Uploaded by User26898

BAB IV PEMBEBANAN STRUKTUR

advertisement
Pembebanan Struktur
| 56
BAB IV
PEMBEBANAN STRUKTUR
A. Daftar Beban Yang Bekerja Pada Struktur
1. Beban pada lantai 1
a. Beban Mati
Elemen strukutur pada lantai 1 yang terkena beban mati adalah
balok, yang dikarenakan pembebanan oleh pasangan dinding setengah
bata.
1) Beban pada balok
Beban yang terjadi pada balok lantai 1 adalah beban dinding setengah
batu, rincian perhitungan beban adalah sebagai berikut
Tinggi tembok
= 3,95 m
Beban merata
= 2,5 kN/m2
Reduksi
= 0,75
QDL
= 3,95 x 2,5 x 0,75
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
= 7,406 kN/m
2) Beban pada pelat lantai
Beban yang terjadi pada lantai 2 diperhitungkan sebagai beban merata
yang tercantum pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1.Daftar beban mati pada plat lantai 1
No
Jenis Beban
1
Berat Sendiri
2
Finishing
Berat Satuan
jumlah
Beban Area
Catatan
24
kN/m3
5
cm
0
kN/m2
Program ETABS
0,21
kN/m2
3
cm
0,63
kN/m2
PPIUG 1983
0,63
kN/m2
Q
=
Pembebanan Struktur
| 57
b. Beban Hidup
= 2,5 kN/m2
Pada pelat lantai 1
.....(PPIUG 1983, lampiran 1)
2. Beban Lantai 2
a. Beban Mati
Beban mati yang membebani pada lantai 2 yaitu terletak pada plat
lantai 2 dan juga pada balok.
1) Beban Pada Plat Lantai 2
Beban yang terjadi pada lantai 2 diperhitungkan sebagai beban merata
yang tercantum pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.Daftar beban mati pada plat lantai 2
No Jenis Beban
1
Berat Sendiri
2
Finishing
3
Instalasi
4
Plafond + Rangka
Berat Satuan
jumlah
Beban Area
Catatan
24 kN/m3
12 cm
0 kN/m2
0,21 kN/m2
5 cm
1,05 kN/m2
PPIUG 1983
0,098 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
1
Q
=
Program ETABS
1,28 kN/m2
2) Beban Pada Balok
Beban yang terjadi pada balok lantai 2 adalah beban dinding setengah
batu, adapun rincian perhitungan beban adalah sebagai berikut
Tinggi tembok
= 3,5 m
Beban merata
= 2,5 kN/m2
Reduksi
= 0,75
QDL
= 3,5 x 2,5 x 0,75
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
= 6,5625 kN/m
b. Beban Hidup
Beban hidup pada lantai 2 = 2,5 kN/m2
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
Pembebanan Struktur
| 58
3. Beban Pada Lantai 3
a. Beban Mati
Beban mati yang membebani pada lantai 3 yaitu terletak pada plat
lantai 3 dan juga pada balok.
1) Beban Pada Plat Lantai 3
Beban yang terjadi pada lantai 3 diperhitungkan sebagai beban merata
yang tercantum pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.Daftar beban mati pada plat lantai 3
No Jenis Beban
1
Berat Sendiri
2
Finishing
3
Instalasi
4
Plafond + Rangka
Berat Satuan
jumlah
Beban Area
Catatan
24 kN/m3
12 cm
0 kN/m2
Program SAP 2000
0,21 kN/m2
5 cm
1,05 kN/m2
PPIUG 1983
0,05 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
1
Q
=
1,28 kN/m2
2) Beban Pada Balok
Beban yang terjadi pada balok lantai 3 adalah beban dinding setengah
batu, adapun rincian perhitungan beban adalah sebagai berikut
Tinggi tembok
= 3m
Beban merata
= 2,5 kN/m2
Reduksi
= 0,75
QDL
= 3 x 2,5 x 0,75
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
= 5,625 kN/m
b. Beban Hidup
Beban hidup pada lantai 2 = 2,5 kN/m2
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
Pembebanan Struktur
| 59
4. Beban Pada Lantai 4
a. Beban Mati
Beban mati yang membebani pada lantai 4 yaitu terletak pada plat
lantai 4 dan juga pada balok.
