Uploaded by User24943

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

advertisement
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa dekade
terakhir. Pada beberapa dekade yang lalu, masyarakat di Indonesia masih banyak yang
menggunakan mesin tik, telegram, jasa pos maupun telepon konvensional. Namun seiring
dengan inovasi dan perkembangan teknologi, hal tersebut telah ditinggalkan dan masyarakat
telah beralih menggunakan notebook, telepon selular, internet, I-Pad dan peralatan dengan
teknologi canggih lainnya. Tidak dapat dibayangkan, bagaimana masyarakat modern dapat hidup
tanpa adanya telepon selular ataupun internet.
Di dunia bisnis atau pada level usaha kecil menengah seperti UMKM sampai perusahaan
besar, penggunaan teknologi menjadi sangat penting dan dominan sebagai sarana komunikasi,
menyampaikan informasi, maupun menjalankan bisnis. Era globalisasi yang menghilangkan
batas ruang dan waktu juga menyebabkan munculnya sektor industri baru, yang memanfaatkan
perkembangan teknologi dengan menggabungkan komunikasi, informasi dan content (hiburan,
jasa) melalui jaringan komputer atau piranti lunak. Hal ini menyebabkan terjadinya pergerakan
ekonomi dari pertukaran barang secara fisik menjadi pertukaran melalui media teknologi.
Pergerakan ekonomi yang terjadi secara tidak langsung turut dalam pertumbuhan ekonomi. Pada
level makro, perkembangan teknologi mendorong pembangunan ekonomi dan memberikan
kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan era globalisasi, inovasi sebagai
penemuan produk baru atau efisiensi produksi dari produk yang telah ada, telah menyebabkan
munculnya perubahan pada teknologi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication Technology /ICT) merupakan teknologi yang paling berkembang dengan pesat
secara global yang ditandai dengan munculnya berbagai inovasi, dan teknologi tersebut telah
menjadi bagian dari infrastruktur untuk berbagai sektoral kehidupan .
Seluruh negara-negara di dunia tidak akan mampu menghindari bias dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Baik negara maju maupun negara berkembang termasuk
Indonesia, telah menempatkan TIK sebagai salah satu bagian dari penggerak utama pertumbuhan
ekonomi. Perkembangan TIK di Indonesia telah masuk secara meluas di segala aspek kehidupan.
TIK telah mengubah struktur, kultur pola pikir dan perilaku masyarakat secara signifikan dari
berbagai aspek baik ekonomi, politik maupun sosial budaya.
Teknologi informasi dapat mengubah perekonomian desa menjadi lebih baik lagi
kualitasnya dalam sektor pertanian, peternakan, perkebunan khususnya untuk meningkatkan
perekonomian makro naasional dengan cara mencari informasi yang sangat penting berkaitan
pada permasalahan tersebut. Kehadiran tekonogi sudah membawa pengaruh yang cukup besar
dalam kehidupan manusia dalam berbagai bidang, seperti Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya,
Pertahanan, Keamanan dan sebagainya. Kehadiran teknologi informasi dalam kehidupan
manusia menjadikan teknologi informasi sebagai sumber yang dapar dipercaya untuk memenuhi
sebagian besar keperluan manusia.
Dalam (Arsyad, 1999: 217) menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor
yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana,
kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan tradisional, seperti menanam padi, membuat pakaian, atau
menbangun rumah. Ada 3 macam klasifikasi kemajuan teknologi yairu: netral, hemat tenaga
kerja (labor saving), dan hemat modal (capital saving).
1.2
Rumusan Masalah
(1) Bagaimana peranan teknologi informasi dalam perekonomian makro nasional?
(2) Bagaimana dampak positif teknologi informaasi bagi perekonomian makro nasional?
(3) Bagaimana dampak negatif teknologi informasi bagi perekonomian makro nasional?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Peranan Teknologi informasi dalam Perekonomian Makro Nasional
Perekonomian makro di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sektor. Diantaranya yaitu,
pendapatan nasional, kesempatan kerja atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran internasional (Suryana, 2000:80).
Indonesia menggunakan sistem perekonomian pancasila atau kerakyatan, jadi seluruh
kegiatan perekonomian dan yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak diatur dan
dikendalikan oleh pemerintah. Semua hal yang berhubungan dengan kabijakan dan kelangsungan
hidup masyarakat di Indonesia diatur oleh kebijakan-kebijakan dan peraturan pemerintah.
Namun dalam menentukan kebijakan, pemerintah masih memiliki banyak kedala. Karena
Indonesia adalah negara berkembang, jadi masih banyak terdapat masalah-masalah dan
fenomena-fenomena yang tidak mudah diselesaikan hanya dengan tangan pemerintah saja.
