Uploaded by User18266

MODEL PEMBELAJARAN KEL 5

advertisement
No
1
Metode
Metode
Bercerita
Isi
Metode
cerita
adalah
kegiatan seseorang secara
lisan untuk menyampaikan
suatu hal kepada orang lain.
Hal tersebut dapat berupa
informasi, atau hal lain
seperti
dongeng
yang
memiliki
tujuan
untuk
menghibur. Bercerita dapat
dilakukan dengan alat bantu
(media) atau tanpa bantuan
alat apapun.
Di dalam kelas, metode
cerita
dapat
diartikan
sebagai
kegiatan
penyampaian pesan yang
dilakukan secara lisan baik
dari guru ke siswa, siswa ke
guru dan juga dari siswa ke
siswa. Jadi bercerita dalam
kelas tidak hanya guru yang
bercerita untuk menciptakan
kelas yang berorientasi pada
siswa maka memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk belajar melakukan
sendiri menjadi salah satu
aspek yang paling penting.
Peran guru
Peran guru dalam metode
ini adalah sebagai pemberi
informasi kepada murid
melalui cerita. Guru dapat
melakukan berbagai hal
menarik supaya cerita
yang di sampaikan tidak
membosankan misalnya,
bercerita dengan noneka
tangan, bercerita dengan
ilustrasi gambar dan yg
lainya
supaya
dapat
menarik perhatian anak.
Setting kelas
Pepenataanruang bercerita pada
anak: 1.Ruang Cerita
Kegiatan bercerita di TK dapat
dilakukan
dimana
saja.
Pelaksanaanya dapat dilakukan
didalam maupun diluar kelas. Jika
penceritaan dilakukan di dalam
kelas, maka kelas perlu dtata untuk
memberikan
dukungan
penceritaan. Penataan tersebut
meliputi ventilasi, tata cahaya dan
tata warna. Sedangkan penataan
yang dilakukan di luar kelas
membutuhkan beberapa hal yang
perlu
diperhatikan
seperti
kesesuaian
tuntutan
cerita,
keamanan dan kenyamanan.
2. penataan tempat untuk bercerita
Tempat duduk sisa dalam kegiatan
bercerita
perlu
mendapatkan
perhatian yang serius. Sebab
tempat duduk berkaitan dengan
banyak hal. Keterkaitan itu adalah
interaksi
guru
dan
siswa,
karakteristik materi penceritaan,
media
pembelajaran
yang
digunakan dalam penceritaan.Oleh
karena, itu tempat duduk siswa
sangat
berpengaruh
dalam
keberhasilan kegiatan bercerita.
Aktifitas bercerita tidak harus
dilakukan didalam kelas, kegiatan
bercerita
dapat
dilakukan
dimanapun asal memenuhi kriteria
kebersihan,
keamanan
dan
kenyamanan. Jika jumlah anak
sedikit, bercerita dapat dilakukan
diberbagai tempat seperti di teras,
di bawah pohon, dan lain
sebagainya. Pada prinsipnya yang
penting tempat tersebut dapat
menampung semua anak, teduh,
bersih dan aman.
metode bercerita memiliki
tujuan untuk melatih siswa
mendengarkan
cerita,
memahami
isi
cerita,
bertanya dari isi cerita,
menjawab
soal
yang
bersumber dari cerita dan
terakhir yaitu mampu untuk
menceritakan kembali apa
yang ia dengan dengan
bahasa mereka sendiri.
Pelaksanaan
Metode bercerita sebagai salah
satu strategi pembelajaran yang
memiliki mamfaat besar bagi
pencapaian tujuan pendidikan anak
usia dini dalam penerapannya guru
harus
dahulu
menerapkan
rancangan dan prosedur langkahlangkah yang dilakukan dalam
bercerita, yakni:
1. Menetapkan tujuan dan tema
cerita, yakni menetapkan kegiatan
bercerita menjadi terarah dan
bermanfaat
bagi
anak.
2. Menetapkan bentuk cerita yang
dipilih, yakni menetapkan bentuk
cerita yang sesuai dengan tema
yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Menetapkan bahan dan alat
dalam kegiatan bercerita, yakni
guru menyesuaikan bahan dan alat
dalam kegitan bercerita dengan
bentuk cerita yang dipilih.
4. Menetapkan rancangan langkahlangkah kegiata bercerita, yakni
urutan yang dilakukan guru ketika
bercerita
dengan
mengkomunikasikan tujuan tema
cerita dan mengatur tempat duduk
anak.
