangampel terletak di bagian utara sepanjang 1,8 km sampai perbatasan dengan Kecamatan Juntinyuat. Ketersediaan lahan sepanjang koridor relatif masih kosong berupa sawah, kebun, dan tanah kering. Status pemilikan lahan potensial umumnya tanah milik rakyat dan tanah kas desa. 2. Jarak dari Pusat Kota Karangampel Jarak terjauh sampai batas wilayah Kecamatan Karangampel 1,8 km. Area belum terbangun ditemukan pada jarak kurang dari 500 meter dari pusat kota. 3. Keterkaitan pemasaran Potensi pemasaran ke arah tersebut sangat mendukung, komoditas unggulan pasar yang diminati dari arah tersebut, yaitu daging sapi. Masyarakat Kota Indramayu selalu mencari komoditas daging sapi unggulan dari Pasar Karangampel. 4. Transportasi Transportasi menuju arah tersebut dilayani oleh Jalan Propinsi Indramayu – Balongan – Karangampel – Cirebon. Kondisi jalan cukup baik dan dilalui oleh angkutan umum. Lalulintas ke arah tersebut tidak begitu padat dan sangat lancar. 5. Lingkungan dan Infrastruktur sekitar Lingkungan dan infrastruktur sekitar sebagaian besar belum terbangun, sehingga dinilai sangat mendukung untuk pengembangan. 6. Prospek Pengembangan Kawasan Pengembangan kawasan perkotaan Karangampel berdasarkan dokumen RDTRK serta kondisi lapangan diarahkan ke wilayah bagian utara dengan peruntukan sebagai kawasan permukiman dan jasa sepanjang koridor jalan primer. Pada saat sekarang pada kawasan ini telah berkembang property kompleks perumahan (Wijaya Kusumah dan Ikhlasul Amal) dan bangunan umum lainnya. Halaman 3 - 15 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.5 Foto-Foto Kondisi Lokasi Alternatif I Karangampel-Indramayu Kondisi kawasan ke arah Kota Indramayu sekitar 300 meter dari perbatasan dengan Kecamatan Juntinyuat atau 1, 5 km dari pusat kota Karangampel berupa tegalan dan sudah berdiri pasar unggas. Areal ini sangat berpotensil untuk calon lokasi Pasar Semi Modern Halaman 3 - 16 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Prospek kawasan ke arah Kota Indramayu sekitar 300 meter dari perbatasan dengan Kecamatan Juntinyuat atau 1, 5 km dari pusat kota Karangampel tengah dikembangkan properti perumahan dan bangunan umum lainnya yang sangat mendukung untuk berdirinya Pasar Semi Modern Karangampel serta berada di jalan propinsi Indramayu-Cirebon Lahan potensial untuk pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel ke arah Kota Indramayu sekitar 300 meter dari perbatasan dengan Kecamatan Juntinyuat atau 1,5 km dari pusat kota Karangampel tengah dikembangkan properti perumahan dan bangunan umum lainnya yang sangat mendukung untuk berdirinya Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 17 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.2.2 Alternatif II Lokasi Arah Karangampel-Cirebon 1. Ketersediaan Lahan Sesuai dengan Bentuk wilayah administratif Kecamatan Karangampel lebih lebar membentang kearah arah barat - timur dibanding bentangan arah utara – selatan. Areal kajian arah Karangampel-Cirebon terletak di bagian selatan sepanjang 1,2 km sampai perbatasan dengan Kecamatan Krangkeng. Ketersediaan lahan sepanjang koridor relatif sudah terbangun dan hamper tidak dijumpai tanah kosong dengan luasan yang cukup. Status pemilikan lahan potensial umumnya tanah milik rakyat dan tanah kas desa. Adapaun dijumpai tegalan yang cukup luas namun merupakan tanah penguasaan PT. Pertamina. 2. Jarak dari Pusat Kota Karangampel Jarak terjauh sampai batas wilayah Kecamatan Krangkeng 1,2 km. Area sudah terbangun tidak ditemukan areal kosong. 3. Keterkaitan pemasaran Potensi pemasaran ke arah tersebut cukup mendukung, komoditas unggulan pasar yang diminati dari arah tersebut, yaitu daging sapi. Masyarakat Kota Cirebon selalu mencari komoditas daging sapi unggulan dari Pasar Karangampel. Kecamatan Krangkeng merupakan wilayah pelayanan Pasar Karangampel. 4. Transportasi Transportasi menuju arah tersebut dilayani oleh Jalan Nasional Jakarta- Jatibarang – Cirebon. Kondisi jalan cukup baik dan dilalui oleh angkutan umum. Lalulintas ke arah tersebut tidak begitu padat dan sangat lancar. 5. Lingkungan dan Infrastruktur sekitar Lingkungan dan infrastruktur sekitar sebagaian besar sudah terbangun, sehingga dinilai tidak mendukung untuk pengembangan fisik. 6. Prospek Pengembangan Kawasan Pengembangan kawasan perkotaan Karangampel berdasarkan dokumen RDTRK serta kondisi lapangan diarahkan ke wilayah bagian utara dengan peruntukan sebagai kawasan permukiman dan jasa sepanjang koridor jalan primer. Kawasan ke arah tersebut tidak prospektif untuk pengembangan fisik. Halaman 3 - 18 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.6 Foto-Foto Kondisi Lokasi Alternatif II Karangampel-Cirebon Prospek kawasan ke arah Kota Cirebon sampai dengan Kecamatan Krangkeng sudah terbangun, adapun tanah kosong yang ada pada jarak 300 meter dari pusat kota sudah dikuasai PT. Pertamina. Keadaan ini tidak mendukung untuk berdirinya Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 19 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.2.3 Alternatif II Lokasi Arah Karangampel-Jatibarang 1. Ketersediaan Lahan Sesuai dengan Bentuk wilayah administratif Kecamatan Karangampel lebih lebar membentang kearah arah barat - timur dibanding bentangan arah utara – selatan. Areal kajian arah Karangampel-Jatibarang berada pada bagian jarak yang lebih panjang. Sampai perbatasan dengan Kecamatan Sliyeg dari pusat kecamatan adalah 3,75 km . Ketersediaan lahan sepanjang koridor relatif sudah terbangun dan hampir tidak dijumpai tanah kosong dengan luasan yang cukup. Status pemilikan lahan potensial umumnya tanah milik rakyat dan tanah kas desa. Adapaun dijumpai tegalan yang cukup luas namun merupakan tanah penguasaan PT. Pertamina. Areal kosong dan potensi untuk calon Pasar Semi Modern dijumpai pada jarak 2,5 km. 2. Jarak dari Pusat Kota Karangampel Jarak terjauh sampai batas wilayah Kecamatan Karangampel 3,75 km. Secara umum kawasan sudah terbangun tidak ditemukan areal kosong. 