MODUL MENGENAL HOSTING A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan definisi hosting 2. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis hosting 3. Siswa mampu menganalisis pemilihan web hosting 4. Siswa mampu mempraktekkan publikasi web dalam web hosting B. Materi Pembelajaran Mengenal Hosting Dengan internet, kita bisa melakukan aktivitas browsing untuk mencari informasi tertentu di seluruh dunia. Untuk mencari informasi tersebut, kita bisa menggunakan website. Jika ingin mencari informasi berupa berita, maka kita bisa mencarinya melalui alamat website berita, seperti website liputan6.com, detik.com, kompas.com, atau jika ingin mencari informasi mengenai penjualan aneka barang secara online, maka kita bisa membuka website atau situs jual-beli online. Perlu diketahui bahwa pembuatan website-website tersebut memanfaatkan layanan yang disebut hosting. Pada dasarnya, hosting hanyalah sebuah komputer sebagai tempat dimana individu atau organisasi menempatkan situs website mereka. Sebuah perusahaan penyedia layanan hosting menyediakan ruang atau tempat pada komputer (server) mereka yang digunakan untuk menyimpan data-data pada website. Selain server, perusahaan penyedia layanan hosting juga menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi, sehingga komputer lain dapat mengakses file-file komputer (seperti file gambar, audio, video, dan lainlain) yang saling berkaitan. 1. Definisi hosting Hosting merupakan layanan berbasis internet sebagai tempat penyimpanan data atau tempat menjalankan aplikasi di tempat terpusat yang disebut dengan server dan dapat diakses melalui jaringan internet. Sebuah perusahaan penyedia layanan hosting akan menempatkan data pengguna di sebuah atau gabungan beberapa server. Secara sederhana, web hosting dapat diartikan sebagai lemari online. Dalam pengelolaan website atau blog, Anda tentunya membutuhkan sebuah media penyimpanan untuk menampung data atau file-file website Anda mencakup teks, gambar, atau video dan file-file website tersebut ditampung di web hosting. Web hosting berfungsi untuk menyediakan layanan yang memungkinkan user dapat menyimpan data mereka (baik itu database dan HTML) untuk dapat diakses dari mana saja melalui jaringan internet. Web hosting akan memudahkan kita untuk mencari informasi di dunia internet. Kita juga bisa berbagi dengan orang banyak dari data yang telah kita buat seperti halnya artikel, berita, sebuah kejadian, dan sebagainya. Kualitas web hosting bergantung pada jenis paket hosting yang Anda sewa, karena kapasitas penyimpanan setiap paket hosting berbeda satu sama lain. Agar sebuah website dapat diakses melalui internet, maka diperlukan sebuah domain dan hosting. Domain dan hosting merupakan dua layanan yang berbeda dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Istilah hosting tidak bisa terlepas dari istilah domain. Sebelum membuat website Anda memerlukan nama domain. Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer, seperti web server atau mail server di internet. Domain memberikan kemudahan pengguna di internet untuk melakukan akses ke server dan mengingat server yang dikunjungi dibandingkan harus mengenal deretan nomor atau yang dikenal dengan alamat IP. Domain merupakan nama dari suatu website. Nama domain tidak boleh sama sehingga hanya ada satu di dunia. Google.com atau Yahoo.com adalah contoh nama domain. 2. Jenis-jenis layanan hosting Terdapat beberapa jenis layanan hosting yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan website. Semua jenis layanan hosting tersebut sama-sama berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data-data website, tetapi mempunyai spesifikasi yang berbeda, mulai dari harga, kontrol terhadap server, besarnya tempat penyimpanan data, tingkat keamanan, kecepatan server, dan juga keandalannya. Jenis-jenis layanan hosting yang saat ini beredar di pasaran, antara lain sebagai berikut: a. Free hosting Free hosting adalah layanan penyewaan hosting gratis. Untuk menggunakan free hosting ini kita cukup mendaftarkan diri dan menempatkan file website kita ke server. Penyedia free hosting biasanya menawarkan subdomain untuk alamat atau nama website kita misalnya blogger.com, blogspot.com, wordpress.com, weebly.com, dan lain-lain. b. Shared hosting Shared hosting adalah jenis layanan hosting yang menggunakan server hosting