Fenomena paradoks yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia adalah
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, karena masih banyak masyarakat yang miskin dan belum
sejahtera. Hal ini disebabkan karena banyaknya kesenjangan yang terjadi da dalam masyarakat.
Diantaranya adalah fenomena dimana masyarakat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin
semakin miskin.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro, yang
menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin
menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada
negaranya. Namun pertumbuhan ekonomi yang maksimal akan tercapai apabila diimbangi
dengan pengarahan yang baik dari pemerintah. Sekali lagi peran pemerintah tidak akan dengan
mudah dilaksanakan tanpa adanya tekonologi dan informasi yang memadai untuk seluruh lapisan
masyarakat.
Oleh karena itu diperlukan terobosan baru agar masyarakat dapat merasakan hasil
pembangunan ekonomi. Salah satu cara agar masyarakat dapat merasakan pergerakan
pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggunakan Teknologi informasi (TI). Kemajuan
teknologi informasi bisa bersifat hemat tenaga kerja atau hemat modal, yaitu tingkat output yang
lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama. Penggunaan
komputer, traktor, dan alat-alat mekanisme yang lain yang merupakan mesin-mesin dan
peralatan modern bisa diklasifikasikan sebagai hemat tenaga kerja (Arsyad, 1999:219).
Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting di dalam perekononomian
makro nasional di Indonesia.Pertama, dengan adanya Teknologi informasi maka ruang
komunikasi untuk seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin. Pemerintah juga akan
dengan mudah dalam memperkenalkan sumberdaya alam di suatu wilayah yang terpencil atau di
daerah masyarakat miskin, sehingga pemerintah, pengusaha, dan pemilik modal dapat
melakukan berbagai kerjasama untuk mendorong, memberdayakan, dan mensejahterakan
masyarakat miskin.
Kedua, dengan adanya teknologi informasi, maka pemerintah dapat dengan segera
membuka ruang komunikasi dengan masyarakat untuk mengetahui halyang menjadi masalah
utama, bantuan apa yan yang perlu diberikan, dan juga mengawasi apakah bantuan sudah sampai
pada sasaran. Dengan menggunakan teknologi informasi, maka kontrol dalam pemberian
bantuan pun sangat mudah untuk dilaksanakan, dan aspirasi masyarakat miskin dapat tersalurkan
dengan mudah. Sehingga penyelewengan terhadap dana bantuan dapat diminimalisasi.
Ketiga, dengan adanya teknologi informasi, partisipasi dan saling tukar pengetahuan dan
informasi dapat mudah dilakukan. Sehingga, persoalan ketidakadilan dalam perdagangan
khususnya akses informasi yang sepihak atau lebih menguntungkan para pengusaha besar saja.
Sedangkan pedagang kecil kekurangan pengetahuan, informasi, akses pasar dan harga, sehingga
para pedagang kecil terpinggirkan tidak dapat terjadi.
Keempat, dengan kemajuan industri Teknologi informasi dapat membuka kesempatan
bagi masyarakat untuk dapat bekerja dalam industri itu. Memang kendala utama adalah
rendahnya pendidikan dan keahlian dari masyarakat miskin. Tetapi bila perusahaan turut
memberikan kontribusinya untuk mensejahterakan masyarakat dengan cara menarik masyarakat
miskin untuk bekerja di industri, dan dalam jangka pendek diberikan pelatihan dan dalam jangka
panjang disekolahkan maka pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat diwujudkan.
Ini merupakan terobosan untuk mengatasi masalah banyaknya masyarakat miskin yang
sulit mendapatkan pekerjaan karena rendahnya pendidikan. Kemajuan industri teknologi
informasi tentu akan berpengaruh langsung pada industri non-teknologi informasi yang
memanfaatkan teknologi informasi. Ini berarti, kemajuan industri Teknologi informasi akan
mendorong kemajuan industri non-teknologi informasi, sekaligus memberikan kesempatan yang
lebih besar dalam hal lapangan kerja bagi masyarakat miskin.
Kelima, dengan Teknologi informasi, dapat dibangun hubungan dan kerjasama antar
usaha kecil dan menengah yang melibatkan masyarakat miskin dalam suatu industri tertentu.
Tentunya kerjasama ini dapat mudah terjadi apabila terjalin komunikasi. Suatu industri dapat
memberdayakan masyarakat miskin untuk memproduksi suatu produk tertentu misalnya
kerajinan tangan, lalu dipasarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran, untuk
distribusinya ditangani oleh perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, untuk penjualan
produk kerajinan tangan ke luar negeri ditangani oleh perusahaan yang bergerak di bidang
ekspor. Hubungan atau kerjasama ini membentuk satu kekuatan yang hanya dapat terjadi apabila
perusahaan-perusahaan dapat saling mengenal. Oleh karena itu, dengan Teknologi informasi
hubungan ini dapat dipermudah.