3. Keterkaitan pemasaran Potensi pemasaran ke arah tersebut cukup mendukung, komoditas unggulan pasar yang diminati dari arah tersebut, yaitu daging sapi. Masyarakat Kota Jatibarang selalu mencari komoditas daging sapi unggulan dari Pasar Karangampel. Kecamatan Sliyeg yang berada pada koridor arah tersebut merupakan wilayah pelayanan Pasar Karangampel. 4. Transportasi Transportasi menuju arah tersebut dilayani oleh Jalan Nasional Jakarta- Jatibarang – Cirebon. Kondisi jalan cukup baik dan dilalui oleh angkutan umum. Lalulintas ke arah tersebut tidak begitu padat dan sangat lancar. 5. Lingkungan dan Infrastruktur sekitar Lingkungan dan infrastruktur sekitar sebagaian besar sudah terbangun, sehingga dinilai tidak mendukung untuk pengembangan fisik. 6. Prospek Pengembangan Kawasan Pengembangan kawasan perkotaan Karangampel berdasarkan dokumen RDTRK serta kondisi lapangan diarahkan ke wilayah bagian utara dengan peruntukan sebagai kawasan permukiman dan jasa sepanjang koridor jalan primer. Kawasan ke arah tersebut tidak prospektif untuk pengembangan fisik Pasar Semi Modern. Halaman 3 - 20 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.6 Foto-Foto Kondisi Lokasi Alternatif II Karangampel-Jatibarang Prospek kawasan ke arah Kota Jatibarang secara umum sudah terbangun, tanah kosong yang ada pada jarak 700 meter dari pusat kota sudah dikuasai PT. Pertamina. Keadaan ini tidak mendukung untuk berdirinya Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 21 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Lahan potensial untuk pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel ke arah Kota Jatibarang dijumpai pada sekitar 2,5 km dari pusat kota Karangampel merupakan jjaraak yang relatiif jauh serta prospek sekitarnya tidak teredapat penembangan fisik (properti). Secara umum kurang mendukung untuk berdirinya Pasar Semi Modern Karangampel pada kooridor ini. Halaman 3 - 22 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Berdasakan kajian deskripsi lmasing-masing alternatif lokasi yang dinilai layak untuk pengembangan Pasar Semi Modern di Kecamatan Karangampel, maka dapat disimpulkan bahwa alternatif lokasi yang dinilai paling layak dan memungkinkan adalah Alternatif I kooridor Karangampel – Indramayu, seperti terlihat pada tabel 3-2. Tabel 3-2 Analisis Arahan Alternatif Lokasi Pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel Kooridor Arah Lokasi Kriteria Lokasi Alt I Alt II Alt III Ketersediaan Lahan 3 1 1 Jarak Dari Pusat Kecamatan 2 3 1 Keterkaitan Pemasaran 3 3 2 Transportasi 2 2 2 Lingkungan dan Infrastruktur Sekitar 3 2 1 Prospek Pengembangan Kawasan 3 1 1 2.67 2.00 1.33 Score Keterangan: Nilai 3 : mendukung Nilai 2 : cukup mendukung Nilai 1 : tidak mendukung 3.3 Konsep Master Plan Pasar Semi Modern Karangampel Pasar Semi Modern Karangampel sebagai salah satu pusat pasar kulakan di Kabupaten Indramayu, dengan kebijakan kapasitas 1.500 pedagang. Berdasarkan data jumlah pedagang dan volume barang saat ini, rata2 aktivits pedagang akan berputar baranga dagangan dari berabagai enis sebanyak 1,201 ton/bulan. Maka pasar semi modern ini diperkirakan akan menampung volume barang sekitar 1800 ton setiap[ bulannya atau 60 ton setiap harinya. Dengan mempertimbangkan kapasitas tamping pasar semi modern yang akan dikembangkan tersebut seluas , maka beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan perencanaan, diuraikan sebagai berikut : Adanya suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif). Adanya keserasian dan kerjasama (compatibility) diantara kegiatan yang ada didalamnya. Halaman 3 - 23 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Adanya keserasian dan kerjasama antara kawasan preservasi dengan kegiatan perkotaan yang dilengkapi dengan green belt dan danger area yang terpisah dengan kegiatan perkotaan Adanya pengaturan rancangan (control design) berupa : Jalan-jalan yang dirancang khusus untuk gerbang utama dan sirkulasi internal. Adanya rencana tapak kawasan. Adanya GSB (Garis Sempadan Bangunan). Adanya garis sempadan ruang terbuka hijau (green belt). Ukuran minimum kapling. Luas tanah dan KDB (Koefesien Dasar Bangunan) maksimum dan minimum. Persyaratan-persyaratan untuk penggunaan khusus. Pengaturan-pengaturan pengendalian arsitektural Melindungi investasi yang telah ditanam oleh stake holder (developer, tenants) Pasar Semi Modern Karangampel divisualisasikan dengan pasar tradisonal dengan siostem modern. Kawasan ini akan dikembangkan sebagai kawasan sentra kulakan bagi pasar-pasar kecil dalam wilayah pelayanannya yang merupakan sekumpulan peruntukan lahan dibawah suatu pengaturan yang konsisten yang menyediakan fasilitas untuk kegiatan bisnis dengan tujuan sebagai berikut : Konsistensi dengan tujuan pengembangan Pasar Tradisional-Modern. Keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan alam sekitar Berusaha mencapai dan menjaga nilai tanah yang tinggi Sebagai kawasan pasar semi modern, digunakan 2 kriteria standar untuk pengembangan kawasan tersebut, yaitu : 1. Standar fisik, meliputi : o Jalan-jalan yang beraspal dan pedestrian dengan disain teknis yang baik o Sistem jaringan utilitas yang memadai o Garis Sempadan Bangunan, sempadan jalan, sempadan lingkungan Koefesien Dasar Bangunan yang memenuhi kriteria o Lansekap o Penyediaan parkir yang cukup o Kontrol arsitektur melalui persetujuan perijinan o Penampilan (performance) o Tata letak dan bahan bangunan Halaman 3 - 24 dan Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel o Billboard yang estetik 2. Standar operasi meliputi : o Satu pengelola atau lebih yang kooperatif o Berdasarkan Master Plan o Melakukan pertimbangan rancangan o Peraturan-peraturan o Hubungan dengan stake holder o Adanya kuasa hukum dan kepranataan o Pengawasan yang efektif terhadap kondisi lingkungan fisik. Konsep pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel dapat dilihat pada gambar berikut. Halaman 3 - 25 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Gambar 3.4 Konep Pasar Semi Modern Karangampel Disain image Pasar Semi Modern Karangampel memberikan keluasaan dan kenyamanan dalam berbelanja dan berinteraksi antara penjual dan pedagang dapat terwujud Halaman 3 - 26 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.4 Biaya Pembangunan Biaya pembangaunan Pasar Semi Modern Karangampel untuk daya tamping 1.500 pedagang dengan bentuk bangunan seperti telah diurai diatas, akan memerlukan biaya sebesar Rp. 46.785.448.000, 00 (empat puluh enam milyar tujuh ratus delapan puluh lima juita empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah). Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3-2. Mengenai perincian biaya pembangunan disajikan pada lampiran. Tabel 3-3 REKAPITULASI PERKIRAAN BIAYA (ENGINEERING ESTIMATE) PEKERJAAN : PERENCANAAN PASAR SEMI MODEREN LOKASI : KARANG AMPEL- INDRAMAYU PEMILIK : Pemda Kabupaten Indramayu TAHUN : 2012 JUMLA H HA RGA NO. URA IA N PEKERJA A N ( Rp.) A. PEKERJAAN PERSIAPAN 197,812,875.84 B. RUKO 5X11 =48 UNIT C. KIOS 5X6 =48 UNIT 5,417,591,256.00 D. KIOS 2.5x4 =98 KIOS 4,616,409,119.00 E. KIOS 2.5x3 =144 6,558,227,208.00 F. LAPAK 2x2 =338 1,987,980,800.00 G. PEKERJAAN STRUKTUR DAN ATAP PASAR 2,334,872,032.85 H. PEKERJAAN JALAN 7,358,994,960.02 I. PEKERJAAN MASJID J. PEKERJAAN TOILET 2 UNIT 75,000,000.00 K. LANDSCAPE 50,000,000.00 13,807,337,521.92 128,000,000.00 JUMLAH 42,532,225,773.63 DIBULATKAN KEBAWAH DALAM RIBUAN 42,532,225,000.00 PPN 10 % (DIBULATKAN KEATAS DALAM RIBUAN) TOTAL 4,253,223,000.00 46,785,448,000.00 Sumber: Hasil Analisis 2012 Halaman 3 - 27 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.5 Pola Manajemen Pengelolaan Pasar Semi Modern Karangampel Dalam rangka optimalisasi operasional Pasar Semi Modern sangat diperlukan sistem organisasi manajemen pengelolaan yang dipimpin oleh seorang Kepala Pasar. Adapun susunan pengurus tugas, fungsi dan wewenang diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Pasar: a. Kepala Pasar merupakan pimpinan pasar dan pemegang kebijakan operasional pelayanan pasar b. Mengendalikan dan mengambil keputusan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan di dalam pasar c. Memberikan input dan umpan balik kepada bawahan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang diinginkan. d. Mengevaluasi rencana keuangan dan realisasinya berdasarkan laporan bagian kasir. 2. Bagian Administrasi dan Keuangan: a. Bertanggungjawab atas keseluruhan urusan administrasi dan keuangan b. Bagian keuangan dibantu oleh petugas penghimpun dana pendapatan pasar c. Membuat rencana keuangan d. Mengumpulkan, menyusun, dan menyimpan data-data dokumentasi tentang urusan keseluruhan penyelenggaraan keuangan pasar e. Mempersiapkan dan membuat laporan berdasarkan data-data kepad Kepala Pasar f. Menyelenggarakan segala surat menyurat untuk kepentingan organisasi g. Melaksanakan pemungutan uang sewa lapak (lemprak), Kios, los, ruko, parkir, toilet sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan h. Melakukan pembayaran gaji dan pembiayaan yang menyangkut kegiatan pasar sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan 3. Bagian Operasional Pasar: a. Bertanggung jawab atas berlangsungnya operasional pelayanan pasar b. Memanatu dan mengawasi kondisi dan situasi pasar 4. Bagian Kemanan Pasar: a. Memantau situasi seluruh area pasar setiap waktu dari gangguan keamanan yang mungkin terjadi baik terhadap pedagang maupun pengunjung b. Melaksanakan tindakan pengamnan yang diperlukan pada situasi yang dibutuhkan Halaman 3 - 28 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel c. Berkoordinasi dengan kepolisian/aparat keamanan lainnya jika diperlukan pada situasi-situasi khsusus. d. Melaksanakan tindakan dan penertiban pada hal-hal yang melanggara ketentuan dan ketertiban pasar yang diberlakukan 5. Bagian Kemanan dan Ketertiban: a. Memantau situasi seluruh area pasar setiap waktu dari gangguan keamanan yang mungkin terjadi baik terhadap pedagang maupun pengunjung b. Melaksanakan tindakan pengamnan yang diperlukan pada situasi yang dibutuhkan Berkoordinasi dengan kepolisian/aparat keamanan lainnya jika diperlukan pada situasi-situasi khsusus. 6. Bagian Pemeliharaan: a. Bertanggung jawab terhadap semua pemeliharaan bangunan pasar meliputi bangunan gedung dan instalasi mekanikal elektrikal b. Mengevaluasi hasil laporan pengecekan kondisi bangunan gedung dan instalasi mekanikal dan elektrikalnya yang dilakukan secara rutin. Kepala Pasar Adm & Keuangan Kasir Adm Operasional Pasar Kamtib Petugas Kemanan Petugas Toilet Seksi Kebersihan Petugas Kebersihan Pemeliharaan Seksi Perparkiran Seksi Mekanikal Elektrikal Seksi Pemeliha raan Gedung Petugas Parkir Teknisi M&E Teknisi Sipil Halaman 3 - 29 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.6 Analisa Ekonomi dan Finansial Tahapan penting dalam proses studi kelayakan adalah tahap analisa aspek ekonomi dan keuangan. Sebagaimana diketahui bahwa analisa aspek ekonomi dan keuangan merupakan analisa yang menguraikan mengenai out-put besar investasi dan besar revenue pertahun sehingga didapatkan suatu kesimpulan apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak. Pembahasan dalam bab ini adalah mengenai hasil analisa aspek ekonomi dan keuangan proyek Pasar Semi Modern Karangampel. 