LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN OPTIMALISASI AKUN GOOGLE SCHOLAR DAN SINTA BAGI DOSEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SUSKA RIAU Oleh: Saipul Al Sukri, M.Si. NIP. 19860108 201903 1 007 Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. III Calon Dosen Angkatan VI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA ADMINISTRASI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN PADANG TAHUN 2019 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 1 LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN Nama : M. Marizal, M.Sc NIP. : 19880320 201903 1 006 Unit Kerja : Fakultas Psikologi Telah Disetujui Pada hari kamis,Tanggal 1 Oktober 2018 Pembimbing Mentor Aprianto, S.Ag., M.A NIP.10000002 NIP. 19830625 200801 1 008 Mengetahui, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang Drs. H. Khoirul Amani, M.A NIP.19641214 199301 1 001 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN Nama : M. Marizal, M.Sc NIP. : 19880320 201903 1 006 Unit Kerja : Fakultas Psikologi Telah Diuji di depan Penguji Pada hari Kamis,Tanggal 11 Oktober 2018 Penguji, Dr. Ikhwan Matondang, SH., M.Ag NIP. 19700718 199503 1 001 Mengetahui, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang Drs. H. Khoirul Amani, M.A NIP.19641214 199301 1 001 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 3 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanawata’ala atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam tak lupa pula disampaikan kepada junjungan kita, yakninya Nabi Besar Muhammd Salallahu’alaihi wasalam. Tulisan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan pelatihan Latsar golongan III di Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia. Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. H. Eldison, M.Pd.I selaku coach yang telah memberi pertimbangan dan masukan. Selain itu, Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Harris Simaremare, ST., M.T selaku mentor dan Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah meluangkan waktu untuk penulis. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak memerlukan banyak penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran serta kritik yang kiranya dapat membantu penyempurnaan tulisan ini. Penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua. Padang, 10 Oktober 2018 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 4 M. Marizal, M.Sc DAFTAR ISI Lembar Persetujuan ................................................................................ 1 Lembar Pengesahan ................................................................................ 2 Kata Pengantar ........................................................................................ 3 Daftar Isi ................................................................................................... 4 Daftar Tabel .............................................................................................. 6 BAB IPendahuluan................................................................................... 7 1.1. Latar Belakang ......................................................................... 7 1.2. Tujuan dan Manfaat .............................................................. . 8 1.6. Ruang Lingkup ....................................................................... 9 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 10 2.1. Deskripsi Organisasi ............................................................. 10 2.1.1. Gambaran Umum UIN Suska Riau ................................. 10 2.1.2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi UIN Suska Riau .............. 13 2.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau13 2.1.4. Struktur Organisasi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau 16 2.2. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi ............... 17 2.3. Analisis Isu ............................................................................. 19 2.4. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ............................ 20 2.5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ................................................. 22 2.6. Matrix Rancangan .................................................................. 35 2.7. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 42 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 5 2.8. Kendala dan Antisipasi ........................................................... 42 BAB III Realisasi Aktualisasi DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 80 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 6 Daftar Tabel Tabel 2.1Analisis isu dengan metode AKPK............................................ 20 Tabel 2.2 Analisis isu dengan metode USG ............................................ 21 Tabel 2.3 Matriks rancangan aktualisasi ................................................. 35 Tabel 2.4Keterkaitan kegiatan, tahapan dengan ANEKA ........................ 36 Tabel 2.5 Jadwal kegiatan ....................................................................... 42 Tabel 3.1 Jadwal rancangan aktualisasi kegiatan.................................... 43 Tabel 3.2 Gambaran realisasi rancangan kegiatan ................................ 