Uploaded by User25149

KERAJINAN FUNGSI HIAS

advertisement
Prakarya
KERAJINAN FUNGSI HIAS BAHAN LIMBAH
Prakarya
KERAJINAN FUNGSI HIAS BAHAN LIMBAH
Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni
manusia. Kata ‘kerajinan’ berasal dari kata ‘rajin’ yang artinya
barang/benda yang dihasilkan oleh keterampilan tangan.
Fungsi hias adalah sebuah pemanfaatan suatu benda yang
bertujuan untuk memperindah suatu ruangan/tempat agar
indah dipandang mata.
Jadi, pengertian dari Kerajinan Fungsi Hias dari Bahan
Limbah sebagai Hiasan adalah suatu benda hasil karya seni
manusia (kerajinan) yang dibuat dari bahan limbah yang masih
dapat dimanfaatkan dan lebih mengutamakan fungsi hias atau
estetika dalam proses pembuatannya.
Prakarya
ANEKA PRODUK KERAJINAN DARI
BAHAN LIMBAH
Berdasarkan wujudnya
– Limbah gas
– Limbah cair
– Limbah padat
Berdasarkan sumbernya
– Limbah pertanian
– Limbah industri
– Limbah pertambangan
– Limbah domestik
Berdasarkan senyawanya
– Limbah organik, merupakan
limbah yang bisa dengan mudah
diuraikan atau mudah membusuk,
limbah organik mengandung unsur
karbon.
–Limbah anorganik, jenis limbah
yang sangat sulit atau bahkan tidak
bisa untuk diuraikan atau tidak bisa
membusuk, limbah anorganik tidak
mengandung unsur karbon.
Prakarya
Kerajinan Limbah Organik
Limbah organik dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah Organik Basah
Limbah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi.
Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Limbah organik basah
yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit
bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.
Prakarya
– Limbah Kulit Jagung
Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya seperti
bunga, boneka, hiasan pensil, penghias wadah, bingkai foto,
sandal, anyaman (hiasan, keranjang atau tas), dan bentuk
kerajinan lainnya. Semakin banyak orang mencoba membuat
karya dari kulit jagung ini, maka semakin beragam karya unik
dan artistik yang dihasilkan.
Prakarya
– Limbah Jerami
Bagian-bagian jerami memiliki keunikan masing-masing,
yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan, dari
mulai batang padi, ranting padi, selongsong padi dan gabah
kosong yang telah dirontokkan dari ranting padi.
Produk kerajinan dari limbah jerami ini dapat diolah
menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding, bunga,
bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya.
Prakarya
• Limbah Organik Kering
Limbah ini memiliki kandungan air yang relatif sedikit.
Contohnya kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik
ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir
semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai
karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Prakarya
– Limbah Kertas
Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas
diantaranya keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna,
bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka baik bentuk
manusia atau pun hewan, dan masih banyak lagi.
Prakarya
– Limbah Sisik Ikan
Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama
pembuatan aksesori seperti; anting-anting, cincin, kalung,
bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan
menarik. Namun dapat pula dikembangkan menjadi bentukbentuk penghias kartu atau wadah serbaguna juga miniatur
hewan bersisik seperti naga atau bentuk lainnya.
Prakarya
– Limbah Cangkang Kerang
Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang
unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang
berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat
sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak
perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerangkerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai,
replika hewan, bunga, miniatur bangunan, dan masih banyak
lagi.
Prakarya
– Limbah Tempurung Kelapa
Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk
dijadikan buah tangan dengan berbagai macam bentuk. Mulai
dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal
hingga perabotan rumah tangga seperti; sendok garpu, piring,
mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan
asbak. Dan sebagai interior ruangan seperti; penutup lampu,
jam dinding, dan aneka bentuk lainnya.
Prakarya
Kerajinan Limbah Anorganik
Limbah anorganik dibagi menjadi dua, yaitu:
• Limbah Anorganik Lunak
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur
dan mudah dibentuk atau diolah secara sederhana.
