Uploaded by User26263

manajemen pajak 1

advertisement
TUGAS MANAJEMEN PAJAK
Rohit/125160253/FY
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pajak ?
2. Jelaskan tentang tujuan manajemen pajak yang dapat dicapai dengan Tax Plannig, Tax
Implementation dan Tax Control ?
3. Jelaskan perbedaan Tax Avoidance dan Tax Evasion ?
4. Manajemen perpajakan dilakukan saat mendirikan usaha, saat menjalankan usaha dan saat
menutup usaha. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan untuk kondisi
tersebut ?
JAWABAN :
1. Manajemen pajak merupakan segenap upaya untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi
manajemen agar pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan berjalan efesien dan efektif..
Manajemen pajak merupakan peran pengaturan dan pengawasan dalam bidang
perpajakan yang pelaksaannya bersifat rutin/regular, karena bersangkutan dengan
transaksi yang berulang kali terjadi dan bertujuan untuk meminimalisasi tax
exposure/risiko hutang pajak yang mungkin akan timbul dalam suatu transaksi yang rutin
tersebut.
2. Manfaat manajemen perpajakan adalah untuk melakukan kewajiban perpajakan dan
usaha efisiensi untuk mencapai laba, mengefisiensikan pembayaran pajak
terhutang,melakukan pembayaran pajak dengan tepat waktu, dan membuat data-data
terbaru untuk mengupdate peraturan perpajakan yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Tax Planning adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar diseleksi jenis tindakan
penghematan pajak yang akan dilakukan.Pada umumnya penekanan perencanaan pajak adalah
untuk meminimumkan kewajiban pajak. Tujuan dari perencanaan pajak
adalah merekayasa agar beban pajak (tax burden) dapat ditekan serendah mungkin dengan
memanfaatkan peraturan yang ada,dengan memaksimalkan penghasilan setelah pajak
karena pajak merupakan unsur pengurang. Tindakan tersebut legal karena penghematan
pajak dapat dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yangtidak diatur (loopholes).
TUGAS MANAJEMEN PAJAK
Rohit/125160253/FY
Perencanaan Pajak merupakan upaya legal yang bisa dilakukan Wajib Pajak, karena
penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur(
loopholes )Rencana pengelakan pajak dapat ditempuh sebagai berikut:
a. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari ketentuan mengenai pengecualian
danpotongan atau pengurangan yang diperkenankan
b. Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk bentuk perusahaan yang tepat
untuk menghemat pembayaran pajak.
c. Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha sehingga dapat diatur secara keseluruhan
tarif pajak,potensi penghasilan,kerugian dan aktiva yang dapat dihapus.
d. Menyebarkan penghasilan menjadi pendapatan dari beberapa wajip pajak
e. Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa tahun mencegah penghasilan tersebut
dalam kategori pendapatan yang tarifnya tinggi.
2. Tax Implementation. Apabila pada tahap perencanaan pajak telah faktor-faktor yang
akan dimanfaatkan untuk melakukan penghematan pajak, Maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikannya baik secara formal maupun material. Harus dipastikan bahwa
pelaksanaan kewajiban perpajakan telah memenuhiperaturan perpajakan yang
berlaku.Manajemen pajak tidak dimaksud kan untuk melanggar peraturan dan jika dalam
pelaksanaanya menyimpang dari peraturan yang berlaku, maka praktik tersebut telah
menyimpang dari tujuan manajemen pajak.
3. Tax Control. Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban pajak
telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi persyaratanformal
maupun material.Hal terpenting dalam pengendalian pajak adalah pemeriksaan
pembayaran pajak. Oleh sebab itu,pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting
dalam strategi penghematan pajak, misalnya melakukan pembayaran pajak pada saat
terakhir tentu lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan membayar lebih awal.
Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika perusahaan telah membayar pajak lebih
besar dari jumlah pajak terutang.
Pengendalian Pajak (tax control). Memastikan bahwa peraturan perpajakan
telahdilaksanakan. yang terpenting adalah pengecekan pembayaran pajak. Cara
untuk mencapai tujuan manajemen pajak, Memahami ketentuan peraturan perpajakan.
Dengan mempelajari undang-undang,keputusan dan edaran, kita dapat melihat celah-celah
yangmenguntungkan untuk melakukan penghematan pajak. Menyelenggarakan
Pembukuan yang memenuhi syarat pembukuan sangat penting dalam perpajakan karena
memberikaninformasi tentang jumlah pajak yang terutang.
3. Tax Avoidance adalah strategi dan teknik penghindaran pajak dilakukan secara legal dan
aman bagi wajib pajak karena tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan. Metode
dan teknik yang digunakan adalah dengan memanfaatkan kelemahan atau grey area yang
terdapat dalam undang-undang dan peraturan perpajakan itu sendiri.
