Uploaded by User26932

LAPPRAK BATUAN BEKU

advertisement
BATUAN BEKU
(Laporan Praktikum Geologi Dasar)
Oleh
Muhammad Rizqi Halim
1915051010
LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum
: Batuan Beku
Tanggal Percobaan
: 23 September 2019
Tempat Percobaan
: Laboratorium Geofisika
Nama
: Muhammad Rizqi Halim
NPM
: 1915051010
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Geofisika
Kelompok
: VI (Enam)
Bandar Lampung, 30 September 2019
Mengetahui
Asistensi
Masrul Hidayat
NPM. 1815051001
i
BATUAN BEKU
Oleh
Muhammad Rizqi Halim
ABSTRAK
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena pembekuan magma. Bila
magma tersebut membeku di luar permukaan bumi disebut dengan batuan beku
instrif,dan apabila membeku di dalam permukaan bumi disebut dengan batuan
beku ekstrusif. Batuan beku dapat membeku karena terjadi proses pendinginan
magma selanjutnya magma mengalami proses kristalisasi. Proses pembekuan akan
menghasilkan struktur batuan beku yang beragam. Kenampakan fisik serta
kandungan batuan beku akan menentukan pengklasifikasian batuan tersebut.
Dalam praktikum kali ini telah dilakukan percobaan tentang struktur batuan, jenis
batuan, tekstur batuan, dan menentukan nama beberapa sampel batuan beku
tersebut yang di amati.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
I.
II.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Tujuan Praktikum .............................................................................1
TEORI DASAR
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan .................................................................................4
B. Diagram Alir .....................................................................................5
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan .............................................................................6
B. Pembahasan ......................................................................................6
V.
KESIMPULAN ...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sampel Batuan .......................................................................................4
Gambar 2 Lembar Kerja .........................................................................................4
Gambar 3 Alat Tulis ...............................................................................................4
Gambar 4 Kamera ...................................................................................................4
Gambar 5 Loop .......................................................................................................4
Gambar 6 Diagram Alir ..........................................................................................5
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hasil Pengamatan .......................................................................................6
v
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Batuan adalah salah satu unsur penyusun muka bumi ini. Daratan adalah
bagian kulit bumi yang dapat kita amati langsung dan lebih dekat, dan
banyak hal yang dapat kita pelajari dengan cepat dan jelas. Kenyataannya
bahwa daratan tersusun oleh batuan yang berbeda jenis satu sama lain.
Karena itu kita dapat mengelompokkan batuan tersebut menjadi tiga
kelompok besar, yaitu: batuan beku (igneous rocks), batuan sedimen
(sedimentary rocks), dan batuan metamorfik (metamorphic rocks). Ketiga
kelompok batuan tersebut berbeda beda materi penyusunnya dan berbeda
beda proses terbentuknya.
Penelitian penelitian yang dilakukan oleh para ahli Geologi terhadap batuan,
menyimpulkan bahwa antara ketiga kelompok tersebut terdapat hubungan
yang erat satu dengan lainnya, dan batuan beku dianggap sebagai “Nenek
Moyang” dari batuan lainnya. Dari sejarah pembentukan Bumi, diperoleh
gambaran bahwa pada awalnya seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari
batuan beku. Dengan berjalannya waktu serta perubahan keadaan, maka
terjadilah perubahan perubahan yang disertai dengan pembentukan
kelompok kelompok batuan lainnya. Mempelajari batuan beku merupakan
langkah awal untuk mengenal dunia Geologi yang sebenarnya.
B.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Menentukan nama batuan yang diamati dengan menerapkan system
identifikasi batuan.
2. Menentukan sifat sifat batuan dari segi warna, tekstur dan komposisi
mineralnya.
3. Mengetahui proses pembentukan batuan beku.
II. TEORI DASAR
Batuan adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan pijar
atau yang lebih dikenal dengan nama magma. Konsep daur batuan merupakan
landasan utama dari Geologi Fisik yang diutarakan oleh James Hutton. Dalam
daur tersebut, batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginan dan
pembekuan magma. Pendingan magma yang berupa lelehan silika, akan diikuti
oleh proses penghabluran yang dapat berlangsung dibawah atau diatas permukaan
Bumi melalui erupsi gunung berapi. Berbagai cara telah dilakukan seperti
penggabungan jenis-jenis yang sama dalam satu golongan dan pemisahan dari
jenis-jenis yang tidak menunjukkan persamaan ( Graha, 1987 ).
Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik
yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun
utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam. Batuan bisa
mengandung satu atau beberapa mineral. Atas dasar cara terbentuknya, batuan
dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu batuan beku, sebagai hasil proses
pembekuan atau kristalisasi magma; batuan sedimen, sebagai hasil proses
sedimentasi; dan batuan metamorf, sebagai hasil proses metamorfisme (Warmada
dan Titisari, 2004).