Contohnya: tambangan, dan domistik yaitu dari sampah
rumah tangga, botol, plastik, karet sintetis, kain
perca, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batubatuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus
yang tebal, dan lain-lain.
Prakarya
– Limbah Plastik
Botol-botol plastik, gelas plastik, sedotan, dan apapun
benda plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang
bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai
sampah. Limbah plastik tersebut bisa dimanfaatkan menjadi
karya kerajinan, diantaranya bisa dijadikan sebagai hiasan, tas,
aksesoris, taplak meja, dan lain-lain.
Prakarya
– Limbah Kemasan Minuman/Makanan
Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang
berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar sebagai
pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan
adalah kemasan yang berasal dari limbah pangan dan
minuman. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak
ternyata dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang
tidak menjemukan.
Prakarya
– Limbah Kain Perca
Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau
konveksi sebagai perusahaan pakaian jadi, menghasilkan
banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca
yang dihasilkan banyak jenis bahannya dan bervariasi corak
dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya.
Limbah ini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan yang
unik dan bermanfaat.
Prakarya
• Limbah Organik Keras
Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan
tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus
menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan,
pembakaran dan penghancuran dan sebagainya. Contohnya:
pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca,
kaleng, dan sebagainya.
Prakarya
– Limbah Kaleng
Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang
dibayangkan. Namun selain alat tradisional yang
digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat
teknologi mesin. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak
dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan
cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi
miniatur kendaraan atau robot, hiasan, dan sebagainya.
Prakarya
– Limbah Kaca
Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring,
mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Selain untuk
aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan
manik-manik yang digunakan sebagai penghias benda seperti
guci, kap lampu, miniatur dan sebagainya.
Prakarya
– Limbah Keramik
Sama dengan limbah kaca, pecahan keramik dapat
diambil dari piring, mangkuk, atau keramik lantai. Limbah
keramik bisa digunakan sebagai hiasan, seperti guci, dekorasi
lantai, hiasan dinding, dan lain-lain.
Prakarya
FUNGSI HIAS PRODUK KERAJINAN BAHAN
LIMBAH
Produk kerajinan dari bahan limbah pada umumnya
digunakan sebagai benda hias. Benda hias adalah benda yang
berfungsi sebagai hiasan.
Berdasarkan hasil karya kerajinan, benda hias mempunyai
dua tujuan, yaitu:
a. Karya hiasan yang murni (pure art), yaitu karya benda hias yang
dibuat sebagai dekorasi (hiasan).
Contoh: lukisan, patung, relief, dan lain-lain.
b. Karya hiasan yang dwi fungsi, yaitu karya hiasan yang
difungsikan sebagai benda pakai.
Contoh: asbak, vas bunga, kap lampu, tempat koran atau
majalah, wadah tempat, dan lain-lain.
Prakarya
UNSUR ESTETIKA DAN ERGONOMIS
PRODUK KERAJINAN
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika
dan ergonomis.
1. Unsur Estetika
Unsur estetika sering dikenal dengan istilah keindahan.
Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah
karya seni.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni
memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni),
keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung,
ataupun rasa senang.
Prakarya
2. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan
aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan adalah seperti berikut:
– Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang
menggunakan produk kerajinan tersebut.
– Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap.
– Keluwesan(flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk
kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya
Prakarya
MOTIF RAGAM HIAS KERAJINAN
BAHAN LIMBAH
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias
karya kerajinan antara lain seperti berikut:
1. Motif Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentukbentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuhtumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan,
bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
2. Motif Geometris
Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk
teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh:
bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder.
3. Motif Dekoratif
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan
tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih
indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang
perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat
atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
4. Motif Abstrak
Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali
kembali objek asal yang digambarkan atau memang benarbenar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek
yang terdapat di alam maupun objek khayalan.
Prakarya
TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN
BAHAN LIMBAH
1. Teknik Membentuk
– Teknik Gulung (Pilin)
Cara
pembentukan
dengan
tangan
langsung.
