Uploaded by saipul.alsukri

Laporan Rancangan Aktualisasi Marizal

advertisement
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN
OPTIMALISASI AKUN GOOGLE SCHOLAR DAN SINTA BAGI DOSEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SUSKA RIAU
Oleh: Saipul Al Sukri, M.Si.
NIP. 19860108 201903 1 007
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. III Calon Dosen
Angkatan VI
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA ADMINISTRASI
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN PADANG
TAHUN 2019
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON DOSEN
Nama
: M. Marizal, M.Sc
NIP.
: 19880320 201903 1 006
Unit Kerja
: Fakultas Psikologi
Telah Disetujui
Pada hari kamis,Tanggal 1 Oktober 2018
Pembimbing
Mentor
Aprianto, S.Ag., M.A
NIP.10000002
NIP. 19830625 200801 1 008
Mengetahui,
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang
Drs. H. Khoirul Amani, M.A
NIP.19641214 199301 1 001
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON DOSEN
Nama
: M. Marizal, M.Sc
NIP.
: 19880320 201903 1 006
Unit Kerja
: Fakultas Psikologi
Telah Diuji di depan Penguji
Pada hari Kamis,Tanggal 11 Oktober 2018
Penguji,
Dr. Ikhwan Matondang, SH., M.Ag
NIP. 19700718 199503 1 001
Mengetahui,
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Padang
Drs. H. Khoirul Amani, M.A
NIP.19641214 199301 1 001
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanawata’ala atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Shalawat dan salam tak lupa pula disampaikan kepada junjungan kita,
yakninya Nabi Besar Muhammd Salallahu’alaihi wasalam.
Tulisan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan pelatihan Latsar golongan III
di Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Drs. H. Eldison, M.Pd.I selaku coach yang telah memberi
pertimbangan dan masukan. Selain itu, Penulis juga menyampaikan
terima
kasih
yang
sebesar-besarnya
kepada
Bapak
Dr.
Harris
Simaremare, ST., M.T selaku mentor dan Wakil Dekan I Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah
meluangkan waktu untuk penulis.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak memerlukan banyak penyempurnaan. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran
serta kritik yang kiranya dapat membantu penyempurnaan tulisan ini.
Penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat bagi semua.
Padang, 10 Oktober 2018
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
4
M. Marizal, M.Sc
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ................................................................................ 1
Lembar Pengesahan ................................................................................ 2
Kata Pengantar ........................................................................................ 3
Daftar Isi ................................................................................................... 4
Daftar Tabel .............................................................................................. 6
BAB IPendahuluan................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 7
1.2. Tujuan dan Manfaat .............................................................. . 8
1.6. Ruang Lingkup ....................................................................... 9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 10
2.1. Deskripsi Organisasi ............................................................. 10
2.1.1. Gambaran Umum UIN Suska Riau ................................. 10
2.1.2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi UIN Suska Riau .............. 13
2.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau13
2.1.4. Struktur Organisasi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau 16
2.2. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi ............... 17
2.3. Analisis Isu ............................................................................. 19
2.4. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ............................ 20
2.5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ................................................. 22
2.6. Matrix Rancangan .................................................................. 35
2.7. Jadwal Kegiatan ..................................................................... 42
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
5
2.8. Kendala dan Antisipasi ........................................................... 42
BAB III Realisasi Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 80
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
6
Daftar Tabel
Tabel 2.1Analisis isu dengan metode AKPK............................................ 20
Tabel 2.2 Analisis isu dengan metode USG ............................................ 21
Tabel 2.3 Matriks rancangan aktualisasi ................................................. 35
Tabel 2.4Keterkaitan kegiatan, tahapan dengan ANEKA ........................ 36
Tabel 2.5 Jadwal kegiatan ....................................................................... 42
Tabel 3.1 Jadwal rancangan aktualisasi kegiatan.................................... 43
Tabel 3.2 Gambaran realisasi rancangan kegiatan ................................ 46
Tabel 3.3 Uraian kegiatan yang telah dilaksanakan ................................ 47
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
7
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Undang-undang No.5 Tahun 2014 yang mengatur
tentang
Aparatur Sipil Negara mengamanatkan perlu dibangunnya Aparatur Sipil
Negara yang berintegritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Oleh sebab itu, Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan
dan pelatihan dalam hal ini Latsar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)
untuk
membangun
integritas
moral,
kejujuran,
karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III, LAN mengkolaborasikan beberapa
mata pelatihan yaitu pembelajaran agenda sikap dan prilaku bela negara
dengan materi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, analisis
isu kontemporer dan kesiapan bela negara, selain itu, CPNS juga
mendapatkan pembelajaran dari mata pelatihan nilai-nilai dasar PNS yang
lebih dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang di akhiri dengan Studi Lapangan
Ke UIN Imam Bonjol Padang. Selain itu, LAN juga melakukan terobosan
untuk membentuk karakter PNS yang mampu berpikir kritis terhadap
konsep dan praktik penyelenggaraan pemerintah dengan memberi mata
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
8
pelatihan manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government
dan juga studi lapangan ke IAIN Bukittinggi. Untuk aktualisasi dari semua
mata pelatihan, LAN membuat agenda Habituasi dengan merancang
Aktualisasi dan meimplementasikannya di tempat kerja.
