Uploaded by User21190

vlogg

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MEDIA VLOGGING (VIDEO BLOGGING)
UNTUK PEMBELAJARAN LAPORAN PERJALANAN
PADA SISWA KELAS VIII SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL
PARE - KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Devina Alianto
NIM: 131224094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENIDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.”
(Pengkotbah 3:11)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
(Filipi 4:11)
“Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
(Yeremia 29:11)
“Pemenang bukanlah seseorang yang tidak pernah mengalami kegagalan, tetapi
seseorang yang tidak pernah berhenti berusaha.”
“Some people dream of success while others wake up and work hard for it.”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan tanda bakti, hormat, syukur dan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah
yang dilalui peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Orang tua tercinta Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Kakak tercinta Yehezkiel Alianto, S.AB., yang selalu memberikan kasih
sayang, dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat peneliti menuntut ilmu.
5. Keluarga, sahabat, dan teman-teman tercinta.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Alianto, Devina. 2017. “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Untuk
Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare-Kediri.” Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran vlogging (video blogging) merupakan media yang dibuat untuk
pembaruan (inovasi) dalam hal penyampaian materi pada siswa kelas VIII di SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk
media pembelajaran dan mengetahui kualitas pengembangan media vlogging (video blogging)
sebagai media pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan Research and Development
(R&D). Penelitian dilakukan pada 60 siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri pada bulan Juli (masa aktif sekolah) 2017. Pada tahap ini peneliti membuat instrumen
penelitian sebagai alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain pedoman wawancara, kuesioner
(angket), dan lembar observasi. Selain itu, peneliti memodifikasi langkah penelitian menjadi
tujuh langkah prosedur pengembangan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data, (2)
perencanaan produk awal, (3) pengembangan bahan ajar, (4) validasi produk, (5) revisi validasi
ahli, (6) uji coba produk, dan (7) penyempurnaan produk. Penelitian ini menggunakan analisis
data deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran vlogging (video blogging)
telah divalidasi oleh (1) ahli materi dengan skor 4,0 dengan kategori “baik”, (2) ahli media
dengan skor 3,9 dengan kategori “baik”, (3) guru bahasa Indonesia dengan skor 4,1 dengan
kategori “baik”, (4) kelompok kecil dengan skor 4,1 dengan kategori “sangat baik”, dan (5)
kelompok besar dengan skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, media
pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai
media pembelajaran materi laporan perjalanan untuk siswa kelas VIII di SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Vlogging (Video Blogging), Laporan Perjalanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Alianto, Devina. 2017. “The Development of Vlogging (Video Blogging) Media for Lesson
Learned Report In Grade VIII Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri.” Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literature Education Studies
Program, Faculty of Teachership and Education Sanata Dharma University.
Vlogging (video blogging) learning media in lesson learned report for class VIII Catholic
Junior High School John Gabriel Pare Kediri. This research aims at producing a learning media
and finding out the quality of the development of vlogging (video blogging) media for lesson
leraned report foin grader class VIII Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri.
This research is a Research and Development (R&D). It was done to 60 students of class
VIII in Catholic Junior High School John Gabriel Pare Kediri in July (active period of school)
2017. In this step, the researcher an instrument as a tool to measure the observed phenomenon.
The instruments used were interview guidelines, questionnaires, and observation sheets. Besides,
the reseacher modified the procedures in developing the media into seven steps, namely (1)
research and data collection, (2) initial product planning, (3) development of instructional
materials, (4) product validation, (5) expert validation revisions, (6) product trials, and (7)
refinement of products. This research uses descriptive quantitative data analysis.
The result shows that vlogging (video blogging) media has been validated by (1)
expertized in learning material development with score 4,0 which is well categorized, (2)
expertized in learning media development with score 3,9 which is well categorized, (3)
Indonesian language teacher with score 4,1 which is well categorized, (4) small group with score
4,1 which is very well categorized, and (5) big group with score 4,4 which is very well
categorized. Therefore, the development of vlogging (video blogging) media is very worthy to
use as a learning media for lesson learned report for grade VIII in Catholic Senior High School
John Gabriel Pare Kediri.
Keywords: Learning Media, Vlogging (Video Blogging), Lesson Learned Report
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
rahmat-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam Pembelajaran
Laporan Perjalanan Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri”.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia dan selaku dosen pembimbing, yang sudah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberi solusi dan masukan,
membagikan ide-ide dan memotivasi dengan setulus hati kepada penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan,
pendampingan, saran, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku validator ahli materi yang telah
memberikan penilaian beserta komentar dan saran untuk perbaikan materi
yang akan dikemas dalam media pembelajaran vlogging (video blogging).
5. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku validator ahli media yang telah
memberikan penilaian beserta komentar dan saran untuk perbaikan materi
yang akan dikemas dalam media pembelajaran vlogging (video blogging).
6. Para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah memberi
dan mengajarkan banyak ilmu bahasa Indonesia kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. T. Rusmiyati, pegawai sekretariat Program Studi PBSI yang telah membantu
dan melayani penulis dalam mengurusi berbagai hal yang berhubungan
dengan skripsi ini.
8. Yohana Feronika, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas VIII di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang telah mendukung dan membantu
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Segenap keluarga besar SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang telah
menerima dan menyambut dengan hangat serta memberikan dukungan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yang
telah bersedia menjadi subjek penelitian pengembangan media pembelajaran
vlogging (video blogging).
11. Kedua orang tua peneliti Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
12. Kakak peneliti Yehezkiel Alianto, S.AB. yang selalu memberikan kasih
sayang, dukungan, dan doa peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat tercinta Fitri Rahayu, Bernike Sandra, Momo Roemokoij, Ibranita
Putri, dan Hendra Eka yang selalu mendengarkan keluh dan kesah serta
memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Sahabat kost “Ayu Sukma” tersayang Agnes Putri, Valentina Sagala, Cicilia
Pelawi, Ika Puspita Ningrum, Shyntia Devi, dan Coney Fransiska yang selalu
mendengarkan keluh dan kesah serta memberikan dukungan kepada peneliti
dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Sahabat seperjuangan dari semester satu sampai akhir Jenilda Rosana Louis,
Hanim Mawar Andini, Anastasia Indriyanti, Antonius Mili, FX Dwi
Pamungkas, dan Yulius Anggeh yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, dan doa kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman PBSI angkatan 2013 kelas A dan B yang telah memberi
semangat, menyumbangkan ide-ide cemerlang, dan mendoakan bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTO ....................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
Spesifikasi Produk .................................................................................... 6
Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1. Manfaat Teoretis ................................................................................. 7
2. Manfaat Praktis ................................................................................... 7
a. Manfaat bagi Guru ........................................................................ 7
b. Manfaat bagi Siswa ....................................................................... 7
c. Manfaat bagi Sekolah ................................................................... 8
d. Manfaat Praktis ............................................................................. 8
F. Batasan Istilah ........................................................................................... 8
1. Penelitian Pengembangan ................................................................... 8
2. Media Pembelajaran ............................................................................ 8
3. Media Audio Visual ............................................................................ 9
4. Vlogging (Video Blogging) ................................................................. 9
5. Laporan Perjalanan ............................................................................. 9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Sistematika Penyajian ............................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................................... 11
B. Landasan Teori .......................................................................................... 15
1. Media .................................................................................................. 15
a. Pengertian Media .......................................................................... 15
b. Prinsip Pemilihan Media ............................................................... 16
2. Media Pembelajaran ............................................................................ 17
a. Pengertian Media Pembelajaran.................................................... 17
b. Ciri-ciri, Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran .................. 18
c. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran .................................... 22
d. Jenis-jenis Media Pembelalajaran ................................................. 23
3. Media Audio Visual ............................................................................ 24
a. Pengertian Media Audio Visual .................................................... 24
b. Jenis-jenis Media Audio Visual .................................................... 24
4. Vlogging (Video Blogging) ................................................................. 27
a. Pengertian Vlogging (Video Blogging) ......................................... 27
b. Kelebihan dan Kelemahan Vlogging (Video Blogging) ................ 27
c. Syarat Membuat Vlogging (Video Blogging) ................................ 29
d. Cara Mengemas Vlogging (Video Blogging) ................................ 31
5. Laporan Perjalanan ............................................................................. 32
a. Pengertian Laporan Perjalan ......................................................... 32
b. Fungsi dan Manfaat Laporan ........................................................ 33
c. Bentuk Laporan Perjalanan ........................................................... 33
d. Cara Menyusun Laporan Perjalanan ............................................. 35
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39
A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 40
B. Sumber Data dan Data .............................................................................. 40
1. Subjek Penelitian ................................................................................ 40
2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 40
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 41
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 46
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 48
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 55
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 55
1. Penelitian dan Pengumpulan Data ...................................................... 55
2. Hasil Analisis Kebutuhan ................................................................... 55
a. Wawancara .................................................................................... 55
b. Kuesioner ...................................................................................... 60
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perencanaan Produk Awal .................................................................. 69
a. Stroyboard..................................................................................... 70
b. Proses Pengembangan Media Vlogging ........................................ 70
c. Produk Awal ................................................................................. 76
4. Pengembangan Bahan Ajar ................................................................. 78
a. Penyusunan RPP ........................................................................... 79
b. Mengumpulkan Materi .................................................................. 79
5. Validasi Produk ................................................................................... 80
a. Desain dan Analisis Data Validasi Ahli Materi ............................ 80
b. Desain dan Analisis Data Validasi Ahli Media ............................ 82
c. Desain dan Analisis Data Validasi Guru Bahasa Indonesia ......... 83
d. Revisi Validasi Ahli Materi .......................................................... 85
e. Revisi Validasi Ahli Media ........................................................... 87
f. Revisi Validasi Guru Bahasa Indonesia ........................................ 88
6. Uji Coba Produk ................................................................................. 88
a. Uji Coba Produk Kelompok Kecil ................................................ 89
b. Uji Coba Produk Kelompok Besar ............................................. 105
7. Penyempurnaan Produk .................................................................... 124
B. Kajian Produk Akhir ............................................................................... 125
C. Pembahasan ............................................................................................. 129
BAB V PENUTUP....................................................................................... 133
A.
