Uploaded by d.krizt

bahan SSC

advertisement
Latar belakang: Patient Safety juga merupakan salah satu dimensi mutu yang saat ini menjadi pusat
perhatian para praktisi pelayanan kesehatan dalam skala nasional maupun global. World Health
Organization (WHO) memperkirakan sedikitnya ada setengah juta kematian akibat pembedahan yang
sebenarnya bisa dicegah. Program Safe Surgery Saves Lives memperkenalkan dan melakukan uji coba
surgical safety checklist sebagai upaya untuk keselamatan pasien dan mengurangi jumlah angka
kematian di seluruh dunia. Tujuan utama dari surgical safety checklist untuk menurunkan Kejadian Tidak
Diharapkan di kamar operasi. Tujuan: Mengetahui seberapa besar pelaksanaan surgical patient safety
bedah digestif dan mencari hubungan antara pelaksanaan surgical patient safety yang mempengaruhi
adverse events pascaoperasi Bedah Digestif di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP DR. Sardjito
Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian prospektif observasional dengan
rancangan longitudinal study. Subyek penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani operasi bedah
digestif pada periode bulan Desember 2010 di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Dilakukan observasi dengan menggunakan instrumen checklist terhadap pelaksanaan surgical patient
safety dan penilaian adverse events pascaoperasi selama 30 hari. Data yang terkumpul dianalisis dengan
pendekatan univariabel dan bivariabel. Hasil: Tahapan Sign in: Pemasangan pulse oksimetri berfungsi
dengan baik dan dilakukan pada semua pasien, penulisan diagnosis kesulitan pernafasan dilakukan pada
semua pasien dan pemasangan infus 2 jalur pada pasien yang mempunyai risiko perdarahan sebesar
83,3%. Tahapan Time Out: Operator yang melakukan konfirmasi ulang identitas pasien sebelum
dilakukan pembedahan sebesar 68,2%, pemberian injeksi antibiotik profilaksis kurang dari 60 menit
sebelum insisi kulit sebesar 77,3%. Tahapan Sign out: pelaksanaan perhitungan instrumen sebesar 50%,
perhitungan kasa sebesar 29,5% dan perhitungan jarum sebesar 29,5%. Kejadian Adverse Events
Pascaoperasi: ILO ditemukan pada sebesar 9,1%, koma > 24 jam sebesar 2,3%, penggunaan ventilator >
48 jam ditemukan sebesar 4,5%, pasien dioperasi ulang tanpa terencana sebesar 2,3%, perdarahan
memerlukan transfusi > 4 unit darah dalam 72 jam sebesar 4,5% dan kematian sebesar 4,5%. Hasil
Analisis Bivariat: Terdapat hubungan yang signifikan (p= 0,016) antara pasien yang memiliki risiko
kehilangan darah dengan terjadinya kematian, terdapat hubungan yang signifikan (p= 0,016) antara
pasien yang memiliki risiko kehilangan darah dengan terjadinya pendarahan. Kesimpulan: Pelaksanaan
Surgical Patient Safety belum konsisten dilaksanakan dan pelaksanaan Surgical Patient Safety
berhubungan dengan terjadinya Adverse Events pascaoperasi Bedah Digestif di Instalasi Bedah Sentral
RSUP DR. Sardjito. PELAKSANAAN SURGICAL PATIENT SAFETY TERHADAP ADVERSE EVENTS PASCAOPERASI BEDAH DIGESTIF
DI INSTALASI BEDAH RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Penulis
Erikson Siagian
Kata kunci
Pelaksanaan Surgical Patient Safety - adverse events pascaoperasi
Program Studi
S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM
No Inventaris
1799-H-2011
Deskripsi xiii, 57 p., bibl., ills., 29 cm.
Bahasa
Indonesia
Jenis
Tesis
Penerbit [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2011
Lokasi
Perpustakaan Pusat UGM
File
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
(http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=52033
)
2. Hubungan Persepsi Tim Bedah dengan Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety pada Pasien Operasi Bedah Rumah Sakit
Umum Daerah Mayjend HM. Ryacudu
Efa Trisna
Abstract
Keselamatan telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Upaya peningkatan keselamatan pasien di ruang
operasi menggunakan formulir surgery safety checklist sebagai alat komunikasi yang praktis dan sederhana. Di Indonesia, kasus
terkait tindakan operasi, yaitu: Kasa tertinggal di ruang antara otot dan tulang dialami oleh Parjo di Rumah Sakit Remen Waras;
dan salah amputasi kaki dialami oleh Sawin di Rumah Sakit Prima Graha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi tim bedah dengan kepatuhan penerapan surgical patient safety pada pasien operasi bedah di ruang operasi
RSUD Mayjend HM. Ryacudu. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua
tim bedah berjumlah 30 responden, dengan sampel yang diambil seluruhnya dari jumlah populasi, yaitu: berjumlah 30. Hasil uji
statistik di peroleh nilai p-value sebesar 0,03, sehingga disimpulkan ada hubungan antara persepsi tim bedah dengan kepatuhan
penerapan surgical patient safety. Peneliti menyarankan perlunya sosialisasi pada seluruh tim bedah tentang patient safety.
Keywords
Persepsi; Tim bedah; Surgical Patient Safety; Kepatuhan
Full Text:
PDF
References
Arif, Kumala. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif. Jakarta: Salemba Medika.
