PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGEMBANGAN MEDIA VLOGGING (VIDEO BLOGGING) UNTUK PEMBELAJARAN LAPORAN PERJALANAN PADA SISWA KELAS VIII SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE - KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Devina Alianto NIM: 131224094 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENIDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTO “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.” (Pengkotbah 3:11) “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:11) “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11) “Pemenang bukanlah seseorang yang tidak pernah mengalami kegagalan, tetapi seseorang yang tidak pernah berhenti berusaha.” “Some people dream of success while others wake up and work hard for it.” iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan tanda bakti, hormat, syukur dan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah yang dilalui peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Orang tua tercinta Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Kakak tercinta Yehezkiel Alianto, S.AB., yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat peneliti menuntut ilmu. 5. Keluarga, sahabat, dan teman-teman tercinta. v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Alianto, Devina. 2017. “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare-Kediri.” Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Media pembelajaran vlogging (video blogging) merupakan media yang dibuat untuk pembaruan (inovasi) dalam hal penyampaian materi pada siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk media pembelajaran dan mengetahui kualitas pengembangan media vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D). Penelitian dilakukan pada 60 siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pada bulan Juli (masa aktif sekolah) 2017. Pada tahap ini peneliti membuat instrumen penelitian sebagai alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain pedoman wawancara, kuesioner (angket), dan lembar observasi. Selain itu, peneliti memodifikasi langkah penelitian menjadi tujuh langkah prosedur pengembangan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan produk awal, (3) pengembangan bahan ajar, (4) validasi produk, (5) revisi validasi ahli, (6) uji coba produk, dan (7) penyempurnaan produk. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran vlogging (video blogging) telah divalidasi oleh (1) ahli materi dengan skor 4,0 dengan kategori “baik”, (2) ahli media dengan skor 3,9 dengan kategori “baik”, (3) guru bahasa Indonesia dengan skor 4,1 dengan kategori “baik”, (4) kelompok kecil dengan skor 4,1 dengan kategori “sangat baik”, dan (5) kelompok besar dengan skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran materi laporan perjalanan untuk siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Kata kunci: Media Pembelajaran, Vlogging (Video Blogging), Laporan Perjalanan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Alianto, Devina. 2017. “The Development of Vlogging (Video Blogging) Media for Lesson Learned Report In Grade VIII Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri.” Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature Education Studies Program, Faculty of Teachership and Education Sanata Dharma University. Vlogging (video blogging) learning media in lesson learned report for class VIII Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri. This research aims at producing a learning media and finding out the quality of the development of vlogging (video blogging) media for lesson leraned report foin grader class VIII Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri. This research is a Research and Development (R&D). It was done to 60 students of class VIII in Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri in July (active period of school) 2017. In this step, the researcher an instrument as a tool to measure the observed phenomenon. The instruments used were interview guidelines, questionnaires, and observation sheets. Besides, the reseacher modified the procedures in developing the media into seven steps, namely (1) research and data collection, (2) initial product planning, (3) development of instructional materials, (4) product validation, (5) expert validation revisions, (6) product trials, and (7) refinement of products. This research uses descriptive quantitative data analysis. The result shows that vlogging (video blogging) media has been validated by (1) expertized in learning material development with score 4,0 which is well categorized, (2) expertized in learning media development with score 3,9 which is well categorized, (3) Indonesian language teacher with score 4,1 which is well categorized, (4) small group with score 4,1 which is very well categorized, and (5) big group with score 4,4 which is very well categorized. Therefore, the development of vlogging (video blogging) media is very worthy to use as a learning media for lesson learned report for grade VIII in Catholic Senior High School John Gabriel Pare Kediri. Keywords: Learning Media, Vlogging (Video Blogging), Lesson Learned Report PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam Pembelajaran Laporan Perjalanan Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri”. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing, yang sudah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi solusi dan masukan, membagikan ide-ide dan memotivasi dengan setulus hati kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan, pendampingan, saran, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah memberikan penilaian beserta komentar dan saran untuk perbaikan materi yang akan dikemas dalam media pembelajaran vlogging (video blogging). 5. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku validator ahli media yang telah memberikan penilaian beserta komentar dan saran untuk perbaikan materi yang akan dikemas dalam media pembelajaran vlogging (video blogging). 6. Para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberi dan mengajarkan banyak ilmu bahasa Indonesia kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. T. Rusmiyati, pegawai sekretariat Program Studi PBSI yang telah membantu dan melayani penulis dalam mengurusi berbagai hal yang berhubungan dengan skripsi ini. 8. Yohana Feronika, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. 9. Segenap keluarga besar SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang telah menerima dan menyambut dengan hangat serta memberikan dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Seluruh siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang telah bersedia menjadi subjek penelitian pengembangan media pembelajaran vlogging (video blogging). 11. Kedua orang tua peneliti Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Kakak peneliti Yehezkiel Alianto, S.AB. yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Sahabat tercinta Fitri Rahayu, Bernike Sandra, Momo Roemokoij, Ibranita Putri, dan Hendra Eka yang selalu mendengarkan keluh dan kesah serta memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 14. Sahabat kost “Ayu Sukma” tersayang Agnes Putri, Valentina Sagala, Cicilia Pelawi, Ika Puspita Ningrum, Shyntia Devi, dan Coney Fransiska yang selalu mendengarkan keluh dan kesah serta memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 15. Sahabat seperjuangan dari semester satu sampai akhir Jenilda Rosana Louis, Hanim Mawar Andini, Anastasia Indriyanti, Antonius Mili, FX Dwi Pamungkas, dan Yulius Anggeh yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 16. Teman-teman PBSI angkatan 2013 kelas A dan B yang telah memberi semangat, menyumbangkan ide-ide cemerlang, dan mendoakan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTO ....................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. B. C. D. E. Latar Belakang .......................................................................................... 1 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 Spesifikasi Produk .................................................................................... 6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7 1. Manfaat Teoretis ................................................................................. 7 2. Manfaat Praktis ................................................................................... 7 a. Manfaat bagi Guru ........................................................................ 7 b. Manfaat bagi Siswa ....................................................................... 7 c. Manfaat bagi Sekolah ................................................................... 8 d. Manfaat Praktis ............................................................................. 8 F. Batasan Istilah ........................................................................................... 8 1. Penelitian Pengembangan ................................................................... 8 2. Media Pembelajaran ............................................................................ 8 3. Media Audio Visual ............................................................................ 9 4. Vlogging (Video Blogging) ................................................................. 9 5. Laporan Perjalanan ............................................................................. 9 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI G. Sistematika Penyajian ............................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11 A. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................................... 11 B. Landasan Teori .......................................................................................... 15 1. Media .................................................................................................. 15 a. Pengertian Media .......................................................................... 15 b. Prinsip Pemilihan Media ............................................................... 16 2. Media Pembelajaran ............................................................................ 17 a. Pengertian Media Pembelajaran.................................................... 17 b. Ciri-ciri, Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran .................. 18 c. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran .................................... 22 d. Jenis-jenis Media Pembelalajaran ................................................. 23 3. Media Audio Visual ............................................................................ 24 a. Pengertian Media Audio Visual .................................................... 24 b. Jenis-jenis Media Audio Visual .................................................... 24 4. Vlogging (Video Blogging) ................................................................. 27 a. Pengertian Vlogging (Video Blogging) ......................................... 27 b. Kelebihan dan Kelemahan Vlogging (Video Blogging) ................ 27 c. Syarat Membuat Vlogging (Video Blogging) ................................ 29 d. Cara Mengemas Vlogging (Video Blogging) ................................ 31 5. Laporan Perjalanan ............................................................................. 32 a. Pengertian Laporan Perjalan ......................................................... 32 b. Fungsi dan Manfaat Laporan ........................................................ 33 c. Bentuk Laporan Perjalanan ........................................................... 33 d. Cara Menyusun Laporan Perjalanan ............................................. 35 C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 37 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39 A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 40 B. Sumber Data dan Data .............................................................................. 40 1. Subjek Penelitian ................................................................................ 40 2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 40 C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 41 D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 41 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46 F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 48 G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 55 A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 55 1. Penelitian dan Pengumpulan Data ...................................................... 55 2. Hasil Analisis Kebutuhan ................................................................... 55 a. Wawancara .................................................................................... 55 b. Kuesioner ...................................................................................... 60 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Perencanaan Produk Awal .................................................................. 69 a. Stroyboard..................................................................................... 70 b. Proses Pengembangan Media Vlogging ........................................ 70 c. Produk Awal ................................................................................. 76 4. Pengembangan Bahan Ajar ................................................................. 78 a. Penyusunan RPP ........................................................................... 79 b. Mengumpulkan Materi .................................................................. 79 5. Validasi Produk ................................................................................... 80 a. Desain dan Analisis Data Validasi Ahli Materi ............................ 80 b. Desain dan Analisis Data Validasi Ahli Media ............................ 82 c. Desain dan Analisis Data Validasi Guru Bahasa Indonesia ......... 83 d. Revisi Validasi Ahli Materi .......................................................... 85 e. Revisi Validasi Ahli Media ........................................................... 87 f. Revisi Validasi Guru Bahasa Indonesia ........................................ 88 6. Uji Coba Produk ................................................................................. 88 a. Uji Coba Produk Kelompok Kecil ................................................ 89 b. Uji Coba Produk Kelompok Besar ............................................. 105 7. Penyempurnaan Produk .................................................................... 124 B. Kajian Produk Akhir ............................................................................... 125 C. Pembahasan ............................................................................................. 129 BAB V PENUTUP....................................................................................... 133 A. B. C. D. Kesimpulan ............................................................................................. 133 Implikasi ................................................................................................. 134 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 135 Saran ....................................................................................................... 135 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 137 LAMPIRAN ....................................................................................................... 140 BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................... 197 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru. ................................. 48 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ................................. 49 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ................................... 50 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Dosen dan Guru ................. 50 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media Dosen .................................. 50 Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Validasi Lapangan ................................................ 51 Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima.................................................................... 52 Tabel 3.9 Kriteria Skala Lima ............................................................................... 54 Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar......................................... 78 Tabel 4.2 Analisis Data Hasil Validasi Materi ..................................................... 81 Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Validasi Media ...................................................... 83 Tabel 4.4 Analisis Data Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia ........................... 84 Tabel 4.5 Kekeliruan dan Pembenaran Materi...................................................... 85 Tabel 4.6 Revisi Media Vlogging (Video Blogging) ............................................. 87 Tabel 4.7 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ........................... 89 Tabel 4.8 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ........................... 90 Tabel 4.9 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ........................... 91 Tabel 4.10 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ......................... 92 Tabel 4.11 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ......................... 93 Tabel 4.12 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ......................... 94 Tabel 4.13 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ......................... 95 Tabel 4.14 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ......................... 96 Tabel 4.15 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ......................... 97 Tabel 4.16 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ....................... 98 Tabel 4.17 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 ....................... 99 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.18 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 ..................... 100 Tabel 4.19 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13 ..................... 101 Tabel 4.20 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 ..................... 102 Tabel 4.21 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 ..................... 103 Tabel 4.22 Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ...................... 104 Tabel 4.23 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1 ....................... 107 Tabel 4.24 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2 ....................... 108 Tabel 4.25 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3 ....................... 109 Tabel 4.26 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4 ....................... 110 Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5 ....................... 111 Tabel 4.28 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6 ....................... 112 Tabel 4.29 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7 ....................... 113 Tabel 4.30 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8 ....................... 114 Tabel 4.31 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9 ....................... 115 Tabel 4.32 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10 ..................... 116 Tabel 4.33 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11 ..................... 117 Tabel 4.34 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12 ..................... 118 Tabel 4.35 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13 ..................... 119 Tabel 4.36 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14 ..................... 120 Tabel 4.37 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15 ..................... 121 Tabel 4.38 Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Kelompok Besar ...................... 122 Tabel 4.39 Hasil Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Keseluruhan ................... 123 Tabel 4.40 Revisi Produk .................................................................................... 125 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (RnD) .................................................................................................................... 43 Bagan 3.2 Modifikasi Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (RnD) .............................................................................................. 44 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Tampilan Beranda Sony Vegas Pro 11.............................................. 72 Gambar 4.2 Tab File, Klik Open, dan Klik Media ............................................... 72 Gambar 4.3 Beranda Kumpulan Video ................................................................. 73 Gambar 4.4 Drag Video yang Dipilih ke Timeline .............................................. 73 Gambar 4.5 Proses Cut Video. .............................................................................. 74 Gambar 4.6 Cara Rendering Vlogging (Video Blogging). .................................... 75 Gambar 4.7 Urutan Cara Merendering Video ...................................................... 75 Gambar 4.8 Tampilan Awal Bagian Depan Vlogging (Video Blogging). ............. 76 Gambar 4.9 Tampilan Awal Scene Situs Warungboto ......................................... 76 Gambar 4.10 Tampilan Awal Scene Soto Bathok Mbah Katro ............................ 77 Gambar 4.11 Tampilan Awal Scene ARTJOG#10 ............................................... 77 Gambar 4.12 Tampilan Bagian Akhir Vlogging (Video Blogging). ..................... 78 Gambar 4.13 Diagram Hasil Validasi Ahli Materi. .............................................. 81 Gambar 4.14 Diagram Hasil Validasi Ahli Media. ............................................... 83 Gambar 4.15 Diagram Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia. ............................ 85 Gambar 4.16 Tampilan Scene Situs Warungboto setelah direvisi. ....................... 86 Gambar 4.17 Tampilan Scene Soto Bathok Mbah Katro setelah direvisi. ............ 86 Gambar 4.18 Tampilan Scene Artjog#10 Setelah Direvisi. .................................. 87 Gambar 4.19 Tampilan Scene Bagian Depan Setelah Direvisi ............................. 90 Gambar 4.20 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ............................. 90 Gambar 4.21 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ............................. 91 Gambar 4.22 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ............................. 92 Gambar 4.23 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ............................. 93 Gambar 4.24 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ............................. 94 Gambar 4.25 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ............................. 95 xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.26 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ............................. 96 Gambar 4.27 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ............................. 97 Gambar 4.28 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ............................. 98 Gambar 4.29 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ........................... 99 Gambar 4.30 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 ......................... 100 Gambar 4.31 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 ......................... 101 Gambar 4.32 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13 ......................... 102 Gambar 4.33 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 ......................... 103 Gambar 4.34 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 ......................... 104 Gambar 4.35 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ............... 105 Gambar 4.36 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1........................... 107 Gambar 4.37 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2........................... 108 Gambar 4.38 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3........................... 109 Gambar 4.39 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4........................... 110 Gambar 4.40 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5........................... 111 Gambar 4.41 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6........................... 112 Gambar 4.42 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7........................... 113 Gambar 4.43 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8........................... 114 Gambar 4.44 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9........................... 115 Gambar 4.45 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10......................... 116 Gambar 4.46 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11......................... 117 Gambar 4.47 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12......................... 118 Gambar 4.48 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13......................... 119 Gambar 4.49 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14......................... 120 Gambar 4.50 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15......................... 121 Gambar 4.51 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Besar ............... 123 Gambar 4.52 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Keseluruhan ....123 xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.53 Tampilan Awal Vlogging (Video Blogging) Jelajah Jogja ............ 126 Gambar 4.54 Tampilan Scene Pertama Situs Warungboto .................................127 Gambar 4.55 Tampilan Scene Kedua Soto Bathok Mbah Katro ........................ 