Renstra Biro Keuangan 2015

advertisement
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 dapat diselesaikan.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan dan acuan
penganggaran yang berorientasi pada hasil yang dicapai untuk kurun waktu 5 (lima)
tahun terhitung mulai tahun 2015-2019. Renstra Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Perindustrian memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan.
Renstra Biro Keuangan ini disusun dengan mengacu dan sejalan dengan Peta
Strategi dan Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal 2015-2019 sebagaimana telah
ditetapkan
Persetjen
No.131.1/SJ-IND/PER/4/2015
Tentang
Rencana
Strategis
Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019. Selanjutnya
dokumen Renstra ini menjadi acuan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian
Perindustrian dalam menyusun dokumen Rencana Kerja Tahunan (Renja) serta
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh jajaran Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal Kementerian Perindustrian, kami berharap agar seluruh sasaran dan target
sebagaimana ditetapkan dalam Renstra ini dapat diimplementasikan dalam rangka
mendukung program Kementerian Perindustrian dan mensukseskan Pembangunan
Nasional.
Jakarta,
Juni 2015
Kepala Biro Keuangan
ttd
Fauzi Saberan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A
KONDISI UMUM....................................................................................... 1
B
POTENSI DAN PERMASALAHAN................................................................. 3
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BIRO KEUANGAN ...................8
A
VISI BIRO KEUANGAN .............................................................................. 8
B
MISI ....................................................................................................... 8
C
TUJUAN .................................................................................................. 9
D
SASARAN ................................................................................................ 9
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA KELEMBAGAA ..................... 12
A
ARAH KEBIJAKAN....................................................................................12
B
STRATEGI ..............................................................................................12
C
PROGRAM ..............................................................................................13
D
KEGIATAN ..............................................................................................13
E
TARGET JANGKA MENENGAH (2015-2019)................................................14
F
KERANGKA KELEMBAGAAN ......................................................................14
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN ........................................................... 22
A
TARGET KINERJA....................................................................................22
B
KERANGKA PENDANAAN..........................................................................24
BAB V PENUTUP................................................................................................... 26
LAMPIRAN 1 : Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2010-2014
LAMPIRAN 2 : Peta Strategi Biro Keuangan
LAMPIRAN 3 : Matriks Kinerja Dan Pendanaan Biro Keuangan Tahun 2015 - 2019
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
1
BAB I - PENDAHULUAN
A.
KONDISI UMUM
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2015 tentang
Kementerian Perindustrian. Kementerian Perindustrian mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Dalam
membantu kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, Kementerian Perindustrian
memiliki
unit
organisasi
Sekretariat
Jenderal
yang
bertugas
untuk
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan
administrasi
kepada
seluruh
unit
organisasi
di
lingkungan
Kementerian Perindustrian. Dan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010, Biro Keuangan sebagai
salah satu unit kerja setingkat Eselon II di Sekretariat Jenderal Kementerian
Perindustrian yang
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi,
pengendalian dan pelaporan keuangan dan barang milik Negara Kementerian.
Reformasi keuangan bidang pemerintahan di Indonesia yang ditandai
dengan ditetapkannya UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU
No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 tahun 2004
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara.
Undang-Undang tersebut mengamanatkan agar keuangan Negara dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif,
ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
Seiring
dengan
berjalannya
reformasi
keuangan,
peraturan
dan
kebijakan di bidang keuangan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan
perubahan tata kelola keuangan publik secara internasional dan modern.
Penyempurnaan dalam penatausahaan keuangan serta pengelolaan aset negara
terus dilakukan untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang baik dan benar
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2
yang pada akhirnya akan mewujudkan pelaksanaan tata kepemerintahan yang
baik dan bersih.
Siklus pengelolaan keuangan negara dimulai dari tahap perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pertanggungjawaban keuangan
negara serta pelaporan keuangan untuk pencatatan transaksi keuangan
pemerintah. Penerapan penganggaran berbasis kinerja di bidang perencanaan
dan
penganggaran
menjadi
hal
penting
yang
mendasari
pencapaian
pengelolaan keuangan negara. Pengukuran kinerja didasarkan pada capaian
output dan outcome. Diharapkan setiap anggaran yang digunakan mengarah
pada kegiatan ekonomi nasional, menciptakan dan memperluas lapangan kerja,
mengurangi
kemiskinan dan pembangunan
yang berwawasan lingkungan
serta memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu perubahan mendasar pada pelaporan keuangan adalah
dengan dikeluarkannya peraturan mengenai Standar Akuntansi Pemerintah.
Berdasarkan PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat,
Pemerintah akan mengubah Standar Akuntansi Pemerintah berbasis kas
menjadi berbasis Akrual. Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap dengan
penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. Kementerian Perindustrian telah
menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual dan akan memulai penerapan SAP
Berbasis Akrual pada tahun 2015. Biro Keuangan telah melakukan sosialisasi
terkait pelaporan keuangan pemerintah berbasis akrual kepada seluruh satuan
kerja melalui pelatihan, bimbingan teknis, workshop, konsultasi, konsiyering,
dan lain-lain. Kementerian Perindustrian dalam hal ini sebagai suatu Unit
Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) dan Unit Akuntansi Pengguna Barang
(UAPB) juga ikut berpartisipasi dalam mengimplementasikan laporan keuangan
berbasis akrual dengan menjadi pilot project untuk percobaan.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
3
Perubahan peraturan terkait dengan Bagan Akun Standar (BAS) juga
masih sering terjadi. Sebagai contoh, adanya perubahan akun untuk
pelaksanaan paket meeting menjadi akun perjalanan dinas, dan munculnya
akun persediaan yang merupakan implikasi penerapan SAP berbasis akrual.
