Uploaded by wilujengrinisri

PROFIL BANK SAMPAH

advertisement
2012
BANK SAMPAH
SEKOLAH ALAM BOGOR
SEKOLAH ALAM BOGOR
Jl. Pangeran Ash-Shogiri 150
Tanah Baru - Bogor Utara
Telp. 0251-8662889, E-mail :
salam. [email protected]
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keberadaan sampah adalah sebuah keniscayaan dari berbagai aktivitas kehidupan
manusia. Seiring dengan kemajuan ekonomi masyarakat, masalah sampah yang pada jaman
dahulu tidak menjadi masalah yang sangat serius, berkembang menjadi masalah besar.
Karena kemajuan ekonomi dan perkembangan dunia industri menyebabkan pola hidup
masyarakat berubah, antara lain semakin banyaknya produk konsumsi dalam bentuk
kemasan plastik, karton atau kaca. Kemasan inilah kemudian yang menjadi masalah baru
karena tidak mudah dihancurkan layaknya sampah organik.
Keberadaan sampah akan menjadi sumber permasalahan besar bagi kehidupan
manusia jika kita tidak mampu mengelolanya dengan baik. Banjir dan longsornya timbunan
sampah di Bandung beberapa waktu yang memakan korban jiwa, hanya sedikit contoh dari
berbagai akibat yang ditimbulkan jika kita tidak mulai mengambil langkah serius mengatasi
masalah sampah.
Pendirian dan pengoperasian Bank Sampah, adalah salah satu bentuk alternatif
pengelolaan sampah yang dilakukan di Sekolah Alam Bogor, dengan demikian tidak
memberi sumbangan permasalahan sampah pada masyarakat. Malah
diharapkan
mendorong orang tua memilah sampah di rumah masing-masing dan mengirimkan sampah
anorganik ke sekolah, untuk dimanfaatkan kembali atau dijual. Dengan demikian sampah
yang tadinya menjadi masalah berubah dapat memberI manfaat.
Disamping itu keberadaan Bank Sampah sangat bermanfaat bagi para siswa. Selain
sebagai media membangun sikap peduli terhadap lingkungan khususnya terkait pengelolaan
sampah, siswa juga bisa memanfaatkan benda-benda yang disetor untuk alat atau media
pembelajaran. Hasil penukaran poin berupa uang yang diterima siswa dapat diarahkan oleh
fasilitator untuk ditabung atau untuk infaq/sodaqoh. Dengan demikian keberadaan Bank
Sampah ini dapat memberi solusi masalah sampah dan berbagai manfaat dalam proses
pembelajaran dan pembentukan karakter.
Selain kedua manfaat di atas, sejak tahun 2012 Bank Sampah mulai melibatkan
masyarakat sekitar untuk membuat produk daur ulang. Dengan kegiatan ini, diharapkan
Sekolah Alam Bogor juga dapat berkontribusi dalam hal pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan social business pengolahan sampah menjadi produk yang layak jual. Dipilihnya
model social business ini agar pemberdayaan masyarakat ini dapat berjalan berkelanjutan.
Tujuan :
1. Mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.
2. Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas
3. Menanamkan pemahaman pada anak bahwa barang bekas bisa berguna
4. Memberdayakan masyarakat melalui program pengolahan sampah menjadi produk
daur ulang
Visi
Menjadi Lembaga Model Kewirausahaan sosial daur ulang sampah berbasis komunitas
tingkat Internasional
Misi
1. Mengedukasi warga sekolah dan masyarakat dalam penatalaksanaan sampah
2. Memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan daur ulang sampah
3. Meningkatkan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat terutama
kaum perempuan.
SEJARAH
Sejak awal berdirinya Sekolah Alam Bogor memberi perhatian khusus bagi permasalahan sampah sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Diharapkan
masalah sampah ini terselesaikan di sekolah. Kalaupun harus membuang sampah keluar
sekolah, volumenya seminimal mungkin.
PEMILAHAN SAMPAH
Langkah awal yang merupakan kunci penting dalam pengelolaan sampah ini adalah
pemilahan sampah. Karena dengan pemilahan sejak awal, maka sampah ini mudah
diklasifikasikan dan dimanfaatkan kembali.
Pemilahan sampah di Sekolah Alam Bogor terbagi menjadi 3 jenis sampah, yaitu :
1. Sampah Organik, seperti kertas, daun-daunan, dan lain-lain yang kering
2. Sampah Anorganik, seperti kemasan makanan kecil, botol dan gelas plastik, dan
sejenisnya
3. Sampah basah, seperti sisa makanan setelah makan siang
Gambar 1. Tempat sampah terpisah dan petunjuk pemisahannya
Sampah anorganik yang telah dipilah tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai bahan untuk
membuat berbagai jenis barang keterampilan dan alat bantu pembelajaran.