Keenam, dalam program kesehatan untuk kaum miskin lewat teknologi informasi, telah
terbukti pada satu cerita dimana seorang perawat di suatu daerah terpencil dengan menggunakan
kamera digital yang terhubung ke internet dapat merekam gejala penyakit pasien, lalu
mengirimkannya ke dokter yang terdekat, untuk selanjutnya dilakukan diagnosa dan
pengobatannya dapat diberitahukan kepada perawat itu lewat jalur internet.
Ketujuh, dengan teknologi informasi, banyak orang dapat melakukan komunikasi dengan
mudah saling bertukar pengetahuan mengenai cara mengelola usaha, atau bercocok tanam, atau
menangkap ikan, dan pengetahuan yang lainnya, yang dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Dengan teknologi informasi, banyak orang dapat memperoleh informasi mengenai lowongan
kerja atau mempertemukan antara pekerja dan pekerjaan. Teknologi informasi, memungkinkan
orang untuk mendapatkan informasi mengenai potensi suatu daerah, dan kekurangannya.
Dari kontribusi teknologi informasi dalam mengurangi kemiskinan seperti yang diuraikan
di atas, tentunya dapat terlaksana apabila pemerintah di suatu negara punya komitmen untuk
mengembangkan Teknologi informasi dan membuat berbagai kebijakan termasuk pembangunan
infrastruktur Teknologi informasi sehingga masyarakat khususnya masyarakat miskin dapat
merasakan manfaat Teknologi informasi dan lebih diberdayakan.
Pengalaman di berbagai negara teknologi informasi telah memainkan peranan yang
penting, baik sebagai sektor produksi-teknologi informasi maupun sektor pengguna-teknologi
informasi. Kebijakan ekonomi setiap negara juga telah mengalami pergeseran paradigma dari
semula mengandalkan pada sumber daya alam, kini bergeser pada ekonomi baru atau lazim
disebut dengan information economy, dan menentukan keunggulan suatu negara dalam
berkompetisi di arena global. Bila peran penting teknologi informasi dikaitkan dengan upaya
menjadikannya tulang punggung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, maka peningkatan
perekonomian seperti halnya di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi tidak akan
maju dengan cepat bila tidak didukung oleh seluruh stakeholder terkait yaitu Pemerintah, Dunia
Usaha, Masyarakat.
Kontribusi teknologi informasi pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial
telah mendapat perhatian besar pada beberapa tahun belakangan ini, terutama pada isu mengenai
"ekonomi baru". Sektor produksi-teknologi informasi dan sektor pengguna-teknologi informasi
amat beragam, antar dan di dalam suatu negara. Fokusnya lebih banyak diberikan pada debat
pengambilan keputusan oleh pemerintah, kurang melihat efeknya pada kurang waktu jangka
panjang.
Ada 3 (tiga) efek dari pemanfaatan Teknologi informasi dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi, yaitu:
(1) Investasi Teknologi informasi dalam berbagai sektor membantu peningkatan produktifitas
tenaga kerja.
(2) Kemajuan teknologi di dalam memproduksi barang-barang teknologi tinggi memberikan
kontribusi untuk kemajuan sektor Teknologi informasi
(3) Penggunaan yang lebih meningkat dari Teknologi informasi membantu perusahaan untuk
melakukan efisiensi secara menyeluruh.
2.2
Dampak Positif Teknologi informasi dalam Perekonomian Makro Nasional
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran
yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi
informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang
sebelumnya.
Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai
di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan teknologi informasi ini juga
memiliki sisi negatif, dimana banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak
kriminal.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan
untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun
transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut
dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah:
(1)
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
(2)
Terjadinya industrialisasi.
(3)
Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek
jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan
semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan
teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan
segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan
kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan
selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
(4)
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan
berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan
yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan
tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
(5)
Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
(6)
Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah
kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
(7)
Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
(8)
Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi.
(9)
Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
(10) Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
(11) Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksitransaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.
(12) Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain
internet banking, SMS banking, dan e-commerce.
(a)
Internet Banking
Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet.
Transakasi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan.
Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan kepada
nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain:
(1)
Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi.
(2)
Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan.
(3)
Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang banyak.
(b)
SMS Banking
SMS Banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (Short
Message Service). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan
pembayaran tagihan.
(c)
E-commerce Perdagangan elektronik (Electronic commerce )
Electronic commerce adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.