Penyempurnaan
pengelolaan
keuangan
negara
juga
dilaksanakan
dengan mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi melalui aplikasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Selain SPAN, ada aplikasiaplikasi baru yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan user yang
disebabkan oleh perubahan peraturan antara lain Sistem Akuntansi Instansi
Berbasis Akrual), Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI), Sistem
Aplikasi Satker (SAS), Aplikasi SPM, SILABI dan lain sebagainya.
Kementerian
Perindustrian
juga sudah
melakukan
pengembangan
aplikasi keuangan untuk mempermudah proses kerja unit. Aplikasi tersebut
antara lain e-monitoring, e-pnbp, e-BMN, e-pbj dan lain-lain. Perubahan
peraturan dan aplikasi dari pihak eksternal tentu memerlukan penyesuaian dan
sosialisasi yang intensif bagi seluruh pengelola keuangan di lingkungan
Kementerian Perindustrian. Untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut,
maka Biro Keuangan perlu mempersiapkan rencana kerja dalam 5 (lima) tahun
ke depan.
B.
POTENSI DAN PERMASALAHAN
1.
Potensi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Keuangan memiliki
beberapa potensi yang dapat mendukung keberhasilan untuk mewujudkan visi
dan misi serta sasaran-sasaran strategisnya. Untuk mengidentifikasi potensi
yang dimiliki Biro Keuangan, maka digunakan metode analisa SWOT dengan
hasil sebagai berikut :
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
4
 Kekuatan (Strength)
1) Adanya komitmen pimpinan untuk melakukan reformasi di bidang
pengelolaan keuangan.
2) Jumlah pegawai yang cukup memadai dan memiliki kompetensi yang
baik.
3) Anggaran yang cukup untuk membiayai kegiatan dan program kerja
Biro Keuangan.
4) Sarana dan
prasarana kerja yang memadai
untuk
menunjang
pelaksanaan kegiatan kerja.
5) Penerapan sistem tata kelola keuangan berbasis IT memudahkan dan
mempercepat penyelesaian pekerjaan.
6) Penerapan sistem manajemen mutu ISO 2008:9001 pada Biro
Keuangan sejak tahun 2010. Adanya Standar Operasional Prosedur
(SOP) membuat proses kerja di Biro Keuangan lebih terstruktur,
terdokumentasi dan cepat.
7) Penerapan Budaya kerja 5K (Keteraturan, Kebersihan, Kerapihan,
Keteraturan, dan Kelestarian) pada Biro Keuangan sehingga lingkungan
kerja rapi dan bersih serta menciptakan suasana kerja yang nyaman.
 Peluang (Opportunity)
1)
Adanya reformasi birokrasi dalam tata kelola pemerintahan dalam
berbagai bidang. Reformasi ini diharapkan mengubah budaya kerja
aparatur sehingga berdampak pada kenaikan kinerja Biro Keuangan.
2)
Penerapan
Good
Public
Governance
(GPG)
atau
tata
kelola
kepemerintahan yang baik di Indonesia merupakan komitmen
pemerintah yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM 2005 – 2009) dan Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Perindustrian. Kebijakan tersebut merupakan peluang
bagi Biro Keuangan untuk mengembangkan dan menerapkan konsep
tata kelola keuangan yang baik atau Good Financial Governance (GFG)
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
5
di lingkungan Kementerian Perindustrian sebagai bagian dari GPG.
GFG yang dikembangkan merupakan implementasi dari reformasi
pengelolaan keuangan dan reformasi birokrasi di Biro Keuangan.
3)
Penganggaran berbasis kinerja atau performance based budgeting
adalah penganggaran yang didasarkan pada program, output, dan
outcome. Hal ini merupakan peluang untuk memperoleh anggaran
yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan Biro Keuangan.
4)
Diklat
di
bidang
Pengelolaan
Keuangan
untuk
meningkatkan
kompetensi SDM Pengelola Keuangan baik di lingkungan Biro
Keuangan, maupun di lingkungan Kementerian Perindustrian.
5)
SDM
Pengelola
Keuangan
Perindustrian
sudah
memudahkan
Biro
di
memiliki
Unit
atau
kompetensi
Keuangan
untuk
Satker
Kementerian
yang baik, sehingga
melakukan
pembinaan
pengelolaan keuangan.
2.
Permasalahan
Agar pengelolaan administrasi keuangan dan BMN dapat dilakukan
dengan efektif, efisien, dan akuntabel, oleh Biro Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, koordinasidan pelaksanaan urusan keuangan dan
barang milik Negara, tidak dapat dipungkiri pula dalam pelaksanaan tugas
dimaksud
masih
terdapat
nenerapa
kendala/permasalahan
yang
dapat
menghambat keberhasilan untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaransasaran strategis. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, maka
digunakan metode SWOT dengan hasil sebagai berikut :
 Kelemahan (Weakness)
1)
Penerapan sistem tata kelola keuangan berbasis IT membutuhkan
SDM yang memiliki kualifikasi khusus untuk mengembangkan dan
memelihara aplikasi keuangan. Kurangnya jumlah pegawai dengan
latar belakang IT dapat menghambat pengembangan komputerisasi
pengelolaan keuangan.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2)
6
Penempatan pegawai pada posisi yang tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan.
3)
Kurangnya sharing knowledge membuat pegawai hanya mengetahui
proses kerja masing-masing atau tupoksinya saja.
4)
Belum adanya petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan untuk beberapa
tusi.
5)
Penyampaian laporan BMN oleh unit kerja masih ada yang belum
tertib, baik penyampaian laporan BMN dari tingkat UAKPB ke tingkat
UAPPB-W maupun laporan BMN dari tingkat dari tingkat UAPPB-W ke
tingkat UAPPB-E 1 sehingga berpengaruh pada penyampaian laporan
UAPB Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan.