PENDIRIAN BANK SAMPAH
Tahun 2006 :
Pendirian Bengkel Kreasi
Bengkel kreasi adalah tempat para guru dan siswa bereksplorasi dan
berkreasi dengan bahan-bahan dari sampah atau barang bekas dari hasil
pemilahan sampah, ditambah sampah anorganik yang dibawa anak dari
rumah masing-masing.
Gambar 2. Bengkel Kreasi
Tahun 2009 : Pendirian Bank Sampah
Agar masalah sampah lebih terkelola dengan baik, maka didirikan BANK
SAMPAH, yang dikelola oleh fasilitator Bengkel kreasi.
Bank sampah belum memiliki lokasi khusus, menempel di salah satu saung.
Hanya sudah tersedia rak-rak khusus untuk penyimpanan
Tujuan pendirian Bank Sampah ini tidak hanya bermaksud mengelola sampah
yang ada di sekolah, tapi juga menjadi sebagian solusi dari masalah sampah di
rumah masing-masing siswa. Dengan menabung sampah, secara otomatis di
rumah tersebut akan dilakukan pemilahan sampah.
Sejak tahun ini mulai digunakan nilai pengganti dengan poin (dalam bentuk
kartu poin), untuk setiap sampah yang ditabungkan para siswa.
Setiap poin memiliki nilai tukar uang yang kursnya berbeda setiap bulan,
sesuai dengan hasil penjualan sampah tersebut.
Gambar 3. Kotak-kotak tempat penyimpanan sampah yang terpilah
Tahun 2010 : Peresmian Bank Sampah Sekolah Alam Bogor
Setelah berjalan selama setahun, Bank sampah secara resmi diluncurkan pada
Peringatan Hari Bumi tahun 2010 oleh Wali Kota Bogor (diwakili olah Asisten
Bidang Hukum) dan peluncuran ini dihadiri oleh bapak Kepala Dinas
Pendidikan kota Bogor.
Pada tahun ini pula Bank sampah telah memiliki lokasi dan bangunan khusus.
Seorang SDM juga ditempatkan disini untuk mengelolanya.
Gambar 4. Peninjauan oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor
Pada tahun ini nilai poin tidak lagi berupa kartu poin karena mudah hilang,
pencatatan poin dilakukan dalam kartu tabungan Sampah.
Kemudian pada tahun 2011, poin ini dicatatkan dalam buku tabungan
sampah.
Tahun 2012 : Pendirian SALAM RANCAGE
Pada bulan Februari 2012 Bank Sampah dikembangkan jadi : SALAM
RANCAGE, sebuah Unit kegiatan yang terdiri dari :
-
Bank Sampah
Kedai belajar (bengkel kreasi untuk para siswa dan fasilitator
Workshop dan Galeri
On Line Shop
Pada tahun ini pula diharapkan bank sampah bisa dibuka untuk umum,
terutama masyarakat di sekitar sekolah.
Gambar 5. Papan nama Salam Rancage yang terbuat dari tutup botol
SISTEM KERJA BANK SAMPAH
a. Struktur Organisasi
Yayasan Progress
Insani
Sekolah Alam
Bogor
Salam Sinergi
Salam Rancage
Salam Edukasi
-----------------Manajer
Bagian Keuangan
Bank Sampah
Staf penerima/
Pemilah
Workshop
Staf disain produk
Staf produksi
Craft Shop
Staf marketing
b. Nasabah
Nasabah Bank Sampah adalah :
- Siswa Sekolah Alam Bogor (505 orang )
- SDM Yayasan Progress Insani (120 orang)
- Warga masrakat sekitar (30 orang)
- Mahasiswa AKA (2 orang)
c. Alur Proses di Bank Sampah
Adapun alur proses di Bank Sampah adalah sebagai berikut :
1. Anak membawa sampah dari rumah
2. Teller akan menaksir nilai sampah dan kemudian sampah tersebut akan ditukar
dengan poin
3. Sampah disimpan di box sesuai dengan klasifikasinya
4. Sebagian sampah akan dikirim ke bengkel kreasi atau digunakan oleh guru untuk alat
peraga pembelajaran.
5. Sisa sampah yang tidak terpakai disimpan di gudang dan secara periodik dikirim ke
pengepul sampah/barang bekas untuk dijual.
