Uploaded by sari titis

refratkankerparuanna

advertisement
KANKER PARU
Created by Dewi Anna S.Ked
ANATOMI PARU
Batas-batas paru:
Atas
• melalui incisura jugularis sternii
dan clavicula
Bawah
• Linea mammilaris iga VI
• Linea axillaries iga VIII
• Linea scapularis iga X
• 2 cm lateral linea mediana posterior
corpus vertebra thoracalis X
Dinding pulmo terdiri atas:
• facies costalis: pada bagian ventral, dorsal, lateral
• acies mediastinalis: pada bagian medial
Pada facies mediastinalis paru kanan terdapat:
•
•
•
•
•
hillus pulmonus
impression cardiaca
sulcus VCS
sulcus A. Subclavia
sulcus V. Azygos
Facies mediastinal paru kiri terdapat:
•
•
•
•
hillus pulmonis
impression cardiaca
sulcus arcus aorta
aulcus aorta descendens
lobus
superior
lobus
media
lobus
inferior
• segmen apicale
• segmen posterius
• segmen anterius
• segmen laterale
• segmen mediale
•
•
•
•
•
segmen apicale
segmen anterobasal
segmen posterobasal
segmen mediobasal
segmen laterobasal
lobus
superior
•
•
•
•
segmen apicoposterior
segmen anterius
segmen linguale inferius
segmen linguale superius
lobus
inferior
•
•
•
•
•
segmen apicale
segmen mediobasale
segmen laterobasale
segmen anterobasale
segmen poosterobasale
Seluruh paru diliputi oleh pleura kecuali hillus pada
facies mediastinalis.Pleura dibagi menjadi 2, yaitu
• pleura visceralis yang melekat erat dengan jaringan paru
• pleura parietalis yang memungkinkan paru untuk bergerak bebas
• Antara kedua pleura terdapat rongga pleura yang terisi sedikit
cairan yang juga membantu pergerakan pulmo pada inspirasi dan
ekspiras
saluran pernafasan (bronchi) masuk kedalam jaringan
paru sebagai bronchiolus  bronchiolus terminalakan
bercabang menjadi bronchiolus respiratorik dimana
tak terdapat lagi cilia dan terdapat kantong-kantong
alveoli pada dindingnya.
Pembuluh darah paru
• Aa. dan Vv. Pulmonales  berhubungan dengan faal pernafasan
• Aa. dan Vv. Bronchiales  berhubungan dengan pertukaran zat
di jaringan paru
Aliran-aliran getah bening paru:
• bagian bawah dan tengah  menuju nn.ll. trakheobronkialis
inferior
• bagian atas dan tengah  menuju nn.ll. trakheobronchialis
superior dextra dan sinistra
• apex pulmo
• pulmo kiri  menuju nn.ll. cervicalis inferior profunda
• pulmo kanan  menuju angulus venosus atau berhubungan
dengan nn.ll. cervicalis inferior profunda
Persarafan paru
• simpatis : trunkus simpatikus (Th III,IV,V)
• parasimpatis : N. vagus
FISIOLOGI PARU
Mekanisme pertahanan fungsi pernafasan:
penyaringan
udara oleh
bulu hidung
pembersihan
oleh
mukosiliaris
refleks
batuk
makrofag
alveolus
refleks
bronchoko
nstriksi
refleks
menelan dan
refleks
muntah
ventilasi
collateral melalui
pori-pori kohn
yang mencegah
atelektasis
Proses fisiologis pernafasan dapat dibagi menjadi 4 stadium:
ventilasi
difusi
perfusi
respirasi
sel
VENTILASI PARU
INSPIRASI
INSPIRASI
EKSPIRASI
EKSPIRASI
KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA 
IGA TERANGKAT
RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA
 IGA KE POSISI SEMULA
KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA
BERGERAK INFERIOR
RELAKSASI DIAFRAGMA  DIAFRAGMA
BERGERAK KE POSISI SEMULA
INSERT
INTRATORAK
VOLUME
VOLUME
PRESSURE
PRESSURE
Difusi
Difusi gas-gas melintasi membran alveolus kapiler karena selisih
tekanan partial antara gas dan fase gas
UDARA BEBAS:
PiO2
: 20.9 % x 760 = 159 mmHg
PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
PiN2
ALVEOLUS
: 78.6 % x 760 = 597mmHg
PiH2O : 0.46 % x 760 = 3.5 mmHg
N2
PAN2:
573 mmHg
PROSES DIFUSI
PAO2:
104 mmHg
O2
O2
PaO2:
40 mmHg
H2O
KAPILER PARU
