2012 BANK SAMPAH SEKOLAH ALAM BOGOR SEKOLAH ALAM BOGOR Jl. Pangeran Ash-Shogiri 150 Tanah Baru - Bogor Utara Telp. 0251-8662889, E-mail : salam. [email protected] PENDAHULUAN Latar belakang Keberadaan sampah adalah sebuah keniscayaan dari berbagai aktivitas kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan ekonomi masyarakat, masalah sampah yang pada jaman dahulu tidak menjadi masalah yang sangat serius, berkembang menjadi masalah besar. Karena kemajuan ekonomi dan perkembangan dunia industri menyebabkan pola hidup masyarakat berubah, antara lain semakin banyaknya produk konsumsi dalam bentuk kemasan plastik, karton atau kaca. Kemasan inilah kemudian yang menjadi masalah baru karena tidak mudah dihancurkan layaknya sampah organik. Keberadaan sampah akan menjadi sumber permasalahan besar bagi kehidupan manusia jika kita tidak mampu mengelolanya dengan baik. Banjir dan longsornya timbunan sampah di Bandung beberapa waktu yang memakan korban jiwa, hanya sedikit contoh dari berbagai akibat yang ditimbulkan jika kita tidak mulai mengambil langkah serius mengatasi masalah sampah. Pendirian dan pengoperasian Bank Sampah, adalah salah satu bentuk alternatif pengelolaan sampah yang dilakukan di Sekolah Alam Bogor, dengan demikian tidak memberi sumbangan permasalahan sampah pada masyarakat. Malah diharapkan mendorong orang tua memilah sampah di rumah masing-masing dan mengirimkan sampah anorganik ke sekolah, untuk dimanfaatkan kembali atau dijual. Dengan demikian sampah yang tadinya menjadi masalah berubah dapat memberI manfaat. Disamping itu keberadaan Bank Sampah sangat bermanfaat bagi para siswa. Selain sebagai media membangun sikap peduli terhadap lingkungan khususnya terkait pengelolaan sampah, siswa juga bisa memanfaatkan benda-benda yang disetor untuk alat atau media pembelajaran. Hasil penukaran poin berupa uang yang diterima siswa dapat diarahkan oleh fasilitator untuk ditabung atau untuk infaq/sodaqoh. Dengan demikian keberadaan Bank Sampah ini dapat memberi solusi masalah sampah dan berbagai manfaat dalam proses pembelajaran dan pembentukan karakter. Selain kedua manfaat di atas, sejak tahun 2012 Bank Sampah mulai melibatkan masyarakat sekitar untuk membuat produk daur ulang. Dengan kegiatan ini, diharapkan Sekolah Alam Bogor juga dapat berkontribusi dalam hal pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan social business pengolahan sampah menjadi produk yang layak jual. Dipilihnya model social business ini agar pemberdayaan masyarakat ini dapat berjalan berkelanjutan. Tujuan : 1. Mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma. 2. Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas 3. Menanamkan pemahaman pada anak bahwa barang bekas bisa berguna 4. Memberdayakan masyarakat melalui program pengolahan sampah menjadi produk daur ulang Visi Menjadi Lembaga Model Kewirausahaan sosial daur ulang sampah berbasis komunitas tingkat Internasional Misi 1. Mengedukasi warga sekolah dan masyarakat dalam penatalaksanaan sampah 2. Memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan daur ulang sampah 3. Meningkatkan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat terutama kaum perempuan. SEJARAH Sejak awal berdirinya Sekolah Alam Bogor memberi perhatian khusus bagi permasalahan sampah sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Diharapkan masalah sampah ini terselesaikan di sekolah. Kalaupun harus membuang sampah keluar sekolah, volumenya seminimal mungkin. PEMILAHAN SAMPAH Langkah awal yang merupakan kunci penting dalam pengelolaan sampah ini adalah pemilahan sampah. Karena dengan pemilahan sejak awal, maka sampah ini mudah diklasifikasikan dan dimanfaatkan kembali. Pemilahan sampah di Sekolah Alam