Permian Mengkarang coal facies and environment, based on organic petrology study Oleh Nana Suwarna - Badan Geologi. Formasi Mengkarang pembawa-batubara yang berumur Perem terletak di Sumatera bagian tengah. Untuk menganalisis lingkungan pengendapannya, sejumlah percontoh batubara dari formasi ini telah dianalisis secara megaskopik dan mikroskopik. Analisis petrologi terhadap batubara tersebut menunjukkan bahwa maseral yang terkandung jumlahnya bervariasi, dan hal ini mengindikasikan adanya variasi perubahan lingkungan. Kelompok maseral vitrinit hadir dominan, dengan kisaran kandungan sangat rendah sampai sangat tinggi, sementara inertinit hanya muncul sedikit. Berdasarkan kajian fasies organik, batubara terendapkan di lingkungan zone basah, yakni kawasan “wet limnic-telmatic” sampai “telmatic wet forest swamp” dalam kondisi penimbunan yang cepat, akibat adanya penurunan cekungan yang cepat. Konsep fasies organik ini dapat diterapkan dalam konteks kajian cekungan, dan merupakan salah satu parameter untuk penafsiran lingkungan pengendapan. LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI MENGKARANG DAERAH AIRBATU DAN SEKITARNYA KECAMATAN RENAH PEMBARAP, KABUPATEN MERANGIN PROPINSI JAMBI Oleh MAXWEL J H N – UNPAD Berdasarkan umur geologi, singkapan yang berisi fosil-fosil yang ditemukan pada Formasi Mengkarang berkisar 299 juta tahun yang lalu (Suwarna dkk., 1994). Secara administrasi, daerah penelitian termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan berupa penggunaan metode GPS (Global Positioning System) di lapangan untuk menentukan posisi stratigrafi daerah tersebut, dan penggunaan data sekunder Composite Log dari literarur sebelumnya. Pada data fosil dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu dengan menganalisis fosil yang ada dilapangan dengan membandingkan literatur dari peneliti terdahulu. Pengambilan data tersebut dilakukan di Sungai Merangin dan Sungai Titi Meranti. Berbagai jenis fosil tumbuhan dan fosil hewan seperti Arauxarioxylon, Calamites, Gigantopteris, Pecopteris, dan Fusulina adalah sebagai fosil penentuan umur pada formasi ini yaitu berumur Perem Awal. Data kedua sungai tersebut menunjukkan adanya tiga fasies pada lingkungan pengendapan yang mewakili Formasi Mengkarang yaitu fluvial, estuarin, dan laut dangkal. Genangan air laut terjadi pada zaman Perem Awal dan berakhir pada zaman Kapur. Hasil penelitian dari data litologi, struktur sedimen dan fosil tersebut menyimpulkan bahwa perubahan lingkungan pengendapan menunjukkan adanya perubahan iklim yaitu iklim dingin ke iklim tropis yang terjadi selama zaman Perem, dengan disertai adanya kejadian tektonik di sekitar daerah penelitian. Lingkungan tektonik formasi Mengkarang di Daerah Dusunbaru, Jambi. Oleh Mangga, S. Andi;Suyoko;Sutisna, K.- Pusat Survei Geologi Batuan Sedimen Mengkarang, yang kaya akan fauna air hangat dan flora tropis jenis Cathaysia merupakan bagian dari mintakat Kuantan-Peg. Duabelas. Pada akhir karbon mintakat BohorokPeg. Tigapuluh terlepas dari daratan Gondwana dan bergerak ke arah utara yang kemudian membentur mintakat Kuantan-Peg. Duabelas pada Trias, ditandai dengan sentuhan berupa sesar geser berarah baratlaut-tenggara. Pada Perem Awal kegiatan penekukan terjadi di sebelah baratdaya Sumatera dan menghasilkan batuan gunungapi bersifat toleit dan bersusunan basalandesit, yang membentuk busur kepulauan. Satuan batuan ini dikenal sebagai Formasi palepat. Formasi ini nampaknya berubah menjadi fasies sedimen, yang membentuk Formasi Mengkarang di cekungan busur belakang.