bersama- sama dengan pengguna lain atau dapat dikatakan satu server dipergunakan lebih dari satu nama domain. Jenis layanan ini merupakan layanan hosting berbayar yang paling murah sehingga banyak peminatnya. c. VPS hosting Virtual Private Server (VPS) adalah jenis layanan hosting yang cukup mahal. Penyedia hosting membagi sumber daya dari sebuah server ke dalam beberapa server virtual. Berbeda dengan shared hosting yang digunakan secara bersama-sama, server untuk VPS hanya terbatas untuk beberapa pelanggan saja untuk menjaga performa masing-masing server virtual. Layanan hosting ini biasanya menawarkan beberapa paket pilihan sesuai kebutuhan. Perbedaan paket-paket tersebut biasanya terletak pada besarnya alokasi memori yang diberikan (space) dan batasan bandwidth. Kelebihan VPS hosting adalah memberi keleluasaan kepada pelanggan untuk mengelola hosting yang disewa karena masing-masing pelanggan memiliki hak akses root, menginstal aplikasi sendiri, memiliki sistem operasi, dan dapat digunakan untuk beberapa website sekaligus. d. Dedicated server hosting Jenis layanan hosting ini termasuk layanan berbayar yang cukup mahal. Pada dedicated server hosting, penyedia layanan hosting menyewakan satu server hanya kepada satu pelanggan. Dengan demikian, pelanggan secara penuh bisa memakai sumber daya dan server untuk kebutuhan sendiri sehingga seolah-olah pelanggan menjadi pemilik server tersebut. e. Cloud hosting Cloud hosting adalah salah satu jenis layanan hosting dengan teknologi terbaru. Cloud hosting menawarkan kecepatan dan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan layanan hosting lainnya. Cloud hosting tidak bekerja pada satu server saja, tetapi menggunakan banyak server yang tersebar di seluruh dunia. Apabila ada satu server yang down, maka akan digantikan oleh server yang lain. Dengan cloud hosting, website Anda mendapatkan alokasi sumber daya khusus (CPU, RAM, dan kapasitas disk) yang pemakaiannya tidak dibagi dengan pengguna lainnya. f. Colocation server hosting Colocation server adalah tempat penyimpanan atau penitipan server di pusat data yang memiliki standar keamanan fisik dan infrastruktur, seperti kestabilan arus listrik, flooring, UPS, power generator, kontrol suhu udara, kestabilan akses internet, CCTV, dan personel keamanan yang akan bekerja setiap hari dalam memantau server. Server tersebut sepenuhnya milik pelanggan dan dikelola sendiri oleh pelanggan. 3. Jenis-jenis layanan hosting Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih layanan hosting agar sesuai dengan kebutuhan website kita, diantaranya sebagai berikut: a. Reputasi penyedia layanan hosting Untuk menghindari resiko, pilihlah penyedia layanan hosting yang sudah memiliki reputasi baik dari review (ulasan) konsumen. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan layanan hosting dari penyedia layanan yang berlum terkenal, usahakan untuk memilih provider yang menawarkan garansi pengembalian uang jika nantinya Anda merasa kurang puas dengan layanan hosting. b. Kecepatan server Kecepatan server ditentukan oleh spesifikasi hardware yang digunakan oleh perusahaan penyedia layanan hosting. Jika Anda ingin hosting yang berkecepatan tinggi, maka Anda harus memastikan bahwa penyedia layanan hosting sudah didukung dengan peralatan berstandar tinggi. c. Tingkat kebutuhan Pemilihan hosting harus disesuaikan dengan kebutuhan website. Misalnya ketika Anda ingin membangun sebuah website personal yang hanya berisikan beberapa artikel dengan target pengunjung yang tidak begitu banyak, maka Anda cukup memilih paket shared hosting. Jika kedepannya Anda menargetkan lalu lintas data tinggi, maka selain ruang penyimpanan, Anda juga harus menggunakan tipe hosting yang lebih mumpuni, misalnya VPS atau dedicated server. d. Bandwidth Penentuan bandwidth juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Penentuan bandwidth lebih spesifik pada ukuran pengunjung website. Website dengan tingkat lalu lintas tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan bandwidth yang cukup akan menyebabkan website tersebut tidak dapat diakses oleh pengunjung sehingga pengguna akan merugi. e. Lokasi server Penentuan lokasi server juga perlu dipertimbangkan karena lokasi server akan mempengaruhi kecepatan waktu muat blog Anda saat diakses oleh pengunjung. Jarak antara lokasi server dengan lokasi pengunjung