Uploaded by User21628

TUGAS EKOFISIOLOGI TUMBUHAN - NUR AYU MUSTIKA (A1J1 16 025)

advertisement
Tugas Individu
EKOFISIOLOGI TUMBUHAN
“POTENSI ALELOPATI PADA TUMBUHAN”
OLEH :
NUR AYU MUSTIKA
A1J1 16 025
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Potensi
Alelopati Pada Tumbuhan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Ekofisiologi Tumbuhan.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Ekofisiologi Tumbuhan yang telah membimbing selama proses
perkuliahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi
pembaca sekalian.
Kendari, 06 Juli 2019
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alelopati...............................................................................3
B. Mekanisme dan Proses Pelepasan Alelopati..........................................3
C. Sumber Alelopati...................................................................................5
D. Contoh Tumbuhan Yang Dapat Menghasilkan Alelopati......................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alelopati berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama
lain" dan pathos yang berarti "menderita". Alelopati didefinisikan sebagai
suatu
fenomena
alam
dimana
suatu
organisme
memproduksi
dan
mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke lingkungan
dan senyawa tersebut memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
organisme lain disekitarnya. Sebagian alelopati terjadi pada tumbuhan
dan dapat mengakibatkan tumbuhan di sekitar penghasil alelopati tidak dapat
tumbuh atau mati.
Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar,
mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat
sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya
permeabilitas membran pada sel tumbuhan (Mirnawati, 2017: 117-118). Efek
penghambatan senyawa alelopati pada organisme target bisa terjadi secara
langsung maupun tidak langsung, namun bagaimana penghambatan terjadi di
alam belum bisa diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan terdapat faktor
lain selain alelokimia yang bisa menghambat pertumbuhan diantaranya
kompetisi, faktor biotik, dan abiotik
Selain memberikan dampak buruk, alelopati juga dapat memberika
dampak positif. Salah satunya yaitu dapat mematikan gulma yang sangat
berperan dalam dunia pertanian. Penerapan alelopati dalam pertanian secara
garis besar adalah untuk mengendalikan gulma dan penyakit menggunakan
bahan yang berasal dari tumbuhan atau mikroorganisme. Penggunaan
pestisida yang berasal dari tumbuhan bersifat relatif aman, karena berbeda
dengan bahan kimia sintetis, bahan alami mudah terurai sehingga tidak akan
meninggalkan residu di tanah atau air, dan oleh karena itu tidak menimbulkan
pencemaran. Penanaman tanaman produksi maupun non-produksi yang
alelopatik terhadap gulma atau patogen bahkan dapat dikatakan tidak
menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan dan manusia, dan murah bagi
petani sehingga petani tidak perlu menambahkan input dari luar (Kartini,
2016: 1-2).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari alelopati ?
2. Bagaimana mekanisme dan proses pelepasan alelopati ?
3. Apa sajakah sumber alelopati ?
4. Apa contoh tumbuhan yang dapat menghasilkan alelopati ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari alelopati.
2. Untuk mengetahui mekanisme dan proses pelepasan alelopati.
3. Untuk mengetahui sumber alelopati.
4. Untuk mengetahui contoh tumbuhan yang dapat menghasilkan alelopati.
D. Manfaat Penulisan
1. Lebih memahami pengertian dari alelopati.
2. Lebih memahami mekanisme dan proses pelepasan alelopati.
3. Lebih memahami sumber alelopati.
4. Lebih memahami contoh tumbuhan yang dapat menghasilkan alelopati.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alelopati
Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman disekitarnya. Senyawa yang bersifat
alelopati disebut alelokimia. Alelopati juga dapat disebut sebagai pengaruh
langsung maupun tidak langsung dari suatu tumbuhan terhadap tumbuhan
lainnya, baik yang bersifat positif maupun negatif melalui pelepasan senyawa
kimia ke lingkungannnya. Selain itu, alelopati merupakan metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh tanaman, alga, bakteri dan jamur yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pertanian dan sistem biologi.
Pada tumbuhan senyawa alelopati dapat ditemukan di seluruh bagian tanaman,
tetapi tempat penyimpanan terbesar senyawa ini biasanya berlokasi di akar
dan daun.
B. Mekanisme dan Proses Pelepasan Alelopati
1. Mekanisme Pengaruh Alelopati
Mekanisme pengaruh alelokimia (khususnya yang menghambat)
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan
organisme
(khususnya
tumbuhan) sasaran melalui serangkaian proses yang cukup kompleks.
Proses tersebut diawali di membran plasma dengan terjadinya kekacauan
struktur, modifikasi saluran membran, atau hilangnya fungsi enzim ATPase. Hal ini akan berpengaruh terhadap penyerapan dan konsentrasi ion
dan air yang kemudian mempengaruhi pembukaan stomata dan proses
fotosintesis. Hambatan berikutnya mungkin terjadi dalam proses sintesis
protein, pigmen dan senyawa karbon lain, serta aktivitas beberapa
fitohormon. Sebagian atau seluruh hambatan tersebut kemudian bermuara
pada terganggunya pembelahan dan pembesaran sel yang akhirnya
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sasaran.