Po3. posisi media
Penempatan dalam ruangan perlu
memperhatikan beberapa aspek.
Keterjangkauan menjadi prioritas
bahwa semua media yang akan
dipakai mudah dijangkau oleh
guru sehingga tidak mengganggu
proses penceritaan. Aspek lain
yang perlu diperhatikan adalah
keselamatan
media
terhadap
kemungkinan gangguan yang
muncul berasal dari murid-murid
sendiri. Untuk itu yang perlu
dilakukan adalah peraturan akan
murid, guru dan media dengan
baik.
2
Metode
Bermain
Metode bermainan dapat
memberikan
kesempatan
secara langsung bagi siswa
untuk mempelajari suatu hal
dengan merasakannya. Hal
itu
berbeda
dengan
perkembangan
pembelajaran di ruang kelas
yang lebih menonjolkan
kegiatan kognitif. Meskipun
begitu metode bermain tidak
serta merta meninggalkan
Peran guru dalam kegiatan
bermain anak antara lain,
1.Perencana
Guru sebagai perencana
kegiatan bermain anak.
Dengan tanpa adanya
perencanaan, maka apa
yang kita harapkan dari
proses
bermain
anak
tersebut
tidak
akan
tercapai,
seperti
berkembangnya
aspek
Sebelum melakukan kegiatan
bermain, bermacam bahan dan
peralatan yang sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai perlu
dipersiapkan
terlebih
dahulu
secara
lengkap.
Langkah
berikutnya adalah menentukan
urutan langkah bermain yang
disertai dengan penetapan kegiatan
yang harus dilaksanakan oleh
setiap peserta permainan.
Pelaksanaan kegiatan bermain
tujuan
perkembangan
kognitif anak. Metode ini
hanya memandang bahwa
belajar dengan memberi
kesempatan secara langsung
kepada
anak
auntuk
merasakan dan bermain
dalam perannya di dalam
akan
lebih
efektif
dibandingkan cara lainnya.
motorik anak yang kita
harapkan
akan
berkembang lebih baik,
namun
karena
tidak
adanya perencanaan yang
matang dari seorang guru
maka
perkembangan
aspek
anak
tersebut
kurang maksimal.
2. Pendidik
Maka
permainan
di
jenjang pendidikan anak
usia dini lebih banyak
bersifat imitasi. Seperti
dalam ungkapan Jawa,
guru merupakan akronim
dari digugu
lan
ditiru. Digugu berarti
semua perintahnya dapat
dipercaya
dan
dilaksanakan. Ditiru berart
i semua tingkah laku guru
akan ditiru atau diteladani.
Dalam hal ini, peran guru
dalam permainan anak
adalah sebagai tokoh
panutan
3.
Fasilitator
dan
Pengajar
Diposisi ini guru menjadi
seorang fasilitator bagi
anak mulai dari alat
permainan, aturan main,
maupun
cara
pelaksanaannya. Menjadi
fasilitator bukan hanya
sebagai penyedia sarana
prasarana saja akan tetapi
juga
menyediakan
layanan, maka dalam hal
ini guru juga berperan
sebagai pengajar dan
pelatih. Sebagai fasilitator,
pengajar, dan pelatih
maka
seorang
guru
dituntut berperan aktif,
kreatif, dan dinamis
4. Penilai
Seorang
guru
juga
berperan sebagai penilai
dari kegiatan bermain
anak.
Dimana
guru
mengamati aspek yang
berkembang pada setiap
anak. Dari hasil penilaian
itulah
guru
dapat
merencanakan
model
permainan baru untuk
anak didiknya yang sesuai
kebutuhan
perkembangannya.
5. Pengasuh
Dalam jenjang pendidikan
usia dini, guru juga
berperan
sebagai
pengasuh, termasuk dalam
kegiatan bermain anak.
Karena pada dasarnya
anak
adalah
sosok
individu
yang
masih
bergantung pada orang
dewasa untuk melakukan
kegiatan dalam hidupnya
(mencoba mandiri dan
mengontrol
dirinya
terdiri dari tiga kegiatan yaitu:
a. Kegiatan pra-bermain
1. Kegiatan penyiapan siswa
dalam melaksanakan kegiatan
bermain.
Kegiatan penyiapan siswa terdiri
dari : (1)guru menyampaikan
tujuan kegiatan bermain kepada
para
siswa,
(2)
guru
menyampaikan aturan-aturan yang
harus diikuti dalam kegiatan
bermain, (3) guru menawarkan
tugas kepada masing-masing anak,
misalnya
membuat
istana,
membuat, menara, dan seterusnya,
dan (4) guru memperjelas apa
yang harus dilakukan oleh setiap
anak dalam melakukan tugasnya.