46 Tabel 3.3 Uraian kegiatan yang telah dilaksanakan ................................ 47 Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 7 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Undang-undang No.5 Tahun 2014 yang mengatur tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan perlu dibangunnya Aparatur Sipil Negara yang berintegritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh sebab itu, Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan dalam hal ini Latsar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk membangun integritas moral, kejujuran, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, LAN mengkolaborasikan beberapa mata pelatihan yaitu pembelajaran agenda sikap dan prilaku bela negara dengan materi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, analisis isu kontemporer dan kesiapan bela negara, selain itu, CPNS juga mendapatkan pembelajaran dari mata pelatihan nilai-nilai dasar PNS yang lebih dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang di akhiri dengan Studi Lapangan Ke UIN Imam Bonjol Padang. Selain itu, LAN juga melakukan terobosan untuk membentuk karakter PNS yang mampu berpikir kritis terhadap konsep dan praktik penyelenggaraan pemerintah dengan memberi mata Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 8 pelatihan manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government dan juga studi lapangan ke IAIN Bukittinggi. Untuk aktualisasi dari semua mata pelatihan, LAN membuat agenda Habituasi dengan merancang Aktualisasi dan meimplementasikannya di tempat kerja. Dosen termasuk bagian penting dari profesi PNS yang memiliki tugas mulia di Perguruan Tinggi dengan tugas pokoknya yaitu Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian. Ketiga tugas pokok tersebut disebut dengan tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan tri dharma di perguruan tinggi tersebut harus dilaksanakan dengan integritas yang tinggi, profesional dan bebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam laporan ini, penulis melakukan aktualisasi dan habituasi di tempat kerja penulis yaitu di kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, tepatnya di Fakultas Psikologi. 1. 2. Tujuan dan Manfaat Tujuan dilakukannya aktualisai ini adalah untuk menerapkan nilainilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di lingkungan kampus UIN Suska Riau. Manfaat pelaksanaan aktualisasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok : 1. Pribadi Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN akan membangun dan membentuk pribadi yang berkomitmen, profesional dan bertanggung jawab terhadap tugas sebagai seorang Dosen. 2. Instansi tempat bertugas Komitmen kerja dan jiwa profesionalisme yang terbentuk dalam diri ASN dapat mendorong pencapaian visi dan misi instansti tempat bertugas yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3. Stakeholder Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 9 Manfaat Aktualisasi ini juga dirasakan oleh stakeholder, dalam hal ini adalah Mahasiswa. 1. 3. Ruang Lingkup Ruang lingkup dilakukannya aktualisasi ini adalah di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 10 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 2. 1. Deskripsi Organisasi 2.1.1. Gambaran Umum UIN Suska Riau Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau merupakan hasil pengembangan/ peningkatan status pendidikan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru yang secara resmi dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005 tanggal 4 Januari 2005 tentang Perubahan IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru menjadi UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan diresmikan pada 9 Februari 2005 oleh Presiden RI, Bapak Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai tindak lanjut perubahan status ini, Menteri Agama RI menetapkan Organisasi dan Tata kerja UIN Suska Riau berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 tanggal 4 April 2005. Institut Agama Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim (IAIN Susqa) Pekanbaru sebagai cikal bakal UIN Suska Riau, didirikan pada tanggal 19 September 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 194 Tahun 1970. Institut ini diresmikan berdirinya oleh Menteri Agama Republik Indonesia K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 19 September 1970 berupa penandatanganan piagam dan pelantikan Rektor yang pertama, Prof. H. Ilyas Muhammad Ali. IAIN Susqa ini pada mulanya berasal dari beberapa Fakultas dari Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang kemudian dinegerikan, yaitu Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Riau di Pekanbaru, Fakultas Syariah Universitas Islam Riau di Tembilahan, dan Fakultas Ushuluddin Mesjid Agung An-Nur Pekanbaru. Dengan persetujuan Pemerintah Daerah, maka Institut Agama Islam Negeri Pekanbaru ini diberi nama dengan Sulthan Syarif Qasim, yaitu nama Sulthan Kerajaan Siak Sri Indrapura ke-12 atau terakhir, yang Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 11 juga nama pejuang nasional asal Riau. Pengambilan nama ini mengingat jasa-jasa dan pengabdian beliau terhadap negeri, termasuk di bidang pendidikan. IAIN Susqa Pekanbaru ini mengambil tempat kuliah pada