website menentukan seberapa cepat/lambat website ketika diakses. Perusahaan penyedia layanan hosting bisa berasal dari dalam maupun luar negeri. Pemilihan penyedia layanan hosting bisa berdasarkan letak geografis pengunjung website atau dengan memilih server luar negeri jika pengunjung website mayoritas berasal dari luar negeri. f. Fitur hosting Untuk memudahkan dalam berbagai keperluan berkaitan dengan pembuatan website atau blog, pilihlah hosting yang menyediakan fitur lengkap, misalnya ketersediaan instalasi otomatis CMS, fitur Add on domain, sistem keamanan yang baik, dan sebagainya. g. Layanan customer Pemilihan hosting dengan layanan customer service yang baik sangat penting khususnya untuk pemula guna mencari solusi secara cepat setiap masalah yang berkaitan dengan hosting Anda. Pastinya Anda membutuhkan respons yang cepat ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan, baik itu masalah pada server, keamanan, ataupun masalah-masalah urgen lainnya. h. Harga Kebanyakan para pemula memilih hosting dengan harga yang murah. Jika ada penyedia layanan hosting yang menawarkan harga murah dan tidak masuk akal, Anda harus melakukan pengecekan lebih lanjut apakah penyedia layanan hosting tersebut secara teknis mampu memberikan layanan yang berkualitas atau hanya strategi pemasaran. Tahapan Publikasi Web 1. Menyewa hosting Agar sebuah aplikasi web bisa diakses oleh orang lain di seluruh dunia, maka kita harus melakukan publikasi aplikasi web dengan cara menyewa hosting. Paket hosting yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan website. Setelah menentukan paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya adalah menyewa paket hosting. Bagaimana cara menyewa hosting? Menyewa atau sering dikatakan membeli hosting bisa melalui website penyedia hosting seperti Niagahoster.co.id, ArdetaMedia.com, CloudMediaBiz.com, JogjaHost.co.id, NusantaraHost.co.id, Domosquare.com, dan lain-lain. Untuk menyewa hosting, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka website penyedia layanan hosting. Pada website tersebut, penyedia layanan hosting akan menawarkan pilihan paket hosting beserta spesifikasi masing-masing paket sehingga pengguna dapat memilih paket disesuaikan dengan kebutuhan dan biaya yang sudah dianggarkan. Setelah pemilihan paket, selanjutnya adalah memilih durasi penyewaan web hosting. Durasi penyewaan layanan hosting biasanya dimulai dari 6 bulan sampai 3 tahun yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah memilih durasi, selanjutnya adalah memilih nama domain. Kebanyakan penyedia layanan hosting memisahkan harga untuk web hosting dan domain. Dengan kata lain, selain membayar untuk menyewa web hosting, kita juga harus membayar untuk nama domain. Harga untuk domain .com, .net, dan .org biasanya sekitar 100 ribu – 140 ribu per tahun. Adapun untuk membeli domain .id (Indonesia) perlu syarat tambahan seperti KTP. Masukkan nama domain yang Anda inginkan dan jangan lupa memilih domain, misalnya .com. Apabila nama domain tersebut sudah ada yang menggunakan, maka Anda harus mencari nama domain lain yang belum dipakai orang lain. Setelah itu akan ada beberapa langkah dalam pengisian data dan proses pembayaran. Setelah melakukan pendaftaran dan pembayaran, Anda akan mendapatkan email aktivasi dari penyedia layanan hosting. Email aktivasi adalah email yang berisi informasi tentang akun hosting yang diterima saat layanan hosting diaktifkan. Email tersebut penting karena berisi informasi-informasi penting misalnya informasi akun, informasi server, username, dan password cPanel, username dan password FTP, dan lain-lain. Baris paling penting dalam email aktivasi sebagai berikut. INFORMASI ACCOUNT HOSTING Domain : namadomainanda.com nama domain Anda IP Address : 12.12.12.12 IP Address server yang digunakan Username : usercpanel Username cPanel Password : password Password cPanel Karena pentingnya informasi dalam email aktivasi ini, Anda tidak boleh menghapus email tersebut dan tidak boleh memberikan isi email tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Setelah menerima email tersebut berarti hosting dan domain Anda sudah aktif. Jika kita mengunjungi domain yang baru didaftarkan tadi, Anda bisa melihat halaman kosong atau biasa disebut halaman dummy yang ditambahkan oleh web hosting. Untuk membuat website online, kita harus mengunggah file website kita terlebih dahulu. Untuk mengelola web hosting dengan menggunakan control panel hosting. 