6. Uang yang diterima masuk ke Bank Sampah, digunakan untuk membiayai
operasional Bank dan bengkel kreasi, kemudia sisanya dibagi hasil kepada para
penabung sampah, berdasarkan presentasi point yang dimiliki setiap bulannya.
7. Uang yang diterima oleh anak diarahkan untuk ditabung dan atau diinfaqkan melalui
kasir Sekolah Alam Bogor.
Gambar 6. Alur proses di Bank Sampah
Sedangkan Alur proses pembuatan produk daur ulang adalah sebagai berikut :
(1) Masyarakat menabung sampah di “Bank Sampah Salam Rancage”,
(2) Setiap item sampah kemudian memiliki nilai tukar uang. Dengan demikian
secara otomatis setiap penabung sampah memiliki tabungan uang di bank
sampah
(3) Sampah yang diterima kemudian dipilah, yang tergolong bahan baku
kemudian ‘dibeli’ oleh “Workshop Salam Rancage” sebagai bahan baku produk
daur ulang
(4) Bahan baku diambil oleh masyarakat khususnya ibu-ibu yang terlibat untuk
diolah menjadi produk ½ jadi
(5) Produk ½ jadi disetorkan dan diberi nilai pengganti (yang telah ditetapkan)
yang dimasukkan ke tabungan masing-masing.
(6) Oleh staf workshop produk ½ jadi tersebut kemudian difinishing untuk
menjadi berbagai produk daur ulang berkualitas.
(7) Produk dipasarkan oleh tim marketing Rancage Shop (baik secara langsung,
on line shop, pameran produk, proyek sekolah/kantor)
(8) Keuntungan yang diperoleh dari pemasaran digunakan untuk pengelolaan
dan mengembangkan bisnis Salam Rancage
4
1
3
7
Masyarakat
Bank Sampah
2
5
6
Workshop
Craft shop
d. Jenis sampah yang ditabung
Jenis-jenis sampah yang ditabung nasabah terutama adalah sampah-sampah
anorganik seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Botol plastik
Gelas Plastik
Berbagai kemasan plastik (pounch)
Berbagai kemasan plastik (sachet)
Botol kaca
CD/DVD bekas
Kaleng Soft drink
Sampah Organik
a.
b.
c.
d.
e.
Koran
Kertas HVS
Majalah
Duplex
Perca
e. Daftar nilai tukar poin
f. Jumlah Transaksi Sampah
REKAPITULASI POIN TABUNGAN SAMPAH SALAM RANCAGE
Juli - September 2012
No.
Kelompok
1
PG 1 Ubur Ubur
2
PG 2 Kepiting
3
TK A1 Cumi-Cumi
4
TK A2 Bintang Laut
5
TK B1 Penyu
6
TK B2 Gurita
7
SD 1A Al Fargani
8
SD 1B Al Farabi
9
SD 1C Al Fazari
10
SD 2A Ibnu Batutah
11
SD 2B Ibnu Sina
12
SD 3A Ibnu Rusdi
13
SD 3B Ibnu Khaldun
14
SD 4A Al Khawarismi
15
SD 4B Al Khazini
16
SD 5A Al Battani
17
SD 5B Al Biruni
18
SD 6A Abu Bakar Ar Razi
19
SD 6B Ibnu Hayyan
20
SM 1 Gunung Gede Pangrango
21
SM 1 Halimun Salak
22
SM 2 Ujung kulon
23
SM 2 Alas Purwo
24
SM 3 Karimun Jawa
25
SM 3 Kepulauan Seribu
26
LSC
27
SDM Preschool
28
SDM SD
29
SDM SM
30
SDM LSC
31
SDM RD
32
SDM GA
33
SDM Keuangan
34
SDM HRD
35
SDM Salam Sinergi
36
Warga
Total Poin kelompok
Jumlah
Poin
Sampah
40
38
30
64
44
45
1
18
43
18
101
43
18
3
12
0
29
28
9
0
3
0
8
13
0
13
116
753
138
49
46
41
155
9
95
143
2166
Jumlah
Poin
Minyak
Jelantah
7
2
0
12
2
2
1
18
4
9
30
0
0
0
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
11
3
6
4
1
0
0
0
0
120
Konversi Rupiah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
21.000
15.300
10.500
34.400
17.400
17.750
1.350
24.300
19.050
15.300
65.350
15.050
6.300
1.050
6.200
11.150
9.800
3.150
1.050
2.800
4.550
6.550
43.600
274.550
51.300
23.150
20.100
15.350
54.250
3.150
33.250
50.050
Rp
878.100
PENGHITUNGAN KURS POIN TABUNGAN SAMPAH SALAM RANCAGE
Juli - September 2012
Pendapatan dari Penjualan Sampah
Penjualan Sampah 1
Penjualan Sampah 2
Penjualan Sampah 3
Penjualan Sampah 4
Penjualan Sampah 5
Penjualan Sampah 6
Penjualan Sampah 7
Penjualan Sampah 8
Penjualan Sampah 9
Penjualan Sampah 10
Penjualan Sampah 11
Penjualan Sampah 12
Penjualan Sampah 13
Penjualan Sampah 14
Penjualan Sampah 15
Penjualan Sampah 16
Penjualan Sampah 17
Total Pendapatan dari Penjualan Sampah
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
44.900
45.300
24.800
19.200
41.950
112.300
106.200
25.100
22.000
29.700
31.800
63.700
131.000
68.800
51.900
57.000
101.800
977.450
Pendapatan dari Penjualan Minyak Jelantah
Rp
120.000
Pengeluaran
Pembelian map A4
Pembelian map F4
Pembelian Flashdisk