mulanya di bekas sekolah Cina di Jl. Cempaka, sekarang bernama Jl. Teratai, kemudian dipindahkan ke masjid Agung An-Nur. Lalu pada tahun 1973, barulah IAIN Susqa menempati kampus Jl. Pelajar (Jl. K.H. Ahmad Dahlan sekarang). Bangunan pertama seluas 840 m2 yang terletak di atas tanah berukuran 3,65 Ha dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah dan diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, Arifin Achmad, pada tanggal 19 Juni 1973. Ketika didirikan, IAIN Susqa hanya terdiri atas tiga Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, dan Fakultas Ushuluddin. Namun sejak tahun 1998, IAIN Susqa mengembangkan diri dengan membuka Fakultas Dakwah. Fakultas ini didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 104 Tahun 1998 tanggal 24 Pebruari 1998. Fakultas ini pada mulanya berasal dari Jurusan Dakwah yang ada pada Fakultas Ushuluddin. Pada tahun 1997 telah berdiri pula Program Pascasarjana/PPs IAIN SUSQA Pekanbaru. Keinginan untuk memperluas bidang kajian di IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru muncul melalui Seminar Cendikiawan Muslim (1985), Seminar Budaya Kerja dalam Perspektif Islam (1987), dan dialog ulama serta cendikiawan se-Propinsi Riau. Tiga tahun berturut-turut (1996, 1997, 1998) melahirkan rekomendasi: Agar IAIN Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru membuka program studi baru (umum). Melalui keputusan rapat senat IAIN Susqa tanggal 9 September 1998 yang menetapkan perubahan status IAIN Susqa menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, maka dilakukan persiapan secara bertahap. Mulai pada tahun akademik 1998/1999 telah dibuka beberapa program studi umum pada beberapa fakultas, seperti program studi Psikologi pada Fakultas Tarbiyah, program studi Manajemen dan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 12 Manajemen Perusahaan pada Fakultas Syari’ah, dan program studi Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah. Pada tahun akademik 1999/2000 IAIN Suska telah pula membuka Program Studi Teknik Informatika. Satu tahun kemudian, tepatnya tahun akademik 2000/2001, dibuka pula Program Studi Psikologi. Kedua program studi terakhir ini untuk sementara ditempatkan di bawah administrasi Fakultas Dakwah. Pada tahun akademik 2002/2003 program studi umum yang ada pada fakultas diatas dan ditambah beberapa program studi baru, ditingkatkan menjadi fakultas yang berdiri sendiri. Fakultas-fakultas tersebut adalah Fakultas Psikologi dengan Jurusan/Program Studi Teknik Informatika, Psikologi, Sistem Informasi, dan Matematika; Fakultas Psikologi dengan Jurusan/Program Studi Psikologi; Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dengan Program Studi Manajemen, Akuntansi dan Manajemen Perusahaan Diploma III; dan Fakultas Peternakan dengan Program Studi Ilmu Ternak dengan konsentrasi Teknologi Produksi Ternak, Teknologi Hasil Ternak dan Teknologi Pakan dan Nutrisi. Dengan demikian, pada tahun akademik 2002/2003, IAIN Susqa sebagai persiapan UIN Suska Riau telah mempunyai 8 fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Peternakan. Peningkatan status IAIN menjadi UIN dimaksudkan untuk menghasilkan sarjana muslim yang mampu menguasai, mengembangkan, dan menerapkan ilmu ke-Islaman, ilmu pengetahuan dan teknologi secara intergral, sekaligus menghilangkan pandangan dikhotomi antara ilmu keislaman dan ilmu umum. Pengembangan UIN Suska tidak hanya dilakukan pada bidang akademik semata, seperti melalui pembukaan fakultas-fakultas dan program-program studi baru, tapi juga diarahkan pada pengembangan di bidang fisik, sarana, dan prasarana. Dewasa ini UIN Suska telah mempunyai lahan kampus seluas 84,15 Ha yang terdiri atas 3,65 Ha di Jl. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 13 K.H. Ahmad Dahlan dan 80,50 Ha di Km. 15 Jl. Soebrantas Simpangbaru Panam Pekanbaru. Lahan kampus di Km 15 Jl. H.R. Soebrantas tersebut dibebaskan pada tahun 1981/1982 mulanya seluas 60 Ha dan diperluas pada tahun 2003-2006 menjadi 80,50 Ha. Pada tahun 1995/1996 pembangunan fisik di lahan ini telah dimulai dan telah berhasil membangun gedung seluas 5.760 m2 untuk 70 lokal ruang kuliah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau dan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 56 Tahun 2006 tentang Perubahan atas PMA RI No. 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau, maka UIN Suska Riau memiliki 8 fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, dan Fakultas Pertanian dan Peternakan. 2.1.2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi UIN Suska Riau Visi UIN Suska Riau “Visi UIN Suska Riau adalah terwujudnya Universitas Islam Negeri sebagai lembaga pendidikan tinggi pilihan utama pada tingkat dunia yang mengembangkan ajaran Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni secara integral pada tahun 2023”. Misi UIN Suska Riau 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan profesional serta memiliki integritas pribadi sebagai sarjana muslim; Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 14 2. Menyelenggarakan mengembangkan penelitian ilmu dan pengetahuan, pengkajian untuk teknologi, dan/atau seni dengan menggunakan paradigma Islami; 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau seni dengan menggunakan paradigma Islami; 4. Menyelenggarakan tatapamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan trasnparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelajutan. Tujuan UIN Suska Riau 1. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan serta keunggulan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu pegetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bernafaskan Islam; 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan martabat dan taraf kehidupan masyarakat serta memperkaya kebudayaan nasional; 3. Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul berkelas dunia; 4. Menghasilkan kinerja institusi yang efektif untuk menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 15 Nilai Organisasi Nilai Organisasi yang dianut oleh Kampus UIN Suska Riau mengacu kepada lima nilai budaya kerja kementerian agama Republik Indonesia, yaitu : 1.Integritas 2. Profesionalitas 3. Inovasi 4. Tanggungjawab 5. Keteladanan 2.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Berikut ini adalah visi, misi dan tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau : Visi Fakultas Psikologi : “Terwujudnya Fakultas Psikologi sebagai fakultas yang menyelenggarakan pendidikan integrasi sains dan islam, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang berkualitas pada tahun 2033.” Misi Fakultas Psikologi : 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berkualitas yang mengintegrasikan antara sains, teknologi dan Islam. 2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas di bidang Psikologi, yang mampu mendukung pada kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas. 3. Menyelenggarakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas, sehingga mampu memberikan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada penyelesaian permasalahan keislaman. Tujuan Fakultas Psikologi Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 16 1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan disertai keimanan Islam yang kuat. 2. Menghasilkan penelitian berkualitas yang mampu mendukung pada kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas. 3. Terwujudnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, melalui penerapan pengetahuan dan hasil penelitian Psikologi, sehingga mampu memberikan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada penyelesaian permasalahan keislaman. 2.1.4. Struktur Organisasi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Senat Fakultas Wakil Dekan I Bid. Akademik dan Pembangunan Institusi Dekan Fakultas Psikologi Prof. DR. Hairunas. M.Ag Wakil Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Keuangan Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan dan Kerjasama Kabag Tata Usaha Kasubag Akademik Dan Kemahasiswaan Program Studi Ketua Prodi Psikologi Kasubag Administrasi Umum Laboratorium Jabatan Fungsional Gambar 1. Struktur Organisasi Fak. Psikologi UIN Suska Riau 2. 2. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 17 Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Ada tiga keterampilan penting yang dibutuhkan dalam menetapkan isu, yaitu kemampuan environmental scanning (Peduli terhadap masalah organisasi dan mampu memetakan hubungan causalitas), Problem Solving (mampu mengembangkan dan memilih alternatif dan mampu memetakan faktor terkait perannya masing-masing), Analysis (mampu mengidentifikasi dampak, manfaat dan pilihan kebijakan/program/kegiatan/tahapan kegiatan). Berikut ini deskripsi isu/situasi problematik di Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau : 1. Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi ujian tugas akhir Presentasi ujian akhir merupakan tahapan yang harus dilalui oleh mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya. Namun, saat presentasi mereka banyak mendapatkan kendala seperti tidak mampu menggunakan infokus saat presentasi dan rendahnya kemampuan mereka saat presentasi menyajikan hasil skripsinya. 2. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir dalam menghafal dan menyetorkan surat Al-Qur’an yang telah dihafalnya. Sebagai prasyarat kelulusan, mahasiswa tingkat akhir wajib menyetorkan hafalannya. Namun faktanya mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses menghafal dan menyetorkan hafalannya. Oleh sebab itu, diperlukan bimbingan untuk mahasiswa yang menyetorkan hafalan tersebut. Sebagai prasyarat kelulusan, mahasiswa tingkat akhir wajib menyetorkan hafalannya. Namun faktanya mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses menghafal dan menyetorkan hafalannya. Oleh sebab itu, diperlukan bimbingan untuk mahasiswa yang menyetorkan hafalan tersebut 3. Masih ada mahasiswa yang belum pandai mengoperasikan microsoft office. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 18 Tidak dapat dimungkiri, perkembangan teknologi komputer semakin pesat dari tahun ke tahun, tapi tidak semua orang bisa mengoperasikan komputer, terutama mahasiswa pada fakultas Psikologi. Masih ada mahasiswa yang belum bisa mengoperasikan komputer terutama microsoft office sehingga menghambat mahasiswa tersebut untuk melakukan tugas-tugas perkuliahan yang umumnya menggunakan komputer atau laptop. 