BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya. Kebutuhankebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas salah satunya adalah nutrisi dan cairan. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Nutrisi yang di konsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisms tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya. Selain nutrisi ibu juga memerlukan cairan tubuh Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan 40 hari post partum. Minum kapsul Vit A (200.000 unit). [Type text] Page 1 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana nutrisi pada ibu nifas? 2. Bagaimana Mitos terkait asupan nutrisi ibu nifas? 3. Bagaimana Evidence Based Nutrisi Pada Masa Nifas? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui nutrisi pada ibu nifas. 2. Untuk mengetahui Mitos terkait asupan nutrisi ibu nifas. 3. Untuk mengetahui Evidence Based Nutrisi Pada Masa Nifas. [Type text] Page 2 BAB II PEMBAHASAN A. Kebutuhan Dasar Masa Nifas Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya. Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula. Kebutuhan dasar masa nifas adalah sebagai berikut. 1. Kebutuhan Nutrisi Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori. Kalori bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa memerlukan 2.200 kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan wanita dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k kalori bulan selanjutnya. Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak [Type text] Page 3 mengandung alcohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna. Di samping itu harus mengandung sumber tenaga, pembangun, dan pengatur/pelindung. Sumber tenaga atau energy untuk pembakar tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energy). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine). Sumber pembangun (protein) diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging, ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu, dan tempe). Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air) digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Anjurkan ibu untuk minum setiap sehabis menyusui. Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar. Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi. Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kirakira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu. Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. [Type text] Page 4 Whey menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrient kedalam aliran darah bayi. Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang. Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, asam folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan asam folat dalam air susu langsung berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi. Petunjuk untuk mengelolah makanan sehat : a Pilih sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar b Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengelola makanan c Cuci bahan makanan sampai bersih lalu potong-potong d Masak sayuran sampai layu e Olah makanan sampai matang f Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet (vetsin) g Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai h Perhatikan kadarluasa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemasan dalam kaleng i Jangan memilih kaleng yang telah penyok atau karatan j Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman k Jangan biarkan binatang berkeliaran di dapur. zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain: a. Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu [Type text] Page 5 nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolism tubuh dan menyebabkan ASI rusak. b. Protein Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang. c. Kalsium dan vitamin D Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium. d. Magnesium Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan magnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan. e. Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. Satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, 1/2wortel, 1/4 - 1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat. f. Karbohidrat kompleks Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan 1/2 cangkir nasi, 1/4 cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijiana utuh, 1/2 kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crakers, 1/2 cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram ml/pasta dari bijiana utuh. [Type text] Page 6 g. Lemak Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama 3 dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, 1/2 buah alpukat, dua sendok makan selesai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, Sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayonase atau mentega, atau dua sendok makan saus salad. h. Garam Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar. i. Cairan Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup. j. Vitamin Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara lain: 1) Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. 2) Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang. 3) Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum. [Type text] Page 7 k. Zinc (Seng) Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan. Kebutuhan zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap dari sekitar 12 mg. sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging. l. DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan. No ZatGizi Wanita IbuHamil dewasa Ibu Menyusui 0-6 7-12 bulan bulan 1 Energi (kkal) 2200 285 700 500 2 Protein (g) 48 12 16 12 3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300 4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5 5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2 6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5 7 Tiamin K (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3 8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3 9 Niasin (mg) 9 0,1 3 3 10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3 11 AsamFolat (mg) 150 150 50 40 12 Piidoksin (mg) 1,6 0.6 0.5 0,5 13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10 B. Mitos terkait asupan nutrisi ibu nifas Setelah melahirkan, seorang ibu akan melewati masa pemulihan hingga seluruh fungsi tubuh kembali normal seperti saat sebelum melahirkan. Masa ini berlangsung kurang lebih 40 hari. Masa nifas tetap [Type text] Page 8 perlu mendapat perhatian penting sama seperti ketika hamil. Terutama kebutuhan akan zat gizi dalam makanan yang sehat serta kebutuhan cairan tubuh. Dalam masyarakat kita, kebiasaan menghindari jenis makanan tertentu selama masa nifas masih tetap ditemukan, kendali sudah tinggal di kota besar dan berpendidikan tinggi. Bahkan, ada mitos yang dipercayai sebagai suatu kebenaran karena pengalaman orang lain. Misalnya, ketika seorang ibu nifas setelah makan telur lalu jahitannya gatal-gatal dianggap telur adalah penyebab gatal pada luka jahitan. Padahal, memang sebelumnya ibu nifas tersebut alergi telur. Berikut ini adalah mitos yang sering ada pada ibu nifas dan alasan kesehatan mengapa mitos tersebut tidak benar. a. Ibu nifas tidak boleh makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan cepat sembuh Penyataan ini tidak benar. Pada ibu nifas, justru pemenuhan kebutuhan protein semakin meningkat untuk membantu penyembuhan luka baik pada dinding rahim maupun pada luka jalan lahir yang mengalami jahitan. Protein ini dibutuhkan sebagai zat pembangun yang membentuk jaringan otot tubuh dan mempercepat pulihnya kembali luka. Tanpa protein sebagai zat pembangun yang cukup, maka ibu nifas akan mengalami keterlambatan penyembuhan bahkan berpotensi infeksi bila daya tahan tubuh kurang akibat pantang makanan bergizi. Protein juga diperlukan untuk pembentukan ASI. Ibu nifas sebaiknya mengonsumsi minimal telur, tahu, temped an daging atau ikan bila ada. Kecuali bila ibu nifas alergi dengan ikan laut tertentu atau alergi telur sejak sebelum hamil, maka sumber protein yang menyebabkan alergi tersebut dihindari. Bila memang alergi jenis protein tertentu missal ikan laut, ibu nifas boleh mencari ganti sumber protein dari daging ternak dan unggas juga dari protein nabati seperti kacang-kacangan. [Type text] Page 9 b. Ibu nifas tidak boleh makan yang berkuah dan tidak boleh banyak