Teknik inidapat digunakan untuk membuat benda kerajinan
yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik.
– Teknik Lebur
Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur
ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah anorganik) menjadi
bentuk yang baru.
– Teknik Cetak
Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat
bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik; kaleng, kaca, besi,
d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian
dibentuk/dicetak kembali.
Prakarya
2. Teknik Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan
benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik
dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur).
Contoh: keranjang, tikar, topi, taplak, tas, hiasan dinding, dan
sebagainya.
3. Teknik Sobek
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan
dari bahan limbah kertas dan kain perca.
4. Teknik Lipat
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan
dari bahan limbah kertas.
Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum
dianyam), dan benda kerajinan lainnya.
Prakarya
5. Teknik Bubur
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan
dari bahan limbah kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat
menjadi bubur kertas (bahan dasar kerajinan).
6. Teknik Tempel
Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan
berbahan limbah organik maupun anorganik yang direkatkan
menggunakan lem/bahan perekat.
– Teknik Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk
atau menyusun.
– Teknik Sambung; Teknik sambung adalah teknik cara
menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu bahan
kerajinan dengan ujung lainnya.
– Teknik Press/Tekan; Teknik press adalah teknik menempel
dengan menekankan kedua bagian bahan kerajinan untuk
disatukan.
Prakarya
7. Teknik Menjahit
Teknik ini merupakan proses dalam menyatukan bagianbagian kain/bahan lain yang telah digunting berdasarkan pola.
8. Teknik Memotong
Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan
dari bahan limbah organik maupun anorganik.
9. Teknik Menggergaji
Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan
yang biasanya terbuat dari bahan limbah kayu atau besi.
Prakarya
PENGEMASAN PRODUK KERAJINAN
1. Kemasan Kertas
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel. Saat ini
kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing
dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya
yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas.
Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang
sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban
udara lingkungan
Prakarya
2. Kemasan Kayu
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui
oleh manusia. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan
palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai
sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini
penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak
menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan
penghasil kayu.
Prakarya
3. Kemasan Plastik
Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan
plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah
polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Produk
kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik.
Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan
nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik
adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap
oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak
digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras.
Prakarya
DESAIN PRODUK ANEKA PRODUK
KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup
desain produk yang mengkhususkan diri dalam pembuatan desain
produk kerajinan.
Benda/produk hasil desain produk kerajinan umumnya
lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness),
estetika (keindahan), seni (art), berharkat tinggi, khusus, khas, dan
kehalusan rasa sebagai unsur dasar. Sementara dalam pemenuhan
fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang
lebih bersifat fisik (fisiologis).
Prakarya
Karena didasari oleh keterampilan dan kehalusan rasa,
maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat
mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan
(estetika). Dalam sejumlah kasus, ada kecenderungan
menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape) yang
rumit (complicated), serta mungkin juga mengeksploitasi dan
menerapkan ragam hias (ornamen).
Prakarya
UNSUR ESTETIKA, ERGONOMIS, PRAKTIS
DAN MARKETABLE PRODUK
KERAJINAN BAHAN LIMBAH
Unsur Estetika adalah unsur keindahan bentuk, selalu
bergantung pada sentuhan keindahan.
Unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip
form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi
Unsur ergonomis adalah unsur benda kerajinan yang
mengutamakan kenyamanan dalam penggunaannya. Adapun
unsur ergonomis karya kerajinan yang harus dimiliki, yaitu
Keamanan (security), Kenyamanan (comfortable), Keluwesan
(flexibility).
Prakarya
Unsur Praktis merupakan bagian dari Unsur Ergonomis
(kenyamanan dan keluwesan). Unsur praktis dalam desain produk
kerajinan menitikberatkan terhadap fungsi kegunaannya. Misal,
apakah
produk
kerajinan
produk
tersebut
mudah
dipakai/digunakan dan membuat konsumen nyaman atau tidak.