2. Kegiatan penyiapan bahan dan
peralatan
yang
siap
untuk
dipergunakan dalam kegiatan
bermain.
Kegiatan penyiapan bahan dan
peralatan
yang
diperlukan,
misalnya menyiapkan bak pasir,
ember, bendera kecil, dsb.
b. Kegiatan bermain
Tahap bermain terdiri dari
rangkaian kegiatan yang berurutan
dari awal sampai dengan akhir
kegiatan bermain. Banyaknya
kegiatan pada tahap bermain
sangat tergantung pada jenis
permainan yang dipilih, serta
jumlah anak yang mengikuti
permainan.
c.
Kegiatan penutup
Kegiatan penutup merupakan
kegiatan akhir dari seluruh langkah
kegiatan bermain. Pada kegiatan
ini, guru memberikan penekanan
pada aspek-aspek yang sepatutnya
dikembangkan dan dimiliki oleh
anak seperti, menunggu giliran,
kemampuan
bekerja
sama,
kemampuan memecahkan masalah
dan sebagainya.
sendiri).
3
4
Metode
Kerja
Kelompo
k Besar
Metode
Karyawis
ata
Metode kerja kelompok
merupakan
metode
pembelajaran
beruapa
penyajian
materi
yang
disajikan dalam bentuk
tugas yang diberikan kepada
suatu kelompok yang terdiri
dari
beberapa
siswa.
Peran guru dalam metode
pembelajaran ini adalah
sebagai
pembimbing
dalam kegiatan nyang
dilakukan anak didik.
Misalnya kegiatan yang
dilakukan
adalah
memasang tenda kemah,
guru hanya membimbing
Di Sekolah PAUD metode anak
bagaimana
kerja kelompok biasanya memasangkan
tenda
diberikan kepada kelompok dengan benar.
besar. Kelompok besar
adalah gabungan seluruh
siswa di kelas. Metode
pembelajaran ini hampir
sama
dengan
metode
pembelajaran
proyek
sederhana. Perbedaan antara
keduanya yaitu metode
pembelajaran
proyek
sederhana di kerjakan oleh
kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah siswa 3-4,
sementara kelompok besar
jumlah siswa satu kelompok
bisa seluruh siswa dalam 1
kelas atau 15-20 anak.
Metode
karyawisata
a.
merupakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengamati dunia secara
langsung yang meliputi
manusia, hewan, tumbuhan
dan benda-benda yang ada
di
lingkungan
sekitar.
Metode
karya
wisata
b.
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengobservasi, mengamati,
menemukan
secara
langsung dengan melihat
objek yang mereka pelajari
secara langsung. Oleh sebab
itu pada sekolah PAUD
karya
wisata
dapat
dilaksanakan dengan cara
membawa
anak-anak
menuju
obyek-obyek
tertentu sebagai tempat
untuk
memberikan
pengayaan
pengetahuan
kepada siswa.
1. Menetapkan sasaran
yang diprioritaskan sesuai
dengan tema kegiatan
belajar yang dipilih. Ada
empat sasaran karyawisata
, dunia binatang, tanaman,
kerja
dan
kehidupan
manusia.
2.
Mengadakan
hubungan dan pengenalan
medan
sasaran
karyawisata guru harus
benar – benar mengenal
sasaran karyawisata yang
sudah
ditetapkan.
Sebelum membawa anak
Taman Kanak – kanak
kesasaran
karyawisata,
terlebih dahulu guru harus
mendatangi
lokasi
karyawisata
untuk
mendapatkan
informasi
langsung dan mengamati
secara khusus aspek –
aspek
perkembangan
bahasa
yang
dapat
dikembangakan dilokasi
tersebut
c.
3.
Merumuskan
program
kegiatan
pengembangan
kemampuan
berbahasa
anak melalui karyawisata
Penataan perabot di ruangan harus
disesuaikan dengan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Pengelompokan meja dan kursi
anak
disesuaikan
dengan
kebutuhan sehingga ruang gerak
peserta didik leluasa. Susunan
meja kursi dapat berubah-ubah.
Pada waktu mengikuti kegiatan,
anak tidak selalu duduk di kursi,
tetapi dapat juga duduk di
tikar/karpet.