B.
C.
D.
Kesimpulan ............................................................................................. 133
Implikasi ................................................................................................. 134
Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 135
Saran ....................................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 137
LAMPIRAN ....................................................................................................... 140
BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................... 197
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru. ................................. 48
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ................................. 49
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ................................... 50
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Dosen dan Guru ................. 50
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media Dosen .................................. 50
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Validasi Lapangan ................................................ 51
Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima.................................................................... 52
Tabel 3.9 Kriteria Skala Lima ............................................................................... 54
Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar......................................... 78
Tabel 4.2 Analisis Data Hasil Validasi Materi ..................................................... 81
Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Validasi Media ...................................................... 83
Tabel 4.4 Analisis Data Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia ........................... 84
Tabel 4.5 Kekeliruan dan Pembenaran Materi...................................................... 85
Tabel 4.6 Revisi Media Vlogging (Video Blogging) ............................................. 87
Tabel 4.7 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ........................... 89
Tabel 4.8 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ........................... 90
Tabel 4.9 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ........................... 91
Tabel 4.10 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ......................... 92
Tabel 4.11 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ......................... 93
Tabel 4.12 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ......................... 94
Tabel 4.13 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ......................... 95
Tabel 4.14 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ......................... 96
Tabel 4.15 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ......................... 97
Tabel 4.16 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ....................... 98
Tabel 4.17 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 ....................... 99
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.18 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 ..................... 100
Tabel 4.19 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13 ..................... 101
Tabel 4.20 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 ..................... 102
Tabel 4.21 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 ..................... 103
Tabel 4.22 Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ...................... 104
Tabel 4.23 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1 ....................... 107
Tabel 4.24 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2 ....................... 108
Tabel 4.25 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3 ....................... 109
Tabel 4.26 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4 ....................... 110
Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5 ....................... 111
Tabel 4.28 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6 ....................... 112
Tabel 4.29 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7 ....................... 113
Tabel 4.30 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8 ....................... 114
Tabel 4.31 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9 ....................... 115
Tabel 4.32 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10 ..................... 116
Tabel 4.33 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11 ..................... 117
Tabel 4.34 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12 ..................... 118
Tabel 4.35 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13 ..................... 119
Tabel 4.36 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14 ..................... 120
Tabel 4.37 Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15 ..................... 121
Tabel 4.38 Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Kelompok Besar ...................... 122
Tabel 4.39 Hasil Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Keseluruhan ................... 123
Tabel 4.40 Revisi Produk .................................................................................... 125
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development
(RnD) .................................................................................................................... 43
Bagan 3.2 Modifikasi Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development (RnD) .............................................................................................. 44
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan Beranda Sony Vegas Pro 11.............................................. 72
Gambar 4.2 Tab File, Klik Open, dan Klik Media ............................................... 72
Gambar 4.3 Beranda Kumpulan Video ................................................................. 73
Gambar 4.4 Drag Video yang Dipilih ke Timeline .............................................. 73
Gambar 4.5 Proses Cut Video. .............................................................................. 74
Gambar 4.6 Cara Rendering Vlogging (Video Blogging). .................................... 75
Gambar 4.7 Urutan Cara Merendering Video ...................................................... 75
Gambar 4.8 Tampilan Awal Bagian Depan Vlogging (Video Blogging). ............. 76
Gambar 4.9 Tampilan Awal Scene Situs Warungboto ......................................... 76
Gambar 4.10 Tampilan Awal Scene Soto Bathok Mbah Katro ............................ 77
Gambar 4.11 Tampilan Awal Scene ARTJOG#10 ............................................... 77
Gambar 4.12 Tampilan Bagian Akhir Vlogging (Video Blogging). ..................... 78
Gambar 4.13 Diagram Hasil Validasi Ahli Materi. .............................................. 81
Gambar 4.14 Diagram Hasil Validasi Ahli Media. ............................................... 83
Gambar 4.15 Diagram Hasil Validasi Guru Bahasa Indonesia. ............................ 85
Gambar 4.16 Tampilan Scene Situs Warungboto setelah direvisi. ....................... 86
Gambar 4.17 Tampilan Scene Soto Bathok Mbah Katro setelah direvisi. ............ 86
Gambar 4.18 Tampilan Scene Artjog#10 Setelah Direvisi. .................................. 87
Gambar 4.19 Tampilan Scene Bagian Depan Setelah Direvisi ............................. 90
Gambar 4.20 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ............................. 90
Gambar 4.21 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ............................. 91
Gambar 4.22 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ............................. 92
Gambar 4.23 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ............................. 93
Gambar 4.24 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ............................. 94
Gambar 4.25 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ............................. 95
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.26 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ............................. 96
Gambar 4.27 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ............................. 97
Gambar 4.28 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ............................. 98
Gambar 4.29 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ........................... 99
Gambar 4.30 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11 ......................... 100
Gambar 4.31 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12 ......................... 101
Gambar 4.32 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13 ......................... 102
Gambar 4.33 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14 ......................... 103
Gambar 4.34 Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15 ......................... 104
Gambar 4.35 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ............... 105
Gambar 4.36 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1........................... 107
Gambar 4.37 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2........................... 108
Gambar 4.38 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3........................... 109
Gambar 4.39 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4........................... 110
Gambar 4.40 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5........................... 111
Gambar 4.41 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6........................... 112
Gambar 4.42 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7........................... 113
Gambar 4.43 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8........................... 114
Gambar 4.44 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9........................... 115
Gambar 4.45 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10......................... 116
Gambar 4.46 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11......................... 117
Gambar 4.47 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12......................... 118
Gambar 4.48 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13......................... 119
Gambar 4.49 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14......................... 120
Gambar 4.50 Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15......................... 121
Gambar 4.51 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Besar ............... 123
Gambar 4.52 Diagram Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Keseluruhan ....123
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.53 Tampilan Awal Vlogging (Video Blogging) Jelajah Jogja ............ 126
Gambar 4.54 Tampilan Scene Pertama Situs Warungboto .................................127
Gambar 4.55 Tampilan Scene Kedua Soto Bathok Mbah Katro ........................ 127
Gambar 4.56 Tampilan Scene Ketiga Candi Ratu Boko .....................................128
Gambar 4.57 Tampilan Scene Keempat Pameran Artjog#10 ............................. 128
Gambar 4.58 Tampilan Ending Vlogging (Video Blogging) Jelajah Jogja ......... 129
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
memiliki
peran
penting
untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa pada peserta didik. Dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum
bertujuan
agar
peserta
didik
mampu
mengembangkan
kompetensi
kemampuan keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara,
dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut, peserta didik melakukan
kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis. Kompetensi
dasar dikembangkan berdasarkan lingkup materi yang saling berhubungan
dan saling mendukung yaitu pengembangan kompetensi pengetahuan
kebahasaan, dan kompetensi keterampilan berbahasa peserta didik. Adapun
ruang lingkup materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya kelas VIII
SMP semester satu adalah laporan perjalanan, sinopsis novel, drama,
wawancara, denah, dan surat dinas.
Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP
semester satu adalah laporan perjalanan. Laporan perjalanan adalah segala
sesuatu yang dilaporkan dan berisi tentang informasi yang penting dan akurat
(Suharma dkk., 2006:2). Kompetensi yang harus dicapai siswa
dalam
pembelajaran adalah siswa mampu menganalisis isi laporan; mampu menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar; dan mampu
menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.
Berdasarkan temuan permasalahan pada pembelajaran bahasa Indonesia
secara umum, peneliti melakukan studi pendahuluan lebih mendalam terkait
permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas VIII SMP. Studi
pendahuluan ini bertujuan untuk mencari permasalahan utama yang dihadapi
oleh guru dan siswa dalam memahami materi yang terdapat pada silabus.
Melalui indikator tersebut, peneliti menemukan permasalahan di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Peneliti melakukan studi pendahuluan
dengan teknik observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa untuk
mencari permasalahan atau kendala utama.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru, dapat diketahui bahwa dalam
proses pembelajaran laporan perjalanan terdapat beberapa masalah. Beberapa
masalah tersebut adalah kurangnya variasi media pembelajaran yang dibuat
oleh guru, kesulitan mencari media pembelajaran yang cocok bagi siswa, dan
kurangnya variasi metode pembelajaran. Hasil wawancara dengan Ibu YF
selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri, diketahui bahwa masalah utama pada proses
pembelajaran adalah kurang optimalnya pemanfaatan teknologi oleh guru.
