Uploaded by User27273

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa, Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD dan Batang Tubuh UUD

advertisement
Tugas Perkuliahan:
PANCASILA
Pembahasan: B A B I I I
Sabtu, 28 September 2019
Dosen Pengajar:
Indra Jaya Saerun, SE, M.Si
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi - Reguler 2
Kelompok
02
Anggota Kelompok:
1) Yuningsih
2) RN. Amalia Rasyid
3) Vania Tara Saraswati
4) Putri Al Hikmah
5) Maudy Julia Prastika
6) Nike Riskyani
Tahun Ajaran
2018/2019
46118110026
46118110065
46118110100
46118110057
46118110074
46118110068
PENDAHULUAN
Kata
Pancasila
terdiri
dari
dua
kata
Bahasa
Sansekerta:
a. Panca berarti “Lima”
b. Sila berarti “Pedoman” atau “Asas”
Pada tanggal 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia),
Presiden Soekarno berpidato secara lisan
(tanpa teks) mengenai rumusan dasar negara Indonesia yang
kemudian diberi nama “Pancasila” yang artinya “Lima Dasar”
MAKNA LAMBANG PANCASILA – BURUNG GARUDA
Jumlah Bulu GARUDA PANCASILA
Melambangkan Hari Proklamasi Indonesia
Pada Tanggal 17 Agustus 1945
Bintang
Rantai
Pohon
Beringin
Kepala
Banteng
Padi dan
Kapas
PENDAHULUAN
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang
sampai dewasa ini. Nilai-nilai dasar pancasila adalah kesepakatan bersama yang
sifatnya luhur, tidak boleh diganti ataupun diubah. Masyarakat pancasila pulalah yang
hendak kita wujudkan, artinya suatu masyarakat Indonesia modern berdasarkan nilai
luhur tersebut. Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum
yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus
dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara Indonesia. Hukum yang dimaksud
yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis di negara kita.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan
tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka.
Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
dasar yang terkandung didalamnya, maksud dari keterbukaan
Pancasila adalah bahwa pancasila dapat dijabarkan secara lebih
kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang reformasif untuk
menjadi pemecah masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan ilmu
pengetahuan, serta zaman.
FLEKSIBELITAS IDEOLOGY PANCASILA TERDIRI DARI:
Nilai Dasar
Nilai Instrumental
Nilai Praksis
• Dimensi Ideal:
• Makna esensial yang bersifat
universal
• Dimensi Normatif:
• Penjabaran dari nilai dasar yang
disampaikan dalam bentuk kebijakan
• Dimensi Realistis:
• Pelaksanaan nilai instrumental
SILA 1 PANCASILA
• Nilai Dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa
• Nilai Instrumental: Pasal 29 ayat 2
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
• Nilai Praksis: Mempercayai adanya Tuhan, Memeluk satu agama tertentu, Menjalin toleransi antar umat
yang berbeda agama, Tidak memaksakan kepercayaan kita pada orang lain
SILA 2 PANCASILA
• Nilai Dasar: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
• Nilai Instrumental:
Pasal 26 ayat 3
Hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dalam undang-undang
Pasal 27 ayat 2
Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 28
Kemerdekaan dalam berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagaimana ditetapkannya dengan undang-undang
Pasal 30 ayat 1
Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara
Pasal 31 ayat 1
Setiap warga Negara berhak mendapat Pendidikan
• Nilai Praksis: Tidak rasis, Tidak melakukan tindakan diskriminatif
PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA
SILA 3 PANCASILA
• Nilai Dasar: Persatuan Indonesia
• Nilai Instrumental:
Pasal 1 ayat 1 Negara Indonesia ialah Negara kesatuan, yang berbentuk republik
Pasal 32 ayat 2 Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional
Pasal 36 Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
• Nilai Praktis: Bangga menjadi bangsa Indonesia, Tidak menghina bangsa sendiri dihadapan
bangsa lain, Mengutamakan kepentingan bangsa & negara diatas kepentingan
pribadi/golongan tertentu
SILA 4 PANCASILA
• Nilai Dasar: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
• Nilai Instrumental:
Pasal 1 ayat 2
Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar
• Nilai Praktis: Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat, Tidak memaksakan
kehendak diri sendiri, Mengutamakan budaya musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama
PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA
SILA 5 PANCASILA
• Nilai Dasar: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia
• Nilai Instrumental:
Pasal 27 ayat 1 Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
Pasal 33 ayat 3 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat
Pasal 34 ayat 3 Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
• Nilai Praktis: Menghormati hak dan kewajiban orang lain, Menghargai karya
orang lain, Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
Ideologi pancasila bukanlah merupakan suatu “doktrin” belaka yang bersifat tertutup
dan kaku, melainkan disamping memiliki idealisme, pancasila juga bersifat nyata dan
reformatif yang mana mampu melakukan perubahan.
PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Alinea I
“BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ITU IALAH HAK SEGALA BANGSA DAN OLEH SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN
DIATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PERIKEMANUSIAAN DAN PERIKEADILAN.
Alinea II DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TELAH SAMPAILAH KEPADA SAAT YANG BERBAHAGIA
DENGAN SELAMAT SENTOSA MENGANTARKAN RAKYAT INDONESIA KE DEPAN PINTU GERBANG KEMERDEKAAN
NEGARA INDONESIA, YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR.
Alinea III ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN DIDORONGKAN OLEH KEINGINAN LUHUR, SUPAYA
BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS, MAKA RAKYAT INDONESIA MENYATAKAN DENGAN INI KEMERDEKAANNYA.
Alinea IV KEMUDIAN DARIPADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAH
1
DAN UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN
UMUM, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN
KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA DISUSUNLAH KEMERDEKAAN KEBANGSAAN
INDONESIA ITU DALAM SUATU UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA INDONESIA, YANG TERBENTUK DALAM SUATU
2
SUSUNAN
DENGAN3
, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, DAN KERAKYATAN YANG
DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN,
SERTA DENGAN MEWUJUDKAN
4
SUATU
 TERDAPAT 4 POKOK PIKIRAN
DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
Satu, Negara
melindungi
segenap bangsa
dan seluruh
tumpah darah
Indonesia dengan
berdasarkan asas
persatuan.
Terdapat 4 pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 . Empat pokok pikiran di dalam Pembukaan UUD
1945 kesemuanya merupakan nilai-nilai pancasila
Jika kita berbicara masalah budaya dan Pancasila, budaya itu sendiri tercipta oleh beberapa faktor
Empat,
Negaralingkungan alam, lingkungan psikologis, dan perkembangan pemikiran.
yaitu ; organ biologis
manusia,
Dua, Negara
PANCASILA
berdasarkan atas
hendak yang paling dominan
Dalam negaraKetuhanan
yang berpaham
integralistik, subsistem sosial budaya
Yang
mewujudkan
Maha Esa kenegaraan ada tiga subsistem yaitu ; 1) kehidupan keagamaan, 2)
mempengaruhi kehidupan
keadilan sosial
menurut dasar
bagi seluruh
pendidikan nasional
,3) Kebudayaan nasional. Ketiga subsistem sosial
budaya ini dalam kehidupan
kemanusiaan
rakyat
yang adil dan pada kebersamaan dan kekeluargaan sebagai ciri utama integralistik
manusia harus mendasarkan
Indonesia.
beradab.
Indonesia. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya sebenarnya dapat terlihat jelas
dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Indonesia yang terdiri dari belasan ribu pulau dan
juga beribu-ribu adat budaya yang ada memiliki sebuah dasar yang sama yaitu dasar negara pancasila
yang senantiasa mereka
hayati
sebagai
warga negara Indonesia.
Tiga,
Negara
yang
berkedaulatan
rakyat,
berdasarkan atas
kerakyatan dan
permusyawaratan/
perwakilan
 KEEMPAT POKOK TERSEBUT
MERUPAKAN NILAI-NILAI PANCASILA
Dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 mencakup segala aspek
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang berdasarkan Pancasila.
Hubungan antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 bersifat:
1)
HUBUNGAN FORMAL
Maksudnya adalah Pancasila merupakan dasar dari hukum yang positif.
Perpaduan asas-asas kultural, religius, dan asas-asas kenegaraan yang
terdapat dalam Pancasila.
2)
HUBUNGAN MATERIAL
Maksudnya Pancasila merupakan sumber dari tertib/taat hukum yang
disebutkan pada poin 1 meliputi nilai, materi, bentuk, dan sifat.
Pembukaan UUD 1945 merupakan Staatsfundamentalnorm
(jerman) yang berarti “dasar fundamental dari norma-norma” .
Pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran yang
tidak lain adalah Pancasila itu sendiri, serta Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum, maka dapat disimpulkan
bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah filsafat hukum Indonesia
BATANG TUBUH UUD 1945 adalah peraturan negara yang
memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu
sumber dari pembuatan undang-undang.