Dinding dapat digunakan untuk
menempelkan informasi yang
dipergunakan sebagai sumber
belajar dan hasil kegiatan anak,
tetapi jangan terlalu banyak
sehingga
dapat
mengganggu
perhatian anaak.
Peletakan dan penyimpanan alat
bermain diatur sedemikian rupa
sesuai dengan fungsinya sehingga
dapat
melatih
anak
untuk
pembiasaan yang ingin dicapai
seperti kemandirian, tanggung
jawab,
membuat
keputusan,
kebiasaan
mengatur
kembali
peralatan dan sebagainya.
Alat bermain untuk kegiatan
pengaman diatur dalam ruangan,
sehingga dapat berfungsi apabila
diperlukan oleh peserta didik.
Begitupun dengan hal-hal yang
dikerjakan pada metode kerja
kelompok, siswa diberikan tugas
untuk menyelesaikan tugas-tugas
besar. Seperti :
1. mendirikan tenda sexara
bersama-sama.
Guru
memberikan aba-aba dan
memberikan petunjuk cara
mendirikan tenda.
2. Membersihkan
atau
mempercantik lingkungan
kelas secara bersama-sama
Agar pelaksanaan kegiatan dapat
berhasil dengan baik dan tujuan
dapat tercapai maka maka
pelaksanaan harus direncanakan
dengan baik dan diberitahukan
sebelum pelaksanaan. Berikut
jabaran tentang petunjuk untuk
mengorganisir aktivitas perjalanan
ke alam bebas yang efektif, antara
lain :
1. Tentukan tujuan dan hasil
yang akan diharapkan
2. Sediakan informasi yang
dapat membantu seperti
lokasi, waktu, alat-alat
yang
mendukung,
perizinan,
serta
agen
perjalanan jika diperlukan
3. Atur kelompok anak dan
tentukan tanggung jawab
sederhana terhadap tiaptiap kelompok.
4. Bicarakan
kembali
kejadian-kejadian
yang
akan dialami oleh anak
dalam kelas atau dalam
diskusi
kelompokkelompok kecil seusai
perjalanan
5. Anjurkan kepada anak
untuk berbagi pengalaman
dengan teman-teman /
orang-orang yang ada di
lingkungan sekitar.
2.
3.
4.
5.
6.
d.
dengan merencanakan hal
– hal berikut
a. Guru
menetapkan
tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang akan
dicapai
anak
dengan
karyawisata ini.
Kompetensi
dapat
diambil dari GBPKB TK
1994
atau
yang
berlandaskan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
b.
Waktu
yang
dibutuhkan
untuk
melaksanakan karyawisata
tersebut harus sesuai
dengan
kondisi
anak
Taman kanak – kanak
c.
Biaya
yang
dibutuhkan untuk kegiatan
karyawisata
d. Kendaraan untuk ke
lokasi karyawisata
e. Makanan dan tanda
pengenal anak
f.
Antisipasi
kemungkinan bahaya atau
hambatan yang terjadi
selama karyawisata.
3. Menyiapkan alat dan
bahan yang diperlukan
Untuk
merancang
karyawisata yang baik
maka
guru
harus
menyusun segala alat dan
bahan yang diperlukan
untuk
mengembangkan
kemampuan
berbahasa
anak .
e. 4. Menetapkan tata tertib
Tanpa adanya tata tertib
yang
baik
kegiatan
karyawisata tak akan
berlangsung dengan baik.
Oleh sebab itu, anak –
anak perlu dikenalkan dan
ditetapkan
tata
tertib
khusus
untuk
mengendalikan
mereka
dan membuat mereka
belajar
mengenai
kedisplinan dan aturan
kelompok
f.
5. Menyampaikan surat
atau permintaan izin dan
partisipasi dari orang tua
Guru
harus
menyampaikan
rencana
karyawisata kepada orang
tua
agar
mereka
memberikan izin dan
membantu
atau
berpartisipasi
dalam
kegiatan tersebut
g. 6. Persiapan guru di
kelas
Sebelum
kegiatan
karyawisata maka guru
perlu menginformasikan
kepada anak – anak apa
saja yang dapat mereka
lihat dan pelajari dilokasi
karyawisata agar setelah
sampai ke lokasi wisata
anak – anak mengerti apa
yang
harus
mereka
lakukan.
