TUGAS KIMIA ANALISIS 1 PERCOBAAN PANFIELD Nama : 1. Ade Irma Maylani (E0017001) 2. Izzah Mashfufah (E0017027) 3. Nurkhafidoh Tunisah (E0017036) 4. Rizka mahmudah (E0017040) 5. Septi Pujiana (E0017042) 6. Trinika Mariyani (E0017045) 7. Yuarinda Meily Anindya (E0017050) Kelas : 1A Farmasi PROGAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI 2018 PERCOBAAN PENFIELD A. TEORI DAN PRINSIP Hidrogen adalah unsur yang ditemukan Henry Cavendigh (1731-1810) dan merupakan unsur yang memiliki atom paling kecil dan ringan. Unsur ini paling banyak yang terdapat di alam ini. Ada beberapa cara dalam penentuan adanya unsur hidrogen yaitu dengan percobaan penfield dan pemijaran dengan aio. Prinsip percobaan penfield yaitu senyawa yang mengandung C apabila dipanaskan dengan PbCrO4 yang pada pemanasan lebih lanjut akan jadi PbO + CO2. CO2 yang keluar dapat ditunjukan dengan adanya Ba(CO3)2 yang berwarna putih( Keenan, 2005 : 53). Hidrogen mempunyai densitas atau rapatan paling rendah, berseyawa dengan hampir setiapunsur yang reaktif membentuk senyawa hibrida unsur karbon mempunyai sanagat banyak senyawa organik, dan dewasa ini berkembang pula senyawa arganometalik dengan atom karbon terikat secara koordinasi pada ion logam. Disamping itu di kenal juga secara tradisi dalam senyawa organik golongan halogen ( golongan 7A) yaitu F, Cl, Br, I, dan At adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali ( golongan IA) ( Sugiarto. 2001: 193). Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam, dan merupaka unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Karbon di alam terdapat dalam bentuk intan, grafit, minyak bumi, gas CO2 dan sebagian besar zat terutama yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan manusia (misalnya karbohidrat, protein, lemak,dll). Sebuah atom karbon dapat berikatan dengan sesama unsur karbon yang membentuk ikatan rantai karbon. Senyawa-senyawa yang terdiri dari atom karbon dikenal dengan sebutan senyawa organik (Sunardi, 2006 : 257). Dulu senyawa karbon tidak dapat dibuat di laboratorium tetapi setelah Fredich Wohler berhasil membuat urea melalui pemanasan pada tahun 1923, maka senyawa organik lain mulai dibuat di laboratorium. Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam sampel organik, secara lebih pasti dapat ditunjuk mealui cara kimia yaitu dengan uji pembakaran. Pembakaran sampel organik akan mengubah karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO) dan hidrogen (H) menjadi H2O. Gas CO2 dapat dikenali berdasarkan sifatnya yang mengerahkan air kapur, sedang air dapat dikenali dengan kertas kobalt. Air mengubah warna kertas kobalt dari biru menjadi merah muda (pink). Sampel + Oksidator → CO2 (g) + H2O (l) CO2 (g) + Ca (OH)2 → CaCo3(s) + H2O (l) Kertas kobalt biru + H2O(l) → kertas kobalt merah muda. Karbon dan hidrogen akan teroksidasi menjadi CO2 dan H2O. Karbon dioksida (CO2) dikenali dengan menggunakan air kapur, sedang air dikenali dengan menggunakan kertas kobalt (Ralph, 2001 : 1). Percobaan penfield, prinsipnya adalah terbentuknya warna putih, senyawa yang mengandung unsur C apabila dipanaskan akan menghasilkan CO2. Pereaksi yang digunakan pada percobaan ini antara lain PbCrO4 dan Ba(OH)2. Caranya, sebelum memberi perlakuan pada zatnya, perlu untuk mempersiapkan pereaksinya. PbCrO4 dilumerkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan, setelah itu dimasukkan ke dalam tabung sempit sebanyak 0,5 gram dan tambahkan pula zat yang akan diamati sebanyak 25 mg. Tabung sempit tersebut kemudian diletakkan mendatar, panaskan campuran zat tersebut dengan pereaksi berikutnya, yaitu Ba(OH)2. Dengan inilah apabila terdapat unsur C akan terbentuk warna putih. Warna putih yang dihasilkan merupakan senyawa BaCO3. Senyawa ini dihasilkan berturut-turut dimulai ketika PbCrO4 direaksikan dengan zat yang mengandung unsur C yang kemudian akan membentuk senyawa PbCO3. Dengan pemanasan lebih lanjut, PbCO3 tersebut akan terurai menjadi PbO dan CO2. Ketika direaksikan selanjutnya dengan Ba(OH)2 inilah terbentuk senyawa BaCO3 yang memberikan warna putih. Cara yang telah saya sebutkan dalam percobaan penfield ini sebelumnya berlaku untuk zat-zat yang tidak mudah menguap. Untuk zat yang mudah menguap mendapatkan perlakuan yang berbeda. Perbedaannya adalah pereaksi PbCrO4nya dipijarkan dalam tabung sempit (jadi tidak dilumerkan kemudian dihaluskan seperti yang sebelumnya). Kemudian zat yang diamati ditambahkan ke dalam pijaran, karena mudah menguap maka perlu segera ditutup menggunakan penutup gabus tetapi ditutup dengan longgar. Setelah itu letakkan tabung secara mendatar dan alirkan dengan air barit (Ba(OH)2), amati perubahan warnanya. Sementara pemijaran dengan CuO mekanismenya begini, CuO yang halus dipijar, dimasukkan ke dalam tabung, didinginkan. Lalu CuO harus kering kemudian ditambah dengan zat yang akan diamati, dipijar lagi. Dengan adanya campuran tersebut akan dihasilkan CO2 yang dapat diidentifikasi dengan dialirkannya CuO tersebut ke dalam air barit (Ba(OH)2) yang ditandai dengan adanya kekeruhan. B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat : - Tabung reaksi - Penjepit tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Pipa U - Pipet tetes - Korek - Labu spirtus 2. Bahan : - Larutan kapur - Urea - CuO C. CARA KERJA 1. Unsur Karbon (C) Percobaan Penfield : Sedikit urea dalam tabung reaksi Ditambah MgCuO Masukan kedalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa U Dipanaskan dan diamati gas yang terbentuk Alirkan ketabung reaksi yang bersih ditambah air kapur HASIL NB: adanya C → warna larutan menjadi keruh 2. Unsur Hidrogen (H) Percobaan Penfield : 0,5 gram sampel urea Ditambah 50 mg CuO Dimasukan kedalam tabung reaksi yang dilengkapi pipa U Dipanaskan Diamati gas yang terbentuk Dialirkan ke tabung yang berisis air kapur HASIL NB: adanya unsur H → menimbulkan titik air pada tabung reaksi D. HASIL PENGAMATAN 1. Identifikasi Unsur Karbon Perlakuan Hasil Ket - 0,5 gram urea - Ditambah 50 mg CuO - Urea + CuO mencair - Muncul muncul gelembung- - Dimasukkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa U. - Panaskan. - Gas yang terbentuk dialirkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air kapur. + gelembuung air dan larutan jadi keruh menandakan adanya unsur karbon 2. Identifikasi hidrogen Perlakuan Hasil Ket - 0,5 gram urea. - Ditambah 50 mg CuO. - Urea + CuO mencair - Dimasukkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa U. + - Dipanaskan. - Larutan berwarna hitam - Dialirkan ke tabung yang - Muncul berisi air. gelembung- gelembung dan larutan menjadi agak keruh.