Dosen termasuk bagian penting dari profesi PNS yang memiliki
tugas mulia di Perguruan Tinggi dengan tugas
pokoknya yaitu
Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian. Ketiga tugas pokok tersebut
disebut dengan tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan tri dharma di
perguruan tinggi tersebut harus dilaksanakan dengan integritas yang
tinggi, profesional dan bebas dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Dalam laporan ini, penulis melakukan aktualisasi dan habituasi di
tempat kerja penulis yaitu di kampus Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim, tepatnya di Fakultas Psikologi.
1. 2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilakukannya aktualisai ini adalah untuk menerapkan nilainilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi di lingkungan kampus UIN Suska Riau.
Manfaat pelaksanaan aktualisasi ini dapat dibagi menjadi dua
kelompok :
1. Pribadi
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN akan membangun dan
membentuk
pribadi
yang
berkomitmen,
profesional
dan
bertanggung jawab terhadap tugas sebagai seorang Dosen.
2. Instansi tempat bertugas
Komitmen kerja dan jiwa profesionalisme yang terbentuk dalam diri
ASN dapat mendorong pencapaian visi dan misi instansti tempat
bertugas yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Stakeholder
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
9
Manfaat Aktualisasi ini juga dirasakan oleh stakeholder, dalam hal
ini adalah Mahasiswa.
1. 3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dilakukannya aktualisasi ini adalah di Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2. 1. Deskripsi Organisasi
2.1.1. Gambaran Umum UIN Suska Riau
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau
merupakan hasil pengembangan/ peningkatan status pendidikan dari
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sulthan Syarif Qasim Pekanbaru yang
secara resmi dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 2
Tahun 2005 tanggal 4 Januari 2005 tentang Perubahan IAIN Sulthan
Syarif Qasim Pekanbaru menjadi UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan
diresmikan pada 9 Februari 2005 oleh Presiden RI, Bapak Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono. Sebagai tindak lanjut perubahan status ini, Menteri
Agama RI menetapkan Organisasi dan Tata kerja UIN Suska Riau
berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005 tanggal 4
April 2005.
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Syarif Qasim (IAIN Susqa)
Pekanbaru sebagai cikal bakal UIN Suska Riau, didirikan pada tanggal 19
September 1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia No. 194 Tahun 1970. Institut ini diresmikan berdirinya oleh
Menteri Agama Republik Indonesia K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 19
September 1970 berupa penandatanganan piagam dan pelantikan Rektor
yang pertama, Prof. H. Ilyas Muhammad Ali.
IAIN Susqa ini pada mulanya berasal dari beberapa Fakultas dari
Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang kemudian dinegerikan, yaitu
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Riau di Pekanbaru, Fakultas Syariah
Universitas Islam Riau di Tembilahan, dan Fakultas Ushuluddin Mesjid
Agung An-Nur Pekanbaru.
Dengan persetujuan Pemerintah Daerah, maka Institut Agama
Islam Negeri Pekanbaru ini diberi nama dengan Sulthan Syarif Qasim,
yaitu nama Sulthan Kerajaan Siak Sri Indrapura ke-12 atau terakhir, yang
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
11
juga nama pejuang nasional asal Riau. Pengambilan nama ini mengingat
jasa-jasa dan pengabdian beliau terhadap negeri, termasuk di bidang
pendidikan.
IAIN Susqa Pekanbaru ini mengambil tempat kuliah pada mulanya
di bekas sekolah Cina di Jl. Cempaka, sekarang bernama Jl. Teratai,
kemudian dipindahkan ke masjid Agung An-Nur. Lalu pada tahun 1973,
barulah IAIN Susqa menempati kampus Jl. Pelajar (Jl. K.H. Ahmad
Dahlan sekarang). Bangunan pertama seluas 840 m2 yang terletak di atas
tanah berukuran 3,65 Ha dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah
dan diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Riau, Arifin Achmad, pada tanggal 19 Juni 1973.
Ketika didirikan, IAIN Susqa hanya terdiri atas tiga Fakultas, yaitu
Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, dan Fakultas Ushuluddin. Namun
sejak tahun 1998, IAIN Susqa mengembangkan diri dengan membuka
Fakultas Dakwah. Fakultas ini didirikan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia No. 104 Tahun 1998 tanggal 24
Pebruari 1998. Fakultas ini pada mulanya berasal dari Jurusan Dakwah
yang ada pada Fakultas Ushuluddin. Pada tahun 1997 telah berdiri pula
Program Pascasarjana/PPs IAIN SUSQA Pekanbaru.
Keinginan untuk memperluas bidang kajian di IAIN Sulthan Syarif
Qasim Pekanbaru muncul melalui Seminar Cendikiawan Muslim (1985),
Seminar Budaya Kerja dalam Perspektif Islam (1987), dan dialog ulama
serta cendikiawan se-Propinsi Riau. Tiga tahun berturut-turut (1996, 1997,
1998) melahirkan rekomendasi: Agar IAIN Sulthan Syarif Qasim
Pekanbaru membuka program studi baru (umum). Melalui keputusan
rapat senat IAIN Susqa tanggal 9 September 1998 yang menetapkan
perubahan status IAIN Susqa menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)
Sultan Syarif Kasim Riau, maka dilakukan persiapan secara bertahap.