5
Metode
Tanya
Jawab
Metode
tanya
jawab
adalah
metode
pembelajaran
yang
dilakukan guru dengan
memberikan pertanyaan
kepada siswa dan siswa
menjawabnya. Sebaliknya
juga dapat dilakukan
dengan
memberikan
kesempatan kepada siswa
1.
untuk bertanya dan guru
menjawabnya. Meskipun
terdengan
sederhana,
2.
metode tanya jawab dapat
membantu
siswa
meningkatkan
keterampilan
3.
berkomunikasi,
meningkatkan
keterampilan
berfikir,
meningkatkan
4.
keterampilan
berbicara
secara lisan dengan baik,
dan
mampu
untuk
meningkatkan
5.
keterampilan
bersama.
Metode tanya jawab juga
dapat mendorong kepada
kegiatan
penelusuran
lebih dalam terhadap topik
tertentu.
6.
tindakan
guru
dalam
menggunakan
metode
tanya
jawab
harus
dipersiapkan
secermat
mungkin dalam bentuk
rencana pengajaran yang
detail dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Metode
demonstrasi
adalah
metode
pembelajaran
yang
dilakukan dengan cara
menunjukan.
Dalam
kegiatan pembelajaran di
PAUD. Guru menunjukan
proses melakukan sesuatu,
mengerjakan
sesuatu
itulah yang dimaksud
1.
dengan
metode
demontrasi.
2.
tindakan
guru
dalam
menggunakan
metode
tanya
jawab
harus
dipersiapkan
secermat
mungkin dalam bentuk
rencana pengajaran yang
detail dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Menyebutkan alasan
penggunaan metode tanya
jawab.
2.
Mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus.
3. Menyimpulkan jawaban
siswa
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
khusus.
4. Memberi kesempatan
kepada
siswa
untuk
bertanya pada hal-hal
yang belum dipahami.
5. Memberi pertanyaan
atau kesempatan kepada
siswa untuk bertanya pada
hal-hal yang sifatnya
pengembangan
atau
pengayaan.
6. Memberi kesempatan
pada
siswa
untuk
menjawab
pertanyaan
yang relevan dan sifatnya
pengembangan
atau
pengayaan.
7. 7. Menyimpulkan materi
jawaban yang relevan
dengan
tujuan
pembelajaran khusus.
8. 8. Memberi tugas kepada
siswa untuk membaca
materi
berikutnya
di
rumah
dan
menulis
pertanyaan yang akan
diajukan pada pertemuan
berikutnya.
6
Metode
Demonstra
si
Menyebutkan
alasan
penggunaan metode tanya
jawab.
Mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus.
3. Menyimpulkan jawaban
Untuk menghindari penyimpangan
dari pokok persoalan, penggunaan
metode tanya
jawab harus
memperhatikan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan tanya jawab
sejelas-jelasnya dalam bentuk
tujuan khusus dan berpusat pada
tingkah laku siswa.
2. Mencari alasan pemilihan metode
tanya jawab.
3. Menetapkan
kemungkinan
pertanyaan
yang
akan
dikemukakan.
4. Menetapkan
kemungkinan
jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan.
5. Menyediakan kesempatan bertanya
bagi siswa.
1. Kegiatan Pra Pengembangan
Pada
kegiatan
prapengembangan seorang guru
harus dapat mempersiapkan bahan
dan alat yang akan digunakan
sesuai tema pada saat kegiatan
metode demontrasi dilaksanakan.
Bahan dan alat yang digunakan
harus sesuai dengan apa yang akan
diperagakan oleh tutor dalam
langkah-langkah
mendemontrasikan
kegiatan
pembelajaran sehingga anak dapat
memahami apa yang diperagakan.
2. Kegiatan Pengembangan
4.
5.
6.
7.
8.
7
Metode
Pemberian
Tugas
Metode pemberian tugas
adalah pemberian tugas
belajar
kepada
anak.
Tugas yang diberikan
dapat berupa soal, materi
untuk dipelajari, pekerjaan
rumah
dll.
Tugas
diberikan guru kepada
siswa harus mengarahkan
terhadap tercapainya suatu
materi yang diinginkan
untuk diselesaikan.
siswa
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
khusus.
Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
bertanya pada hal-hal
yang belum dipahami.
Memberi pertanyaan atau
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya pada halhal
yang
sifatnya
pengembangan
atau
pengayaan.
Memberi
kesempatan
pada
siswa
untuk
menjawab
pertanyaan
yang relevan dan sifatnya
pengembangan
atau
pengayaan.
Menyimpulkan
materi
jawaban yang relevan
dengan
tujuan
pembelajaran khusus.