Marketable memiliki arti suatu barang yang cocok dijual di
pasaran. Salah satu barang yang dapat bersifat Marketable adalah
produk kerajinan berbahan dasar limbah organik maupun
anorganik. Selain bahan dasar limbah yang digunakan cukup
murah dan mudah ditemukan, bentuk jadi desain produknya pun
(yang unik dan bernilai estetik) akan menjadikan produk kerajinan
tersebut bernilai jual tinggi.
Prakarya
Marketable atau tidaknya sebuah produk tergantung pada
2 elemen dasar yang diwakilkan dalam 2 kata yaitu “WHO
(SIAPA)” and “HOW (BAGAIMANA)”.
• WHO, secara sederhananya siapa yang akan menjadi target
market dari produk kerajinan yang akan perajin jual. Dengan
memahami kebutuhan dari konsumen maka perajin akan tahu
sasaran dari pengguna produknya, dan itu berarti produk tersebut
berpotensi marketable.
• HOW, Terkait dengan cara bagaimana perajin mengirim produk
kerajinannya hingga sampai ke tangan konsumen, dan konsumen
bisa merasakan manfaat dari produk kerajinan tersebut. Ini
berarti
adalah
bagaimana
perajin
mampu
menciptakan permintaan atas produk kerajinan pada target.
Prakarya
PELUANG USAHA, PENGEMBANGAN IDE,
DAN RISIKO USAHA PRODUK
KERAJINAN
Ada banyak cara bagi wirausaha kerajinan untuk
mengembangkan ide peluang usahanya, di antaranya adalah
memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para
perajin atau karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan
secara terus-menerus agar wirausahawan dapat memenangkan
persaingan.
Prakarya
Beberapa macam ide yang perlu dikembangkan, antara
lain sebagai berikut:
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati
konsumen.
– Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat
memenangkan persaingan.
– Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber
produk kerajinan.
– Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam
penggunaan produk kerajinan.
Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk
kerajinan yang disenangi konsumen.
Tahap memilih jenis usaha ini biasanya disebut evaluasi
dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan.
Prakarya
Jika wirausaha sudah menetapkan jenis usaha kerajinan
sesuai dengan yang diinginkan, tugas yang perlu diperhatikan
seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut.
– Jenis usaha kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
– Jenis usaha kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu
keuntungan.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah mengurus dan
mengerjakannya.
– Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
– Jenis usaha kerajinan yang produknya disenangi dan dibutuhkan
konsumen.
– Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat.
– Jenis usaha kerajinan yang mendapat dukungan serta
perlindungan pemerintah.
Prakarya
Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk
kerajinan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain:
– pengetahuan yang dimiliki,
– pengalaman dari individu itu sendiri,
– pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan
masalah,
–intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu
itu sendiri.
Prakarya
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan
merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha,
antara lain:
– masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
– kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
– kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya
maupun orang lain,
– pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik,
wirausahawan tentunya harus melihat prospek usaha jangka
pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk memulai
usaha produk kerajinan, wirausahawan harus mengetahui
bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha,
barulah dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan
prasarana, serta modal usaha.
Prakarya
Risiko Usaha
1. Risiko Usaha Internal
Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari
menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha
itu sendiri.
Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut:
– Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh
konsumen.
– Kehilangan karyawan/personil yang handal.
– Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu
memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan selera
konsumen.
– Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang
berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang
menjadi pemasok kebutuhan perusahaan.
Prakarya
2. Risiko bagi Lingkungan Usaha yang Bersifat Eksternal
Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan
berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu
sendiri.
Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut:
– Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha yang
akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka melestarikan
lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem,
dan habitatnya.
– Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi
atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan
sosial dan budaya masyarakat.
Prakarya
– Risiko tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu risiko usaha
yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan
kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
– Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul
sebagai akibat dari limbah industri yang dikeluarkan dalam
rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
– Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko
usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di
internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan
perekonomian masyarakat dan negara.