1. Biaya Investasi Pasar Semi Modern Karangampel Alokasi yang termasuk dalam biaya investasi Pasar Semi Modern Karangampel meliputi; perolehan lahan, pematangan Lahan & ijin, pembangunan pasar, uraian lengkap mengenai perkiraan biaya investasi pasar dapat dilihat pada table 3-4 berikut; Tabel 3-4 Biaya Investasi Pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel PEROLEHAN LAHAN PEMATANGAN LAHAN & PERIJINAN PEMBANGUNAN: KEUNTUNGAN KONTRAKTOR 10% SUB-TOTAL Luas (m2) 20,000 20,000 15,030 Harga (Rp.) 250,000 40,000 3,000,000 Biaya (Rp.) 5,000,000,000 800,000,000 45,090,000,000 4,509,000,000 55,399,000,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Besar biaya konstruksi Pasar yang diuraikan dalam tabel diatas didapat dari asumsi perhitungan konseptual sesuai dengan standar harga bangunan bertingkat yang berlaku. 2. Biaya Operasional Management dan Marketing Berdasarkan aspek teknis direncanakan memakan waktu diketahui bahwa pembangunan konstruksi sekitar satu tahun dimulai awal tahun Pasar sampai akhir tahun 2013 yang diharapkan sebulan setelah selesai tahap pembangunan dan finishing interiornya, Pasar Semi Modern Karangampel dapat langsung dioperasikan penggunaannya. Dengan dioperasi-kannya kegiatan Pasar maka secara langsung akan membutuhkan biaya operasional dan maintenance Pasar yang meliputi biaya operasional, tenaga kerja dan biaya pemasaran. Uraian mengenai perkiraan biaya operasional Pasar dapat di lihat pada tabe-tabel di bawah berikut: Halaman 3 - 30 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-5 Rencana Gaji Manajemen dan Staff 1 Direktur Jmlh Tenaga Kerja 1 2 Manajer 3 3500000 10500000 126,000,000 3 Staf 8 1750000 14000000 168,000,000 4 Marketing 5 1300000 6500000 78,000,000 5 Operasional 5 1300000 6500000 78,000,000 6 Cleaning Service 10 900000 9000000 108,000,000 7 Receptionist 2 1200000 2400000 28,800,000 8 Security 15 1250000 18750000 225,000,000 9 Teknisi 3 1500000 4500000 54,000,000 10 Parkir 6 900000 5400000 64,800,000 No. Major Gaji Perorang 5000000 Gaji Perbulan 5000000 Gaji Pertahun 60,000,000 Jumlah 990,600,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS-Pasar Semi Modern Karangampel Besarnya jumlah gaji manajemen dan staff tahun pertama operasional Pasar sebagaimana diuraikan diatas pada tahun-tahun berikutnya diasumsikan akan meningkat sebesar 5%. Sementara itu untuk biaya operasional Pasar diasumsikan terdiri dari komponen biaya yaitu biaya operasional dan maintenance ruang/kantor serta biaya operasional dan maintenance taman dan parkir. Adapun besar biaya yang dibutuhkan untuk biaya operasional dan maintenance Pasar tahun pertama dapat di lihat pada tabel 3-6. Tabel 3-6 Rencana Biaya Operasional dan Maintenance Pasar Tahun Pertama No. 1 Uraian Biaya Operasional dan Maintenance Ruang dan Kantor 2 Biaya Operasional dan Maintenance toilet, sampah, Taman dan Parkir Jumlah Jumlah Nilai (Rp) 99,060,000 49,530,000 148,530,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 31 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Besarnya biaya operasional dan maintenance Pasar pada tahun berikutnya diasumsikan pula meningkat sebesar 5 %. Besarnya biaya marketing untuk tahun masa kontruksi (marketing juga akan dimulai pada saat masa kontruksi) adalah 10% dari estimasi biaya pembangunan gedung pasar, adapun untuk tahun pertama operasional pasar biaya marketing menjadi sebesar 5 % dengan asumsi setiap unit kios, los dan lapak sudah terisi oleh para pedagang, pada tahun-tahun selanjutnya biaya marketing menurun sebesar 50% dari tahun pertama. Estimasi kebutuhan biaya marketing pada tahun masa konstruksi dan tahun pertama dapat di lihat pada tabel 3-7 Tabel 3-7 Rencana Biaya Marketing Pasar Tahun Bulan Biaya 0 Masa Konstruksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 67,635,000 67,635,000 45,090,000 45,090,000 45,090,000 45,090,000 45,090,000 45,090,000 45,090,000 Jumlah I Awal operasional Jumlah 450,900,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 33,817,500 33,817,500 22,545,000 22,545,000 22,545,000 22,545,000 11,272,500 11,272,500 11,272,500 11,272,500 11,272,500 11,272,500 225,450,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS-Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 32 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3. Biaya dan Modal Kerja Berdasarkan perkiraan biaya operasional manajemen dan marketing, maka dapat diperkirakan besarnya biaya operasional dan modal kerja kegiatan usaha Pasar yang dikelompokan menjadi biaya tetap dan biaya variabel diketahui pada tahun masa konstruksi membutuhkan dana sebesar Rp. 1,441,500,00,- dan Rp. 148,590,000,sebagaimana diuraikan dalam tabel 3-8 4. Kebutuhan Dana Investasi Besarnya kebutuhan dana investasi untuk proyek pembangunan diketahui dari penjumlahan besarnya dana Investasi Pasar jumlahnya dengan besarnya modal kerja tahun masa konstruksi, dengan asumsi bahwa operasional kegiatan Pasar dapat langsung dilaksanakan setelah pembangunan Pasar selesai. Lihat Tabel 3-9; Tabel 3-9 Kebutuhan Dana Investasi No. Uraian Jumlah 1 Biaya Investasi 55,399,000,000 2 Biaya Modal Kerja (1 tahun) Jumlah 1,590,090,000 56,989,090,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS-Pasar Semi Modern Karangampel Di asumsikan sumber pembiayaan proyek berasal dari dana sendiri (Anggaran Pemda/Bantuan Pusat) dan sebagian dari pinjaman bank dengan komposisi pembiayaan sebagai berikut : Tabel 3-10 Struktur Pendanaan Proyek Struktur Pembiayaan Jumlah ( Rp. ) Komposisi Dana Bank Dana Sendiri 39,892,363,000 17,096,727,000 70% 30% Total 56,989,090,000 100% Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 33 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-8 Halaman 3 - 34 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Jadwal penarikan pinjaman dari Bank tersebut direncanakan akan dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhan. Jangka waktu pinjaman adalah 15 tahun dengan bunga pengembalian sebesar 15 % bersifat efektif dan bunga grace periode selama satu tahun. 