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F.F Groun (1947),
Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar
terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500 – 2.500 ºC dan
bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah.
Ketika magma mengalami penurunan suhu dalam perjalanan naik ke permukaan
bumi, disaat itu mineral mineral akan terbentuk. Peristiwa ini dikenal dengan
peristiwa penghabluran.
Mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku, antara lain : kwarsa, mika,
feldspar, olivine, piroksen. Batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan magma
dan yang keluar sampai di permukaan bumi melalui letusan gunung api disebut
batuan vulkanik atau ekstrusi. Magma yang mencapai berarti basaltik menyangga
kedua lempeng kerak tersebut (Firdaus, 2011).
3
Magma dapat membeku di atas permukaan bumi maupun di bawah permukaan
bumi,magma yang membeku di bawah permukaan bumi di sebut dengan batuan
beku instrusif sering juga disebut batuan beku plutonik, dan magma yang
membeku di atas permukaan bumi disebut dengan batuan beku ekstrusif.
Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma,
sedangkan komposisi mineralnya. bergantung pada unsur kimia magma dan
lingkungan kristalisasinya ( Magetsari, 1998 ).
Struktur batuan beku, yaitu:
1 Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava memiliki berbagai struktur yang memberi
petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava.
Struktur tersebut diantaranya:
a. Masif, yaitu struktunya terlihat seragam.
b. Sheeting Joint, yaitu struktur batuan yang terlihat seperti lapisan.
c. Columnar joint, yaitu struktur terlihat seperti terpisah polygonal.
d. Pillow Lava, yaitu struktur berupa gumpalan gumpalan.
e. Vesicullar, yaitu strukturnya berlubang lubang.
f. Amigdaloidal, yaitu strukturnya sama seperti vesicular tetapi lubangnya
terisi mineral mineral.
g. Struktur Aliran, yaitu terlihat adanya kesejajaran tertentu seperti aliran.
2 Struktur tubuh batuan beku instrusif dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Konkordan adalah tubuh batuan beku instrusif yang sejajar dengan
perlapisan disekitarnya. Jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu Sill,
Laccolith, Lopolith, dan Pacollith.
b. Diskordan adalah tubuh batuan beku yang memotong perlapisan batuan
disekitarnya. Jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu Dyke, Batolith,dan
Stock.
Tekstur batuan dapat dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu:
1 Berdasarkan Ukuran Butir Batuan Beku dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Phaneritic yaitu hampir seluruhnya tersusun oleh mineral mineral yang
bertekstur kasar.
b. Aphanitic yaitu hampir seluruhnya tersusun oleh mineral mineral yang
bertekstur halus.
2 Berdasarkan Bentuk Kristal dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Euhedral, bentuk kristal sempurna.
b. Subhedral, bentuk kristal kurang sempurna.
c. Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna.
3 Berdasarkan Bentuk Butirnya dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Equigranular yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama.
b. Inequigranular yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama.
4 Berdasarkan Tingkat Kristalisasinya dibagi menjadi 3, yaitu,
a. Holohyalin yaitu hampir seluruh bagian batuan beku tersusun oleh glass.
4
b. Holokristalin yaitu hamper seluruh bagian batuan beku tersusun oleh
kristal.
c. Hipokristalin yaitu batuan beku tersusun dari glass dan kristal
v
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Sampel Batuan
Gambar 1. Sampel Batuan
2. Lembar Kerja
Gambar 2. Lembar Kerja
3. Alat Tulis
Gambar 3. Alat Tulis
4. Loop
Gambar 4. Loop
6
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Mengambil beberapa sampe
batuan beku
Mengamati warna, tekstur, komposisi
mineral dan lain-lain dari batuan tersebut
Mencatat hasil pengamatan
pada lembar kerja
Selesai
Gambar 5. Diagram Alir
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun dari hasil pengamatan praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Tabel Pengamatan
Kode
batuan
Granulit
as
Derajat
kristalisasi
Struktur
Genesa
Warna
Nama
batuan
Plutonik/
Intrusif
Plutonik/
Intrusif
Lava/
Ekstrusif
-
Sedikit
gelap
Gelap
Diorite
Gelap
Basalt
Terang
Amethy
st
B-1
Faneritik Hipokristalin
Masif
B-2
Faneritik Holokristalin
Masif
B-3
Afanitik
Hipokristalin
Masif
B-4
-
-
-
Gabro
B. Pembahasan
Batuan beku terbentuk karena adanya pembekuan atau pengerasan pada
magma. Magma berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang
sudah ada sebelumya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi.
Secara umum proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari
kenaikan Berdasarkan cara pembentukannya, batuan beku dibagi menjadi
batuan beku dalam (plutonik), batuan beku gang, lava, dan batuan beku
piroklastik.