Bogor terbagi menjadi 3 jenis sampah, yaitu : 1. Sampah Organik, seperti kertas, daun-daunan, dan lain-lain yang kering 2. Sampah Anorganik, seperti kemasan makanan kecil, botol dan gelas plastik, dan sejenisnya 3. Sampah basah, seperti sisa makanan setelah makan siang Gambar 1. Tempat sampah terpisah dan petunjuk pemisahannya Sampah anorganik yang telah dipilah tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis barang keterampilan dan alat bantu pembelajaran. PENDIRIAN BANK SAMPAH Tahun 2006 : Pendirian Bengkel Kreasi Bengkel kreasi adalah tempat para guru dan siswa bereksplorasi dan berkreasi dengan bahan-bahan dari sampah atau barang bekas dari hasil pemilahan sampah, ditambah sampah anorganik yang dibawa anak dari rumah masing-masing. Gambar 2. Bengkel Kreasi Tahun 2009 : Pendirian Bank Sampah Agar masalah sampah lebih terkelola dengan baik, maka didirikan BANK SAMPAH, yang dikelola oleh fasilitator Bengkel kreasi. Bank sampah belum memiliki lokasi khusus, menempel di salah satu saung. Hanya sudah tersedia rak-rak khusus untuk penyimpanan Tujuan pendirian Bank Sampah ini tidak hanya bermaksud mengelola sampah yang ada di sekolah, tapi juga menjadi sebagian solusi dari masalah sampah di rumah masing-masing siswa. Dengan menabung sampah, secara otomatis di rumah tersebut akan dilakukan pemilahan sampah. Sejak tahun ini mulai digunakan nilai pengganti dengan poin (dalam bentuk kartu poin), untuk setiap sampah yang ditabungkan para siswa. Setiap poin memiliki nilai tukar uang yang kursnya berbeda setiap bulan, sesuai dengan hasil penjualan sampah tersebut. Gambar 3. Kotak-kotak tempat penyimpanan sampah yang terpilah Tahun 2010 : Peresmian Bank Sampah Sekolah Alam Bogor Setelah berjalan selama setahun, Bank sampah secara resmi diluncurkan pada Peringatan Hari Bumi tahun 2010 oleh Wali Kota Bogor (diwakili olah Asisten Bidang Hukum) dan peluncuran ini dihadiri oleh bapak Kepala Dinas Pendidikan kota Bogor. Pada tahun ini pula Bank sampah telah memiliki lokasi dan bangunan khusus. Seorang SDM juga ditempatkan disini untuk mengelolanya. Gambar 4. Peninjauan oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Pada tahun ini nilai poin tidak lagi berupa kartu poin karena mudah hilang, pencatatan poin dilakukan dalam kartu tabungan Sampah. Kemudian pada tahun 2011, poin ini dicatatkan dalam buku tabungan sampah. Tahun 2012 : Pendirian SALAM RANCAGE Pada bulan Februari 2012 Bank Sampah dikembangkan jadi : SALAM RANCAGE, sebuah Unit kegiatan yang terdiri dari : - Bank Sampah Kedai belajar (bengkel kreasi untuk para siswa dan fasilitator Workshop dan Galeri On Line Shop Pada tahun ini pula diharapkan bank sampah bisa dibuka untuk umum, terutama masyarakat di sekitar sekolah. Gambar 5. Papan nama Salam Rancage yang terbuat dari tutup botol SISTEM KERJA BANK SAMPAH a. Struktur Organisasi Yayasan Progress Insani Sekolah Alam Bogor Salam Sinergi Salam Rancage Salam Edukasi -----------------Manajer Bagian Keuangan Bank Sampah Staf penerima/ Pemilah Workshop Staf disain produk Staf produksi Craft Shop Staf marketing b. Nasabah Nasabah Bank Sampah adalah : - Siswa Sekolah Alam Bogor (505 orang ) - SDM Yayasan Progress Insani (120 orang) - Warga masrakat sekitar (30 orang) - Mahasiswa AKA (2 orang) c. Alur Proses di Bank Sampah Adapun alur proses di Bank Sampah adalah sebagai berikut : 1. Anak membawa sampah dari rumah 2. Teller akan menaksir nilai sampah dan kemudian sampah tersebut akan ditukar dengan poin 3. Sampah disimpan di box sesuai dengan klasifikasinya 4. Sebagian sampah akan dikirim ke bengkel kreasi atau digunakan oleh guru untuk alat peraga pembelajaran. 5. Sisa sampah yang tidak terpakai disimpan di gudang dan secara periodik dikirim ke pengepul sampah/barang bekas untuk dijual. 