KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Anatomi”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar alam, Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I. Dengan harapan makalah “Anatomi” ini bisa menambah pengetuahuan, menambah wawasan dan mendatangkan manfaat. Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah yang bersangkutan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang. Aamiin. Kelompok 1 Surabaya, 18 September 2019 DAFTAR ISI Kata Pengatar ................................................................................................ i Daftar Isi ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1 1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2 2.1. Istilah-istilah Anatomi dan pembagian region tubuh ............................... 2 2.2. Macam-macam Jaringan …………...……................................................2 2.3. Sistem Pernafasan …………………........................................................ 3 BAB III PENUTUP.........................................................................................3 3.1. Kesimpulan...............................................................................................3 3.2. Saran ........................................................................................................3 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi.Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasiensecara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali. B.Rumusan Masalah 1. Istilah-istilah Anatomi dan pembagian region tubuh. 2. Macam-macam Jaringan. 3. Sistem Pernafasan. C.Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu mengetehui Istilah dalam Anatomi, macam-macam Jaringan, dan sitem pernafasan. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Istilah-istilah Aatomi dan pembagian region tubuh Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri). Istilah-istilah anatomi ada 2 yaitu Istilah lokasi Anatomi dan Istilah gerakan Anatomi. 1. Istilah Lokasi Anatomi 1.1 Posisi Anatomi Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat. Syarat posisi anatomi: Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke depan. Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan. Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan. 1.2 Bidang Anatomi Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi: Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri. Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median. Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior). Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal). 1.3 Istilah untuk perbandingan Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala. Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu. Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara. Anterior(=depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa. Posterior(=belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk. Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. Profunda: lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah. Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang median. Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol. Lateral(=luar): menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata. Proksimal(=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal. Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan. Distal(=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku. 2. Istilah gerakan Anatomi 2.1 Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi. 2.2 Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh). 2.3 Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi). 2.4 Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki. 2.5 Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja. 2.6 Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar. 2.2. Macam-macam Jaringan Jaringan adalah sekelompok sel yang struktur dan fungsinya serupa. Tubuh manusia tersusun dari berbagai macam jaringan. Berbagai jenis jaringan tubuh manusia yang utama ada empat, yaitu: jaringan otot, terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan menghasilkan gaya. jaringan saraf, terdiri dari sel-sel yang khusus menyalurkan impuls listrik, sebagai sinyal informasi. jaringan epitel, terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan antara sel dan lingkungannya. jaringan ikat, merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain. Macam Jaringan Otot Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan menghasilkan gaya. Jadi, fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan mesoderm. Terdapat tiga jenis jaringan otot: otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka mengerakkan tulang; otot jantung memompa darah keluar jantung; otot polos membungkus dan mengontrol gerakan organ berongga. Jaringan saraf Secara embriologi, jaringan saraf berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang khusus menyalurkan impuls listrik, kadang-kadang dalam jarak yang jauh. Tidak hanya menyalurkan, tetapi juga memulai atau mencetuskan impuls listrik. Impuls listrik ini bekerja sebagai sinyal yang memungkinkan sebuah informasi tersalurkan dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Jadi, jaringan saraf berfungsi