PAH2O:
47 mmHg
PACO2:
40 mmHg
O2
CO2
CO2
CO2
PaCO2:
45 mmHg
PaCO2:
40 mmHg
PaO2:
104 mmHg
DEFINISI KANKER PARU
• Semua penyakit keganasan di paru, mencakup
baik yang berasal dari paru sendiri maupun dari
luar paru
• Kanker paru primer : tumor ganas yang berasal
dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus
(bronchogenic carcinoma)
Tumor paru  primer atau sekunder
 terbanyak pada pria dan merupakan penyebab
kematian tertinggi
(pria : wanita = 4 : 1 – 9 : 2)
 konsumsi rokok
 usia > 45 tahun
 stadium lanjut
Dekade 1980 : kampanye anti rokok giat  kekerapan ↓
Indonesia  cenderung meningkat
Kanker Paru
•
•
•
•
Penyakit keganasan paru
Tumor primer
Tumor metastasis
Angka kematian karena kanker menurut SKRT
1972 : 1.02% meningkat menjadi 4.5% pada
tahun 1990
• Prognosis penyakit buruk
ETIOLOGI





Rokok : 80-90 % pasien Ca paru adalah
perokok aktif, resiko juga meningkat pada
perokok pasif
Polusi udara : asbestosis, debu arsen, nikel,
chrom, batubara, tar, aldehida, semua asap
TB paru yang lama + Asap ROKOK
Radiasi ion
Predisposisi genetik
ETIOLOGI
• Pajanan zat karsinogenik
• Paparan polusi
• genetik
FAKTOR RESIKO
• Jenis kelamin
• Ras
Unmodifiable • Predisposisi genetik
risk factor
Modifiable
risk factor
•
•
•
•
Kebiasaan merokok
Lingkungan perokok
Exposure dr lingkungan pekerjaan
Bahan-bahan karsinogenik : arsenic, asbestos, dll
PATOFISIOLOGI
menyerang percabangan
segmen/sub bronkus
Cilia hilang dan
deskuamasi
Pengendapan
Bmenembus ruang
pleura, bisa timbul efusi
pleura, dan bisa diikuti
invasi langsung pada
kosta dan korpus
vertebra
metaplasia, hiperplasia
dan displasia
Klasifikasi (1)
Lama:
• Ca paru epidermoid (squamous cell lung cancer): sel kanker
mirip epitel saluran penapasan atas
• Ca paru adeno-karsinoma (adeno-carcinoma of the lung): sel
kanker mirip sel kelenjar mukus paru
• Ca paru dengan sel-sel berdiferensiasi rendah
- Ca paru dengan sel-sel besar (large cell lung cancer)
- Ca paru dengan sel-sel kecil (small cell lung cancer)
Baru:
• Ca Paru jenis Sel Kecil (=Small Cell Lung Cancer / SCLC)
• Ca Paru Bukan Sel Kecil (=Non ----------”---------- / NSCLC)
Klasifikasi (2)
• Primer  metastase ke otak/tulang/hati
• Sekunder  berasal dari Ca mammae/
cervix & korpus
uteri/testis/hati/usus/tulang/ tiroid
Klasifikasi (3)
Kanker paru yang khas


Carsinoma insitu = Ca yg msh terbatas pd mukosa
bronkus, blm menembus membrana basalis
Pancoast’s Tumor = Semua Ca di apex paru d/s:
- nyeri bahu  lengan ipsilateral
- invasi kejaringan sekitar (iga, plexus brakhialis,
kel getah bening, tr. symphaticus)
Small Cell
Lung Cancer
Adeno
Carcinoma
JENIS TUMOR
Carcinoma
Bronkoalveolar
Carcinoma Sel
Besar
Non Small Cell
Lung Cancer
Jenis Tumor
Gambaran Histologis
SCLC
Dominasi sel-sel kecil, terisi oleh mucus
Oat Cell, bentuk mirip dengan gandum, cenderung
berkumpul di sekeliling pembuluh darah halus
menyerupai pseudroset
Banyak ditemukan gambaran nekrosis
DNA yang terlepas menyebabkan warna gelap di sekitar
pembuluh darah
NSCLC
Adanya proses kreatinisasi dengan pembentukan bridge
intersellular, perubahan dari displasia skuamosa ke
karsinoma in situ
Adeno Carcinoma
Formasi glandular dan kecendrungan ke arah
pembentukan konfigurasi papilar tumor marker CEA
(carcinoma embrionic antigen)
Carcinoma
Bronkoalveolar
Subtipe Adeno Carcinoma, meliputi permukaan alveolar
tanpa menginvasi atau merusak jaringan paru
Carcinoma Sel
besar
Subtipe yang secara histologis dibuat secara eklusion,
termasuk NSCLC namun tidak terdapat diferensiasi
skuamosa sel glandular, sel bersifat anaplastik, tak