127 Gambar 4.56 Tampilan Scene Ketiga Candi Ratu Boko .....................................128 Gambar 4.57 Tampilan Scene Keempat Pameran Artjog#10 ............................. 128 Gambar 4.58 Tampilan Ending Vlogging (Video Blogging) Jelajah Jogja ......... 129 xxi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran penting untuk meningkatkan keterampilan berbahasa pada peserta didik. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu mengembangkan kompetensi kemampuan keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut, peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan lingkup materi yang saling berhubungan dan saling mendukung yaitu pengembangan kompetensi pengetahuan kebahasaan, dan kompetensi keterampilan berbahasa peserta didik. Adapun ruang lingkup materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kelas VIII SMP semester satu adalah laporan perjalanan, sinopsis novel, drama, wawancara, denah, dan surat dinas. Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester satu adalah laporan perjalanan. Laporan perjalanan adalah segala sesuatu yang dilaporkan dan berisi tentang informasi yang penting dan akurat (Suharma dkk., 2006:2). Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran adalah siswa mampu menganalisis isi laporan; mampu menulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar; dan mampu menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar. Berdasarkan temuan permasalahan pada pembelajaran bahasa Indonesia secara umum, peneliti melakukan studi pendahuluan lebih mendalam terkait permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas VIII SMP. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mencari permasalahan utama yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam memahami materi yang terdapat pada silabus. Melalui indikator tersebut, peneliti menemukan permasalahan di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan teknik observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa untuk mencari permasalahan atau kendala utama. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru, dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran laporan perjalanan terdapat beberapa masalah. Beberapa masalah tersebut adalah kurangnya variasi media pembelajaran yang dibuat oleh guru, kesulitan mencari media pembelajaran yang cocok bagi siswa, dan kurangnya variasi metode pembelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu YF selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri, diketahui bahwa masalah utama pada proses pembelajaran adalah kurang optimalnya pemanfaatan teknologi oleh guru. Selama ini proses pembelajaran hanya menggunakan media yang berupa powerpoint, sehingga berdampak pada antusiasme siswa saat mengikuti proses pembelajaran, khususnya materi terkait laporan perjalanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Berdasarkan kebutuhan sekolah, perlu dikembangkan media pembelajaran yang inovatif yang berbasis teknologi dengan menggunakan media vlogging sebagai media pembelajaran materi laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Pengembangan media vlogging ini dibuat untuk menarik perhatian siswa dalam menanggapi isi laporan perjalanan. Harapannya metode pembelajaran menggunakan media vlogging ini lebih efektif dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut, pertama guru dapat memanfaatkan sarana yang ada di dalam kelas seperti proyektor dan viewer. Kedua, penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting karena mampu menarik perhatian siswa, sehingga dapat menemukan hal-hal baru saat belajar serta memudahkan guru saat menyampaikan materi pelajaran di kelas. Dengan demikian, antusiasme siswa dapat meningkat saat mengikuti proses pembelajaran. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam menunjang ketercapaian proses pembelajaran. Munadi (2010:7) menyatakan bahwa Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media yang tepat akan berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik. Media dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggali informasi dan memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Secara langsung, media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 pembelajaran merupakan pendukung untuk kelancaran proses pembelajaran, meningkatkan minat dan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran. Munadi (2010:54) menyatakan bahwa media pembelajaran dibedakan menjadi beberapa jenis. Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia. Salah satu jenis media audio visual yang banyak digunakan saat ini adalah media vlogging (video blogging). Vlogging merupakan variasi dari blogging yang konten utamanya adalah video (Fariz, 2013:3). Materi dikemas dalam vlogging berupa video, audio, teks, yang dikombinasi dalam satu kesatuan utuh dan menarik. Didukung berbagai web aplikasi video seperti Youtube, konten blog berupa video dapat dengan mudah untuk diakses. Saat ini pemanfaatan vlogging di kalangan remaja sedang ramai diperbincangkan, tidak terkecuali bagi siswa yang aktif menggunakan media sosial. Dengan menggunakan vlogging, siswa dapat terbantu dalam pemahaman berbagai referensi. Penggunaan media vlogging dalam penelitian ini adalah sebagai sumber belajar yang akan dikemas di dalam sebuah video. Laporan perjalanan digunakan sebagai materi belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Media vlogging memiliki banyak kelebihan untuk meningkatkan pemahaman siswa saat proses pembelajaran. Untuk itu, peneliti berinisiatif melakukan pengembangan produk berupa media vlogging untuk membantu guru dan siswa dalam memahami materi laporan perjalanan. Kelebihan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 pembelajaran menggunakan media vlogging antara lain media vlogging mempunyai tampilan yang lebih menarik dari segi fitur meliputi, video didalamnya memuat gambar dan suara yang lebih variatif, lebih efisien dalam penyampaian materi dan dapat digunakan untuk penyajian materi pada jam di saat konsentrasi siswa menurun. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian mengenai “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pengembangan opening vlogging dalam media pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”? 2. Bagaimana pengembangan story vlogging dalam media pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”? 3. Bagaimana pengembangan ending vlogging dalam media pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”? 4. Bagaimana kualitas media pembelajaran vlogging (video blogging) untuk materi laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memaparkan pengembangan opening vlogging dalam media dalam media dalam media pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”. 2. Memaparkan pengembangan story vlogging pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja” 3. Memaparkan pengembangan ending vlogging pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”. 4. Memaparkan kualitas media pembelajaran vlogging (video blogging) untuk materi laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. D. Spesifikasi Produk Spesifikasi produk merupakan rancangan yang digunakan untuk menghasilkan media yang akan dikembangkan. Adapun spesifikasi produk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Media yang akan dikembangkan mencakup tiga bagian yaitu opening, story, dan ending vlogging (video blogging). 2. Media yang akan dikembangkan mengandung gambar, suara, musik, dan informasi tentang tempat yang dikunjungi. 3. Media yang akan dikembangkan diedit menggunakan program software editing video untuk menghasilkan tampilan yang menarik dengan durasi kurang lebih 10 menit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya ilmu penmgetahuan mengenai materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri terutama pada materi laporan perjalanan. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai inovasi dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan menggunakan metode ceramah. Khususnya, mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. b. Manfaat bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa kelas VIII dalam memahami materi pelajaran bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Khususnya, pada materi laporan perjalanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 c. Manfaat bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam penggunaan media pembelajaran pada materi laporan perjalanan. Selain itu, dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. d. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. F. Batasan Istilah Peneliti membatasi beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan suatu produk supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. 2. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan sehingga dapat membantu proses pembelajaran secara efektif dan efisien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan untuk mengamati sesuatu. 4. Vlogging (Video Blogging) Vlogging atau biasa disebut Vlog merupakan variasi dari blogging yang konten utamanya adalah video. Materi yang dikemas dalam vlogging berupa video, audio, teks, yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh dan menarik. 5. Laporan Perjalanan Laporan perjalanan adalah segala sesuatu yang dilaporkan dan berisi tentang informasi yang penting dan akurat. Dalam penelitian ini, laporan perjalanan yang digunakan adalah laporan perjalanan wisata dalam bentuk vlogging (video blogging). G. Sistematika Penyajian Depdiknas (2008:1325) menyatakan skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Dalam penulisan skripsi terdapat lima bab, sebagai berikut. 1. Bab satu memaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. 2. Bab dua memaparkan kajian teori-teori terdahulu yang relevan, kajian teori yang menguraikan media pembelajaran, media audio visual, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 vlogging (video blogging), laporan perjalanan, kerangka teori, dan pertanyaan penelitian. 3. Bab tiga memaparkan jenis penelitian, model pengembangan, prosedur pengembangan, waktu dan tempat pelaksanaan, dan uji coba produk yang terdiri dari desain uji coba, subjek uji coba, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 4. Bab empat memaparkan penelitian dan pengumpulan data, analisis kebutuhan, perencanaan produk awal, pengembangan bahan ajar, validasi produk, revisi validasi ahli, uji coba produk, penyempurnaan produk akhir, kajian produk akhir, dan pembahasan. 5. Bab lima memaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Apri (2015:1294) adalah “Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013.” Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan dan memaparkan kualitas media video tematik kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini menggunakan lima tahap, (1) penentuan kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan dan pengembangan pembelajaran, (3) memproduksi media video pembelajran, (4) validasi produk, dan (5) revisi produk akhir. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Jetis Bantul Yogyakarta, SD Negeri Tegalharjo Kulonprogo, SD Negeri 1 Samigaluh Kulonprogo, dan SD Negeri 1 Bakung Klaten. Validasi produk meliputi validasi ahli materi dan guru, validasi ahli media, dan validasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk media video yang dikembangkan layak digunakan dalam tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013 kelas V SD. Hasil yang dimaksud meliputi (1) penilaian ahli materi sebesar 3,4 dan hasil penilqaian guru sebesar 3,5; (2) penilaian ahli media sebesar 3,5; dan (3) validasi lapangan yang diawali dengan uji perseorangan sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 3,41, uji kelompok kecil sebesar 3,5, dan validasi lapangan sebesar 3,5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media video tematik tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013 untuk kelas V SD layak digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Relevansi penelitian pertama dengan penelitian pengembangan media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri adalah sama-sama mengembangkan media video untuk pembelajaran. Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan media video tematik untuk kelas V SD sedangkan penelitian pengembangan media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri menggunakan media vlogging (video blogging) untuk kelas VIII SMP pada materi laporan perjalanan dengan metode penelitian Research & Development (R&D). Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2011) adalah “Keefektifan Strategi Time Token Arends Terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ada tidaknya perbedaan kemampuan menyimak laporan perjalanan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan strategi Time Token Arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, (2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 keefektifan strategi Time Token Arends terhadap kemampuan menyimak laporan perjalanan pada siswa VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen. Model desain penelitiannya menggunakan tes awal dan tes akhir kelompok acak (The Randomized Pretest-Posttest Group Design). Variabel dalam penelitian ini adalah varibel bebas yang berupa strategi Time Token Arends dan variabel terikat yang berupa kemampuan siswa menyimak laporan perjalanan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA-VIIIG. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling dengan cara pengundian. Berdasarkan teknik tersebut, ditetapkan bahwa kelas VIIIE sebagai kelompok kontrol dan kelas VIIIF sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemapuan menyimak laporan perjalanan, observasi, dan dokumentasi. Isi instrumen dikonsultasikan dengan para ahlinya (expert judgement) dan diujicobakan pada siswa di luar sampel. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Sebelum dilakukan analisis menggunakan uji-t maka dilakukan uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan perhitungan tersebut kedua kelompok tersebut terbukti bahwa skor pretest dan posttest kelompok tersebut normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji beda menggunakan uji-t. Hasil uji-t skot pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari tabel (4,669 > 2,010) pada taraf signifikansi 5% dengan db 46 dan diperoleh nilai p = 0,000 yang lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 kecil dari 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan strategi Time Token Arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII SMP N 1 Wonosari Gunungkidul, 2) pembelajaran menyimak laporan perjalanan yang menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII SMP N 1 Wonosari Gunungkidul lebih efektif dibandingkan dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII SMP N 1 Wonosari Gunungkidul. Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri adalah sama-sama mengembangkan laporan perjalanan sebagai materi pembelajaran kelas VIII SMP. Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan strategi Time Token Arends dengan metode penelitian kuasi eksperimen. Sedangkan penelitian pengembangan media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri menggunakan media video blogging (vlogging) dengan metode penelitian Research & Development (R&D). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 B. Landasan Teori 1. Media a. Pengertian Media Media merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟ (Arsyad 2014:3). Molenda dan Rusel dalam Sanjaya (2012a:57) mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication. Derived from the latin word for “between”, the term refers to anything that carries information between a source and receiver.” Robert Hanick, dkk., dalam Sanjaya (2012a:57) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Association for Educational Communication and Technology dalam Sanjaya (2012:57) mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Bovee dalam Sanaky (2013:3) menyatakan media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat informasi yang berfungsi sebagai pengantar untuk menyampaikan pesan dan sumber belajar seperti audio, video, dan audio visual kepada penerima pesan (receiver) yang tujuannya untuk memotivasi minat belajar. Dengan demikian, media dapat membantu meningkatkan minat belajar dan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 b. Prinsip Pemilihan Media Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan di bawah ini. 1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut kepentingan guru. 2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 3. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran. 4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media bersiat auditif. Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 5. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas penggunaannya. 6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Media yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengoperasikannya. 2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Dalam perkembangannya, media digunakan dalam proses pendidikan yang dikenal dengan nama media pembelajaran. Munadi (2010:7) menyatakan bahwa, “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.” Definisi ini sejalan dengan definisi AECT (Association of Education and Communication Tzechnology, 1977) dalam Munadi (2010:8) menyatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Arsyad (2014:3) mengatakan media pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 pesan pembelajaran. Kustandi dan Sutjipto (2013:8) mendefinisikan “media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.” Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berisi informasi dan dapat digunakan untuk membantu proses tercapainya tujuan pembelajaran pada ranah pendidikan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. b. Ciri-ciri, Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran 1) Ciri-ciri media pembelajaran Arsyad dalam Sukiman (2012:35) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. Adapun ciri-ciri media pembelajaran sebagai berikut. a) Ciri Fiksiatif (Fixiative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diruntut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah dan kapan saja diperlukan. Ciri fiksatif ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya hanya sekali dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pembelajaran. b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat. Misalnya, bagaimana proses kejadian manusia mulai dari pertemuan sel telur dengan sperma hingga lahir menjadi seorang bayi. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian juga dapat diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses terjadinya gempa bumi yang hanya kurang dari satu menit dapat diperlambat sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik bagaimana proses terjadinya gempa tersebut. c) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang sama mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama. 2) Fungsi Media Pembelajaran Sanjaya (2012b:73-75) membedakan lima fungsi media pembelajaran sebagai berikut. a) Fungsi komunikatif Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam menyampaikan materi pembelajaran terkadang guru mengalami kesulitan, begitu juga dengan murid yang mengalami kesulitan saat menerima materi pelajaran. Oleh sebab itu, dalam penggunaan media guru harus mempertimbangkan tentang penggunaan media supaya pesan dapat tersampaikan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. b) Fungsi motivasi Dalam proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah akan membuat siswa lebih cepat bosan saat mengikuti pelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, pengembangan media pembelajaran dapat memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 c) Fungsi kebermaknaan Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan aspek pengetahuan tentang penambahan informasi berupa data dan fakta tetapi juga meningkatkan aspek sikap dan keterampilan. d) Fungsi penyamaan persepsi Walaupun pembelajaran di setting secara klasikal, namun pada kenyataannya proses belajar terjadi secara individual. Jika di kelas ada 40 orang siswa yang belajar, mungkin ada 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi yang datang dari masing-masing pemikiran siswa. Artinya, bisa terjadi setiap siswa akan menginterpretasi materi pelajaran secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disajikan oleh guru. e) Fungsi individualitas Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Dengan demikian, pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda. 3) Kegunaan Media Pembelajaran Sukiman (2012:44) menyatakan kegunaan media sebagai berikut; a) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar; b) media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 dapat menimbulkan motivasi belajar; c) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera ruang, dan waktu. c. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran Sanaky (2013:5-6) menyatakan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran yang berguna sebagai berikut: mempermudah proses pembelajaran di kelas, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut; a) pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik; c) metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga; d) pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Selain bermanfaat untuk pembelajaran, media pembelajaran juga bermanfaat bagi pengajar dan pembelajar. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar adalah; a) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran; b) menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik; c) memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 kerangka sistematis mengajar secara baik; d) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran; e) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran; f) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar; g) meningkatkan kualitas pengajaran; h) memberikan dan meningkatkan variasi belajar; i) menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik, sehingga memudahkan penyampaian; dan j) menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. Adapun manfaat media pembelajaran bagi pembelajar adalah sebagai berikut; a) meningkatkan motivasi belajar pembelajar; b) memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar; c) memudahkan pembelajar untuk belajar; d) merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis; e) pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan; dan e) pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan. d. Jenis-jenis Media Pembelajaran Selain memiliki ciri-ciri secara umum serta bermanfaat untuk membantu proses pembelajaran, media pembelajaran dibedakan menjadi beberapa jenis. Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok, yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia. a) Media audio, adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Contohnya, radio dan tape recorder. b) Media visual, adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Contohnya: media cetak (koran, majalah), foto atau gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 c) Media audio visual, adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Contohnya, film dan video. d) Multimedia, adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. 3. Media Audio Visual a. Pengertian Media Audio Visual Media audio visual mempunyai makna media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses (Munadi, 2010:7). Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyesikan gambar bergerak dan bersuara (Sanaky, 2013:119). Anitah (2009:49) menyatakan bahwa, media audio visual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan), jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi media audio visual adalah alat yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran dengan melibatkan indera pendengaran dan penglihatan dalam mengamati suatu objek. a. Jenis-jenis Media Audio Visual Sanaky (2013:119) membedakan alat atau jenis media audio visual sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 1) Televisi Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu: kata tele (bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti penglihatan. Televisi adalah suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara. 2) Media Saund Slide (slide bersuara) Saund slide merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi bingkai dan diproyesikan. Pada saat penggunaanya dapat dikombinasikan dengan audio kasset atau juga dapat digunakan secara tunggal tanpa suara. 3) Video – VCD Video adalah gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat dotayanglan melalui medium video dan video compact disk (VCD). Video mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. Video dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata pelajaran tertentu. Media Video sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut: gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh, dan memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung. Kelebihan media video sebagai berikut: menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 baik untuk menambah pengalaman belajar; sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau memotivasi pembelajar untuk belajar; sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotoroik; dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan\menambah daya tahan ingatan tentang objek belajar yang dipelajari siswa.; portable dan mudah didistribusikan. Media audio visual dengan karakteristik khusus yaitu melibatkan dua indera yaitu pendengaran dan penglihatan memiliki daya tarik khusus untuk digunakan para guru dalam proses mengajar. Para guru dapat memaksimalkan kelebihan media auido visual untuk menyampaikan materi dan menjadi variasi proses mengajar agar tidak terjadi kebosanan pada siswa. Tentu saja dengan kelebihan yang ada pada media audio visual tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan media yang lain. Karakteristik terkait media audio visual terdapat beberapa hal yang menjadi pembeda dibandingkan dengan media yang lain. Munadi (2010:40) menyatakan karakteristik media audio visual dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a) Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan radio. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 b) Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, oqaque, OHP dan peralatan visual lainnya. 4. Vlogging (Video Blogging) a. Pengertian Vlogging (Video Blogging) Edgecom dalam Fariz (2013:3) menyebutkan “vlog is a web that uses video as its primary mode of content delivery, rather than text or image.” Video bloger adalah video diary online yang berbasis blog. Miles dalam Fairuz (2013:22) menyatakan vlogging (video blogging) adalah sebuah blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video. Walaupun beberapa tampilan vlog juga termasuk teks untuk menyampaikan konteks dari video, fokus utama yang ditampilkan adalah video. Penggunaan video dapat memberikan kebebasan lebih untuk vlogger dalam memberikan opini dan berinteraksi kepada penonton dengan lebih terarah dan lebih interaktif. Dengan video blogging seseorang dapat mengkomunikasikan dan mengekspresikan ide atau kebenaran serta dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama pada vlogging (video blogging) yang telah dibuat. b. Kelebihan dan Kelemahan Vlogging (Video Blogging) Vlogging (video blogging) adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk video yang sengaja ditayangkan kepada banyak orang secara gratis (Kamaru, 2014:1). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Kamaru (2014:1) menyatakan kelebihan dari vlogging (video blogging) adalah sebagai berikut. 1. Vlogging (video blogging) ditampilkan dengan menarik yang berisi tentang gambar, audio, teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang utuh. 2. Dengan membuat vlogging (video blogging), seseorang dapat bebas berkarya. Misalnya membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog kegiatan sehari-hari, dll. 3. Melakukan kegiatan vlogging (video blogging) adalah sebuah cara mudah dalam bekerja untuk mendapatkan uang dari internet. Adapun kelemahan Vlogging (video blogging) adalah sebagai berikut. 1. Vlogging (video blogging) yang ada di youtube saat ini masih ditujukan untuk hiburan semata, belum ada yang digunakan untuk pembelajaran di sekolah. 2. Keterbatasan peralatan penunjang seperti, kamera DSLR dan mikrofon yang mendukung untuk membuat vlogging dengan kualitas gambar dan suara yang bagus. 3. Memproduksi sebuah vlogging dibutuhkan waktu yang cukup banyak. Mulai dari menemukan ide, pengambilan gambar dan suara, hingga proses editing video. 4. Untuk mengupload dan mengakses vlogging (video blogging) diperlukan koneksi internet yang memadahi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 c. Syarat membuat Vlogging (Video Blogging) Sebutan untuk orang yang membuat vlogging (video blogging) adalah vlogger (Kamaru, 2014:1). Sebagai seorang vlogger yang mandiri seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan dalam membuat vlogging (video blogging). Berikut ini adalah syarat-syarat membuat vlogging (video blogging). 1. Memiliki kepercayaan diri dan keterampilan berbicara yang baik. Seorang vlogger dituntut memiliki keterampilan berbicara di depan kamera. Hal ini sama halnya dengan keterampilan berbicara di depan umum. Bedanya bahasa yang digunakan dalam video blogging (vlogging) umumnya adalah bahasa sehari-hari dan tentu saja sebisa mungkin tetap sopan. Untuk melatih keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan cara berbicara di depan cermin atau berbicara langsung di depan kamera kemudian merekamnya. Hal ini dilakukan supaya kita bisa menemukan bagaimana gaya atau karakter yang cocok untuk berbicara di depan kamera. Selain itu, cara sederhana ini adalah sebuah proses yang melatih diri untuk terbiasa berbicara di depan kamera. 2. Memiliki kemampuan dan tanggap dalam memanfaatkan kamera yang dimiliki. Sudah semestinya seorang Vlogger harus mempersiapkan alat-alat untuk membuat vlogging (video blogging). Misalnya, kamera. Tidak perlu kamera yang mahal bahkan kamera yang ada di handphone pun dapat digunakan untuk merekam video. Apalagi saat ini, handphone seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 smartphone dan iphone sudah banyak menyediakan fasilitas yang lumayan mumpuni untuk merekam video bahkan di atas rata-rata dan sudah cukup berkualitas. Semuanya tinggal dimanfaatkan dengan baik. Untuk membuat vlogging (video blogging) perlu menyediakan beberapa pendukung yang lainnya. Misalnya: a) Lighting atau pencahayaan untuk merekam video di dalam ruangan. b) Microfon, untuk perekam suara. c) Tripod atau Monopod, sebagai stabilizer kamera supaya pengambilan gambar tidak goyang, dll. Setelah memiliki itu semua, ada banyak hal yang perlu dipelajari, terutama mengenai pengaturan cahaya dan sudut pengambilan gambar. Hal ini perlu dipelajari agar gambar yang kita hasilkan nanti akan menjadi lebih baik. 3. Memiliki keahlian dan bisa menggunakan salah satu software editing video. Pada tahap ini, untuk bisa membuat vlogging (video blogging) sendiri secara mandiri, seseorang harus memiliki kemampuan atau bisa menggunakan salah satu software editing video apapun itu. Beberapa hal paling utama yang perlu dipelajari diantaranya: a) teknik memotong dan menggabungkan video, b) teknik menambah backsound dalam video, c) teknik menggambungkan audio dan video (menyinkronkan audio dan video) apabila melakukan rekaman terpisah antara suara dan video. d) teknik tambah teks dalam video, dan e) cara merender atau menyimpan video. Untuk menghasilkan tampilan vlogging (video blogging) yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 menarik, Anda bisa melihat vlogging (video blogging) orang lain yang sudah banyak ditonton oleh pengguna sosial media sebagai referensi. d. Cara Mengemas Vlogging (Video Blogging) Vlogging (video blogging) adalah kumpulan video yang dibuat sendiri oleh vlogger atau video favorit seseorang yang diposting di sebuah situs web (Siegchrist, 2017:1). Pembuatan vlogging (video blogging) sangat mudah dan tidak mebutuhkan biaya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang mudah untuk menjangkau kalayak serta memamerkan sebuah karya seseorang. Dibantu dengan kamera, perangkat lunak editing dan koneksi internet kecepatan tinggi, dapat menghasilkan vlogging (video blogging) yang menarik. Berikut ini adalah cara-cara membuat vlogging (video blogging). a. Temukan alasan dan tema yang mendukung untuk membuat vlogging (video blogging). b. Pilihlah web yang digunakan untuk mengupload vlogging (video blogging). Biasanya para vlogger menggunakan Youtube untuk memposting vlogging (video blogging) mereka, karena Youtube dinilai banyak diminati oleh pengguna sosial media. c. Berikan nama atau judul pada vlogging (video blogging). Perlu diingat bahwa, yang paling penting adalah konten atau isi dari vlogging (video blogging) tersebut. Buatlah konten yang menarik dan judul vlogging (video blogging) yang mudah di ingat oleh penonton supaya mereka tertarik untuk menyaksikan vlogging (video blogging) selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 d. Siapkan beberapa konten yang menarik untuk mengisi Youtube channel. Pada awalnya, mungkin seseorang dapat menarik banyak minat dari audien, tetapi jika seseorang tidak menambahkan konten baru secara teratur orang akan kehilangan minat dan berhenti menonton vlogging (video blogging. e. Setelah mengedit video, langkah selanjutnya mengunggah vlogging (video blogging) ke Youtube. Seseorang dapat meningkatkan visibilitas video dengan menambahkan judul yang baik dan deskripsi tentang vlogging (video blogging). f. Untuk memperoleh penonton, seorang vloger harus mempromosikan vlogging (video blogging) yang sudah dibuat. Salah satu cara untuk mempromosikan vlogging (video blogging) yaitu, dapat mengirimkan email atau broadcast message ke semua kontak sosial media. 5. Laporan Perjalanan a. Pengertian Laporan Perjalanan Depdiknas (2008) menyatakan, laporan diartikan sebagai “segala sesuatu yang dilaporkan.” Juhara dalam Wardani (2008:47) menyebutkan bahwa laporan perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang dikunjunginya. Sejalan dengan pendapat Juhara, Soegita dalam Wardani (2008:48) menyimpulkan bahwa laporan perjalanan harus berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan observasi langsung pada tempat tertentu yang kita kunjungi. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 laporan perjalanan adalah laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang didasarkan pada pengamatan, pengalaman, observasi langsung terhadap tempat yang dikunjungi. b. Fungsi dan Manfaat Laporan Di dalam sebuah laporan tentu terdapat fungsi yang dimiliki (Susanto, 2016:2). Berikut fungsi laporan sebagai berikut; sebagai alat untuk pertanggungjawaban; sebagai alat untuk menyampaikan informasi; sebagai alat pengawasan; sebagai bahan penilaian; dan sebagai bahan pengambilan keputusan. Selain memiliki fungsi, laporan juga memiliki manfaat. Adapun manfaat dari laporan sebagai berikut; sebagai dasar penentuan kebijakan; sebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan berikutnya; dapat mengetahui perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan; menjadi sumber informasi. c. Bentuk Laporan Perjalanan Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi dua, yaitu bentuk narasi dan bentuk formal. Penulisan laporan bentuk narasi cukup sederhana, yaitu terdiri dari judul dan beberapa paragraf, tanpa menggunakan sistematika yang rumit, sedangkan penulisan laporan bentuk formal harus memperhatikan sistematika yang berlaku. Adapun sistematika penulisan laporan perjalanan formal sebagai berikut (Effendi, 2017:2). 1. Nama kegiatan, berisi identitas kegiatan yang dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 2. Dasar pemikiran, berisi latar belakang penulisan laporan perjalanan. 3. Tujuan Perjalanan, berisi indikator yang akan dicapai setelah penulisan laporan. 4. Waktu tempat dan lokasi perjalanan, berisi waktu, tempat dan lokasi perjalanan. 5. Peserta, berisi siapa saja yang ikut dalam perjalanan tersebut. 6. Biaya dan sumber biaya, berisi dana dan dari mana dana tersebut diambil. 7. Hal-hal yang diamati, berisi hal-hal penting yang akan diamati untuk dijadikan penulisan laporan perjalanan. 8. Pembahasan, berisi deskripsi dan kesimpulan. Pembahasan ini disampaikan dari awal sampai akhir perjalanan. Laporan perjalanan disajikan dalam bentuk laporan secara deskriptif. Hal ini ditujukan agar pembaca atau pendengar mampu membayangkan dan seolaholah merasakan sendiri perjalanan tersebut. Agar laporan dapat mudah dipahami oleh pembaca, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Laporan ditulis secara lengkap, 2) Objektif, berdasarkan fakta dan apa adanya, 3) Tidak memasukkan unsur pendapat pribadi, 4) Menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai EYD, komunikatif, lugas, dan santun, 5) Disajikan secara sistematis berdasarkan urutan peristiwa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 d. Cara Menyusun Laporan Perjalanan Dalam penyusunan laporan perjalanan yang baik dan benar, seorang penulis harus memenuhi unsur 5W + 1H. Unsur tersebut meliputi; Apa perjalanan yang dilakukan?; Siapa saja yang mengikutinya?; Dimana perjalanan itu dilaksanakan?; Kapan perjalanan itu dilaksanakan?; Mengapa perjalanan itu dilaksanakan?; dan Bagaimana perjalanannya?. Sejalan dengan Suharma (2006:6), menyatakan ada empat hal yang harus diperhatikan ketika menyampaikan sebuah laporan perjalanan, yaitu. 1) Apa yang dilaporkan, 2) Siapa yang melaporkan, 3) Kepada siapa laporan, 4) Bahan laporan, 5) Penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta runtutan (ruang, waktu, topik) yang benar. Pada saat mendengarkan pembacaan sebuah laporan, siswa harus berkonsentrasi penuh dan mencatat pokok-pokok penting yang ada dalam laporan tersebut. Hal ini dikarenakan, laporan biasanya menyampaikan suatu informasi yang penting dan akurat, termasuk juga laporan perjalan. Dengan mencatat pokokpokok tersebut, siswa akan memperoleh hal-hal penting dan gambaran umum dari laporan tersebut. Ketika mendengarkan sebuah laporan, siswa mampu mengajukan pertanyaan, pendapat, dan masukan terhadap pembacaan laporan tersebut. Ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 menulis sebuah laporan perjalanan, penulis harus memperhatikan cara penulisan sehingga bisa menghasilkan sebuah laporan yang baik dan layak untuk dibaca. Berikut cara menulis dan menyampaikan laporan perjalan. 1) Kumpulkan data dan fakta yang berhubungan dengan laporan yang akan ditulis, 2) Teliti dengan cermat data dan fakta itu, 3) Setelah data dan fakta terkumpul, buatlah topik dan kerangka penulisan, 4) Gunakan dan kembangkan data, fakta, serta keterangan lainnya sebagai materi laporan, 5) Sampaikan laporan secara runtut dengan bahasa yang komunikatif. Suatu laporan perjalanan dikatakan baik apabila laporan tersebut memenuhi aspek penilaian sebagai berikut, kekomunikatifan bahasa; pilihan kata dan kalimat; kejelasan pelafalan dan intonasi; gerak dan mimik wajah; keruntutan penceritaan (Suharma, dkk, 2006:7). Dengan demikian, vlogging (video blogging) yang dikemas secara menarik dan interaktif harus memuat beberapa aspek penilaian tersebut yaitu, bahasa yang baik dan benar dalam penyampaian laporan perjalanan berguna agar yang mendengarkan mampu dan mudah memahami tentang apa yang disampaikan. Adapun keruntutan penceritaan menjadikan penyampaian vlogger sistematis dan tidak membingungkan orang yang mendengarkan vlogging (video blogging) tersebut. Aspek kejelasan pelafalan dan intonasi serta gerak dan mimik ketika menyampaikan laporan harus diperhatikan sehingga siswa bisa memahami apa isi dari vlogging (video blogging) tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 C. Kerangka Pikir Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti tentang kerangka berpikir yang digunakan dalam mengembangkan produk berupa media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan. Media merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat merangsang dan menarik perhatian siswa dalam hal memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam lingkungan sekolah. Perkembangan teknologi di abad ke-21 ini menuntut guru untuk memberikan inovasi (pembaruan). Selama ini pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dinilai monoton karena masih menggunakan metode ceramah. Hamdayana (2014:168) menyatakan metode ceramah merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi pengajaran yang dihadapinya, sehingga dapat menetapkan metode yang akan digunakan. Penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri masih belum maksimal dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini membuat proses pembelajaran monoton karena guru kurang kreatif dalam pemilihan media interaktif khususnya bahasa Indonesia. Pengembangan media video blogging (vlogging) ini dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Media vlogging (video blogging) yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Katolik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Yohanes Gabriel Pare Kediri memiliki manfaat dan kelebihan yaitu, vlogging (video blogging) yang dikemas dalam bentuk video yang menarik, berupa gambar, teks, dan suara secara interaktif dapat digunakan sebagai alat penunjang pembelajaran di kelas. Sehingga proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa dapat lebih antusias saat mengikuti pembelajaran di kelas. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: a) penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli materi dan media dari Universitas Sanata Dharma dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dan b) uji lapangan. Tahap terakhir adalah revisi, dilakukan berdasarkan uji coba. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Teori yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah: a) Media, b) Media Pembelajaran, c) Media Audio Visual, d) Video Blogging (Vlogging), dan e) Laporan Perjalanan. Peneliti menggunakan teori tersebut atas dasar relevansi dari pengembangan bahan ajar berupa media pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sugiyono (2014: 297) menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Gay dalam Ghufron dan Sumardiningsih (2007: 5) menyatakan bahwa model penelitian dan pengembangan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang berupa material pembelajaran, media, strategi, atau material lainnya dalam pembelajaran untuk digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Pengembangan dilaksanakan untuk mendapatkan sebuah instrumen penilaian autentik hasil pembelajaran bahasa Indonesia materi laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran, yaitu media vlogging (video blogging). Media ini digunakan untuk menyampaikan materi dan menilai hasil pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga guru yang menggunakan media ini diharapkan dapat mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Penelitian pengembangan merupakan penelitian berbasis model pengembangan. Hasil temuan dari penelitian tersebut digunakan untuk merancang produk dan prosedur baru yang selanjutnya secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan. Produk tersebut diharapkan dapat memenuhi kriteria efektif, bermutu, memenuhi standar, dan valid. B. Sumber Data dan Data Guru dan siswa adalah sumber penelitian. Pada tahap ini peneliti mencari informasi melalui wawancara, penyebaran kuesioner (angket), dan observasi. Dengan demikian, sumber data penelitian akan terpenuhi. 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 60 siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Siswa sebagai subjek penelitian dapat memberikan data yang berupa wawancara dan kuesioner (angket). 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang beralamat di Jl. Letjend Sutoyo No. 78 Kel. Pare, Kec. Pare, Kab. Kediri, Prov. Jawa Timur. Waktu penelitian bulan Juli (masa aktif sekolah). C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:117). Populasi dalam penelitian ini adalah SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. D. Metode Pengumpulan Data Metode adalah jalan yang digunakan untuk mendapatkan data. Adapun untuk penelitian pengembangan, bagian ini disebut metode pengembangan yang memiliki komponen-komponen sebagai berikut. a. Model Pengembangan Model pengembangan yang akan dilakukan melalui penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Model penelitian ini menggariskan langkah-langkah umum yang harus diikuti untuk menghasilkan produk, secara lengkap Borg and Gall menyatakan dalam Sukmadinata (2011:169-170) menyatakan, ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. 1) Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. 2) Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3) Pengembangan draf produk (development preliminary form of product).Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi. 4) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket. 5) Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6) Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. 7) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan. 8) Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis lainnya. 9) Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Melaporkan hasilnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas. Penelitian dan Pengumpulan Data Perencanaan Pengembangan Draf Produk Uji Coba Lapangan Awal Uji Pelaksanaan Lapangan Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan UJi Coba Lapangan Revisi Hasil Uji Coba Penyempurnaa n Produk Akhir Diseminasi dan Implementasi Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D) Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadopsi dari tahapan penelitian pengembangan Borg & Gall. Penelitian pengembangan ini dimodifikasi menjadi tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan produk awal, (3) pengembangan bahan ajar, (4) validasi produk, (5) revisi validasi ahli, (6) uji coba produk, dan (7) revisi dan penyempurnaan produk akhir. Ketujuh langkah itu mudah diterapkan. Selain itu, penilaian validitas produk yang dikembangkan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Tahapan pengembangan yang telah dimodifikasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 LANGKAH 1 Penelitian dan Pengumpulan Data • Wawancara Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri • Kuesioner Siswa LANGKAH 2 Perencanaan Produk Awal • Pembuatan Storyboard • Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) LANGKAH 3 Pengembangan Bahan Ajar • Penyusunan RPP • Pengumpulan Materi LANGKAH 4 Validasi Produk Akhir LANGKAH 5 Revisi Validasi Ahli LANGKAH 6 Uji Coba Produk LANGKAH 7 Penyempurnaan Produk Akhir • Ahli Media • Ahli Materi • Guru Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri • Deskripsi dan analisis data validasi para ahli. • Revisi produk sesuai saran para ahli. • Kelompok Kecil • Kelompok Besar • Penyempurnaan produk berdasarkan saran dari penilaian uji coba lapangan. Gambar 3.2 Modifikasi Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D). 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Prosedur awal penelitian pengembangan ini adalah peneliti melakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk mengukur kebutuhan terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri, kuhususnya materi laporan perjalanan dengan cara melakukan wawancara kepada guru dan penyebaran kuesioner kepada siswa. 2. Perencanaan Produk Awal Perencanaan produk media vlogging (video blogging) diawali dengan membuat storyboard. Storyboard vlog tersebut merupakan inspirasi dari kumpulan vlogging yang dibuat oleh para youtuber dan diunggah pada situs PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Youtube. Penyusunan storyboard ini disesuaikan dengan data analisis kebutuhan. Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam proses pengembangan produk dan proses pengambilan gambar (Syuting). Proses pengambilan gambar tersebut dilakukan bertahap dengan memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar. Setelah pengambilan gambar telah selesai, maka langkah berikutnya yaitu proses editing. Proses editing dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat mendukung jalannya proses editing, yaitu Sony Vegas Pro 11. 3. Pengembangan Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar dilakukan untuk menyesuaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi apa yang sesuai dalam pengembangan media vlogging (video blogging). 4. Validasi Produk Akhir Validasi dilakukan untuk memperoleh gambaran kualitas media yang dihasilkan. Validasi terhadap produk pun dipergunakan sebagai bahan acuan dalam isi produk media yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, ada tiga ahli yang akan memberikan validasi terkait produk yang dikembangkan yaitu, ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, ahli media, serta guru pelajaran bahasa Indonesia. 5. Revisi Validasi Ahli Revisi dari validasi ahli dilakukan setelah kegiatan validasi produk media selesai dilaksanakan. Validasi produk dilakukan oleh ahli pembelajaran bahasa, ahli media pembelajaran,dan guru bahasa Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 6. Uji Coba Produk Kegiatan uji coba produk dilakukan setelah revisi validasi ahli terlaksana. Setelah itu media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis vlogging (video blogging) siap diuji cobakan. Uji coba lapangan melalui dua tahapan yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data kualitas video pembelajaran yang dikembangkan. Data yang diperoleh tersebut dipergunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk yang dihasilkan melalui penelitian ini. Dengan demikian, kualitas produk tersebut benar-benar telah tervalidasi secara empiris. 7. Penyempurnaan Produk Akhir Penyempurnaan produk akhir dilakukan setelah melakukan uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Melalui kedua tahapan tersebut peneliti akan menerima komentar/saran untuk perbaikan media vlogging (video blogging). Alhasil, media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. E. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2014:193) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner, dan lembar pengamatan. Berikut ini penjelasan teknik pengumpulan data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 a) Wawancara Nurgiyantoro (2010:96) menyatakan wawancara (interview) merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden (peserta didik, orang yang diwawancarai) dengan melakukan tanya jawab sepihak. Pada tahap ini wawancara dilakukan dengan guru yang mengajar bahasa Indonesia dan satu siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri mengenai metode dan penggunaan media pada pembelajaran yang digunakan saat melaksanakan proses belajar mengajar. b) Kuesioner Nurgiyantoro (2010: 91) menyatakan kuesioner (questionnaire) atau angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis yang diajukan kepada peserta didik (dalam penelitian: responden) mengenai masalahmasalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari peserta didik (responden) tersebut. Pada tahap ini kuesioner (questionnaire) atau angket akan diisi oleh siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Kuesioner berisi identitas diri siswa dan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa terkait penggunaan media pembelajaran. c) Lembar observasi Widoyoko (2014:64) menyatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang terlihat dalam suatu gejala pada objek pengukuran. Pada tahap ini guru melakukan pengamatan ketika peneliti melakukan uji coba media vlogging (video blogging) sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 media pembelajaran materi laporan perjalanan di kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. F. Instrumen Penelitian Sugiyono (2014:148) menyatakan instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam penelitian. Selain itu, Sugiyono (2014:172) menyatakan instrumen dalam penelitian dapat berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman kuesioner. Pada tahap ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan dan kuesioner (angket) yang diadopsi dari Wetson dan Mc Alpine dalam Kustandi (2013:148-149). Hasil dari instrumen penilaian ini akan menjadi tolak ukur layak atau tidak media pembelajaran ini digunakan sebagai media pembelajaran laporan pembelajaran kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berikut adalah instrumen penelitian yang digunakan antara lain. 