Uploaded by User27587

Tutorial

advertisement
Modul 3
SKENARIO 3: Kapan aku bisa dikhitan?
Ferdi berusia sembilan tahun, dibawa ibunya ke puskesmas untuk dikhitan karena saat ini
bertepatan dengan liburan sekolah. Dokter puskesmas melakukan alloanamnesis pada ibunya
mengenai riwayat perdarahan pada Ferdi. Menurut ibunya Ferdi tidak pernah mengalami luka yang
berarti sejak kecil. Tetapi pada riwayat keluarga, diketahui adik laki-laki ibunya mengalami
kelainan perdarahan. Adik laki-laki ibunya tersebut sering mengalami bengkak di lutut dan
meninggal pada usia muda karena perdarahan hebat pada saat jatuh dari sepeda motor. Dokter
puskesmas melakukan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan kelainan pada Ferdi. Hasil pemeriksaan
laboratorium darah rutin normal, pemeriksaan penyaring hemostasis didapatkan jumlah trombosit
240.000/mm3, bleeding time 1’30’’, clotting time 18’ (cara kaca objek). Dokter puskesmas
kemudian memutuskan untuk merujuk Ferdi ke RS dengan keterangan ”pro sirkumsisi + riwayat
keluarga diathesis hemorhagik”.
Ferdi dipersiapkan untuk tindakan sirkumsisi di rumah sakit. Sebelumnya dilakukan lagi
pemeriksaan hematologi rutin dan tes skrining hemostasis. Hasil pemeriksaan hematologi rutin
dalam batas normal. Tes skrining hemostasis didapatkan jumlah trombosit 270.000/mm3,
Bleeding Time 2 menit, PT 11 detik dan APTT 60 detik. Berdasarkan hasil tersebut sirkumsisi
belum dapat dilakukan dan Ferdi dikonsulkan ke Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Pada Ferdi
direncanakan pemeriksaan factor assay dan tatalaksana lebih lanjut.
Pada saat di rumah sakit ibu Ferdi bertemu dengan temannya yang berusia 55 tahun yang
melakukan kontrol setelah dirawat dengan diagnosis trombosis vena dalam pada tungkai kanan.
Dari cerita teman ibunya itu, beberapa hari terakhir sebelum dirawat di RS, ia selalu berbaring di
rumah karena merasa tidak enak badan. Tungkai kanannya bengkak, merah dan nyeri. Setelah
mendapatkan pengobatan di rumah sakit, ia diperbolehkan pulang dan dianjurkan kontrol teratur.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kasus Ferdi dan teman ibunya?
Khitan : sunat atau sirkumsisi, adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau
seluruh kulit penutup depan dari penis.
Alloanamnesis : teknik anamnesis yang dilakukan dokter terhadap orang lain yang tahu
sepenuhnya mengenai keadaan pasien.
Hemostasis : mekanisme alami tubuh untuk menghentikan kehilangan darah yang berlebihan.
Trombosit : keping darah, sel darah yang penting dalam pembekuan darah normal.
Bleeding Time : waktu lamanya berdarah atau waktu yang diperlukan untuk berhentinya darah
mengalir.
Clotting Time : waktu yang diperlukan darah untuk membeku atau waktu yang diperlukan saat
pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan.
Diathesis Hemorhagik : keadaan patologi yang timbul akibat kelainan faal hemostasis, kurangnya
faktor koagulasi dalam hemofilia.
PT : prothrombin time, masa prothrombin plasma, pemeriksaan yang digunakan untuk menilai
kemampuan faktor pembekuan jalur ekstrinsik dan jalur bersama.
APTT : activated partial thromboplastin time, masa tromboplastin parsial teraktivasi, uji
laboratorium untuk menilai aktivitas faktor pembekuan jalur intrinsik dan jalur bersama.
Factor Assay : umumnya dilakukan ketika ada perpanjangan APTT atau PT yang menunjukan
defisiensi satu atau lebih protein pembekuan.
Trombosis Vena : kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah
vena dalam.
1. Mengapa Ferdi dikhitan?
2. Mengapa dokter melakukan alloanamnesis kepada ibu Ferdi mengenai riwayat perdarahan
Ferdi?
3. Apa pengaruh riwayat perdarahan adik ibu Ferdi dengan riwayat perdarahan Ferdi?
4. Mengapa adik ibu Ferdi sering mengalami bengkak di lutut?
5. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium Ferdi?
6. Mengapa dokter merujuk Ferdi dengan keterangan pro-sirkumsisi dan riwayat keluarga
diathesis hemorhagik?
7. Mengapa dilakukan lagi tes hematologi rutin dan skrining hemostasis?
8. Apa interpretasi dari tes hematologi rutin dan skrining hemostasis Ferdi?
9. Mengapa sirkumsisi belum dapat dilakukan dan kembali dirujuk?
10. Mengapa direncanakan pemeriksaan factor assay?
11. Mengapa teman ibu Ferdi bisa terdiagnosis trombosis vena dalam tungkai kanan?
12. Mengapa tungkai kanan teman ibu Ferdi bisa bengkak, merah, dan nyeri?
13. Mengapa dianjurkan kontrol teratur untuk teman ibu Ferdi?
1. Karena perintah agama dan selain itu, memang untuk faktor kesehatan, menghilangkan
preputium atau disunat. Jika tidak disunat, rentan terkena infeksi bakteri dan sebagainya.
Sunat bermanfaat untuk mencegah infeksi saluran kemih, menurunkan risiko penyakit
menular seksual, menurunkan risiko kanker penis atau prostat, mencegah masalah pada
penis, dan memudahkan diri untuk membersihkan penis. Mungkin juga dilakukan sunat
karena ada penyakit seperti Fimosis atau Balantis.
2. Karena yang mengetahui keadaan Ferdi sepenuhnya sejak kecil mengenai riwayat
perdarahan Ferdi adalah ibunya. Jadi, dilakukan alloanamnesis terhadap ibu Ferdi.
Riwayat perdarahan Ferdi diperlukan untuk mengurangi risiko terjadi perdarahan saat
Ferdi disunat.
3. Untuk mengetahui apakah ada faktor genetik terkait kelainan perdarahan di keluarga Ferdi,
seperti Hemofilia, yang mungkin selain muncul di paman atau neneknya, bisa juga muncul
di Ferdi sendiri.
4. Kemungkinan karena ada penumpukan cairan di sendi lutut, terkilir/cedera, atau karena
ada penyakit seperti radang di sendi lutut.
5. Trombosit normal, Bleeding time normal (1-9/13 menit), Clotting time lama (8-15 menit),
bisa karena ada gangguan sepeti trombositopenia, hemophilia, penyakit chrismas, atau
penyakit von willebrand (kurangnya faktor pembekuan darah).
6. Mungkin karena dari riwayat pamannya ada perdarahan hebat, bisa jadi Ferdi juga
memiliki kekurangan faktor pembekuan. Sehingga untuk mengurangi risiko perdarahan
hebat saat disunat akibat kurangnya faktor pembekuan, Ferdi dirujuk dengan keterangan
pro-sirkumsisi dan diathesis hemorhagik.
7. Untuk memastikan kembali kelainan faktor pembekuan darah pada Ferdi.
8. Hematologi normal, trombosit normal, PT normal 11 (11-15), APTT memanjang 60 (2535).
Download