Keuntungan perdagangan elektronik antara lain:
(1)
Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
(2)
Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
(3)
Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
(4)
Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain:
(1)
Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
(2)
Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
(3)
Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
(4)
Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada
(5)
Harga barang lebih murah.
(13) Dengan berkembangnya TIK yang menyebabkan banyaknya bermunculan pedagang online,
konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
(14) Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
(15) Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
(16) Konsumen dapat membeli barang yang tidak ada di dalam negeri.
(17) Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk
kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan
cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS),
merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak
bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan
kecil.
Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin
kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh
pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode
barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.
2.3
Dampak Negatif Teknologi informasi dalam Perekonomian Makro Nasional
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat disamping keuntungan-keuntungan
yang kita peroleh ternyata kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang
negatif, antara lain:
(1) Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan
pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
(2) Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar.
(3) Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus
penipuan dalam perdagangan online.
(4) Resistensi membeli secara online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara
online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat
penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang
tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tidak diterima.
(5) Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilakn dalam dunia bisnis
internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang tabu.
(6) Carding. Karena sifatnya yang langsung (real-time), cara belanja dengan meggunakan kartu
kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun
paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transasksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat
kode yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan
untuk melakukan kejahatan.
(7) Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan
perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Peranan Teknologi informasi dalam Perekonomian Makro Nasional
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran
yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi
informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan.
Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang
sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Perkembangan teknnologi juga membawa pengaruh yang signifikan dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis. Sadar tidak sadar, perkembangan teknologi yang semakin pesat ini ternyata
juga berhasil membuka peluang usaha atau bisnis baru, yang tentu saja dapat memberikan nafas
baru dalam sektor perekonomian.
Secara umum, kemajuan teknologi dan informasi memberikan peran sebagai berikut:
(1)
Membantu sebuah negara memetakan daerah-daerah yang potensial bagi perekonomian, baik
yang berada di wilayah negara tersebut, maupun yang berada di luar wilayah negara.
Informasi sangat penting bagi sebuah negara agar dapat membuat kebijakan yang dapat
mendukung pengembangan potensi yang terdapat di dalam negara tersebut, ataupun mengadakan
kerjasama yang menguntungksan.
(2)
Membantu mrngadakan pemerataan.
Dengan kecanggihan sistem informasi, sebuah negara dapat mengetahui daerah mana yang padat
penduduk sehingga akan mengusahakan pemerataan untuk mengalokasikan kelebihan tenaga
kerja di suatu daerah ke daerah yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
(3)
Media kontrol kesejahteraan masyarakat.
Dengan sistem informasi, negara dapat mengetahui daerah-daerah dengan tingkat kesejahteraan
di daerah tersebut sehingga pemerintah dapat menentukan besarnya subsidi atau bantuan yang
dianggarkan setiap tahunnya.
TIK dapat berperan sebagai sarana untuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia, terutama masyarakat yang masih mempunyai tingkat pendapatan rendah (miskin).
TIK dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat melalui dua cara yaitu:
(1)
Pengaruh Langsung
(a)
Memberikan informasi mengenai pasar dan peluang usaha.
(b)
Memberikan kemudahan informasi pekerjaan dan mempermudah kesempatan kerja.
(c)
Memberikan informasi dan layanan pemerintah, keterampilan, pendidikan, pemeliharaan
kesehatan.
(2)
Pengaruh Tidak Langsung
(a)
Meningkatkan kesejahteraan secara tidak langsung melalui pertumbuhan (ekonomi) yang cepat.
(b)
Memberikan efek yang baik terhadap perbaikan pendapatan dan kesempatan kerja.
Sebagai contoh, terdapat peusahaan yang ada di Indonesia dengan nama PT. Kokoh Inti
Arebama (PT KIA). Perusahaan yang berdiri pada tahun 2004 ini bergerak di bidang
pendistribusian barang-barang bangunan. PT KIA menggunakan sistem teknologi dan informasi
di dalam manajemen perusahaannya.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT
Kokoh
Inti
Arebama
meminta
bantuan
beberapa
ahli
untuk
menentukan
Sistem Informasi Manajemen yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta
informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP
internal untuk menentukan sistem Teknologi Informasi yang hendak diterapkan. Untuk itu
manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke perusahaan sejenis (dalam hal ini PT
Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah Pharmindo Lestari); disusul dengan
mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft). Setelah melakukan evaluasi,
akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft. Pertimbangannya, selain cukup sesuai
dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih mudah digunakan (user-friendly).
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari
Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan
terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi
kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk
menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi realtime tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah,
cepat dan akurat.
Dengan pengaplikasian sistem yang baru,banyak manfaat yang didapat oleh PT KIA.