Pembelian map A4
Pembelian Masker
Pembelian Sarung tangan
Pembayaran biaya Fotocopy
Total Pengeluaran
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
9.000
39.600
50.000
20.000
13.000
10.000
78.000
219.600
Saldo Sampah (SS)
Total Poin Sampah (PS)
Kurs 1 Poin Sampah (SS/PS)
Rp
757.850
Rp
350
Saldo Minyak Jelantah (SMJ)
Total Poin Minyak Jelantah (PMJ)
Kurs 1 Poin Minyak Jelantah (SMJ/PMJ)
Rp
120.000
Rp
1.000
2166
120
KEGIATAN SOSIALISASI BANK SAMPAH
TRIMESTER 1 TAHUN AJARAN 2012/2013
No.
Kegiatan
1.
Sosialisasi Pemanfaatan sampah
Tanggal
Pelaksanaan
21 Juli 2012
2.
Sosialisasi tentang ban sampah
dan pemanfaatan sampah
Perkenalan dengan warga dan
Sosialisasi Pemanfaatan sampah
Pelatihan Pengolahan sampah
menjadi produk daur ulang I
Pelatihan Pengolahan sampah
menjadi produk daur ulang II
Pelatihan Pengolahan sampah
menjadi produk daur ulang III
Sosialisasi & Lomba pembuatan
produk daur Ulang di AKA
1 Agustus
2012
8 Agustus
2012
22 September
2012
29 September
2012
13 Oktober
2012
16 Oktober
2012
2.
3
4
5.
6.
Sasaran
Masyarakat Kampung
Petir
Ibu-ibu arisan Komplek
Villa Bogor Indah
Masyarakat kampung
Selaawi
Masyarakat kampung
Selaawi
Masyarakat kampung
Selaawi
Masyarakat kampung
Selaawi
Mahasiswa AKA
Keterangan
Diikuti oleh sekitar
30 orang warga
Diikuti sekitar 25
orang ibu-ibu arisan
Diikuti sekitar 20
orang warga
Diikuti sekitar 20
orang warga
Diikuti sekitar 20
orang warga
Diikuti sekitar 20
orang warga
Diikuti sekitar 30
orang Maasiswa
CONTOH PRODUK DAUR ULANG
PRODUK KORAN/KERTAS
K-001. Tempat tissue besar
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
503)
Ukuran : 27 x 13 x 9 cm
K-003 Keranjang Cucian
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 30 cm T = 40 cm
K-002
Tempat tissue kecil
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : 13 x 13 x 9 cm
K-004 Keranjang Cucian + tutup
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 30 cm T = 40 cm
K-005 Keranjang payung
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 25 cm T = 50 cm
K-006 Keranjang kertas plano
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
503)
Ukuran : D = 25 cm T = 40 cm
K-007 Keranjang anyaman kecil (tempat pensil)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm
K-008 Keranjang plintir kecil (tempat pensil)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
503)
Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm
K-009 Keranjang anyaman lipat (tempat pensil)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm
K-010 Keranjang kombinasi (tempat pensil)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm
K-011
Keranjang anyaman pilin ( tempat pot bunga)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based)
Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm
K-012 Keranjang anyaman lipatan (pot bunga)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based)
Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm
K-013
Keranjang anyaman linting (tempat pot bunga)
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm
K-014 Keranjang parcel
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 22 cm T = 10 cm
K-015 Keranjang buah
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
503)
Ukuran : D = 24 cm T = 10 cm
K-016 Wadah anyaman bertutup
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 12 cm T = 2,5 cm
K-017 Wadah anyaman mungil
Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur
(Womillack woodstain water based
505)
Ukuran : D = 10 cm T = 5 cm
K-011 Wadah anyaman mungil
Bahan : Koran, lem kayu (fox), vernis clear
Ukuran : D = 10 cm T = 5 cm
PRODUK PLASTIK/PERCA
PEMBERITAAN BANK SAMPAH SEKOLAH ALAM BOGOR
Ada Bank Sampah di Bogor...Okelah Kalau Begitu
Jumat, 23 April 2010, 18:48 WIB
Bank Sampah: Ayo Menabung Sampah
BOGOR—-Bank sampah memang tidak begitu populer di masyrakat. Tapi, di kota Bogor,
bank sampah memang ada dan siap menerima setoran sampah. Bank sampah ini pun sudah
beroperasi sejak tahun 2009, dan baru pertama di kota Bogor.
