i MAKALAH PRODUK HASIL PERTANIAN DI SUSUN OLEH: Nama: M. Zaenul Hadi Nim: 017.03.0011 FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM 2019 i 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m. Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga, dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”. Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.). Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik, namun di Indonesia belum mengenal tentang manfaat biji yang bisa dijadikan bahan makanan dan alternatif pengobatan. Kami akan menjelaskan satu persatu tentang biji mangga yang dapat diolah menjadi bahan makan yaitu biji diambil bagian tengahnya, terlebih dahulu membuang selaput tipis yang menyelimutinya, selanjutnya biji mangga dicuci bersih dan dikeringkan, setelah kering ditumbuk/ digiling hingga menjadi tepung dan dijemur kembali, biji mangga dapat diolah menjadi tepung biji mangga yang bisa diolah lagi menjadi jenang, bubur, makanan olahan lain seperti cup cake, roti, gorengan dll (yang berbahan dasar tepung). Di harapkan tepung biji mangga ini dapat menjadi alternatif dari tepung beras, karena kandungan dalam tepung biji mangga hampir sama dengan tepung beras. Diharapkan nanti tepung biji mangga bisa bersaing di dunia perdagangan, sehingga dapat meminimalisir impor tepung beras ke Indonesia. Selanjutnya biji mangga dapat diolah sebagai alternatif pengobatan yaitu: 1. Biji mangga sangat bagus untuk pengobatan diare. Caranya yaitu dengan biji harus dikumpulkan selama musim mangga, dikeringkan di tempat teduh dan dijadikan bubuk, serta disimpan untuk di gunakan sebagai obat bila diperlukan. 2 2. Biji mangga dapat mencegah wabah Listeriosis. Tannin murni diekstraksi oleh Engels dari mangga. Zat itu terbukti dapat menghalangi efek buruk dari berbagai jenis bakteri termasuk Listeria sejenis pathogen mematikan yang biasa menginfeksi daging dan menyebabkan wabah penyakit di Kanada pada 2008 lalu. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah: 1. Bagaimana cara memanfaatkan hasil pertanian lokal yang berlimpah ( buah mangga) menjadi sesuatu produk yang bernilai ekonomi tinggi? 2. Bagaiman cara pembuatan tepung biji mangga? 3. Bagaimana cara pembuatan cup cake biji mangga ? 4. Bagaimana menciptakan peluang usaha dari produksi cup cake biji mangga di kalangan mahasiswa? C. Tujuan Program Tujuan program yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa biji mangga dapat diolah menjadi tepung sebagai bahan pembuatan cup cake tepung biji mangga. 2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan hasil tanaman lokal mangga sebagai produk makanan cup cake tepung biji mangga yang menyehatkan. 3. Berorientasi pada profit, sebagai layaknya wirausahawan. 4. Untuk mengetahui prospek dan eksisitensi usaha cup cake tepung biji mangga yang terjangkau dilingkungan kampus dan di desa Kaliwungu khususnya warung-warung makanan atau tempat distribusi yang lain. 5. Untuk memanfaatkan hasil tanaman lokal yang berlimpah menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi. D. Tinjauan Pustaka Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Mangga sekerabat dengan bacang (M. foetida), kemang (M. kemanga), kuweni (M. odorata), kasturi dan banyak lagi. 3 Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m. Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”. Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh (Jw.). Mangga Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz) Energi 250 kJ (60 kcal) Karbohidrat 15 g Gula 13.7 Serat pangan 1.6 g Lemak 0.38 g Protein 0.82 g Vitamin A 54 μg (6%) equiv. beta karoten 640 μg (6%) lutein dam 23 μg zeaxanthin Thiamine 0.028 mg (2%) (Vit. B1) Riboflavin 0.038 mg (3%) (Vit. B2) Niacin (Vit. 0.669 mg (4%) B3) Asam 0.197 mg (4%) Pantothenat (B5) Vitamin B6 0.119 mg (9%) Folat (Vit. 43 μg (11%) B9) Vitamin C 36.4 mg (61%) Vitamin E 0.9 mg (6%) Vitamin K 4.2 μg (4%) Kalsium 11 mg (1%) Besi 0.16 mg (1%) Magnesium 10 mg (3%) Mangan 0.063 mg (3%) Fosfor 14 mg (2%) Kalium 168 mg (4%) Natrium 1 mg (0%) Seng 0.09 mg (1%) Link to USDA Database entry Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa. Sumber: Data Nutrisi USDA 4 Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional. Hasil dan kegunaan Mangga terutama ditanam untuk buahnya dan biji mangga yang kami gunakan untuk pembuatan bahan tepung biji mangga dan cup cake dari tepung biji mangga. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di perbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging. Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik. Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia. 4 5 E. Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah : 1. Terciptanya peluang usaha mandiri di kalangan mahasiswa yang bergerak disektor makanan kecil yang mengacu pada bidang kesehatan. 2. Meningkatkan karya kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna. 3. Artikel Ilmiah tentang pembuatan cup cake berbahan tepung biji mangga. F. Kegunaan Program Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah : 1. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. 2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi pangan. 3. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan hasil pertanian yang melimpah/ buah mangga sebagai produk olahan tepung biji mangga yang dijadikan peluang usaha makanan cup cake biji mangga yang menyehatkan. 5 6 BAB II GAMBARAN UMUM RECANA USAHA Biji buah mangga dapat dimanfaatkan menjadi tepung ataupun makanan tradisional. Caranya yaitu biji diambil bagian tengahnya, terlebih dahulu membuang selaput tipis yang menyelimutinya. Selanjutnya biji mangga dicuci bersih dan dikeringkan. Setelah kering ditumbuk hingga menjadi tepung dan dijemur kembali. Usai begitu tepung bisa dikonsumsi menjadi makanan sejenis bubur, jenang atau gorengan. Cup cake adalah merupakan suatu produk olahan dari pemanfaatan tepung biji mangga. Selain itu biji mangga sangat bagus untuk pengobatan diare. Caranya yaitu dengan biji harus dikumpulkan selama musim mangga, dikeringkan di tempat teduh dan dijadikan bubuk, serta disimpan untuk di gunakan sebagai obat bila diperlukan dan biji mangga dapat mencegah wabah Listeriosis. Tannin murni diekstraksi oleh Engels dari mangga, zat itu terbukti dapat menghalangi efek buruk dari berbagai jenis bakteri termasuk Listeria sejenis pathogen mematikan yang biasa menginfeksi daging dan menyebabkan wabah penyakit di Kanada pada 2008 lalu. Cup cake dari biji mangga ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan karena untuk memperoleh biji mangga di desa Kaliwungu yaitu tepatnya di pasar yang notabenya pasar tradisional masih banyak dijumpai buah manga dengan harga yang cukup murah, dan sebagian besar masyarakat juga memiliki pohon mangga sehingga usaha ini dalam perolehan bahan baku dapat diperoleh dengan mudah. Jika musim mangganya sudah usai, kita dapat memanfaatkan buah mangga yang sedang musim di berbagai daerah di Jawa, akan tetapi kami akan tetap mempersiapkan bahan baku yang cukup untuk menangani ketika musim mangga yang ada di desa Kaliwungu telah usai (membuat stock bahan baku( biji mangga kering) ketika musim mangga untuk menunggu musim mangga lagi. 1. Prospek pengembangan usaha Biji mangga yang mengandung karbohidrat tinggi dapat juga dijadikan sebagai pengganti tepung beras yang saat ini harga tepung beras melambung tinggi dengan bahan dasar beras yang terbatas sehingga saat ini Indonesia masih mengimpor beras dari negara lain. Sayangnya masyarakat hanya memanfaatkan bahan pembuat tepung hanya dari beras saja. Oleh karena itu sebagai pengganti beras bisa juga menggunakan bahan dasar biji mangga yang kaya akan manfaat bagi kesehatan sehingga menginspirasi kami untuk mengolahnya menjadi tepung yang nantinya akan diolah kembali menjadi makanan yaitu cup cake yang berguna sebagai, makanan untuk yang diet, pengobatan penyakit diare dan mencegah wabah Listeriosis. Cup cake tepung biji mangga dikemas dengan unik yaitu memiliki aneka cipta rasa dan praktis untuk makanan dalam berbagai aktivitas dan yang paling penting konsumen mendapatkan makanan yang alami dan menyehatkan. 6 7 2. Kapasitas Produk Produksi cup cake biji mangga yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah produk dengan kuantitas skala kecil terlebih dahulu, sambil mencoba membaca keinginan pasar dan mengembangkan kualitas produk sesuai dengan keinginan pasar. 