•
•
Batang Tubuh UUD 1945 sebelum Amandemen (perubahan) terdiri dari:
a. 16 Bab
b. 37 Pasal
c. 4 Pasal Aturan Peralihan
d. 2 Pasal Aturan Tambahan
Batang Tubuh UUD 1945 setelah Amandemen (perubahan) :
a. 20 Bab
b. 73 Pasal
c. 170 Ayat
d. 3 Pasal Aturan Peralihan
e. 2 Pasal Aturan Tambahan
 Amandemen Batang Tubuh UUD 1945 telah 3 kali dilakukan, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001
3 (TIGA) SIFAT UTAMA BATANG TUBUH
1. Fleksibel, yang artinya dapat mengikuti perkembangan
zaman
2. Rigid (tidak kaku), yang artinya isi Batang Tubuh UUD
1945 dapat diselami setiap warga negara Indonesia
secara keseluruhan
3. Luwes, yang artinya dapat dilaksanakan oleh setiap
warga negara Indonesia disemua tidak terpaku oleh
ruang
Beberapa Penjabaran Pancasila Kedalam Batang Tubuh
Melalui Pasal-Pasal UUD 1945:
• MENGENAI SISTEM PEMERINTAHAN DAN KELEMBAGAAN NEGARA
 Pasal 1 ayat 3: Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang dimaksud
adalah negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan keadilan dan
kebenaran dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggung-jawabkan.
 Pasal 3
o ayat 1: MPR berwenang mengubah dan menetapkan UUD
o ayat 2: MPR melantik Presiden dan Wakil Presiden
o ayat 3: MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD
• MENGENAI HUBUNGAN ANTARA NEGARA DAN PENDUDUKNYA
 Pasal 26 ayat 2: Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
 Pasal 27 ayat 3: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
 Pasal 29 ayat 2: negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadah sesuai agamanya itu.
 Pasal 31 ayat 2: setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
 Pasal 33 ayat 1: perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
 Pasal 34 ayat 2: negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
•
MENGENAI LAIN-LAIN




Pasal 35 Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih
Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
Pasal 36A Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Pasal 36B Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya
Hubungan Pembukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam batang tubuh
UUD 1945 bersifat kausal dan organis.
a) Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD 1945
merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD 1945,
b) Hubungan organis berarti Pembukaan dan Batang Tubuh UUD tahun 1945
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dengan dijabarkannya pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 yang
bersumber dari Pancasila kedalam Batang Tubuh, maka Pancasila tidak saja
merupakan suatu cita-cita hukum, tetapi telah menjadi hukum positif.
• Kata “implementasi” menurut KBBI bermakna penerapan, pelaksanaan
• Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Negara
Indonesia.
• Nilai-nilai Pancasila diterapkan pada semua peraturan perundangundangan yang berlaku.
Politik
Ekonomi
Sosial
Budaya
Hankam
 UUD Pasal 26
 UUD Pasal 27; 1
 UUD Pasal 28
 Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradab yang masing-masing merupakan pancaran dari Sila ke-2 dan
Sila ke-4 Pancasila.
 Kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan terwujudnya harkat dan martabat bangsa.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan
pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dan esensinya, sehingga praktekpraktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
 Pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang
merupakan pemegang kekuasaan negara tertinggi
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM
BIDANG POLITIK
 UUD Pasal 27;2
 UUD Pasal 33
 UUD Pasal 34
 Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan keadilan
sosial yang masing- masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan sila ke-5 Pancasila.
 Pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi di Indonesia dimaksudkan untuk
menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan.
 Sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000:239),
yaitu pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan, melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa.
 Pengembangan ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM
BIDANG EKONOMI
 UUD Pasal 29
 UUD Pasal 31
 UUD Pasal 32
 Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, dan Persatuan Indonesia yang masing-masing
merupakan pancaran dari sila ke-1, ke-2, dan ke-3 pancasila.
 Pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem
nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
 Nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam
proses pembangunan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia
 Pengembangan sosial budaya tidak dapat dilepaskan dari fungsi pancasila sebagai sebuah
sistem etika yang keseluruhan nilainya bersumber dari harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab.
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM
BIDANG SOSIAL BUDAYA
 UUD Pasal 27;3
 UUD Pasal 30
 Secara sistematis, pertahanan keamanan negara harus berdasar pada tujuan
tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (sila
1 dan 2), berdasar pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan seluruh warga sebagai
warga negara (sila 3), harus mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta
kebebasan kemanusiaan (sila 4)
 Pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas
sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG
KETAHANAN DAN KEAMANAN (HANKAM)
KESIMPULAN
Ideologi Pancasila memiliki ciri menyeluruh, dan bersifat aktual, dinamis, antisipatif
dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Maka
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan timbal balik secara formal
dan material.
SARAN
Sebagai warga negara Indonesia, hendaklah kita mengetahui dan memahami
asas-asas ideologi negara kita. Karena pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara. Sehingga segala hal yang kita lakukan
hendaklah mencerminkan identitas kita sebagai warga negara indonesia.
Demikian presentasi dari kami
TERIMA KASIH
Sabtu, 28 September 2019
Kelompok
02
Anggota Kelompok:
1) Yuningsih
2) RN. Amalia Rasyid
3) Vania Tara Saraswati
4) Putri Al Hikmah
5) Maudy Julia Prastika
6) Nike Riskyani
46118110026
46118110065
46118110100
46118110057
46118110074
46118110068
Download
Study collections