minum air putih supaya jahitannya tidak basah Pernyataan ini juga keliru. Tubuh ibu nifas membutuhkan banyak cairan terutama mengganti cairan tubuh yang hilang baik saat mengalami panas dan produksi ASI sedikit. Sebaiknya ibu nifas minum air putih yang cukup kurang lebih 8 gelas sehari disertai dengan asupan susu maupun jus buah. Bila setiap selesai minum ibu nifas akan sering buar air kecil justru lebih baik. Tidak perlu khawatir jahitan pada daerah perineum (luka jahitan jalan lahir) akan basah dan tidak sembuh.justru sebaliknya. Semakin sering dibersihkan terutama dengan sabun dan air lalu dikeringkan setiap buang air kecil, maka jahitan akan segera pulih. Perawatan luka pada jalan lahir berbeda dengan jahitan pada bagian tubuh yang lain misalnya pada tangan. Luka di jalan lahir dijahit dengan benang khusus yang cukup kuat dan bagian dalam luka (otot) benangnya akan menyatu dengan tubuh sedangkan bagian luar (kulit) jahitan akan lepas sendiri lalu mongering. c. Ibu nifas tidak boleh makan buah-buahan selama menyusui karena bayi bisa diare Pernyataan ini tidak benar. Konsumsi buah sangat baik untuk menjaga kebugaran tubuh dan sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap mutu ASI. Jangan kuatir mengonsumsi buah tidak menyebabkan diare pada bayi. Selain itu ibu nifas juga memerlukan asupan makanan berserat seperti buah dan sayur mayur untuk meperlancar buang air besar. pada ibu nifas kebutuhan serat sangat penting untuk membantu proses pencernaan, kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Misalnya air jeruk,buah pisang dan pepaya. Sebaiknya ibu nifas selalu menyertakan menu buah setiap makan agar tidak mengalami sembelit. [Type text] Page 10 d. Ibu Nifas tidak boleh makan terlalu banyak supaya langsing Pernyataan ini tidak tepat. Pada ibu nifas, makanan bergizi dan porsi makan perlu ditingkatkan lebih baik dari sebelum kehamilan. Sumber karbohidrat, lemak, vitamin dan protein sangat dibutuhkan untuk proses pemulihan fisik ibu selam nifas dan melawan infeksi. Selain itu, juga berguna untuk pembentukan ASI agar berlangsung lancar. Langsing bukan dengan diet ketat pascabersalin, tetapi dengan melakukan senam nifas dan menyusui bayi secara eksklusif tanpa bantuan susu formula. Dengan cara demikian, pembakarn lemak pada tubuh akan berlangsung lebih baik dan ibu akan cepat ramping kembali seperti saat sebelum hamil. C. Evidence Based Nutrisi Pada Masa Nifas 1. Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Masa Nifas Jantung pisang memiliki khasiat yang sangat baik bagi kesehatan, kandungan zat gizi yang bermanfaat bagi tubu ialah protein 12,05%, karbohidrat 34,83%, dan lemak total 13,05%, mineral (terutama fosfor, kalsium, dan besi), serta sejumlah vitamin A, B1 dan C. Komponen penting lainnya yang terdapat pada jantung pisang adalah serat pangan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan (Fattah, 2016). Menurut Kusumaningtyas (2010) komposisi gizi jantung pisang per 100 gram adalah : energi 31 kkal, protein 1,26 g, lemak 0,35 g, karbohidrat 8,31 g, kalsium 6 mg, besi 0,4 mg, fosfor 50 mg, vitamin A 140 SI, vitamin B1 0,006 mg, vitamin C 9 mg. Jantung pisang memiliki khasiat terhadap peningkatan sekresi air susu (laktogogum) mempunyai kandungan bahan aktif yang bekerja seperti prolactin releasing hormon (PRH), mengandung bahan aktif senyawa steroid, mengandung bahan aktif yang berkhasiat seperti prolaktin dan mengandung bahan aktif yang berkhasiat seperti oksitosin (Saadatullah, 2009). Secara teknis kelancaran ASI dipengaruhi oleh makanan, salah satunya adalah [Type text] Page 11 jantung pisang yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASIpada ibu nifas karena jantung pisang mengandung laktogogum yang berfungsi untuk merangsang hormon oksitosin untk pengeluaran ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wahyuni (2012) dengan judul pengaruh konsumsi jantung pisang batu terhadap peningkatan produksi ASI. Olahan pemberian jantung pisang diberikan selama 1 minggu dengan frekuensi 2 kali sehari yang disajikan dalam bentuk sayur kuah bening dengan bahan jantung pisang sebanyak 200 gram. 2. Pengaruh Jus Nanas Terhadap Percepatan Penurunan Tfu Dan Penyembuhan Luka