2. Menggunakan control panel hosting Untuk mengelola hosting website diperlukan sebuah tool, yaitu control panel hosting. Control panel hosting adalah sebuah aplikasi online (berupa website yang diakses melalui program browser) yang berfungsi untuk mengatur akun hosting seperti membuat akun email, membuat subdomain baru, melihat statistik website, mengunggah file, dan lain-lain. Alamat control panel hosting biasanya dikirimkan melalui email saat akun hosting diaktivasi. Control panel yang sering digunakan oleh berbagai layanan web hosting di dunia, antara lain Plesk,Webuzo, EHCP, sPanel, VestaCP, cPanel, dan sebagainya. cPanel adalah sebuah halaman aplikasi website terproteksi yang menghubungkan pemilik akun hosting dengan program-program pendukung website dalam web server atau web hosting. Sejak program pendukung website berada di lingkungan sistem operasi Linux yang cukup kompleks, maka cPanel menjadi jembatan untuk mempermudah pengelolaan website oleh pengguna. cPanel merupakan control panel terproteksi. Fasilitas ini memudahkan pemilik akun hosting untuk mengatur seluruh fasilitas web hosting yang dimilikinya. Untuk masuk diperlukan username dan password. Informasi alamat akses cPanel dan login ada dalam email aktivasi hosting. cPanel sendiri ditampilkan dalam format berbasis web, yang berarti bisa kita akses melalui browser internet, seperti Opera, Google Chrome, dan lain-lain. Fungsi cPanel, yaitu sebagai jembatan perintah-perintah teknis ke program-program pendukung website yang berada di web server. Program pendukung website misalnya database MySQL, Apache, LiteSpeed, PHP, dan lain-lain. Karena fungsinya sebagai jembatan, maka desainer web bisa mengelola kebutuhan website. Beberapa di antaranya sebagai berikut: a. Membuat atau menghapus alamat email. b. Menciptakan email forwarder. c. Membuat atau menghapus nama/user database MySQL. d. Upload file-file website dan database. e. Mengatur konfigurasi PHP. f. Melihat statistik pengunjung website. g. Konfigurasi keamanan (security) folder/website. h. Pengaturan subdomain/parkir domain dan tambahan domain (addon domain). i. Menginstal skrip website instan, misalnya wordpress, joomla, dan sebagainya. Sebelum menggunakan cPanel, kita harus melakukan login terlebih dahulu dengan langkah-langkah berikut: a. Buka web browser Anda sebelum melakukan login ke cPanel. b. Kemudian masukkan alamat cPanel Anda pada kolom alamat URL. Alamat cPanel biasanya dikirimkan lewat email saat aktivasi hosting. Jika domain belum aktif, lakukan login dengan menggunakan nama domain. c. Selanjutnya masukkan username dan password cPanel yang juga diberikan pada email aktivasi hosting. d. Kemudian klik OK dan akan muncul tampilan utama cPanel. 3. Mengunggah website ke hosting server Setelah selesai mendesain dan membuat website secara offline, langkah selanjutnya adalah mengunggah website tersebut ke akun hosting yang sudah Anda punyai. Proses upload (unggah) ini berarti proses memindahkan file-file dari komputer Anda ke server hosting agar bisa diakses oleh seluruh pengguna internet di dunia. Ada dua cara untuk mengunggah file website yang sering dilakukan, yaitu upload menggunakan file manager dan upload menggunakan FTP. a. Upload file menggunakan file manager File manager adalah fasilitas dalam cPanel yang digunakan untuk mengunggah (upload) file-file website ke server hosting. Kelebihan penggunaan cara ini adalah pengguna tidak perlu menginstal aplikasi apa pun di server, karena cukup dengan menggunakan web browser dan mengakses cPanel saja. Kelemahan dari cara ini adalah folder tidak bisa ikut di-upload, sehingga harus sekali upload, file manager hanya bisa mengunggah 15 file sekaligus dan harus berada di folder yang sama. Seluruh file website yang di-upload harus masuk di bawah direktori public_html. Untuk mengunggah file menggunakan file manager di cPanel, ikuti langkah berikut: 1) Login ke cPanel. 2) Pada tampilan utama cPanel, klik icon File Manager. 3) Kemudian akan muncul kotak dialog. Jika Anda berencana mengedit hidden files seperti .htaccess, pilih “Show Hidden Files” lalu klik Go. 4) Selanjutnya browser Anda secara otomatis akan membuka tab atau window baru. 5) Kemudian klik tombol Upload pada menu utama File Manager. 