Mulai pada tahun akademik 1998/1999 telah dibuka beberapa
program studi umum pada beberapa fakultas, seperti program studi
Psikologi pada Fakultas Tarbiyah, program studi Manajemen dan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
12
Manajemen Perusahaan pada Fakultas Syari’ah, dan program studi Ilmu
Komunikasi pada Fakultas Dakwah. Pada tahun akademik 1999/2000
IAIN Suska telah pula membuka Program Studi Teknik Informatika. Satu
tahun kemudian, tepatnya tahun akademik 2000/2001, dibuka pula
Program Studi Psikologi. Kedua program studi terakhir ini untuk
sementara ditempatkan di bawah administrasi Fakultas Dakwah.
Pada tahun akademik 2002/2003 program studi umum yang ada
pada fakultas diatas dan ditambah beberapa program studi baru,
ditingkatkan menjadi fakultas yang berdiri sendiri. Fakultas-fakultas
tersebut adalah Fakultas Psikologi dengan Jurusan/Program Studi Teknik
Informatika, Psikologi, Sistem Informasi, dan Matematika; Fakultas
Psikologi dengan Jurusan/Program Studi Psikologi; Fakultas Ekonomi dan
Ilmu
Sosial
dengan
Program
Studi
Manajemen,
Akuntansi
dan
Manajemen Perusahaan Diploma III; dan Fakultas Peternakan dengan
Program Studi Ilmu Ternak dengan konsentrasi Teknologi Produksi
Ternak, Teknologi Hasil Ternak dan Teknologi Pakan dan Nutrisi.
Dengan demikian, pada tahun akademik 2002/2003, IAIN Susqa
sebagai persiapan UIN Suska Riau telah mempunyai 8 fakultas, yaitu:
Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ushuluddin, Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Psikologi,
Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Peternakan.
Peningkatan
status
IAIN
menjadi
UIN
dimaksudkan
untuk
menghasilkan sarjana muslim yang mampu menguasai, mengembangkan,
dan menerapkan ilmu ke-Islaman, ilmu pengetahuan dan teknologi secara
intergral, sekaligus menghilangkan pandangan dikhotomi antara ilmu
keislaman dan ilmu umum.
Pengembangan UIN Suska tidak hanya dilakukan pada bidang
akademik semata, seperti melalui pembukaan fakultas-fakultas dan
program-program studi baru, tapi juga diarahkan pada pengembangan di
bidang fisik, sarana, dan prasarana. Dewasa ini UIN Suska telah
mempunyai lahan kampus seluas 84,15 Ha yang terdiri atas 3,65 Ha di Jl.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
13
K.H. Ahmad Dahlan dan 80,50 Ha di Km. 15 Jl. Soebrantas Simpangbaru
Panam Pekanbaru.
Lahan kampus di Km 15 Jl. H.R. Soebrantas tersebut dibebaskan
pada tahun 1981/1982 mulanya seluas 60 Ha dan diperluas pada tahun
2003-2006 menjadi 80,50 Ha. Pada tahun 1995/1996 pembangunan fisik
di lahan ini telah dimulai dan telah berhasil membangun gedung seluas
5.760 m2 untuk 70 lokal ruang kuliah.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau dan Peraturan Menteri
Agama RI Nomor 56 Tahun 2006 tentang Perubahan atas PMA RI No. 8
Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Suska Riau, maka
UIN Suska Riau memiliki 8 fakultas, yaitu: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ushuluddin,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas
Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, dan Fakultas Pertanian dan
Peternakan.
2.1.2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi UIN Suska Riau
Visi UIN Suska Riau
“Visi UIN Suska Riau adalah terwujudnya Universitas Islam Negeri
sebagai lembaga pendidikan tinggi pilihan utama pada tingkat dunia yang
mengembangkan ajaran Islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni
secara integral pada tahun 2023”.
Misi UIN Suska Riau
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk melahirkan
sumber daya manusia yang berkualitas secara akademik dan
profesional serta memiliki integritas pribadi sebagai sarjana muslim;
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
14
2. Menyelenggarakan
mengembangkan
penelitian
ilmu
dan
pengetahuan,
pengkajian
untuk
teknologi, dan/atau
seni
dengan menggunakan paradigma Islami;
3. Menyelenggarakan
pengabdian
kepada
masyarakat
dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau seni dengan
menggunakan paradigma Islami;
4. Menyelenggarakan tatapamong perguruan tinggi yang otonom,
akuntabel, dan trasnparan yang menjamin peningkatan kualitas
berkelajutan.
Tujuan UIN Suska Riau
1. Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan serta keunggulan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan,
menciptakan
ilmu
pegetahuan,
teknologi,
dan/atau
seni
yang
bernafaskan Islam;
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu agama Islam, ilmu
pengetahuan,
teknologi,
dan/atau
seni
serta
mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan martabat dan taraf kehidupan
masyarakat serta memperkaya kebudayaan nasional;
3. Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul berkelas
dunia;
4. Menghasilkan
kinerja
institusi
yang
efektif
untuk
menjamin
pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang
berkelanjutan.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
15
Nilai Organisasi
Nilai Organisasi yang dianut oleh Kampus UIN Suska Riau
mengacu kepada lima nilai budaya kerja kementerian agama Republik
Indonesia, yaitu :
1.Integritas
2. Profesionalitas
3. Inovasi
4. Tanggungjawab
5. Keteladanan
2.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Berikut ini adalah visi, misi dan tujuan Fakultas Psikologi UIN Suska
Riau :
Visi Fakultas Psikologi :
“Terwujudnya
Fakultas
Psikologi
sebagai
fakultas
yang
menyelenggarakan pendidikan integrasi sains dan islam, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, yang berkualitas pada tahun 2033.”