4. Mahasiswa tingkat akhir terlambat lulus karena kurangnya kemampuan dalam menulis skripsi. Menyelesaikan skripsi sangat erat kaitannya dengan kegiatan menulis, seperti yang kita ketahui menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah dinegeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa muncul dengan serta merta, dibutuhkan perpaduan dan kerjasama antara talenta manusia dengan wawasan berbahasa. Skripsi atau karya ilmiah lainnya, memang dianggap menjadi suatu yang menakutkan bagi mahasiswa, karena merupakan prasyarat akhir sebelum wisuda. Oleh sebab itu perlu diadakan pelatihan menulis bagi mahasiswa tingkat akhir. 5. Pembelajaran yang monoton membuat mahasiswa bosan. Bagi mahasiswa, mata kuliah yang berat dan membosankan kadang-kadang menjadi momok yang menakutkan. Rasa bosan ini juga disebabkan karena faktor pembelajaran yang monoton dan satu arah. Pada akhirnya, mahasiswa merasa tidak mendapatkan apa-apa dari perkuliahan tersebut. Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa bosan tersebut dibutuhkan kreatifitas dosen untuk membuat perkuliahan menjadi lebih menyenangkan sehingga materi kuliah dapat disampaikan dengan baik. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran. 6. Masih rendahnya pemahaman mahasiswa dalam metode penelitian sehingga kesulitan dalam menentukan penelitian yang tepat pada tugas akhir. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 19 Tugas Akhir merupakan syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata 1. Mahasiswa dituntuk untuk melakukan penelitian yang bagus, menarik dan memiliki novelty. Namun, mahasiswa masih kesulitan dalam merancang penelitian yang baik dan benar karena terkenda dengan kemampuan memahami metode suatu penelitian. Padalah, prodi telah menyediakan mata kuliah metode penelitian tersebut. 7. Kurangnya motivasi mahasiswa tingkat akhir untuk segera menyelesaikan studinya. Salah satu penyebab utama banyaknya jumlah mahasiswa semester 14 adalah karena kurangnya motivasi mahasiswa dalam pengerjaan tugas akhir (Skripsi). oleh sebab itu, diperlukan komunitas yang memotivasi mahasiswa tersebut untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya. 8. 3. Analisis Isu Dari tujuh isu yang dijabarkan diatas, maka perlu dilakukan analisis terhadap semua permasalahan isu. apa Analisis yang paling isu ini urgen diperlukan dan layak untuk untuk memilih segera diselesaikan. Analisis isu ini dilakukan dengan menggunakan metode AKPK ( Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan ). Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga : perlu dicari solusi sesegera mungkin. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 20 Tabel Berikut ini adalah analisis isu/permasalahan di program studi Psikologi, Fakultas Psikologi UIN Suska Riau dengan metode analisis AKPK. Tabel2.1. Analisis isu di Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Isu Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi ujian tugas akhir Kesulitan mahasiswa tingkat akhir dalam menghafal dan menyetorkan surat AlQur’an yang telah dihafalnya. Masih ada mahasiswa yang belum bisa menggunakan microsoft office Mahasiswa tingkat akhir terlambat lulus, karena kurangnya kemampuan dalam menulis skripsi Pembelajaran yang monoton membuat mahasiswa bosan Masih rendahnya pemahaman mahasiswa dalam metode penelitian sehingga kesulitan dalam menentukan penelitian yang tepat pada tugas akhir Kurangnya motivasi mahasiswa tingkat akhir untuk segera menyelesaikan studinya Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc A (1-5) K (1-5) P (1-5) K (1-5) Jml Pering kat 4 5 5 5 19 1 3 3 3 4 13 6 4 3 4 5 16 3 4 4 3 3 14 5 3 3 3 3 12 7 5 5 4 4 18 2 3 5 4 3 15 4 21 Dengan menggunakan analisis AKPK, didapatkanlah point isu tertinggi pada permasalahan kemampuan dasar mahasiswa belum merata, karena latar belakang yang berbeda-beda. Untuk melihat apakah isu yang terpilih benar-benar berkualitas, maka dilakukan tahapan analisis berikutnya yaitu analisis USG, dimana : U : S : G : Urgency (seberapa mendesak isu tersebut, di analisi dan ditindaklanjuti) Seriousness (Seberapa serius isu itu di bahas dan dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan isu tersebut) Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut ) Berikut ini adalah analisis isu terpilih di AKPK yang kemudian dianalisis kembali dengan metode USG, seperti yang terlihat di Tabel 2. Tabel 2.2. Analisis lanjutan dengan menggunakan metode USG Penilaian No 1. 2. 3. Masalah Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi ujian tugas akhir Masih rendahnya pemahaman mahasiswa dalam metode penelitian sehingga kesulitan dalam menentukan penelitian yang tepat pada tugas akhir Masih ada mahasiswa yang belum bisa menggunakan microsoft office Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc U (1-5) Kriteria S G (1-5) (1-5) Jum lah Pering kat 5 5 5 15 1 4 4 4 12 2 4 4 3 11 3 22 2. 