5. Proyeksi Pendapatan Pasar Pendapatan dari Pembangunan Pasar secara umum biasanya diperoleh dari dua sisi yaitu dari pendapatan penjualan atau sewa setiap unit Kios, Los dan lapak PKL serta pendapatan service charge, tiket parking area dan tiket toilet. Namun pada studi ini penyediaan unit kios, los dan lapak PKL tidak untuk di jual melainkan diberikan gratis kepada para pedagang yang telah terdaftar di Pasar Lama Karangampel, sebagai konpensasi pemindahan tempat usaha/dagang mereka dari pasar yang lama ke tempat yang baru dalam hal ini Pasar Semi Modern Karangampel. Dengan demikian sumber pendapatan yang dapat upayakan dari Pasar Semi Modern Karangampel ini adalah melalui pendapatan service charge, tiket parking area dan tiket toilet Pendapatan Service Charge, Toilet dan Parkir. Sumber pendapatan yang di anggap memberikan kontribusi yang signifikan terhadap usaha pengembangan pasar adalah pendapatan dari biaya Service Charge, Toilet dan Parkir. Service Charge adalah istilah pungutan biaya pemeliharaan gedung, penerangan fasilitas umum, kebersihan, sampah, air bersih, keamanan lingkungan dan sebagainya yang di tarik pada setiap Kios, Los dan lapak PKL. Besarnya service charge ini berbeda- beda pada setiap Kios dan Los tergantung luasannya. Di asumsikan besarnya service charge adalah: - Kios ukuran 9 m2, tarip per-m2 Rp. 400,-/m, maka biaya Rp. 3.600,-/hari - Los ukuran 5 m2, tarip per-m2 Rp. 300,-/m, maka biaya Rp. 1.500,-/hari Khusus untuk lapak ukuran 4 m2, service charge tidak dihitung berdasarkan luasan lapak, dimana pengenaan biaya adalah harian yaitu sebesar Rp 750,-/hari. Rincian service charge tersebut berlaku untuk sepuluh tahun pertama operasional pasar. Pada sepuluh tahun kedua operasional pasar service charge di asumsikan akan mengalami kenaikan sebagai berikut: - Kios ukuran 9 m2, tarip per-m2 Rp. 500,-/m, maka biaya Rp. 4.500,-/hari - Los ukuran 5 m2, tarip per-m2 Rp. 400,-/m, maka biaya Rp. 2.000,-/hari - Untuk lapak biaya harian yaitu sebesar Rp 1.000,-/hari. Perkiraan pendapatan service charge, diuraikan dalam tabel 3-11. Halaman 3 - 35 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-11 Prakiraan Pemasukan service charge.. Halaman 3 - 36 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Pendapatan Toilet Pasar Toilet pada dasar merupakan fasilitas umum yang wajib tersedia di dalam komplek bangunan pasar yang diperuntukan melayani kebutuhan pengunjung pasar, sehingga penggunaannya tidak mutlak untuk dikenakan biaya. Pada studi ini penggunaan fasilitas toilet dimasukan sebagai salah satu variable sumber pendapatan bangunan pasar, dimana dana yang diperoleh pemanfaatan utamanya adalah bagi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas toilet tersebut. Beban tarip penggunaan toilet adalah Rp. 1.000,- perorang untuk sepuluh tahun pertama. Tarip penggunaan toilet akan naik menjadi Rp. 1.500,- perorang pada periode sepuluh tahun kedua operasional pasar. Dalam memperkirakan pendapatan dari penggunaan toilet, dilakukan asumsi sebagai berikut: - Jumlah fasilitas berdagang (Kios, Los dan lapak PKL) yang tersedia sebanyak 1,268 unit, bila dalam sehari masing-masing unit fasiltas berdagang melayani minimal 4 pengunjung/konsumen, maka dalam sehari akan didapat jumlah pengunjung sebanyak 5.072 pengunjung pasar. - Dari jumlah pengunjung tersebut diperkirakan 30%(1,522 orang) akan menggunakan toilet. Dari asumsi di atas dapat diperkirakan pendapatan penggunaan toilet pasar sebagaimana diuraikan dalam tabel 3-12. Pendapatan Parkir Kendaraan Salah satu fasilitas umum yang dapat memberikan kontribusi signifikan kepada pendapatan adalah fasilitas parkir kendaraan. Fasilitas parkir kendaraan yang disediakan pada Pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel akan menampung sebanyak 148 kendaraan roda dua dan 100 kendaraan roda empat. Penetapan tarip parkir kendaraan yang masuk dalam lingkungan pasar adalah sebagai berikut: - Kendaraan roda dua : a. satu jam pertama Rp. 1000,b. satu jam berikutnya Rp. 500,- - Kendaraan roda empat : a. satu jam pertama Rp. 2000,b. satu jam berikutnya Rp. 500,- - Kendaraan Bongkar muat : a. satu jam pertama Rp. 3500,b. satu jam berikutnya Rp. 1000,- Halaman 3 - 37 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-12 Perkiraan Pendapatan Penggunaan Toilet Tahun Pemasukan Toilet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 547,776,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 821,664,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Tarip parkir di atas berlaku untuk periode sepuluh tahun pertama operasional pasar, pada periode sepuluh tahun berikutnya akan mengalami kenaikan tarip parkir sebesar Rp 500,-. Asumsi lama jam pengelolaan parkir minimal adalah 10 jam. Sementara perkiraan jumlah kendaraan roda dua yang masuk kelingkungan pasar setiap hari minimal adalah 1.902 kendaraan (satu setengah kali jumlah unit tempat berdagang), untuk kendaraan roda empat minimal sebanyak 634 kendaraan (setengah kali jumlah unit tempat berdagang). Dari jumlah kendaraan roda empat 60% adalah jumlah kendaraan konsumen dan 40% merupakan kendaraan bongkar muat. Hasil perhitungan pendapatan parkir kendaraan di dalam lingkungan pasar dapat di lihat pada tabel 3-13 dan 3-14. Halaman 3 - 38 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-13 Perkiraan Pendapatan Parkir Dalam Satu Tahun Pemasukan 1 hari Motor 1 jaman Motor 2 jaman Kend Konsumen 1 jaman Kend Konsumen 2 jaman Kend Bongmut 1 jaman Kend Bongmut 2 jaman Total 1 Tahun 13,314,000 4,279,500 17,593,500 5,325,600 1,711,800 7,037,400 6,213,200 1,711,800 7,925,000 32,555,900 4,793,040,000 1,540,620,000 6,333,660,000 1,917,216,000 616,248,000 2,533,464,000 2,236,752,000 616,248,000 2,853,000,000 11,720,124,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Tabel 3-14 Perkiraan Pendapatan Parkir Setiap Tahun Tahun Ken. Roda 2 Ken. Roda 4 Konsumen Ken. Bongkar Muat Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 6,333,660,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 9,243,720,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 2,533,464,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 3,115,476,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 2,853,000,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 3,241,008,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 11,720,124,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 15,600,204,000 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 39 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Secara keseluruhan estimasi pendapatan Pasar selama 20 tahun di uraikan dalam tabel 3-15. 