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan wawancara terstruktur. Dalam artian peneliti sudah menyiapkan daftarpertanyaan yang akan diajukan. Berikut ini kisi-kisi pedoman wawancara analisis kebutuhan guru dan siswa. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru No. 1. 2. 3. 4. Pernyataan Peran media pembelajaran. Penggunaan media di dalam kelas. Metode pembelajaran. Kendala saat pembelajaran. Jumlah 1 1 1 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Ketertarikan siswa terhadap penyampaian materi. Kesulitan membuat media pembelajaran. Pendapat tentang pengembangan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran selain powerpoint. Mengetahui vlogging (video blogging). Pendapat tentang penggunaan media video dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging) di sekolah. Kebutuhan untuk pengembangan media vlogging (video blogging). 1 1 1 1 1 1 1 1 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pernyataan Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia. Hambatan dalam belajar bahasa Indonesia. Pendapat tentang penggunaan media pembelajaran di dalam kelas. Media yang digunakan oleh guru. Penyampaian materi pembelajaran berbasis audio visual. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pendapat tentang penggunaan media video pada pembelajaran bahasa Indonesia. Mengetahui media vlogging (video blogging). Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging) pada pembelajaran bahasa Indonesia. Kendala mengembangkan media berbasis audiovisual. Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging) di sekolah. Pengembangan media vlogging (video blogging) untuk kebutuhan pembelajaran di sekolah. Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berdasarkan tabel di atas, peneliti memaparkan dua belas pertanyaan untuk guru dan dua belas pertanyaan untuk siswa. Pedoman wawancara ini dilakukan secara terstruktur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan (needs assesment) di lapangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 2. Kuesioner (Angket) Kuesioner (angket) yang dibuat oleh peneliti berupa pernyataan. Pada tahap ini validator dan siswa akan diberikan kuesioner (angket) untuk menilai media pembelajaran laporan perjalanan berbasis vlogging (media blogging) yang dibuat peneliti. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Berikut ini kisi-kisi instrumen validasi ahli materi dosen dan guru, instrumen validasi ahli media, serta instrumen validasi lapangan. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa No Pernyataan 1. Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Media pembelajaran. 3. Media (software) yang digunakan. Pendapat tentang media pembelajaran bahasa 4. Indonesia. 5. Fasilitas sekolah. 6. Kelemahan media pembelajaran. Pendapat tentang penggunaan media laporan 7. perjalanan. 8. Mudah dipahami media laporan perjalanan. 9. Mengetahui media vlogging (video blogging). 10. Pengunaan media video dalam pembelajaran. Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Dosen dan Guru No Pernyataan 1. Aspek Kompetensi Dasar/Indikator. 2. Isi Materi. 3. Bahasa dan Komunikasi. Jumlah 2 4 3 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media Dosen No 1. 2. 3. 4. Pernyataan Tema Isi (Content) Vlogging (video blogging) Tampilan Vlogging (video blogging) Bahasa dan Ekspresi Jumlah 2 2 4 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Lapangan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pernyataan Tema Isi (Content) Vlogging (video blogging) Tampilan Vlogging (video blogging) Aspek Kompetensi Dasar/Indikator. Isi Materi. Bahasa dan Ekspresi Jumlah 2 2 4 2 4 2 Berdasarkan tabel di atas, peneliti memaparkan kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan siswa berupa soal pilihan ganda. Selain itu, terdapat kisi-kisi validasi ahli materi dosen dan guru, validasi ahli media dosen, dan validasi lapangan. Kuesioner berupa pernyataan yang terdiri dari penilaian menggunakan skala 1-5. G. Teknik Analisis Data Sugiyono (2014:207) menyatakan analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data penelitian ini dapat dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dengan penjelasan sebagai berikut. a) Data Kualitatif Data kualitatif merupakan data yang didapatkan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Selain itu, peneliti mendapatkan saran/komentar yang dikemukakan oleh validator materi, validator media, guru bahasa Indonesia, dan siswa kelas VIII. Data yang dianalisis ini bertujuan untuk mengetahui dan memperbaiki media vlogging (video blogging) yang digunakan dalam pembelajaran laporan perjalanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 b) Data Kuantitatif Data kuantitatif didapatkan dari analisis data di lapangan yang berupa skor atau skala peniliaian. Skala penilaian tersebut dikembangkan menjadi (5) sangat baik, (4) baik, (3) cukup baik, (2) kurang baik, dan (1) sangat kurang baik. Skor yang sudah didapatkan kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2008:101), sebagai berikut. Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Interval X > Xi + 1,80 SBi Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Keterangan: Rerata Ideal: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan Baku ideal (SBi): X: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini ditetapkan dengan konversi sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Diketahui: Skor maksimal ideal :5 Skor minimal ideal :1 Rerata ideal (Xi) : Simpangan baku ideal (SBi) : Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = ̅i + 1,80SBi = X > 3 + (1,80 . 0.67) = X > 3 + (1,21) = X > 4.21 Kategori baik = ̅̅̅ ̅̅̅ = = = Kategori cukup baik = ̅̅̅ = = ̅̅̅ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 = Kategori kurang baik = ̅̅̅ = = = Kategori sangat kurang baik = ̅̅̅ ̅̅̅ = = = = Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima. Kriteria skor skala lima dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.8 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008:101) Interval 4,22 – 5,00 3,41 – 4,21 2,61 – 3,40 1,80 – 2,60 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data bertujuan untuk mengukur kebutuhan terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri, khususnya materi laporan perjalanan dengan cara melakukan wawancara kepada guru. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti pada tanggal 25 - 28 Juli 2017. Data analisis kebutuhan diperoleh dari hasil pengisian kuesioner 60 siswa kelas VIII dan wawancara dengan Ibu YF selaku pengajar bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berikut ini peneliti memaparkan hasil analisis kebutuhan yang meliputi hasil wawancara dan hasil analisis kuesioner. 2. Hasil Analisis Kebutuhan a. Wawancara Wawancara dilakukan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran dan penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hasil wawancara dengan Ibu YF selaku pengajar Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pada tanggal 25 Juli 2016, sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 1) Peran Media Pembelajaran Peran media pembelajaran sangat penting sekali karena tanpa media pembelajaran materi akan susah diterima siswa. Penggunaan media pembelajaran juga dapat menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa peran media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sangat diperlukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga mendorong siswa agar mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. 2) Media (software) yang Dominan Media software yang dominan digunakan saat mengajar bahasa Indonesia di dalam kelas adalah media powerpoint dan video rekaman berita. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri selalu menggunakan media pembelajaran yang terkait dengan materi pembelajaran sehingga tujuan proses pembelajaran lebih mudah dicapai. 3) Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia bermacam-macam ada metode ceramah, dan metode inkuiri (menemukan sendiri). Teknik yang digunakan adalah tanya-jawab, kerja kelompok, dan penugasan proyek. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa metode yang digunakan guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri beraneka ragam. Tujuannya agar pembelajaran bahasa Indonesia tidak menggunakan metode dan teknik yang sama pada setiap materi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 4) Cara Mengatasi Kendala Pada saat mengajar beberapa kendala yang ditemui, salah satunya kesulitan menemukan media apa yang cocok untuk siswa agar lebih memahami materi. Cara mengatasinya adalah menggunakan media lain seperti gambar dan buku pelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri mengalami kesulitan menemukan media yang sesuai dengan materi pelajaran. Namun, ada berbagai cara yang dilakukan guru untuk mengatasinya yaitu menggunakan media gambar dan buku pelajaran sebagai media pengganti sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik. 5) Media Dalam Pembelajaran Media dalam pembelajaran yang digunakan adalah powerpoint dilengkapi dengan LCD. Dengan menggunakan media pembelajaran akan membuat siswa lebih antusias daripada menggunakan metode ceramah dan menggunakan buku saja. Perhatian siswa juga terpusat dan antusias saat menggunakan media pembelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri menggunakan media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Sehingga, siswa lebih antusias dan tertarik saat mengikuti proses pembelajaran. 6) Kesulitan Media Pembelajaran Inovatif Kesulitan media pembelajaran inovatif yaitu keterbatasan kemampuan dalam menguasai teknologi. Pada tahap ini guru mengalami kesulitan membuat media pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut dipengaruhi keterbatasan pemanfaatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 teknologi yang ada. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak keberatan jika harus mempelajari yang baru terlebih untuk penguasaan teknologi supaya dapat membuat atau memproduksi media pembelajaran yang inovatif. 7) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer penting untuk dikembangkan, supaya para siswa tidak bosan saat belajar bahasa Indonesia dan mereka lebih antusias untuk menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, sarana di kelas juga sudah mendukung dengan adanya LCD di setiap kelas. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pengembangan media pembelajaran berbasis komputer diperlukan. 8) Penggunaan Media Berbasis Teknologi Penggunaan media berbasis teknologi sebagai media pengajaran selain powerpoint tidak ada. Di dalam kelas biasanya saat mengajar materi berita menampilkan video rekaman berita untuk disimak oleh siswa. Guru juga menggunakan video tentang pementaasan drama yang di unduh di internet ketika mengajar materi mengomentari pementasan drama. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dominan menggunakan media video sebagai media pengajaran. Guru hanya memberikan video pembelajaran terkait materi yang dipelajari karena sejauh ini siswa sudah tertarik dengan media tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 9) Penggunaan Media Vlogging (Video Blogging) Penggunaan media Vlogging (Video Blogging) baru pertama kali digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri belum pernah menggunakan media vlogging (video blogging) untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini merupakan kesempatan baik untuk pengembangan media pembelajaran yang inovatif. Alasannya media ini dapat menjadi pembaruan media pembelajaran bahasa Indonesia. 10) Pendapat Mengenai Vlogging (Video Blogging) Pendapat mengenai vlogging (video blogging) yaitu sejenis video tentang perjalanan seseorang ke suatu tempat yang didokumentasikan kemudian diunggah ke sosial media. Namun guru belum pernah membuat sendiri vlogging (video blogging) untuk media pembelajaran di kelas. Guru yakin apabila vlogging (video blogging) digunakan sebgai media pasti sangat menarik karena istilah vlog dikalangan siswa juga sangat terkenal. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri belum pernah membuat vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran. Namun, istilah vlog sudah terkenal dikalangan siswa. Oleh sebab itu, ibu YF yakin apabila vlogging digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran. 11) Penggunaan Media Vlogging (Video Blogging) di Sekolah Media vlogging (video blogging) bisa digunakan di sekolah karena sarana prasarana di sekolah sudah mendukung. Di setiap kelas sudah ada LCD dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 ada ruangan multimedia di sekolah. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dapat menggunakan media vlogging (video blogging) untuk menunjang proses pembelajaran laporan perjalanan karena sarana prasarana yang ada di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sudah mendukung. b. Kuesioner Kuesioner analisis kebutuhan siswa terdiri dari sepuluh pertanyaan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keadaan pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dan membantu proses pembuatan media pembelajaran dalam bentuk vlogging (video blogging). Hasil kuesioner yang diisi oleh 60 siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dapat dilihat dari uraian berikut. 1) Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia No. 1. Butir Pertanyaan Apakah pendapat Anda tentang pembelajaran bahasa Indonesia? a. Menyenangkan b. Berkesan c. Membosankan d. Biasa saja e. Lainnya.... Responden 46 6 2 6 0 Persentase 76,67% 10% 3,33% 10% 0% Pada aspek pendapat siswa tentang pembelajaran bahasa Indonesia, diperoleh data bahwa yang dominan adalah pembelajaran yang menyenangkan. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 46 responden dengan persentase 76,67% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 memilih menyenangkan, 6 responden dengan persentase 10 % memilih berkesan, 2 responden dengan persentase 3,33%, dan 6 responen dengan persentase 10% memilih biasa saja. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri beranggapan pembelajaran bahasa Indonesia menyenangkan karena guru sering menggunakan media pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. 2) Penggunaan media pembelajaran No. 2. Butir Pertanyaan Apakah guru Anda menggunkan media pembelajaran? a. b. Ya Tidak Responden 56 4 Persentase 93,33% 6,67% Pada aspek penggunaan media pembelajaran, diperoleh data bahwa guru dominan menggunakan media pembelajaran. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 56 responden dengan persentase 93,33% memilih ya, dan 4 responden dengan persentase 6,67 % memilih tidak. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri berpendapat sebagian besar guru bahasa Indonesia menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran. Alhasil, penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak monoton. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 3) Media (software) yang digunakan No. Butir Pertanyaan 3. Jika ya, media (software) apa yang sering digunakan oleh guru? a. b. c. d. e. Microsoft Powerpoint Microsoft Word Vlogging(Video Blogging) Gambar Lainnya... Responden 51 3 0 0 6 Persentase 85% 5% 0% 0% 10% Pada aspek media (software) yang digunakan, diperoleh data bahwa guru dominan menggunakan microsoft powerpoint. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 51 responden dengan persentase 85% memilih powerpoint, 3 responden dengan persentase 5% memilih microsoft word, dan 6 responden dengan persentase 10% memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar beranggapan media (software) yang sering digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah microsoft powerpoint. Penggunaan microsoft powerpoint sering digunakan dikarenakan software ini sudah difasilitasi di masing-masing komputer atau laptop. Selain itu, penggunaannya mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Pembuatan media pembelajaran berbasis powerpoint juga memerlukan kreativitas guru agar dapat menarik perhatian siswa. Tidak hanya menggunakan microsoft powerpoint terkadang guru juga menggunakan microsoft word sebagai media pembelajaran siswa dan media lainnya yang dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 4) Pendapat tentang media pembelajaran bahasa Indonesia No. Butir Pertanyaan 4. Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran bahasa Indonesia? a. b. c. d. e. Menarik Monoton Tidak menarik Inovatif Lainnya... Responden 50 1 2 5 2 Persentase 85% 1,67% 3,3% 8,33% 3,3% Pada aspek pendapat tentang media pembelajaran bahasa Indonesia, diperoleh data bahwa siswa memilih opsi menarik apabila pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media pembelajaran. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 50 responden dengan persentase 85% memilih menarik, 1 responden dengan persentase 1,67% memilih tidak menarik, 5 responden dengan persentase 8,33% memilih inovatif, dan 2 responden dengan persentase 3,33% memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar menyatakan media pembelajaran bahasa Indonesia menarik. Menarik karena saat mengajar bahasa Indonesia guru tidak hanya menampilkan teks yang merupakan materi pembelajaran tetapu memberikan contoh berupa audio maupun video. Alhasil, siswa lebih tertarik fdalam mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Selain itu, ada siswa yang beranggapan media pembelajaran yang ditampilkan monoton dan tidak menarik. Namun, ada juga media pembelajaran yang inovatif. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 5) Fasilitas Sekolah No. Butir Pertanyaan 5. Menurut Anda, apakah fasilitas di sekolah sudah memadai untuk menggunakan komputer/laptop sebagai media pembelajaran? a. b. Ya Tidak Responden 50 10 Persentase 83,33% 16,67% Pada aspek fasilitas sekolah, diperoleh data penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dominan ya. Hasil kuesioiner dinyatakan bahwa sebanyak 50 responden dengan persentase 83,33% memilih ya, 10 responden dengan persentase 16,67% memilih tidak. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri berpendapat sarana yang ada di sekolah sudah layak, sehingga guru bahasa Indonesia dapat menggunakan media pembelajaran. Namun, ada juga siswa yang berpendapat bahwa sarana di sekolah kurang mendukung karena di setiap kelas belum ada speaker. Fasilitas yang digunakan oleh guru dan siswa salah satunya adalah laboratorium komputer dan ruang multimedia yang dilengkapi satu set speaker, viewer, dan proyektor. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 6) Kelemahan Media Pembelajaran No. Butir Pertanyaan 6. Menurut Anda, apakah kelemahan media pembelajaran? a. b. c. d. e. Memakan waktu pembuatan Komunikasi satu arah Membutuhkan kreativitas Informasinya panjang Lainnya.. Responden 24 12 10 10 4 Persentase 40% 20% 16,67% 16,67% 6,67% Pada aspek kelemahan memakai media pembelajaran, diperoleh data bahwa siswa dominan berpendapat memakan waktu pembuatan. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 24 responden dengan persentase 40% memilih memakan waktu pembuatan, 12 responden dengan persentase 20% memilih komunikasi satu arah, 10 responden dengan persentase 16,67% memilih membutuhkan kreativitas, 10 responden dengan persentase 16,67% memilih informasi panjang, dan 4 responden dengan persentase 6,67% memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar beranggapan untuk membuat media pembelajaran memakan waktu yang lama. Khususnya, untuk pembuatan media seperti video. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 7) Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging) No. Butir Pertanyaan 7. Bagaimana menurut Anda tentang kegiatan pembelajaran laporan perjalanan dalam pembelajaran bahasa Indonesia? a. b. c. d. e. Sangat Mudah Mudah Sangat sulit Sulit Lainnya... Responden 4 45 1 10 Persentase 6,67% 75% 1,67% 16,67% Pada aspek kegiatan pembelajaran laporan perjalanan bahasa Indonesia, diperoleh data bahwa siswa dominan berpendapat mudah. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 responden dengan persentase 6,67% memilih sangat mudah, 45 responden dengan persentase 75% memilih mudah, 1 responden dengan persentase 1,67% memilih sangat sulit, dan 10 responden dengan persentase 16,67% memilih sangat sulit. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar beranggapan kegiatan pembelajaran laporan perjalanan dalam pembelajaran bahasa Indonesia mudah. Mudah dalam arti saat mempelajari laporan perjalanan guru akan memberikan penjelasan dengan gambar atau video. Hal ini akan mempermudah tingkat pemahaman siswa. Dengan mempelajari laporan perjalanan dapat menambah wawasan siswa mengenai tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Selain itu, sebagian siswa berpendapat kesulitan dan mempunyai alasan lain saat pembelajaran laporan perjalanan. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 8) Mudah dipahami media pembelajaran laporan perjalanan No. Butir Pertanyaan 8. Menurut Anda, jika pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media apakah lebih mudah dipahami? a. b. Ya Tidak Responden 53 7 Persentase 88,33% 11,67% Pada aspek pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media akan mudah dipahami, diperoleh data siswa dominan menjawab ya. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 53 responden dengan persentase 88,33% memilih ya, 7 responden dengan persentase 11,67% memilih tidak. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri menyatakan setuju dengan penggunaan media pada laporan perjalanan karena dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, pembelajaran laporan perjalanan akan lebih mudah dipahami jika menggunakan media pembelajaran yang dilengkapi dengan teks, gambar, audio, dan video. Dalam mempelajari laporan perjalanan hal yang harus diperhatikan adalah isi dari laporan perjalanan tersebut. Alhasil, penggunaan media lebih tepat dari pada menggunakan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 9) Penggunaan vlogging (video blogging) pada laporan perjalanan No. Butir Pertanyaan 9. Jika ya, apakah Anda setuju jika pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media vlogging (video blogging)? a. b. Ya Tidak Responden 53 7 Persentase 88,33% 11,67% Pada penggunaan vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran pada laporan perjalanan, diperoleh data siswa dominan menjawab ya. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 53 responden dengan persentase 11,67% memilih ya, 7 responden dengan persentase 11,67% memilih tidak. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri setuju dengan penggunaan vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran laporan perjalanan karena media pembelajaran ini lebih menarik dan inovatif. Alhasil, siswa tertarik menyaksikan vlogging (video blogging) karena desain dan informasi yang ditampilkan dapat menambah wawasan siswa mengenai tempat wisata. 10) Pendapat tentang vlogging (video blogging) No. Butir Pertanyaan 10. Apakah yang Anda pikirkan mengenai media vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanan? a. b. c. d. e. Menyenangkan Inovatif Menarik Kreatif Lainnnya.. Responden 10 9 35 6 0 Persentase 16,67% 15% 58,33% 10% 0% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Pada aspek mengenai vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanan, diperoleh data bahwa siswa dominan memilih menarik. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 10 responden dengan persentase 16,67% memilih menyenangkan, 9 responden dengan persentase 15% memilih inovatif, 35 responden dengan persentase 58,33% memilih menarik, dan 6 responden dengan persentase 10% memilih kreatif. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri berpendapat vlogging (video blogging) merupakan media pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik. Alhasil, media pembelajaran vlogging (video blogging) dapat menarik perhatian siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, dapat menambah wawasan mengenai tempat wisata. Sebagian besar siswa setuju dengan penggunaan vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran laporan perjalanan karena media pembelajaran ini lebih menarik dan inovatif. Alhasil, siswa tertarik menyaksikan vlogging (video blogging) karena desain dan informasi yang ditampilkan dapat menambah wawasan siswa mengenai tempat wisata. Selain itu, vlogging (video blogging) bersifat menyenangkan, inovatif, dan kreatif. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas. 3. Perencanaan Produk Awal Perencanaan produk media vlogging (video blogging) diawali dengan membuat storyboard. Storyboard vlog tersebut merupakan inspirasi dari kumpulan vlogging yang dibuat oleh para youtuber dan diunggah pada situs Youtube. Penyusunan storyboard ini disesuaikan dengan data analisis kebutuhan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam proses pengembangan produk dan proses pengambilan gambar (Syuting). Proses pengambilan gambar tersebut dilakukan bertahap dengan memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan gambar. Setelah pengambilan gambar telah selesai, maka langkah berikutnya yaitu proses editing. Proses editing dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat mendukung jalannya proses editing, yaitu Sony Vegas Pro 11. a. Storyboard Storyboard merupakan pedoman atau kerangka awal untuk membuat media pembelajaran vlogging (video blogging). Storyboard ini berupa rancangan deskripsi pada setiap scene yang ditampilkan dalam media vlogging (video blogging). b. Proses Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Media yang dikembangkan peneliti ini dikemas dengan menggunakan aplikasi Sony Vegas Pro 11 untuk menghasilkan media vlogging (video blogging) yang menarik. Media vlogging (video blogging) merupakan media berbasis audiovisual yang memiliki durasi singkat, yaitu kurang lebih 10 menit. Pengembangan media ini disusun berdasarkan hasil pengambilan gambar dengan memerhatikan urutan adegan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Langkah-langkah dalam proses pembuatan media vlogging (video blogging sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 1) Pra Produksi Menyusun storyboard vlogging (video blogging) dan menentukan jadwal pengambilan gambar. Storyboard dibuat berdasarkan ide dan pengalaman peneliti pribadi dan dikembangkan dalam bentuk monolog. Setelah penyusunan storyboard vlogging (video blogging) selesai, peneliti menentukan jadwal pengambilan gambar (Syuting). 2) Produksi Pengambilan gambar yang dilakukan secara bertahap dengan memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Perhitungan jarak, waktu, dan tempat sangat diperlukan untuk meminimalisir adanya adegan atau scene yang terlewatkan dan mempermudah sudut pengambilan kamera (Angle Camera). Pada proses ini, peneliti juga berperan sebagai yang mempunyai tugas membuat storyboard sebagai pegangan pada proses pengambilan gambar. 3) Pasca Produksi Setelah pengambilan gambar (syuting) selesai dilakukan, langkah selanjutnya proses editing. Proses editing vlogging (video blogging) menggunakan aplikasi Sony Vegas Pro 11.Langkah-langkah editing dijelaskan sebagai berikut. Pertama, buka aplikasi Sony Vegas Pro 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Gambar 4.1 Tampilan Beranda Sony Vegas Pro 11. Setelah aplikasi terbuka, klik tab file lalu pilih import, kemudian pilih media. Gambar 4.2 Tab file, klik open, dan klik media. Selanjutnya, akan muncul tampilan beranda kumpulan video, pilih video yang akan di import kemudian klik open. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Gambar 4.3 Beranda kumpulan video yang diinginkan. Video yang dipilih akan masuk kedalam worksheet, selanjutnya, drag video tersebut kedalam timeline. Gambar 4.4 Drag video yang dipilih ke timeline. Setelah drag video kedalam timeline, langkah selanjutnya menggabungkan beberapa video dengan cara meng-cut scene yang tidak diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Gambar 4.5 Proses cut video Proses di atas diterapkan juga ketika menambah teks, audio, dan ilustrasi musik untuk menambah segi artistik vlogging (video blogging). Proses akhir dari pasca produksi adalah proses rendering yang berfungsi untuk menggabungkan semua proses editing vlogging (video blogging) menjadi sebuah format media. Format media merupakan hasil akhir dari proses rendering. Ada berbagai format media yang dapat digunakan dalam pembuatan film, yaitu HDV, DVD, Blu-ray, AVCHD, WMV, AVI, MPEG, dan FLV. Pada proses ini, peneliti memilih format 6.4 Mbps HD 720-24p video dengan mempertimbangkan waktu, hasil video, dan kelayakan kriteria video. Berikut langkah rendering media vlogging (video blogging). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Gambar 4.6 Cara rendering vlogging (video blogging) Langkah pertama untuk merendering hasil video yang sudah selesai diedit adalah klik file, kemudian klik render as. Gambar 4.7 Urutan cara merendering video Selanjutnya, akan muncul tampilan seperti gambar di atas. Pertama, ketik nama atau judul untuk video. Kedua, pilih ukuran format video yang diinginkan. Ketiga, klik render dan tunggu hingga proses rendering selesai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 c. Produk Awal Produk awal adalah produk yang pertama kali dikembangkan oleh peneliti dan belum melewati proses validasi para ahli. Berikut ini tampilan produk awal vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” yang dikembangkan oleh peneliti. Gambar 4.8 Tampilan awal bagian depan vlogging (video blogging) Gambar 4.9 Tampilan awal scene Situs Warungboto PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Gambar 4.10 Tampilan awal scene Soto Bathok Mbah Katro Gambar 4.11 Tampilan awal scene Artjog#10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Gambar 4.12 Tampilan awal bagian akhir vlogging (video blogging) 4. Pengembangan Bahan Ajar Media vlogging (video blogging) merupakan media untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Materi pokok dengan menggunakan media tersebut adalah menanggapi laporan perjalanan. Materi tersebut sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dalam silabus kurikulum KTSP SMP Kelas VIII. Berikut ini merupakan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum KTSP SMP Kelas VIII. Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan. Kompetensi Dasar 1.2 Menanggapi laporan. Berdasarkan tabel di atas, materi ajar dapat diimplementasikan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Adapun penjabaran komponen- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 komponen untuk desain produk awal media vlogging (video blogging), sebagai berikut. a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat rencana pembelajaran yang menggambarkan proses kegiatan pembelajaran dan digunakan guru untuk mencapai kompetensi dasar (KD) dan indikator yang telah disusun. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai pedoman dan pendukung guru dalam mengajar di dalam kelas sehingga proses pembelajaran lebih terstruktur dan sesuai prosedur yang telah dirancang dalam RPP. Komponen yang terdapat dalam RPP, meliputi (a) identitas nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu, (b) standar kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) indikator, (e) tujuan pembelajaran, (f) materi pembelajaran, (g) model dan metode pembelajaran, (h) kegiatan pembelajaran. (i) sumber dan media pembelajaran, dan (j) penilaian. b. Mengumpulkan Materi Pengumpulan materi dilakukan untuk menentukan bahan ajar yang sesuai dengan produk yang dikembangkan. Pada tahap ini peneliti memilih materi laporan perjalanan sebagai bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Alasan pemilihan materi laporan perjalanan karena materi laporan perjalanan mempelajari cara menanggapi laporan perjalanan. Pengumpulan materi mengenai laporan perjalanan terdiri dari pengertian laporan, fungsi laporan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 jenis-jenis laporan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, dan cara menanggapi laporan perjalanan. 5. Validasi Produk Validasi produk dari para ahli sangat penting, terutama untuk menilai kelayakan dan kualitas media pembelajaran yang sudah dikembangkan. Instrumen penilaian berupa angket validasi yang ditujukan kepada para ahli. Dalam penelitian ini, ada tiga ahli yang memvalidasi kelayakan kualitas media pembelajaran yang sudah dikembangkan yaitu ahli materi, ahli media, dan guru pelajaran bahasa Indonesia. Pada tahap ini, setiap ahli memberikan penilaian dari skala 1-5. Tujuannya untuk mengetahui layak atau tidaknya kualitas media pembelajaran vlogging (video blogging) yang akan di uji cobakan ke siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Materi Ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia yang menjadi validator adalah Ibu YS. Penilaian validasi dilakukan pada tanggal 26 Juni 2017. Materi media pembelajaran vlogging (video blogging) adalah materi menanggapi laporan perjalanan. Materi menanggapi laporan perjalanan sudah tercantum dalam silabus yang mengacu pada kurikulum KTSP SMP. Maka dari itu, materi menanggapi laporan perjalanan diimplementasikan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Validator menilai materi yang ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhitungkan layak atau tidaknya RPP tersebut digunakan sebagai pedoman pelaksanaan uji coba produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Materi pelajaran laporan perjalanan dan RPP mendapatkan skor 4,0 dengan kategori “baik” untuk kelayakan materi pembelajaran laporan pejalanan. Komentar dan saran dari ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, informasi yang disajikan dalam vlogging (video blogging) masih kurang mendalam. Alhasil, ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia menyimpulkan materi pembelajaran laporan perjalanan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli materi. Tabel 4.2 Analisis Data Hasil Validasi Materi Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Skor 5 4 3 2 1 Total Frekuensi 0 4 4 0 0 8 Persentase (%) 0%% 43% 57% 0% 0% 100% Dari tabel analisis data validasi ahli materi, dinyatakan 16 item dengan persentase 43% memilih baik, 12 item dengan persentase 57% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan item sangat baik, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang analisis data validasi oleh ahli materi. Diagram Hasil Validasi Ahli Materi 57% 43% 0% Sangat Baik Baik Cukup 0% 0% Kurang Sangat Kurang Gambar 4.13 Diagram Hasil Validasi Materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media Validasi ahli media dilakukan untuk menguji kelayakan media yang akan dimuat di media pembelajaran vlogging (video blogging). Validasi dilakukan pada 6 Juni 2017 oleh Bapak W selaku dosen ahli media pembelajaran bahasa Indonesia di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penilaian ahli media dilihat dari empat indikator meliputi, tema, isi (content) vlogging (video blogging), tampilan vlogging (video blogging), bahasa dan ekspresi. Keempat indikator tersebut terdiri dari 1) kesesuaian tema dengan materi, 2) kemenarikan judul vlogging (video blogging), 3) keruntutan cerita vlogging (video blogging), 4) menyajikan informasi dan tidak membingungkan penonton, 5) kualitas gambar, 6) kualitas audio (suara, musik), 7) desain vlogging (video blogging), 8) daya tarik media pembelajaran, 9) bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi, dan 10) gerak dan mimik wajah. Media pembelajaran vlogging (video blogging) mendapat skor 3,9 dengan kategori “baik” untuk kelayakan media pembelajaran laporan pejalanan. Komentar dan saran dari ahli media pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, perbaikan tampilan awal vlogging (video blogging), dan tempo suara. Alhasil, ahli media pembelajaran bahasa Indonesia menyimpulkan media pembelajaran vlogging (video blogging) layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli media. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Validasi Media Skor Frekuensi Persentase (%) 5 1 13% 4 7 72% 3 2 15% 2 0 0% 1 0 0% Total 10 100% Dari tabel analisis data validasi ahli media, dinyatakan 1 item dengan persentase 13% memilih sangat baik, 7 item dengan persentase 72% memilih baik, 2 item dengan persentase 15%memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan item kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang analisis data validasi oleh ahli media. Diagram Hasil Validasi Ahli Media 72% 15% 13% Sangat Baik Baik Cukup 0% 0% Kurang Sangat Kurang Gambar 4.14 Diagram Hasil Validasi Ahli Media c. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Guru Bahasa Indonesia Produk media pembelajaran vlogging (video blogging) dinilai oleh Ibu YF. Beliau mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dan memahami pembelajaran yang baik untuk siswa kelas VIII. Oleh karena itu, baik validasi media maupun materi perlu dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 oleh guru bahasa Indonesia kelas VIII. Penilaian dari guru bahasa Indonesia menjadi tolak ukur kecocokan dan kesesuaian penggunaan media terhadap siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Produk divalidasi oleh guru bahasa Indonesia pada tanggal 26 Juli 2017. Aspek yang dinilai dari media adalah (1) tema, (2) isi (content) vlogging (video blogging), (3) tampilan vlogging (video blogging), dan (4) bahasa dan ekspresi. Berdasarkan hasil validasi, kualitas media memperoleh skor 4,11 dengan kategori “baik”. Media vlogging (video blogging) dinyatakan layak untuk digunakan atau diujicobakan dengan revisi sesuai saran. Kualitas media pembelajaran yang telah diperoleh dari guru Bahasa Indonesia, kemudian direkapitulasi ke dalam tabel dan diagram batang. Proses tersebut memudahkan untuk mengetahui hasil secara keseluruhan penilaian dari ahli media. Adapun deskripsi data validasi sebagai berikut Tabel 4.4 Hasil Validasi oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kategori Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 6 81% Baik 4 1 11% Kurang 3 1 8% Tidak Baik 2 0 0% Sangat Tidak Baik 1 0 0% 8 100% Total Dari tabel analisis data validasi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, dinyatakan 6 item dengan persentase 81% memilih sangat baik, 1 item dengan persentase 11% memilih baik, 1 item dengan persentase 8% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan item kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang analisis data validasi oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Diagram Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 81% 11% Sangat Baik Baik 8% Cukup 0% 0% Kurang Baik Sangat Kurang Gambar 4.15 Diagram Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia d. Revisi Validasi Ahli 1) Revisi Validasi Ahli Materi Revisi materi dilakukan berdasarkan saran dan komentar ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu substansi materi dalam media vlogging (video blogging) kurang mendalam. Berikut ini pemaparan kekeliruan materi dalam media vlogging (video blogging). Tabel 4.5 Kekeliruan dan Pembenaran Materi Kekeliruan Pembenaran Substansi materi “Jelajah Jogja” dalam video Informasi dalam vlogging khususnya video blogging kurang mendalam terkesan masih satu yang memuat tentang Situs Warungboto memuat informasi permukaan, misal video sudah ditambahkan informasi mengenai satu tentang kolam pemandian masih banyak sejarah singkat situs sampai masa yang bisa diceritakan, video dua terkait soto pemugaran situs tersebut. Informasi bathok: mengapa dikenal dengan nama itu, mengenai soto bathok dan mengapa dsb. menggunakan bathok sebagai wadah juga sudah dipaparkan. Indikator nomor dua dalam RPP belum Pada pembelajaran inti sudah ditambahkan tergambarkan dalam langkah-langkah kegiatan yang sesuai dengan indikator pembelajaran inti. nomor dua. Video tiga masih bisa dikembangkan lagi Video tiga mengenai Artjog sudah karena materi yang dipaparkan belum ditambahkan informasi mengenai karya bermakna secara substansi. lukisan beserta nama seniman tersebut sehingga informasi yang disajikan lebih jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Gambar 4.16 Tampilan scene Situs Warung Boto setelah direvisi Gambar 4.17 Tampilan scene Soto Bathok Mbah Katro setelah direvisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Gambar 4.18 Tampilan scene Artjog#10 setelah direvisi 2) Revisi Validasi Ahli Media Revisi media dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ahli media pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu memperbaiki tampilan awal vlogging (video blogging), dan tempo suara. Berikut ini pemaparan kekeliruan media vlogging (video blogging) Tabel 4.6 Revisi Media Vlogging (Video Blogging) Kekeliruan Pembenaran Perlu diperbaiki pada bagian awal yang Bagian awal sudah dibuat lebih pelan dan terlihat sangat cepat dan polos. menarik supaya penonton bisa menonton vlog dengan lebih jelas. Suara perlu dijaga kejelasan dari awal sampai akhir, tempo suara sudah cukup jelas, pada bagian tertentu tempo suara dibuat pelan supaya penonton lebih memahami informasi yang disajikan. Suara yang tidak jelas diperbaiki dengan cara menaikan volume secara maksimal agar terdengar lebih jelas. Tempo suara yang cepat dibuat lebih lambat agar terdengar lebih jelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Gambar 4.19 Tampilan scene bagian depan setelah direvisi 3) Revisi Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Revisi mata pelajaran bahasa Indonesia dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Namun, dalam penilaian ini guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak memberikan revisi, sehingga produk yang dikembangkan termasuk dalam kategori layak digunakan tanpa revisi. 6. Uji Coba Produk Uji coba produk dilakukan di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Menurut validator yakni ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia dan media pembelajaran di Universitas Sanata Dharma serta guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri kegiatan uji coba dilakukan siswa dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 mencoba menggunakan produk media vlogging (video blogging) yang dibuat peneliti. Berikut ini peneliti memaparkan hasil uji coba produk akhir yang dilakukan di kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. a. Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba pertama dilakukan oleh 15 orang siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hasil penilaian uji coba kelompok kecil dilakukan analisis data oleh peneliti melalui tiap butir indikator pertanyaan. Berikut ini akan dijabarkan analisis data tiap butir indikator pertanyaan, yakni: 1) Analisis Data Penilaian Indikator 1 Indikator pertama yakni "kejelasan indikator", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.7 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 7 46,67% 4 8 53,33% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase 53,33% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator l. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Gambar 4.20 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 2) Analisis Data Penilaian Indikator 2 Indikator kedua yakni "kemudahan memahami indikator", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.8 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 4 26,67% Baik 4 11 73,33% Cukup 3 0 0% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 4 responden dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, responden 11 dengan persentase 73,33% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Gambar 4.21 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 3) Analisis Data Penilaian Indikator 3 Indikator ketiga yakni "ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.9 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 5 33,33% 4 10 66,67% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 10 responden dengan persentase 66,67% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Gambar 4.22 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 4) Analisis Data Penilaian Indikator 4 Indikator keempat yakni "kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.10 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 7 46,67% 4 6 40,00% 3 2 13,33% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase 40% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Gambar 4.23 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 5) Analisis Data Penilaian Indikator 5 Indikator kelima yakni "acuan (referensi) yang digunakan", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.11 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 1 6,67% 4 11 73,33% 3 3 20,00% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 1 responden dengan persentase 6,67% memilih sangat baik, 11 responden dengan persentase 73,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Gambar 4.24 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 6) Analisis Data Penilaian Indikator 6 Indikator keenam yakni "acuan kesesuaian tema dengan materi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.12 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 5 3,33% 4 10 66,67% 3 0 00,00% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 10 responden dengan persentase 66,67% memilih baik, 3 serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Gambar 4.25 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 7) Analisis Data Penilaian Indikator 7 Indikator ketujuh yakni "kemenarikan judul vlogging", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.13 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 5 3,33% 4 7 46,67% 3 3 20,00% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 7 responden dengan persentase 46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memiliih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 Gambar 4.26 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 8) Analisis Data Penilaian Indikator 8 Indikator kedelapan yakni "keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.14 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 5 3,33% 4 6 40,00% 3 4 26,67% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase 40,00% memilih baik, 4 responden dengan persentase 26,67% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 8. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 Gambar 4.27 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 9) Analisis Data Penilaian Indikator 9 Indikator kesembilan yakni "menyajikan informasi dan tidak membingungkan penonton", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.15 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 3 3,33% 4 9 60,00% 3 3 3,33% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 3 responden dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 9 responden dengan persentase 60,00% memilih baik, 3 responden dengan persentase 3,33%, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Gambar 4.28 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 10) Analisis Data Penilaian Indikator 10 Indikator kesepuluh yakni "kualitas gambar", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.16 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 4 26,67% 4 11 73,33% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 4 responden dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, 11 responden dengan persentase 73,33% memilih baik, 3 serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 Gambar 4.29 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 11) Analisis Data Penilaian Indikator 11 Indikator kesebelas yakni "kualitas audio (suara, musik)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.17 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 2 13,33% Baik 4 8 53,33% Cukup 3 5 33,33% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 2 responden dengan persentase 13,33% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase 53,33% memilih baik, 5 responden dengan persentase 33,33% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 11. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 Gambar 4.30 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 12) Analisis Data Penilaian Indikator 12 Indikator keduabelas yakni "desain vlogging (video blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.18 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 7 46,67% Baik 4 8 53,33% Cukup 3 0 0% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase 53,33% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 12. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Gambar 4.31 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 13) Analisis Data Penilaian Indikator 13 Indikator ketigabelas yakni "daya tarik media pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.19 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 7 46,67% 4 6 40,00% 3 2 13,33% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, menyatakan 7 responden dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase 40,00% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 13. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Gambar 4.32 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 14) Analisis Data Penilaian Indikator 14 Indikator keempatbelas yakni "bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.20 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 5 33,33% 4 8 53,33% 3 2 13,33% 2 0 0% 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase 40,00% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 14. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Gambar 4.33 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 15) Analisis Data Penilaian Indikator 15 Indikator kelimabelas yakni "gerak dan mimik wajah", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.21 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 5 33,33% Baik 4 7 46,67% Cukup 3 3 20,00% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Total 15 100% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 7 responden dengan persentase 46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 15. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Gambar 4.34 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 . Setelah mengetahui penilaian yang diberikan siswa pada tiap indikator berdasarkan kuesioner penilaian, selanjutnya akan dianalisis penilaian kelompok kecil secara keseluruhan, yaitu: Indikator Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Rata-rata Skor (x) Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Rerata Skala Kriteria 4,5 Sangat Baik 4,3 Sangat Baik 4,3 Sangat Baik 4,3 Sangat Baik 3,9 Baik 4,7 Sangat Baik 4,1 Baik 4,1 Baik 4,0 Baik 4,3 Sangat Baik 3,8 Baik 4,5 Sangat Baik 4,3 Sangat Baik 4,2 Sangat Baik 3,9 Baik 61,0 Baik 4,1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian kelompok kecil, dapat diketahui bahwa siswa memberikan penilaian dengan kategori “baik”. Jadi, dapat disimpulkan dari kuesioner penilaian yang telah diisi oleh 15 orang siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri diperoleh rata-rata skor (x) 4,1 dengan kategori “baik”. Berikut diagram hasil rekapitulasi hasil penilaian uji coba skala kecil. Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil 4.5 4.3 4.3 4.3 4.7 3.9 4.1 4.1 4 4.3 4.5 3.8 4.3 4.2 3.9 Gambar 4.35 Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil b. Uji Coba Kelompok Besar Uji cobai kedua dilakukan oleh kelompok besar dengan jumlah 45 siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pada Jumat, 28 Juli 2017 pukul 08.25-09.10 WIB selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Hasil yang baik pada kelompok kecil menjadi tolak ukur untuk dapat memaksimalkan proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 pembelajaran menggunakan media vlogging (video blogging) pada kelompok besar. Peneliti bersama dengan guru membimbing, mengawasi, dan mengkondisikan kelas ketika menggunakan media vlogging (video blogging). Sarana yang digunakan, yaitu LCD proyektor, laptop, speaker, dan media vlogging (video blogging). Siswa diminta untuk menyaksikan dan mencermati vlogging (video blogging) yang ditampilkan. Kemudian, peneliti menunjuk beberapa siswa untuk menanggapi isi vlogging (video blogging yang sudah disaksikan dan mengungkapkan pendapat mereka tentang media tersebut cocok atau tidak untuk pembelajaran menanggapi laporan perjalanan. Selanjutnya, para siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri diminta untuk mengisi angket umpan balik untuk mengetahui penilaian siswa terhadap media pembelajaran vlogging (video blogging). Beberapa aspek yang dinilai antara lain 1) kejelasan indikator, 2) kemudahan memahami indikator, 3) ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran, 4) kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran, 5) acuan (referensi) yang digunakan, 6) bahasa yang komunikatif, 7) kejelasan dan kemudahan untuk dipahami (lafal dan intonasi), 8) keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging), 9) menyajikan informasi dan tidak membingungkan penonton, 10) kualitas gambar, 11) kualitas audio (suara, musik), 12) desain vlogging (video blogging), 13 daya tarik media pembelajaran, 14) bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi, 15) gerak dan mimik wajah. Adapun hasil analisis data akan dijelaskan sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 1) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 1 Indikator pertama yakni "kejelasan indikator", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.23 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 28 62,22% 4 17 37,78% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 28 responden dengan persentase 62,22% memilih sangat baik, 17 responden dengan persentase 37,78% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator l. Gambar 4.36 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 2) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 2 Indikator kedua yakni "kemudahan memahami indikator", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.24 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 34 75,56% 4 11 24,44% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, menyatakan 34 responden dengan persentase 75,56% memilih sangat baik, 11 responden dengan persentase 24,44% memilih baik serta tidak ada yang dinyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 2. Gambar 4.37 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 3) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 3 Indikator ketiga yakni "ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.25 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 21 46,67% 4 21 46,67% 3 3 6,67% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 21 responden dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 21 responden dengan persentase 46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 3. Gambar 4.38 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 4) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 4 Indikator keempat yakni "kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.26 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 24 53,33% Baik 4 21 46,67% Cukup 3 0 60% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 24 responden dengan persentase 53,33% memilih sangat baik, 21 responden dengan persentase 46,67% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 4. Gambar 4.39 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 5) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 5 Indikator kelima yakni "acuan (referensi) materi yang digunakan", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 12 26,67% 4 20 44,44% 3 13 28,89% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 12 responden dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, 20 responden dengan persentase 46,67% memilih baik, 13 responden dengan persentase 28,89% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 5. Gambar 4.40 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 6) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 6 Indikator keenam yakni "kesesuaian tema dengan materi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 25 55,56% Baik 4 19 42,22% Cukup 3 1 2,22% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 25 responden dengan persentase 55,56% memilih sangat baik, 19 responden dengan persentase 42,22% memilih baik, 1 responden dengan persentase 2,22% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 6. Gambar 4.41 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 7) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 7 Indikator ketujuh yakni "kemenarikan judul vlogging", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.29 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 17 37,78% Baik 4 25 55,56% Cukup 3 3 6,67% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 17 responden dengan persentase 37,78% memilih sangat baik, 25 responden dengan persentase 55,56% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 7. . Gambar 4.42 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 8) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 8 Indikator kedelapan yakni "keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.30 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 29 64,44% Baik 4 15 33,33% Cukup 3 1 2,22% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 29 responden dengan persentase 64,44% memilih sangat baik, 15 responden dengan persentase 33,33% memilih baik, 1 responden dengan persentase 2,22% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 8. Gambar 4.43 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 9) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 9 Indikator kesembilan yakni "menyajikan informasi dan tidak membingungkan penonton", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.31 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 19 42,22% Baik 4 20 44,44% Cukup 3 3 6,67% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 19 responden dengan persentase 42,22% memilih sangat baik, 20 responden dengan persentase 44,44% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 9. Gambar 4.44 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 10) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 10 Indikator kesepuluh yakni "kualitas gambar", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.32 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 39 86,67% 4 6 13,33% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 39 responden dengan persentase 86,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase 13,33% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 10. Gambar 4.45 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 11) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 11 Indikator kesebelas yakni "kualitas audio (suara, musik)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.33 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 14 31,11% 4 16 35,56% 3 15 33,33% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 14 responden dengan persentase 31,11% memilih sangat baik, 16 responden dengan persentase 35,56% memilih baik, 15 responden dengan persentase 35,56% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 11. Gambar 4.46 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 12) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 12 Indikator keduabelas yakni "desain vlogging (video blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 4.34 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 32 71,11% 4 13 28,89% 3 0 0% 2 0 0% 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 32 responden dengan persentase 71,11% memilih sangat baik, 13 responden dengan persentase 28,89% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 12. Gambar 4.47 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 13) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 13 Indikator ketigabelas yakni "daya tarik media pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.35 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13 Skor Frekuensi Persentase (%) 5 32 71,11% 4 13 28,89% 3 2 4,44% 2 0 0% 1 0 0% Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 32 responden dengan persentase 71,11% memilih sangat baik, 13 responden dengan persentase 28,89% memilih baik, 2 responden dengan persentase 4,44% memilihcukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 13. Gambar 4.48 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 14) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 14 Indikator keempatbelas yakni "bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.36 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14 Kriteria Skor Frekuensi Sangat Baik 5 18 Baik 4 24 Cukup 3 3 Kurang Baik 2 0 Tidak Baik 1 0 Persentase (%) 40,00% 53,33% 6,67% 0% 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 18 responden dengan persentase 40,00% memilih sangat baik, 24 responden dengan persentase 53,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 14. Gambar 4.49 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 15) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 15 Indikator kelimabelas yakni "gerak dan mimik wajah", berikut ini tabel hasil penilaian siswa. Tabel 4.37 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15 Kriteria Skor Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik 5 15 40,00% Baik 4 24 53,33% Cukup 3 6 13,33% Kurang Baik 2 0 0% Tidak Baik 1 0 0% Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 15 responden dengan persentase 40,00% memilih sangat baik, 24 responden dengan persentase 53,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 15. Gambar 4.50 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 Setelah mengetahui penilaian yang diberikan siswa pada tiap indikator berdasarkan kuesioner penilaian, selanjutnya akan dianalisis penilaian kelompok besar secara keseluruhan, yaitu: Tabel 4.38 Rekapitulasi Rerata Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar Indikator Penilaian Rerata Skala Kriteria 1 4,6 Sangat Baik 2 4,8 Sangat Baik 3 4,4 Sangat Baik 4 4,5 Sangat Baik 5 4,0 Baik 6 4,5 Sangat Baik 7 4,3 Sangat Baik 8 4,6 Sangat Baik 9 4,1 Baik 10 4,9 Sangat Baik 11 4,0 Baik 12 4,7 Sangat Baik 13 4,6 Sangat Baik 14 4,3 Sangat Baik 15 4,2 Sangat Baik Total 66,5 Sangat Baik Rata-rata Skor (x) 4,4 Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian kelompok besar, dapat diketahui bahwa siswa memberikan penilaian dengan kategori “sangat baik”. Jadi, dapat disimpulkan dari kuesioner penilaian yang telah diisi oleh 45 orang siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri diperoleh rata-rata skor (x) 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Berikut diagram hasil rekapitulasi hasil penilaian uji coba kelompok besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar 4.6 4.8 4.4 4.5 4 4.9 4.7 4.6 4.5 4.3 4.6 4.3 4.2 4.1 4 Gambar 4.51 Diagram Rekapitulasi Rerata Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar Setelah hasil validasi lapangan oleh kelompok kecil dan kelompok besar diketahui, peneliti melakukan analisis rekapitulasi data. Dengan demikian, akan dijelaskan rekapitulasi data sebagai berikut. Tabel 4.39 Hasil Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Keseluruhan Uji Coba Rerata Skala Kriteria Uji coba kelompok kecil 4,1 Baik Uji coba kelompok besar 4,4 Sangat Baik Total Seluruhnya 8,5 Sangat Baik Rata-rata skor (x) 4,25 Berdasarkan tabel rekapitulasi uji coba secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan oleh peneliti termasuk kategori “sangat baik”. Hal ini terlihat dari rata-rata skor yang diperoleh sebesar 4,25. Berikut diagram hasil uji coba secara keseluruhan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Keseluruhan 4.4 4.1 Kelompok Kecil Kelompok Besar Gambar 4.52 Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Keseluruhan Secara keseluruhan hasil data validasi lapangan dinyatakan bahwa media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan memperoleh ratarata skor 4,1 dengan kategori “baik” untuk validasi kelompok kecil. Selanjutnya, hasil validasi kelompok besar memperoleh rata-rata skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Hasil validasi kelompok kecil dan besar, menyatakan bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti sudah “layak” digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. 7. Penyempurnaan Produk Akhir Penyempurnaan produk merupakan langkah yang dilakukan setelah mendapatkan hasil uji coba lapangan. Uji coba lapangan kelompok besar menjadi acuan revisi produk. Adapun pemaparan revisi produk sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Tabel 4.40 Revisi Produk Komentar Siswa Volume suara masih kurang jelas pada bagian-bagian tertentu. Alamat destinasi yang dikunjungi masih kurang lengkap. Tampilan gambar pada bagian tertentu masih terlalu cepat dan gelap. Revisi Volume suara yang kurang jelas dikarenakan speaker di kelas kurang mendukung. Alhasil, suara tidak bisa terdengar dengan jelas di seluruh kelas. Oleh karena itu,volume suara diperbaiki dengan cara menaikan volume secara maksimal. Ada beberapa alamat destinasi yang kurang jelas dipaparkan. Alhasil, perbaikan yang dilakukan adalah menambahkan alamat yang jelas pada setiap bagian destinasi yang dikunjungi. Tampilan dan desaign gambar sudah diperbaiki secara lebih menarik supaya penonton tidak merasa bosan saat menyaksikan vlogging Jelajah Jogja. Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan beberapa komentar dari siswa. komentar siswa terhadap produk meliputi volume suara yang kurang keras, alamat destinasi yang dikunjungi, dan tampilan gambar. Berdasarkan komentar dari siswa tersebut, peneliti memperbaiki produk sesuai dengan komentar yang diberikan siswa, yaitu memperbaiki kualtias suara dengan cara menaikkan volume suara secara maksimal, menambahkan alamat pada setiap destinasi secara lengkap dan menambahkan beberapa informasi, dan memperbaiki tampilan gambar dengan cara membuat desaign yang menarik sehingga siswa tidak bosan saat menyaksikan vlog tersebut. . B. Kajian Produk Akhir Produk akhir media pembelajaran vlogging (video blogging) diperoleh berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari para ahli. Para ahli tersebut, antara lain ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli media pembelajaran, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 dan guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Produk akhir “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri” layak digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Produk akhir dari penelitian ini dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk). a. Media Vlogging (Video Blogging) “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri” dikemas menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif. Media pembelajaran ini terdiri dari: 1) Opening Vlogging (Video Blogging) Bagian opening Vlogging (Video Blogging) merupakan tampilan utama pada vlogging “Jelajah Jogja”. Opening dalam media pembelajaran vlogging (video blogging) berupa tampilan dengan tulisan “Jelajah Jogja” sebagai judul vlogging (video blogging) dengan background time lapse Tugu Jogja. Gambar 4.53 Tampilan awal vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 2) Story Vlogging (video blogging) Pada bagian story vlogging (video blogging) terdapat empat scene. Scene pertama menceritakan sekilas sejarah tentang Situs Warungboto, scene kedua menceritakan tentang wisata kuliner Soto Bathok “Mbah Katro”, scene ketiga menceritakan tentang panorama senja Candi Ratu Boko, dan scene keempat menceritakan tentang pameran ARTJOG#10. Gambar 4.54 Tampilan scene pertama “Situs Warungboto” Gambar 4.55 Tampilan scene kedua “Soto Bathok Mbah Katro” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Gambar 4.55 Tampilan scene ketiga”Candi Ratu Boko” Gambar 4.56 Tampilan scene keempat “Pameran ARTJOG#10” 3) Ending Vlogging (Video Blogging) Pada bagian ending vlogging (video blogging) berisi identitas pembuat vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” yang didesain dengan background hitam dan teks dengan font calibri sehingga memudahkan dibaca oleh penonton. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Gambar 4.57 Tampilan ending vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” C. Pembahasan Laporan perjalanan merupakan materi bahasa Indonesia kelas VIII SMP Yohanes Gabriel Pare Kediri yang berisi tentang laporan mengenai perjalanan seseorang dalam mengunjungi berbagai tempat yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Hal ini sejalan dengan Juhara dalam Wardani (2008:47) menyatakan bahwa laporan perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang dikunjunginya. Materi yang dipelajari dalam laporan perjalanan adalah pengertian laporan, fungsi laporan, jenis-jenis laporan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, serta menanggapi isi laporan perjalanan. Laporan yang disajikan dalam bentuk lisan salah satunya berupa video. Dalam penelitian ini, video yang dikembangkan adalah video blogging atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 dikenal dengan sebutan vlogging. Pengembangan video dilakukan supaya minat siswa untuk mempelajari laporan perjalanan semakin meningkat. Vlogging (video blogging) adalah video dokumentasi yang berisi tentang gaya hidup, tutorial pembuatan sesuatu, liputan perjalanan dan aktivitas sehari-hari seseorang yang diunggah dalam sebuah web di internet yang bertujuan untuk menghibur, menginsipirasi, dan menambah informasi kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan Kamaru (2014:1) menyatakan bahwa vlogging (video blogging) adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk video yang sengaja ditayangkan kepada banyak orang secara gratis. Dalam penelitian ini, vlogging (video blogging) yang dikembangkan adalah video tentang liputan perjalanan ke beberapa tempat wisata dan tempat kuliner yang ada di Yogyakarta. Pemilihan konten vlogging (video blogging) disesuaikan dengan materi bahasa Indonesia yang dipelajari kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yaitu materi laporan perjalanan. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan prosedur penelitian pengembangan yang dimodifikasi dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall. Peneliti memodifikasi prosedur penelitian pengembangan menjadi tujuh langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan produk awal, (3) pengembangan bahan ajar, (4) validasi produk, (5) revisi validasi ahli, (6) uji coba produk., dan (7) penyempurnaan produk. Berdasarkan modifikasi prosedur penelitian pengembangan yang ada, peneliti membuat desain produk vlogging (video blogging) terlebih dahulu. Dalam pembuatan desain produk tersebut, peneliti menggunakan alat, seperti kamera PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 mirorless Canon M10 dengan didukung software editing, Sony Vegas Pro 11. Adapun langkah-langkah pembuatan vlogging (video blogging) dimulai dari penyusunan storyboard, kunjungan beberapa tempat wisata dan tempat kuliner untuk pengambilan gambar, dan melakukan proses editing untuk menghasilkan vlogging (video blogging) yang sesuai dengan penelitian ini. Setelah media vlogging (video blogging) selesai dibuat, peneliti mengajukan validasi kepada ahli materi, ahli media, dan guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabrial Pare Kediri. Produk vlogging (video blogging) memperoleh skor rata-rata 4,0 dengan kategori “baik” dari ahli materi pelajaran, skor rata-rata 3,9 dengan kategori “baik” dari ahli media, dan skor rata-rata 4,1 dengan kategori “baik” dari guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berdasarkan perolehan skor tersebut, dapat disimpulkan bahwa media vlogging (video blogging) layak digunakan/diujicobakan dan sangat cocok untuk kebutuhan pembelajaran siswa dengan revisi sesuai saran. Setelah produk divalidasi dan direvisi, langkah selanjutnya melakukan uji coba kepada siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Uji coba pertama yaitu uji coba kelompok kecil dengan mengambil sampel 25% , yaitu 15 siswa dari 60 siswa. Uji coba kedua yaitu uji coba kelompok besar dengan mengambil sampel 75%, yaitu 45 siswa dari 60 siswa. Ketika uji coba dilakukan, siswa cukup siap dan antusias menyaksikan produk yang dikembangkan sehingga uji coba dapat berjalan dengan lancar. Dalam media vlogging (video bloggging), menceritakan liputan perjalanan wisata dan kuliner di Yogyakarta dan sekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil diperoleh rata-rata skor 4,1 dengan kategori “baik” dan uji coba kelompok besar diperoleh rata-rata skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil rekapitulasi rata-rata skor secara keseluruhan diperoleh nilai 4,25 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk media vlogging (video blogging) yang dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk materi laporan perjalanan. Setelah mendapat penilaian dari siswa mengenai produk yang dikembangkan, langkah terakhir adalah penyempurnaan produk berdasarkan saran yang diberikan oleh siswa. Penyempurnaan produk dilakukan supaya produk yang dikembangkan benar-benar layak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Media vlogging (video blogging) dibuat agar siswa dapat belajar dan mampu menanggapi isi laporan perjalanan baik secara lisan maupun tertulis. Selain membantu siswa untuk belajar dan menanggapi laporan, media vlogging (video blogging) juga mendorong semangat dan motivasi belajar siswa, khususnya pembelajaran laporan perjalanan di sekolah. Tidak hanya siswa yang merasakan manfaat vlogging (video blogging), namun guru juga merasakan manfaat dari media vlogging (video blogging) tersebut, yaitu dapat melatih guru merancang media yang inovatif, kreatif, dan variatif sebagai media pendukung pembelajaran laporan perjalanan. Berbagai hal tersebut membuktikan bahwa media vlogging (video blogging) yang dikembangkan oleh peneliti sangat cocok dan layak digunakan untuk pembelajaran menanggapi laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui bahwa media vlogging (video blogging) merupakan inovasi baru dalam pembuatan media pembelajaran. Uji coba produk dilakukan setelah media pembelajaran vlogging (video blogging) divalidasi oleh ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, ahli media, dan guru bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Validasi dilakukan untuk menguji kualitas baik atau buruknya media vlogging (video blogging) yang digunakan sebagai media pembelajaran inovatif dalam materi laporan perjalanan. Berdasarkan hasil validasi, petama ahli materi diperoleh penilaian skor 4,0 dengan kategori “baik”, kedua ahli media diperoleh penilaian skor 3,9 dengan kategori “baik”, dan ketiga guru pelajaran bahasa Indonesia diperoleh penilaian skor 4,1 dengan kategori “sangat baik” menyimpulkan bahwa materi dan media pembelajaran vlogging( video blogging) layak untuk diujicobakan di lapangan. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil, diperoleh rata-rata skor 4,1 dengan kategori “baik” dan uji coba kelompok besar diperoleh rata-rata skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata skor hasil keseluruhan sebesar 4,25 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, produk media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 berkualitas baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran materi laporan perjalanan kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare – Kediri. B. Implikasi Pengembangan media vlogging (video blogging) dapat dimanfaatkan sebagai inovasi baru dalam pembuatan media pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hal ini dikarenakan pengembangan produk media vlogging (video blogging) dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Penggunaan media vlogging (video blogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan dapat digunakan di sekolah. Namun, penggunaan media vlogging (video blogging) harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut. 1. Media vlogging (video blogging) hanya digunakan sebagai media untuk membantu proses pembelajaran di kelas serta mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa saat mengikuti proses pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Penggunaan media vlogging (video blogging) harus sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 3. Media vlogging (video blogging) yang digunakan harus berkualitas baik (isi, desain, suara, dan musik) sehingga siswa dapat terbantu dalam memahami materi yang dipelajari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 C. Keterbatasan Penelitian Penelitian dan pengembangan media vlogging (video blogging) tidak selalu berjalan dengan lancar dalam proses pengembangannya. Pengembangan media tersebut memliki beberapa keterbatasan, di antaranya sebagai berikut. 1. Prosedur penelitian pengembangan hanya dilakukan sampai pada langkah ketujuh dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall karena keterbatasan waktu, lokasi penelitian, dan biaya. 