latar belakang metodologi penelitian

advertisement
Analisis Return Saham, Modal Saham, Nilai Biaya Saham dan
Perhitungan Ekonomi Value Added pada PT. Semen Baturaja
1. Latar Belakang
Dalam menghadapi persaingan global setiap perusahaan dituntut untuk dapat
mengantisipasi persaingan yang terjadi antar setiap perusahaan. Persaingan yang ketat antar
perusahaan menimbulkan perusahaan khususnya perusahaan manufaktur untuk melakukan
kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi yang terdapat di dalam perusahaan secara
efektif, dalam hal ini manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara
menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan. Oleh sebab itu dalam mengambil
keputusan perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kekayaan dan memaksimalkan
nilai perusahaan. Sehingga dalam melakukan kegiatan ekonomi tujuan untuk memaksimalkan
laba, memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham serta mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dan mengembangkan usahanya dapat tercapai. Dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan
produk yang dapat memuaskan konsumen dan mengelola keuangan perusahaan dengan baik.
Kebijakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut tidak lepas pada
permasalahan seberapa besar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pendanaan atau
permodalan perusahaan. Sumber pendanaan atau permodalan perusahaan menurut Riyanto
(2001:214) dapat dibedakan menjadi dana perusahaan internal dan sumber dana perusahaan
eksternal. Sumber dana internal diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan yang terdiri
dari laba ditahan dan depresiasi. Sedangkan sumber dana eksternal diperoleh dari luar
perusahaan, yaitu modal sendiri dan utang (pinjaman). Produsen semen terus berekspansi
untuk mengantisipasi permintaan domestic yang terus meningkat, dipacu oleh sektor
1
infrastruktur dan properti. Hamper semua perusahaan semen, baik BUMN maupun swasta,
menambah kapasitas produksi dalam beberapa tahun terakhir guna mengajar kekurangan
pasokan semen di pasar domestik.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksikan konsumsi semen domestic
mencapai 54 juta ton pada tahun ini, tumbuh minimal 12% dibandingkan dengan realisasi
tahun lalu 48 juta ton. Hingga Oktober tahun ini, konsumsi semen dalam negeri tumbuh
melampaui proyeksi yakni 14,5% menjadi 44,6 juta ton, dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu 38,9 juta ton. Adapun, total kapasitas produksi Sembilan produsen semen
nasional saat ini mencapai 60 juta ton per tahun sehingga sangat risiko terjadi masalah
pasokan jika operasi salah satu pabrik terganggu. Hal ini berkaitan dengan return saham pada
perusahaan.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Teori yang berkaitan
dengan return saham adalah Signalling theory yang direspon oleh pasar. Signalling Theory
merupakan informasi yang penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada
hakikatnya menyajikan keterangan, catatan dan gambaran baik untuk keadaan masa lalu yang
dihasilkan laporan keuangan, saat ini maupun masa yang akan dating bagi kelangsungan
hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan,
akurat dan tepat waktu sangat diperlukan investor di pasar modal sebagai alat mengambil
analisis untuk mengambil keputusan investasi. Informasi yang di publikasikan sebagai suatu
pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi
pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar (Jogiyanto, 200 : 392)
Return total yang akan diterima pemegang saham merupakan tingkat kembalian
investasi (return saham) yang merupakan penjumlahan dari dividen yield dan capital gain.
Dividen yield adalah tingkat kembalian yang diterima investor dalam bentuk tunai setiap
2
akhir periode pembukuan. Harga pasar yang semakin tinggi menunjukkan bahwa saham
tersebut sangat diminati oleh investor karena dengan semakin tinggi harga saham akan
menghasilkan capital gain yang semakin besar. (Jogianto, 2009 :200). Return saham
memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan actual ataupun keuntungan yang
diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang
diinginkan. Di sisi lain, return saham pun memiliki peran yang signifikan dalam menentukan
nilai dari suatu investasi.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham. Dalam satu kelompok saham, setiap lembar saham sama dengan
lembar saham lainnya. Setiap kepentingan pemilik perusahaan diwakili oleh jumlah lembar
saham yang dimiliki. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaan tertentu yang hanya dapat
dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti anggaran
dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum negara bagian untuk meyakinkan
pembatasan atas atau variasi dari hak dan keistimewaan standar.
Keunggulan utama dari sistem saham (modal saham) adalah kemudahannya dalam
pemindahan kepentingan dalam perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya. Karena saham
dapat dipindah tangankan secara bebas setiap saat, maka perusahaan perlu merevisi buku
besar pembantu pemegang saham secara periodik, yang umumnya dilakukan sebelum
pembayaran dividen atau rapat pemegang saham.
Model Economic Value Added (EVA) adalah konsep penilaian kinerja yang di
Indonesia lebih dikenal dengan nama konsep Nilai Tambah Ekonomis. Cara perhitungan
berdasarkan model EVA mulai muncul pada 1993, yang dipopulerkan pertama kali oleh
sebuah perusahaan konsultan di AS yaitu Stern Steward Managemen Services (SSMS),
dengan konsep ini akan diketahui berapa sebenarnya biaya yang harus dikeluarkan
sehubungan dengan pemakaian modal usaha. EVA juga memberikan gambaran tentang
3
apakah perusahaan telah memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. EVA membantu
para manajer untuk menunjang kegiatan operasi yang tujuannya untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh return saham, modal saham, nilai biaya saham dan economi value
added secara parsial pada P.T. Semen Baturaja?
2. Apakah ada pengaruh return saham, modal saham, nilai biaya saham dan economi value
added secara simultan pada P.T. Semen Baturaja?
3. Definisi Teori :
Teori menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi dalam buku Metode Penelitian
Sosial mengatakan, teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan preposisi
untuk menerangkan suatu fenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep.
4
4. Perumusan Kerangka Teori
NO
NAMA
JUDUL ARTIKEL
JURNAL BUKU
PENULIS
1
KETERANGAN
/ Tahun
Zalmi Zubir
Manajemen Portofolio
Buku dipilih karena, isi materi
Penerapannya dalam
cukup lengkap.
Investasi Saham , Tahun
2011
2
Roeshanny
Biaya Modal
https://roeshanny.wordpress
Artikel sesuai kebutuhan yang
.com/2009/01/20/biaya-
saya cari untuk mengetahui
modal/ , Tahun 2009
biaya modal.
5. Kerangka Konsep
RETURN SAHAM
H1
MODAL SAHAM
H2
H3
NILAI BIAYA
SAHAM
H4
5
EKONOMI VALUE
ADDED
Download