Misi Fakultas Psikologi :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berkualitas yang
mengintegrasikan antara sains, teknologi dan Islam.
2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas di bidang Psikologi,
yang
mampu
mendukung
pada
kegiatan
pelayanan
kepada
masyarakat yang berkualitas.
3. Menyelenggarakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat
yang berkualitas, sehingga mampu memberikan pendampingan
kepada masyarakat, terutama pada penyelesaian permasalahan
keislaman.
Tujuan Fakultas Psikologi
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
16
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan disertai keimanan Islam
yang kuat.
2. Menghasilkan penelitian berkualitas yang mampu mendukung pada
kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas.
3. Terwujudnya
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
berkualitas, melalui penerapan pengetahuan dan hasil penelitian
Psikologi, sehingga mampu memberikan pendampingan kepada
masyarakat, terutama pada penyelesaian permasalahan keislaman.
2.1.4. Struktur Organisasi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Senat Fakultas
Wakil Dekan I
Bid. Akademik dan Pembangunan
Institusi
Dekan Fakultas Psikologi
Prof. DR. Hairunas. M.Ag
Wakil Dekan II
Bid. Administrasi Umum
dan Keuangan
Wakil Dekan III
Bid. Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Kabag Tata Usaha
Kasubag Akademik
Dan Kemahasiswaan
Program Studi
Ketua Prodi Psikologi
Kasubag Administrasi
Umum
Laboratorium
Jabatan Fungsional
Gambar 1. Struktur Organisasi Fak. Psikologi UIN Suska Riau
2. 2. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Perguruan Tinggi
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
17
Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Ada tiga
keterampilan penting yang dibutuhkan dalam menetapkan isu, yaitu
kemampuan environmental scanning (Peduli terhadap masalah organisasi
dan mampu memetakan hubungan causalitas), Problem Solving (mampu
mengembangkan dan memilih alternatif dan mampu memetakan faktor
terkait perannya masing-masing), Analysis (mampu mengidentifikasi
dampak,
manfaat
dan
pilihan
kebijakan/program/kegiatan/tahapan
kegiatan).
Berikut ini deskripsi isu/situasi problematik di Prodi Psikologi
Fakultas Psikologi UIN Suska Riau :
1. Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan
multimedia pada presentasi ujian tugas akhir
Presentasi ujian akhir merupakan tahapan yang harus dilalui oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya. Namun, saat presentasi
mereka banyak mendapatkan kendala seperti tidak mampu menggunakan
infokus saat presentasi dan rendahnya kemampuan mereka saat
presentasi menyajikan hasil skripsinya.
2. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir dalam menghafal dan menyetorkan
surat Al-Qur’an yang telah dihafalnya.
Sebagai prasyarat kelulusan, mahasiswa tingkat akhir wajib
menyetorkan
hafalannya.
Namun
faktanya
mahasiswa
mengalami
kesulitan dalam proses menghafal dan menyetorkan hafalannya. Oleh
sebab itu, diperlukan bimbingan untuk mahasiswa yang menyetorkan
hafalan tersebut.
Sebagai prasyarat kelulusan, mahasiswa tingkat akhir wajib
menyetorkan
hafalannya.
Namun
faktanya
mahasiswa
mengalami
kesulitan dalam proses menghafal dan menyetorkan hafalannya. Oleh
sebab itu, diperlukan bimbingan untuk mahasiswa yang menyetorkan
hafalan tersebut
3. Masih ada mahasiswa yang belum pandai mengoperasikan microsoft
office.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
18
Tidak dapat dimungkiri, perkembangan teknologi komputer semakin
pesat dari tahun ke tahun, tapi tidak semua orang bisa mengoperasikan
komputer, terutama mahasiswa pada fakultas Psikologi. Masih ada
mahasiswa yang belum bisa mengoperasikan komputer terutama
microsoft office sehingga menghambat mahasiswa tersebut untuk
melakukan tugas-tugas perkuliahan yang umumnya menggunakan
komputer atau laptop.
4. Mahasiswa
tingkat
akhir
terlambat
lulus
karena
kurangnya
kemampuan dalam menulis skripsi.
Menyelesaikan skripsi sangat erat kaitannya dengan kegiatan
menulis, seperti yang kita ketahui menulis merupakan keterampilan
berbahasa yang masih menjadi masalah dinegeri kita. Keterampilan
menulis memang tidak bisa muncul dengan serta merta, dibutuhkan
perpaduan dan kerjasama antara talenta manusia dengan wawasan
berbahasa. Skripsi atau karya ilmiah lainnya, memang dianggap menjadi
suatu yang menakutkan bagi mahasiswa, karena merupakan prasyarat
akhir sebelum wisuda. Oleh sebab itu perlu diadakan pelatihan menulis
bagi mahasiswa tingkat akhir.
5. Pembelajaran yang monoton membuat mahasiswa bosan.
Bagi mahasiswa, mata kuliah yang berat dan membosankan
kadang-kadang menjadi momok yang menakutkan. Rasa bosan ini juga
disebabkan karena faktor pembelajaran yang monoton dan satu arah.