3. Perencanaan Tempat Produksi Tempat sangat mempengaruhi produksi suatu produk karena tempat dapat mempengaruhi harga, kualitas produk dan pasar. Maka dari itu penelitian ini akan dilakukan di desa Kaliwungu tempat ini dipilih karena sangat dekat dengan lokasi penjualan cup cake itu sendiri sehingga dapat menghemat biaya transportasi. 4. Perencanaan TempatPenjualan Tempat penjualan cup cake biji mangga dipilih di desa Kaliwungu yang menjual berbagai macam produk-produk makanan dan minuman dalam kemasan siap saji maupun warung makanan yang ada di desa Kaliwungu. Alasan tempat tersebut dipilih karena strategis sekaligus dekat dengan pemukiman penduduk dan cukup ramai pelanggannya. Sehingga tempat tersebut sangat sesuai untuk mempromosikan dan menjual cup cake biji mangga yang berguna untuk diet, mencegah dan mengobati diare dan Listeriosis . Untuk itu dengan gagasan memproduksi cup cake biji mangga ini diharapkan dapat menambah keanekaragaman hasil olahan biji mangga dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru khususnya bagi mahasiswa. 5. Keunggulan cup cake a. Bahan baku mudah didapat dari petani lokal/ masyarakat dengan harga yang relatif murah. b. Biji mangga memiliki kadar protein, lemak dan karbohidrat yang cukup untuk dikonsumsi tubuh. c. Cup cake memiliki kandungan lemak yang rendah sehingga cocok untuk diet. d. Cup cake biji mangga lebih murah harganya kerena sebagian bahan yang berupa tepung terigu digantikan dengan tepung biji mangga. 6. Keterkaitan dengan Produk Lain Termasuk Perolehan Bahan Baku Perolehan bahan cup cake biji mangga sangat mudah didapat, karena banyak petani lokal membudidayakan buah mangga yaitu dari desa (Kaliwungu) dan di pasarpasar tradisional. Hal tersebut berdasarkan lokasinya dekat dengan tempat produksi/ tempat usaha, harganya pun relatif murah. Sehingga ketersediaan bahan baku yang memadai dapat menjamin kelangsungan usaha pembuatan cup cake yang menyehatkan. 7 8 7. Peluang Usaha Cup cake biji mangga mempunyai prospek usaha yang menjamin, karena di desa Kaliwungu dan sekitarnya belum pernah ada yang mencoba mengembangkan produksi ini, oleh karena itu peluang pasarnya masih cukup tinggi. 8. Media Promosi yang Digunakan Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk ini, sehingga lebih dikenal oleh masyarakat dan menjadi pilihan masyarakat. Media ini berupa, pamflet, spanduk, jejaring sosial (FB, Twitter, BBM, dll) serta untuk pertama kali penjualan akan dibagikan secara gratis. 9. Strategi Pemasaran yang Akan Diterapkan Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha produksi kecil: a. Kebijakan Produk Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi. Jenis produk ini berupa cup cake biji mangga. b. Kebijakan Harga Harga yang diberikan kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 5000,00 per satuannya untuk cup cake biji mangga. c. Kebijakan Promosi Untuk meningkatkan hasil penjualan cup cake biji mangga perlu dilakukan promosi. Bentuk promosi ini diantaranya yaitu pemasangan pamflet, spanduk, penyebaran striker serta untuk promosi awal, produk ini akan dibagikan secara cuma-cuma atau gratis. d. Kebijakan Distribusi Distribusi hasil produksi kepada para konsumen juga dilakukan kerjasama dengan mitra distribusi warung- warung makanan yang ada di wilayah Kaliwungu dan sekitarnya. 10. Rencana Produksi Selama Satu Bulan Rencana produksi Cup cake adalah sebagai berikut : a. 1 kali/ hari produksi = 1000 Cup Cake b. Dalam 1 bulan produksi 15 kali/ hari jadi : 15 Kali/ hari produksi = 15 kali/hari X 1000 Cup cake = 15000 Cup Cake Harga Pokok = Biaya : Total produksi/hari = Rp 4. 793.000,00 : 1000 = Rp 4.793,00 Total Harga Jual= Rp. 5000 x 1000 = Rp 5.000.000,00 Keuntungan/produksi = Total Harga Jual – Biaya = Rp 5.000.000,00 - Rp 4. 793.000,00 = Rp. 207.000, 00 8 9 11. Analisa Keuangan Rancangan penggunaan biaya dalam program ini adalah sebagai berikut: a. Produksi Tepung Biji Mangga : Rp 350.000,00 b. Produksi Cup Cake : Rp 1.088.000,00 c. Biaya Peralatan : Rp 2.925.000,00 d. Biaya Lain-lain : Rp 430.000,00 Biaya Keseluruhan (1+2+3+4) : Rp 4. 