6)
Akibat perubahan kode/nama satker yang berubah, sehingga perlu
dilakukan koreksi sebaran satker yang belum sama antara KPKNL
dengan data dari Kementerian Perindustrian.
7)
Kualitas SDM yang menangani BMN masih kurang memadai dan perlu
ada pelatihan-pelatihan baik tentang pengetahuan Akuntansi maupun
penguasaan Informasi Teknologi (IT) khususnya pengetahuan tentang
Ilmu Database Komputer.
8)
Masih sering terjadi pergantian Petugas Operator Aplikasi SIMAK BMN,
sehingga pegawai tersebut belum siap dan belum dilatih tentang
pengoperasian Aplikasi Sistem Akuntansi Instansi, khususnya SIMAK
BMN maupun pengetahuan tentang ilmu computer dan akuntansi
pada umumnya.
9)
Masih banyak BMN yang belum dilakukan Inventarisasi dan Penilaian
Barang Milik Negara.
10) Ketidakseriusan peserta terhadap materi yang diberikan dalam diklat
pengadaan
barang/jasa
karena
keterbatasan
waktu
dalam
menyampaikan materi, dan tidak ada motivasi untuk lulus ujian
dikarenakan tanggung jawabnya yang berat dan bersifat pribadi.
11) Masih terdapat aset yang belum dilakukan IP.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
12) Penatausahaan
sebagaimana
dan
Pelaporan
peraturan
dan
BMN
yang
ketentuan
belum
7
dilaksanakan
yang berlaku. Hal
ini
menyulitkan bagi petugas berkenaan dengan perolehan BMN tahuntahun seblumnya (misal : tidak dilakukan labelisasi BMN)
13) Terdapat Aset yang tidak ditemukan.
14) Sistem Pengendalian Internal oleh KPA masih lemah. Belum adanya
komitmen yang kuat daripara Pimpinan Sekretariat UAPPAJB-W dalam
menjalankan fungsinya sebagai Koordinator Wilayah. Hal ini terbukti
dengan banyaknya Sekretariat UAPPAJB-W yang tidak membuat dan
mengirimkan laporan konsolidasi wilayah ke Tingkat Eselon I.
15) Dokumen pelaksanaan anggaran dan pengelolaan keuangan belum
tertib.
16) Masih banyak satker yang tidak melampirkan Berita Acara Stock
Opname Kas oleh Bendahara Pengeluaran dan Register Penutupan
Kas oleh Bendahara Pengeluaran, serta banyak Satker yang tidak
melampirkan Berita Acara Stock Opname fisik.
 Ancaman (Threat)
1)
Aplikasi SIMAK-BMN sering berubah-ubah versinya, serta SatkerSatker di daerah yang mengalami kesulitan dalam melakukan
penyesuaian Aplikasi (Up-date SIMAK-BMN). Persediaan dan Stock
opname Aset tetap.
2)
Banyaknya aplikasi baru atau updating aplikasi mengharuskan
pengelola keuangan memiliki kemampuan untuk mempelajari aplikasi
keuangan dengan cepat.
3)
Adanya tugas tambahan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat.
4)
Rekrutmen pegawai baru harus melalui persetujuan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dimana eformasi pegawai tidak semua dapat dipenuhi mengingat terbatasya
jumlah pegawai yang diterima.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
8
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
BIRO KEUANGAN
A.
VISI BIRO KEUANGAN
Berdasarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan yang telah
diuraikan pada Bab I serta tugas dan fungsi dari Biro Keuangan, maka
disusunlah visi dan misi Biro Keuangan yang akan dicapai melalui pencapaian
tujuan, sasaran, serta pelaksanaan kegiatan. Visi Biro Keuangan untuk tahun
2015 – 2019 adalah:
“ Terwujudnya Tata Kelola Keuangan dan BMN yang baik dan benar”.
Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Dan BMN Yang Baik Dan Benar
adalah mewujudkan tata kelola keuangan dan BMN yang benar, sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dapat dipertanggungjawabkan,
transparan, efektif, efisien, ekonomis dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
B.
MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata
dalam bentuk
misi sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan sebagai
berikut:
1. Mewujudkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang akuntabel,
transparan dan berbasis IT;
2. Mewujudkan aparat pengelola keuangan dan BMN yang profesional.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
C.
9
TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi Biro
Keuangan. Berlandaskan pada visi dan misi tersebut, maka ditetapkan 3 (tiga)
tujuan yang ingin dicapai Biro Keuangan sebagai berikut:
1.
Tersedianya laporan keuangan dan BMN yang berkualitas.
2.
Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten.
3.
Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT.
D.
SASARAN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran strategis
yang akan diwujudkan pada tahun 2015 - 2019 berdasarkan perspektif
stakeholder, pelaksanaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan ditunjukkan
dalam peta strategi Biro Keuangan pada Gambar II.1. Selain itu, terdapat juga
beberapa sasaran lainnya dalam mencapai tujuan Biro Keuangan.
Tujuan I :
Tersedianya laporan keuangan dan BMN yang berkualitas
 Sasaran I :
Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu
 Indikator Kinerja Sasaran:
Terwujudnya realisasi anggaran yang efektif dan efisien
 Sasaran II :
Mewujudkan Laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP)
 Indikator Kinerja Sasaran:
Terwujudnya laporan keuangan dengan predikat Capaian Standar
Tertinggi
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
10
 Sasaran III :
Menyediakan pedoman di bidang pengelolaan keuangan dan BMN
 Indikator Kinerja Sasaran:
Tersedianya kebijakan pengelolaan Keuangan dan BMN
 Sasaran IV:
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
 Indikator Kinerja Sasaran:
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
lingkungan Kementerian Perindustrian
Tujuan II:
Terwujudnya SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten.