Dari tiga peran utama sistem informasi manajemen, penerapan TI baru pada PT KIA berhasil
mencakup tiga tataran dari peran system informasi manajemen. Yaitu :
(1)
Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi.
Peran ini ditunjukkan dari lebih efisien dan lancarnya kegiatan yang dilakukan dalam
perusahaan. Pesanan dapat diproses dengan lebih cepat. Selain itu lebih menghemat waktu
karena semua hubungan antara kantor pusat dan kantor cabang dilakukan secara real time.
Pekerjaan para karyawan juga lebih ringan karena aplikasi baru yang digunakan telah memiliki
kemampuan untuk mengatur data – data perusahaan yang ada.
(2)
Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan sistem yang baru, manajemen lebih mudah menentukan keputusan–keputusan apa yang
akan diambil terkait dengan perusahaan. Misalkan jika ada pemesanan dari customer di kantor
cabang, kantor pusat dapat segera mendapatkan informasi dan memproses pemesanan tersebut.
(3)
Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor.
Dengan segala kemudahan yang didapatkan dari penerapan sistem baru, PT KIA dapat
menentukan strategi untuk memajukan perusahaan. Untuk mengungguli kompetitornya, PT KIA
memutuskan untuk membuka kantor cabang baru guna menjaring lebih banyak pelanggan dan
meningkatkan penjualan.
Terbukti dari penggunaan sistem baru, PT KIA mendapatkan banyak kemudahan dan
kemajuan dalam perusahaan. Dengan sistem yang ada, bukan mustahil jika suatu saat nanti PT
KIA berhasil memenuhi ambisinya untuk menjadi distributor bahan bangunan terbesar di
Indonesia.
Sehingga PT KIA memiliki peran yang signifikan di dalam perekonomian makro nasinal,
sebagai berikut:
(1)
Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat miskin.
(2)
Menarik investor baik domestik maupun global untuk memajukan usahanya, sehingga ekspor
pun meningkat. Dengan meningkatnya ekspor, maka pendapatan perkapita negara pun juga
meningkat.
3.2
Dampak Positif Kemajuan Teknologi Informasi Terhadap Perekonomian Makro Nasional
(1) Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Tinggi
Kemajuan teknologi informasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan, namun belum merupakan syarat yang cukup untuk merealisir potensi
pertumbuhan yang terkandung dalam teknologi baru, maka penyesuaian kelembagaan, sikap, dan
ideologi harus dilakukan. Inovasi teknologi tanpa disertai inovasi sosial ibarat bola lampu tanpa
aliran listrik. Potensi ada tetapi tanpa input yang melengkapi tidak akan berarti apa-apa.
(2) Terjadinya Industrialisasi
Banyaknya industri-industri yang didirikan maka semakin banyak output yang dihasilkan.
Kenaikan output nasional secara terus menerus merupakan perwujudan dari pertumbuhan
ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomi merupakan
tanda kematangan ekonomi.
(3) Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur
dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Produktivitas dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu industri dalam
menghasilkan barang ataujasa. Semakin tinggi perbandingan antara input dan output maka
semain tinggi produk yang dihasilkan. Semakin tinggi produk yang dihasilkan maka pendapatan
negara akan meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung
secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting.
3.3
Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Informasi Terhadap Perekonomian Makro
Nasional
(1) Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
(2) Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental instant.
(3) Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di
masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
(4) Pencurian uang di Bank melalui internet, dan biasanya orang yang ahli di bidang itu disebut
Hacker. Perbuatan kriminal tersebut sulit untuk di deteksi karena mereka menggunakan taktik
sendiri dan kode-kode tertentu dalam pelaksanaan misi mereka. Dan itu semua tidak dapat
diketahui pihak lain. Pembobolan Bank ini dapt merugikan negara karena jumlah yang diraut
bukan hanya jutaan rupiah, melainkan trillyun rupiah.
(5) Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak.
(6) Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan kartu kredit
adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun
paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat kode
kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan
untuk kepentingan kejahatan mereka.
(7) Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan
perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Simpulan
Kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
4.2
Saran
(1) Saran Kepada Masyarakat
Dengan adanya makalah ini diharapkan masyarakat dapat mengambil manfaat sebagai
pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk memahami tentang dampak perkembangan
teknologi informasi bagi perekonomian makro nasional.
(2) Saran Kepada Pembaca
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca bisa mendapatkan inspirasi untuk
mengembangkan kembali makalah ini dengan cara membandingkan data yang lebih baru tentang
dampak perkembangan teknologi informasi bagi perekonomian bagi makro nasional.
