58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print TUGAS MAKALAH PERBANDINGAN HUKUM PERDATA “PERBANDINGAN HUKUM BW YANG MASIH BERLAKU DAN TIDAK BELAKU SASCHA ADE VANIA CATALINA 1410111012 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG Uploaded by sascha 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print PERBANDINGAN HUKUM BW YANG MASIH BERLAKU DAN TIDAK BERLAKU Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kewajiban antara individu-ind dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) dikenal pembagian hukum me dua yakni hukum publik dan hukum privat atau hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (com law) tidak dikenal pembagian semacam ini. Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hu hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata ma pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah mas Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Tahun 1839, satu tahun sejak berlakunya Burgerlijk Wetboek (BW) di Belanda, Raja Be membentuk panitia yang diketuai oleh Mr. Paul Scholten seorang sarjana hukum Belanda, memikirkan bagaimana caranya agar kodifikasi di negara Belanda dapat pula dipakai untuk d jajahan, yaitu Hindia Belanda. Setelah panitia Scholten ini bubar, Presiden Hooggerechtshof (HGH) atau MA di Hindia Bel waktu itu Mr. H.L. Wichers, ditugaskan membantu Gubernur Jenderal Hindia Belanda u memberlakukan Kitab Hukum yang baru itu, sambil memikirkan Pasal-Pasal yang mungkin masih diadakan. Semua peraturan yang telah dirumuskan tersebut kemudian dengan Pengumuman G Hindia Belanda tanggal 3 Desember 1847, dinyatakan berlaku mulai pada 1 Mei 1848 di Hindia Be (baca: Indonesia). Pemberlakuan tersebut berdasarkan azas konkordansi (concordantie beginsel) diatur dalam Pasal 131 IS (Indische Staatsregeling) S. 1925 - 557, yang mengemukakan bahwa setiap orang Eropah yang ada di Hindia Belanda diberlakukan hukum perdata yang berlaku di Beland Berdasarkan S. 1847 - 23, BW (KUH Perdata) di Indonesia hanya berlaku terhadap : 1. Orang-orang Eropa, yang meliputi : orang Belanda; orang yang berasal dari Eropa lai orang Jepang, AS, Kanada, Afrika Selatan, dan Australia beserta anak-anak mereka. 2. Orang-orang yang dipersamakan dengan orang Eropa, yakni mereka yang pada saat BW be memeluk agama Kristen. 3. Orang-orang Bumiputra turunan Eropa. 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print Hukum Belanda kuno. BW di negara Belanda sendiri sejak tahun 1838, telah beberapa kali mengalami perubahan dan ini BW yang berlaku di negara Belanda sendiri adalah BW yang baru (telah diperbaharui). Pada zaman Jepang dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1942 atau 2602 Pasal 3 diseb bahwa : "Semua badan pemerintahan dan kekuasaannya, hukum, dan Undang-undang dari peme yang dulu, tetap diakui buat sementara waktu asal saja tidak bertentangan dengan aturan pemerintah tentara Jepang". Sesudah Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan ta 17 Agustus 1945, maka berlakulah tatanan hukum negara RI, walaupun tatanan tersebut sebagian masih merupakan peninggalan Hindia Belanda. Berlakunya tatanan seperti itu adalah berdasarkan Pa Aturan Peralihan UUD 1945 yang menentukan : "Semua peraturan yang ada hingga saat Indo merdeka masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-undang ini". Kem dipertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1945 tanggal 10 Oktober 1945. Kem diikuti Pasal 192 Konstitusi RIS, dan Pasal 142 UUDS 1950. BW yang berlaku di Indonesia sejak 1848 itu merupakan produk pemerintah kolonial Bel karena itu sudah barang tentu dibuat berdasarkan azas-azas dan kepentingan Belanda sendiri. Apabil azas-azas dalam BW itu yang berbeda dengan asas dan kepentingan bangsa Indonesia sendiri, mak itu sudah sepantasnya. Azas-azas dalam KUH Perdata yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Indonesia tersebut a sebagai berikut : 1. Adanya anggapan yang individualistis terhadap hak eigendoom (Pasal570); 2. Adanya ketidakmampuan bertindak bagi wanita yang bersuami dalam lapangan h kekayaan (Pasal 108 & 110 jo 1330); 3. Adanya kebebasan untuk mengadakan kontrak (Pasal 1338); 4. Adanya asas monogami mutlak dalam perkawinan (Pasal 27); 5. Adanya sifat netral/sekuler/keduniawian pada hukum perdata (Pasal26). 