Selama ini proses pembelajaran hanya menggunakan media yang berupa
powerpoint, sehingga berdampak pada antusiasme siswa saat mengikuti
proses pembelajaran, khususnya materi terkait laporan perjalanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan kebutuhan sekolah, perlu dikembangkan media pembelajaran
yang inovatif yang berbasis teknologi dengan menggunakan media vlogging
sebagai media pembelajaran materi laporan perjalanan kelas VIII SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Pengembangan media vlogging ini
dibuat untuk menarik perhatian siswa dalam menanggapi isi laporan
perjalanan. Harapannya metode pembelajaran menggunakan media vlogging
ini lebih efektif dan dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di
sekolah tersebut, pertama guru dapat memanfaatkan sarana yang ada di dalam
kelas seperti proyektor dan viewer. Kedua, penggunaan media pembelajaran
bahasa Indonesia sangat penting karena mampu menarik perhatian siswa,
sehingga dapat menemukan hal-hal baru saat belajar serta memudahkan guru
saat menyampaikan materi pelajaran di kelas. Dengan demikian, antusiasme
siswa dapat meningkat saat mengikuti proses pembelajaran.
Media
pembelajaran
memiliki
peran
penting
dalam
menunjang
ketercapaian proses pembelajaran. Munadi (2010:7) menyatakan bahwa
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media yang tepat akan
berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik. Media dapat digunakan
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggali informasi dan
memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Secara langsung, media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran merupakan pendukung untuk kelancaran proses pembelajaran,
meningkatkan minat dan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Munadi (2010:54) menyatakan bahwa media pembelajaran dibedakan
menjadi beberapa jenis. Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan
menjadi empat kelompok, yakni media audio, media visual, media audio
visual, dan multimedia. Salah satu jenis media audio visual yang banyak
digunakan saat ini adalah media vlogging (video blogging). Vlogging
merupakan variasi dari blogging yang konten utamanya adalah video (Fariz,
2013:3). Materi dikemas dalam vlogging berupa video, audio, teks, yang
dikombinasi dalam satu kesatuan utuh dan menarik. Didukung berbagai web
aplikasi video seperti Youtube, konten blog berupa video dapat dengan mudah
untuk diakses.
Saat ini pemanfaatan vlogging di kalangan remaja sedang ramai
diperbincangkan, tidak terkecuali bagi siswa yang aktif menggunakan media
sosial. Dengan menggunakan vlogging, siswa dapat terbantu dalam
pemahaman berbagai referensi. Penggunaan media vlogging dalam penelitian
ini adalah sebagai sumber belajar yang akan dikemas di dalam sebuah video.
Laporan perjalanan digunakan sebagai materi belajar selama proses
pembelajaran berlangsung.
Media vlogging memiliki banyak kelebihan untuk meningkatkan
pemahaman siswa saat proses pembelajaran. Untuk itu, peneliti berinisiatif
melakukan pengembangan produk berupa media vlogging untuk membantu
guru dan siswa dalam memahami materi laporan perjalanan. Kelebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembelajaran menggunakan media vlogging antara lain media vlogging
mempunyai tampilan yang lebih menarik dari segi fitur meliputi, video
didalamnya memuat gambar dan suara yang lebih variatif, lebih efisien dalam
penyampaian materi dan dapat digunakan untuk penyajian materi pada jam di
saat konsentrasi siswa menurun. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba
melakukan penelitian mengenai “Pengembangan Media Vlogging (Video
Blogging) Untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengembangan opening vlogging dalam media pembelajaran
video blogging “Jelajah Jogja”?
2. Bagaimana pengembangan story vlogging dalam media pembelajaran
video blogging “Jelajah Jogja”?
3. Bagaimana pengembangan ending vlogging dalam media pembelajaran
video blogging “Jelajah Jogja”?
4. Bagaimana kualitas media pembelajaran vlogging (video blogging) untuk
materi laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memaparkan
pengembangan
opening
vlogging
dalam
media
dalam
media
dalam
media
pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”.
2.
Memaparkan
pengembangan
story
vlogging
pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”
3. Memaparkan
pengembangan
ending
vlogging
pembelajaran video blogging “Jelajah Jogja”.
4. Memaparkan kualitas media pembelajaran vlogging (video blogging)
untuk materi laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri.
D. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk merupakan rancangan yang digunakan untuk
menghasilkan media yang akan dikembangkan. Adapun spesifikasi produk
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Media yang akan dikembangkan mencakup tiga bagian yaitu opening,
story, dan ending vlogging (video blogging).
2. Media yang akan dikembangkan mengandung gambar, suara, musik, dan
informasi tentang tempat yang dikunjungi.
3. Media yang akan dikembangkan diedit menggunakan program software
editing video untuk menghasilkan tampilan yang menarik dengan durasi
kurang lebih 10 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat kepada
berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Adapun manfaatnya
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan
memperkaya ilmu penmgetahuan mengenai materi pembelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
terutama pada materi laporan perjalanan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai
inovasi dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih
efektif dibandingkan menggunakan metode ceramah. Khususnya,
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri.
b. Manfaat bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa kelas
VIII dalam memahami materi pelajaran bahasa Indonesia di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Khususnya, pada materi
laporan perjalanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam
penggunaan media pembelajaran pada materi laporan perjalanan.
Selain
itu,
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
proses
pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
d. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu
pembaca untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
media vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran di
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
F. Batasan Istilah
Peneliti membatasi beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk
menguji keefektifan suatu produk supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan sehingga dapat membantu proses pembelajaran
secara efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan untuk mengamati sesuatu.
4. Vlogging (Video Blogging)
Vlogging atau biasa disebut Vlog merupakan variasi dari blogging
yang konten utamanya adalah video. Materi yang dikemas dalam
vlogging berupa video, audio, teks, yang dikombinasi dalam satu
kesatuan yang utuh dan menarik.
5. Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan adalah segala sesuatu yang dilaporkan dan
berisi tentang informasi yang penting dan akurat. Dalam penelitian ini,
laporan perjalanan yang digunakan adalah laporan perjalanan wisata
dalam bentuk vlogging (video blogging).
G. Sistematika Penyajian
Depdiknas (2008:1325) menyatakan skripsi adalah karangan ilmiah
yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir
pendidikan akademisnya. Dalam penulisan skripsi terdapat lima bab,
sebagai berikut.
1. Bab satu memaparkan latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika
penyajian.
2. Bab dua memaparkan kajian teori-teori terdahulu yang relevan, kajian
teori yang menguraikan media pembelajaran, media audio visual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
vlogging (video blogging), laporan perjalanan, kerangka teori, dan
pertanyaan penelitian.
3. Bab tiga memaparkan jenis penelitian, model pengembangan, prosedur
pengembangan, waktu dan tempat pelaksanaan, dan uji coba produk
yang terdiri dari desain uji coba, subjek uji coba, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. Bab empat memaparkan penelitian dan pengumpulan data, analisis
kebutuhan, perencanaan produk awal, pengembangan bahan ajar,
validasi produk, revisi validasi ahli, uji coba produk, penyempurnaan
produk akhir, kajian produk akhir, dan pembahasan.
5. Bab lima memaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Apri (2015:1294) adalah
“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1
Kurikulum 2013.” Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengembangkan dan memaparkan kualitas media video tematik kelas V
Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini menggunakan lima tahap, (1) penentuan kajian
standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan dan
pengembangan pembelajaran, (3) memproduksi media video pembelajran, (4)
validasi produk, dan (5) revisi produk akhir. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Jetis Bantul Yogyakarta, SD Negeri Tegalharjo
Kulonprogo, SD Negeri 1 Samigaluh Kulonprogo, dan SD Negeri 1 Bakung
Klaten. Validasi produk meliputi validasi ahli materi dan guru, validasi ahli
media, dan validasi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk media video yang
dikembangkan layak digunakan dalam tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013
kelas V SD. Hasil yang dimaksud meliputi (1) penilaian ahli materi sebesar
3,4 dan hasil penilqaian guru sebesar 3,5; (2) penilaian ahli media sebesar
3,5; dan (3) validasi lapangan yang diawali dengan uji perseorangan sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3,41, uji kelompok kecil sebesar 3,5, dan validasi lapangan sebesar 3,5.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan media video
tematik tema 2 subtema 1 Kurikulum 2013 untuk kelas V SD layak
digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Relevansi penelitian pertama dengan penelitian pengembangan media
video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII
SMP
Katolik
Yohanes
Gabriel
Pare
Kediri
adalah
sama-sama
mengembangkan media video untuk pembelajaran. Perbedaannya adalah
penelitian ini menggunakan media video tematik untuk kelas V SD
sedangkan penelitian pengembangan media video blogging (vlogging) dalam
pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel
Pare Kediri menggunakan media vlogging (video blogging) untuk kelas VIII
SMP pada materi laporan perjalanan dengan metode penelitian Research &
Development (R&D).
Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2011) adalah “Keefektifan
Strategi Time Token Arends Terhadap Kemampuan Menyimak Laporan
Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ada tidaknya perbedaan
kemampuan
menyimak
laporan
perjalanan
antara
kelompok
yang
melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan
strategi Time Token Arends dengan kelompok yang melaksanakan
pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi
Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
keefektifan strategi Time Token Arends terhadap kemampuan menyimak
laporan perjalanan pada siswa VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
penelitian eksperimen. Model desain penelitiannya menggunakan tes awal
dan tes akhir kelompok acak (The Randomized Pretest-Posttest Group
Design). Variabel dalam penelitian ini adalah varibel bebas yang berupa
strategi Time Token Arends dan variabel terikat yang berupa kemampuan
siswa menyimak laporan perjalanan. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas VIIIA-VIIIG. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Simple
Random Sampling dengan cara pengundian. Berdasarkan teknik tersebut,
ditetapkan bahwa kelas VIIIE sebagai kelompok kontrol dan kelas VIIIF
sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah tes kemapuan menyimak laporan perjalanan, observasi, dan
dokumentasi.