6. Penilaian investasi Pasar Semi Modern Paramater keberhasilan suatu investasi pada umumnya digunakan perhitungan terhadap nilai Payback Period, NPV, dan IRR. Layak atau tidaknya suatu proyek untuk dapat direalisasikan jika besar tingkat IRR lebih besar dari nilai suku bunga bank yang dibebankan terhadap dana pinjaman. Hal itu akan menumbuhkan niat investor untuk menanamkan modalnya karena proyeksi keuntungan yang menjanjikan. Sementara itu lama tingkat pengembalian (Payback Period) dan Net Present Value juga menjadi pertimbangan apakah proyek pasar yang sedang diusahakan ini menguntungkan dari segi finansial. Dengan melihat data-data proyeksi revenue, besar biaya investasi dan pajak pertahun didapatkan cashflow seperti diuraikan pada tabel 3-16. Dari tabel proyeksi cash flow tersebut diasumsikan bahwa kegiatan kontruksi pasar dari bulan Januari sampai Desember 2013 adalah tahun ke 0, sedangkan masa operasional Pasar Semi Modern Karangampel dimulai pada awal tahun 2014 masuk dalam tahun pertama. Dalam membuat cashflow ini di pergunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ; jumlah pinjaman adalah sebesar 70% dari kebutuhan dana biaya investasi Pasar yaitu sebesar Rp 39,892,363,000 dengan system pencairan dana sesuai dengan progress pelaksanaan pembangunan Pasar selama satu tahun (Januari – Desember 2013). Rencana pinjaman dana ini adalah selama 15 tahun dengan tingkat bunga 15% efektif dengan grace periode selama 1 tahun. Pembayaran pokok pinjaman akan dilakukan sesuai dengan tingkat pendapatan operasional Pasar setiap tahun. Kemudian beban pajak dari pendapatan adalah sebesar 15%. Dari kondisi tersebut dapat diketahui bahwa tahun 2013 yang merupakan tahun masa konstruksi bangunan Pasar. Sementara itu pada tahun 2014 yang diketahui sebagai tahun awal dimulainya operasional Pasar menunjukkan terjadinya surplus cash flow sebesar Rp 6,709,078,518,- ,dimana kegiatan Pasar telah meraih pendapatan sebesar Rp 17,216,978,000,-, termasuk didalamnya saldo dari tahun masa konstruksi sebesar Rp 4,178,390,000,-. Pendapatan tahun pertama operasional tersebut sudah dapat menutupi sebagian dana investasi (bunga dan pajak pendapatan) awal kegiatan usaha Pasar. Diketahui bahwa operasional Pasar telah mendapatkan aliran saldo cash bersih positif setelah dipotong pajak adalah pada tahun 2014 yaitu sejak tahun pertama Halaman 3 - 40 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 15 Perkiraan Pendapatan Pembangunan Pasar Semi Modern Halaman 3 - 41 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 16 (pakai dokumen exel) Halaman 3 - 42 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Lanjutan Tabel 16 (pakai dokumen exel) Halaman 3 - 43 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel operasional kegiatan Pasar. Sementara itu dari pendapatan pada tahun awal diketahui kontribusi pemasukan yang terbesar adalah dari pendapatan parkir kendaraan roda dua dan kendaraan bongkar muat. Dengan demikian kegiatan usaha Pasar ini dapat mengatasi masalah aliran dana negatif (menutupi biaya investasi pembangunan Pasar) sejak pada tahun pertama operasional Pasarnya. Bila kondisi ini kita nilai dalam bentuk Payback Periode maka didapat hasil bahwa usaha kegiatan Pasar ini akan memiliki kemampuan pengembalian modal selama 8,4 tahun sejak operasional Pasar. Kurun waktu tersebut memberikan gambaran bahwa usaha Pasar ini memiliki tingkat pengembalian modal yang relatif cepat (dibawah 10 tahun) sehingga menarik bagi investor atau penyandang dana yang berminat dalam bidang usaha ini. Dengan mengacu kepada tabel proyeksi cashflow terdahulu maka dapat di perkirakan jadwal dan besaran pengembalian pinjaman dana baik pokok maupun bunga bank untuk kegiatan usaha Pasar ini sebagai berikut: Tabel 3-17 Besar Angsuran Pokok Pinjaman dan Bunga Pinjaman Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Pokok Pinjaman 39,892,363,000 37,232,872,133 34,573,381,267 31,913,890,400 29,254,399,533 26,594,908,667 23,935,417,800 21,275,926,933 18,616,436,067 15,956,945,200 13,297,454,333 10,637,963,467 7,978,472,600 5,318,981,733 2,659,490,867 Angsuran Pokok 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 2,659,490,867 Angsuran Bunga 5,983,854,450 5,584,930,820 5,186,007,190 4,787,083,560 4,388,159,930 3,989,236,300 3,590,312,670 3,191,389,040 2,792,465,410 2,393,541,780 1,994,618,150 1,595,694,520 1,196,770,890 797,847,260 398,923,630 Total Angsuran 8,643,345,317 8,244,421,687 7,845,498,057 7,446,574,427 7,047,650,797 6,648,727,167 6,249,803,537 5,850,879,907 5,451,956,277 5,053,032,647 4,654,109,017 4,255,185,387 3,856,261,757 3,457,338,127 3,058,414,497 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Halaman 3 - 44 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-18 Rencana Pengembalian Pokok dan Bunga Pinjaman Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 Pokok Pinjaman 39,892,363,000 39,892,363,000 34,892,363,000 34,892,363,000 34,892,363,000 29,892,363,000 29,892,363,000 29,892,363,000 19,892,363,000 19,892,363,000 19,892,363,000 9,892,363,000 9,892,363,000 9,892,363,000 Angsuran Pokok Angsuran Bunga 5,000,000,000 5,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 9,892,363,000 5,983,854,450 5,983,854,450 5,233,854,450 5,233,854,450 5,233,854,450 4,483,854,450 4,483,854,450 4,483,854,450 2,983,854,450 2,983,854,450 2,983,854,450 1,483,854,450 1,483,854,450 1,483,854,450 