2. Proses Pelepasan Alelopati
Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai potensi alelopati dapat
ditemukan disemua jaringan tumbuhan termasuk daun, batang, akar,
rizoma, umbi, bunga, buah, dan biji. Senyawa-senyawa alelopati dapat
dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan dalam berbagai cara, yaitu
sebagai berikut :
 Penguapan
Senyawa alelopati ada yang dilepaskan melalui penguapan. Beberapa
genus tumbuhan yang melepaskan senyawa alelopati melalui penguapan
adalah Artemisia, Eucalyptus, dan Salvia. Senyawa kimianya termasuk
ke dalam golongan terpenoid. Senyawa ini dapat diserap oleh tumbuhan
di sekitarnya.
 Eksudat Akar
Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh akar
tumbuhan (eksudat akar), yang kebanyakan berasal dari asam-asam
benzoat, sinamat, dan fenolat.
 Pencucian
Sejumlah senyawa kimia dapat tercuci dari bagian-bagian tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah oleh air hujan atau tetesan embun.
Misalnya hasil cucian daun tumbuhan Crysanthemum sangat beracun,
sehingga tidak ada jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di bawah
naungan tumbuhan ini.
 Pembusukan Organ Tumbuhan
Setelah tumbuhan atau bagian-bagian organnya mati, senyawa-senyawa
kimia yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel pada bagianbagian organ yang mati akan kehilangan permeabilitas membrannya dan
dengan
mudah
senyawa-senyawa
kimia
yang
ada
didalamnya
dilepaskan. Beberapa jenis tanaman dapat meracuni tanaman budidaya
atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim berikutnya.
C. Sumber Alelopati
Alelopati dapat berasal dari beberapa sumber diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Alelopati dari Gulma
Banyak spesies gulma menimbulkan kerugian dalam budi daya tanaman
yang berakibat pada berkurangnya jumlah dan kualitas hasil panen.. Jenis
gulma yang memberikan pengaruh negatif alelopati pada tanaman
berkontribusi pada berkurangnya jumlah dan kualitas panen tanaman
melalui alelopati dan juga kompetisi sarana tumbuh.
2. Alelopati dari Tanaman Semusim
Alelopati dari tanaman budi daya dapat menimbulkan efek negatif pada
tanaman budi daya yang lain maupun gulma. Senyawa alelopati yang
dikeluarkan tanaman dapat berdampak pada tanaman yang ditanam
berikutnya bahkan juga bisa bersifat alelopati pada tanaman itu sendiri
atau autotoxicity . Misalnya padi, jagung, kedelai, buncis, dan ubi jalar.
Adanya senyawa alelopati dari tanaman dapat memberikan dampak yang
baik jika senyawa alelopati tersebut menyebabkan penekanan terhadap
pertumbuhan gulma, patogen, ataupun hama. Namun demikian, keadaan
ini perlu mendapatkan perhatian sebagai pertimbangan pola pertanaman
ganda dan menetapkan pola pergiliran tanaman.
3. Alelopati dari Tanaman Berkayu
Tanaman berkayu yang dilaporkan bersifat alelopati antara lain
: Acasia spp., Albizzia lebbeck, Eucalyptus spp., Grewia optiva, Glirycidia
sepium, Leucaena leucocephala, Moringa oleifera, Populus deltoides,
Abies balsamea, Picea mariana, Pinus divaricata, P. recinosa, dan Thuja
occidentalis. Adanya senyawa alelopati dari tanaman berkayu dapat
dimanfaatkan dalam pertanaman sistem wanatani (agroforestry) serta
dalam pengendalian gulma, patogen, ataupun hama. Alelopati dalam
sistem wanatani dapat dimanfaatkan dalam strategi pengurangan
keragaman vegetasi di bawah tegakan.
4. Alelopati dari Residu Tanaman dan Gulma
Residu tanaman dan gulma dilaporkan menimbulkan efek alelopati pada
spesies yang ditanam kemudian. Misalnya residu tanaman jagung, buah
persik (Prunus persica), gandum hitam (Secale cereale), gandum
(Triticum aesticum), dan seledri (Apium graveolens). Adanya senyawa
alelopati dari residu tumbuhan perlu menjadi pertimbangan dalam kegiatan
persiapan
tanam
(pengolahan
tanah),
pengendalian
gulma,
dan
penggunaan serasah sebagai mulsa organik. Residu gulma dan tanaman
yang memiliki pengaruh negatif alelopati sebaiknya tidak dibiarkan
terdekomposisi di areal pertanaman dan tidak dipergunakan sebagai mulsa
organik.
5. Alelopati dari Mikroorganisme
Alelopati dari mikroorganisme misalnya, yaitu identifikasi senyawa
griseofulvin dari Penicillium griseofulvum yang menghambat pertumbuhan
tanaman gandum. Beberapa galur Fusarium equiseti juga dilaporkan
menghasilkan senyawa yang bersifat toksik terhadap tanaman kapri.