berdiferensiasi, biasa disertai dengan infiltrasi sel neutrofil
Deteksi Dini Kanker Paru
• Keluhan dan gejala penyakit tidak spesifik
• Penemuan dini berdasarkan keluhan jarang
terjadi
• Keluhan yang ringan bila stage II atau stage III
• Negara berkembang : diagnosis ditegakkan
sudah advanced stage
Sasaran Deteksi Dini
Laki-laki
Perempuan
Usia> 40 tahun
Perokok
Paparan industri
Gejala klinik: batuk
darah, batuk kronik
sesak nafas, nyeri dada
dan berat badan
menurun
• Riwayat keluarga
• Perokok pasif
• Batuk darah, batuk
kronik, sakit dada,
penurunan berat
badan tanpa penyakit
yang jelas
• Riwayat keluarga
•
•
•
•
Prosedur diagnostik
ANAMNESIS
Batuk, dengan/tanpa dahak (putih/purulen)
Batuk darah
Sesak nafas, suara serak
Sakit dada
Sulit menelan
Benjolan di pangkal leher
Sembab muka & leher
PEMERIKSAAN JASMANI:
▫ Menyeluruh dan teliti
 tumor paru ukuran kecil & terletak diperifer
gambaran normal pada pemeriksaan
 tumor ukuran besar + atelektasis (akibat
kompresi bronkus) + efusi pleura atau
penekanan vena cava memberikan gambaran
garis yg lebih informatif
▫ KGB, massa tumor, metastasis
Gejala dan keluhan tidak khas
•
•
•
•
Berat badan berkurang
Nafsu makan hilang
Demam hilang timbul
Sindroma paraneoplastik, seperti hypertrophic
pulmonary osteoartheophaty, trombosis vena
perifer dan neuropatia
Alur Deteksi Dini Kanker Paru
Deteksi dini CA Paru
GRT
BUKAN GRT
CXR+SPUTUM
D/+Th/ non CA
Hasil (+)
Suspect CA
Protap D/
Hasil (-)
Reskrining 4-6 bulan
Protap D/
ALUR TINDAKAN DIAGNOSIS KANKER PARU
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Tindakan Diagnostik
Hasil Laboratorium
Untuk menentukan Lokasi dan
Staging (TNM)
Untuk menentukan Jenis Kanker
Foto Thorax PA/Lateral
CT-Scan Thorax
Bronkoskopi
Sitologi Sputum
Sitologi Bilasan/Sikatan Bronkus
Sitologi TTB, Sitologi Cairan Pleura
Sitologi BJH KGB/Nodul Superficial
CT-Scan Kepala
Bone Scan/Bone Survey
USG Abd/CT-Scan abd
Torakoskopi, Torakotomi
Eksplorasi
Histologi Biopsi Bronkus & TBLB
Histologi Biopsi Pleura/Biopsi KGB
Histologi Biopsi Nodul
Superficial/Daniels Biopsi Paru
Terbuka(Torakotomi Eksplorasi)
Pemeriksaan Tumor Marker
TINDAKAN DIAGNOSTIK
Gambaran radiologis
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan invasif
Pemeriksaan lain
Tampilan (Skala Karnofsky)
Gambaran Radiologis
1. Toraks foto
2. CT-scan
3. Pemeriksaan radiologi lain : brain-CT, bone
scan / bone survey, USG abdomen (untuk
mendeteksi metastasis)
Gambaran Radiologis
• Foto toraks PA dan lateral
• Massa > 1 cm
• Tidak bisa menentukan
KGB
• Efusi pleura
• Golongan risiko tinggi
dengan follow up yang teliti
• Pengobatan pnemonia tidak
ada perbaikan
• OAT 1 bulan tidak
membaik/memburuk
Gambaran Radiologis
1. Toraks foto
2. CT-scan
3. Pemeriksaan radiologi lain : brain-CT, bone
scan / bone survey, USG abdomen (untuk
mendeteksi metastasis)
Pemeriksaan khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bronkoskopi
Biopsi aspirasi jarum
Transbronchial middle aspiration (TBNA)
Transbronchial Lung Biopsy (TBLB)
Biopsi trans thorakal (Transthoraxic, TTB)
Biopsi lain
Torakoskopi medik
Sitologi sputum
Pemeriksaan invasif lain
•
•
•
•
Torakoskopi
mediastinoskopi,
torakotomi eksplorasi
biopsi paru terbuka
Pemeriksaan lain
• CEA, Cyfra 21-1, NSE
• Biologi molekuler
Gambaran Radiologis
• Foto toraks PA dan lateral
• Massa > 1 cm
• Tidak bisa menentukan
KGB
• Efusi pleura
• Golongan risiko tinggi
dengan follow up yang teliti
• Pengobatan pnemonia tidak
ada perbaikan
• OAT 1 bulan tidak
membaik/memburuk
Lung Cancer
Radiography
Download