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print menganggap BW itu hanya sebagai pedoman. Gagasan ini diajukan oleh Menteri Kehakiman, Sa SH pada sidang Badan Perancang dari Lembaga Pembina Hukum Nasional bulan Mei 1962. De gagasan ini, penguasa terutama para hakim lebih leluasa untuk mengenyampingkan beberapa pasa BW yang tidak sesuai. Lebih lanjut Wirjono Prodjodikoro mengatakan agar BW sebagai pedoman juga agar dihilan sama sekali dari bumi Indonesia secara tegas, yaitu dengan suatu pencabutan, tidak dengan un undang melainkan secara suatu pernyataan resmi dari pemerintah atau dari Mahkamah Agung. Ter gagasan tentang kedudukan KUH Perdata ini disetujui oleh MA dan juga oleh para sarjana, seh dengan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 1963 yang ditujukan kepada se Kepala Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Tinggi di seluruh Indonesia agar beberapa pasal ter dari KUH Perdata dianggap tidak berlaku lagi. Kondisi Hukum Perdata di Indonesia dapat dikatakan masih bersifat majemuk yaitu m beraneka. Penyebab dari keaneka ragaman ini ada 2 faktor yaitu : Faktor Ethnis disebabkan keaneka ragaman Hukum Adat Bangsa Indonesia, karena negara Indonesia ini terdiri dari berbagai suku bangsa. Faktor Hostia Yuridisyang dapat kita lihat, yang pada pasal 163.I.S. yang membagi pend Indonesia dalam tiga Golongan, yaitu : 1. Golongan Eropa dan yang dipersamakan, 2. Golongan Bumi Putera (pribumi / bangsa Indonesia asli) dan yang dipersamakan. 3. Golongan Timur Asing (bangsa Cina, India, Arab). Adapun hukum yang diberlakukan bagi masing-masing golongan yaitu : 1. Bagi golongan Eropa dan yang dipersamakan berlaku Hukum Perdata dan Hukum Da Barat yang diselaraskan dengan Hukum Perdata dan Hukum Dagang di negeri Be berdasarkan azas konkordansi. 2. Bagi golongan Bumi Putera (Indonesia Asli) dan yang dipersamakan berlaku Hukum mereka. Yaitu hukum yang sejak dahulu kala berlaku di kalangan rakyat, dimana seb 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print Organisasi tentang Maskapai Andil Indonesia (IMA) Staatsblad 1939 no 570 berhubu denag no 717). Dan ada pula peraturan-peraturan yang berlaku bagi semua golongan warga negara, yaitu : Undang-undang Hak Pengarang (Auteurswet tahun 1912), Peraturan Umum tentang Koperasi (Staatsblad 1933 no 108),Ordonansi Woeker (Staat 1938 no 523), Ordonansi tentang pengangkutan di udara (Staatsblad 1938 no 98). Adapun Pasal-Pasal KUH Perdata yang dianggap tidak berlaku berdasarkan SEMA Nom Tahun 1963 tersebut adalah : 1. Pasal 108 dan 110 tentang kewenangan isteri melakukan perbuatan hukum dan menghad muka Pengadilan; 2. Pasal 284 ayat 3; mengenai pengakuan anak yang lahir diluar perkawinan oleh se perempuan Indonesia asli. Dengan demikian, pengakuan anak itu tidak lagi bera terputusnya perhubungan hukum antara ibu dan anak, sehingga juga tentang hal ini tida lagi perbedaan diantara semua WNI; 3. Pasal 1682; yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan dengan akta notaris. De demikian penghibahan diantara semua WNI juga dapat dilakukan dengan akta hibah dib tangan; 4. Pasal 1579; yang menentukan bahwa dalam hal sewa menyewa barang, si pemilik menghentikan persewaan dengan mengatakan, akan memakai sendiri barangnya. Saat ini terjadi apabila pada waktu membentuk perjanjian sewa-menyewa telah disepakati; 5. Pasal 1238; yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan suatu perjanjian hanya dapat dimin muka hakim, apabila gugatan didahului dengan suatu penagihan tertulis, melainkan dilakukan secara lisan. 