6. Uang yang diterima masuk ke Bank Sampah, digunakan untuk membiayai operasional Bank dan bengkel kreasi, kemudia sisanya dibagi hasil kepada para penabung sampah, berdasarkan presentasi point yang dimiliki setiap bulannya. 7. Uang yang diterima oleh anak diarahkan untuk ditabung dan atau diinfaqkan melalui kasir Sekolah Alam Bogor. Gambar 6. Alur proses di Bank Sampah Sedangkan Alur proses pembuatan produk daur ulang adalah sebagai berikut : (1) Masyarakat menabung sampah di “Bank Sampah Salam Rancage”, (2) Setiap item sampah kemudian memiliki nilai tukar uang. Dengan demikian secara otomatis setiap penabung sampah memiliki tabungan uang di bank sampah (3) Sampah yang diterima kemudian dipilah, yang tergolong bahan baku kemudian ‘dibeli’ oleh “Workshop Salam Rancage” sebagai bahan baku produk daur ulang (4) Bahan baku diambil oleh masyarakat khususnya ibu-ibu yang terlibat untuk diolah menjadi produk ½ jadi (5) Produk ½ jadi disetorkan dan diberi nilai pengganti (yang telah ditetapkan) yang dimasukkan ke tabungan masing-masing. (6) Oleh staf workshop produk ½ jadi tersebut kemudian difinishing untuk menjadi berbagai produk daur ulang berkualitas. (7) Produk dipasarkan oleh tim marketing Rancage Shop (baik secara langsung, on line shop, pameran produk, proyek sekolah/kantor) (8) Keuntungan yang diperoleh dari pemasaran digunakan untuk pengelolaan dan mengembangkan bisnis Salam Rancage 4 1 3 7 Masyarakat Bank Sampah 2 5 6 Workshop Craft shop d. Jenis sampah yang ditabung Jenis-jenis sampah yang ditabung nasabah terutama adalah sampah-sampah anorganik seperti : a. b. c. d. e. f. g. Botol plastik Gelas Plastik Berbagai kemasan plastik (pounch) Berbagai kemasan plastik (sachet) Botol kaca CD/DVD bekas Kaleng Soft drink Sampah Organik a. b. c. d. e. Koran Kertas HVS Majalah Duplex Perca e. Daftar nilai tukar poin f. Jumlah Transaksi Sampah REKAPITULASI POIN TABUNGAN SAMPAH SALAM RANCAGE Juli - September 2012 No. Kelompok 1 PG 1 Ubur Ubur 2 PG 2 Kepiting 3 TK A1 Cumi-Cumi 4 TK A2 Bintang Laut 5 TK B1 Penyu 6 TK B2 Gurita 7 SD 1A Al Fargani 8 SD 1B Al Farabi 9 SD 1C Al Fazari 10 SD 2A Ibnu Batutah 11 SD 2B Ibnu Sina 12 SD 3A Ibnu Rusdi 13 SD 3B Ibnu Khaldun 14 SD 4A Al Khawarismi 15 SD 4B Al Khazini 16 SD 5A Al Battani 17 SD 5B Al Biruni 18 SD 6A Abu Bakar Ar Razi 19 SD 6B Ibnu Hayyan 20 SM 1 Gunung Gede Pangrango 21 SM 1 Halimun Salak 22 SM 2 Ujung kulon 23 SM 2 Alas Purwo 24 SM 3 Karimun Jawa 25 SM 3 Kepulauan Seribu 26 LSC 27 SDM Preschool 28 SDM SD 29 SDM SM 30 SDM LSC 31 SDM RD 32 SDM GA 33 SDM Keuangan 34 SDM HRD 35 SDM Salam Sinergi 36 Warga Total Poin kelompok Jumlah Poin Sampah 40 38 30 64 44 45 1 18 43 18 101 43 18 3 12 0 29 28 9 0 3 0 8 13 0 13 116 753 138 49 46 41 155 9 95 143 2166 Jumlah Poin Minyak Jelantah 7 2 0 12 2 2 1 18 4 9 30 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 11 3 6 4 1 0 0 0 0 120 Konversi Rupiah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 21.000 15.300 10.500 34.400 17.400 17.750 1.350 24.300 19.050 15.300 65.350 15.050 6.300 1.050 6.200 11.150 9.800 3.150 1.050 2.800 4.550 6.550 43.600 274.550 51.300 23.150 20.100 15.350 54.250 3.150 33.250 50.050 Rp 878.100 PENGHITUNGAN KURS POIN TABUNGAN SAMPAH SALAM RANCAGE Juli - September 2012 Pendapatan dari Penjualan Sampah Penjualan Sampah 1 Penjualan Sampah 2 Penjualan Sampah 3 Penjualan Sampah 4 Penjualan Sampah 5 Penjualan Sampah 6 Penjualan Sampah 7 Penjualan Sampah 8 Penjualan Sampah 9 Penjualan Sampah 10 Penjualan Sampah 11 Penjualan Sampah 12 Penjualan Sampah 13 Penjualan Sampah 14 Penjualan Sampah 15 Penjualan Sampah 16 Penjualan Sampah 17 Total Pendapatan dari Penjualan