Pada akhirnya, mahasiswa merasa tidak mendapatkan apa-apa dari
perkuliahan tersebut. Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa bosan
tersebut dibutuhkan kreatifitas dosen untuk membuat perkuliahan menjadi
lebih menyenangkan sehingga materi kuliah dapat disampaikan dengan
baik. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
6. Masih rendahnya pemahaman mahasiswa dalam metode penelitian
sehingga kesulitan dalam menentukan penelitian yang tepat pada
tugas akhir.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
19
Tugas Akhir merupakan syarat dalam menyelesaikan pendidikan
strata 1. Mahasiswa dituntuk untuk melakukan penelitian yang bagus,
menarik dan memiliki novelty. Namun, mahasiswa masih kesulitan dalam
merancang penelitian yang baik dan benar karena terkenda dengan
kemampuan memahami metode suatu penelitian. Padalah, prodi telah
menyediakan mata kuliah metode penelitian tersebut.
7. Kurangnya
motivasi
mahasiswa
tingkat
akhir
untuk
segera
menyelesaikan studinya.
Salah satu penyebab utama banyaknya jumlah mahasiswa
semester 14 adalah karena kurangnya motivasi mahasiswa dalam
pengerjaan tugas akhir (Skripsi). oleh sebab itu, diperlukan komunitas
yang memotivasi mahasiswa tersebut untuk segera menyelesaikan tugas
akhirnya.
8. 3. Analisis Isu
Dari tujuh isu yang dijabarkan diatas, maka perlu dilakukan analisis
terhadap
semua
permasalahan
isu.
apa
Analisis
yang
paling
isu
ini
urgen
diperlukan
dan
layak
untuk
untuk
memilih
segera
diselesaikan. Analisis isu ini dilakukan dengan menggunakan metode
AKPK ( Aktual, Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan ).
Aktual
:
Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan.
Kekhalayakan:
Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
Problematik
Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
:
perlu dicari solusi sesegera mungkin.
Kelayakan
:
Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Berikut
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
20
Tabel Berikut ini adalah analisis isu/permasalahan di program studi
Psikologi, Fakultas Psikologi UIN Suska Riau dengan metode analisis
AKPK.
Tabel2.1. Analisis isu di Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi
UIN Suska Riau
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Isu
Masih rendahnya
kemampuan mahasiswa
dalam menggunakan
multimedia pada
presentasi ujian tugas
akhir
Kesulitan mahasiswa
tingkat akhir dalam
menghafal dan
menyetorkan surat AlQur’an yang telah
dihafalnya.
Masih ada mahasiswa
yang belum bisa
menggunakan microsoft
office
Mahasiswa tingkat akhir
terlambat lulus, karena
kurangnya kemampuan
dalam menulis skripsi
Pembelajaran yang
monoton membuat
mahasiswa bosan
Masih rendahnya
pemahaman mahasiswa
dalam metode penelitian
sehingga kesulitan
dalam menentukan
penelitian yang tepat
pada tugas akhir
Kurangnya motivasi
mahasiswa tingkat akhir
untuk segera
menyelesaikan studinya
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
A
(1-5)
K
(1-5)
P
(1-5)
K
(1-5)
Jml
Pering
kat
4
5
5
5
19
1
3
3
3
4
13
6
4
3
4
5
16
3
4
4
3
3
14
5
3
3
3
3
12
7
5
5
4
4
18
2
3
5
4
3
15
4
21
Dengan menggunakan analisis AKPK, didapatkanlah point isu
tertinggi pada permasalahan kemampuan dasar mahasiswa belum
merata, karena latar belakang yang berbeda-beda. Untuk melihat apakah
isu yang terpilih benar-benar berkualitas, maka dilakukan tahapan analisis
berikutnya yaitu analisis USG, dimana :
U
:
S
:
G
:
Urgency (seberapa mendesak isu tersebut, di analisi
dan ditindaklanjuti)
Seriousness (Seberapa serius isu itu di bahas dan
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan isu tersebut)
Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut )
Berikut ini adalah analisis isu terpilih di AKPK yang kemudian dianalisis
kembali dengan metode USG, seperti yang terlihat di Tabel 2.
Tabel 2.2. Analisis lanjutan dengan menggunakan metode USG
Penilaian
No
1.
2.
3.
Masalah
Masih rendahnya
kemampuan mahasiswa
dalam menggunakan
multimedia pada
presentasi ujian tugas
akhir
Masih rendahnya
pemahaman mahasiswa
dalam metode penelitian
sehingga kesulitan dalam
menentukan penelitian
yang tepat pada tugas
akhir
Masih ada mahasiswa
yang belum bisa
menggunakan microsoft
office
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
U
(1-5)
Kriteria
S
G
(1-5) (1-5)
Jum
lah
Pering
kat
5
5
5
15
1
4
4
4
12
2
4
4
3
11
3
22
2. 4. Argumentasi Terhadap Core-Issue yang Dipilih
Presentasi ujian akhir merupakan tahapan yang harus dilalui oleh
mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya. Namun, saat presentasi
mereka banyak mendapatkan kendala seperti tidak mampu menggunakan
infokus saat presentasi dan rendahnya kemampuan mereka saat
presentasi menyajikan hasil skripsinya.
