No 1 Metode Metode Bercerita Isi Metode cerita adalah kegiatan seseorang secara lisan untuk menyampaikan suatu hal kepada orang lain. Hal tersebut dapat berupa informasi, atau hal lain seperti dongeng yang memiliki tujuan untuk menghibur. Bercerita dapat dilakukan dengan alat bantu (media) atau tanpa bantuan alat apapun. Di dalam kelas, metode cerita dapat diartikan sebagai kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan secara lisan baik dari guru ke siswa, siswa ke guru dan juga dari siswa ke siswa. Jadi bercerita dalam kelas tidak hanya guru yang bercerita untuk menciptakan kelas yang berorientasi pada siswa maka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melakukan sendiri menjadi salah satu aspek yang paling penting. Peran guru Peran guru dalam metode ini adalah sebagai pemberi informasi kepada murid melalui cerita. Guru dapat melakukan berbagai hal menarik supaya cerita yang di sampaikan tidak membosankan misalnya, bercerita dengan noneka tangan, bercerita dengan ilustrasi gambar dan yg lainya supaya dapat menarik perhatian anak. Setting kelas Pepenataanruang bercerita pada anak: 1.Ruang Cerita Kegiatan bercerita di TK dapat dilakukan dimana saja. Pelaksanaanya dapat dilakukan didalam maupun diluar kelas. Jika penceritaan dilakukan di dalam kelas, maka kelas perlu dtata untuk memberikan dukungan penceritaan. Penataan tersebut meliputi ventilasi, tata cahaya dan tata warna. Sedangkan penataan yang dilakukan di luar kelas membutuhkan beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kesesuaian tuntutan cerita, keamanan dan kenyamanan. 2. penataan tempat untuk bercerita Tempat duduk sisa dalam kegiatan bercerita perlu mendapatkan perhatian yang serius. Sebab tempat duduk berkaitan dengan banyak hal. Keterkaitan itu adalah interaksi guru dan siswa, karakteristik materi penceritaan, media pembelajaran yang digunakan dalam penceritaan.Oleh karena, itu tempat duduk siswa sangat berpengaruh dalam keberhasilan kegiatan bercerita. Aktifitas bercerita tidak harus dilakukan didalam kelas, kegiatan bercerita dapat dilakukan dimanapun asal memenuhi kriteria kebersihan, keamanan dan kenyamanan. Jika jumlah anak sedikit, bercerita dapat dilakukan diberbagai tempat seperti di teras, di bawah pohon, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya yang penting tempat tersebut dapat menampung semua anak, teduh, bersih dan aman. metode bercerita memiliki tujuan untuk melatih siswa mendengarkan cerita, memahami isi cerita, bertanya dari isi cerita, menjawab soal yang bersumber dari cerita dan terakhir yaitu mampu untuk menceritakan kembali apa yang ia dengan dengan bahasa mereka sendiri. Pelaksanaan Metode bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran yang memiliki mamfaat besar bagi pencapaian tujuan pendidikan anak usia dini dalam penerapannya guru harus dahulu menerapkan rancangan dan prosedur langkahlangkah yang dilakukan dalam bercerita, yakni: 1. Menetapkan tujuan dan tema cerita, yakni menetapkan kegiatan bercerita menjadi terarah dan bermanfaat bagi anak. 2. Menetapkan bentuk cerita yang dipilih, yakni menetapkan bentuk cerita yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya. 3. Menetapkan bahan dan alat dalam kegiatan bercerita, yakni guru menyesuaikan bahan dan alat dalam kegitan bercerita dengan bentuk cerita yang dipilih. 4. Menetapkan rancangan langkahlangkah kegiata bercerita, yakni urutan yang dilakukan guru ketika bercerita dengan mengkomunikasikan tujuan tema cerita dan mengatur tempat duduk anak. Po3. posisi media Penempatan dalam ruangan perlu memperhatikan beberapa aspek. Keterjangkauan menjadi prioritas bahwa semua media yang akan dipakai mudah dijangkau oleh guru sehingga tidak mengganggu proses penceritaan. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah keselamatan media terhadap kemungkinan gangguan yang muncul berasal dari murid-murid sendiri. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah peraturan akan murid, guru dan media dengan baik. 2 Metode Bermain Metode bermainan dapat memberikan kesempatan secara langsung bagi siswa untuk mempelajari suatu hal dengan merasakannya. Hal itu berbeda dengan perkembangan pembelajaran di ruang kelas yang lebih menonjolkan kegiatan kognitif. Meskipun begitu metode bermain tidak serta merta meninggalkan Peran guru dalam kegiatan bermain anak antara lain, 1.Perencana Guru sebagai perencana kegiatan bermain anak. Dengan tanpa adanya perencanaan, maka apa yang kita harapkan dari proses bermain anak tersebut tidak akan tercapai, seperti berkembangnya aspek Sebelum melakukan kegiatan bermain, bermacam bahan dan peralatan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perlu dipersiapkan terlebih dahulu secara lengkap. Langkah berikutnya adalah menentukan urutan langkah bermain yang disertai dengan penetapan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta permainan. Pelaksanaan kegiatan bermain tujuan perkembangan kognitif anak. Metode ini hanya memandang bahwa belajar dengan memberi kesempatan secara langsung kepada anak auntuk merasakan dan bermain dalam perannya di dalam akan lebih efektif dibandingkan cara lainnya. motorik anak yang kita harapkan akan berkembang lebih baik, namun karena tidak adanya perencanaan yang matang dari seorang guru maka perkembangan aspek anak tersebut kurang maksimal. 2. Pendidik Maka permainan di jenjang pendidikan anak usia dini lebih banyak bersifat imitasi. Seperti dalam ungkapan Jawa, guru merupakan akronim dari digugu lan ditiru. Digugu berarti semua perintahnya dapat dipercaya dan dilaksanakan. Ditiru berart i semua tingkah laku guru akan ditiru atau diteladani. Dalam hal ini, peran guru dalam permainan anak adalah sebagai tokoh panutan 3. Fasilitator dan Pengajar Diposisi ini guru menjadi seorang fasilitator bagi anak mulai dari alat permainan, aturan main, maupun cara pelaksanaannya. Menjadi fasilitator bukan hanya sebagai penyedia sarana prasarana saja akan tetapi juga menyediakan layanan, maka dalam hal ini guru juga berperan sebagai pengajar dan pelatih. Sebagai fasilitator, pengajar, dan pelatih maka seorang guru dituntut berperan aktif, kreatif, dan dinamis 4. Penilai Seorang guru juga berperan sebagai penilai dari kegiatan bermain anak. Dimana guru mengamati aspek yang berkembang pada setiap anak. Dari hasil penilaian itulah guru dapat merencanakan model permainan baru untuk anak didiknya yang sesuai kebutuhan perkembangannya. 5. Pengasuh Dalam jenjang pendidikan usia dini, guru juga berperan sebagai pengasuh, termasuk dalam kegiatan bermain anak. Karena pada dasarnya anak adalah sosok individu yang masih bergantung pada orang dewasa untuk melakukan kegiatan dalam hidupnya (mencoba mandiri dan mengontrol dirinya terdiri dari tiga kegiatan yaitu: a. Kegiatan pra-bermain 1. Kegiatan penyiapan siswa dalam melaksanakan kegiatan bermain. Kegiatan penyiapan siswa terdiri dari : (1)guru menyampaikan tujuan kegiatan bermain kepada para siswa, (2) guru menyampaikan aturan-aturan yang harus diikuti dalam kegiatan bermain, (3) guru menawarkan tugas kepada masing-masing anak, misalnya membuat istana, membuat, menara, dan seterusnya, dan (4) guru memperjelas apa yang harus dilakukan oleh setiap anak dalam melakukan tugasnya. 2. Kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang siap untuk dipergunakan dalam kegiatan bermain. Kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang diperlukan, misalnya menyiapkan bak pasir, ember, bendera kecil, dsb. b. Kegiatan bermain Tahap bermain terdiri dari rangkaian kegiatan yang berurutan dari awal sampai dengan akhir kegiatan bermain. Banyaknya kegiatan pada tahap bermain sangat tergantung pada jenis permainan yang dipilih, serta jumlah anak yang mengikuti permainan. c. Kegiatan penutup Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dari seluruh langkah kegiatan bermain. Pada kegiatan ini, guru memberikan penekanan pada aspek-aspek yang sepatutnya dikembangkan dan dimiliki oleh anak seperti, menunggu giliran, kemampuan bekerja sama, kemampuan memecahkan masalah dan sebagainya. sendiri). 