2. Teori tentang vlogging (video blogging) masih sangat terbatas untuk ditemukan. Hal ini dikarenakan vlogging (video blogging) masih tergolong media yang baru berkembang beberapa tahun belakangan ini. 3. Media vlogging (video blogging) ini dibuat secara terbatas sehingga hanya diketahui oleh peneliti dan beberapa pihak saja. 4. Sarana prasarana yang ada di kelas (speaker) kurang memadai untuk menunjang produk media vlogging (video blogging) yang dikembangkan. D. Saran Saran-saran yang dapat dipertimbangkan dalam pengembangan media vlogging (video blogging) sehingga jika ada penelitian dan pengembangan media seperti vlogging (video blogging) dan atau media yang berbasis teknologi lainnya, dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Berikut beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat diperhatikan sebagai pertimbangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 1. Prosedur penelitian pengembangan sebaiknya dilakukan sampai langkah kesepuluh dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall, agar menghasilkan produk yang lebih baik. 2. Teori tentang vlogging (video blogging) sebaiknya dilengkapi dari berbagai referensi sehingga mampu memperkuat penelitian pengembangan vlogging (video blogging) yang dilakukan. 3. Pembuatan media vlogging (video blogging) sebaiknya dibuat selengkap mungkin dengan memperhatikan alat-alat yang mendukung dan lokasi pengambilan gambar yang disesuaikan dengan skenario sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. 4. Sarana prasarana yang ada didalam kelas harus diperhatikan sehingga dapat menunjang uji coba lapangan yang dilakukan dan mendapatkan hasil yang maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 DAFTAR PUSTAKA Angelina, Maria Yunita. 2017. “Pengembangan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks Kurikulum 2013 Kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen Pangkalpinang”. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Anik Ghufron, dkk. 2007. Panduan Penelitian Dan Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Ariyani, Cucu. 2012. Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya. Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Press. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia. Dewi, Rishe Purnama. Apri, Damai SK. 2015. “Pengembangan Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013”. Prosding Seminar Nasional PIPSI. Effendi, Yusuf. 2017. “Sistematika Penulisan Laporan Perjalanan”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari https://coretan-penapemula.blogspot.co.id/2013/07/sistematika-penulisan-laporanperjalanan.html. Fariz Eka Nur Fua‟ad. 2013. “Penggunaan Media Video Blogging (VLOGGING) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Penelitian Studi Kuasi Eksperimen Sekolah Menengah Atas Negeri 1- Bandung)”. Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan. Fatmawati, Novia Yeni. 2011. “Keefektifan Strategi Time Token Arends Terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia. Gall, M. R, Joyce, P. Gali, & Walter R. Borg. 2007. Educational Research. New York;Pearson. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 Gunelius, Susan. 2017. “What Is A Vlog?”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari https://www.lifewire.com/what-is-a-vlog-3476285. Kamaru, Win. 2016. “Pengertian Vlog Dan Manfaatnya Bagi Youtuber”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari http://www.matahaya.com/2016/04/pengertian-vlog-dan-manfaatnyabagi.html. ____________. 2016. “Tips Agar Bisa Membuat Video Youtube”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari http://www.matahaya.com/2016/10/tips-dancara-supaya-bisa-membuat-video-youtube-sendiri.html. Kustandi, Cecep. Sutjipto, Bambang. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara Sanjaya, Wina. 2012a. Media Komunikasi Pembelajaran Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenamedia Group. ______________. 2012b. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenamedia Group. ______________. 2014. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenamedia Group. Siegchrist, Gretchen. 2017. “How To Create A Free Video Blog (or vlog)”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari https://www.lifewire.com/howto-create-a-free-video-blog-or-vlog-1082185. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharma. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bogor: Yudhistira. Sukarjo. 2008. Kumpulan Materi Universitas Negeri Yogyakarta. Evaluasi Pembelajaran. Sukiman. 2012. Pengembangan Media. Yogyakarta: Pedagogia. Yogyakarta: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susanto, Bob. 2016. “Pengertian Laporan, Fungsi Laporan, dan Manfaat Laporan”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari http://www.spengetahuan.com/2016/09/pengertian-laporan-fungsi-laporandan-manfaat-laporan.html. Waluyo, Budi. 2013. Bahasaku Bahasa Indonesia. Jakarta: Platinum. Wardani, I.G.A.K. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka. Widyomoko, Eko Putro. 2014. Penelitian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Saya mohon kesediaan Bapak untuk menilai kualitas instrumen penelitian yang akan dijadikan bahan penelitian. Penilaian dilakukan dengan cara memberi tanda centang eJ) pada kolom "ya" dan "tidak", serta rnemberikan saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki isi dari instrumen penelitian tersebut. No. 1. Teknik Pengumpulan Data Angket Validasi Ahli Materi Dosen dan Guru Bahasa Indonesia . 2. " .). Angket Validasi Ahli Media Angket Pedoman Wawancara Guru Komponen yang Dinilai Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami. Pernyataan a. Aspek Kompetensi Dasar/lndikator. b. lsi materi (content). c. Bahasa dan Komunikasi. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami. Pernyataan a. Tema. b. lsi (content) vlogging (video blo5!5!ing). c. Tampilan vlogging (video blogging). d. Bahasa dan Ekspresi. Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat No. Item Ya Tidak ~ 1-9 1-9 J 1 dan 2 3,4,5, dan 6 V 8 dan 9 J 1-10 1-10 V j vi 3 dan 4 V 1 dan 2 5,6,7, dan 8 9 dan 10 V 1-12 j 1-12 v j PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 I I 4. Angket Pedoman Wawancara Siswa dipahami. Pernyataan a. Peran media pembelajaran. b. Penggunaan media di dalam kelas. c. Metode Pembelajaran. d. Kendala saat pembelaj aran. e. Ketertarikan siswa terhadap penyampaian materi. f. Kesulitan membuat media pembelajaran. g. Pendapat tentang pengembangan media pembelaiaran. h. Penggunaan media pembelajaran selain power point. Mengetahui vlogging 1. (video blo~~ing). J. Pendapat tentang penggunaan media video dalam pemoelajaran bahasa Indonesia. k. Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video bloggin~) di sekolah. 1. Kebutuhan untuk pengembangan media vlogging (video bloRRing). Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami. Pernyataan a. Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia. 1 j 2 J 3 .; 4 / 5 6 7 j ) 8 9 j 10 11 J 12 J 1-10 vi 1-10 1 V / PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 b. Hambatan dalam belajar bahasa Indonesia. c. Pendapat tentang penggunaan media pembelajaran di dalam kelas. d. Media yang digunakari oleh guru. e. Penyampaian materi berbasis video. f. Penggunaan media video dalam pembelajaran bahasa Indonesia. g. Pendapat tentang penggunaan media video dalam pembelajaran bahasa Indonesia. h. Mengetahui media vlogging (video blogging.) 1. I 2 3 cI j 4 5 J 6 / 7 Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. J. Kendala mengembangkan media berbasis audio visual. k. Kebutuhan untuk pengembangan media vlogging (video 8 j 9 J 10 ..j blo~~ing). 5. Angket Validasi Lapangan Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami. Pernyataan a. Aspek Kompetensi/Indikator 1-16 V 1-16 j 1 dan 2 -J I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 b. lsi (content) materi c. Bahasa dan Ekspresi d. Tema e. lsi (content) vlogging (video blogging) f. Tampi1an vlogging (video blogging) 6 Lembar Observasi Siswa Bahasa a. Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. b. Susunan kalimat dapat dipahami. Pemyataan a. Memahami isi (content) dari vlogging (video blogging) sebagai media pembe1aj aran. b. Antusias saat menyaksikan vlogging (video blogging. c. Media vlogging (video blogging) sebagai media a1tematifbagi Slswa. d. Proses penggunaan media vlogging (video blogging) kondusif untuk pembe1ajaran bahasa Indonesia. e. Media pembe1ajaran vlogging (video blogging) membangun pembe1ajaran yang interaktif. f. Media pembe1ajaran vloggi~g (video blogging) membangun pembe1ajaran yang inovatif. g. Media pembe1ajaran vlogging (video 3,4,5, dan 6 7 dan 8 9 dan 10 11 dan 12 13, 14, 15, dan 16 vi / v' tI l! J 1-10 j 1-10 / 1 j 2 I 3 J 4 V "I, 5 J 6 J 7 J / PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 blogging) menarik karena sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran h. vlogging (video blogging) menarik karena berisi tentang perjalanan yang sesuai dengan materi pembelajaran 1. Media pembelajaran vlogging (video blogging) menarik karena siswa dapat mengetahui macammacam destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. J. Media pembelajaran vlogging (video blogging) dapat membantu siswa untuk membeti tanggapan tentang laporan perjalanan. 8 j 9 J 10 j PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 Komentar dan Saran Perbaikan Kesimpulan Instrumen penelitian yang dikembangkan dinyatakan: 1. Layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian tanpa revisi. Layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian dengan revisi sesuai saran. 3. Tidak layak digunakan sebagai instrumen penelitian. (!) bl Yogyakarta, .. 1 Validator r-I '2- 0 I r .. 2013-2014 SMPK YOHANES GABRIEL PARE MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS : VIII ( DELAPAN ) SEMESTER: I SILABUS ,j;;o,. ......:I .... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI : SMPK Yohanes Gabriel : Bahasa dan Sastra Indonesia : VIII/1 1.1 Menganalisis laporan Kompetensi Dasar Penganalisisan laporan perjalanan Materi Pokokl Pembelajaran o o o o Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Mendengarkan laporan Tes lisan DafUar • Mampu menuliskan Menuliskan pokok-pokok laporan pertanyaan pokok-pokok laporan yang yang diperdengarkan dengan diperdengarkan dengan kalimat sing kat Tes tulis Tes uraian kalimat singkat Bertanya jawab tentang laporan • Mampu menganalisis pola yang diperdengarkan urutan waktu atau ruang Menganalisis pola urutan waktu atau dalam laporan yang ruang dalam laporan yang diperdengarkan. diperdengarkan. Kegiatan Pembelajaran Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester SILABUS • Tentukan pola urutan laporan dan buktikan dengan cara mencuplik isinya! ~ 00 Alokasi Sumber Waktu Belajar Contoh Instrumen • Tulislah enam 4jp Narasumber pokok laporan (Siswa) dari laporan yang kamu dengarkan! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.2 Menanggapi isi laporan Kompetensi Dasar Cara menanggapi laporan perjalanan dan implementasinya Materi Pokokl Pembelajaran Indikator Bentuk Instrumen Observasi Lembar observasi Teknik Penilaian o Mendengarkan laporan perjalanan • Mampu menanggapi o Menuliskan pokok-pokok isi laporan laporan perjalanan teman perjalanan dengan kalimat singkat dengan mengajukan o Memberikan tanggapan, kritik, saran pertanyaan atau pendapat Observasi Lembar terhadap laporan perjalanan observasi • Mampu memberikan masukan terhadap laporan perjalanan teman Kegiatan Pembelajaran • Berilah tanggapan, kritik, ataupun saran atas laporan perjalanan yang dibacakan! Contoh Instrumen • Tanggapilah isi laporan perjalanan yang dibacakan! 2jp Alokasi Waktu ~ I.D Narasumber (siswa) Sumber Belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Alokasi Waktu : SMP Katolik Yohanes Gabriel Bahasa Indonesia VIII (delapan)/1 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan 1.2. Menanggapi isi laporan (2 x 40 menit) 1. Indikator Pembelajaran Mampu menanggapi isi laporan. Mampu melaporkan dari hasil temuan. Mampu mengembangkan laporan perjalanan dengan menggunakan kalimat sendiri. 2. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menanggapi isi laporan. Peserta didik mampu melaporkan dari hasil temuan. Peserta didik mampu mengembangkan laporan perjalanan dengan menggunakan kalimat sendiri. 3. Materi Pembelajaran Pengertian Laporan Fungsi Laporan Jenis-jenis Laporan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan laporan Menanggapi Laporan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 4. Metode Pembelajaran a. Diskusi b. Tanya jawab c. Penugasan 5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No. 1. Rincian Kegiatan Alokasi Waktu 5 Menit Kegiatan Awal Guru memberi salam. Guru mempresensi kehadiran siswa. Guru menanyakan pelajaran yang sudah dipelajari di kelas VII. Guru memberikan apresepsi dengan cara menunjukan gambar tempat wisata terkait materi laporan. Guru bertanya jawab dengan siswa terkait liburan kenaikan kelas. Siswa diberi motivasi mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 30 Menit Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menjelaskan definisi dan struktur laporan perjalanan. Guru menggunakan pendekatan pembelajaran, beragam media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 pembelajaran, dan sumber belajar lain; Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Elaborasi Siswa menyaksikan laporan perjalanan dalam bentuk vlogging (video blogging). Siswa menuliskan pokok-pokok isi laporan perjalanan yang ada dalam vlogging (video blogging) dengan kalimat singkat. Siswa menanggapi tentang vlogging (video blogging) yang sudah disaksikan dengan memberi masukan, kritik, dan saran. Siswa mengembangkan isi vlogging (video blogging) dengan menggunakan kalimat sendiri. Beberapa siswa mempresentasikan hasil laporan perjalanan yang sudah dikembangkan. Siswa yang lain memberi tanggapan berupa kritik atau saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 Konfirmasi Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan para siswa. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. Guru memfasilitasi memperoleh siswa pengalaman untuk yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; membantu menyelesaikan masalah; memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil laporan yang sudah dikembangkan; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh mengenai laporan perjalanan; memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 meluruskan kesalahan memberikan pemahaman, penguatan dan penyimpulan. 5 Kgiatan Akhir Guru bersama-sama membuat dengan Menit siswa rangkuman/simpulan pelajaran. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan terhadap proses umpan balik dan hasil pembelajaran. Guru dan siswa berdoa, kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam 6. Sumber Belajar Media : Media Vlogging (Video Blogging) Alat :LCD, Laptop, dan Buku Teks Sumber: Waluyo, Budi. 2013. Bahasaku Bahasa Indonesia. Jakarta: Platinum. Ariyani, Cucu. 2012. Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya. 7. Penilaian Lembar Penilaian Kognitif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu melaporkan dari Teknik Bentuk Penilaian Penilaian Tes lisan hasil temuan. Daftar Instrumen Tulislah beberapa pertanyaan hal penting dari laporan yang sudah Anda saksikan kemudian sampaikan secara lisan! Mampu mengembangkan laporan dengan menggunakan kalimat Tes tulis Uraian Kembangkanlah sendiri. laporan perjalanan yang sudah Anda saksikan dengan kalimat sendiri! 1) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, yaitu: Tempat kunjungan, Letak atau lokasi, Bagaimana dalam mencapai tempat tersebut, Keadaan tempat tersebut, Tempat-tempat wisata yang terdapat di daerah tersebut, Hal yang menarik dari tempat tersebut, Kapan mengunjungi tempat tersebut, Berapa lama melakukan perjalanan, Manfaat yang diperoleh dalam perjalanan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 Pedoman Penskoran Rincian Peserta didik menuliskan 5 atau lebih beberapa hal yang penting dalam membuat laporan Peserta didik menuliskan 4 poin penting dalam membuat laporan Peserta didik menuliskan 3 poin penting dalam membuat laporan Peserta didik menuliskan 2 poin penting dalam membuat laporan Peserta didik menuliskan 1 poin penting dalam membuat laporan Skor 5 4 3 2 1 2) Kembangkanlah laporan yang sudah Anda saksikan dengan kalimat sendiri! Pedoman Penskoran Rincian Laporan yang dikembangkan sangat lengkap, terstruktur, penggunaan bahasa komunikatif sangat baik. Laporan yang dikembangkan lengkap, terstruktur, penggunaan bahasa yang komunikatif . Laporan yang dikembangkan cukup lengkap, cukup terstruktur, penggunaan bahasa yang komunikatif cukup. Laporan yang dikembangkan kurang lengkap, kurang terstruktur, penggunaan bahasa yang komunikatif kurang. Laporan yang dikembangkan sangat kurang lengkap, sangat kurang terstruktur, penggunaan bahasa yang komunikatif sangat kurang. Skor 5 4 3 2 1 Skor maksimum No 1 : 5 No 2 : 5 Jumlah: 10 Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 Perolehan skor Nilai Akhir : x skor ideal (100) = .......... Skor maksimum ( 10 ) Lembar Penilaian Afektif Nama Siswa: ................................. No. Absen : ................................. Penilaian Aspek yang diamati 1 2 3 4 Dapat dipercaya Rasa hormat dan perhatian Tekun Tanggung jawab Percaya Diri Keterangan: 4: Sangat baik 3: Cukup 2: Baik 1: Kurang Lembar Penilaian Psikomotorik Indikator Penilaian Pencampaian Teknik Bentuk Kompetensi Penilaian Penilaian Menanggapi isi Observasi Tanya jawab laporan Instrumen Berikan tanggapanmu berupa masukan, saran, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 dan kritik dari laporan yang sudah Anda saksikan! Pedoman Penilaian Penilaian Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Kemampuan menanggapi secara santun Kemampuan menanggapi dengan kalimat yang baik dan benar. Kemampuan berbicara didepan kelas. Kemampuan mendengarkan pendapat orang lain. Kemampuan memberikan tangapan kritik dan solusi untuk perbaikan Keterangan: 4: Sangat baik 3: Cukup 2: Baik 1: Kurang Baik Yogyakarta, 7 Juni 2017 Mahasiswa Devina Alianto (131224094) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 LAMPIRAN MATERI LAPORAN PERJALANAN 1. Pengertian Laporan KBBI (2008) menyatakan laporan diartikan sebagai “segala sesuatu yang dilaporkan”. Ariyani (2014:10) laporan merupakan keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta itu berdasarkan penilaian objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor. Dengan demikian, laporan berarti sebuah paparan yang berisikan kegiatan atau peristiwa yang benarbenar dilakukan (pelapor). Berdasarkan bentuk cara penyampaiannya, laporan dapat dibedakan dalam bentuk lisan dan tulisan. Laporan lisan sering digunakan dalam upacara-upacara resmi, sedangkan laporan tertulis digunakan seseorang ketika mengadakan penelitin atau percobaan. Laporan tertulis ini berisi data atau informasi yang dapat dijadikan dokumentasi. Bahasa yang digunakanya pun sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan baku. 2. Fungsi Laporan Ariyani (2014:10) memaparkan fungsi laporan menjadi tiga, yaitu: a. Mengatasi suatu masalah. b. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif. c. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah. 3. Jenis-jenis Laporan Ariyani (2014:23) menjelaskan jenis-jenis laporan sebagai berikut. a. Laporan kegiatan adalah laporan yang isinya menginformasikan suatu kegiatan yang dilaksanakan. b. Laporan isian adalah laporan yang isinya menginformasikan suatu kegiatan periodik atau rutin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 c. Laporan administrasi adalah laporan yang berisi bahan-bahan atau keterangan secara objektif berdasarkan keadaan. d. Laporan penelitian adalah laporan yang isinya menginformasikan hasil penelitian. e. Laporan jurnalistik adalah laporan yang disampaikan oleh koresponden majalah atau surat kabar mengenai suatu kegiatan, peristiwa, atau keadaan untuk dimuat pada media yang menugasinya. 4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan. Ariyani (2014:23) menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, yaitu: a. Tempat kunjungan, b. Letak atau lokasi, c. Bagaimana dalam mencapai tempat tersebut, d. Keadaan tempat tersebut, e. Tempat-tempat wisata yang terdapat di daerah tersebut, f. Hal yang menarik dari tempat tersebut, g. Kapan mengunjungi tempat tersebut, h. Berapa lama melakukan perjalanan, i. Manfaat yang diperoleh dalam perjalanan tersebut. 5. Menanggapi Laporan Menanggapi laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis. Masing-masing metode tersebut (lisan dan tulis) tentu saja memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menanggapi laporan secara lisan lebih natural dan spontan, sedangkan laporan kurang natural. Akan tetapi, laporan tertulis lebih terkonsep Waluyo (2013:66). Untuk menyampaikan tanggapan, beberapa hal berikut harus diperhatikan adalah sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 a. Tanggapan harus disampaikan secara santun b. Tanggapan harus disampaikan dengan kalimat yang baik. c. Tanggapan sebaiknya disertai argumen dan solusi untuk perbaikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 Instrumen Penilaian Materi Petunjuk: Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap materi pelajaran laporan perjalanan dalam produk vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (,J) pada kolom skala penilaian, jika: 1: sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baik/kurang tepat/kurang sesuai 3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai 4: baik/tepat/sesuai 5: sangat baik/sangat tepat/sangat sesuai Nilai Saran! Indikator No. 1 2 3 4 5 Komentar Aspek Kompetensi Dasar/lndikator 1 Kejelasan indikator. 2 Kemudahan memahami indikator. V V lsi Materi (Content) 3 Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran yang akan 'b tA.65-b.-u-- n.:. rVLcJ-~ b~- vi ~CJ,~ ~ dicapai. 4 Kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran. 5 Acuan (referensi) materi yang digunakan. V V Bahasa dan Komunikasi 6 Bahasa yang komunikatif. / 7 Kejelasan dan kemudahan -/ untuk dipahami (lafal dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163 intonasi). Keterbacaan (kesalahan, tanda 8 vi baca, dan lain-lain). Jumlah /6 Total Penilaian ._~~\o ¥\'I-O--t~ ~OlLO /2- ;2..$ Komentar dan Saran Perbaikan , ~-~~~--,4-A-=--~-,....-----::;:--fl-ft-tJ Kesimpulan Materi Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan: 1. Layak untuk digunakanJuji coba lapangan tanpa revisi. Layak untuk digunakanJuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 3. Tidak layak digunakanJuji coba lapangan. 0, f.::...~.?)7 ....... Yogyakarta, .. &-:..1.. ..-:.... Dosen Ahli Materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 Instrumen Penilaian Media Petunjuk: Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (-V) pada kolom skala penilaian, jika: 1: sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baik/kurang tepat/kurang sesuai 3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai 4: baik/tepat/sesuai 5: sangat baik/sangat tepat/sangat sesuai Nilai No. Saran/Komentar Indikator 1 2 3 5 4 Tema 1 Kesesuaian tema dengan .I materi. 2 Kemenarikan judul vlogging V (video blogging). lsi (content) vlogging (video blogging) 3 Keruntutan cerita vlogging (V-L h-;.·"-v v' fr"-!5~ ~ H (video blogging). j)/", 4 Menyajikan informasi dan tidak membingungkan V penonton. Tampilan vlogging(video blogging) 5 Kualitas gambar. 6 Kualitas audio (suara, musik). 7 Desain vlogging (video blogging). c/ t/ ~ 1/ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 Daya tarik media 8 V pembelajaran. Bahasa dan Ekspresi Bahasa yang komunikatif, 9 J keje!asan lafal dan intonasi. 10 V Gerak dan mimik wajah. Jumlah Total Penilaian Komentar dan Saran Perbaikan fv.. A / J'~~ ~r, p; ~ ~ Kesimpulan Media Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan: 1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi. U) Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan. Yogyakarta, b - '=' - ;20/1- : Dosen Ahli Media {Jry P)r -WI~lApv-y~J..o ................................fI. . . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 Instrumen Penilaian Materi Petunjuk: Berikarilah periilaiari, kritik, dan saran Anda terhadap media pembe1ajaran vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (--.J) pada kolom skala penilaian, jika: 1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baiklkurang tepatlkurang sesuai 3: cukup baiklcukup tepat/cukup sesuai 4: baikltepat/sesuai 5: sangat baiklsangat tepatlsangat sesuai Nilai No. Indikator 1 2 3 Saran! 4 5 Aspek Kompetensi DasarlIndikator 1 Kejelasan indikator. 2 Kemudahan memahami v V indikator. lsi Materi (Content) 3 Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran yang akan V dicapai. 4 Kesesuaian materi dengan v kegiatan pembelajaran. 5 AvuaD (referensi)\,materi yang digunakan. i . v Bahasa dan Komunikasi 6 Bahasa yang komunikatif 7 Kejelasan dan kemudahan untuk dipahami (lafal dan v V Komentar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 intonasi). 8 Keterbacaan (kesalahan, tanda baca, dan lain-lain). Jumlah Total Penilaian Komentar dan Saran Perbaikan Kesirnpulan Materi Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan: 1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi. 2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan. Pare, ?f g ~~.!. . Guru Bahasa Indonesia .. :Y.~.~!':.~ ... F.:£?f.:~ 0.!.'::(:.. ? .~.:. F.0..... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 TRANSKIP WAWANCARA GURU Narasumber Jabatan : Yohana Feronika, S. Pd. : Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia No. Pertanyaan Jawaban 1 Menurut Ibu, seberapa pentingkah peran Sangat penting sekali, karena tanpa media media pembelajaran bahasa Indonesia? pembelajaran materi akan susah diterima murid-murid, dengan menggunakan media pembelajaran juga dapat menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran. 2 Apakah Ibu, menggunakan media saat Iya, yang sering saya gunakan adalah melakukan proses belajar mengajar di media power point, video rekaman berita, dalam kelas? Jika ya, media apakah dan buku pelajaran. yang dominan digunakan? 3 Apakah metode yang Ibu pergunakan dalam menggali materi yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia? Jika ya, metode apakah yang dominan digunakan? Metode yang saya gunakan saat mengajar adalah metode ceramah, inkuiri (menemukan sendiri), dan penugasan proyek. Metode dominan yang saya gunakan adalah ceramah dan inkuiri. 