4. Argumentasi Terhadap Core-Issue yang Dipilih Presentasi ujian akhir merupakan tahapan yang harus dilalui oleh mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya. Namun, saat presentasi mereka banyak mendapatkan kendala seperti tidak mampu menggunakan infokus saat presentasi dan rendahnya kemampuan mereka saat presentasi menyajikan hasil skripsinya. Penulis mendapati di lapangan, banyak keluhan dari mahasiswa kepada bagian umum fakultas tentang infokus yang rusak. Namun saat penulis survei terdapat beberapa temuan: 1) dari 18 infokus yang disediakan di fakultas hanya 1 infokus yang rusak; 2) terdapat beberapa kabel VGA yang rusak; 2) kesalahan dalam menghubungkan kabel VGA antara infokus dengan laptop; 4) ketidaktahuan mahasiswa dalam menampilkan slide show power point pada infokus. Artinya, masalah yang diidentifikasi adalah rendahnya pemahaman mahasiswa dalam menggunakan alat multimedia. Kemudian, saat melakukan presentasi ujian akhir, mereka melakukannya dengan monoton, tidak menarik karena tampilan power point yang tidak bagus dan cara penyampaian presentasi yang biasa. Maka perlu dilakukan kegiatan dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai penggunaan alat multimedia, mengajarkan cara pembuatan slide presentasi yang menarik dan melakukan presentasi dengan memukau audiens. 2. 5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1. Akuntabilitas Akuntabilitas memiliki makna yang berbeda dengan responsibilitas. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab sedangkan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 23 Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu menyediakan kontrol demokratis (Peran mencegah korupsi dan penyalahgunaan Demokratis); untuk kekuasaan (Peran Konstitusional); dan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas. Dalam Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban terhadap masyarakat luas. Untuk mewujudkan organisasi sektor publik yang akuntabel, mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. Akuntabilitas tidak akan terwujud tanpa adanya alat akuntabilitas yaitu berupa Perencanaan strategis, kontrak kinerja dan laporan kinerja. Selain itu, ada beberapa Aspek Akuntabilitas, yaitu : a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 24 b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented) Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap individu/kelompok/ institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal. c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences) Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi. e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 25 Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan yaitu: 1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi. 3) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. 4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. 5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. 6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. 7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. 8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. 9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir. Dengan tercapainya indikator akuntabilitas tersebut, maka akan tercipta lingkungan kerja yang akuntabel. 2. Nasionalisme Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 26 Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air yang tercermin pada wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya. Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya (Chauvinisme). Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilainilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 27 2) Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata. Selain kehendak hidup bersama, keberasaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi ancaman yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya. Ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia. 4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 28 Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Ada tiga prasyarat dalam pemerintahan yang demokratis, yaitu : (1) kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang diperintah; (2) kekuasaan itu harus dibatasi; dan (3) pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien. 5) Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945. Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain : (a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan; (b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan; dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. 3. Etika Publik Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 29 keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut (Catalano, 1991). Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilainilai dan norma-norma luhur. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan UU ASN, kode etik ASN ada 12 yaitu : 1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas. 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin. 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan. 4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan. 6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara. 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. 8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 30 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan. 10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain. 11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN. 12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Selain itu, nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut : 1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila. 2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945. 