793.000,00 12. Pemasaran Setelah cup cake biji mangga jadi maka cup cake biji mangga akan dijual ke konsumen dengan harga @ Rp.5000,00 dan @Tok isi 10 Rp. 50.000,00 pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan mitra kerja yaitu warung-warung makanan yang ada di desa Kaliwungu dan sekitarnya serta kami akan menjualnya secara online. Selain itu untuk konsumen yang menginginkan pemesanan dalam jumlah besar bisa langsung menghubungi tempat produksi yang telah tercantum dalam pamflet dan leaflet yang telah disebarkan. 13. Kemasan Setelah produksi pembuatan cup cake biji mangga maka akan dikemas dengan menggunakan tok khusus yang sudah diberi label produksi No. Telp dan tempat produksi 14. Evaluasi Setelah produksi berjalan selama 1-2 minggu maka akan di evaluasi menggunakan sistem berkala mengenai hambatan-hambatan yang mengganggu berlangsungnya proses produksi sampai penjualan. 9 10 BAB III METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan program usaha tepung biji mangga menjadi tepung dan makanan berupa cup cake ini terdiri atas dua proses yaitu pembuatan tepung dan pembuatan cup cake. Proses pembuatan tepung biji mangga terdiri dari 4 tahap yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan tepung biji mangga, pengemasan dan pemasaran. Sedangkan pembuatan cup cake terdiri dari 4 tahap, yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan cup cake, pengemasan produk dan pemasaran. A. Proses Pembuatan Tepung Biji Mangga Persiapan Alat dan Bahan Sebelum membuat tepung biji mangga, langkah awal yang akan kita lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Hal itu dilakukan agar dapat memperlancar proses pembuatan tepung biji mangga sehingga dapat diolah menjadi cup cake. Adapun tahap persiapan alat dan bahan meliputi: a.Persiapan Alat 1. Mesin Pemotong Biji ( 1 buah) 2. Mesin Penggiling Biji ( 1 buah ) 3. Tampah (5 buah ) 4. Ayakan Tepung ( 2 buah ) 5. Baskom (6 buah ) 6. Pisau ( 2 buah ) 7. Sendok Takar ( 4 buah ) 8. Timbangan ( 1 buah ) 9. Plastik Kemasan ( 1 Pack ) 10. Mesin Pengemasan ( 1 buah ) b.Persiapan Bahan Baku Tepung Biji Mangga : 50 Kg Biji Mangga Pembuatan Tepung Biji Mangga yaitu: a. Biji Mangga dikupas kulitnya sampai bersih menggunakan pisau. b. Biji Mangga yang sudah dikupas kulit luarnya dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan lendir yang melekat pada Biji Mangga. Pencucian dilakukan hingga benar-benar bersih. c. Biji Mangga dipotong-potong menjadi beberapa bagian menggunakan mesin pemotong. d. Biji Mangga dipotong-potong menjadi beberapa bagian dengan tujuan mempercepat proses pengeringan, kemudian dipindahkan ke dalam tampah. e. Potongan Biji Mangga dikeringkan dengan tenaga surya selama 4-6 hari (tergantung pada cuaca) 10 11 f. Potongan Biji Mangga yang sudah kering segera digiling atau dihancurkan menggunakan mesin penggiling hingga hancur menjadi bubuk atau tepung. g. Setelah menjadi bubuk Tepung Biji Mangga hasil penghancuran kemudian diayak dengan ayakan tepung h. Tepung yang lolos ayakan ditampung dalam baskom, sementara yang tidak lolos digiling lagi hingga lolos ayakan. Usahakan sedikit mungkin tepung biji mangga yang tersisa (tidak lolos ayakan). Pengemasan Tepung Biji Mangga Tepung Biji Mangga hasil pengayakan harus segera dipindahkan menggunakan sendok takar ke dalam kantong plastik setelah ditimbang sesuai dengan takaran yang ditentukan dan ujung plastik kemasan ditutup menggunakan mesin pengemas untuk menjaga kualitas produk. B. Proses Pembuatan Cup Cake Cara Pembuatan Cup Cake meliputi 4 tahap yaitu: 1) Persiapan Alat dan Bahan a. Persiapan alat: 1 buah Timbangan, 5 buah Baskom, 2 buah Centong, 1 buah Oven, 1 buah Mixer, 4 Loyang kue, 2 kuas mentega, 1 set alat penghias kue, 1 pack paper cupcake. b. Persiapan Bahan Cupcake Tepung Biji Mangga 1. Tepung Biji Mangga : 10 kg 2. Gula, 3. Garam, 4. Mentega : 0,4 kg 5. Baking Powder, 6. Susu bubuk, 7. Bubuk Coklat, 8. Perasa Vanila dan Strawbery, 9. Keju, dan 10. Telur. 11 12 DAFTAR PUSTAKA 1. Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F. Morton, Miami, FL. 2. van Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 3. Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. 4. Manfaat dan kandungan biji mangga _ DUNIA HERBAL.htm 12