 Sasaran I :
Meningkatnya kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN
 Indikator Kinerja Sasaran:
Tersedianya SDM Pengelola Keuangan dan BMN yang Kompeten
Tujuan III:
Terwujudnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis IT.
 Sasaran I :
Terwujudnya ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern
 Indikator Kinerja Sasaran:
Terselenggaranya kegiatan layanan operasional perkantoran
Dari seluruh Indikator Kinerja Sasaran, yang menjadi Indikator Kinerja
Utama (IKU) Biro Keuangan Tahun 2015-2019 adalah :
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
1.
Terwujudnya laporan
keuangan dengan
predikat Capaian
11
Standar
Tertinggi
2.
Tersedianya pedoman pengelolaan keuangan dan BMN
Berikut ini peta strategi Biro Keuangan yang menggambarkan hubungan
antara
tujuan,
sasaran
strategis
dan
faktor-faktor
yang
mendukung
pencapaiannya.
Gambar II-1 Peta Strategi Biro Keuangan Tahun 2015 – 2019
DIAGRAM PETA STRATEGI DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BIRO KEUANGAN
VISI DAN MISI BIRO KEUANGAN
Memenuhi Harapan
Stakeholders
STRATEGIC
OUTCOMES
STRATEGIC
OBJECTIVE
Terwujudnya sistem
tatakelola keuangan
dan BMN yang
berbasis IT
Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Biro Keuangan
STRATEGIC DRIVER
PENYIAPAN KEBIJAKAN
Pengelolaan
SDM Aparat
Bidang Keuangan
TUPOKSI BIRO KEUANGAN
VISI : TERWUJUDNYA TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN
BENAR
MISI : 1. Mewujukan sistem tata kelola keuangan yang akuntabel dan
berbasis IT;
2. Meningkatkan kompetensi aparat pengelola keuangan;
Tersedianya
Laporan Keuangan
Dan BMN yang
Berkualitas
Menyiapkan
Kebijakan
Sistem Informasi
Keuangan
Terwujudnya SDM
pengelola keuangan
dan BMN yang
kompeten
KOORDINASI DAN FASILITASI
Melakukan Koordinasi
dan Fasilitasi
Pelaksanaan
Anggaran
Menyiapkan Kebijakan
Pengelolaan Keuangan
TUGAS : Melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian dan Pelaporan Keuangan dan Barang Milik
Negara Kementerian
FUNGSI: a.penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan
anggaran kementerian;
b. penyiapan pembinaan,dan koordinasi perbendaharaan kementerian;
c. penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pelaksanaan akuntansi
sekretariat jenderal dan kementerian;
d. penyiapan pembinaan dan koordinasi penerimaan negara bukan pajak, badan
layanan umum dan tuntutan
perbendaharaan/tuntutan ganti rugi (TP/TGR).;
e. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaporan administrasi pengelolaan barang
milik negara kementerian; dan
f. pelaksanaan program dan urusan tata usaha biro
Mendiseminasikan
Peraturan Bidang
Keuangan
Melakukan Koordinasi
dan Fasilitasi
Pengelolaan
Perbendaharaan
Melakukan
Koordinasi dan
Fasilitasi
Pengelolaan BMN
Melakukan
Memfasilitasi
Koordinasi dan
Pengembangan SDM
Fasilitasi Penysunan
Bidang Keuangan
Laporan Keuangan
PEMBINAAN
IKU / KPI
Meningkatkan Kepatuhan
Terhadap Peraturan Perundangundangan Bidang Keuangan
1. Terwujudnya laporan keuangan
dengan predikat capaian
standar tertinggi
2. Tersedianya kebijakan internal
mengenai pelaksanaan dan
pertanggungjawaban anggaran
SDM
ORGANISASI
INFORMASI
Mengembangkan SDM
Yang berintegritas dan
berkompetensi tinggi
Mengembangkan
Ketatalaksanaan, Sarana dan
Prasarana yang Modern
Mengembangkan Sistem
Informasi Keuangan yang
Terintegrasi dan Handal
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
12
BAB III - ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
A.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Biro Keuangan yang telah
ditetapkan, maka dirumuskan berbagai kebijakan sebagai arah/tindakan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Adapun arah kebijakan Biro
Keuangan untuk tahun 2015 - 2019 sebagai berikut:
1.
Mewujudkan sistem tata kelola keuangan dan BMN berbasis teknologi
informasi.
2.
Meningkatkan kompetensi SDM dalam pengelolaan dan penatausahaan
keuangan.
B.
STRATEGI
Dalam mewujudkan tersedianya laporan keuangan dan BMN yang
akurat, akuntabel, dan tepat waktu, ditetapkan sasaran dalam usaha
pencapaiannya, yaitu dengan mewujudkan laporan keuangan yang sesuai
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), menyediakan pedoman di bidang
pengelolaan keuangan dan BMN, dan meningkatnya budaya pengawasan pada
unsur pimpinan dan staf.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mencapai sasaran
tersebut yaitu:
1.
Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN yang sesuai dengan SAP di
lingkungan Kemenperin.
2.
Penyusunan pedoman pengelolaan keuangan dan BMN.
3.
Pengelolaan Perbendaharaan.
4.
Monitoring dan evaluasi pengelolaan anggaran di lingkungan Kemenperin.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
13
Dalam mewujudkan SDM pengelola keuangan dan BMN yang kompeten,
ditetapkan sasaran dalam usaha pencapaiannya, yaitu dengan meningkatnya
kompetensi SDM di Bidang Pengelolaan Keuangan dan BMN.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mencapai sasaran
tersebut yaitu:
1.