(3) Surat Kepada Bapak Dosen Pembimbing
Dengan adanya makalah ini diharapkan Bapak Prof. Dr. Wahjoedi, M.E dapat mengoreksi dan
membenarkan kesalahan-kesalahan yang ada, dengan tujuan untuk menghasilkan makalah yang
baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembanguna edisi ke-4. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi.
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan Probematika dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.
Todaro, Michael, P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN
Artikel
SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN (PT. KOKOH INTI AREBAMA)
Kita semua tentu tahu bahwa dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem
informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang
bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang terorganisir, manajemen dapat
mengambilkeputusan yang tepat bagi perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik,
niscaya perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para
kompetitornya. Beberapa tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih
dikembangkan secara sederhana. Sistemm yangada akan diaturdan dikembangkan sendiri oleh
manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu
komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun mengalami
kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi manajemen berbasis TI untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat,
tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan
dengan perusahaan. Kendati telah dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat
meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta merta
memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga
perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu,
dalam laporan ini kelompok kami akan menjelaskan tentang pengaplikasian SIM berbasis
teknologi pada salah satu perusahaan distributor bahan bangunan yang ada di Indonesia, yaitu PT
Kokoh Inti Arebama. Perusahaan ini adalah salah satu contoh perusahaan yang telah merasakan
manfaat dan kemudahan dari adanya sistem informasi manajemen yang mutakhir. Dengan
penerapan SIM yang baru dan berbasis teknologi, perusahaan ini telah mengalami kemajuan.
Untuk selanjutnya, kami akan menguraikan hal-hal yang terkait dengan SIM dan penerapan SIM
pada PT Kokoh Inti Arebama.
Sebelum pembahasan mengenai penerapan SIM berbasis teknologi pada PT. KIA, ada
baiknya kami akan menjelaskan terlebih dahulu hal – hal yang berkaitan dengan SIM.Sistem
informasi manajemen terdiri dari tiga kata.sistem, informasi dan manajemen. Adapun arti dari
sistem adalah suatu sususan yang teratur dari kegiatan – kegiatan yang saling berkaitan dan
susunan prosedur – prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan – kegiatan utama organisasi/institusi. Sedangkan informasi sendiri memiliki arti sebagai
data – data yang telah diolah/diproses sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Yang
terakhir yaitu manajemen. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama – sama atau melibatkan orang lain demi
mencapai tujuan yang sama. Sedangkan arti manajemen sebagai subyek adalah orang atau orang
– orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang
bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan.
Memandang bahwa nilai dan informasi amatlah berharga,oleh karena itu harus dikelola dengan
baik. Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen atau terlebih sebagai manajer harus dapat
menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya.
Komponen
dari
SIM
adalah Input (aktivitasmasukan),Processing (pemrosesan),
antara
dan Output (keluaran/hasil).
lain
Input
sendiri terdiri dari berbagai hal yang berperan sebagai alat dalam memasukkan data – data yang
ada. Pemrosesan adalah tahap dalam mengartikan segala data yang didapat guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat. Sedangkan output sendiri adalah segala alat yang dapat
menampilkan hasil dari data – data yang telah diproses (informasi). Informasi yang telah
dihasilkan tadi kemudian akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan yang akan
diambil bagi kelangsungan perusahaan. Dalam penerapan SIM juga terdapat beberapa hambatan
yang bisa terjadi. Diantaranya adalah :
-
Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer.
Dalam hal ini, tidak semua orang mengerti dan menguasai tentang penggunaan komputer. Masih
banyak orang yang masih sangat awam tentang pengoperasian komputer itu sendiri. Oleh karena
itu, kekurangpahaman terhadap komputer menjadi salah satu hambatan dalam dalam penerapan
SIM.
-
Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen.
Beberapa tahun yang lalu,para ahli di bidang TI mungkin belum menemukan hubungan antara
teknologi dan bisnis/manajemen. Tapi tahun – tahun belakangan ini, para ahli TI sudah
memikirkan adanya manfaat yang sangat besar jika teknologi dijadikan sebagai bagian dari
bisnis dan manajemen. Oleh karena itulah, sekarang mulai berkembang kegiatan – kegiatan
bisnis dan manajemen yang didukung dengan teknologi.
-
Pemikiran bahwa komputer merupakan kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Sekarang, sudah banyak perusahaan yang melirik SIM berbasis TI dengan bantuan komputer
untuk melancarkan kegiatan – kegiatan perusahaan. Tapi bukan berarti semua perusahaan
berpikiran seperti itu. Masih ada pula perusahaan yang mempertahankan SIM dengan proses
manual. Tetapi dapat dilihat bahwa SIM yang didukung dengan teknologi (komputer) lebih
efisien dibandingkan yang tidak menggunakan komputer.