Tax Evasion adalah kebalikan dari Tax Avoidance yaitu strategi dan teknik penghindaran
TUGAS MANAJEMEN PAJAK
Rohit/125160253/FY
pajak yang dilakukan secara illegal dan tidak aman bagi wajib pajak, dan cara
penyeludupan pajak ini bertentangan dengan ketentuan perpajakan, karena metode dan
teknik yang digunakan tidak berada dalam koridor undang-undangan dan peraturan
perpajakan. Selain itu cara yang ditempuh berisiko tinggi dan berpotensi dikenakannya
sanksi pelanggaran hukum atau tindak pidana fiskal atau kriminal.
4. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam manajemen pajak diantaranya:
a. Fakta-fakta yang relevan
Dalam arus globalisasi serta tingkat persaingan yang semakin kompetitif maka seorang
manajer perusahaan dalam melakukan perencanaan pajak untuk perusahaannya dituntut
harus benar-benar menguasai situasi yang dihadapi, baik dari segi internal maupun
eksternal dan selalu dimutakhirkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi agar
perencanaan pajak dapat dilakukan secara tepat dan menyeluruh terhadap situasi
maupun transaksi-transaksi yang mempunyai dampak dalam perpajakan. Perusahaan
harus memahami faktor-faktor kunci seperti bidang usaha, tujuan transaksi, produksi,
pendanaan, pemasaran dan berbagai situasi yang relevan.
b. Faktor-faktor perpajakan
Dalam menganalis setiap permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan perencanaan
pajak adalah tidak terlepas dari dua hal yang berkaitan dengan faktor-faktor pajak yaitu
menyangkut setiap tipe perpajakan nasional yang dianut oleh suatu negara dan sikap
fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakan baik Undang-undang domestik maupun
mancanegara. Faktor-faktor perpajakan yang harus diketahui meliputi pengetahuan
akan sistem perpajakan nasional yang berlaku dan sikap fiskus/petugas pajak dalam
menginterpretasikan peraturan perpajakan.
c. Faktor-faktor di luar perpajakan
Beberapa faktor bukan pajak yang relevan untuk diperhatikan dalam penyusunan suatu
perencanaan pajak antara lain:
i. Masalah badan hukum
Sistem hukum yang berbeda terdiri dari berbagai tipe dari pada perusahaan. Pemilihan
bentuk badan usaha yang diusulkan sering dibuat sebagai fungsi daripada seluruh
peraturannya (baik untuk pajak maupun bukan pajak) dalam rangka administrasi
pembentukan dan pembubarannya.
ii. Masalah mata uang dan nilai tukar
Dalam ruang lingkup perencanaan pajak yang bersifat internasional masalah nilai tukar
mata uang mempunyai dampak yang besar terhadap finansial suatu perusahaan. Nilai
tukar mata uang yang berfluktuasi atau tidak stabil memberikan resiko usaha yang
cukup tinggi. Apalagi jika ada masalah devaluasi maupun revaluasi. Dari dampak
finansial tentunya berakibat pada posisi laba-rugi, apalagi bila terdapat banyak transaksi
baik ekspor atau impor maupun pinjaman dalam bentuk mata uang asing.
iii. Masalah pengendalian devisa
Sistem pengendalian devisa yang dimuat suatu negara menjadi bahan pertimbangan
penting terutama jika suatu negara menganut pembahasan atau larangan untuk
mengadakan pertukaran atau transfer dana dari transaksi internasional ataupun adanya
larangan untuk menjamin uang atau menarik uang dari luar tanpa adanya izin Bank
Sentral atau Menteri Keuangan. Berbagai macam aturan yang dibuat tentunya menjadi
TUGAS MANAJEMEN PAJAK
Rohit/125160253/FY
bahan pertimbanagan bagi pengusaha untuk menanamkan modalnya atau tidak, karena
perhitungan laba-rugi akhirnya selalu menjadi patokan dasar dalam mengambil
keputusan.
iv. Masalah Program intensif investasi
Masalah program insentif yang ditawarkan negara tertentu memberikan pilihan bagi
wajib pajak untuk melakukan investasi atau pemekaran usaha pada suatu lokasi negara
tertentu. Insentif inventasi yang merangsang bisa berupa pemberian pinjaman dengan
tarif bunga rendah, bebas bunga ataupun adanya pemberian bantuan dari pemerintah.
v. Masalah faktor bukan pajak lainnya
Faktor bukan pajak lainnya seperti hukum dan sistem administrasi yang berlaku,
kestabilan ekonomi dan politik, tenaga kerja, pasar, ada/tidaknya tenaga profesional,
fasilitas perbankan, iklim usaha, bahasa, sistem akuntansi, kesemuanya harus
dipertimbangkan dalm penyusunan tax planning terutama berkaitan dengan pemilihan
lokasi investasi apakah berupa cabang, subsidiari atau untuk keperluan lainnya.
Download