3 4 Metode Kerja Kelompo k Besar Metode Karyawis ata Metode kerja kelompok merupakan metode pembelajaran beruapa penyajian materi yang disajikan dalam bentuk tugas yang diberikan kepada suatu kelompok yang terdiri dari beberapa siswa. Peran guru dalam metode pembelajaran ini adalah sebagai pembimbing dalam kegiatan nyang dilakukan anak didik. Misalnya kegiatan yang dilakukan adalah memasang tenda kemah, guru hanya membimbing Di Sekolah PAUD metode anak bagaimana kerja kelompok biasanya memasangkan tenda diberikan kepada kelompok dengan benar. besar. Kelompok besar adalah gabungan seluruh siswa di kelas. Metode pembelajaran ini hampir sama dengan metode pembelajaran proyek sederhana. Perbedaan antara keduanya yaitu metode pembelajaran proyek sederhana di kerjakan oleh kelompok-kelompok kecil dengan jumlah siswa 3-4, sementara kelompok besar jumlah siswa satu kelompok bisa seluruh siswa dalam 1 kelas atau 15-20 anak. Metode karyawisata a. merupakan kegiatan pembelajaran dengan mengamati dunia secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Metode karya wisata b. memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengobservasi, mengamati, menemukan secara langsung dengan melihat objek yang mereka pelajari secara langsung. Oleh sebab itu pada sekolah PAUD karya wisata dapat dilaksanakan dengan cara membawa anak-anak menuju obyek-obyek tertentu sebagai tempat untuk memberikan pengayaan pengetahuan kepada siswa. 1. Menetapkan sasaran yang diprioritaskan sesuai dengan tema kegiatan belajar yang dipilih. Ada empat sasaran karyawisata , dunia binatang, tanaman, kerja dan kehidupan manusia. 2. Mengadakan hubungan dan pengenalan medan sasaran karyawisata guru harus benar – benar mengenal sasaran karyawisata yang sudah ditetapkan. Sebelum membawa anak Taman Kanak – kanak kesasaran karyawisata, terlebih dahulu guru harus mendatangi lokasi karyawisata untuk mendapatkan informasi langsung dan mengamati secara khusus aspek – aspek perkembangan bahasa yang dapat dikembangakan dilokasi tersebut c. 3. Merumuskan program kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa anak melalui karyawisata Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengelompokan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet. Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat mengganggu perhatian anaak. Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya. Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik. Begitupun dengan hal-hal yang dikerjakan pada metode kerja kelompok, siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan tugas-tugas besar. Seperti : 1. mendirikan tenda sexara bersama-sama. Guru memberikan aba-aba dan memberikan petunjuk cara mendirikan tenda. 2. Membersihkan atau mempercantik lingkungan kelas secara bersama-sama Agar pelaksanaan kegiatan dapat berhasil dengan baik dan tujuan dapat tercapai maka maka pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan diberitahukan sebelum pelaksanaan. Berikut jabaran tentang petunjuk untuk mengorganisir aktivitas perjalanan ke alam bebas yang efektif, antara lain : 1. Tentukan tujuan dan hasil yang akan diharapkan 2. Sediakan informasi yang dapat membantu seperti lokasi, waktu, alat-alat yang mendukung, perizinan, serta agen perjalanan jika diperlukan 3. Atur kelompok anak dan tentukan tanggung jawab sederhana terhadap tiaptiap kelompok. 4. Bicarakan kembali kejadian-kejadian yang akan dialami oleh anak dalam kelas atau dalam diskusi kelompokkelompok kecil seusai perjalanan 5. Anjurkan kepada anak untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman / orang-orang yang ada di lingkungan sekitar. 