Peningkatan kompetensi SDM pengelolaan keuangan.
2.
Pelaksanaan Manajemen kinerja Biro.
3.
Pembinaan pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Kemenperin.
Dalam mewujudkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang berbasis
IT, ditetapkan sasaran dalam usaha pencapaiannya, yaitu dengan terwujudnya
ketatalaksanaan, sarana dan prasarana yang modern.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mencapai sasaran
tersebut yaitu:
1.
Penyelenggaraan layanan perkantoran.
2.
Pemeliharaan peralatan dan kendaraan operasional perkantoran.
3.
Penatausahaan dan pengelolaan administrasi perkantoran.
C.
1.
PROGRAM
Program
Pengembangan
SDM
Industri
Dan
Dukungan
Manajemen
Kementerian Perindustrian
D.
1.
KEGIATAN
Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang Profesional
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
E.
14
TARGET JANGKA MENENGAH (2015-2019)
Untuk dapat mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran Biro Keuangan
yang telah ditentukan, perlu disusun target jangka menengah Biro Keuangan,
yaitu :
1.
Laporan Keuangan yang mendapatkan predikat Capaian Standar Tertinggi
2015-2019.
2.
Terbangunnya
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP)
di
Lingkungan Kementerian Perindustrian pada Tahun 2019.
3.
Tersedianya 3 (tiga) pedoman pengelolaan keuangan yang dapat
dijadikan acuan setiap tahunnya.
4.
Terlaksananya
kegiatan
peningkatan
kemampuan
SDM
bidang
pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Perindustrian.
F.
KERANGKA KELEMBAGAAN
1.
STRUKTUR ORGANISASI SAAT INI
Strukur organisasi Biro Keuangan saat ini mengacu pada Peraturan
Menteri Perindustrian No. 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perindustrian. Berdasarkan Peraturan tersebut maka Tugas
Pokok
Biro
Keuangan
adalah
melaksanakan
pembinaan,
koordinasi,
pengendalian dan pelaporan keuangan dan barang milik Negara Kementerian.
Selain melaksanakan tugas, Biro Keuangan juga menyelenggarakan
fungsinya yaitu :
a.
Penyiapan pedoman teknis pengelolaan anggaran dan barang milik
Negara;
b.
Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan anggaran;
c.
Pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian Negara;
d.
Pelaksanaan akuntansi dan administrasi pengelolaan barang milik Negara;
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
e.
Penyediaan
data
dan
informasi
keuangan
serta
15
koordinasi
dan
pelaksanaan verifikasi penganggaran Kementerian; dan
f.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Biro.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Keuangan didukung oleh
4 (empat) Bagian, yaitu:
1.
Bagian Pelaksanaan Anggaran;
Mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
pedoman
teknis,
pembinaan, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan anggaran. Dalam
melaksanakan tugas Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai fungsi:
a)
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan anggaran serta tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan
di lingkungan Kementerian;
b)
Penyiapan
bahan
pembinaan,
koordinasi
dan
penatausahaan
pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian; dan
c)
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan dan evaluasi
anggaran
penerimaan
negara
bukan
pajak
di
lingkungan
Kementerian.
Dalam melaksanakan tugas Bagian Pelaksanaan Anggaran dibantu
oleh:
1)
Subbagian Pemantauan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan anggaran serta tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan di lingkungan Kementerian;
2)
Subbagian Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pembinaan,
koordinasi
dan
penatausahaan pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian;
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
3)
16
Subbagian Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, pemantauan
dan
evaluasi
anggaran
penerimaan
Negara
bukan
pajak
di
lingkungan Kementerian.
2.
Bagian Perbendaharaan;
Mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
pedoman
teknis,
pembinaan, koordinasi pengelolaan perbendaharaan, pertanggungjawaban
anggaran, penyelesaian kerugian negara, dan pengelolaan penggajian.
Dalam melaksanakan tugas Bagian Perbendaharaan mempunyai fungsi:
a)
penyiapan
bahan
pembinaan,
koordinasi,
pengelolaan
perbendaharaan dan penetapan pengelola daftar isian pelaksanaan
anggaran (DIPA) dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi (TP dan TGR);
b)
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi penatausahaan pelaksanaan
anggaran di lingkungan Kementerian; dan
c)
pengelolaan gaji satuan kerja Sekretariat Jenderal.
Dan dalam melaksanakan tugas Bagian Perbendaharaan dibantu
oleh:
1)
Subbagian
Penatausahaan
Perbendaharaan,
Perbendaharaan, dan Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan
mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, penatausahaan
perbendaharaan dan penetapan pengelola daftar isian pelaksanaan
anggaran (DIPA) serta penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi (TP dan TGR);
2)
Subbagian
Penatausahaan
mempunyai
tugas
melakukan
Pertanggungjawaban
penyiapan
bahan
Anggaran
pembinaan,
koordinasi penatausahaan pengelolaan kas satuan kerja Sekretariat
Jenderal;
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
3)
17
Subbagian Pengelolaan Gaji Pajak mempunyai tugas melakukan
pengelolaan gaji satuan kerja Sekretariat Jenderal.
3.
Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi BMN
Mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
pedoman
teknis,
koordinasi dan pelaksanaan akuntansi keuangan dan barang milik Negara
serta administrasi pengelolaan barang miliknegara Kementerian. Dalam
melaksanakan tugas Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi BMN
mempunyai fungsi:
a)
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan akuntansi
keuangan Kementerian;
b)
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan akuntansi
barang milik Negara Kementerian; dan
c)
Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, administrasi pengelolaan
barang milik Negara Kementerian.