Penulis mendapati di lapangan, banyak keluhan dari mahasiswa
kepada bagian umum fakultas tentang infokus yang rusak. Namun saat
penulis survei terdapat beberapa temuan: 1) dari 18 infokus yang
disediakan di fakultas hanya 1 infokus yang rusak; 2) terdapat beberapa
kabel VGA yang rusak; 2) kesalahan dalam menghubungkan kabel VGA
antara infokus dengan laptop; 4) ketidaktahuan mahasiswa dalam
menampilkan slide show power point pada infokus. Artinya, masalah yang
diidentifikasi
adalah
rendahnya
pemahaman
mahasiswa
dalam
menggunakan alat multimedia.
Kemudian,
saat
melakukan
presentasi
ujian
akhir,
mereka
melakukannya dengan monoton, tidak menarik karena tampilan power
point yang tidak bagus dan cara penyampaian presentasi yang biasa.
Maka
perlu
dilakukan
kegiatan
dalam
meningkatkan
pemahaman
mahasiswa mengenai penggunaan alat multimedia, mengajarkan cara
pembuatan slide presentasi yang menarik dan melakukan presentasi
dengan memukau audiens.
2. 5. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki makna yang berbeda dengan responsibilitas.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab sedangkan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
23
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007),
yaitu
menyediakan kontrol demokratis (Peran
mencegah
korupsi
dan
penyalahgunaan
Demokratis); untuk
kekuasaan
(Peran
Konstitusional); dan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas.
Dalam Undang-undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2)
Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini
harus
dilakukan
dengan
penuh
tanggung
jawab
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu akuntabilitas
vertikal
dan
akuntabilitas
horizontal.
Akuntabilitas
vertikal
adalah
pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi sedangkan
akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban terhadap masyarakat
luas. Untuk mewujudkan organisasi sektor publik yang akuntabel,
mekanisme
akuntabilitas
harus mengandung
dimensi akuntabilitas
kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan
akuntabilitas kebijakan. Akuntabilitas tidak akan terwujud tanpa adanya
alat akuntabilitas yaitu berupa Perencanaan strategis, kontrak kinerja dan
laporan kinerja.
Selain itu, ada beberapa Aspek Akuntabilitas, yaitu :
a. Akuntabilitas
adalah
sebuah
hubungan
(Accountability
is
a
relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan
bertanggung
jawab
memberikan
arahan
yang
memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
24
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam
konteks ini,
setiap individu/kelompok/ institusi dituntut untuk
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,
serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi
untuk mencapai hasil yang maksimal.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan
memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap
tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi,
serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang
telah dilakukan.
d. Akuntabilitas
memerlukan
konsekuensi
(Accountability
is
meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung
jawab,
dan
tanggung
jawab
menghasilkan
konsekuensi.
Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
e. Akuntabilitas
memperbaiki
kinerja
(Accountability
improves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja
PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam
pendekatan
akuntabilitas
yang
bersifat
proaktif
(proactive
accountability), akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan
dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan
evaluasi kinerja.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
25
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa
indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan yaitu:
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
Dengan tercapainya indikator akuntabilitas tersebut, maka akan
tercipta lingkungan kerja yang akuntabel.
2. Nasionalisme
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
26
Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air yang tercermin pada
wawasan kebangsaan. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang
bangsa indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak hanya
sekedar
wawasan
saja
tetapi
kemampuan
mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal
yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap
pegawai
ASN
memiliki
orientasi
berpikir
mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme
dalam
arti
sempit
merupakan
sikap
yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya (Chauvinisme). Dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara
sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru
mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan
berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilainilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang
terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan
persaudaraan.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
27
2) Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam
berarti
menjadi
pedoman
negara
dalam
memuliakan
nilai-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan
fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
memajukan
kesejahteraan
umum
dan
mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3) Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat
kebangsaan
adalah
mengakui
manusia
dalam
keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa
Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh
dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat,
yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup
bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
Selain kehendak hidup bersama, keberasaan bangsa Indonesia
juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan
itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah
darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur
masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong
royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan
Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi
ancaman yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi
secara positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya
khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya.
Ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung
tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
4) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
28
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi
pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan
dengan
landasan
kekeluargaan
dan
hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak.
Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Ada tiga prasyarat dalam
pemerintahan yang demokratis, yaitu : (1) kekuasaan pemerintah berasal
dari rakyat yang diperintah; (2) kekuasaan itu harus dibatasi; dan (3)
pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat
menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.
5) Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
rangka
mewujudkan
keadilan
sosial,
para
pendiri
bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain :
(a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan;
(b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan;
(c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang
diperlukan; dan
(d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi
semua orang.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
29
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut (Catalano, 1991).
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang
baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga
dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilainilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik ASN ada 12 yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
30
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Selain itu, nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
31
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
`
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya
pemborosan
sumber
daya,
penyalahgunaan
alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
32
layanan
publik
yang
berbeda
dari
sebelumnya,
bukan
sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11), yaitu :
a). Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b). Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
c). Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
d). Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;
e). Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
33
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa
menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga
dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih
terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan
membutuhkan uluran tangan.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani
tugasnya.
Kepatuhan
pada
prinsip
kebaikan
dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
34
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan
tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia
tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani
Seseorang
yang
memiliki
karakter
kuat
akan
memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
35
2. 6. Matrix Rancangan Aktualisasi
Berikut ini matrix rancangan aktualisasi di Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Tabel 2. 3. Matrix Rancangan Aktualisasi
Matrix Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja
:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
Identifikasi isu
:
1. Masih rendahnya kemampuan
mahasiswa dalam menggunakan
multimedia pada presentasi ujian tugas
akhir.
2. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir
dalam menghafal dan menyetorkan surat
Al-Qur’an yang telah dihafalnya.
3. Masih ada mahasiswa yang belum
bisa menggunakan microsoft office.
4. Mahasiswa tingkat akhir terlambat
lulus, karena kurangnya kemampuan
dalam menulis skripsi.
5. Pembelajaran yang monoton
membuat mahasiswa bosan
6. Kesulitan mahasiswa tingkat akhir
dalam menghafal dan menyetorkan
hafalan Al-Quran yang telah dihafalnya.
7. Kurangnya motivasi mahasiswa
tingkat akhir untuk segera
menyelesaikan studinya
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
36
Isu yang diangkat
: Masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam menggunakan multimedia pada presentasi
ujian tugas akhir .
Gagasan pemecahan isu
: Peningkatan Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan alat multimedia dan menyajikan
presentasi yang menarik saat ujian tugas akhir.
Tabel 2. 4. Keterkaitan kegiatan, tahapan, output dengan nilai-nilai dasar PNS
No.
1.
Kegiatan
Mengusulkan
kepada bag.
Umum
Fakultas agar
dapat
mengganti
kabel VGA
yang rusak
Tahapan
Output/Hasil
- Menyampaika - Kabag
n masalah
Umum
yang
mengetahui
sebenarnya
masalah
kepada
yang
Kabag. Umum sebenarnya
bahwa bukan - Pengadaan
infokusnya
kabel VGA
yang rusak
baru
melainkan
hanya kabel
VGA yang
rusak.
- Mengusulkan
agar
pengadaan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
WoG
Koordinasi antara
dosen dan Kabag
Umum
Komitmen Mutu
Solusi yang efektif
tanpa harus
mengganti Infokus,
dengan tetap
mengedepankan
mutu yang
berkualitas
Etika Publik
Menjalankan kode
etik sesuai dengan
tugas dan perintah
Kontribusi
Kegiatan
Pencapaian
Visi dan Misi
Organisasi
Koordinasi
dengan kabag
Umum demi
terwujudnya
fasilitas
kampus yang
baik dan
berkualitas
Kontribusi
Time
Pencapaian
Schedule
Penguatan
(Penjadwala
nilai-nilai
n)
organisasi
Sesuai dengan Pekan ke III
nilai 5 budaya
September
kerja
2019
kementerian
agama
Republik
Indonesia yaitu
integritas,
profesionalitas
dan inovasi
dengan
bersikap
terbuka dan
memberi
masukan yang
konstruktif
37
kabel VGA
yang baru dan
bagus
2.
Mengkoordina - Membuat
sikan program
surat
peningkatan
permohonan
Kemampuan
mengadakan
mahasiswa
program
dalam
pelatihan
menggunakan
menggunakan
alat multimedia
alat
dan
multimedia
menyajikan
dan
presentasi
menyajikan
yang menarik
presentasi
saat ujian
yang menarik
tugas akhir ke
saat ujian
pihak dekanat
akhir
(Dekan, WD I
- Menemui
dan Kaprodi
Dekan dan WD
Psikologi)
I
- Memohon izin
untuk
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
atasan.
Akuntabilitas
Usulan untuk
pengadaan barang
yang sesuai dengan
prosedur dan
menyerahkan
pengadaan kepada
yang berwenang
Izin dari
Dekan untuk
pelaksanaan
kegiatan
Surat izin
dekan untuk
pelaksanaan
kegiatan.
Dokumentasi
WoG
Koordinasi antara
dosen dan dekan
Etika Publik
Menjalankan kode
etik sesuai dengan
tugas dan perintah
atasan.
Akuntabilitas
Usulan untuk
pembuatan program
tahap pembelajaran
bersama ini
merupakan salah
satu bentuk
pertanggungjawaba
n seorang dosen
terhadap
mahasiswanya agar
mahasiswa tersebut
Koordinasi
dengan dekan
demi
terwujudnya
penyelenggara
an pelatihan
yang
berkualitas
Sesuai dengan Pekan ke III
nilai 5 budaya
September
kerja
2019
kementerian
agama
Republik
Indonesia yaitu
integritas dan
profesionalitas
dengan
bersikap
terbuka dan
menerima
masukan yang
konstruktif
38
pelaksanaan
kegiatan.
3.
Membuat
- Memberi
pelatihan
materi
pengenalan
Pengenalan
dan
alat yang
penggunaan
dapat
alat multimedia
dijadikan
presentasi
multimedia
kepada
dalam
mahasiswa
presentasi
- Mengajarkan
bagaimana
memasang &/
menggunakan
alat
multimedia
- Praktek
penggunaan
alat
multimedia
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
Mahasiswa
mampu
mengunakan
multimedia
presentasi
dengan baik
dan tepat.
tidak mengalami
kesulitan dalam
perkuliahan.
Nasionalisme
Lebih
mengedepankan
prinsip persatuan
dan kesatuan.
Komitmen mutu
Berorientasi pada
pemahaman dan
kemampuan
mahasiswa yang
nantinya mampu
mengoperasikan alat
multimedia dalam
presentasi.