Total Angsuran 5,983,854,450 10,983,854,450 5,233,854,450 5,233,854,450 10,233,854,450 4,483,854,450 4,483,854,450 14,483,854,450 2,983,854,450 2,983,854,450 12,983,854,450 1,483,854,450 1,483,854,450 11,376,217,450 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel Perhitungan payback periode berdasarkan perkiraan cash flow Investasi dan Pendapatan Pasar adalah sebagaimana diuraikan pada tabel 3-19 Dapat dihitung pula dari tabel tersebut besarnya nilai NPV, dimana hasil perhitungannya menunjukkan bahwa Nilai NPV adalah positip sebesar Rp. 35,792,710,044,- Net Present Value adalah selisih antara serangkaian penerimaan dimasa yang akan datang setelah dinilai saat ini (memakai discount factor) dengan pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini, kondisi nilai tersebut menunjukkan bahwa kegiatan usaha Pasar dapat dilanjutkan. Payback Periode = 8 + ((56,989,090,000 – 55,200,806,142)/4,916,937,290) = 8,4 NPV = 92,781,800,044 – 56,989,090,000 = 35,792,710,044 IRR = 16% + (NPV 16%/(PV16%-PV18%)*(18%-16%)) = 16% + ((30,548,824,800/10,346,383,795)*2%) = 22 % lebih besar dari bunga pinjaman bank 15% Halaman 3 - 45 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Tabel 3-19 Payback Periode Berdasarkan Cash Flow Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 jumlah rata-rata Cash Flow (56,989,090,000) 6,709,078,518 9,003,380,682 8,873,517,419 12,959,755,473 16,377,010,740 15,610,328,282 19,146,856,287 22,088,023,591 17,294,890,223 21,649,195,005 28,994,369,622 27,933,904,177 35,449,701,485 41,751,181,780 39,868,912,976 DF 1 0.870 0.756 0.658 0.572 0.497 0.432 0.376 0.327 0.284 0.215 0.215 0.187 0.163 0.141 0.123 PV (56,989,090,000) 5,836,898,310 6,806,555,796 5,838,774,462 7,412,980,131 8,139,374,338 6,748,344,916 7,197,303,278 7,220,574,912 4,916,937,290 4,652,412,007 6,230,890,032 5,220,846,691 5,760,576,491 5,899,441,986 4,899,889,405 92,781,800,044 6,185,453,336 Payback (56,989,090,000) (51,152,191,690) (44,345,635,894) (38,506,861,432) (31,093,881,302) (22,954,506,964) (16,206,162,048) (9,008,858,769) (1,788,283,858) 3,128,653,433 7,781,065,439 14,011,955,471 19,232,802,162 24,993,378,653 30,892,820,639 35,792,710,044 Sumber : Hasil Analisa Team FS- Pasar Semi Modern Karangampel BCR (Benefit Cost Rasio) = . Total PV selama 20 Tahun Investasi Pembangunan + Biaya-biaya . = 92,781,800,044/56,989,090,000+24,871,813,373 = 1,13 Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rencana pembangunan Pasar Semi Modern di Kecamatan Karangampel layak didukung oleh investor atau lembagalembaga keuangan, karena memiliki kurun waktu pengembalian dana pinjaman yang relatif cepat. Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu investasi dimana pada saat itu Net Present Value adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabila IRR lebih besar dari cost of capital yang diasumsikan. Berdasarkan pengujian yang dilakukan selama 15 tahun ternyata IRR proyek adalah sebesar 22 % lebih besar dari bunga yang diproyeksikan yaitu 15% dengan demikian proyek ini layak dan menguntungkan. Halaman 3 - 46 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel 3.7 Analisa Aspek Lingkungan 3.7.1 Lingkungan Fisik Berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup Nomor: KEP-03/MENLH/2000 tahun 2000 Jenis Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL, maka kegiatan rencana pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel termasuk kedalam katagori kegiatan yang wajib menyusun Studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) berikut Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL). Secara umum kegiatan rencana pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel dapat dikelompokan menjadi 3 tahap kegiatan, yaitu tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi. Ketiga tahap tersebut diperkirakan dapat menimbulkan dampak lingkungan baik positif maupun negatif. Berikut ini akan diuraikan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak oleh adanya pelaksanaan rencana proyek tersebut. a. Tahap Pra-Konstruksi Kegiatan pada tahap pra-konstruksi ini berupa pengurusan perijinan dan perencanaan teknis. Kegiatan perijinan akan berdampak terhadap pengingkatan pendapatan daerah akibat biaya retribusi yang dikeluarkan oleh pemrakarsa proyek. b. Tahap Konstruksi Kegiatan pada tahap konstruksi ini berupa persiapan dan pematangan lahan. Pada tahap ini dapat menimbulkan debu ke udara, limbah padat sisa-sisa puing bangunan dan hilangnya vegetasi. Sedangkan recruitment tenaga kerja konstruksi mengakibatkan terbukanya kesempatan kerja dan berusaha. Pada tahap ini pula mulai beroperasi alat-alat berat dan bertambahnya arus kendaraan yang mengangkut bahan-bahan bangunan yang dapat menimbulkan debu, kebisingan dan kelancaran arus lalu lintas sekitar tapak proyek akan terganggu. Kegiatan konstruksi sarana dan prasarana dapat menimbulkan kebisingan, debu dan limbah padat sisa-sisa material konstruksi, serta gangguan kamtibmas. Saluran drainase di sekitar tapak proyek dapat mengalami gangguan akibat limbah padat yang tidak dikelola secara baik. Kegiatan penghijauan dan landscaping akan berdampak terhadap estetika lingkungan. c. Tahap Operasi Pada tahap operasi yang dapat menimbulkan dampak adalah : Halaman 3 - 47 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel - Adanya Pasar Semi Modern Karangampel akan menambah jumlah pendatang, sehingga dapat meningkatkan kepadatan penduduk. - Terjadinya alih fungsi lahan di sekitar lokasi pasar, oleh kegiatan-kegiatan jasa komersial lainnya sebagai upaya memanfaatkan peluang aglomerasi di kawasan tersebut - Penambahan beban lalu lintas di sekitar lokasi akan meningkat terutama pada jamjam sibuk. - Adanya limbah baik berupa limbah padat maupun limbah cair dari kegiatan Pasar Semi Modern Karangampel apabila tidak dikelola dengan semestinya dapat menimbulkan permasalahan akibat sanitasi lingkungan yang kurang baik. 3.7.2 Aspek Sosial Dampak sosial yang diperkirakan muncul oleh adanya pelaksanaan rencana kegiatan Pasar Semi Modern Karangampel. a. Membuka Lapangan dan Kesempatan Kerja Pelaksanaan proyek dan operasional kegiatannya berpotensi untuk membuka lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan tertentu. Kesempatan lapangan kerja yang ditimbulkan dari pelaksanaan proyek tersebut diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi tingkat pengangguran. b. Menyediakan Kebutuhan Pusat Belanja Yang Nyaman dan Aman Pelaksanaan pembangunan pasar ini diharapkan mampu memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya akan fasilitas pusat belanja/pasar tradisional yang modern. 