3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. 4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. 5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. 6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. 7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik. 8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah. 9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. 10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. 11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. 12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. 14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 31 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan. 2) Efisien ` Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur. 3) Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 32 layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. 4) Mutu Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11), yaitu : a). Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; b). Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan; c). Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap; d). Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya; e). Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. 5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 33 kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Jujur Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang. 2) Peduli Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. 3) Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat. 4) Disiplin Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 34 yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah. 5) Tanggung Jawab Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista. 6) Kerja Keras Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat. 7) Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. 8) Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. 9) Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 35 2. 6. Matrix Rancangan Aktualisasi Berikut ini matrix rancangan aktualisasi di Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Tabel 2. 3. Matrix Rancangan Aktualisasi Matrix Rancangan Aktualisasi Unit Kerja : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Identifikasi isu : 1. Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi ujian tugas akhir. 2. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir dalam menghafal dan menyetorkan surat Al-Qur’an yang telah dihafalnya. 3. Masih ada mahasiswa yang belum bisa menggunakan microsoft office. 4. Mahasiswa tingkat akhir terlambat lulus, karena kurangnya kemampuan dalam menulis skripsi. 5. Pembelajaran yang monoton membuat mahasiswa bosan 6. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir dalam menghafal dan menyetorkan hafalan Al-Quran yang telah dihafalnya. 7. Kurangnya motivasi mahasiswa tingkat akhir untuk segera menyelesaikan studinya Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 36 Isu yang diangkat : Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi ujian tugas akhir . Gagasan pemecahan isu : Peningkatan Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan alat multimedia dan menyajikan presentasi yang menarik saat ujian tugas akhir. Tabel 2. 4. Keterkaitan kegiatan, tahapan, output dengan nilai-nilai dasar PNS No. 1. Kegiatan Mengusulkan kepada bag. Umum Fakultas agar dapat mengganti kabel VGA yang rusak Tahapan Output/Hasil - Menyampaika - Kabag n masalah Umum yang mengetahui sebenarnya masalah kepada yang Kabag. Umum sebenarnya bahwa bukan - Pengadaan infokusnya kabel VGA yang rusak baru melainkan hanya kabel VGA yang rusak. - Mengusulkan agar pengadaan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan WoG Koordinasi antara dosen dan Kabag Umum Komitmen Mutu Solusi yang efektif tanpa harus mengganti Infokus, dengan tetap mengedepankan mutu yang berkualitas Etika Publik Menjalankan kode etik sesuai dengan tugas dan perintah Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi Organisasi Koordinasi dengan kabag Umum demi terwujudnya fasilitas kampus yang baik dan berkualitas Kontribusi Time Pencapaian Schedule Penguatan (Penjadwala nilai-nilai n) organisasi Sesuai dengan Pekan ke III nilai 5 budaya September kerja 2019 kementerian agama Republik Indonesia yaitu integritas, profesionalitas dan inovasi dengan bersikap terbuka dan memberi masukan yang konstruktif 37 kabel VGA yang baru dan bagus 2. Mengkoordina - Membuat sikan program surat peningkatan permohonan Kemampuan mengadakan mahasiswa program dalam pelatihan menggunakan menggunakan alat multimedia alat dan multimedia menyajikan dan presentasi menyajikan yang menarik presentasi saat ujian yang menarik tugas akhir ke saat ujian pihak dekanat akhir (Dekan, WD I - Menemui dan Kaprodi Dekan dan WD Psikologi) I - Memohon izin untuk Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc atasan. Akuntabilitas Usulan untuk pengadaan barang yang sesuai dengan prosedur dan menyerahkan pengadaan kepada yang berwenang Izin dari Dekan untuk pelaksanaan kegiatan Surat izin dekan untuk pelaksanaan kegiatan. Dokumentasi WoG Koordinasi antara dosen dan dekan Etika Publik Menjalankan kode etik sesuai dengan tugas dan perintah atasan. Akuntabilitas Usulan untuk pembuatan program tahap pembelajaran bersama ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaba n seorang dosen terhadap mahasiswanya agar mahasiswa tersebut Koordinasi dengan dekan demi terwujudnya penyelenggara an pelatihan yang berkualitas Sesuai dengan Pekan ke III nilai 5 budaya September kerja 2019 kementerian agama Republik Indonesia yaitu integritas dan profesionalitas dengan bersikap terbuka dan menerima masukan yang konstruktif 38 pelaksanaan kegiatan. 