Etika Publik
Semua mahasiswa
memperoleh materi
yang sama tanpa
membeda-bedakan
ras dan golongan.
Pelayanan Publik
Memberikan materi
dengan sikap baik,
penuh keramahan
dan adil. Melayani
pertanyaan
mahasiswa dengan
Sesuai dengan
visi dan misi
fakultas
Psikologi yaitu
untuk
mewujudkan
intelektual
yang
berkualitas
Nilai budaya
kerja yaitu
profesionalitas
dengan
melakukan
pekerjaan
dengan disiplin
dan
bersungguhsungguh
Pekan ke IV
September
2019
39
4.
Membuat
Pelatihan
Pembuatan
Power point
yang menarik
untuk
presentasi
- Memberi
- Mahasiswa
materi
memahami
pembuatan
substansi
pembuatan
dalam
power point
pembuatan
yang menarik
slide
- Praktek/hands
presentasi
on dalam
- Mahasiswa
pembuatan
mampu
slide
membuat
presentasi
presentasi
- Membuat Ice
yang
beraking agar
menarik
mahasiswa
tidak bosan
5.
Membuat
Pelatihan cara
menyampaika
n presentasi
- Memberi
- Mahasiswa
materi tentang memahami
taknik making
teori public
stage / public
speaking
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
sebaik-baiknya.
Komitmen mutu
Berorientasi pada
pemahaman dan
kemampuan
mahasiswa dalam
mempuat slide
presentasi yang
menarik yang
nantinya akan
meraeka tampilkan
dalam presentasi.
Etika Publik
Semua mahasiswa
memperoleh materi
yang sama tanpa
membeda-bedakan
ras dan golongan.
Pelayanan Publik
Memberikan materi
dengan sikap baik,
penuh keramahan
dan adil. Melayani
pertanyaan
mahasiswa dengan
sebaik-baiknya.
Komitmen mutu
Berorientasi pada
pemahaman dan
kemampuan
Sesuai dengan
visi dan misi
fakultas
Psikologi yaitu
untuk
mewujudkan
intelektual
yang
berkualitas
Nilai budaya
kerja yaitu
profesionalitas
dengan
melakukan
pekerjaan
dengan disiplin
dan
bersungguhsungguh
Pekan ke I
Oktober
2019
Sesuai dengan
visi dan misi
fakultas
Psikologi yaitu
Nilai budaya
kerja yaitu
profesionalitas
dengan
Pekan ke II
Oktober
2019
40
(making stage)
yang menarik.
speaking
kepada
mahasiswa
- Praktek
presentasi
- Membuat Ice
beraking agar
mahasiswa
tidak bosan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
- Mahasiswa
mampu
melakukan
presentasi
yang dengan
baik dan
menarik
mahasiswa dalam
melakukan
presentasi yang
menarik yang
nantinya akan
meraeka tampilkan
saat ujian akhir.
Etika Publik
Semua mahasiswa
memperoleh materi
yang sama tanpa
membeda-bedakan
ras dan golongan.
Pelayanan Publik
Memberikan materi
dengan sikap baik,
penuh keramahan
dan adil. Melayani
pertanyaan
mahasiswa dengan
sebaik-baiknya.
untuk
mewujudkan
intelektual
yang
berkualitas
melakukan
pekerjaan
dengan disiplin
dan
bersungguhsungguh
41
2. 7. Jadwal Kegiatan
Berikut
ini
jadwal
kegiatan
pelaksanaan
program
tahap
pembelajaran bersama (Matrikulasi) matematika dasar di fakultas
Psikologi UIN Suska Riau.
Tabel 2. 5. Jadwal kegiatan pelaksanaan program tahap pembelajaran
bersama (Matrikulasi)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan
Mengusulkan kepada bag. Umum
Fakultas agar dapat mengganti kabel
VGA yang rusak
Mengkoordinasikan program
peningkatan Kemampuan mahasiswa
dalam menggunakan alat multimedia
dan menyajikan presentasi yang
menarik saat ujian tugas akhir ke pihak
dekanat (Dekan, WD I dan Kaprodi
Psikologi)
Membuat pelatihan pengenalan dan
penggunaan alat multimedia
presentasi kepada mahasiswa
Membuat Pelatihan Pembuatan Power
point yang menarik untuk presentasi
Membuat Pelatihan cara
menyampaikan presentasi (making
stage) yang menarik.
Jadwal
17 – 18 September
2019
17 – 20 September
2019
20 – 27 September
2019
28 September – 4
Oktober 2019
5 – 10 Oktober 2019
2. 8. Kendala dan Antisipasi
Kendala :
1. Kesulitan mendapatkan informasi tentang mahasiswa baru.
2. Susahnya mencari jadwal yang pas.
3. Adanya tugas lain dari instansi
4. Ada mahasiswa yang tidak selalu hadir
Antisipasi :
1. Mencari informasi tentang mahasiswa baru melalui berbagai
sumber.
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
42
2. Menyepakati jadwal jauh-jauh hari.
3. Mengerjakan semua tugas dengan disiplin dan tepat waktu.
4. Menghubungi mahasiswa bersangkutan
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
43
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga
Administrasi
Negara.
2014.
Akuntabilitas.
Modul
Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2014.
Etika Publik. Modul Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Diklat
Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Laporan Aktualisasi M. Marizal, M.Sc
44
Download