2. 3. 4. 5. 6. d. dengan merencanakan hal – hal berikut a. Guru menetapkan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai anak dengan karyawisata ini. Kompetensi dapat diambil dari GBPKB TK 1994 atau yang berlandaskan Kurikulum Berbasis Kompetensi. b. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan karyawisata tersebut harus sesuai dengan kondisi anak Taman kanak – kanak c. Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan karyawisata d. Kendaraan untuk ke lokasi karyawisata e. Makanan dan tanda pengenal anak f. Antisipasi kemungkinan bahaya atau hambatan yang terjadi selama karyawisata. 3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan Untuk merancang karyawisata yang baik maka guru harus menyusun segala alat dan bahan yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak . e. 4. Menetapkan tata tertib Tanpa adanya tata tertib yang baik kegiatan karyawisata tak akan berlangsung dengan baik. Oleh sebab itu, anak – anak perlu dikenalkan dan ditetapkan tata tertib khusus untuk mengendalikan mereka dan membuat mereka belajar mengenai kedisplinan dan aturan kelompok f. 5. Menyampaikan surat atau permintaan izin dan partisipasi dari orang tua Guru harus menyampaikan rencana karyawisata kepada orang tua agar mereka memberikan izin dan membantu atau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut g. 6. Persiapan guru di kelas Sebelum kegiatan karyawisata maka guru perlu menginformasikan kepada anak – anak apa saja yang dapat mereka lihat dan pelajari dilokasi karyawisata agar setelah sampai ke lokasi wisata anak – anak mengerti apa yang harus mereka lakukan. 5 Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawabnya. Sebaliknya juga dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa 1. untuk bertanya dan guru menjawabnya. Meskipun terdengan sederhana, 2. metode tanya jawab dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan 3. berkomunikasi, meningkatkan keterampilan berfikir, meningkatkan 4. keterampilan berbicara secara lisan dengan baik, dan mampu untuk meningkatkan 5. keterampilan bersama. Metode tanya jawab juga dapat mendorong kepada kegiatan penelusuran lebih dalam terhadap topik tertentu. 6. tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkahlangkah sebagai berikut: Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menunjukan. Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD. Guru menunjukan proses melakukan sesuatu, mengerjakan sesuatu itulah yang dimaksud 1. dengan metode demontrasi. 2. tindakan guru dalam menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab. 2. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. 3. Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. 4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. 5. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan. 6. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan. 7. 7. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus. 8. 8. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya. 6 Metode Demonstra si Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. 3. Menyimpulkan jawaban Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa. 2. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab. 3. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan. 4. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari pokok persoalan. 5. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa. 1. Kegiatan Pra Pengembangan Pada kegiatan prapengembangan seorang guru harus dapat mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan sesuai tema pada saat kegiatan metode demontrasi dilaksanakan. Bahan dan alat yang digunakan harus sesuai dengan apa yang akan diperagakan oleh tutor dalam langkah-langkah mendemontrasikan kegiatan pembelajaran sehingga anak dapat memahami apa yang diperagakan. 2. Kegiatan Pengembangan 4. 5. 6. 7. 8. 