Uploaded by hirda.karnia08

16B HIRDA KARNIA KT6

advertisement
SEMEN
HIRDA KARNIA
1605122840
SEJARAH
SEMEN
SIFAT
FISIKA
KIMIA
SEMEN
JENIS-JENIS
SEMEN
PEMBUATA
N SEMEN
PENGGUNA
AN TIAP
KOMPONE
N SEMEN
ANALISIS
SEMEN
Pengertian Semen
Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat
hidrolis, artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan
mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan massa yang dapat
memadat dan mengeras.
Secara umum, dapat didefinisikan sebagai bahan perekat yang
dapat merekatkan bagian-bagian benda padat menjadi bentuk yang
kuat, kompak dan keras.
SEMEN
Bahan Utama
Lempung
Batu Kapur
(Tanah liat)
Mengandung
senyawa CaO
Mengandung senyawa: silika
oksida (SiO2), aluminium
oksida (Al2O3), besi oksida
(Fe2O3) dan magnesium
oksida (MgO)
Gypsum
Setelah
bahan
baku
dilelehkan
membentuk klicker
da dihancurkan
Komponen
KOMPONEN
UTAMA
(Oksida
silika)
Dgn
penambahan
air mampu
mengikat
bahan lain
Campuran
Terpenting
Campuran Terpenting dan Reaksi
Tricalcium silikat
Dicalcium silikat
Tricalcium Alumina
3CaO.SiO2 atau C3S
2CaO.SiO2 atau C2S
3CaO.Al2O3 atau C3A
Tetracalcium
Alumina Ferit
Magnesia
Reaksi
4CaO.Al2O3.Fe2O3
atau C4AF
MgO
CaCO3 + Al2O3.2SiO2.xH2O + Fe2O3 + SiO2
 3CaO.SiO2 + 2CaO.SiO2 + 3CaO.Al2O3 +
4CaO.Al2O3.Fe2O3
PENGGUNAAN TIAP
KOMPONEN
C3S
C2S
• Memberi
kekuatan pada
saat
permulaan
•Penambahan
kekuatan
secara
kontinyu
C3A
• Memberi
kekuatan
sedikit
sampai 28
hari
• Memberi
efek kekuatan
yang besar
C4AF
• Memberi
efek kekuatan
yang besar
selama 28
hari &
berangsurangsur hilang
• Memberi
efek kekuatan
sedikit pada
permulaan &
selanjutnya
KOMPOSISI SEMEN
OKSIDA
Kapur (CaO)
Silika (SiO2)
PERSEN (%)
60 – 65
17 – 25
Alumina (Al2O3)
Besi (Fe2O3)
3–8
0,5 – 6
Magnesia (MgO)
Sulfur (SO3)
Potash (Na2O + K2O)
0,5 – 4
1–2
0,5 – 1
SEJARAH SEMEN
Caementum
(Bahan
Perekat)
Mesir 500
tahun SM
Pembuatan
Piramida
Kalsinasi
Gypsum tidak
murni
Kalsinasi Batu kapur
digunakan
1
John Smeaton (Inggris)
Tahun 1756
Pada Awal
Zaman Romawi
Membuat Kapur
Hidrolisis Dgn Tanah
Liat (Clay) + Batu
Kapur
Dibakar (dikenal dgn
Artificial LimeTwice
Klined)
James Frost (1812)
Memperbaiki cara
John Smeaton
Dengan Menambahkan
Argillaceus (9-40% silica)
British
Semen
Semen dari kalsinasi
batu kapur dan tanah
liat
Digiling menjadi
tepung dikenal
sebagai portland
Joseph Aspadin
(1824)
CaO bereaksi
dengan senyawa lain
membentuk klinker
Dihaluskan, digiling,
dibakar menjadi
lelehan dlm tungku
Penguraian CaCO3
 CaO + CO2
SIFAT FISIKA KIMIA SEMEN
Sifat fisik dari semen adalah bahan berbutir halus yang
lolos pada ayakan 2 μm dan mempunyai berat jenis antara 3
sampai 3,15 gr/cm3. Sementara itu untuk kekerasan semen.
Semen bila terkena air akan berubah menjadi keras seperti
batu. Oleh karena itu, sangat perlu diperhatikan
perbandingan antara air dan semen atau faktor air semennya,
karena faktor ini akan berpengaruh terhadap kekuatan beton.
Bila kurang semen dan terlalu banyak air akan menyebabkan
segregration dan bleeding, selain itu perbandingan yang
tepat antara semen dan air akan berpengaruh dalam
kemudahan pekerjaan.
JENIS-JENIS
SEMEN
JENIS-JENIS SEMEN
SEMEN
PUTIH
SEMEN
SUMUR
MINYAK
SEMEN
PORTLAND
1
MIXED & FLY
ASH CEMENT
2
3
4
Semen Portland
Semen Abu atau semen Portland adalah
bubuk/bulk berwarna abu kebirubiruan, dibentuk
dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar
kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang
bersuhu dan bertekanan tinggi Semen ini biasa
digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Semen ini berdasarkan prosentase kandungan
penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I
sampai tipe V.
Tipe Semen Portland
Tipe I
Tipe II
Perekat hidrolis yang
dihasilkan
dengan
cara
menggiling
klinker
yang
kandungan utamanya kalsium
silikat dan digiling bersamasama
dengan
bahan
tambahan berupa satu atau
lebih bentuk kristal senyawa
kalsium sulfat.
Komposisi senyawa
yang terdapat pada tipe ini
adalah: 55% (C3S); 19% (C2S);
10% (C3A); 7% (C4AF); 2,8%
MgO; 2,9% (SO3); 1,0% hilang
dalam pembakaran, dan 1,0%
bebas CaO.