Sampah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 44.900 45.300 24.800 19.200 41.950 112.300 106.200 25.100 22.000 29.700 31.800 63.700 131.000 68.800 51.900 57.000 101.800 977.450 Pendapatan dari Penjualan Minyak Jelantah Rp 120.000 Pengeluaran Pembelian map A4 Pembelian map F4 Pembelian Flashdisk Pembelian map A4 Pembelian Masker Pembelian Sarung tangan Pembayaran biaya Fotocopy Total Pengeluaran Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 9.000 39.600 50.000 20.000 13.000 10.000 78.000 219.600 Saldo Sampah (SS) Total Poin Sampah (PS) Kurs 1 Poin Sampah (SS/PS) Rp 757.850 Rp 350 Saldo Minyak Jelantah (SMJ) Total Poin Minyak Jelantah (PMJ) Kurs 1 Poin Minyak Jelantah (SMJ/PMJ) Rp 120.000 Rp 1.000 2166 120 KEGIATAN SOSIALISASI BANK SAMPAH TRIMESTER 1 TAHUN AJARAN 2012/2013 No. Kegiatan 1. Sosialisasi Pemanfaatan sampah Tanggal Pelaksanaan 21 Juli 2012 2. Sosialisasi tentang ban sampah dan pemanfaatan sampah Perkenalan dengan warga dan Sosialisasi Pemanfaatan sampah Pelatihan Pengolahan sampah menjadi produk daur ulang I Pelatihan Pengolahan sampah menjadi produk daur ulang II Pelatihan Pengolahan sampah menjadi produk daur ulang III Sosialisasi & Lomba pembuatan produk daur Ulang di AKA 1 Agustus 2012 8 Agustus 2012 22 September 2012 29 September 2012 13 Oktober 2012 16 Oktober 2012 2. 3 4 5. 6. Sasaran Masyarakat Kampung Petir Ibu-ibu arisan Komplek Villa Bogor Indah Masyarakat kampung Selaawi Masyarakat kampung Selaawi Masyarakat kampung Selaawi Masyarakat kampung Selaawi Mahasiswa AKA Keterangan Diikuti oleh sekitar 30 orang warga Diikuti sekitar 25 orang ibu-ibu arisan Diikuti sekitar 20 orang warga Diikuti sekitar 20 orang warga Diikuti sekitar 20 orang warga Diikuti sekitar 20 orang warga Diikuti sekitar 30 orang Maasiswa CONTOH PRODUK DAUR ULANG PRODUK KORAN/KERTAS K-001. Tempat tissue besar Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 503) Ukuran : 27 x 13 x 9 cm K-003 Keranjang Cucian Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 30 cm T = 40 cm K-002 Tempat tissue kecil Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : 13 x 13 x 9 cm K-004 Keranjang Cucian + tutup Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 30 cm T = 40 cm K-005 Keranjang payung Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 25 cm T = 50 cm K-006 Keranjang kertas plano Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 503) Ukuran : D = 25 cm T = 40 cm K-007 Keranjang anyaman kecil (tempat pensil) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm K-008 Keranjang plintir kecil (tempat pensil) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 503) Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm K-009 Keranjang anyaman lipat (tempat pensil) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm K-010 Keranjang kombinasi (tempat pensil) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 12 cm T = 12 cm K-011 Keranjang anyaman pilin ( tempat pot bunga) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based) Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm K-012 Keranjang anyaman lipatan (pot bunga) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based) Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm K-013 Keranjang anyaman linting (tempat pot bunga) Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 15 cm T = 15 cm K-014 Keranjang parcel Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 22 cm T = 10 cm K-015 Keranjang buah Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 503) Ukuran : D = 24 cm T = 10 cm K-016 Wadah anyaman bertutup Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 12 cm T = 2,5 cm K-017 Wadah anyaman mungil Bahan : Koran, lem kayu (fox), pletur (Womillack woodstain water based 