Sedangkan peran utama dari SIM ada tiga, yaitu :
1.
Mendukung berjalannya proses bisnis dan operasi. Ini adalah peran paling dasar dari
sebuah SIM. Dengan SIM, proses bisnis yang dilakukan oleh para karyawan akan berjalan baik.
SIM yang terorganisir akan memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya masing –
masing.
2.
Membantu dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan SIM yang baik, maka
pengambilan keputusan yang tepat akan lebih mudah dilakukan. Informasi yang jelas akan
membantu pihak manajemen dalam menentukan langkah yang akan diambil perusahaan.
3.
Membantu dalam menentukan strategi untuk menciptakan keunggulan dibandingkan
kompetitor. Ketika sebuah perusahaan sudah memiliki SIM yang baik, maka perusahaan dapat
memikirkan langkah – langkah baru yang inovatif agar bisa lebih maju dari para pesaingnya
dalam melayani customer.
Setelah mengetahui tentang hambatan penerapan serta manfaat dari SIM itu sendiri, padabahasan
selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang penerapan SIM pada perusahaan.
Contoh penerapan SIM yang cukup bagus dapat kita lihat pada PT. Kokoh Inti Arebama.
PT Kokoh Inti Arebama merupakan perusahaan distributor terbesar bahan-bahan bangunan yang
didirikan pada tahun 2004. Dalam tahun pertamanya, perusahaan telah berhasil mengembangkan
bisnisnya dengan pesat didukung oleh jaringan distribusi yang kuat di 14 kota di Indonesia.
Selama tahun 2004, perusahaan telah mendistribusikan produk-produk bahan bangunan kepada
sekitar 2.500 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia. Salah satu prinsipal terbesar perusahaan saat
ini adalah PT KIA Keramik yang baru-baru ini memenangkan ICSA Awards kedua kalinya dari
majalah SWA. Tahun ini, PT Kokoh Inti Arebama berencana menambah jaringan distribusinya
menjadi 16 cabang di akhir tahun nanti dan target menjadi 20 cabang di 20 kota pada tahun 2006
mendatang. Dengan penambahan jumlah cabang diharapkan perusahaan dapat melayani sekitar
2.940 outlet pada akhir tahun ini dan sebanyak 3.500 di tahun 2006. Sebagai salah satu pemain di
industri bahan bangunan, PT Kokoh Inti Arebama dituntut untuk terus berinovasi dan
menyediakan layanan yang memberikan nilai tambah pada prinsipal dan konsumennya. Pada
awalnya, PT KIA menggunakan sistem TI inti buatan sendiri (in-house). Tapi Guna mendukung
ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama rela
mengganti sistem TI yang lama dengan aplikasi dari vendor besar. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan
efisiensi
dan
meningkatkan
pelayanan
terhadap
pelanggan
dengan
mengintegrasikan proses bisnis sehingga memiliki daya saing tinggi di industri.
Untuk mewujudkan ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT
Kokoh Inti Arebama meminta bantuan beberapa ahli untuk menentukan SIM yang bisa
memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi
manajemen. Pada pertengahan 2005 disusunlah SOP internal untuk menentukan sistem TI yang
hendak diterapkan. Untuk itu manajemen Kokoh lebih dulu melakukan benchmarking ke
perusahaan sejenis (dalam hal ini PT Surya Toto) dan distribusi farmasi (PT Anugerah
Pharmindo Lestari); disusul dengan mengundang vendor solusi TI (SAP, Oracle dan Microsoft).
Setelah melakukan evaluasi, akhirnya diputuskan untuk memakai solusi dari Microsoft.
Pertimbangannya, selain cukup sesuai dengan kebutuhan, juga sistemnya dianggap relatif lebih
mudah digunakan (user-friendly).
PT KIA memutuskan mengimplementasikan sistem teknologi informasi terintegrasi dari
Microsoft, yakni Microsoft Business Solutions - Axapta untuk menjamin penyediaan layanan
terbaik bagi konsumen. Solusi Microsoft Axapta yang sangat fleksibel dinilai mampu memenuhi
kebutuhan komputerisasi yang terintegrasi serta menyajikan informasi secara real-time untuk
menunjang proses bisnis PT Kokoh Inti Arebama di masa mendatang. Dengan informasi real –
time tersebut, PT KIA dapat mengambil keputusan mengenai strategi bisnis dengan lebih mudah,
cepat dan akurat.