Dipakai
untuk
keperluan
konstruksi umum yang tidak
memerlukan
persyaratan
khusus terhadap panas hidrasi
dan kekuatan tekan awal, dan
dapat
digunakan
untuk
bangunan rumah pemukiman,
gedung-gedung bertingkat dan
lain-lain.
Komposisi
senyawa
yang terdapat pada tipe ini
adalah: 51% (C3S); 24% (C2S);
6% (C3A); 11% (C4AF); 2,9%
MgO; 2,5% (SO3); 0,8% hilang
dalam pembakaran, dan 1,0%
bebas CaO.
Tipe III
Dipakai
untuk
konstruksi bangunan dari
beton massa (tebal) yang
memerlukan
ketahanan
sulfat dan panas hidrasi
sedang, misal bangunan
dipinggir laut, bangunan
bekas tanah rawa, saluran
irigasi , dam-dam.
Komposisi senyawa
yang terdapat pada tipe ini
adalah: 57% (C3S); 19%
(C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF);
3,0% MgO; 3,1% (SO3); 0,9%
hilang dalam pembakaran,
dan 1,3% bebas CaO.
Tipe Semen Portland
Tipe IV
Tipe V
Dipakai untuk konstruksi
bangunan yang memerlukan kekuatan
tekan tinggi pada fase permulaan
setelah pengikatan terjadi, misal
untuk pembuatan jalan beton,
bangunan-bangunan
bertingkat,
bangunan-bangunan
dalam
air.
Komposisi senyawa yang
terdapat pada tipe ini adalah: 28%
(C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12%
(C4F); 1,8% MgO; 1,9% (SO3); 0,9%
hilang dalam pembakaran, dan 0,8%
bebas CaO.
Dipakai
untuk
instalasi
pengolahan limbah pabrik, konstruksi
dalam air, jembatan, terowongan,
pelabuhan dan pembangkit tenaga
nuklir.
Komposisi senyawa yang
terdapat pada tipe ini adalah: 89 38%
(C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9%
(C4AF); 1,9% MgO; 1,8% (SO3); 0,9%
hilang dalam pembakaran, dan 0,8%
bebas CaO.
Semakin baik mutu semen, maka semakin lama
mengeras atau membatunya jika dicampur dengan air,
dengan angka-angka hidrolitas yang dapat dihitung
dengan rumus:
(% SiO2 + % Al2O3 + Fe2O3) : (% CaO + % MgO)
Angka hidrolitas ini berkisar antara <1/1,5 (lemah)
hingga >1/2 (keras sekali). Namun demikian dalam
industri semen angka hidrolitas ini harus dijaga secara
teliti untuk mendapatkan mutu yang baik dan tetap,
yaitu antara 1/1,9 dan 1/2,15.
Semen Putih
Semen Putih (gray cement) adalah
semen yang lebih murni dari semen abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian
(finishing), seperti sebagai filler atau
pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan
utama kalsit (calcite) limestone murni.
Semen yang dibuat dengan bahan
baku batu kapur yang mengandung
oksida besi dan oksida magnesia
yang rendah.
Mengandung 24,2% SiO2, 4,2% Al2O3,
0,39% Fe2O3, 65,8% CaO, 1,1% MgO
dan 0,02% Mn2O3.
Digunakan untuk arsitektur
dekorasi bangunan.
dan
Semen Sumur Minyak
Oil Well Cement atau adalah semen
khusus yang digunakan dalam proses
pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di
darat maupun di lepas pantai.
Adalah semen portland yang dicampur dengan
bahan retarder khusus seperti lignin, asam
borat, casein, asam hidroksida organik.
Fungsi retarder untuk memperlambat waktu
pengerasan semen, sehingga adukan semen dapat
dipompakan ke dalam sumur minyak atau gas.
Mengandung: 6% MgO, 3% SO3, 48-65% C3S, 3%
C3A, 24% C4AF + 2 C3A dan 0,75% N2O.
Semen ini digunakan untuk melindungi ruangan
antara rangka sumur minyak dengan karang atau
tanah sekelilingnya, pelindung dari air yg korosif
Mixed & Fly Ash Cement
Mixed & Fly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan
Pozzolan buatan (fly ash).
Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton,
sehingga menjadi lebih keras.
Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari
pembakaran batubara yang mengandung amorphous silica,
aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam variasi
jumlah.
PROSES PEMBUATAN
SEMEN
PROSES BASAH
PROSES KERING
PROSES BASAH
Semua bahan
dicampur air
Dihancurkan
Diuapkan
Dibakar dgn bahan
bakar miyak
akhir di mana clinker dan
gypsum digiling dengan
cement mill.
PENGERINGAN DAN
PENGGILINGAN
BAHAN BAKU
PENGGILINGAN
DI rotary dryer dan roller meal
Untuk mendapatkan campuran yang
homogen.
PENCAMPURAN
PROSES KERING
PENDINGINAN
TERAK
untuk menghasilkan terak (clinker :
bahan setengah jadi yang dibutuhkan
untuk pembuatan semen)
PEMBAKARAN raw
meal
Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi
penguapan karena pembakaran dengan suhu
mencapai 900 derajat Celcius sehingga menghasilkan :
residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida, silika yang
larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi,
kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas.
ANALISIS SEMEN
SiO2
Gravimetri
Tambahkan HCl/HF
+ peleburan Na2CO3
Fe2O3
Mereduksi besi (III)
menjadi besi (II)
CaO
Mn dihilangkan dari
filtrat
Tambah SnCl2
CaO diendapkan
sbgai oksalat
Utk yg terurai
sempurna dgn asam
Dititrasi dgn larutan
baku K2Cr2O7
Oksalat dilarutkan kembali
dan dititrasi KMnO4
CONTOH
Download