Memberi tugas kepada
siswa untuk membaca
materi
berikutnya
di
rumah
dan
menulis
pertanyaan yang akan
diajukan pada pertemuan
berikutnya.
Sebelum
kegiatan
pengembangan
motorik
dilaksanakan, guru mengajak anak
untuk pemanasan terlebih dahulu,
melemaskan
otot-otot
besar
dengan menggerakkan badan,
kepala, tangan dan kaki agar dalam
mengikuti kegiatan tidak kaku.
Setelah itu baru guru mulai
memperagakan langkah-langkah
demonstrasi
misalkan
mendemontrasikan
langkahlangkah cara menangkap dan
melempar bola.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup
dipergunakan
guru
untuk
memotivasi anak yang berhasil
melakukan kegiatan dengan baik
untuk berusaha lebih baik lagi dan
anak yang kurang berhasil guru
harus dapat mendorong anak agar
berusaha lagi.
Memberikan
mengenai :
1.Menetapkan Tujuan dan Tema
Dalam
menetapkan
tujuan
pengajaran tersebut guru harus
mengaitkan tujuan dengan tema
pemberian tugas yang cocok bagi
pengembangan
dimensi
perkembangan anak TK. Tema itu
harus ada kedekatan hubungan
dengan kehidupan sosial anak di
rumah, di sekolah, maupun dalam
masyarakat.
2.Menetapkan rancangan bahan
dan alat yang diperlukan
Sesuai dengan rancangan tujuan
dan tema yang ditetapkan, maka
dapat ditetapkan rancangan bahan
dan alat yang harus disediakan
guru. Misalnya guru menetapkan
rancangan bahan dan alat yang
harus disediakan, yaitu: 5 seri
gambar yang masing-masing harus
dipilih anak, kesesuaian banyaknya
gambar sebelah kiri dan dengan
memberikan tanda panah
3.Menetapkan
rancangan
langkah-langkah
kegiatan
pemberian
tugas
Menurut
Moeslichatoen
(2004:197), dalam menetapkan
rancangan
langkah-langkah
pemberian tugas hendaknya dapat
tercermin :Tugas apa yang harus
dilakukan
anakHasil
yang
diharapkan untuk mengerjakan
tugas tersebutBagaimana cara
mengerjakan tugas tersebutBahan
dan alat apa yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas tersebut.
4.Menetapkan
rancangan
penilaian
Sesuai
dengan
tujuan
dan
tema/topik yang dipilih, maka
dapat dirancang penilaian kegiatan
penjelasan Dalam metode ini yang diperlukan
hanya alat dan bahan yang
diperlukan anak ketika kta
1. Tujuan
penugasan memberikan tugas yang harus
2. Bentuk pelaksanaan dikerjakan. Misalnya memberikan
tugas
tugas mewarnai, untuk itu kita
3. Manfaat
tugas menyediakan buku gambar yang
4. Bentuk
Pekerjaan harus diwarnai oleh anak. Dalam
5. Tempat dan waktu menyelesaikan tugas bisa juga
penyelesaian
tugas digunakan berkelompok, anak6. Memberikan
anak di biarkan duduk bersama
bimbingan dan dorongan dilantai untuk mengerjakan tugas
7. Memberikan
bersama.
penilaian
pemberian tugas dengan mengacu
pada frekuensi anak bertanya
selama melaksanakan kegiatan
pemberian tugas. Semakin sering
anak-anak bertanya tentang cara
mengerjakan tugas, maka dapat
dikatakan bahwa kegiatan tersebut
kurang lancar. Semakin jarang
anak-anak
bertanya
maka
dikatakan bahwa kegiatan itu
lancar atau sangat lancar.
5.Evaluasi hasil pekerjaan anak
Evaluasi terhadap hasil pekerjaan
anak, idealnya dilakukan dengan
mempertimbangkan
hal-hal
berikut:Mempertimbangkan minat,
kemampuan,
kecerdasanMembicarakan
tugas
dengan
anakMenilai
tugas
berdasarkan
prosedur
dan
hasilMelayani pertanyaan yang
diajukan anak
MENGANALISIS METODE PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Dosen Pengampu : Prof.Anita Yus,M.Pd/Dwi Septi Anjas Wulan,S.Pd,M.Pd
DISUSUN OLEH
CRISTINA LIMBONG (1182113017)
FINY YANTI SIDABUTAR (1183113035)
LUKEYSIA F. BATUBARA (1183313008)
NESYA NAINGGOLAN/1181113007
ERMA YULIANI TANJUNG
FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2019/2020
Download