Perinium Pada Ibu Post Partum Kemampuan jus nanas dalam menurunkan TFU terkait dengan kandungan enzim Bromelin yang meningkatkan aktivitas hidrolitik pada jaringan ikat terutama terhadap kolagen. Aktivitas kolagenase bromelin dengan menghidrolisis kolagen diduga melalui akumulasi hidroksiprolin (Ionescu et al., 2008). Ekstrak buah nanas muda yang diberikan secara berulang menyebabkan konsentrasi enzim bromelin cukup tinggi dalam darah. Hidrolisis kolagen oleh bromelin terutama kolagen tipe III dapat menyebabkan dinding uterus menjadi lunak dan jaringan ikat mengendor. Ini memudahkan proses involusio uteri. Kolagen yang terhidrolisis oleh enzim bromelin membuat uterus menjadi sangat lunak. Degradasi kolagen oleh bromelin dapat menurunkan bobot badan, serta pertumbuhan dan perkembangan uterus secara keseluruhan. Kolagen merupakan komponen penyusun dinding arteri, vena dan kapiler tubuh yang memberikan kekuatan, struktur dan fleksibilitas pembuluh darah, agar transportasi darah ke seluruh tubuh berlangsung efektif (Sherwood, 2010). Artinya dengan mengkonsumsi jus nanas, maka dapat mempercepat penurunan tinggi fundus uteri. Sesuai dengan pendapat Mochter (1998) ibu nifas sebaiknya banyak makan makanan yang mengandung protein, banyak [Type text] Page 12 cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan dan tidak ada batasan cairan yang masuk. Buah-buahan mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh terutama mempercepat involusi uterus. Kemampuan jus nanas dalam mempercepat penyembuhan luka perineum ini karena adanya kandungan enzim bromelain pada jus nanas. Enzim ini berperan pada fase inflamasi pada proses penyembuhan luka. Fase ini berlangsung sejak terjadinya luka sampai hari kelima. Potensi bromelin sebagai antinyeri, antiedema, debridement (menghilangkan debris kulit) akibat luka bakar, mempercepat penyembuhan luka, dan meningkatkan penyerapan antibiotik, sangat bermanfaat dalam penyembuhan pascaoperasi (Orsini, 2006). Herdyastuti (2006) menyatakan enzim bromelain memiliki kemampuan untuk menguraikan protein menjadi asam amino. Bromelain berkhasiat membantu pencernaan makanan, anti inflamasi, mengangkat sel-sel kulit yang mati serta penyakit kulit seperti gatal-gatal, eksim dan kudis. Jus nanas mengandung pektin, vitamin C, dan enzim bromelin yang berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit dan memperlancar peredaran darah dan berkhasiat untuk proses penyembuhan luka. Artinya mengkonsumsi jus nanas dapat mempercepat penyembuhan luka perineum. Olahan jus nanas sejumlah 300 ml (2x150ml) selama 7 hari. 3. Pengaruh Konsumsi Penyembuhan Luka Telur Rebus Perineum Dan Terhadap Percepatan Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Nifas Telur merupakan jenis lauk pauk protein hewani yang murah, mudah ditemukan, ekonomis dan salah satu makanan paling padat nutrisi. Kandungan nutrisi telur utuh mengandung lebih dari 90% kalsium dan zat besi, satu telur mengandung 6 gram protein berkualitas dan 9 asam amino esensial. Nutrisi yang baik akan memfasilitasi penyembuhan dan menghambat atau bahkan [Type text] Page 13 menghindari keadaan malnutrisi. Zat besi dapat menggantikan darah yang hilang, sedangkan protein merupakan zat yang bertanggung jawab sebagai blok pembangun otot, jaringan tubuh, serta jaringan tulang, namun tak dapat disimpan oleh tubuh, maka untuk menyembuhkan luka memerlukan asupan protein setiap hari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan secara interview pada bidan desa pada tanggal 18 Januari 2014 di desa pandes, ditemukan dari 12 persalinan pada bulan desember 2014 rata-rata ibu bersalinan mengalami jahitan pada perineumnya dan rata-rata kesembuhan luka jahitan perienuam antara hari ke 7-10, dan dari 12 ibu bersalin yang memasukki masa nifas hampir sebagian besar mengalami anemia. Hasil penelitian Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kesembuhan lukajahitan perineum pada ibunifas yang diberikan telur rebus mayoritas membutuhkan waktu 5 – 6 hari, sedangkan ibunifas yang tidak diberikan telur rebus mayoritas membutuhkan waktu 8 hari, Ada pengaruh konsumsi telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu nifas. Mayoritas ibu nifas yang diberikan telur rebus mengalami perubahan kadar Hb yaitu kadar Hb ibu nifas naik ≥ 11 gr % sedangkan ibu nifas yang tidak diberikan telur rebus mengalami perubahan kadar Hb tetap dan bahkan menurun. 4. Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Pepaya Terhadap Kelancaran Asi Pada Ibu Nifas Menurut Ayuni (2012) Daun pepaya adalah tumbuhan yang banyak di tanam di seluruh daerah tropis yang mempunyai kandungan sebagai pelancar ASI. Daun pepaya diketahui mengandung 35 mg/100 mg, Tocophenol. Sementara itu, daun pepaya muda juga diketahui banyak mengandung zat bernama alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan getah berwarna putih kental. Fungsi dari enzim ini sendiri adalah untuk memecah protein sebab ia bersifat proteolitik. Sementara itu, pada [Type text] Page 14 daun pepaya yang sudah tua, senyawa yang dominan justru Fenolik. Seorang ahli bernama Suhartono, secara umum menyimpulkan bahwa, daun pepaya mengandung 3 varian enzim yakni papain sebanyak 10%, Khimoprotein sebanyak 45% dan juga Lisozim sebanyak 20% per 100%. Enzim khimoprotein sendiri berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi hidrolisis antara protein dengan poplipetida. Sementara itu enzim lisozim berperan sebagai anti-bakteri dan bekerja dengan cara memecah dinding sel pada bakteri. Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan oleh kandungan senyawa alkaloid karpainnya (C14H25NO2). Zat ini sangat ampuh digunakan sebagai penurun deman, mereduksi tekanan darah dan membunuh mikroba seperti amuba. Hasil penelitian pengeluaran ASI Lancar yaitu ASI keluar ≤ 3 hari, rata-rata ASI keluar pada hari ke 2-3 dengan keadaan payudara bersih. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Entin (2002), menyatakan bahwa pengeluaran ASI dengan mengkonsumsi minuman daun pepaya akan mempercepat kelancaran ASI, karena daun pepaya digunakan untuk Menambah Nafsu Makan : Jika daun pepaya dikonsumsi tentunya akan mengobati rasa lapar tapi selain itu, daun pepaya juga dapat menambah nafsu makan. Seorang ibu yang tengah melahirkan banyak mengonsumsi daun pepaya dikarenakan untuk meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI). Daun pepaya sangatlah bagus dikonsumsi untuk ibu yang tengah menyusui. Daun pepaya mengandung berbagai zat, antara lain vitamin A, B1, kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi dan air. Selain itu, daun pepaya juga mengandung Enzim Papain dan kalium, fungsi enzim berguna untuk memecah protein yang dimakan sedangkan kalium berguna untuk memenuhi kebutuhan kalium dimasa menyusui. Jika kekurangan kalium maka badan akan terasa lelah, dan kekurangan kalium juga menyebabkan perubahan suasana hati menjadi depresi, sementara saat menyusui [Type text] Page 15 ibu harus berfikir positif dan bahagia (Ayuni, 2012). Daun pepaya juga diperkaya dengan hormon pengencang serta vitamin A yang merangsang pengeluaran hormon wanita dan merangsang indung telur mengeluarkan hormone betina. Dari hormon tersebut kelenjar susu akan lancar dan bentuk payudara semakin ideal. [Type text] Page 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya. Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula. 2. Mitos terkait asupan nutrisi pada masa nifas: Ibu nifas tidak boleh makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan cepat sembuh, Ibu nifas tidak boleh makan yang berkuah dan tidak boleh banyak minum air putih supaya jahitannya tidak basah, Ibu nifas tidak boleh makan buah-buahan selama menyusui karena bayi bisa diare, Ibu Nifas tidak boleh makan terlalu banyak supaya langsing . 3. Evidence Based Nutrisi Pada Masa Nifas: Pengaruh Konsumsi Jantung Pisang Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Masa Nifas, Pengaruh Jus Nanas Terhadap Percepatan Penurunan Tfu Dan Penyembuhan Luka Perinium, Pengaruh Konsumsi Telur Rebus Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Dan Peningkatan Kadar Hemoglobin, Pengaruh Pemberian Serbuk Daun Pepaya Terhadap Kelancaran Asi Pada Ibu Nifas. [Type text] Page 17 B. Saran Dalam penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang nutrisi pada ibu masa nifas untuk para pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. [Type text] Page 18