Prakarya
ANALISIS PEMETAAN PELUANG USAHA,
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA
PRODUK KERAJINAN
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan
dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha
produk kerajinan yang dapat dimanfaatkan. Ancaman dan peluang
selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan
memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari
suatu usaha.
Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dapat didasarkan pada
ciri khas kerajinan dari setiap daerah.
Prakarya
Analisis SWOT pada usaha produk kerajinan didasarkan
pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah dengan
memaksimalkan
kekuatan
(strengths)
dan
peluang
(opportunities), serta meminimalkan kelemahan (weaknesses)
dan ancaman (threats).
Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor
eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang terbaik,
dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan
tingkat kepentingan.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk
kerajinan sebagai alat penyusun strategi.
Prakarya
Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk
kerajinan, yaitu sebagai berikut:
1. Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha
produk kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan
serta mampukah produk kerajinan tersebut menghasilkan
laba.
• Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat
dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam
melaksanakan analisis kelayakan teknis, perlu diperhatikan
berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan.
Prakarya
• Analisis Peluang Pasar
Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk
pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan
dibuka (menemukan pasar yang menguntungkan, memilih
produk kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik
pemasaran yang baik dan merencanakan sasaran pelanggan).
• Menentukan Jumlah Pembelian Potensial dalam Tiap-Tiap
Segmen Pasar
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen
potensial dari produk kerajinan baru oleh tiap-tiap segmen
pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah
satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan
memilih agen untuk menguji pasar.
Prakarya
• Sumber Informasi Pasar
Adalah informasi untuk mengevaluasi peluang pasar
masa sekarang dan yang akan datang dari usaha produk
kerajinan.
• Uji Coba Pasar
Uji coba pasar memberikan kemungkinan paluang dalam
pemasaran, distribusi, dan pelayanan.
• Studi Kelayakan Pasar
Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi risiko
kerugian dan kegagalan usaha produk kerajinan.
Prakarya
2. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk
menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk
tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Ada dua langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam
analisis kelayakan finansial, yaitu sebagai berikut:
• Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang
diperlukan untuk operasional.
• Penentuan sumber daya finansial yang tersedia.
3. Analisis Persaingan
Analisis persaingan ini sangat penting untuk
pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan.
Prakarya
Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam
pencapaian keberhasilan usaha. Di sini diperlukan manusia
yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis, dan pantang
menyerah.
2. Faktor Keuangan
Faktor keuangan merupakan faktor penunjang
keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal
usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku,
bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi.
Prakarya
3. Faktor Organisasi
Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan
masuk pada suatu pola sehingga orang-orang akan dapat
bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Faktor Perencanaan
Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat
pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu,
perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya
didirikan.
Prakarya
5. Faktor Mengatur Usaha
Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang
perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai
berikut :
• menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan
usahanya,
• menyusun struktur organisasi usaha,
• memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,
• menetapkan balas jasa dan insentif,
• membuat jadwal usaha,
• mengatur mesin-mesin produksi,
• mengatur tata laksana usaha,
• menata barang-barang,
• menata administrasi usaha,
• mengawasi usaha dan pengendaliannya.
Prakarya
6. Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau
berikut ini:
• daya serap pasar dan prospeknya,
• kondisi pemasaran dan prospeknya,
• program pemasarannya.
7. Faktor Administrasi
Seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi
mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya.
Prakarya
PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF
DAN INOVATIF MERANCANG KELAYAKAN
DESAIN PRODUK KERAJINAN
Wirausaha kreatif akan memanfaatkan segala peluang yang
ada di lingkungannya dan menciptakan lapangan kerja untuk
dirinya sendiri dan bahkan orang lain, misalnya: memanfaatkan
barang bekas.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan
berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih
produktif.
Prakarya
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat.
3. Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.
4. Untuk memuaskan konsumen.
5. Untuk menarik konsumen.
Inovasi produk atau jasa yang dilaksanakan seorang
wirausaha atau terarah secara spesifik, jelas, dan memiliki desain
yang dapat diterapkan serta diminati konsumen.
TERIMA KASIH
Download