Uploaded by arrumaisha06

Laporan Bio Fermentasi Alkohol

advertisement
Laporan Praktikum
Fermentasi Alkohol
Disusun oleh :
Andrea Salsabila R
Ar Rumaisha Zahra
Dityoseno Riadussurur
Ilyasa Ahmad Maskawaih
Presti Putri Anggraeni
Zettira Dwi Zahra
SMAN 1 GARUT
Jl. Merdeka No. 91 , Tarogong Kidul, Kab. Garut, Jawa Barat 44151
No telp. (0262) 233782
2019
KATA PENGANTAR
Pertama–tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dan rekan – rekan saya
dapat menyelesaikan tugas pengamatan mengenai “Fermentasi Alkohol” dalam
memenuhi tugas mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Garut ini.
Kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Guru Biologi, dan semua pihak yang
terlibat dalam penulisan laporan ini, sehingga tugas pengamatan dan penulisan
laporan ini dapat kami selesaikan.
Kami berharap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak lain,
khusunya bagi kami selaku penulis laporan ini.
Garut, 27 Agustus 2019
Penyusun
I.
JUDUL
Fermentasi Alkohol.
II.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis gas yang dikeluarkan dari botol 2.
2. Untuk mengetahui fungsi NaOH pada botol 1.
3. Untuk mengetahui reaksi kimia fermentasi alkohol.
4. Untuk mengetahui pengaruh ragi, NaOH, dan udara terhadap fermentasi alkohol.
III.
LANDASAN TEORI
Respirasi anaerob adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
bahan bakar organik (misalnya karbohidrat) melalui serangkaian reaksi tanpa
menggunakan oksigen. Reaksi pada respirasi anaerob tidak melibatkan oksigen
sehingga digunakan senyawa tertentu, seperti asam piruvat (3 C) atau asetaldehida (2
C) sebagai akseptor (penerima) elektron akhir dan mengikat H+.
Respirasi anaerob disebut juga fermentasi. Fermentasi dapat terjadi pada jamur bersel
satu, bakteri yang hidup di rawa/lumpur yang miskin oksigen, sel hewan, maupun sel
manusia. Beberapa bakteri hidup secara aerob pada lingkungan miskin oksigen
respirasinya terjadi secara anaerob.
Respirasi anaerob terdiri atas dua tahapan reaksi, yaitu glikolisis dan transpor
elektron. Proses glikolisis respirasi anaerob sama dengan respirasi aerob, yaitu setiap
satu molekul glukosa diubah menjadi 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Sementara itu, transfer elektron terjadi dari NADH ke asam piruvat atau turunan asam
piruvat sehingga dihasilkan NAD+. Kemudian NAD+ akan masuk kembali ke
glikolisis.
Berdasarkan produknya, jenis fermentasi yang umum salah satunya adalah fermentasi
alkohol.
IV.
RUMUSAN MASALAH
1. Gelembung gas apa yang keluar dari botol 2?
2. Apa fungsi NaOH pada botol 1?
3. Mengapa ujung botol 1 yang berasal dari botol 2 harus masuk ke dalam larutan?
4. Mengapa botol 2 harus ditutup?
5. Tuliskan reaksi kimia fermentasi alkohol!
V.
ALAT DAN BAHAN
1. 2 botol kaca (beri label botol 1 dan 2)
2. 1 selang panjang
3. 1 selang pendek
4. 1 gelas ukur
5. 1 neraca digital
6. 3 cawan petri
7. 1 spatula
8. 30 mL air
9. Glukosa 6gr
10. 3,2 gr ragi roti (bagi dua dengan percobaan selanjutnya)
11. 20 mL NaOH
12. 5 tetes PP
13. Pipet tetes
14. Plastisin
15. 40 mL jus tomat
16. 1 beaker glass
VI.
LANGKAH KERJA
A. Percobaan Pertama
1. Mencampurkan ragi 1,6 gr, 30 mL air, dan 6 gr glukosa di 1 beaker glass dan
aduk sampai rata.
2. Memasukan campuran antara ragi, glukosa dan air ke botol 2 dan membaui
aroma lalu amati warna awal campuran tersebut.