Isi instrumen dikonsultasikan dengan para ahlinya (expert judgement) dan
diujicobakan pada siswa di luar sampel. Uji reliabilitas menggunakan rumus
KR-20. Sebelum dilakukan analisis menggunakan uji-t maka dilakukan uji
persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
Berdasarkan perhitungan tersebut kedua kelompok tersebut terbukti bahwa
skor pretest dan posttest kelompok tersebut normal dan homogen. Selanjutnya
dilakukan uji beda menggunakan uji-t. Hasil uji-t skot pretest dan posttest
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari tabel (4,669 > 2,010) pada
taraf signifikansi 5% dengan db 46 dan diperoleh nilai p = 0,000 yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kecil dari 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran
menyimak laporan perjalanan menggunakan strategi Time Token Arends
dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan
perjalanan tanpa menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII
SMP N 1 Wonosari Gunungkidul, 2) pembelajaran menyimak laporan
perjalanan yang menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII
SMP N 1 Wonosari Gunungkidul lebih efektif dibandingkan dengan
kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan
tanpa menggunakan strategi Time Token Arends siswa kelas VIII SMP N 1
Wonosari Gunungkidul.
Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan media video
blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan kelas VIII SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri adalah sama-sama mengembangkan
laporan
perjalanan
sebagai
materi
pembelajaran
kelas
VIII
SMP.
Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan strategi Time Token Arends
dengan
metode
penelitian
kuasi
eksperimen.
Sedangkan
penelitian
pengembangan media video blogging (vlogging) dalam pembelajaran laporan
perjalanan kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
menggunakan media video blogging (vlogging) dengan metode penelitian
Research & Development (R&D).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Landasan Teori
1. Media
a. Pengertian Media
Media merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin medius
yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟
(Arsyad 2014:3). Molenda dan Rusel dalam Sanjaya (2012a:57)
mengungkapkan bahwa “media is a channel of communication.
Derived from the latin word for “between”, the term refers to anything
that carries information between a source and receiver.” Robert
Hanick, dkk., dalam Sanjaya (2012a:57) mendefinisikan media adalah
sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan
penerima
(receiver)
informasi.
Association
for
Educational
Communication and Technology dalam Sanjaya (2012:57) mengartikan
media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran
informasi. Bovee dalam Sanaky (2013:3) menyatakan media adalah
sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.
Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media
merupakan alat informasi yang berfungsi sebagai pengantar untuk
menyampaikan pesan dan sumber belajar seperti audio, video, dan
audio visual kepada penerima pesan (receiver) yang tujuannya untuk
memotivasi minat belajar. Dengan demikian, media dapat membantu
meningkatkan minat belajar dan perhatian siswa terhadap materi yang
diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Prinsip Pemilihan Media
Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada komunikasi pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan di
bawah ini.
1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media
harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa, bukan dipandang dari sudut
kepentingan guru.
2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat
hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru
menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa
belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap
materi pelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan
digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pelajaran.
4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang kurang baik,
akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media bersiat auditif.
Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki penglihatan yang kurang,
akan sulit menangkap bahan pembelajaran yang disajikan melalui media
visual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi.
Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat murah belum
tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu
memerhatikan efektivitas penggunaannya.
6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya. Media yang kompleks terutama media-media mutakhir
seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya memerlukan
kemampuan khusus dalam mengoperasikannya.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam perkembangannya, media digunakan dalam proses pendidikan
yang dikenal dengan nama media pembelajaran. Munadi (2010:7)
menyatakan bahwa, “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.” Definisi ini
sejalan
dengan
definisi
AECT
(Association
of
Education
and
Communication Tzechnology, 1977) dalam Munadi (2010:8) menyatakan
bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Arsyad (2014:3) mengatakan media
pembelajaran adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pesan pembelajaran. Kustandi dan Sutjipto (2013:8) mendefinisikan
“media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih
baik dan sempurna.”
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah sebuah alat yang berisi informasi dan dapat
digunakan untuk membantu proses tercapainya tujuan pembelajaran pada
ranah pendidikan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih
baik dan sempurna.
b. Ciri-ciri, Fungsi, dan Kegunaan Media Pembelajaran
1) Ciri-ciri media pembelajaran
Arsyad dalam Sukiman (2012:35) mengemukakan tiga ciri media
yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau
kurang efisien) melakukannya. Adapun ciri-ciri media pembelajaran
sebagai berikut.
a) Ciri Fiksiatif (Fixiative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diruntut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan
mudah dapat direproduksi dengan mudah dan kapan saja diperlukan. Ciri
fiksatif ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek
yang direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat
digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannya hanya sekali dapat
diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pembelajaran.
b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari
atau bahkan berbulan-bulan dapat disajikan kepada peserta didik dalam
waktu yang lebih singkat. Misalnya, bagaimana proses kejadian manusia
mulai dari pertemuan sel telur dengan sperma hingga lahir menjadi
seorang bayi. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian juga dapat
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
Misalnya, proses terjadinya gempa bumi yang hanya kurang dari satu
menit dapat diperlambat sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta
didik bagaimana proses terjadinya gempa tersebut.
c) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus
pengalaman yang sama mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak
hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu dapat disebar ke
seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja, sehingga media
tersebut dapat digunakan untuk banyak kelompok di tempat yang berbeda
dalam waktu yang sama.
2) Fungsi Media Pembelajaran
Sanjaya (2012b:73-75) membedakan lima fungsi media pembelajaran
sebagai berikut.
a) Fungsi komunikatif
Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi
antara penyampai pesan dan penerima pesan. Dalam menyampaikan
materi pembelajaran terkadang guru mengalami kesulitan, begitu juga
dengan murid yang mengalami kesulitan saat menerima materi pelajaran.
Oleh sebab itu, dalam penggunaan media guru harus mempertimbangkan
tentang penggunaan media supaya pesan dapat tersampaikan dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
b) Fungsi motivasi
Dalam proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode
ceramah akan membuat siswa lebih cepat bosan saat mengikuti pelajaran.
Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih
termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, pengembangan media
pembelajaran dapat memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran
sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c)
Fungsi kebermaknaan
Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni
pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan aspek pengetahuan tentang
penambahan informasi berupa data dan fakta tetapi juga meningkatkan aspek
sikap dan keterampilan.
d) Fungsi penyamaan persepsi
Walaupun pembelajaran di setting secara klasikal, namun pada
kenyataannya proses belajar terjadi secara individual. Jika di kelas ada 40
orang siswa yang belajar, mungkin ada 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis
persepsi yang datang dari masing-masing pemikiran siswa. Artinya, bisa
terjadi setiap siswa akan menginterpretasi materi pelajaran secara berbeda.
Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan
persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang disajikan oleh guru.
e)
Fungsi individualitas
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Dengan demikian,
pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan
setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
3) Kegunaan Media Pembelajaran
Sukiman (2012:44) menyatakan kegunaan media sebagai berikut; a) media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar; b) media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat menimbulkan motivasi belajar; c) media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan indera ruang, dan waktu.
c. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Sanaky (2013:5-6) menyatakan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu
pembelajaran yang berguna sebagai berikut: mempermudah proses pembelajaran
di kelas, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara
materi pelajaran dengan tujuan belajar, membantu konsentrasi pembelajar dalam
proses pembelajaran. Adapun manfaat media pembelajaran baik secara umum
maupun khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar.
Jadi manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut; a) pengajaran lebih
menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b)
bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran
dengan baik; c) metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak
bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga; d) pembelajar lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari
pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Selain bermanfaat untuk pembelajaran, media pembelajaran juga bermanfaat
bagi pengajar dan pembelajar. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar
adalah; a) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan pembelajaran; b)
menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik; c) memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kerangka sistematis mengajar secara baik; d) memudahkan kendali pengajar
terhadap materi pelajaran; e) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian
materi pelajaran; f) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar; g)
meningkatkan kualitas pengajaran; h) memberikan dan meningkatkan variasi
belajar; i) menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik, sehingga
memudahkan penyampaian; dan j) menciptakan kondisi dan situasi belajar yang
menyenangkan dan tanpa tekanan.
Adapun manfaat media pembelajaran bagi pembelajar adalah sebagai berikut;
a) meningkatkan motivasi belajar pembelajar; b) memberikan dan meningkatkan
variasi belajar bagi pembelajar; c) memudahkan pembelajar untuk belajar; d)
merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis; e) pembelajaran dalam
kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan; dan e)
pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan.
d.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Selain memiliki ciri-ciri secara umum serta bermanfaat untuk membantu
proses pembelajaran, media pembelajaran dibedakan menjadi beberapa jenis.
Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok,
yakni media audio, media visual, media audio visual, dan multimedia.
a)
Media audio, adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan
hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Contohnya, radio dan
tape recorder.
b)
Media visual, adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Contohnya: media cetak (koran, majalah), foto atau gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c)
Media audio visual, adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses. Contohnya, film dan video.
d)
Multimedia, adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah
proses pembelajaran.
3.
Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual mempunyai makna media yang melibatkan
indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses (Munadi,
2010:7). Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyesikan gambar bergerak dan bersuara (Sanaky, 2013:119).
Anitah (2009:49) menyatakan bahwa, media audio visual adalah media
yang
menunjukkan
unsur
auditif
(pendengaran)
maupun
visual
(penglihatan), jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya.
Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi
media audio visual adalah alat yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran dengan melibatkan indera pendengaran dan penglihatan
dalam mengamati suatu objek.
a.
Jenis-jenis Media Audio Visual
Sanaky (2013:119) membedakan alat atau jenis media audio visual sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Televisi
Televisi dalam pengertiannya berasal dari dua kata, yaitu: kata tele
(bahasa Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti
penglihatan. Televisi adalah suatu perlengkapan elektronik yang pada
dasarnya sama dengan gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara.
2) Media Saund Slide (slide bersuara)
Saund slide merupakan media pembelajaran yang bersifat audio visual.
Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk film positif
tembus pandang yang dilengkapi bingkai dan diproyesikan. Pada saat
penggunaanya dapat dikombinasikan dengan audio kasset atau juga dapat
digunakan secara tunggal tanpa suara.
3) Video – VCD
Video adalah gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat
dotayanglan melalui medium video dan video compact disk (VCD). Video
mampu menayangkan pesan pembelajaran secara realistik. Video dapat
digunakan sebagai media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja
dalam mata pelajaran tertentu. Media Video sebagai media pembelajaran
memiliki karakteristik sebagai berikut: gambar bergerak, yang disertai
dengan unsur suara, dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh, dan
memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau
peristiwa yang berlangsung.
Kelebihan media video sebagai berikut: menyajikan objek belajar
secara konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
baik untuk menambah pengalaman belajar; sifatnya yang audio visual,
sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau
memotivasi pembelajar untuk belajar; sangat baik untuk pencapaian tujuan
belajar psikomotoroik; dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika
dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi
persoalan yang ditayangkan\menambah daya tahan ingatan tentang objek
belajar yang dipelajari siswa.; portable dan mudah didistribusikan.
Media audio visual dengan karakteristik khusus yaitu melibatkan dua
indera yaitu pendengaran dan penglihatan memiliki daya tarik khusus
untuk digunakan para guru dalam proses mengajar. Para guru dapat
memaksimalkan kelebihan media auido visual untuk menyampaikan
materi dan menjadi variasi proses mengajar agar tidak terjadi kebosanan
pada siswa. Tentu saja dengan kelebihan yang ada pada media audio visual
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan media
yang lain.
Karakteristik terkait media audio visual terdapat beberapa hal yang
menjadi pembeda dibandingkan dengan media yang lain.
Munadi
(2010:40) menyatakan karakteristik media audio visual dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
a) Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu
unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie)
bersuara, televisi dan radio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b) Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita
kenal dengan slide, oqaque, OHP dan peralatan visual lainnya.
4.
Vlogging (Video Blogging)
a. Pengertian Vlogging (Video Blogging)
Edgecom dalam Fariz (2013:3) menyebutkan “vlog is a web that uses
video as its primary mode of content delivery, rather than text or image.”
Video bloger adalah video diary online yang berbasis blog. Miles dalam
Fairuz (2013:22) menyatakan vlogging (video blogging) adalah sebuah
blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video. Walaupun
beberapa tampilan vlog juga termasuk teks untuk menyampaikan konteks
dari video, fokus utama yang ditampilkan adalah video. Penggunaan video
dapat memberikan kebebasan lebih untuk vlogger dalam memberikan
opini dan berinteraksi kepada penonton dengan lebih terarah dan lebih
interaktif. Dengan video blogging seseorang dapat mengkomunikasikan
dan mengekspresikan ide atau kebenaran serta dapat menginspirasi orang
lain untuk melakukan hal yang sama pada vlogging (video blogging) yang
telah dibuat.
b. Kelebihan dan Kelemahan Vlogging (Video Blogging)
Vlogging (video blogging) adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh
seseorang untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk video yang
sengaja ditayangkan kepada banyak orang secara gratis (Kamaru, 2014:1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kamaru (2014:1) menyatakan kelebihan dari vlogging (video blogging)
adalah sebagai berikut.
1.
Vlogging (video blogging) ditampilkan dengan menarik yang berisi
tentang gambar, audio, teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang utuh.
2.
Dengan membuat vlogging (video blogging), seseorang dapat bebas
berkarya. Misalnya membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog
kegiatan sehari-hari, dll.
3.
Melakukan kegiatan vlogging (video blogging) adalah sebuah cara
mudah dalam bekerja untuk mendapatkan uang dari internet.
Adapun kelemahan Vlogging (video blogging) adalah sebagai berikut.
1.
Vlogging (video blogging) yang ada di youtube saat ini masih ditujukan
untuk hiburan semata, belum ada yang digunakan untuk pembelajaran di
sekolah.
2.
Keterbatasan peralatan penunjang seperti, kamera DSLR dan mikrofon
yang mendukung untuk membuat vlogging dengan kualitas gambar dan
suara yang bagus.
3. Memproduksi sebuah vlogging dibutuhkan waktu yang cukup banyak.
Mulai dari menemukan ide, pengambilan gambar dan suara, hingga
proses editing video.
4. Untuk mengupload dan mengakses vlogging (video blogging) diperlukan
koneksi internet yang memadahi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c.
Syarat membuat Vlogging (Video Blogging)
Sebutan untuk orang yang membuat vlogging (video blogging) adalah
vlogger (Kamaru, 2014:1). Sebagai seorang vlogger yang mandiri seseorang
dituntut untuk
memiliki kemampuan dalam membuat vlogging (video
blogging). Berikut ini adalah syarat-syarat membuat vlogging (video
blogging).
1. Memiliki kepercayaan diri dan keterampilan berbicara yang baik.
Seorang vlogger dituntut memiliki keterampilan berbicara di depan
kamera. Hal ini sama halnya dengan keterampilan berbicara di depan
umum. Bedanya bahasa yang digunakan dalam video blogging (vlogging)
umumnya adalah bahasa sehari-hari dan tentu saja sebisa mungkin tetap
sopan. Untuk melatih keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan cara
berbicara di depan cermin atau berbicara langsung di depan kamera
kemudian merekamnya. Hal ini dilakukan supaya kita bisa menemukan
bagaimana gaya atau karakter yang cocok untuk berbicara di depan
kamera. Selain itu, cara sederhana ini adalah sebuah proses yang melatih
diri untuk terbiasa berbicara di depan kamera.
2. Memiliki kemampuan dan tanggap dalam memanfaatkan kamera yang
dimiliki.
Sudah semestinya seorang Vlogger harus mempersiapkan alat-alat
untuk membuat vlogging (video blogging). Misalnya, kamera. Tidak perlu
kamera yang mahal bahkan kamera yang ada di handphone pun dapat
digunakan untuk merekam video. Apalagi saat ini, handphone seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
smartphone dan iphone sudah banyak menyediakan fasilitas yang lumayan
mumpuni untuk merekam video bahkan di atas rata-rata dan sudah cukup
berkualitas. Semuanya tinggal dimanfaatkan dengan baik. Untuk membuat
vlogging (video blogging) perlu menyediakan beberapa pendukung yang
lainnya. Misalnya: a) Lighting atau pencahayaan untuk merekam video di
dalam ruangan. b) Microfon, untuk perekam suara. c) Tripod atau
Monopod, sebagai stabilizer kamera supaya pengambilan gambar tidak
goyang, dll. Setelah memiliki itu semua, ada banyak hal yang perlu
dipelajari, terutama mengenai pengaturan cahaya dan sudut pengambilan
gambar. Hal ini perlu dipelajari agar gambar yang kita hasilkan nanti akan
menjadi lebih baik.
3. Memiliki keahlian dan bisa menggunakan salah satu software editing
video.
Pada tahap ini, untuk bisa membuat vlogging (video blogging)
sendiri secara mandiri, seseorang harus memiliki kemampuan atau bisa
menggunakan salah satu software editing video apapun itu. Beberapa hal
paling utama yang perlu dipelajari diantaranya: a) teknik memotong dan
menggabungkan video, b) teknik menambah backsound dalam video, c)
teknik menggambungkan audio dan video (menyinkronkan audio dan
video) apabila melakukan rekaman terpisah antara suara dan video. d)
teknik tambah teks dalam video, dan e) cara merender atau menyimpan
video. Untuk menghasilkan tampilan vlogging (video blogging) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menarik, Anda bisa melihat vlogging (video blogging) orang lain yang
sudah banyak ditonton oleh pengguna sosial media sebagai referensi.
d. Cara Mengemas Vlogging (Video Blogging)
Vlogging (video blogging) adalah kumpulan video yang dibuat sendiri oleh
vlogger atau video favorit seseorang yang diposting di sebuah situs web
(Siegchrist, 2017:1). Pembuatan vlogging (video blogging) sangat mudah dan
tidak mebutuhkan biaya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang mudah
untuk menjangkau kalayak serta memamerkan sebuah karya seseorang.
Dibantu dengan kamera, perangkat lunak editing dan koneksi internet
kecepatan tinggi, dapat menghasilkan vlogging (video blogging) yang
menarik. Berikut ini adalah cara-cara membuat vlogging (video blogging).
a. Temukan alasan dan tema yang mendukung untuk membuat vlogging
(video blogging).
b. Pilihlah web yang digunakan untuk mengupload vlogging (video
blogging).
Biasanya
para
vlogger
menggunakan
Youtube
untuk
memposting vlogging (video blogging) mereka, karena Youtube dinilai
banyak diminati oleh pengguna sosial media.
c. Berikan nama atau judul pada vlogging (video blogging). Perlu diingat
bahwa, yang paling penting adalah konten atau isi dari vlogging (video
blogging) tersebut. Buatlah konten yang menarik dan judul vlogging (video
blogging) yang mudah di ingat oleh penonton supaya mereka tertarik
untuk menyaksikan vlogging (video blogging) selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Siapkan beberapa konten yang menarik untuk mengisi Youtube channel.