8
Batuan beku dalam (plutonik), yaitu batuan beku yang membeku di dalam bumi
yang kristal kristalnya besar dan terbentuk secara perlahan. Batuan beku gang,
yaitu batuan yang membeku diantara celah yang dalam perjalanannya menuju
permukaan diselingi oleh batuan yang lebih besar. Lava (lelehan atau efusif), yaitu
batuan beku yang materialnya berasal dari magma vulkanik, setelah magma
mencapai permukaan bumi magma akan mengalami pendinginan yang sangat
cepat. Batuan beku piroklastik, adalah batuan beku yang berasal dari letusan
gunung api yang terlempar kemudian jatuh dan membeku di permukaan bumi.
Struktur batuan beku ekstrusif diantaranya:
1. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu massa batuan yang seragam.
2. Sheeting Joint, yaitu struktur batuan yang terlihat sebagai lapisan.
3. Columnar Joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah polygonal
seperti batang pensil.
4. Pillow Lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal gumpal.
5. Vesikullar, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang lubang pada batuan.
6. Amigdaloidal, yaitu struktur yang vesikullar yang terisi mineral lain seperti
kalsit, kaolit atau zeolit.
7. Struktur Aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral
pada arah tertentu akibat aliran.
Struktur batuan beku instusif dibagi menjadi dua,yaitu:
1. Konkordan,yaitu tubuh batuan beku instrusif yang sejajar dengan pelapisan
disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu:
a. Laccolith, yaitu tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana
perlapisan batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat
penerobosan tubuh batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar.
b. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith,
yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah.
c. Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang
telah terbentuk sebelumnya.
d. Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan
batuan disekitarnya.
9
2. Diskordan, yaitu tubuh batuan beku yang memotong perlapisan batuan
disekitarnya. Jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu:
a. Dyke, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan
memiliki bentuk tabular atau memanjang.
b. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu
>100 km² dan membeku pada kedalaman yang besar.
c. Stock , yaitu tubuh batuan yang mirip dengan batolith tetapi ukurannya
lebih kecil
Pada pengamatan, batuan beku diorite ukuran butiran yang berukuran besar
(Phaneritik), memiliki tekstur yang hampir seluruhnya tersusun oleh Kristal
(Holokrystalin) dan diorite memiliki struktur yang memperlihatkan suatu massa
batuan yang terlihat seragam (Masif). Dilihat dari granuralnya,teksturnya, dan
strukturnya batuan beku diorite ini termasuk kedalam batuan beku instrusif.
Batuan beku diorite memiliki warna batuan putih dan abu abu.
Se1anjutnya adalah batuan beku gabro. Berdasarkan pengamatan, batuan beku
gabro memiliki granural yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran
halus (Aphanitic). Batuan beku gabro memiliki tekstur yang sama seperti batuan
beku diorite yaitu hampir seluruhnya tersusun oleh Kristal (Holokrystalin). Dan
juga batuan beku gabro ini memiliki struktur Skoria. Batuan beku gabro juga
termasuk kedalam batuan beku instrusif. Batuan beku gabro memiliki warna
batuan hitam.
Pengamatan pada batuan ketiga adalah batuan beku basalt. Batuan beku basalt
memiliki granural yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus
(Aphanitic). Batuan beku basalt ini tersusun oleh Kristal dan glass
(Hippokrystalin). Struktur dari batuan beku basal adalah struktur yang
memperlihatkan suatu massa batuan yang terlihat seragam (Masif).Batuan beku
basalt termasuk kedalam batuan beku ekstrusif. Dan batuan beku basalt memiliki
warna batuan hitam dan sedikit putih.
Pengamatan terakhir yaitu ametis atau batuan kuarsa. Batuan ini tidak termasuk
kedalam batuan beku. Batuan ini tersusun oleh Kristal. Warna dari batuan ini
adalah putih.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Batuan beku terbentuk dari proses pembekuan magma.
Batuan beku ekstrusif adalah magma yang membeku di atas permukaan
bumi.
Batuan beku instrusif adalah magma yang memeku di bawah permukaan
bumi.
Komposisi batuan beku umumnya terdiri dari silica alumina (SiAl).
Batuan beku dapat diklasifikasi berdasarkan komposisi mineral, cara
pembentukan, warna, tekstur dan strukturnya.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus. 2011. Modul Praktikum Geologi Dasar. Kendari: Universitas Haluoleo
Graha, Doddy Setia. 1987. Batuan dan Mineral . Bandung : NOVA
Magetsari, Noer Aziz. 1998. Geology Fisik. Bandung : ITB
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan
LAMPIRAN
Gambar 1 (Sampel B-1)
Gambar 2 (Sampel B-2)
Gambar 3 (Sampel B-3)
Gambar 4 (Sampel B-4)
Download