1) Beban Pada Plat Lantai 4
Beban yang terjadi pada lantai 3 diperhitungkan sebagai beban merata
yang tercantum pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4.Daftar beban mati pada plat lantai 4
No Jenis Beban
Berat Satuan
1
Berat Sendiri
2
Finishing
3
Instalasi
4
Plafond + Rangka
jumlah
Beban Area
Catatan
program ETABS
24 kN/m3
12
cm
0 kN/m2
0,21 kN/m2
5
cm
1,05 kN/m2
PPIUG 1983
0,05 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
PPIUG 1983
0,18 kN/m2
1
Q
=
1,28 kN/m2
2) Beban Pada Balok
Beban Mati yang bekerja pada Balok lantai 4 adalah beban
dinding setengah batu dan juga beban atap, adapun rincian
perhitungan beban adalah sebagai berikut
Beban dinding setengah batu :
Tinggi tembok
= 2,65 m
Beban merata
= 2,5 kN/m2
Reduksi
= 0,75
QDL
= 2,65 x 2,5 x 0,75
= 4,969 kN/m
......(PPIUG 1983, lampiran 1)
Pembebanan Struktur
| 60
a) Beban Pada Ring Balk
Beban mati yang membebani pada Ring Balk yaitu beban dari
Atap dan juga beban dari pasangan batu ½ bata yang sering disebut
gunungan, besarnya adalah sebagai berikut:
I. Beban Atap :
Atap 1
Luas atap
= panjang x lebar
= 7,434 x 4,5
= 33,453 m2
Keliling
= 2 panjang + 2 lebar
= ( 2x7,434 ) + ( 2x4,5 )
= 23,868 m
Beban atap
= 0,11 kN/m2 .....(PPIUG 1983, lampiran 1)
Berat
= Luas Atap x Beban Atap
= 33,453 x 0,11
= 3,679 kN/m2
Beban pada balok
= Berat / keliling
= 3,679 / 23,868
= 0,154 kN/m
Atap 2
Luas atap
= panjang x lebar
= 7,434 x 6
= 44,604 m2
Keliling
= 2 panjang + 2 lebar
= ( 2x7,434 ) + ( 2x6 )
= 26,864 m
Beban atap
= 0,11 kN/m2 .....(PPIUG 1983, lampiran 1)
Berat
= Luas Atap x Beban Atap
= 44,604 x 0,11
= 4,906 kN/m2
Pembebanan Struktur
Beban pada balok
| 61
= Berat / keliling
= 4,906 / 26,864
= 0,183 kN/m
II. Beban Gunungan
Gunungan yang utuh
Tinggi gunungan = 1,5 m
Beban merata
= 2,5 kN/m2 ......(PPIUG 1983, lampiran 1)
Reduksi
= 0,75
QDL
= 1,5 x 2,5 x 0,75
= 2,8125 kN/m
Gunungan yang hanya setengah
Tinggi gunungan = 1,5 m
Beban merata
= 2,5 kN/m2 ......(PPIUG 1983, lampiran 1)
Reduksi
= 0,75
QDL
= 0,5 x 1,5 x 2,5 x 0,75
= 1,406 kN/m
b) Beban Pada Plat Dak
Beban yang terjadi pada atap lubang tangga diperhitungkan
sebagai beban merata yang tercantum pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Daftar beban mati pada plat dak
No Jenis Beban
Berat Satuan
jumlah
Beban Area
Catatan
24 kN/m3
12
cm
0 kN/m2
Spesi
0,21 kN/m2
1
cm
0,21 kN/m2
PPIUG 1983
Plafond + Rangka
0,18 kN/m2
1
0,18 kN/m2
PPIUG 1983
1
Berat Sendiri
2
3
Q
=
Program ETABS
0,39 kN/m2
b. Beban Hidup
Beban Hidup pada lantai 4 = 2,5 kN/m2 ....(PPIUG 1983, lampiran 1)
Pembebanan Struktur
| 62
5. Beban Gempa
a.
Wilayah Gempa
: 3 (Jakarta , dapat dilihat pada
Lampiran)
b.
Jumlah lantai
:4
c.