7 Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah pemberian tugas belajar kepada anak. Tugas yang diberikan dapat berupa soal, materi untuk dipelajari, pekerjaan rumah dll. Tugas diberikan guru kepada siswa harus mengarahkan terhadap tercapainya suatu materi yang diinginkan untuk diselesaikan. siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada halhal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya. Sebelum kegiatan pengembangan motorik dilaksanakan, guru mengajak anak untuk pemanasan terlebih dahulu, melemaskan otot-otot besar dengan menggerakkan badan, kepala, tangan dan kaki agar dalam mengikuti kegiatan tidak kaku. Setelah itu baru guru mulai memperagakan langkah-langkah demonstrasi misalkan mendemontrasikan langkahlangkah cara menangkap dan melempar bola. 3. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup dipergunakan guru untuk memotivasi anak yang berhasil melakukan kegiatan dengan baik untuk berusaha lebih baik lagi dan anak yang kurang berhasil guru harus dapat mendorong anak agar berusaha lagi. Memberikan mengenai : 1.Menetapkan Tujuan dan Tema Dalam menetapkan tujuan pengajaran tersebut guru harus mengaitkan tujuan dengan tema pemberian tugas yang cocok bagi pengembangan dimensi perkembangan anak TK. Tema itu harus ada kedekatan hubungan dengan kehidupan sosial anak di rumah, di sekolah, maupun dalam masyarakat. 2.Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan Sesuai dengan rancangan tujuan dan tema yang ditetapkan, maka dapat ditetapkan rancangan bahan dan alat yang harus disediakan guru. Misalnya guru menetapkan rancangan bahan dan alat yang harus disediakan, yaitu: 5 seri gambar yang masing-masing harus dipilih anak, kesesuaian banyaknya gambar sebelah kiri dan dengan memberikan tanda panah 3.Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan pemberian tugas Menurut Moeslichatoen (2004:197), dalam menetapkan rancangan langkah-langkah pemberian tugas hendaknya dapat tercermin :Tugas apa yang harus dilakukan anakHasil yang diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebutBagaimana cara mengerjakan tugas tersebutBahan dan alat apa yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. 4.Menetapkan rancangan penilaian Sesuai dengan tujuan dan tema/topik yang dipilih, maka dapat dirancang penilaian kegiatan penjelasan Dalam metode ini yang diperlukan hanya alat dan bahan yang diperlukan anak ketika kta 1. Tujuan penugasan memberikan tugas yang harus 2. Bentuk pelaksanaan dikerjakan. Misalnya memberikan tugas tugas mewarnai, untuk itu kita 3. Manfaat tugas menyediakan buku gambar yang 4. Bentuk Pekerjaan harus diwarnai oleh anak. Dalam 5. Tempat dan waktu menyelesaikan tugas bisa juga penyelesaian tugas digunakan berkelompok, anak6. Memberikan anak di biarkan duduk bersama bimbingan dan dorongan dilantai untuk mengerjakan tugas 7. Memberikan bersama. penilaian pemberian tugas dengan mengacu pada frekuensi anak bertanya selama melaksanakan kegiatan pemberian tugas. Semakin sering anak-anak bertanya tentang cara mengerjakan tugas, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut kurang lancar. Semakin jarang anak-anak bertanya maka dikatakan bahwa kegiatan itu lancar atau sangat lancar. 5.Evaluasi hasil pekerjaan anak Evaluasi terhadap hasil pekerjaan anak, idealnya dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:Mempertimbangkan minat, kemampuan, kecerdasanMembicarakan tugas dengan anakMenilai tugas berdasarkan prosedur dan hasilMelayani pertanyaan yang diajukan anak MENGANALISIS METODE PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Dosen Pengampu : Prof.Anita Yus,M.Pd/Dwi Septi Anjas Wulan,S.Pd,M.Pd DISUSUN OLEH CRISTINA LIMBONG (1182113017) FINY YANTI SIDABUTAR (1183113035) LUKEYSIA F. BATUBARA (1183313008) NESYA NAINGGOLAN/1181113007 ERMA YULIANI TANJUNG FAKULTAS ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2019/2020