Dalam melaksanakan tugas Bagian Akuntansi dan Pengelolaan
Administrasi BMN dibantu oleh:
1)
Subbagian
Akuntansi
Keuangan
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan akuntansi
keuangan Kementerian.
2)
Subbagian
Akuntansi
Barang
Milik
Negara
mempunyai
tugas
melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan
akuntansi barang milik negara Kementerian.
3)
Subbagian Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pembinaan,
koordinasi
administrasi pengelolaan barang milik Negara Kementerian.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
4.
18
Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran.
Mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
pedoman
teknis,
pembinaan, analisis keuangan, dan verifikasi serta urusan tata usaha dan
manajemen kinerja Biro. Dalam melaksanakan tugas Analisis Keuangan
dan Verifikasi Penganggaran mempunyai fungsi:
a)
Penyiapan
bahan
pembinaan,
koordinasi,
serta
pelaksanaan
pengumpulan, pengolahan, analisis data, penyediaan informasi
keuangan Kementerian dan pengembangan system pengelolaan
keuangan;
b)
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan verifikasi
penganggaran dan pelaporan; dan
c)
pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dan manajemen
kinerja Biro.
Dalam melaksanakan tugas Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi
Penganggaran dibantu oleh:
1)
Subbagian
Analisis
penyiapan
bahan
Keuangan
mempunyai
pembinaan,
koordinasi
tugas
serta
melakukan
pelaksanaan
pengumpulan, pengolahan, analisis data, penyediaan informasi
keuangan Kementerian dan system pengelolaan keuangan.
2)
Subbagian Verifikasi Penganggaran mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan verifikasi
penganggaran dan pelaporan.
3)
Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja Biro mempunyai
tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga, dan manajemen
kinerja Biro.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
19
Gambar II-1 Struktur Organisasi Biro Keuangan
2.
MANAJEMEN SDM APARATUR DI LINGKUNGAN BIRO KEUANGAN
Manajemen SDM Aparatur di lingkungan Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal Kementerian Perindustrian berpedoman pada UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Manajemen PNS yang di atur dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, serta
perlindungan.
Dalam mewujudkan SDM Aparatur di lingkungan Biro Keuangan yang
profesional dan kompeten, beberapa langkah strategis dilakukan dengan
beberapa kegiatan sebagai berikut :
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
a.
20
Pengadaan Pegawai
Biro Keuangan mengajukan usulan pengadaan pegawai berdasarkan
hasil analisa kebutuhan pegawai di masing-masing bagian. Pada tahun
2015, Biro Keuangan tidak mengajukan usulan pengadaan pegawai
dikarenakan adanya kebijakan moratorium (penghentian) perekrutan
Pegawai Negeri Sipil yang dikeluarkan oleh MenPAN-RB. Namun tahun
2016-2019, Biro Keuangan berencana mengajukan usulan pengadaan
pegawai untuk menggantikan pegawai-pegawai yang memasuki usia
pensiun. Dari data kepegawaian Biro Keuangan, jumlah pegawai yang
usianya diatas 50 tahun atau menjelang BUP sebanyak 14 (empat belas)
pegawai atau 33.3%. Oleh karena itu, pengadaan pegawai perlu dilakukan
untuk menjaga kinerja Biro.
Tabel II.1 Prediksi Usulan Pengadaan Pegawai
No
Tahun
Jumlah
Pegawai
Pensiun
Formasi
Akhir
Tambahan
Pegawai
Formasi
Setelah
Penambahan
1
2015
42
0
42
0
42
2
2016
42
1
41
7
48
3
2017
48
2
46
3
49
4
2018
49
6
43
3
46
5
2019
46
2
44
2
46
Tabel II.2 Profil Pegawai Berdasarkan Usia Per Tahun 2015
Usia
Jumlah (Orang)
Persen (%)
< 25
3
7.14
26 – 30
6
14.29
31 – 35
8
19.05
36 – 40
3
7.14
41 – 45
1
2.38
46 – 50
7
16.67
51 – 55
10
23.81
> 56
4
9.52
Total
42
100
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
b.
21
Pengembangan SDM
Biro
Keuangan
melakukan
pengembangan
SDM
berdasarkan
kebutuhan atas pelaksanaan tugas pegawai dan peningkatan kompetensi
secara umum. Biro Keuangan menargetkan sekurang-kurangnya 50%
pegawai mendapat pelatihan dalam setahun.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
22
BAB IV - TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
A.
TARGET KINERJA
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun
2015-2019, Biro Keuangan akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan arah
kebijakan dan strategi serta struktur organisasi Biro Keuangan yang dijabarkan
pada bab III. Berikut ini program dan kegiatan Biro Keuangan tahun 2015 –
2019.
Kegiatan Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang
Profesional dilaksanakan oleh Biro Keuangan dengan sasaran kegiatan,
indikator, dan target sebagai berikut:
Tabel IV-1 Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan
Sistem Tata Kelola Keuangan dan BMN yang Profesional Tahun
2015 – 2019
Sasaran
Kegiatan/
Indikator
Kegiatan
Satuan
Target
2015
2016
2017
2018
2019
Peningkatan
Sistem Tata
Kelola
Keuangan
dan
BMN
yang
Profesional
Laporan
keuangan
dan
BMN
yang
sesuai
SAP
dengan capaian
tertinggi
Laporan
1
1
1
1
1
-
Tingkat
realisasi
anggaran
Kementerian
Perindustrian
Persen
90
90
90
90
90
-
Kualitas
Laporan
Keuangan
dan BMN
Nilai dari
Kementerian
Keuangan
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Sasaran
Kegiatan/
Indikator
Kegiatan
Satuan
23
Target
2015
2016
2017
2018
2019
320
400
400
400
400
-
Tersedianya
SDM
pengelola
keuangan
yang
kompeten
Orang
-
Tersedianya
kebijakan
internal
mengenai
pelaksanaan
dan
pertanggung
jawaban
anggaran
Pedoman
3
3
3
3
3
Layanan
Perkantoran Biro
Keuangan
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
-
Terbayarnya
gaji
dan
tunjangan
pegawai
di
lingkungan
Setjen
dengan tepat
waktu
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
-
Terselenggar
anya
operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
Biro
Keuangan
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
-
Terselenggar
anya
operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
ULP
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
-
Terselenggar
anya
operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
KDEI Taipei
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Sasaran
Kegiatan/
Indikator
Kegiatan
B.