Ilyas. 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja dan Kinerja.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27913/4/Chapter%20II.pdf (Diakses tanggal 27 Juli 2016).
Kompasiana. 2016. Kasus Malpraktik Dalam Dunia Kedokteran. http://www.kompasiana.com/nur_fajrina/10-kasus-malpraktikdalam-dunia-kedokteran_55002787813311ca60fa74ef, diakses 18 Agustus 2016.
Khofiyah. 2015. Evaluasi Kepatuhan Tim Bedah Dalam Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor Di
Instalasi Bedah Sentral PKU Muhammadiyah Gombong.
http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/242/1/KHOFIYAH%20NIM.%20A11100685.pdf (Diakses 14 April 2016).
Media Online. 2016. Kasus Malpraktik. http://luxvita.blogspot.co.id/2011/01/kasus-malpraktek-di-indonesia.html (Diakses 18
Agustus 2016).
Notoatmojo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Setiawati, Harini. 2015. Hubungan Motivasi Tim Bedah terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety pada Pasien
Operasi Bedah Mayor di Instalasi Bedah Sentral
RSUDKebumen.http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/88/1/HARINI%20SETIAWATI%20NIM.%20A11100729.pdf (Diakses 14 April
2016).
__________. 2015. Hubungan Pengetahuan Tim Bedah Terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien
Operasi Bedah Mayor di Instalasi Bedah Sentral
RSUDKebumen.http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/88/1/HARINI%20SETIAWATI%20NIM.%20A11100729.pdf (Diakses 14 April
2016).
WHO. 2012. 10 Facts On Patient Safety.http://www.who.int/features/factfiles/patient_safety/en/ (Diakses 13 April 2016).
3. http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/article/view/687/837 pdf UMY pengisian sign in…
4https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34012675/niluh_poster.pdf?response-contentdisposition=inline%3B%20filename%3Dposter_presentation.pdf&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-AmzCredential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20190815%2Fus-east-1%2Fs3%2Faws4_request&X-AmzDate=20190815T034625Z&X-Amz-Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-AmzSignature=2484df14fea5aa1a6446626f8c6779494a7276794497cfd506e169c53ab1ba5e.
5. HUBUNGAN PELAKSANAAN OPERASI DENGAN KEPATUHAN TIM
OPERASI DALAM PENERAPAN SURGICAL SAFETY CHECLIST
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSKIA SADEWA
YOGYAKARTA
Agus Budi Prasetyo, and Maria H. Bakri, and Ana Ratnawati, (2017) HUBUNGAN PELAKSANAAN OPERASI DENGAN KEPATUHAN
TIM
OPERASI DALAM PENERAPAN SURGICAL SAFETY CHECLIST
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSKIA SADEWA
YOGYAKARTA. skripsi thesis, Poltekkes kemenkes Yogyakarta.
[img]
Text
Awal.doc.pdf
Download (1MB)
[img]
Text
Abstract.doc.pdf
Download (56kB)
[img]
Text
Chapter1.doc.pdf
Download (68kB)
[img]
Text
Chapter2.doc.pdf
Download (104kB)
[img]
Text
Chapter3.doc.pdf
Restricted to Registered users only
Download (83kB)
[img]
Text
Chapter4.doc.pdf
Restricted to Registered users only
Download (83kB)
[img]
Text
Conclusion.doc.pdf
Download (32kB)
[img]
Text
References.doc.pdf
Download (33kB)
[img]
Text
Appendices.doc.pdf
Restricted to Registered users only
Download (121kB)
Official URL: http://keperawatan.poltekkesjogja.ac.id
Abstract
Tindakan pembedahan bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, namun dapat juga
menimbulkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cidera (KNC),
baik cidera medis maupun komplikasi yang dapat membahayakan nyawa. Data
kematian sebelum pengenalan Surgical Safety Checklist 3,7% menjadi 1,4%.
Komplikasi bedah setelah penggunaan Surgical Safety Checklist secara
keseluruhan turun dari 11% sampai 7% dan angka kematian menurun dari 1,5%
menjadi 0,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan
operasi dengan kepatuhan tim operasi dalam penerapan Surgical Safety Checklist
di Instalasi Bedah Sentral RSKIA Sadewa Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah kegiatan operasi bedah berjumlah 65 kegiatan. Tehnik
sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Analisa data menggunakan
uji chi square. Sebagian besar tim operasi melaksanakan operasi elektif yaitu 36
kegiatan operasi (55,4%), tidak patuh dalam menerapkan Surgical safety checklist
fase sign in yaitu 26 kegiatan (40%), tidak patuh menerapkan Surgical safety
checklist fase time out yaitu 30 kegiatan (46,2%) dan tidak patuh menerapkan
Surgical safety checklist fase sign out yaitu 31 kegiatan (47,7%). Hasil uji chi
square didapat nilai signifikansi (p) 0,114 > 0,05. Tidak ada hubungan
Pelaksanaan Operasi dengan Kepatuhan Tim Operasi dalam Penerapan Surgical
safety checklist di Instalasi Bedah Sentral RSKIA Sadewa Yogyakarta.
Kata kunci : Kepatuhan, Surgical Safety Checklist
Item Type:
Thesis (skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User:
Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited:
23 May 2019 04:35
Last Modified:
23 May 2019 04:35
URI:
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/1038
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1038/
Download