3. Memasukkan NaOH sebanyak 20 mL ke botol 1 dan meneteskan PP sebanyak 5
tetes ke botol tersebut lalu perhatikan warna awal yang dihasilkan dari botol
pertama.
4. Memasukkan ujung selang panjang kedalam kedua botol dan memasukkan
selang pendek ke botol 1 diatas larutan NaOH. Pada selang di botol pertama,
ujungnya harus masuk ke dalam larutan NaOH dan 5 tetes PP. Sedangkan pada
ujung lainnya harus berada di atas campuran ragi, glukosa dan air.
5. Menempelkan plastisin kepada ujung bagian tutup botol untuk menahan selang
tetap berada di tempatnya dan menutupi semua permukaan tutup botol tanpa celah
agar tidak ada udara lain yang masuk ataupun keluar selain dari selang.
6. Mengamati keadaan kedua botol tersebut selama 20 menit dan mencatat apa
yang terjadi selama pengamatan.
7. Melihat dan mencatat perubahan warna setelah 20 menit pada larutan NaOH.
8. Membuka plastisin dan membaui aroma dari botol ke 2 lalu catat perubahan bau
tersebut.
B. Percobaan kedua
1. Mencampurkan ragi 1,6 gr dan 40 mL jus tomat di 1 beaker glass.
2. Memasukan campuran antara ragi dan jus tomat ke botol 2 dan membaui aroma
dari campuran terlebih dahulu lalu amati warna awal jus tersebut.
3. Memakai botol ke 1 dari pecobaan pertama lalu tambahkan 5 tetes PP dan amati
warna awal tersebut.
4. Memasukkan ujung selang panjang kedalam kedua botol dan memasukkan
selang pendek ke botol 1 diatas larutan NaOH. Pada selang di botol pertama,
ujungnya harus masuk ke dalam larutan NaOH dan 5 tetes PP. Sedangkan pada
ujung lainnya harus berada di atas campuran ragi dan jus tomat.
5. Menempelkan plastisin kepada ujung bagian tutup botol untuk menahan selang
tetap berada di tempatnya dan menutupi semua permukaan tutup botol tanpa celah
agar tidak ada udara lain yang masuk ataupun keluar selain dari selang.
6. Mengamati keadaan kedua botol tersebut selama 20 menit dan mencatat apa
yang terjadi selama pengamatan.
7. Melihat dan mencatat perubahan warna setelah 20 menit pada larutan NaOH.
8. Membuka plastisin dan membaui aroma dari botol ke 2 lalu catat perubahan
bau tersebut
VII.
HASIL PENGAMATAN
A. Percobaan pertama
Bau larutan botol 2
Awal
Seperti bau susu basi
Akhir
Seperti bau tapai
Warna botol 1
Warna botol 2
Awal
Ungu
Awal
Susu kedelai
Akhir
Bening
Akhir
Coklat susu
(warna awal botol 2 dan 1)
(warna akhir botol 1 dan 2)
Jumlah
gelembung
5 menit pertama
5 menit kedua
5 menit ketiga
5 menit keempat
Botol 1
2 (+)
7 (+)
41 (++)
63 (+++)
Botol 2
6 (+)
10 (+)
Kurang lebih 40
Kurang lebih
(++)
100 (+++++)
B. Percobaan kedua
Bau larutan botol 2
Awal
Seperti bau buah busuk
Akhir
Seperti bau tapai
Warna botol 1
Warna botol 2
Awal
Ungu
Awal
Merah jambu
Akhir
Bening
Akhir
Nude (pink kecoklatan)
(warna awal botol 2 dan 1)
Jumlah
(warna akhir botol 2 dan 1)
5 menit pertama
5 menit kedua
5 menit ketiga
5 menit keempat
Botol 1
40 (++)
85 (++++)
86 (++++)
90 (+++++)
Botol 2
+
+++++
++++
+++ (gelembung
gelembung
membesar sehingga
jumlahnya berkurang)
VIII.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan pertama maupun kedua, bau yang dihasilkan awal mula
sebelum terjadinya proses fermentasi pada botol kedua sama-sama berbau busuk/basi.