Satuan
24
Target
2015
2016
2017
2018
2019
-
Terbayarnya
gaji
dan
tunjangan
pegawai
di
Otorita
Asahan
dengan tepat
waktu
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
-
Terselenggar
anya
operasional
dan
pemeliharaan
perkantoran
Otorita
Asahan
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
KERANGKA PENDANAAN
Dalam rangka mencapai sasaran strategis Biro Keuangan Kementerian
Perindustrian tahun 2015- 2019, dibutuhkan pendanaan bagi program dan
kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di atas. Kebutuhan pendanaan Biro
Keuangan Kementerian Perindustrian untuk tahun 2015 – 2019 adalah sebagai
berikut:
Tabel IV-1 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Biro Keuangan
Tahun 2015 – 2019
NO
PROGRAM/
KEGIATAN/
OUTPUT
A
Peningkatan
Sistem
Tata Kelola Keuangan
dan
BMN
yang
Profesional
1
Peningkatan
Sistem
Tata Kelola Keuangan
dan
BMN
yang
Profesional
Biro Keuangan
ALOKASI (Rp Juta)
2015
125.045
2016
129.252
2017
138.817
2018
151.869
2019
166.226
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
NO
PROGRAM/
KEGIATAN/
OUTPUT
25
ALOKASI (Rp Juta)
2015
2016
2017
2018
2019
- Peningkatan Kualitas
Pengelolaan
Keuangan dan BMN
di
Lingkungan
Kementerian
Perindustrian
7.187
-
-
-
-
- Peningkatan
Kompetensi SDM
Pengelolaan
Keuangan
1.700
-
-
-
-
415
-
-
-
-
- Pedoman
Pengelolaan
Keuangan dan BMN
- Dokumen Keuangan
dan BMN
Kementerian
Perindustrian
-
8.559
9.875
11.625
12.787
- Unit Layanan
Pengadaan (ULP)
3.863
3.278
3.933
4.327
4.759
- Pembinaan/
Penyelenggaraan
Kerjasama
Internasional
1.433
1.130
1.243
1.367
1.504
- Fasilitasi Operasional
Otorita Asahan
3.171
3.778
3.778
3.778
3.778
106.067
109.821
118.826
129.494
142.003
1.209
1.086
1.162
1.278
1.393
125.045
129.252
138.817
151.869
166.226
- Layanan Gaji dan
Tunjangan
- Layanan Perkantoran
TOTAL
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program
dan kegiatan disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana
terdapat pada lampiran renstra ini.
Biro Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
26
BAB V PENUTUP
Rencana strategis Biro Keuangan tahun 2015 – 2019 merupakan rencana
kerja jangka menengah yang disusun berdasarkan TUPOKSI Biro Keuangan dan
UU no. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Rencana strategis tersebut juga merupakan penjabaran program, kegiatan,
sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi dan misi Biro
Keuangan selama lima tahun. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis,
komprehensif, integratif, dan sinergis, Peta Strategi dan Key Performance
Indikator
(KPI)
agar
penggunaan
sumber
daya
yang
tersedia
dapat
dimanfaatkan secara lebih efisien dan efektif. Rencana Strategis Biro Keuangan
telah direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan
kondisi lingkungan saat ini. oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu
pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan
perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan
(RKT).
Renstra Biro Keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan
memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi Biro
Keuangan secara sistematis sehingga Renstra tersebut dapat dipergunakan
sebagai road map dalam pelaksanaan tupoksi.