505) Ukuran : D = 10 cm T = 5 cm K-011 Wadah anyaman mungil Bahan : Koran, lem kayu (fox), vernis clear Ukuran : D = 10 cm T = 5 cm PRODUK PLASTIK/PERCA PEMBERITAAN BANK SAMPAH SEKOLAH ALAM BOGOR Ada Bank Sampah di Bogor...Okelah Kalau Begitu Jumat, 23 April 2010, 18:48 WIB Bank Sampah: Ayo Menabung Sampah BOGOR—-Bank sampah memang tidak begitu populer di masyrakat. Tapi, di kota Bogor, bank sampah memang ada dan siap menerima setoran sampah. Bank sampah ini pun sudah beroperasi sejak tahun 2009, dan baru pertama di kota Bogor. Bank sampah di kota Bogor mulai dikembangkan di Sekolah Alam, Jalan Pangeran Ashogiri, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Bank Sampah Sekolah Alam Bogor, nasabahnya adalah ratusan siswa sekolah tersebut. Setiap hari para siswa menyetorkan sampah ke bank sampah yang dibawanya dari rumah. Sampah–sampah yang disetorkan beragam. Mayoritas siswa membawa sampah yang terbuat dari bahan plastik. Sampah yang dibawa itu kemudian dihargai. Siswa akan mendapatkan koin setiap sampah yang disetorkan ke Bank sampah. Koin yang didapatkan oleh para siswa setiap bulan ditukarkan dengan uang. “Uang yang didapatkan para siswa akan berbeda nilainya sebab harga jenis sampah berbeda, Rata-rata per bulannya bisa mendapatkan 50 ribu,“ ujar Direktur Sekolah Alam Bogor, Agus Gusnul Yakin, Jum’at (23/4). Agus menjelaskan, harga sampah yang diterima oleh bank sampah ada nilai kursnya, sehingga besaran uang yang diterima siswa setiap bulannya tidak sama nilainya. Misalnya, harga bekas kemasan minuman, nilainya kursnya akan berbeda dengan harga kertas koran, “ ujar Agus. Menurut Agus, bank sampah yang dibangun di sekolah alam Bogor untuk membiasakan para siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang disetorkan dimanfaatkan antara lain untuk membuat tas, kantong, untuk bahan pembelajaran di sekolah dan sebagian lagi dijual ke pengumpul sampah. “Nasabah bank sampah di Sekolah Alam Bogor saat ini tercatat ada 400 siswa mulai dari TK sampai kelas 6 SD,“ jelas Agus. Pembina Yayasan Sekolah Alam Bogor, Kusnan, mengatakan, pembangunan bank sampah di sekolah alam Bogor merupakan bagian dari upaya untuk memberikan kontribusi besar dari masyarakat kota Bogor dalam mengatasi persoalan sampah,“ Proses pengelolaan sampah harus dimulai dibangun mulai dari anak didik untuk membiasakan tidak membuang sampah sembarangan, “ kata Kusnan. Selain itu, sambung dia, anak didik juga diajarkan untuk memilah-milah sampah, baik sampah basah maupun sampah kering, untuk selanjutnya dikumpulkan dan dibawa ke sekolah, sebagian dijadikan bahan pembelajaran, dan karya seni, dan sisa yang tidak terpakai dijual kepada pengumpul sampah. Kusnan menyebutkan, proses pembinaan sampah di sekolah bisa diperluas lagi sehingga diharapkan bisa menyelesaikan sebagian permasalahan sampah di kota Bogor. “Bisa dibayangkan jika semua sekolah di kota Bogor membangun gerakan yang sama, Insya Allah permasalahan sampah di kota Bogor akan terselesaikan, “ ungkapnya. Yayasan Sekolah Alam Bogor telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dalam pengembangan sekolah hijau. “Kami telah mendatangani MoU (Memorandum Of Understanding) dengan Disdikpora dalam kerangka pengembangan model sekolah hijau di Kota Bogor,“ kata Kusnan. Siswa-siswa pun antusias dengan program Bank sampah ini. Hampir setiap hari dari Senin hingga Sabtu, mereka membawa sampah dari rumah. Andi, salah satu siswa mengatakan ia suka dengan program ini karena bisa berpartisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sampah-sampah yang terkumpul, terutama sampah kemasan makanan yang terbuat dari plastik, dijadikan tas. Tas dari sampah itu kemudian dijual. Red: Krisman Purwoko INDOSIAR.COM