Uploaded by finasuhailah14

PPT JURNAL GENETIKA

advertisement
JURNAL INTERNASIONAL
GENETIKA
Dosen : Milla Listiawati, M.Pd
Program Studi
Pendidikan Biologi 6A
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
APLIKASI PENCARIAN SIDIK JARI DNA
DALAM INVESTIGASI FORENSIK
Kelompok 10 :
Anisa Nurul Auliah (1162060013)
Eva Puspita Adawiyah (1162060033)
Fina Suhailah (1162060037)
LATAR BELAKANG
Kata “forensik” berarti “berhubungan dengan ruang sidang”. Forensik merupakan
aplikasi dari disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu-ilmu lain yang terkait dalam
suatu penyelidikan untuk memperoleh data-data dalam mengungkap kasus
kriminal baik itu berdasarkan pemeriksaan mayat maupun data dari pemeriksaan
kasus hidup seperti perkosaan, pelecehan seksual dan/ atau kekerasan dalam
rumah tangga.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kasus kejahatan yang tidak bisa
diketahui siapa pelaku sebenarnya dikarenakan petunjuk yang ada tidak jelas dan
spesifik.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
METODE
1. Strategi RFLP (Keterbatasan Fragmen Panjang Polimorfisme)
Restriksi Fragmen Pa-njang Polimorfisme (RFLP) adalah prosedur di mana DNA
genomik diperlakukan dengan satu atau lebih enzim restriksi yang memotong DNA
kapan pun urutan basa tertentu terjadi (masing-masing enzim restriksi akan dipotong
di lokasi restriksi unik); dengan cara ini menghasilkan sejumlah potongan DNA
dengan panjang yang berbeda-beda. Pada beberapa orang, perubahan acak pada
DNA akan menyebabkan setidaknya satu lokasi menjadi hilang atau mungkin
menyebabkan variasi di antara orang-orang pada panjang bagian ini
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Hasil Penelitian
1. Jumlah Variabel Jumlah Pengulangan Urutan Tandem (VNTR)
VNTR dijelaskan secara luas menjadi satelit skala yang lebih kecil dari normal dan miniatur berdasarkan ukuran potongan yang
diulang.
2. Reaksi Rantai Polimerase (PCR)
Ekstraksi DNA dari sel adalah proses yang umumnya langsung. Namun DNA kadang-kadang cepat rusak sekali ia tidak lagi
berada di dalam makhluk hidup. Kemajuan dinamit telah pengungkapan PCR, yang memungkinkan peningkatan tak terbatas
saat mengikuti DNA
3. Pengetikan Tandem Pendek (STR)
Teknik penulisan DNA yang langsung digunakan adalah STR profil. Dalam teknik ini banyak lokus dibuat dari pusat unit
nukleotida diulang hingga panjang 80 hingga 400 basa set dapat dibuka bersama dan hasilnya dapat diperoleh sekitar waktu
yang sama melalui penyelidikan bagian DNA mekanis.
PEMBAHASAN
SLIDE
6
Pemeriksaan identifikasi forensik merupakan pemeriksaan yang pertama kali dilakukan, terutama pada kasus tindak
kejahatan yang korbannya tidak dikenal walaupun identifikasi juga bisa dilakukan pada kasus non kriminal seperti
kecelakaan, korban bencana alam dan perang, serta kasus paternitas (menentukan orang tua). Secara biologis,
pemeriksaan identifikasi korban bisa dilakukan dengan odontologi (gigi-geligi), anthropologi (ciri tubuh), golongan
darah serta sidik DNA. Sidik DNA merupakan gambaran pola potongan DNA dari setiap individu. Seperti halnya sidik
jari (fingerprint) yang telah lama digunakan oleh detektif dan laboratorium kepolisian sejak tahun 1930.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE
7
Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada isolasi sejumlah DNA tanpa terdegradasi. Pada persidangan kasus
kriminal, hal ini bisa menjadi suatu masalah jika jumlah DNA sangat sedikit dan kualitasnya rendah. Ini terlihat dari
hasil pita-pita sidik DNA yang tidak tajam. Jumlah pita sidik DNA yang dapat dianalisis sangat penting karena jika
jumlah pitanya berkurang akibat terdegradasi secara statistik menurunkan taraf kepercayaan. Semakin banyak pita
yang cocok akan semakin meyakinkan. Oleh karena itu pada kasus ini dapat digunakan teknik sidik DNA dengan
memperkuat (mengamplifikasi) daerah spesifik pada DNA yang disebut mikrosatelit dengan satuan pengulangan
yang dinamakan Simple Tandem Repeat (STR). Analisis dengan PCR pada daerah STR tersebut dapat mengatasi
masalah tersebut. Teknik ini dapat menghasilkan data dalam waktu singkat dan sangat cocok untuk otomatisasi
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Kesimpulan
Kendati penerapan tes sidik DNA dalam identifikasi forensik terbukti sangat
efektif karena menunjukkan sensitifitas dan akurasi yang luar biasa sehingga dapat
memberikan sumbangan berharga bagi kepentingan penyidikan kasus-kasus kriminal
maupun musibah masal, namun pelaksanaannya memerlukan keahlian, keterampilan dan
pengalaman. Hal ini berkaitan dengan prosedur pemeriksaannya yang harus bersih dari
kontaminasi karena dapat menurunkan tingkat kepercayaan apabila dipakai sebagai
barang bukti forensik pada persidangan.
THANK YOU
Download