Biro Keuangan
Lampiran 1 : Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2010-2014
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1 Mewujudkan pelaksanaan
anggaran yang tepat sasaran
dan tepat waktu
2 Mewujudkan Laporan
keuangan yang sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
Tingkat penyerapan
anggaran Kementerian
Perindustrian
Tingkat kualitas laporan
keuangan
3 Meningkatnya kompetensi
SDM di Bidang Pengelolaan
Keuangan dan BMN
4 Menyediakan pedoman di
bidang pengelolaan keuangan
dan BMN
5 Terwujudnya ketatalaksanaan,
sarana dan prasarana yang
modern
6 Meningkatnya budaya
pengawasan pada unsur
pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem
Pengendalian Intern di unit
kerja
2010
2011
2012
2013
2014
Ket
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Target
Realisasi
persen
90,00
87,22
90,00
84,06
90,00
98,00
90,00
83,90
90,00
91,55
indeks opini BPK
(WTP=4)
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Tersedianya SDM pengelola
keuangan yang kompeten
orang
-
-
415
415
554
415
448
440
350
403
Tersusunnya pedoman di
bidang pengelolaan
keuangan
Tingkat kinerja, pelayanan
dan tata laksana Biro
Keuangan yang profesional
pedoman
-
-
5
5
8
5
6
6
4
4
Bulan Layanan
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
Satker
-
-
-
-
-
-
-
-
32
32
DIAGRAMLAMPIRAN
PETA STRATEGI
DAN STRATEGI
INDIKATORBIRO
KINERJA
UTAMA BIRO KEUANGAN
2 : PETA
KEUANGAN
VISI DAN MISI BIRO KEUANGAN
Memenuhi Harapan
Stakeholders
STRATEGIC
OUTCOMES
STRATEGIC
OBJECTIVE
VISI : TERWUJUDNYA TATA KELOLA KEUANGAN YANG BAIK DAN
BENAR
MISI : 1. Mewujukan sistem tata kelola keuangan yang akuntabel dan
berbasis IT;
2. Meningkatkan kompetensi aparat pengelola keuangan;
Terwujudnya sistem
tatakelola keuangan
dan BMN yang
berbasis IT
Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Biro Keuangan
STRATEGIC DRIVER
PENYIAPAN KEBIJAKAN
Pengelolaan
SDM Aparat
Bidang Keuangan
TUPOKSI BIRO KEUANGAN
Menyiapkan Kebijakan
Pengelolaan Keuangan
Menyiapkan
Kebijakan
Sistem Informasi
Keuangan
TUGAS : Melaksanakan Pembinaan, Koordinasi, Pengendalian dan Pelaporan Keuangan dan Barang Milik
Negara Kementerian
FUNGSI: a.penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian, dan pelaporan pelaksanaan
anggaran kementerian;
b. penyiapan pembinaan,dan koordinasi perbendaharaan kementerian;
c. penyiapan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pelaksanaan akuntansi
sekretariat jenderal dan kementerian;
d. penyiapan pembinaan dan koordinasi penerimaan negara bukan pajak, badan
layanan umum dan tuntutan
perbendaharaan/tuntutan ganti rugi (TP/TGR).;
e. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan pelaporan administrasi pengelolaan barang
milik negara kementerian; dan
f. pelaksanaan program dan urusan tata usaha biro
Tersedianya
Laporan Keuangan
Dan BMN yang
Berkualitas
Terwujudnya SDM
pengelola keuangan
dan BMN yang
kompeten
KOORDINASI DAN FASILITASI
Melakukan Koordinasi
dan Fasilitasi
Pelaksanaan
Anggaran
Melakukan Koordinasi
dan Fasilitasi
Pengelolaan
Perbendaharaan
Melakukan
Koordinasi dan
Fasilitasi
Pengelolaan BMN
Mendiseminasikan
Peraturan Bidang
Keuangan
Memfasilitasi
Pengembangan SDM
Bidang Keuangan
Melakukan
Koordinasi dan
Fasilitasi Penysunan
Laporan Keuangan
PEMBINAAN
IKU / KPI
Meningkatkan Kepatuhan
Terhadap Peraturan Perundangundangan Bidang Keuangan
1. Terwujudnya laporan keuangan
dengan predikat capaian
standar tertinggi
2. Tersedianya kebijakan internal
mengenai pelaksanaan dan
pertanggungjawaban anggaran
SDM
ORGANISASI
INFORMASI
Mengembangkan SDM
Yang berintegritas dan
berkompetensi tinggi
Mengembangkan
Ketatalaksanaan, Sarana dan
Prasarana yang Modern
Mengembangkan Sistem
Informasi Keuangan yang
Terintegrasi dan Handal
LAMPIRAN 3 : MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN BIRO KEUANGAN TAHUN 2015 - 2019
Program / Kegiatan
Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator
(2)
(1)
Target
Lokasi
(3)
Alokasi (Rp Juta)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Unit Organisasi
Pelaksana
K/L-N-BNS-BS
(14)
(15)
PROGRAM PENGEMBANGAN
SDM INDUSTRI DAN
DUKUNGAN MANAJEMEN
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
Pembinaan dan Pengelolaan
Keuangan dan BMN
Laporan keuangan dan BMN yang sesuai
SAP dengan capaian tertinggi
1
Tingkat realisasi anggaran Kementerian
Perindustrian
-
Kualitas Laporan Keuangan dan BMN (Nilai
dari Kementerian Keuangan)
Jumlah peserta pelatihan pengelolaan
keuangan
Tersedianya kebijakan internal mengenai
- pelaksanaan dan pertanggungjawaban
anggaran (pedoman)
Layanan Perkantoran Biro Keuangan (Bulan
layanan)
-
-
Terbayarnya gaji dan tunjangan pegawai di
lingkungan Setjen dengan tepat waktu (Bulan
layanan)
Terselenggaranya operasional dan
pemeliharaan perkantoran Biro Keuangan
(Bulan layanan)
Terselenggaranya operasional dan
pemeliharaan perkantoran ULP (Bulan
layanan)
Terselenggaranya operasional dan
pemeliharaan perkantoran KDEI Taipei
(Bulan layanan)
Terbayarnya gaji dan tunjangan pegawai di
Otorita Asahan dengan tepat waktu (Bulan
layanan)
Terselenggaranya operasional dan
pemeliharaan perkantoran Otorita Asahan
(Bulan layanan)
Jakarta
1
1
1
1
125.045
129.252
138.818
151.869
166.226
9.921
11.613
12.004
13.205
14.525
90
90
90
90
90
Biro Keuangan
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Capaian
Standar
Tertinggi
Biro Keuangan
320
400
400
400
400
Biro Keuangan
3
3
3
3
3
Biro Keuangan
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
Biro Keuangan
12
12
12
12
12
Biro Keuangan
12
12
12
12
12
ULP
12
12
12
12
12
KDEI Taipei
12
12
12
12
12
Biro Keuangan
12
12
12
12
12
Otorita Asahan
115.124
117.639
126.813
138.664
151.701
Download