Bank sampah di kota Bogor mulai dikembangkan di Sekolah Alam, Jalan Pangeran Ashogiri,
Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Bank Sampah Sekolah Alam
Bogor, nasabahnya adalah ratusan siswa sekolah tersebut.
Setiap hari para siswa menyetorkan sampah ke bank sampah yang dibawanya dari rumah.
Sampah–sampah yang disetorkan beragam. Mayoritas siswa membawa sampah yang terbuat
dari bahan plastik.
Sampah yang dibawa itu kemudian dihargai. Siswa akan mendapatkan koin setiap sampah
yang disetorkan ke Bank sampah. Koin yang didapatkan oleh para siswa setiap bulan
ditukarkan dengan uang. “Uang yang didapatkan para siswa akan berbeda nilainya sebab
harga jenis sampah berbeda, Rata-rata per bulannya bisa mendapatkan 50 ribu,“ ujar Direktur
Sekolah Alam Bogor, Agus Gusnul Yakin, Jum’at (23/4).
Agus menjelaskan, harga sampah yang diterima oleh bank sampah ada nilai kursnya,
sehingga besaran uang yang diterima siswa setiap bulannya tidak sama nilainya. Misalnya,
harga bekas kemasan minuman, nilainya kursnya akan berbeda dengan harga kertas koran, “
ujar Agus.
Menurut Agus, bank sampah yang dibangun di sekolah alam Bogor untuk membiasakan para
siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang disetorkan dimanfaatkan
antara lain untuk membuat tas, kantong, untuk bahan pembelajaran di sekolah dan sebagian
lagi dijual ke pengumpul sampah. “Nasabah bank sampah di Sekolah Alam Bogor saat ini
tercatat ada 400 siswa mulai dari TK sampai kelas 6 SD,“ jelas Agus.
Pembina Yayasan Sekolah Alam Bogor, Kusnan, mengatakan, pembangunan bank sampah di
sekolah alam Bogor merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kontribusi besar dari
masyarakat kota Bogor dalam mengatasi persoalan sampah,“ Proses pengelolaan sampah
harus dimulai dibangun mulai dari anak didik untuk membiasakan tidak membuang sampah
sembarangan, “ kata Kusnan.
Selain itu, sambung dia, anak didik juga diajarkan untuk memilah-milah sampah, baik
sampah basah maupun sampah kering, untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibawa ke
sekolah, sebagian dijadikan bahan pembelajaran, dan karya seni, dan sisa yang tidak terpakai
dijual kepada pengumpul sampah.
Kusnan menyebutkan, proses pembinaan sampah di sekolah bisa diperluas lagi sehingga
diharapkan bisa menyelesaikan sebagian permasalahan sampah di kota Bogor. “Bisa
dibayangkan jika semua sekolah di kota Bogor membangun gerakan yang sama, Insya Allah
permasalahan sampah di kota Bogor akan terselesaikan, “ ungkapnya.
Yayasan Sekolah Alam Bogor telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga (Disdikpora) dalam pengembangan sekolah hijau. “Kami telah mendatangani
MoU (Memorandum Of Understanding) dengan Disdikpora dalam kerangka pengembangan
model sekolah hijau di Kota Bogor,“ kata Kusnan.
Siswa-siswa pun antusias dengan program Bank sampah ini. Hampir setiap hari dari Senin
hingga Sabtu, mereka membawa sampah dari rumah. Andi, salah satu siswa mengatakan ia
suka dengan program ini karena bisa berpartisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Sampah-sampah yang terkumpul, terutama sampah kemasan makanan yang terbuat dari
plastik, dijadikan tas. Tas dari sampah itu kemudian dijual.
Red: Krisman Purwoko
INDOSIAR.COM
Download