Bau busuk ini didapat setelah glukosa/jus bercampur dengan ragi. Sedangkan setelah
20 menit botol kedua dibuka, aroma yang tercium seperti bau tapai. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terbentuknya etanol dan gas CO2 yang menghasilkan bau
seperti tapai dari proses fermentasi dimana reaksi tersebut didapat dari respirasi
anaerob glukosa terhadap ragi. Gas CO2 ini ditunjukkan dengan adanya gelembung
udara yang sering muncul tiap menitnya di botol 1 dan semakin banyak di botol 2. Hal
ini dapat terjadi karena adanya fermentasi antara larutan glukosa/jus dan ragi yang
akan menghasilkan CO2. Lalu adanya perubahan warna pada NaOH pada botol 1
yang diteteskan oleh PP dari berwana ungu disertai dengan semakin banyaknya gas
CO2 yang dihasilkan oleh proses fermentasi melalui selang botol ke 1 menuju botol
ke 2 membuat warna menjadi semakin memudar. Fungsi NaOH pada fermentasi
alkohol yaitu mempercepat reaksi yang terjadi dalam fermentasi alkohol dengan
mengikat CO2 karena fermentasi merupakan respirasi anaerob yang tidak
membutuhkan oksigen maka dengan pengikatan CO2 tersebut dapat mempercepat
reaksi yang terjadi. Ujung selang pada botol pertama yang berasal dari botol kedua
harus masuk ke dalam larutan karena hal ini dapat menunjukkan bahwa proses
fermentasi sedang berlangsung dengan menunjukkan adanya gelembung yang keluar
dari ujung selang setiap beberapa detik karena adanya CO2 yang keluar dari selang
tersebut dan bertemu dengan NaOH sehingga terbentuklah gelembung dan kita dapat
melihatnya langsung jika dimasukkan kedalam larutan NaOH lalu pecah karena
adanya pertambahan volume di dalam gelembung tersebut.
Fermentasi alkohol dilakukan oleh bakteri anaerob dan ragi (yeast). Dalam proses
fermentasi, wadah harus ditutup agar tidak ada oksigen sehingga ragi dapat
melakukan respirasi anaerob secara sempurna. Jika wadah terbuka, proses fermentasi
akan terganggu dan memungkinkan tumbuhnya mikroorganisme lain sehingga
mempengaruhi hasil dari fermentasi. Mekanisme reaksi fermentasi alkohol adalah
sebagai berikut:
a. Bahan baku glukosa (6 C) diubah menjadi asam piruvat (3 C) melalui rentetan
reaksi glikolisis.
b. Asam piruvat (3 C) melepaskan CO2 menjadi asetaldehida (2 C).
c. Asetaldehida direduksi oleh NADH menghasilkan etanol dan melepaskan NAD+.
d. NAD+ masuk kembali ke dalam reaksi glikolisis. Sementara itu, asetaldehida
berperan sebagai akseptor elektron.
Hasil fermentasi alkohol setiap 1 molekul glukosa yaitu 2 etanol, 2 CO2 dan 2 ATP.
Reaksi sederhana fermentasi alkohol adalah sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.
IX.
KESIMPULAN
Respirasi anaerob adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
bahan bakar organik (misalnya karbohidrat) melalui serangkaian reaksi tanpa
menggunakan oksigen. Respirasi anaerob disebut juga fermentasi.
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substat menjadi produk tertentu
yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Fermentasi alkohol
dilakukan oleh bakteri anaerob dan ragi (yeast). Ragi pada percobaan ini dapat hidup
dalam keadaan lingkungan kurang oksigen dan melakukan ptoses fermentasi bersama
glukosa. Dalam proses fermentasi, wadah harus ditutup agar tidak ada oksigen
sehingga ragi dapat melakukan respirasi anaerob secara sempurna.
Berdasarkan produknya, jenis fermentasi yang umum salah satunya adalah fermentasi
alkohol. Hasil fermentasi alkohol setiap 1 molekul glukosa yaitu 2 etanol, 2 CO2 dan
2 ATP. Reaksi sederhana fermentasi alkohol adalah sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.
Download