3.7.3 Aspek Ekonomi Dari aspek ekonomi kegiatan pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel akan memberikan pengaruh terhadap; a. Peningkatkan Kegiatan Perekonomian dan Bisnis. Melalui pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel akan menimbulkan multiplier effect pada kegiatan perekonomian, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan bisnis terutama pada kegiatan perdagangan di Kabupaten Indramayu. Halaman 3 - 48 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel b. Meningkatkan Pendapatan Daerah Pengembangan Pasar Semi Modern Karangampel tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan. Sejalan dengan hal tersebut, maka meningkatkan pula penerimaan pemerintah daerah Kabupaten Indramayu khususnya maupun negara pada umumnya dari sektor pajak. 3.7.4 Risiko Perusahaan Risiko Internal Pembangunan Pasar Semi Modern Karangampel tentunya tidak terlepas dari berbagai risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usahanya. Oleh karenanya pihak pemda/perusahaan perlu berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut. Resiko internal yang sering muncul adalah berkaitan dengan permasalahan hubungan kerja antara manajemen pasar dengan para karyawannya. Pemda dan mitranya yang menjadi satu dalam perusahaan pengembangan pasar Pemda Kabupaten Indramayu dalam hal ini tentunya harus selalu memperhatikan hak-hak dan kewajiban karyawan baik karyawan baru maupun karyawan lama agar tidak terjadi pemogokan karyawan yang berakibat pada kelancaran operasional perusahaan. Dalam mengantisipasi risiko ini, pihak manajemen perlu senantiasa menganggap karyawan sebagai mitra kerjanya dan selalu tanggap dengan persoalan yang menyangkut karyawannya serta harus memperhatikan hak dan kewajibannya. Perusahaan perlu selalu berusaha untuk menciptakan suasana kekeluargaan di antara karyawannya. Selain itu, peningkatan kesejahteraan karyawaan senantiasa perlu menjadi prioritas yang utama bagi pihak manajemen sesuai kemampuan perusahaan. 3.7.5 Risiko Eksternal Risiko Tidak Tercapainya Target Penjualan Halaman 3 - 49 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Persaingan antara sektor properti, khususnya pasar cukup tinggi, karena bergairahnya sektor properti khususnya pengembangan pusat-pusat perdagangan di Kabupaten Indramayu. Oleh karena persaingan tersebut, maka memunculkan risiko tidak tercapainya target penjualan. Dalam mengantisipasi risiko tersebut, pihak manajemen perlu mengerti kebutuhan pasar dan dapat menerapkan strategi marketing yang tepat dan efektif untuk mampu bersaing menjaring konsumen. Risiko Pendanaan Proyek Pendanaan proyek merupakan faktor penting dalam kelangsungan pembangunan pasar. Terhambatnya pendanaan akan menyebabkan terhambatnya proses pembangunan sehingga akan menyebabkan jadwal pembangunan tidak berjalan sebagaimana rencana. Hal ini akan menyebabkan beban operasional perusahaan semakin tinggi. Dalam pendanaan proyek juga harus dipastikan kesiapan dana sendiri/pemegang saham yang harus dapat terpenuhi. Kesiapan dana sendiri tersebut juga menunjukkan komitmen pemegang saham terhadap kelangsungan proyek. Risiko Penghentian Ijin Usaha Persyaratan perijinan mutlak harus dipenuhi oleh perusahaan yang akan membuka atau mengembangkan kegiatan usaha. Sebagai badan hukum maka perusahaan harus memenuhi persyaratan-persyaratan perusahaan dan ijin usaha terkait dengan rencana pembangunan pasar. Perijinan yang harus dipenuhi oleh pengembang adalah sebagai berikut: 1. Sertifikat Kepemilikan Tanah 2. Surat Ijin Penggunaan dan Peruntukkan Tanah (SIPPT) 3. RTLB (Rencana Tata Letak Bangunan) 4. IMB (Izin Mendirikan Bangunan) 5. IPB (Izin Penggunaan Bangunan) Sebagian atau seluruh ijin dapat dibekukan sementara ataupun dicabut apabila perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha perusahaan. Risiko Perekonomian Kegiatan usaha pada umumnya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi makro. Sebagaimana kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan kenaikan Halaman 3 - 50 Draft Laporan Akhir Studi Kelayakan Pasar Karangampel Produk Domestik Bruto (PDB) dan PDB perkapita serta depresiasi nilai tukar yang terjadi sebelum krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997, mendorong aktivitas usaha properti serta sektor riil pada umumnya pada tingkat pertumbuhan yang tinggi. Akan tetapi krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 menyebabkan perkembangan properti menjadi terpuruk. Oleh karenanya perlu disadari pengaruh perkembangan ekonomi nasional sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan sektor properti, termasuk usaha pembangunan pasar. Perkembangan ekonomi seperti naiknya suku bunga, harga bahan bangunan akan berpengaruh terhadap ekskalasi biaya proyek juga terhadap daya beli masyarakat. Risiko Peraturan Pemerintah Kegiatan usaha perusahaan diatur oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Kegagalan perusahaan dalam mengantisipasi peraturan-peraturan baru yang ditetapkan pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan usaha perusahaan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Halaman 3 - 51