untuk menerima rangsang, mengolah, dan reaksi yang tepat terhadap rangsangan yang datang. Jaringan saraf ditemukan di otak, medula spinalis, dan saraf. Macam Jaringan Epitel Secara embriologi, jaringan epitel berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan antara sel dan lingkungannya. Sel-sel epitel berikatan satu sama lain secara erat membentuk lembaran jaringan yang membungkus dan membatasi berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh, lapisan luar kulit adalah jaringan epitel. Fungsi jaringan epitel adalah sebagai berikut: pelindung jaringan di bawahnya, sekresi, absorpsi, ekskresi, transportasi, pengaturan suhu tubuh, dan penerima rangsang dari luar tubuh. Macam Jaringan Ikat Jaringan ikat merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain. Jaringan ikat menghubungkan, menunjang, dan mengikat berbagai bagian tubuh. Oleh karena itu disebut juga jaringan penguat atau jaringan penunjang. Jaringan ini mencakup berbagai struktur misalnya tendon yang melekatkan otot rangka ke tulang; darah, yang mengangkut bahan dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Selain 4 macam jaringan primer yang telah dijelaskan di atas, tipe lainnya adalah jaringan embrional. Jaringan Embrional Jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah, terutama pada masa embrio atau janin. Selama proses gastrulasi terbentuk struktur awal berupa lapisan. Lapisan embrional ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Ektoderm, merupakan prekursor epidermis dan saraf. Lapisan ini akan memberi bentuk luar hewan secara keseluruhan. Endoderm, prekursor usus dan organ dalam tubuh. Mesoderm, prekursor otot, jaringan ikat, dan komponen pengikat lain antara lapisan ektoderm dan endoderm. 2.3. Sistem Pernafasan A. Pengertian Pernapasan Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Pernapasan pada manusia mencakup dua proses, yaitu : 1. Pernapasan Eksternal Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler. 2. Pernapasan Internal Adalah pernapasan dimana pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh. Dalam proses pernapasan, oksigen dibutuhkan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan. Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu gula (glukosa). Glukosa merupakan zat makanan yang mengandung energi. Proses oksidasi zat makanan, yaitu glukosa, bertujuan untuk menghasilkan energi. Jadi, pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk mengambil energi yang terkandung di dalam makanan. Hasil utama pernapasan adalah energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya untuk pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembelahan sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. B. Sistem Pernapasan pada Manusia Manusia bernapas secara tidak langsung. Artinya, udara untuk pernapasan tidak berdifusi secara langsung melalui permukaan kulit. Difusi udara untuk pernapasan pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu gelembung paru-paru (alveolus). Pada pernapasan secara tidak langsung, udara masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara alat-alat pernapasan. Secara sederhana, bernapas adalah proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Sistem pernapasan artinya organ dan saluran yang berfungsi dalam proses pernapasan atau respirasi itu sendiri. Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru). Berikut adalah bagian-bagian pernpasan manusia : 1. Rongga Hidung Bagian tubuh ini paling mudah dijelaskan ke anak-anak sekalipun, karena terlihat oleh mata. Hidung sendiri terdiri dari bagian lubang, rongga dan ujung rongga hidung. Di dalam hidung ini terdapat bulu-bulu halus yang berfungsi menyaring udara sebelum masuk ke tubuh. Itulah mengapa bernapas menggunakan hidung jauh lebih sehat daripada menggunakan mulut. Sebab bulu-bulu halus akan menyaring kotoran atau debu yang masuk. Kotoran atau debu akan tertinggal pada bagian rongga hidung, seperti upil. Pada bagian inipula temperatur atau suhu dan kelembaban udara diatura sebelum diproses dalam paru-paru. Seperti yang kita ketahui, kelembaban udara tak selalu sesuai dengan kondisi tubuh. Sehingga tubuh perlu menyeimbangkannya sebelum melewati tenggorokan atau saluran pernapasan lainnya. Rongga hidung merupakan jalan masuk oksigen untuk pernapasan, dan jalan keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di dalam rongga hidung terjadi penyaringan udara dari debu-debu yang masuk bersama udara. Udara yang masuk ke dalam rongga hidung juga mengalami proses penghangatan agar sesuai dengan suhu tubuh kita. Demikian juga pula kelembapan udara diatur agar sesuai dengan kelembapan tubuh kita. 2. Tenggorokan Tenggorokan memiliki 2 bagian dengan fungsi berbeda, yakni sebagai jalan pernapasan dan pencernaan. Untuk pernapasan sendiri, tenggorokan memiliki panjang sekitar 12 – 14 cm pada bagian pangkal. Dalam biologi kita mengenalnya sebagai laring, dengan bentuk mengerucut sekitar 3 – 4 cm. Laring sendiri terdiri dari 9 macam tulang rawan dan serabut otot untuk dapat bekerja secara maksimal. • Faring (tekak) Faring berbentuk seperti tabung corong yang terletak di belakang rongga hidung dan mulut. Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan. Selain itu, faring juga berfungsi sebagai ruang getar untuk menghasilkan suara. • Laring (pangkal tenggorokan) Laring terdapat di antara faring dan trakea. Dinding laring tersusun dari sembilan buah tulang rawan. Salah satu tulang rawan tersusun dari dua lempeng kartilago hialin yang menyatu dan membentuk segitiga. Bagian ini disebut jakun. Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis merupakan kartilago elastis yang berbentuk seperti daun. Epiglotis dapat membuka dan menutup. Pada saat menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Pita suara merupakan selaput lendir yang membentuk dua pasang lipatan dan dapat bergetar menghasilkan suara. 3. Trakea (batang tenggorokan) Bentuk trakea menyerupai cincin yang terdiri dari tulang rawan. Letaknya sendiri berada di kerongkongan yang berfungsi sebagai saluran makan. Pada bagian dinding trakea terdapat silia dan lapisan lendir. Lapisan lendir sendiri berfungsi menyaring kotoran yang tidak tertangkap oleh laring sebelum masuk ke paru-paru. Biasanya tubuh akan merespon dengan cara batuk atau bersin untuk mengeluarkan kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. Trakea berbentuk seperti pipa yang terletak memanjang di bagian leher dan rongga dada (toraks). Trakea tersusun dari cincin tulang rawan dan otot polos. Dinding bagian dalam trakea berlapis selsel epitel berambut getar (silia) dan selaput lendir. Trakea bercabang dua, yang satu menuju paruparu kiri dan yang lain menuju paru-paru kanan. Cabang trakea disebut bronkus. 4. Pulmo ( Paru-Paru ) Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura. Di dalam paru-paru, masing-masing bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus. Selanjutnya, bronkiolus bercabang-cabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung paru-paru yang disebut alveolus (jamak = alveoli). Alveoli menyerupai busa atau sarang tawon. Jumlah alveoli kurang lebih 300 juta. Dinding alveolus sangat tipis dan elastis. Pada alveolus inilah terjadi difusi atau pertukaran gas pernapasan, yaitu oksigen dan karbon dioksida. • Bronkus Bronkus adalah cabang dari trakea dan memiliki bentuk serupa, yakni cincin dan tersusun atas tulang rawan. Ada 2 bronkus yang terdapat pada sistem pernapasan, yakni bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan berhubungan langsung dengan paru-paru sebelah kanan, begitu pula sebaliknya. Fungsi bronkus sendiri adalah mengantarkan udara, baik oksigen dan karbondioksida dari dan menuju paru-paru. • Bronkiolus Ternyata bronkus memiliki anak yang disebut bronkiolus, saluran tipis dan kecil dengan dinding sangat halus. Berbeda dari trakea maupun bronkus, bronkolus tidak memiliki silia ataupun tersusun dari tulang rawan. Jumlah bronkiolus sendiri sesuai dengan jumlah gelambir yang ada pada paruparu, yakni 3 gelambir di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Secara medis, bronkiolus disebut sebagai cabang bronkus, karena letaknya yang tepat di ujung bronkus. • Alveolus Pada bagian ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang dikenal dengan nama alveolus. Di dalam tubuh manusia, khususnya paru-paru ada sekitar 300 juta alveolus yang berdinding teramat tipis. Alveolus berfungsi sebagai tempat untuk keluar masuk udara, oksigen dan karbondioksida pada paru-paru. Bagian tersebut dilapisi oleh jaring yang terbentuk dari selaput darah yang lembab dan dekat dengan kapiler atau pembuluh darah. • Pleura Organ terpenting dalam sistem pernapasan ini memiliki fungsi vital bagi kelangsungan hidup manusia. Anda bisa menemukannya dalam area rongga dada atau diatas diafragma. Diafragma sendiri adalah sebuah sekat yang membatasi antara area rongga dada dan rongga perut. Normalnya manusia memiliki 2 pasang paru-paru, yakni paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru juga dilindungi oleh sebuah selaput atau lapisan yang dikenal dengan nama pleura. Pleura terdiri atas 2 lapisan yang salah satunya berisi cairan. Cairan dari pleura inilah yang meminimalisir terjadinya gesekan ketika paru-paru mengembang dan mengempis. Tubuh manusia, khususnya paru-paru hanya mampu menampung sekitar 3,5 liter udara. Udara yang dihirup dalam bentuk oksigen akan dialirkan ke seluruh tubuh untuk membantu proses metabolisme. Salah satunya dialirkan melalui sistem peredaran darah, khususnya sel darah merah. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri). Jaringan adalah sekelompok sel yang struktur dan fungsinya serupa. Tubuh manusia tersusun dari berbagai macam jaringan. Berbagai jenis jaringan tubuh manusia yang utama ada empat, yaitu: Jaringan otot, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan ikat. Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Ada dua system pernafasan manusia yaitu Pernafasan internal dan Pernafasan Eksternal. 3.2. Saran Agar kita bisa mengetahui apa itu anatomi tubuh manusia, macam-macam jaringan dan sistem pernafasan manusia supaya kita bisa lebih paham dan bisa tau apa saja organ-organ tersebut. DAFTAR PUSTAKA https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=anatomi+adalah https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_anatomi https://kerajaanbiologi.com/macam-macam-jaringan-dan-fungsinya/ https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/sistem-pernapasan-manusia/