Ketersediaan data dan informasi yang cepat adalah salah satu kunci sukses untuk bisa
unggul dalam persaingan bisnis. Axapta menawarkan itu semua, plus segala kemudahan dari
Microsoft. Microsoft Axapta adalah sebuah aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi
terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply chain management, financial management,
distribution, project accounting, customer relationship management, human resources
management, sampai business analysis. Istimewanya, karena menggunakan platform Microsoft,
solusi ini amat mudah diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, umpamanya Microsoft
Word, Excel dan lain-lain. Tampilannya pun mirip aplikasi Microsoft pada umumnya. Jika
dibanding solusi sejenis lainnya, Microsoft Axapta sangat fleksibel dan mudah dimodifikasi. Hal
ini sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Artinya sistem prosedur kerja dan
pemasukan data yang sudah biasa dilakukan sebelumnya tak perlu mengalami perubahan berarti.
Dari sisi investasi, jelas lebih efisien buat perusahaan. Microsoft Axapta menggunakan sistem
lisensi berbasis concurrent, maksudnya customer hanya membeli lisensi sejumlah klien yang
terhubung ke server pada saat yang bersamaan. Apabila perusahaan memiliki 500 unit komputer,
namun pada saat yang bersamaan hanya ada 20 komputer yang terhubung ke server Axapta,
maka perusahaan ini hanya perlu membeli 20 buah lisensi, bukan 500 buah. Apalagi Microsoft
Axapta hanya memerlukan satu atau dua buah server dengan konfigurasi standar berbasis
Microsoft Windows Server. Lalu untuk komputer klien juga tidak memerlukan spesifikasi
khusus karena Microsoft Axapta masih keluarga Microsoft seperti halnya Microsoft Word,
Excel, dan Power Point.
Fleksibilitas Microsoft Axapta tidak sampai disitu, solusi ini juga sangat scalable-solusi
yang sangat mudah diaplikasikan dengan performa yang tinggi guna mendukung perkembangan
perusahaan. Dan, tak kalah penting, Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu
mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda.
Implementasi sistem Enterprise Resources Planning (ERP) baru ini mulai dilakukan pada
Oktober 2005, di 8 cabang. Sasarannya adalah mengintegrasikan sistem logistik Kokoh dengan
sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan, serta mengintegrasikan cabang-cabang.
Dan hanya dalam rentang tiga bulan, implementasi sudah kelar (go live). Total investasi yang
mencapai US$ 500 ribu. Itu sudah termasuk biaya pembelian hardware, software dan lisensi.
Sejak awal implementasi, PT KIA sudah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat
migrasi sistem. Upaya pendekatan yang dilakukan, antara lain: manajemen memberikan
dukungan top-down dan penuh ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi
kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end user, serta berbagi
informasi dengan melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Mengingat cabang Kokoh tersebar di berbagai kota, maka untuk koneksi dari cabang
seluruhnya menggunakan fasilitas jaringan dari Lintasarta (VPN-IP). Semua koneksi
disentralisasi pada dua terminal server yang ada di kantor pusat. Terminal server ini
menghubungkan user ke aplikasi sistem melalui server aplikasi. Sementara data disimpan di
server database, yang secara fisik terpisah dari server aplikasi. Adapun untuk koneksi para user
yang ada di kantor pusat, dibuatkan jaringan LAN. Dengan sistem terpusat seperti itu dan
dikontrol melalui pembagian hak akses ke user, memudahkan tim TI memonitor pemakaian
sistem yang sedang berjalan. Dengan koneksi jaringan seperti itu, semua transaksi apa pun –
seperti penjualan, pembelian, inventori dan pencatatan keuangan – bisa dilakukan melalui sistem
secara real time.
PT KIA juga tak segan mengimplementasi modul Warehouse Management System
(WMS). Dengan adanya implementasi di warehouse, diharapkan dapat memudahkan proses
penentuan lokasi penyimpanan dan pengambilan barang untuk pengiriman. Selain itu, bisa
diperoleh informasi yang tepat dan akurat terhadap kesiapan pengiriman (bagian transporter dan
ekspedisi) dan jenis pengangkutan yang dipakai, serta memudahkan analisis ongkos angkut dan
biaya lainnya, seperti untuk loading dan unloading barang. Setiap hari diusahakan tidak ada DO
yang belum selesai diproses. Umur maksimum DO hanya satu hari. Dengan kata lain, untuk
setiap DO yang sudah dibuat oleh staf penjualan, pengiriman barangnya harus segera dilakukan
dan ditindaklanjuti oleh bagian pengiriman yang ada di warehouse. Setiap pengiriman yang telah
dilakukan akan dicatat sebagai penjualan untuk kemudian ditagihkan ke pelanggan. Informasi
tagihan ini akan secara otomatis muncul di Bagian Collection dan Keuangan untuk dapat
dimonitor kapan jatuh tempo dan pembayarannya.
Download