6. Pasal 1460; menentukan bahwa suatu barang tertentu yang sudah dijanjikan dijual, sejak itu adalah tanggungan si pembeli, meskipun penyerahannya belum dilakukan. Jadi dalam jual beli ditangan pembeli. Dengan tidak berlakunya pasal ini, maka harus ditinjau tiap-tiap keadaan, apakah tidak sepantasnya pertanggungan jawab atau resiko atas musna 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print mengatasi kevacuuman (mengisi kekosongan dalam hukum) adanya ketentuan KUH Perdata itu sec priori harus diberlakukan secara memaksa (dwingenrecht). Namun apabila ditinjau secara yuridis fo KUH Perdata masih tetap sebagai hukum positip karena sampai pada saat ini belum ada undang-un dan peraturan resmi mencabutnya. Saat ini ada UU yang mempengaruhi berlakunya KUH Perdata, yaitu adalah : 1. Undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UU yang menyatakan " Buku Ke-II KUH Perdata dicabut, sepanjang mengenai bumi, air kekayaan alam yang terkandung didalamnya, kecuali ketentuan-ketentuan men hypotheek yang masih berlaku pada mulai berlakunya UU ini". 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, misalnya isteri dapat bert secara hukum (Pasal 31 ayat 2); dewasa adalah mereka yang telah mencapai usia 18 (Pasal 47 jo 50). 3. Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 yang menyatakan tidak diskriminasi dalam ketenagakerjaan. 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan; menyatakan tidak be peraturan hipotik terhadap hak atas tanah yang diatur dalam buku II KUH Perdata. Dengan berlakunya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 tahun 1960 mem konsekuensi berlakunya pasal-pasal KUH Perdata : Ada pasal-pasal yang masih berlaku penuh, karena tidak mengenai bumi, air dan keka alam yang terkandung didalamnya. Misalnya : Pasal 505, 509 - 518, 612, 613, 826, 827, 1130, 1131 - 1149, 1150 - 1160 KUH Perdata. Ada pasal-pasal yang menjadi tidak berlaku lagi, yaitu pasal yang melulu mengatur men bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Misalnya : 1. Pasal tentang benda tak bergerak yang hanya berhubungan dengan hak-hak atas tanah; 2. Pasal-pasal tentang cara memperoleh hak milik melulu mengenai tanah; 3. Pasal-pasal mengenai penyerahan benda-benda tak bergerak; 4. Pasal 625 - 672, 673, 674 - 710, 711 - 719, 720 - 736, 737 - 755 KUH Perdata. 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print Pasal 756, Pasal 818 KUH Perdata. Dasar H ukum : 1. 2. 3. 4. Kitab Undang Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, disingkat B.W.) Undang-undang Hak Pengarang (Auteurswet tahun 1912), Peraturan Umum tentang Koperasi (Staatsblad 1933 no 108),Ordonansi Woeker (Staatsbl 1938 no 523), Ordonansi tentang pengangkutan di udara (Staatsblad 1938 no 98) 58 views 0 RELATED TITLES 0 Tugas Makalah Perbandingan Hukum Perdata: “Perbandingan Hukum Bw Yang Masih Berlaku Dan Tidak Belaku” Original Title: Perbandingan Hukum Bw Uploaded by sascha UU NO. 50TAHUN 2009 TENTANG 2.ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_NEGARA_2 Hukum Tata eko makr Negara Perbandingan hukum Full description Save Embed Share Print DAFTAR PUSTAKA 1. J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan Pada Umumnya, Alumni, Bandung, 1999 2. Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya, Raja Graffindo Per Jakarta, 2004 3. http://artonang.blogspot.co.id/2015/09/hukum.html 4. Komariah, Hukum Perdata Edisi Revisi, UMM Press, Malang, 2010 5. Mariam Darus Badrulzaman, dkk, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Ban 2001 6. Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan (Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjia Dari Undang-Undang), Mandar Maju, Bandung, 1994 7. R. Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Putra A Bardin, Bandung, 1999 8. R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Perikatan, Bina Ilmu, Sura 9. 1979 http://artonang.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-hukum-perdata.html