Beberapa Rhizobacteria juga dilaporkan menyebabkan penghambatan
perkecambahan benih, gangguan pertumbuhan akar dan menjadi peka
terhadap serangan patogen pada tanaman target. Selain pengaruhnya pada
tanaman, alelopati dari mikroorganisme juga dapat mempengaruhi
mikroorganisme lain. Pada pertanaman padi, inokulasi sianobakteri yang
dimaksud untuk meningkatkan ketersediaan N, dilaporkan adanya potensi
negatif alelopati dari senyawa metabolit sekunder yang dihasilkannya.
Bakteri Streptomyces sagononensis, S. hygroscopicus, dan Pseudomonas
flourescens dilaporkan mengeluarkan senyawa alelopati yang menghambat
pertumbuhan beberapa tanaman.
6. Alelopati dari Tepung Sari
Tepung sari dari gulma Parthenium hysterophorus, Agrotis stolonifora,
Erigeron annuus, Melilotus alba, Phleum pretense, Vicia craca, dan
Hieracium aurantiacum dilaporkan memiliki pengaruh alelopati. Tepung
sari tanaman jagung juga dilaporkan memiliki pengaruh alelopati.
Pengaruh
alelopati
tersebut
dapat
terjadi
pada
perkecambahan,
pertumbuhan, maupun pembuahan dari spesies target. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian karena alelopati dari tepung sari kemungkinan
menjadi penyebab rendahnya pembuahan pada spesies tertentu.
D. Contoh Tumbuhan Yang Dapat Menghasilkan Alelopati
Jenis Tanaman
Dampak
Mimba
(Azadirachta
Menghambat tanaman yang tumbuh
indica) dan
dalam jarak 5 meter.
Eukaliptus
Bubuk daun mangga kering dapat
Mangga
menghambat pertumbuhan teki ladang
sepenuhnya.
Residu brokoli dapat mencegah fungi
Brokoli
Verticillium penyebab penyakit layu pada
beberapa tanaman sayur, contohnya
kembang kol dan brokoli sendiri.
Foto
Gandum dan
Penekanan pertumbuhan gulma apabila
Gandum
gandum tersebut digunakan sebagai
Hitam
tanaman pelindung atau mulsa.
Lantana atau
Saliara
Akar dan tunas tanaman ini dapat
mengurangi perkecambahan gulma
anggur dan gulma lainnya.
Tanaman Leucaena yang ditanam secara
Golongan
bersilangan dengan tanaman pangan di
Leucaena,
dalam sistem tumpang sari dapat
contohnya
mengurangi hasil panen gandum dan
Lamtoro
kunir, namun meningkatkan hasil panen
jagung dan padi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman disekitarnya. Senyawa yang bersifat
alelopati disebut alelokimia.
2. Mekanisme pengaruh alelokimia (khususnya yang menghambat)
terhadap
pertumbuhan dan perkembangan organisme (khususnya tumbuhan) sasaran
melalui serangkaian proses yang cukup kompleks. Proses tersebut diawali di
membran plasma dengan terjadinya kekacauan struktur, modifikasi saluran
membran, atau hilangnya fungsi enzim ATP-ase.
Senyawa-senyawa alelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan
dalam berbagai cara, yaitu penguapan, eksudat akar, pencucian, dan
pembusukan organ tumbuhan.
3. Sumber alelopati dapat berasal dari gulma, dari tanaman semusim, dari
tanaman berkayu, dari residu tanaman dan gulma, dari mikroorganisme, dan
dari tepung sari.
4. Contoh tumbuhan yang dapat menghasilkan alelopati yaitu mangga, brokoli,
lantana camara, lamtoro, dll.
Daftar Pustaka
Kartini Nani, Sonja V.T.Lumowa, dan Sri Purwanti. 2016. Pengaruh Ekstrak
Kirinyu (Chromolaena odorata L.) dan Saliara (Lantana camara L.) sebagai
Pestisida Nabati Terhadap Intensitas Serangan Hama pada Kacang Hijau
(Vigna radiata L.). Prosiding Seminar Nasional II Biologi, Sains,
Lingkungan, dan Pembelajaran. Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Mulawarman, Samarinda.
Mirnawati, Ramadhanil Pitopang, dan I Nengah Suwastika. 2017. Uji Efektivitas
Ekstrak Daun Tahi Ayam (Lantana camara) Sebagai Herbisida Alami
Terhadap Perkecambahan Biji Akasia Berduri (Acacia nilotica.) Journal Of
Science and Technology. Vol. 6(2) : 117-118.
http://sembio.fkip.unmul.ac.id/modul/modul/file/61. Diakses pada tanggal 06 Juli
2019, Pukul 09:05 WITA.
https://dokumen.tips/documents/ cekaman-alelopati-567b16cd82b0b.html
Diakses pada tanggal 06 Juli 2019, Pukul 10:20 WITA.
Download