4 Apakah Ibu mengalami kendala dalam memberikan materi teks pembelajaran bahasa Indonesia kepada siswa? Jika ya, bagaimana cara Ibu mengatasi kendala tersebut? Pernah mengalami kendala, seperti kendala susah menemukan media apa yang cocok untuk siswa agar lebih mudah memahami materi. Cara mengatasinya saya menggunakan media lain seperti gambar dan buku pelajaran. 5 Apakah siswa tertarik/memberikan perhatian khusus saat Ibu menyampaikan materi pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran? Iya sangat antusias dan tertarik. Menurut saya, menggunakan media saat pembelajaran akan membuat siswa lebih antusias daripada hanya ceramah dan menggunakan buku saja. Perhatian siswa juga terpusat saat menggunakan media pembelajaran. 6 Apakah Ibu, mengalami kesulitan dalam Iya, agak susah karena keterbatasan membuat media pembelajaran bahasa kemampuan menguasai teknologi yang Indonesia yang inovatif? terbatas. 7 Menurut Ibu, apakah perlu dikembangkan media pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi? Jika ya, bagaimana dengan Sangat perlu, supaya anak-anak tidak bosan saat belajar bahasa Indonesia dan mereka lebih antusias untuk menemukan hal-hal baru saat belajar bahasa Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169 8 menggunakan multimedia dalam pembelajaran bahasa Indonesia? Apakah Ibu pernah menggunakan media berbasis teknologi sebagai media pengajaran bahasa Indonesia selain powerpoint? Jika iya, media apa yang Ibu pergunakan dalam pembelajaran tersebut? Pernah, saat mengajar tentang materi berita saya menggunakan media video rekaman berita untuk disimak oleh murid. Saya juga menggunakan video tentang pementasan drama yang saya download di internet ketika mengajar materi mengomentari drama. 9 Apakah Ibu mengetahui dan pernah Belum pernah, saya pernah mendengar menggunakan vlogging (video tetapi belum pernah mencoba dan blogging) untuk kegiatan pembelajaran? menggunakan saat pembelajaran di kelas. 10 Apakah yang Ibu pikirkan mengenai media pembelajaran vlogging (video blogging) yang akan di pergunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia? 11 Mungkin sejenis video tetapi saya belum bisa membayangkan isinya seperti apa karena saya juga belum pernah melihat apa itu vlog. Tapi saya yakin itu sangat menarik. Lagipula, istilah vlog di kalangan murid juga sangat terkenal. Sehingga dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran. Menurut Ibu, apakah vlogging (video Saya rasa bisa digunakan, karena sarana blogging) dapat dipergunakan di SMP prasarana di sekolah sudah mendukung. Di Katolik Yohanes Gabriel Pare – Kediri? setiap kelas sudah ada LCD dan ada ruangan multimedia di sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 TRANSKRIP VLOGGING LAPORAN PERJALANAN “JELAJAH JOGJA” Prolog “Hai Jogja, kali ini saya akan menjelajahi beberapa tempat bersejarah di Yogyakarta. Mau tau tempat apa saja yang saya kunjungi? Simak terus Jelajah Jogja.” Tampilan lingkungan Situs Warung Boto Hari Pertama, 22 Mei 2017 Jelajah Situs Warung Boto “Dibelakang saya adalah tempat atau kolam renang berbentuk lingkaran. Saat ini yang saya injak adalah kolam renang berbentuk persegi. Jadi, ini adalah tempat peristirahatan Sultan Hamnegkubuwono II dalam bahasa Jawa terkenal dengan sebutan Pesanggrahan Rejowinangun.” Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto. “Sekarang saya akan mencoba menuruni tangga yang membawa kita kebawah, entah kemana saya juga tidak tahu. Mari ikuti saya. Tampilan menuju tempat pemandian sultan. Wow! ternyata tangga ini akan membawa kita menuju ke sumber mata air tempat pemandian Sultan.” Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto. “Sebelum mengalami pemugaran, dulunya situs ini hanyalah puing-puing yang tertinggal pada masa kerajaan. Pada akhir tahun 2016, situs ini berhasil diresmikan oleh Dinas Pariwisata sebagai salah satu cagar budaya yang ada di Yogyakarta.” Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto “Demikian vlog tentang Situs Warung Boto. Jadi, buat kalian yang ingin wisata ke Jogja, semoga tempat ini bisa dijadikan referensi untuk kalian yang suka berburu foto dan ingin mengetahui salah satu sejarah yang ada di Yogyakarta. Sampai ketemu di jelajah berikutnya, terima kasih.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 Hari Kedua, 23 Mei 2017 Jelajah Kuliner Soto Bathok Mbah Karto Sambisari Tampilan pemandangan sawah sekitar Soto Bathok Mbah Karto “Hai semuanya, sekarang saya berada di wisata kuliner Soto Bathok Mbah Karto, utaranya Candi Sambisari daerah Kalasan. Jadi tempat ini di Instagram sudah terkenal. Tempatnya asik, untuk menikmati suasananya kita bisa melihat sawah yang ada disekitar. Walaupun diluar panas saya merasa sejuk ketika berada di tempat ini.” Tampilan pesanan soto, es teh, dan sate usus. “Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan saya sudah datang. Satu porsi soto harganya 5.000 rupiah, lengkap dengan es teh manis, 2.000 rupiah dan sate usus, 1.000 rupiah. Setelah menikmati soto, saya akan melanjutkan Jelajah Yogyakarta.” Tampilan perjalanan menuju Candi Ratu Boko. Jelajah Candi Ratu Boko “Halo semuanya, selamat sore. Sekarang saya sedang berada di Candi Ratu Boko. Candi ini berada didekat Candi Prambanan, tempatnya bagus sekali khususnya, untuk para pecinta senja. Di tempat ini juga bagus sekali untuk mengabadikan foto. Biasanya tempat ini dijadikan sebagai tempat pre-wedding. Jadi, kalau kalian ingin datang kesini saya sarankan sore hari, karena kita bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat indah.” Tampilan pintu gerbang Candi Ratu Boko. “Ini adalah penampakan pintu gerbang Candi Ratu Boko. Berbeda dengan candicandi yang lain, Candi Ratu Boko terletak diatas bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut.” Tampilan pemandangan matahari terbenam. Tampilan menuju jalan keluar candi. “Setelah jalan-jalan keliling candi dan menikmati sunset, berfoto-foto dan masih banyak lagi yang sudah saya lakukan, saya memutuskan untuk pulang dan melanjutkan jelajah keesokan harinya.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172 Hari Ketiga, 24 Mei 2017 Jelajah ARTJOG 10. Jogja National Museum “Halo semuanya sekarang saya berada di ARTJOG 10 tepatnya di Jogja National Museum. Acara ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Seperti apa ARTJOG 10 tahun ini? Mari kita saksikan bersama.” Tampilan karya-karya seni di ARTJOG 10. Tampilan karya seni Tompi. “Halo, sekarang saya berada di salah satu karya seni yang cukup menarik dan unik. Karya ini merupakan hasil dari seniman sekaligus penyanyi, Tompi. Dia menciptakan sebuah karya foto dengan nilai toleransi. Tujuan karya ini adalah mengingatkan kita tentang toleransi dan keberagaman yang saat ini mengalami krisis di Indonesia.” Tampilan karya-karya seni di ARTJOG 10. Tampilan sovenir yang ada di ARTJOG merchandise. “Setelah keluar dari instalasi karya seni kalian bisa menikmati ARTJOG Merchandise, disini kalian bisa membeli aneka souvenir khas pameran ARTJOG.” Tampilan souvenir yang dijual di ARTJOG Merchandise. “Demikian Jelajah Jogja saya kali ini, semoga destinasi ini bisa memberikan referensi untuk kalian yang ingin berlibur ke Yogyakarta. Teima kasih sudah mengikuti Jelajah Jogja.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 KUESloNER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA Survei Kebutuhu Um.-mPembelajaran N~Lengkap: K.~ No. Absen: Asal Sekolah: GsnovetlQ Natali () . p. . V111 -8 I DB SMpt< Y()#o{J-ne':""s~-5-="a-"'bn-f~'e/~l=t1:--re---------I Petulljuk: I , I ,t Kuesioner ini digunakan tmtuk kepentingan penelitian pend~dikan. ~dt kuesionoer ini sesuai dengan keada8 D yang Anda alami. Berilah tanda silang ~ pada jawaban yang AJ'Ida. pilih. Terima kasih atas partisipasi Anda da.tam metatsanakan penelitianini. 1. Apakah pendapat An.da tentang pembelajamn babasa Indonesi~? a. Menyenangkan b. Beikesail c. Membosankan ~ Biasasaja e. Lainnya... 2. Apakah Guru Anda menggunakan media pembelajaran? )( Ya b. Tidak 3. Jika ya, media (software) apa yang sering digunakan guru? ~ b. c. d; e. Microsoft Powerpoint Microsoft Word Vlogging (Video Blogging) Gambar Lainnya .•. 4. Bagaimana pendapat Anda tentang media pembe~aranbahasa Indonesia? J<Menarik b. Monoton c. Tidak menarik d. Inovatif e. Lainnya... 5. Menurut And&, apakah fasilitas di sekolah sudah memadai untuk menggunakan' komputerllaptop sebagai media pembelajaran? v 1>: Ya Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 6. Menurut Anda, apakab kelemaban media pembelajaran? ~ Memakan waktu pembuatan b. Komunika~i satu arab c. Membutuhkan kreatifitas d. Infonnasi panjang e. Lainnya ... 7. Bagaimana menurut Anda tentang. kegiatan pembelajaran laporan perjalanan dalampembelajaran babasa Indonesia? a. Sangat Mudah b. Mudah c. Sangat Sulit )( Sulit e. Lainnya... 8. Menurot An~ jika pembelajaran Iaporan perjalanan menggunakan media apakah lebih mudah dipahami? a Ya X Tidak 9. Jika ya, apakah Anda setuju jib pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media vlogging (video blogging)? 'f..... Ya b. Tidak 10. Apakah yang Anda pikirkan mengenai media vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanan? a Menyenangkan b. Inovatif "'rI Menarik ~ Kreatif e. Lainilya ... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA Survei Kebutuhan Umum Pembelajaran Nama Len Umur: Kelasl No. Absen: Asal Sekolah: Petunjuk: I ' Kuesioner ini digunakan untuk kepentingan penelitian pendidibn. IsHah kuesionoer ini sesuai dengan keadaan yang Anda alami. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam meJaksanakan penelitian mi. 1. Apakah pendapat Anda tentang pembelajaran bahasa Indonesia? ~::=gkan c. Membosankan d. Biasa saja e. Lainnya... 2. A~ ~Ya Guru Anda menggunakan media pembelajaran? b. Tidak 1. l~ ya, media (.software) apa yang sering Oigunakan gum'? :;:f/Microso/t Powerpoint / . Microsoft Word c. nogging (Video B/ogging) d; Oambar e. Lainnya ... 4. Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran bahasa Indonesia? a. Menarik b. Monoton ~./!idak menarik ~ ~ovatif e. Lainnya... 5. Menurut Anda, apakah fasilitas di sekolah sudah memadai untuk menggunakan komputerllaptop sebagai media pembelajaran? a/Ya /b. Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 6. Menurut Anda, apakah kelemahan media pembelajaran? ~ Memakan waktu pembuatan b. Komunikasi sam arab c. Membutuhkan kreatifitas d. Infonnasi panjang e. Lainnya '" 7. Bagaimana menurut Anda tentang. kegiatan pembelajaran laporan perjahm8D dalam pembelajaran babasa Indanesia'? a. SangatMudah b. Mudah c. Sangat Sulit ~ Sulit e. Lainnya... 8. Menurut Anda, jika pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media apakah lebih mudah dipahami? . a. Ya Tidak X y~ apakah Anda setuju jib pem.belajaran lapor.m perjalanan menggunakan media vlogging (video blogging)? 9. Jika 'b. " Tidak Ya 10. Apakah yang Anda pikirkan mengenai media vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanancl a. Menyenangkan b. Inovatif ~ Menarik d. Kreatif e. LainDya ... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 HASIL ANALISIS KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE No 1. Butir-butir Pertanyaan A pembelajaran 46 Pendapat tentang bahasa Indonesia. 2. Penggunaan media pembelajaran. 3. Media (software) yang sering digunakan guru. 4. Pendapat tentang media oembelajaran bahasa Indonesia. 5. Fasilitas di sekolah. 6. Kelemahan memakai media pembelajaran. 7. Pendapat tentang pembelajaran laporan perjalanan. 8. Pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media lebih mudah dipahami. 9. Penggunaan vlogging (video blogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan. 10. Pendapat tentang media vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanan. Alternatif Jawaban B C D E 6 2 6 - Jumlah Jawaban Terbanyak A: Menyenangkan 56 51 4 3 - - 6 A: Ya A: Microsoft Powerpoint A: Menarik 50 1 2 5 2 50 24 10 12 10 10 4 4 45 1 10 - A: Ya A: Memakan waktu pembuatan B: Mudah 53 7 - - - A: Ya 53 7 - - - A: Ya 10 9 35 6 - C: Menarik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA KELOMPOK KECIL KELAS VIII SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE- KEDIRI No. NAMA 1 ANDY APRILIA SUSANTO 2 AVE YUNIKA 3 BERNADETA NOVIYA SARI 4 CATUR PUTRA BAYU SAKTI 5 CECILIA SRIUS PUJIASTUTI 6 CHALISTA SHANI E. 7 EL AZAR STEVE PRASETYO 8 FAY TATIANA ALKA 9 FELIX PETRA SANJAYA 10 GENOVEVA MERISSIA S. M 11 GRADEY GARYSON LUKITO 12 INTYAS IKA PUTRI SUSANTI 13 IORY VICTORIA NUGROHO 14 JESLYN YOSHINO TEGUH WIDJAJA 15 LAURENSIUS BAGUS SETYA BUDI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI .179 Lembar Observasi Siswa Petunjuk pengisian: Berilah tanda (v)pada hasil pengamatan sesuai dengan keadaan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. A. Penilaian Media No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Aspek yang diamati Memahami isi (content) dari vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran. Antusias saat menyaksikan vlogging (video blo~ging. Media vlogging (video blogging) sebagai media altematif bagi siswa. Proses penggunaan media vlogging (video blogging) kondusif untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Media pembelajaran vlogging (video blogging) membangun pembelajaran yang interaktif. Media pembelajaran vlogging (video blogging) membangun pembelajaran yang- iflOvati-f. Media pembelajaran vlogging (video blogging) menarik karena sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran vlogging (video blogging) menarik karena berisi tentang perjalanan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Media-pembelajaran vloggil1g (video blogging) menarik karena siswa dapat mengetahui macam-macam destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. Media pembelajaran vlogging (video blogging) dapat membantu siswa untuk memberi tanggapan tentang laporan perjalanan. Ya V V v V / V \/ V V V HasH Tidak Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI )80 B. Komentar dan Saran Pare,..... ~.0 .....J.~~.~ .... ~.!.1- Guru Bahasa Indonesia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI .·181 Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Petuni\lk~ Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran vJogging (video bJogging) dengan memberi tanda (...J) pada koiom skala penilaian, jika: 1: sangat kurang baiklsangat kurang tepatlsangat kurang sesu.a· 2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai 3: cukup baiklcukup tepatlcukup sesuai 4: baikltepatJsesuai 5: sangat baiklsangat tepztlsftngat sesuai Indilultor No. ~ Saran! ~Komentar Aspek Kompetensi Dasar/lndikator 1. Kejelasan indikator. 2. Kemudahan memahami indikator~ V ...r lsi Materi (Content) 3. Ketepatan matcri dengan tujuan -II pembeIajaran yang akan dicapai. 4. j Kesesuaian materi dengan ./ kegiatan pembelajaran. 5. Acwm(rereremi)mmeriyang / digu\lakan T~ma 6. Kesesuaian tema dengan materi 7. Kemenarikan judul vlogging V' ~ lsi (content) vlogging (video blogging) 8. Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging). rnm PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 9. Menyajikan informasi dan tidak \P membingungkan penonton. 10. Tampilan Vlogging (video hlogging). I Kualitas gambaI'. II. Kualitas audio (suara, musik). 12. Desain vlogging (video blogging). 13. Daya tarik media pembelajaran. Bahasa dan Eksprf:si 14. -- V v ~urarg IYlQlarit V J I Bahasa yang-komuni:katif; J kejelasan lafal dan intonasi 15. Gerak dan mimik wajah. Jumlah Total Penilaian -- I V; q.("(~~ V >t i 3 7 'ctlrarg L(! -:+---\ I Komentar dan Saran Pare, ;2~ ~JcJni 9017 . Siswa (j/t. Y A\I[ ............................................................ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Petunjuk: Be"rikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terbadap media pembelajaran v/ogging (video blogging) dengan memberi tanda (...j) pada kolom skala pen.ilaian, jika: 1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baiklkurang tepatlkurang sesuai 3: cukup baiklcukup tepat/cukup sesuai 4: baik/tepat/sesuai 5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai No. Nilai \ Indikator t 1 Aspek Kompetensi Dssar/lndikator - l. Kejelasan indikatQT. 2. Kemudahan memahami indikator. ! 12r~ v I y' lsi Materi (Content) 3. Ketepatan materi dengan tujuan \l pemiJelajaran yang akan dicapai. 4. Kesesuaian materi dengan J kegiatan pembelajaran. 5. Acuan (referensi) materi yang I I V digunakan .. Tema 6. Kesesuaian tema dengan rnateri 7. Kemenarikan judul vlogging \j V lsi (content) vlogging (video hlogging) 8. Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging). WED Saran! Komentar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184 T IMenyajikan infonnasi dan tidak membingungkan penonton. -J I Tampilan Vlogging (video blogging). 10. Kualitas gambar. ]1. Kualitas audio (suara, musik). 12. Desain vlogging (video blogging). 13. Daya tafJ<. media pembelajamn. I J ---J -J -J, Bahasa dan Ekspresi ]4. Bahasa yang-komunikatif; 15. -- ~ Genlk dan mimik wajah. Jumlah Total Penilaian I J kejelasan lafa! dan intonasi ') "" ~ b tt;// .- Komentar dan Saran (.·~l •• ?./;A~ Pare, ..?0. . Siswa (' (~(. '-- __ .Y~ ------ ),£fA .V)./ \ '\<c.., ('-:~:,.,........................ <Y _,I. 1:' ............ ~ ~'--<; ~ I 0'- \ . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185 Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan Kelompok Kecil 15 Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Indikator Kejelasaan Indikator Kemudahan memahami indikator Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran Acuan (referensi) yang digunakan Kesesuaian tema dengan materi Kemenarikan judul vlongging (video blogging) Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging) Menyajikan informasi dan tidak membiingungkan penonton Kualitas gambar Kualitas audio (suara, musik) Desain vlogging (video blogging) Daya tarik media pembelajaran Bahasa yang komunikatif (kejelasan lafal dan intonasi) Gerak dan mimik wajah Jumlah Jumlah X Skala Penilaian Jumlah Total Rata-rata Keterangan 1 2 Item 3 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 3 4 3 8 11 10 6 11 10 7 6 9 7 4 5 7 1 5 5 5 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 2 2 3 27 081 945 4,1 Baik 11 8 8 6 8 7 126 504 4 2 7 7 5 5 72 360 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186 DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA KELOMPOK BESAR KELAS VIII SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE- KEDIRI No. NAMA 1 ANDY MARK MORRITZ P 2 AULIA PUTRI WIJAYA 3 BIRGITA EVA PAULINA 4 CHRISTIANO ALVARO WINDA D. 5 CICILIA ARNA MEYSTIA KITNASTI P 6 DITHA RICOSYA 7 FELIANA NATALIE WIJAYA 8 GABRIELLA NANDHITA VERDIANTY 9 GENOVEVA NATALI DEWI R 10 GRACE TAMARISKA 11 JOANNE GABRIELLE VALLERIA T 12 JOSHUA DEVON CADE ROEMOKOIJ 13 LALUNA KANIA BUDIONO 14 MARIA NATALIA YOVITA ANDREANI 15 NAFTALY YEUSY CUSSOY 16 NATHANAEL BARZILAI STEVANNO 17 OKTAVIANUS PUTRA FLORENSANDO 18 RICHARD CHAW 19 ROSITA AGUSTIN 20 SCOLASTIKA FEBRI ENGGAR K. 21 SHAVONNE BEVERLY 22 STEFANUS YULI SAPUTRA 23 STEVEN KANIA BUDIONO 24 SYENDY YULIANTO 25 VALENTINO CHRISTIAN DAMAR P 26 WILLIAM INDRAWAN WONGSO 27 WYONA EVAN DHARMAWAN 28 YEHUDA LINTANG KAHURIPAN 29 YULIANA ASYOTOREH SURYO P.T WILFRIDUS MAXMILIAN SITORUS 30 31 32 33 YERSI YUNIA MAWUNTU 34 MONICA KUSUMA MARIA MEILIANA ULFARIDA A MARIA SETELLA LAETITIA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187 35 36 37 NANDA WILLIAM SAPUTRA NASA ABEL CHRISTINA MURTI REMON FAJAR AYUB 38 39 40 41 42 43 RESAMUEL FIERGO SANTOSO RYAN AGUNG PRADANA SEKAR TELON BERLIANA UTAMI THEOFFILUS YUDI RAHMA VIOLETTA ANGGELIQ DERMAWAN VITO KANIA BUDIONO 44 45 YORAM PUTRA ARDO YOSUA BRILLIANT NOTO LEGOWO PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188 Instrumen Penilaian l\fedia Pembelajaran Pehmjuk: l BerikanIah peniJaian~ kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran vlogging (video blogging) dengan memberi tanda ( ) pad.a k(}lot!\ skala penitaian, jika: 1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai 3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai 4~ baik/tepatfsesuai 5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai No. Nilai Indikator 1 2 3 SanUtl 4 Komentar 5 Aspek Kompetensi Dasar/lndikator 1. Kejelasan indikator. 2. Kemudahan memahami indikator. V I y lSi Materi (Content) 3. Ketepatan materi dengan t1l;juan I pembelajaran yang akan dicapai. 4. V Kesesuaian materi dengan Y kegiatan pembelajaran. 5. Acuan (referensi) materi yang J digunakan Tema 6. Kesesuaian tema dec.gan nIateri \f 7. Kemenarikan judul vlogging V -8. lsi (content) viogging (video blol(ging) Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging). rum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 ~l Menyajikan informasi dan tidak V membingungkan penonton. .-L Tampilan Vlogging (video blogging). 10. Kualitas gambar. II. Kualitas audio (suara, musik). 12. Desain vlogging (video blogging). 13. Daya tarik media pembelajaran. V V V , . V Bahasa dan Ekspresi 14. Bahasa yangkomunikatif, kejelasan lafal dan intonasi IS. I V -- Gerak dan mimik wajah. V Jumlah Total Penilaian Komentar dan Sal1lD ~lo~\(\~ \,a~ ~\'(>J\~f +().~m'ke(t koo SCl~tt !llipt'ftlSi' btt9l'A'toclna (CtroOf)~lJm::mb!Jg~ lCJFQroo perJl1I@Qr-o... Vi~!l12 \N\ ~r Ik ,~. de" S""ji[ 'berk\iQl\lQ. t~....:"'~()c..:.~-,-l·:..:.h-=k-=-a)t~. Pare, J.1!.~~~ _ ..\.f.:Q..:-..9..t.-:;.. ?:!U7.... @~ {.bf..~~.ti.~~~ ... !::~y'fj.l!:g ...W:.p' PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190 Instrumen Penilaian l\fedia Pembelajaran Pehmjuk: l BerikanIah peniJaian~ kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran vlogging (video blogging) dengan memberi tanda ( ) pad.a k(}lot!\ skala penitaian, jika: 1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai 2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai 3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai 4~ baik/tepatfsesuai 5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai No. Nilai Indikator 1 2 3 SanUtl 4 Komentar 5 Aspek Kompetensi Dasar/lndikator 1. Kejelasan indikator. 2. Kemudahan memahami indikator. V I y lSi Materi (Content) 3. Ketepatan materi dengan t1l;juan I pembelajaran yang akan dicapai. 4. V Kesesuaian materi dengan Y kegiatan pembelajaran. 5. Acuan (referensi) materi yang J digunakan Tema 6. Kesesuaian tema dec.gan rnateri \f 7. Kemenarikan judul vlogging V -8. lsi (content) viogging (video blol(ging) Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging). rum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 9. Me~yajikan informasi dan tidak V membingungkan penonton. Tampiian Vlogging (video blogging>. 10. Kualitas gambar. 11. Kualitas audio (suara, musik). 12. Desain vlogging (video blogging). 13. Daya tarik media pembelajaran. - , . . i/ Bahasa yang-komunikatif, Vj kejelasan lafal dan intonasi 15. -V V Bahasa dan Ekspresi 14. -- V . V Gerak: dan mimik wajah. .Jumlah Total Penilaian ----=------------------------ Pare, . .!..~. JQ.~ 2.Q\.~ . Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192 Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan Kelompok Besar 45 Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Indikator Kejelasaan Indikator Kemudahan memahami indikator Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran Acuan (referensi) yang digunakan Kesesuaian tema dengan materi Kemenarikan judul vlongging (video blogging) Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging) Menyajikan informasi dan tidak membiingungkan penonton Kualitas gambar Kualitas audio (suara, musik) Desain vlogging (video blogging) Daya tarik media pembelajaran Bahasa yang komunikatif (kejelasan lafal dan intonasi) Gerak dan mimik wajah Jumlah Jumlah X Skala Penilaian Jumlah Total Rata-rata Keterangan 1 2 Item 3 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 1 3 1 3 17 11 21 24 20 19 25 15 20 28 34 21 21 12 25 17 29 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 15 16 0 13 2 13 3 24 6 24 41 244 123 732 1878 4,4 Sangat Baik 39 14 32 32 18 15 341 1023 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193 STORYBOARD No. 1. 2. 3. Scene Vlogging Tampilan Depan Scene 1 Scene 2 Gambar Deskripsi Tampilan depan vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” Penjelasan sejarah singkat Situs Warungboto dan penampakan situs setelah mengalami proses pemugaran. Penjelasan tentang lokasi Soto Bathok Mbah Katro, suasana tempat, daftar harga, dan informasi mengenai penggunaan bathok. Penjelasan tentang panorama senja di Candi Ratu Boko 4. Scene 3 Scene 4 5. Penjelasan tentang sejarah Artjog, lokasi Artjog, HTM Artjog, dan karya-karya seni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194 yang ada di Artjog. 6 Tampilan ending Tampilan ending vlogging (videoblogging) “Jelajah Jogja”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195 DOKUMENTASI Gambar. Uji Coba Kelompok Kecil Gambar. Foto bersama siswa kelas VIII A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 Gambar. Uji Coba Kelompok Besar Gambar. Foto bersama siswa kelas VIII B PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 BIOGRAFI PENULIS Devina Alianto lahir di Kediri, 26 Februari 1995. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati. Penulis menempuh pendidikan TK – SD di Tunas Harapan Pare pada tahun 1999-2007, melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 2 Pare pada tahun 20072010, dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Plemahan – Kediri pada tahun 2010-2013. Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan antara lain, Panitia Inisiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai Ketua Umum tahun 2015, Panitia Seminar Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai Bendahara tahun 2014, Panitia Malam Kesenian Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai Sekretaris tahun 2014, dan Panitia Inisiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai anggota Seksi Acara tahun 2014. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri penulis pada tahun 2017 dengan membuat skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.”