6) Kemudian Browse dan pilih file di komputer yang ingin di-upload. 7) Setelah memilih file untuk di-upload, secara otomatis akan tampil progress bar proses upload file website. 8) Jika progress bar sudah penuh, berarti proses upload file sudah selesai. b. Upload file menggunakan FTP Upload file menggunakan aplikasi FTP cukup mudah untuk dilakukan. Kelebihan penggunaan FTP: 1) Bisa mengunggah file sekaligus (termasuk folder-foldernya). 2) Ketika sewaktu-waktu koneksi internet terputus dan proses upload berhenti, Anda dapat melanjutkannya sewaktu-waktu. 3) Bisa diandalkan ketika harus mengunggah file-file dalam ukuran besar. Salah satu software yang paling banyak digunakan adalah FileZilla karena gratis dan mudah digunakan. Sebelum mengunggah file dengan FileZilla, dilakukan instalasi FileZilla terlebih dahulu. Langkah-langkah melakuka upload file website menggunakan FileZilla sebagai berikut: 1) Sebelum melakukan upload, langkah pertama yang harus dilakukan, yaitu melakukan koneksi ke server terlebih dahulu. Pada quick connection bar, isikan informasi berikut: a) Address : ketik nama domain Anda, tanpa http://. Misalnya namadomain.com, bukan http://namadomain.com. b) Username : ketik username cPanel. c) Password : ketik password cPanel. d) Port : bisa dikosongkan saja karena akan diisi secara otomatis oleh FileZilla dengan angka 21 (port untuk FTP adalah 21). 2) Setelah itu koneksi berhasil. 3) Setelah konseksi dengan server berhasil, maka proses upload file sudah bisa dilakukan. Sebelumnya, pastikan Anda masuk ke folder public_html pada website Anda, karena folder public_html adalah tempat file-file Anda akan ditampilkan. 4) Selanjutnya klik dua kali pada folder public_html. Setelah itu, Anda dapat menyeleksi file (pada local site) yang akan Anda upload, kemudian klik kanan dan pilih upload. 5) Anda dapat mengunggah satu per satu atau satu folder sekaligus. 6) Jika proses upload sudah selesai, pastikan Anda menutup koneksi ke website, apalagi jika Anda menggunakan internet dari fasilitas umum misalnya warnet. Caranya klik icon disconnect from server. c. Masalah yang sering timbul pada saat upload file website Terdapat beberapa masalah yang sering muncul ketika sudah melakukan upload file, misalnya sudah melakukan upload file, tetapi website tidak tampil. Atau ketika website sudah tampil, tetapi ada gambar yang tidak tampil. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut: 1) File website tidak terunggah ke dalam direktori public_html Ketika mengunggah file website, file ataupun folder website harus berada di dalam direktori public_html karena di luar direktori tersebut, file website tidak akan terbaca sehingga website tidak akan tampil. 2) File yang diunggah tidak mempunyai file index Nama file yang pertama kali ditampilkan sebagai halaman depan adalah file index.* (misalnya index.html, index.htm, atau index.php). Jika tidak ada file index, berarti halaman depan website tidak bisa ditampilkan. 3) Penulisan nama file index salah Ketika Anda sudah memiliki file index tetapi website belum juga tampil, bisa jadi penyebabnya adalah penulisan nama file index yang salah. Nama file index tidak boleh mengandung huruf kapital. Contoh penulisan yang benar adalah index.html, index.htm, atau index.php. 4) Software yang digunakan untuk mendesain web tidak memenuhi syarat Website yang tidak tampil mungkin saja disebabkan oleh software yang kita gunakan untuk membuat website. Contohnya ketika Anda menggunakan Microsoft Publisher untuk membuat website, hasil output file HTML dari software tersebut kurang memenuhi standar karena ukurannya cenderung membengkak atau menggunakan tag (kode) HTML yang tidak standar. Gunakan software yang memang digunakan untuk membuat website seperti Adobe Dreamweaver, Notepad++, Microsoft Frontpage, dan sebagainya. C. Tugas Individu 1. Apakah yang dimaksud dengan sistem? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem informasi! 3. Jelaskan pengertian hosting! 4. Sebutkan beberapa faktor pertimbangan dalam memilih layanan hosting! 5. Sebutkan jenis-jenis layanan hosting! D. Tugas Kelompok 1. Apa fungsi fitur email trace pada cPanel? 2. Bagaimana cara membeli hosting? 3. Apa saja yang dilakukan dalam tahap analisis sistem pada pembuatan sistem informasi? 4. Jika kita ingin memulai bisnis toko online, apa jenis hosting yang cocok kita sewa?