Tinggi Gedung
: 10,5 m
d.
Faktor keutamaan
:1
(Penghunian,
Perniagaan
dan
perkantoran, sesuai dengan Tabel 4.)
e.
Faktor Reduksi Gempa
: 4,5 ( Daktail parsial,sesuai Tabel 4. )
f.
Skala Faktor Gempa
: ( G x I ) / R ........................ (4. )
: 2,18
Dimana G = Percepatan gravitasi sebesar 9,810 mm/detik2
g.
Perhitungan Gaya Geser Gempa
:
h.
Spektrum percepatan maksimum (Am) : 2,5 x A0
: 2,5 x 0,22
: 0,55
i.
Respon Spektrum Gempa Rencana :
Tabel 4.6. perbandingan antara T dengan C
T
C=0,33/T
C=0,33/T
T
0,00
0,22
1,60
0,21
0,20
0,55
1,80
0,18
0,40
0,55
2,00
0,17
0,60
0,55
2,20
0,15
0,80
0,41
2,40
0,14
1,00
0,33
2,60
0,13
1,20
0,28
2,80
0,12
1,40
0,24
3,00
0,11
Pembebanan Struktur
| 63
Gambar 4.1. Respon Spektrum Gempa Rencana Wilayah 3
B. Daftar Elemen Struktur
Pembebanan struktur berfungi untuk merencanakan beban-beban yang
akan membebani elemen struktur pada bangunan.gambar denah dari bangunan
tersebut bisa dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Denah Lantai 1
Elemen-elemen penyusun bangunan yang terdapat dalam gambar bisa di
lihat didalam Tabel 4.7 yaitu ada di bawah ini
Pembebanan Struktur
| 64
Tabel 4.7 Daftar Elemen struktur
Nama Struktur
Dimensi (mm)
Kolom struktur 1 lantai 1
500 x 250
Kolom struktur 1 lantai 2
400 x 250
Kolom struktur 1 lantai 3
300 x 250
Kolom struktur 2 lantai 1
400 x 250
Kolom struktur 2 lantai 2
300 x 250
Kolom struktur 2 lantai 3
300 x 250
Kolom struktur 3 lantai 1
400 x 250
Kolom struktur 3 lantai 2
400 x 250
Kolom struktur 3 lantai 3
300 x 250
Kolom struktur 1 lantai 1
500 x 250
Kolom struktur 1 lantai 2
400 x 250
Kolom struktur 1 lantai 3
300 x 250
B1
Balok struktur 1
400 x 250
B2
Balok struktur 2
400 x 250
B3
Balok struktur 3
400 x 300
B4
Balok struktur 4
350 x 200
B5
Balok struktur 5
350 x 200
B6
Balok struktur 6
200 x 350
B7
Balok struktur 7
300 x 150
B8
Balok struktur 8
200 x 150
TB1
Balok T 1
400 x 250
TB2
Balok T 2
250 x 250
TB3
Balok T 3
350 x 200
LP
Listplank
300 x 200
Simbol
K1
K2
K3
K1’
C. Analisis Berat Sendiri Plat Lantai
Setiap elemen pada bangunan pasti mempunyai berat sendiri yang berbedabeda antar benda satu dengan benda lainya. Untuk pemakaian Program Etabs,
berat sendiri elemen dihitung secara otomatis, dan tentunya lebih memudahkan
dalam perhitungan, jadi pada perhitungan plat lantai pada lantai 1, 2, 3, dan 4
sudah tidak lagi memasukan berat sendiri dari plat.
Pembebanan Struktur
| 65
D. Analisis beban gempa
Dalam perhitungan pembebanan pada suatu bangunan, beban gempa harus
dimasukan dalam perhitungan. Beban gempa sangatlah berbahaya, karena arah
gerakan dari gempa itu sendiri yang tidak beraturan.
Perhitungan dari beban gempasudah di cantumkan pada bagian
sebelumnya, besarnya beban gempa tergantung oleh letak geografis dari pulau
tempat bangunan itu sendiri, untuk wilayah bangunan yang penulis rencanakan
terletak pada wilayah 3, dan di desain untuk bangunan yang daktail parsial.
Data-data perhitungan sudah tertulis di bagian sebelumnya.
Download