3. Membuat - Memberi pelatihan materi pengenalan Pengenalan dan alat yang penggunaan dapat alat multimedia dijadikan presentasi multimedia kepada dalam mahasiswa presentasi - Mengajarkan bagaimana memasang &/ menggunakan alat multimedia - Praktek penggunaan alat multimedia Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc Mahasiswa mampu mengunakan multimedia presentasi dengan baik dan tepat. tidak mengalami kesulitan dalam perkuliahan. Nasionalisme Lebih mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan. Komitmen mutu Berorientasi pada pemahaman dan kemampuan mahasiswa yang nantinya mampu mengoperasikan alat multimedia dalam presentasi. Etika Publik Semua mahasiswa memperoleh materi yang sama tanpa membeda-bedakan ras dan golongan. Pelayanan Publik Memberikan materi dengan sikap baik, penuh keramahan dan adil. Melayani pertanyaan mahasiswa dengan Sesuai dengan visi dan misi fakultas Psikologi yaitu untuk mewujudkan intelektual yang berkualitas Nilai budaya kerja yaitu profesionalitas dengan melakukan pekerjaan dengan disiplin dan bersungguhsungguh Pekan ke IV September 2019 39 4. Membuat Pelatihan Pembuatan Power point yang menarik untuk presentasi - Memberi - Mahasiswa materi memahami pembuatan substansi pembuatan dalam power point pembuatan yang menarik slide - Praktek/hands presentasi on dalam - Mahasiswa pembuatan mampu slide membuat presentasi presentasi - Membuat Ice yang beraking agar menarik mahasiswa tidak bosan 5. Membuat Pelatihan cara menyampaika n presentasi - Memberi - Mahasiswa materi tentang memahami taknik making teori public stage / public speaking Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc sebaik-baiknya. Komitmen mutu Berorientasi pada pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam mempuat slide presentasi yang menarik yang nantinya akan meraeka tampilkan dalam presentasi. Etika Publik Semua mahasiswa memperoleh materi yang sama tanpa membeda-bedakan ras dan golongan. Pelayanan Publik Memberikan materi dengan sikap baik, penuh keramahan dan adil. Melayani pertanyaan mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Komitmen mutu Berorientasi pada pemahaman dan kemampuan Sesuai dengan visi dan misi fakultas Psikologi yaitu untuk mewujudkan intelektual yang berkualitas Nilai budaya kerja yaitu profesionalitas dengan melakukan pekerjaan dengan disiplin dan bersungguhsungguh Pekan ke I Oktober 2019 Sesuai dengan visi dan misi fakultas Psikologi yaitu Nilai budaya kerja yaitu profesionalitas dengan Pekan ke II Oktober 2019 40 (making stage) yang menarik. speaking kepada mahasiswa - Praktek presentasi - Membuat Ice beraking agar mahasiswa tidak bosan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc - Mahasiswa mampu melakukan presentasi yang dengan baik dan menarik mahasiswa dalam melakukan presentasi yang menarik yang nantinya akan meraeka tampilkan saat ujian akhir. Etika Publik Semua mahasiswa memperoleh materi yang sama tanpa membeda-bedakan ras dan golongan. Pelayanan Publik Memberikan materi dengan sikap baik, penuh keramahan dan adil. Melayani pertanyaan mahasiswa dengan sebaik-baiknya. untuk mewujudkan intelektual yang berkualitas melakukan pekerjaan dengan disiplin dan bersungguhsungguh 41 2. 7. Jadwal Kegiatan Berikut ini jadwal kegiatan pelaksanaan program tahap pembelajaran bersama (Matrikulasi) matematika dasar di fakultas Psikologi UIN Suska Riau. Tabel 2. 5. Jadwal kegiatan pelaksanaan program tahap pembelajaran bersama (Matrikulasi) No. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Mengusulkan kepada bag. Umum Fakultas agar dapat mengganti kabel VGA yang rusak Mengkoordinasikan program peningkatan Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan alat multimedia dan menyajikan presentasi yang menarik saat ujian tugas akhir ke pihak dekanat (Dekan, WD I dan Kaprodi Psikologi) Membuat pelatihan pengenalan dan penggunaan alat multimedia presentasi kepada mahasiswa Membuat Pelatihan Pembuatan Power point yang menarik untuk presentasi Membuat Pelatihan cara menyampaikan presentasi (making stage) yang menarik. Jadwal 17 – 18 September 2019 17 – 20 September 2019 20 – 27 September 2019 28 September – 4 Oktober 2019 5 – 10 Oktober 2019 2. 8. Kendala dan Antisipasi Kendala : 1. Kesulitan mendapatkan informasi tentang mahasiswa baru. 2. Susahnya mencari jadwal yang pas. 3. Adanya tugas lain dari instansi 4. Ada mahasiswa yang tidak selalu hadir Antisipasi : 1. Mencari informasi tentang mahasiswa baru melalui berbagai sumber. Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 42 2. Menyepakati jadwal jauh-jauh hari. 3. Mengerjakan semua tugas dengan disiplin dan tepat waktu. 4. Menghubungi mahasiswa bersangkutan Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 43 DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc 44