Pada awalnya, mungkin seseorang dapat menarik banyak minat dari
audien, tetapi jika seseorang tidak menambahkan konten baru secara
teratur orang akan kehilangan minat dan berhenti menonton vlogging
(video blogging.
e. Setelah mengedit video, langkah selanjutnya mengunggah vlogging (video
blogging) ke Youtube. Seseorang dapat meningkatkan visibilitas video
dengan menambahkan judul yang baik dan deskripsi tentang vlogging
(video blogging).
f. Untuk memperoleh penonton, seorang vloger harus mempromosikan
vlogging (video blogging) yang sudah dibuat. Salah satu cara untuk
mempromosikan vlogging (video blogging) yaitu, dapat mengirimkan
email atau broadcast message ke semua kontak sosial media.
5. Laporan Perjalanan
a. Pengertian Laporan Perjalanan
Depdiknas (2008) menyatakan, laporan diartikan sebagai “segala sesuatu
yang dilaporkan.” Juhara dalam Wardani (2008:47) menyebutkan bahwa
laporan perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang berisi
kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang
dikunjunginya. Sejalan dengan pendapat Juhara, Soegita dalam Wardani
(2008:48) menyimpulkan bahwa laporan perjalanan harus berdasarkan
pengamatan, pengalaman, dan observasi langsung pada tempat tertentu yang
kita kunjungi. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
laporan perjalanan adalah laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam
melakukan perjalanan ke suatu tempat yang didasarkan pada pengamatan,
pengalaman, observasi langsung terhadap tempat yang dikunjungi.
b. Fungsi dan Manfaat Laporan
Di dalam sebuah laporan tentu terdapat fungsi yang dimiliki (Susanto,
2016:2). Berikut fungsi laporan sebagai berikut; sebagai alat untuk
pertanggungjawaban; sebagai alat untuk menyampaikan informasi; sebagai
alat pengawasan; sebagai bahan penilaian; dan sebagai bahan pengambilan
keputusan.
Selain memiliki fungsi, laporan juga memiliki manfaat. Adapun
manfaat dari laporan sebagai berikut; sebagai dasar penentuan kebijakan;
sebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan berikutnya; dapat
mengetahui perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan; menjadi
sumber informasi.
c.
Bentuk Laporan Perjalanan
Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi dua, yaitu bentuk
narasi dan bentuk formal. Penulisan laporan bentuk narasi cukup sederhana,
yaitu terdiri dari judul dan beberapa paragraf, tanpa menggunakan sistematika
yang rumit, sedangkan penulisan laporan bentuk formal harus memperhatikan
sistematika yang berlaku. Adapun sistematika penulisan laporan perjalanan
formal sebagai berikut (Effendi, 2017:2).
1. Nama kegiatan, berisi identitas kegiatan yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Dasar pemikiran, berisi latar belakang penulisan laporan perjalanan.
3. Tujuan Perjalanan, berisi indikator yang akan dicapai setelah penulisan
laporan.
4. Waktu tempat dan lokasi perjalanan, berisi waktu, tempat dan lokasi
perjalanan.
5. Peserta, berisi siapa saja yang ikut dalam perjalanan tersebut.
6. Biaya dan sumber biaya, berisi dana dan dari mana dana tersebut diambil.
7. Hal-hal yang diamati, berisi hal-hal penting yang akan diamati untuk
dijadikan penulisan laporan perjalanan.
8. Pembahasan,
berisi
deskripsi
dan
kesimpulan.
Pembahasan
ini
disampaikan dari awal sampai akhir perjalanan.
Laporan perjalanan disajikan dalam bentuk laporan secara deskriptif. Hal
ini ditujukan agar pembaca atau pendengar mampu membayangkan dan seolaholah merasakan sendiri perjalanan tersebut. Agar laporan dapat mudah dipahami
oleh pembaca, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Laporan ditulis secara lengkap,
2) Objektif, berdasarkan fakta dan apa adanya,
3) Tidak memasukkan unsur pendapat pribadi,
4) Menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai EYD, komunikatif,
lugas, dan santun,
5) Disajikan secara sistematis berdasarkan urutan peristiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Cara Menyusun Laporan Perjalanan
Dalam penyusunan laporan perjalanan yang baik dan benar, seorang
penulis harus memenuhi unsur 5W + 1H. Unsur tersebut meliputi; Apa
perjalanan yang dilakukan?; Siapa saja yang mengikutinya?; Dimana
perjalanan itu dilaksanakan?; Kapan perjalanan itu dilaksanakan?; Mengapa
perjalanan itu dilaksanakan?; dan Bagaimana perjalanannya?. Sejalan dengan
Suharma (2006:6), menyatakan ada empat hal yang harus diperhatikan ketika
menyampaikan sebuah laporan perjalanan, yaitu.
1) Apa yang dilaporkan,
2) Siapa yang melaporkan,
3) Kepada siapa laporan,
4) Bahan laporan,
5) Penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta runtutan (ruang,
waktu, topik) yang benar.
Pada saat mendengarkan pembacaan sebuah laporan, siswa harus
berkonsentrasi penuh dan mencatat pokok-pokok penting yang ada dalam laporan
tersebut. Hal ini dikarenakan, laporan biasanya menyampaikan suatu informasi
yang penting dan akurat, termasuk juga laporan perjalan. Dengan mencatat pokokpokok tersebut, siswa akan memperoleh hal-hal penting dan gambaran umum dari
laporan tersebut.
Ketika mendengarkan sebuah laporan, siswa mampu mengajukan
pertanyaan, pendapat, dan masukan terhadap pembacaan laporan tersebut. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menulis sebuah laporan perjalanan, penulis harus memperhatikan cara penulisan
sehingga bisa menghasilkan sebuah laporan yang baik dan layak untuk dibaca.
Berikut cara menulis dan menyampaikan laporan perjalan.
1) Kumpulkan data dan fakta yang berhubungan dengan laporan yang akan
ditulis,
2) Teliti dengan cermat data dan fakta itu,
3) Setelah data dan fakta terkumpul, buatlah topik dan kerangka penulisan,
4) Gunakan dan kembangkan data, fakta, serta keterangan lainnya sebagai
materi laporan,
5) Sampaikan laporan secara runtut dengan bahasa yang komunikatif.
Suatu laporan perjalanan dikatakan baik apabila laporan tersebut memenuhi
aspek penilaian sebagai berikut, kekomunikatifan bahasa; pilihan kata dan
kalimat; kejelasan pelafalan dan intonasi; gerak dan mimik wajah; keruntutan
penceritaan (Suharma, dkk, 2006:7). Dengan demikian, vlogging (video blogging)
yang dikemas secara menarik dan interaktif harus memuat beberapa aspek
penilaian tersebut yaitu, bahasa yang baik dan benar dalam penyampaian laporan
perjalanan berguna agar yang mendengarkan mampu dan mudah memahami
tentang apa yang disampaikan. Adapun keruntutan penceritaan menjadikan
penyampaian vlogger sistematis dan tidak membingungkan orang yang
mendengarkan vlogging (video blogging) tersebut. Aspek kejelasan pelafalan dan
intonasi serta gerak dan mimik ketika menyampaikan laporan harus diperhatikan
sehingga siswa bisa memahami apa isi dari vlogging (video blogging) tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Kerangka Pikir
Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti tentang kerangka berpikir
yang digunakan dalam mengembangkan produk berupa media video blogging
(vlogging) dalam pembelajaran laporan perjalanan. Media merupakan alat
bantu pembelajaran yang dapat merangsang dan menarik perhatian siswa
dalam hal memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
lingkungan sekolah. Perkembangan teknologi di abad ke-21 ini menuntut
guru untuk memberikan inovasi (pembaruan). Selama ini pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas dinilai monoton karena masih menggunakan
metode ceramah. Hamdayana (2014:168) menyatakan metode ceramah
merupakan metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak
dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dan anak didik dalam interaksi edukatif. Guru yang bijaksana senantiasa
menyadari kondisi-kondisi yang berhubungan dengan situasi pengajaran yang
dihadapinya, sehingga dapat menetapkan metode yang akan digunakan.
Penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri masih
belum maksimal dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini membuat proses
pembelajaran monoton karena guru kurang kreatif dalam pemilihan media
interaktif khususnya bahasa Indonesia. Pengembangan media video blogging
(vlogging) ini dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar
yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar di SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri. Media vlogging (video blogging) yang akan digunakan
untuk membantu proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Yohanes Gabriel Pare Kediri memiliki manfaat dan kelebihan yaitu, vlogging
(video blogging) yang dikemas dalam bentuk video yang menarik, berupa
gambar, teks, dan suara secara interaktif dapat digunakan sebagai alat
penunjang pembelajaran di kelas. Sehingga proses pembelajaran tidak
membosankan dan siswa dapat lebih antusias saat mengikuti pembelajaran di
kelas.
Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: a) penilaian yang
dilakukan oleh dosen ahli materi dan media dari Universitas Sanata Dharma
dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri dan b) uji lapangan. Tahap terakhir adalah revisi,
dilakukan berdasarkan uji coba.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri. Teori yang digunakan dalam penelitian pengembangan
ini adalah: a) Media, b) Media Pembelajaran, c) Media Audio Visual, d)
Video Blogging (Vlogging), dan e) Laporan Perjalanan. Peneliti menggunakan
teori tersebut atas dasar relevansi dari pengembangan bahan ajar berupa
media pembelajaran di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D). Sugiyono (2014: 297) menyatakan bahwa
untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk
tersebut. Gay dalam Ghufron dan Sumardiningsih (2007: 5) menyatakan
bahwa model penelitian dan pengembangan merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang berupa material
pembelajaran, media, strategi, atau material lainnya dalam pembelajaran
untuk digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Pengembangan
dilaksanakan untuk mendapatkan sebuah instrumen penilaian autentik hasil
pembelajaran bahasa Indonesia materi laporan perjalanan kelas VIII SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran, yaitu media
vlogging (video blogging). Media ini digunakan untuk menyampaikan materi
dan menilai hasil pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga guru yang
menggunakan media ini diharapkan dapat mengevaluasi proses pembelajaran
yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Penelitian pengembangan merupakan penelitian berbasis model
pengembangan. Hasil temuan dari penelitian tersebut digunakan untuk
merancang produk dan prosedur baru yang selanjutnya secara sistematis diuji
di lapangan, dievaluasi, dan disempurnakan. Produk tersebut diharapkan
dapat memenuhi kriteria efektif, bermutu, memenuhi standar, dan valid.
B. Sumber Data dan Data
Guru dan siswa adalah sumber penelitian. Pada tahap ini peneliti
mencari informasi melalui wawancara, penyebaran kuesioner (angket), dan
observasi. Dengan demikian, sumber data penelitian akan terpenuhi.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 60
siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Siswa sebagai
subjek penelitian dapat memberikan data yang berupa wawancara dan
kuesioner (angket).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri yang beralamat di Jl. Letjend Sutoyo No. 78 Kel. Pare, Kec.
Pare, Kab. Kediri, Prov. Jawa Timur. Waktu penelitian bulan Juli (masa
aktif sekolah).
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2014:117). Populasi dalam penelitian ini adalah SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2014:118). Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode adalah jalan yang digunakan untuk mendapatkan data. Adapun
untuk penelitian pengembangan, bagian ini disebut metode pengembangan
yang memiliki komponen-komponen sebagai berikut.
a. Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan dilakukan melalui penelitian ini
adalah Research and Development (R&D). Model penelitian ini
menggariskan
langkah-langkah
umum
yang
harus
diikuti
untuk
menghasilkan produk, secara lengkap Borg and Gall menyatakan dalam
Sukmadinata
(2011:169-170)
menyatakan,
ada
sepuluh
langkah
pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan.
1) Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting).
Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
2) Perencanaan
(planning).
Menyusun
rencana
penelitian,
meliputi
kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau
langkah-langkah penelitian kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3) Pengembangan
draf
produk
(development
preliminary
form
of
product).Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan
instrumen evaluasi.
4) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan
pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru).
Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
5) Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau
menyempurnakan hasil uji coba.
6) Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih luas
pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang
subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah
menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan.
7) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision).
Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8) Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan pada 10
sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek.
Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis
lainnya.
9) Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan
didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.Diseminasi dan
implementasi (dissemination and implementation). Melaporkan hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan
penerbit untuk penerbitan.
Memonitor penyebaran untuk pengontrolan
kualitas.
Penelitian dan
Pengumpulan
Data
Perencanaan
Pengembangan
Draf Produk
Uji Coba
Lapangan
Awal
Uji
Pelaksanaan
Lapangan
Penyempurnaan
Produk Hasil Uji
Lapangan
UJi Coba
Lapangan
Revisi Hasil
Uji Coba
Penyempurnaa
n Produk Akhir
Diseminasi dan
Implementasi
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development (R&D)
Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadopsi dari tahapan
penelitian pengembangan Borg & Gall. Penelitian pengembangan ini dimodifikasi
menjadi tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi (1) penelitian dan
pengumpulan data, (2) perencanaan produk awal, (3) pengembangan bahan ajar,
(4) validasi produk, (5) revisi validasi ahli, (6) uji coba produk, dan (7) revisi dan
penyempurnaan produk akhir. Ketujuh langkah itu mudah diterapkan. Selain itu,
penilaian
validitas
produk
yang
dikembangkan
lebih
dapat
dipertanggungjawabkan. Tahapan pengembangan yang telah dimodifikasi dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
LANGKAH 1
Penelitian dan Pengumpulan
Data
• Wawancara Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
• Kuesioner Siswa
LANGKAH 2
Perencanaan Produk Awal
• Pembuatan Storyboard
• Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging)
LANGKAH 3
Pengembangan Bahan Ajar
• Penyusunan RPP
• Pengumpulan Materi
LANGKAH 4
Validasi Produk Akhir
LANGKAH 5
Revisi Validasi Ahli
LANGKAH 6
Uji Coba Produk
LANGKAH 7
Penyempurnaan Produk Akhir
• Ahli Media
• Ahli Materi
• Guru Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri
• Deskripsi dan analisis data validasi para ahli.
• Revisi produk sesuai saran para ahli.
• Kelompok Kecil
• Kelompok Besar
• Penyempurnaan produk berdasarkan saran dari penilaian
uji coba lapangan.
Gambar 3.2 Modifikasi Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development
(R&D).
1. Penelitian dan Pengumpulan Data
Prosedur awal penelitian pengembangan ini adalah peneliti melakukan
pengumpulan data yang bertujuan untuk mengukur kebutuhan terhadap
penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri, kuhususnya materi laporan
perjalanan dengan cara melakukan wawancara kepada guru dan penyebaran
kuesioner kepada siswa.
2. Perencanaan Produk Awal
Perencanaan produk media vlogging (video blogging) diawali dengan
membuat storyboard. Storyboard vlog tersebut merupakan inspirasi dari
kumpulan vlogging yang dibuat oleh para youtuber dan diunggah pada situs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Youtube. Penyusunan storyboard ini disesuaikan dengan data analisis kebutuhan.
Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam proses pengembangan produk
dan proses pengambilan gambar (Syuting).
Proses
pengambilan
gambar
tersebut
dilakukan
bertahap
dengan
memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah proses pengambilan gambar. Setelah pengambilan gambar telah
selesai, maka langkah berikutnya yaitu proses editing. Proses editing dilakukan
dengan menggunakan aplikasi yang dapat mendukung jalannya proses editing,
yaitu Sony Vegas Pro 11.
3. Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan
bahan
ajar
dilakukan
untuk
menyesuaikan
standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan materi apa yang sesuai dalam pengembangan
media vlogging (video blogging).
4. Validasi Produk Akhir
Validasi dilakukan untuk memperoleh gambaran kualitas media yang
dihasilkan. Validasi terhadap produk pun dipergunakan sebagai bahan acuan
dalam isi produk media yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, ada tiga ahli yang
akan memberikan validasi terkait produk yang dikembangkan yaitu, ahli materi
pelajaran bahasa Indonesia, ahli media, serta guru pelajaran bahasa Indonesia.
5. Revisi Validasi Ahli
Revisi dari validasi ahli dilakukan setelah kegiatan validasi produk media
selesai dilaksanakan. Validasi produk dilakukan oleh ahli pembelajaran bahasa,
ahli media pembelajaran,dan guru bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6. Uji Coba Produk
Kegiatan uji coba produk dilakukan setelah revisi validasi ahli terlaksana.
Setelah itu media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis vlogging (video
blogging) siap diuji cobakan. Uji coba lapangan melalui dua tahapan yaitu uji
coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.
Uji coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data kualitas video pembelajaran
yang dikembangkan. Data yang diperoleh tersebut dipergunakan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan produk yang dihasilkan melalui penelitian
ini. Dengan demikian, kualitas produk tersebut benar-benar telah tervalidasi
secara empiris.
7. Penyempurnaan Produk Akhir
Penyempurnaan produk akhir dilakukan setelah melakukan uji coba
kelompok kecil dan kelompok besar. Melalui kedua tahapan tersebut peneliti
akan menerima komentar/saran untuk perbaikan media vlogging (video
blogging). Alhasil, media pembelajaran vlogging (video blogging) yang
dikembangkan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2014:193) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. teknik
pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner, dan lembar pengamatan.
Berikut ini penjelasan teknik pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a) Wawancara
Nurgiyantoro (2010:96) menyatakan wawancara (interview) merupakan
suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden
(peserta didik, orang yang diwawancarai) dengan melakukan tanya jawab
sepihak. Pada tahap ini wawancara dilakukan dengan guru yang mengajar
bahasa Indonesia dan satu siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel
Pare Kediri mengenai metode dan penggunaan media pada pembelajaran
yang digunakan saat melaksanakan proses belajar mengajar.
b) Kuesioner
Nurgiyantoro (2010: 91) menyatakan kuesioner (questionnaire) atau
angket merupakan serangkaian (daftar) pertanyaan tertulis yang diajukan
kepada peserta didik (dalam penelitian: responden) mengenai masalahmasalah tertentu, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari peserta
didik (responden) tersebut. Pada tahap ini kuesioner (questionnaire) atau
angket akan diisi oleh siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri. Kuesioner berisi identitas diri siswa dan beberapa pertanyaan yang
diajukan kepada siswa terkait penggunaan media pembelajaran.
c) Lembar observasi
Widoyoko (2014:64) menyatakan observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang terlihat dalam suatu
gejala pada objek pengukuran. Pada tahap ini guru melakukan pengamatan
ketika peneliti melakukan uji coba media vlogging (video blogging) sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
media pembelajaran materi laporan perjalanan di kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri.
F. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2014:148) menyatakan instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena yang diamati dalam penelitian.
Selain itu, Sugiyono (2014:172) menyatakan instrumen dalam penelitian
dapat berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman
kuesioner. Pada tahap ini peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa
daftar pertanyaan dan kuesioner (angket) yang diadopsi dari Wetson dan Mc
Alpine dalam Kustandi (2013:148-149). Hasil dari instrumen penilaian ini
akan menjadi tolak ukur layak atau tidak media pembelajaran ini digunakan
sebagai media pembelajaran laporan pembelajaran kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berikut adalah instrumen penelitian yang
digunakan antara lain.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman
wawancara
yang dilakukan
pada
penelitian
ini
merupakan wawancara terstruktur. Dalam artian peneliti sudah
menyiapkan daftarpertanyaan yang akan diajukan. Berikut ini kisi-kisi
pedoman wawancara analisis kebutuhan guru dan siswa.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
No.
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Peran media pembelajaran.
Penggunaan media di dalam kelas.
Metode pembelajaran.
Kendala saat pembelajaran.
Jumlah
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Ketertarikan siswa terhadap penyampaian materi.
Kesulitan membuat media pembelajaran.
Pendapat tentang pengembangan media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran selain powerpoint.
Mengetahui vlogging (video blogging).
Pendapat tentang penggunaan media video dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video
blogging) di sekolah.
Kebutuhan untuk pengembangan media vlogging (video
blogging).
1
1
1
1
1
1
1
1
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pernyataan
Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia.
Hambatan dalam belajar bahasa Indonesia.
Pendapat tentang penggunaan media pembelajaran di
dalam kelas.
Media yang digunakan oleh guru.
Penyampaian materi pembelajaran berbasis audio visual.
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
Pendapat tentang penggunaan media video pada
pembelajaran bahasa Indonesia.
Mengetahui media vlogging (video blogging).
Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video
blogging) pada pembelajaran bahasa Indonesia.
Kendala mengembangkan media berbasis audiovisual.
Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video
blogging) di sekolah.
Pengembangan media vlogging (video blogging) untuk
kebutuhan pembelajaran di sekolah.
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Berdasarkan tabel di atas, peneliti memaparkan dua belas pertanyaan untuk
guru dan dua belas pertanyaan untuk siswa. Pedoman wawancara ini dilakukan
secara terstruktur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan (needs
assesment) di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) yang dibuat oleh peneliti berupa pernyataan. Pada
tahap ini validator dan siswa akan diberikan kuesioner (angket) untuk menilai
media pembelajaran laporan perjalanan berbasis vlogging (media blogging)
yang dibuat peneliti. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui kelayakan
produk yang dikembangkan. Berikut ini kisi-kisi instrumen validasi ahli
materi dosen dan guru, instrumen validasi ahli media, serta instrumen validasi
lapangan.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No
Pernyataan
1. Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Media pembelajaran.
3. Media (software) yang digunakan.
Pendapat tentang media pembelajaran bahasa
4.
Indonesia.
5. Fasilitas sekolah.
6. Kelemahan media pembelajaran.
Pendapat tentang penggunaan media laporan
7.
perjalanan.
8. Mudah dipahami media laporan perjalanan.
9. Mengetahui media vlogging (video blogging).
10. Pengunaan media video dalam pembelajaran.
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Dosen dan Guru
No
Pernyataan
1. Aspek Kompetensi Dasar/Indikator.
2. Isi Materi.
3. Bahasa dan Komunikasi.
Jumlah
2
4
3
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media Dosen
No
1.
2.
3.
4.
Pernyataan
Tema
Isi (Content) Vlogging (video blogging)
Tampilan Vlogging (video blogging)
Bahasa dan Ekspresi
Jumlah
2
2
4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Lapangan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Tema
Isi (Content) Vlogging (video blogging)
Tampilan Vlogging (video blogging)
Aspek Kompetensi Dasar/Indikator.
Isi Materi.
Bahasa dan Ekspresi
Jumlah
2
2
4
2
4
2
Berdasarkan tabel di atas, peneliti memaparkan kisi-kisi kuesioner
analisis kebutuhan siswa berupa soal pilihan ganda. Selain itu, terdapat
kisi-kisi validasi ahli materi dosen dan guru, validasi ahli media dosen,
dan validasi lapangan. Kuesioner berupa pernyataan yang terdiri dari
penilaian menggunakan skala 1-5.
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2014:207) menyatakan analisis data merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Data penelitian ini dapat dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif, dengan penjelasan sebagai berikut.
a) Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang didapatkan hasil wawancara
dengan guru dan siswa. Selain itu, peneliti mendapatkan saran/komentar
yang dikemukakan oleh validator materi, validator media, guru bahasa
Indonesia, dan siswa kelas VIII. Data yang dianalisis ini bertujuan untuk
mengetahui dan memperbaiki media vlogging (video blogging) yang
digunakan dalam pembelajaran laporan perjalanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b) Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapatkan dari analisis data di lapangan yang berupa skor
atau skala peniliaian. Skala penilaian tersebut dikembangkan menjadi (5)
sangat baik, (4) baik, (3) cukup baik, (2) kurang baik, dan (1) sangat kurang
baik. Skor yang sudah didapatkan kemudian dikonversikan menjadi data
kualitatif skala lima menurut Sukarjo (2008:101), sebagai berikut.
Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima
Interval
X > Xi + 1,80 SBi
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata Ideal:
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan Baku ideal (SBi):
X: Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini
ditetapkan dengan konversi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Diketahui:
Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal (Xi) :
Simpangan baku ideal (SBi) :
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik
=
̅i + 1,80SBi
= X > 3 + (1,80 . 0.67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4.21
Kategori baik
= ̅̅̅
̅̅̅
=
=
=
Kategori cukup baik
= ̅̅̅
=
=
̅̅̅
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
=
Kategori kurang baik
= ̅̅̅
=
=
=
Kategori sangat kurang baik
= ̅̅̅
̅̅̅
=
=
=
=
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima. Kriteria skor skala lima dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 3.8 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008:101)
Interval
4,22 – 5,00
3,41 – 4,21
2,61 – 3,40
1,80 – 2,60
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian dan pengumpulan data bertujuan untuk mengukur kebutuhan
terhadap penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia
siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri, khususnya materi
laporan perjalanan dengan cara melakukan wawancara kepada guru. Analisis
kebutuhan dilakukan peneliti pada tanggal 25 - 28 Juli 2017. Data analisis
kebutuhan diperoleh dari hasil pengisian kuesioner 60 siswa kelas VIII dan
wawancara dengan Ibu YF selaku pengajar bahasa Indonesia SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berikut ini peneliti memaparkan hasil analisis
kebutuhan yang meliputi hasil wawancara dan hasil analisis kuesioner.
2. Hasil Analisis Kebutuhan
a. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran dan
penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hasil
wawancara dengan Ibu YF selaku pengajar Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pada tanggal 25 Juli 2016, sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1) Peran Media Pembelajaran
Peran media pembelajaran sangat penting sekali karena tanpa media
pembelajaran materi akan susah diterima siswa. Penggunaan media pembelajaran
juga dapat menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran. Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa peran media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
sangat diperlukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa sehingga mendorong siswa agar mencapai tujuan pembelajaran
yang dikehendaki.
2) Media (software) yang Dominan
Media software yang dominan digunakan saat mengajar bahasa Indonesia
di dalam kelas adalah media powerpoint dan video rekaman berita. Pernyataan
tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri selalu menggunakan media pembelajaran yang terkait dengan
materi pembelajaran sehingga tujuan proses pembelajaran lebih mudah dicapai.
3) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
bermacam-macam ada metode ceramah, dan metode inkuiri (menemukan sendiri).
Teknik yang digunakan adalah tanya-jawab, kerja kelompok, dan penugasan
proyek. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa metode yang digunakan guru
bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri beraneka ragam.
Tujuannya agar pembelajaran bahasa Indonesia tidak menggunakan metode dan
teknik yang sama pada setiap materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4) Cara Mengatasi Kendala
Pada saat mengajar beberapa kendala yang ditemui, salah satunya kesulitan
menemukan media apa yang cocok untuk siswa agar lebih memahami materi.
Cara mengatasinya adalah menggunakan media lain seperti gambar dan buku
pelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri mengalami kesulitan menemukan media
yang sesuai dengan materi pelajaran. Namun, ada berbagai cara yang dilakukan
guru untuk mengatasinya yaitu menggunakan media gambar dan buku pelajaran
sebagai media pengganti sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan
baik.
5) Media Dalam Pembelajaran
Media dalam pembelajaran yang digunakan adalah powerpoint dilengkapi
dengan LCD. Dengan menggunakan media pembelajaran akan membuat siswa
lebih antusias daripada menggunakan metode ceramah dan menggunakan buku
saja. Perhatian siswa juga terpusat dan antusias saat menggunakan media
pembelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri menggunakan media pembelajaran
untuk menarik perhatian siswa. Sehingga, siswa lebih antusias dan tertarik saat
mengikuti proses pembelajaran.
6) Kesulitan Media Pembelajaran Inovatif
Kesulitan media pembelajaran inovatif yaitu keterbatasan kemampuan dalam
menguasai teknologi. Pada tahap ini guru mengalami kesulitan membuat media
pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut dipengaruhi keterbatasan pemanfaatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
teknologi yang ada. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa
Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak keberatan jika harus
mempelajari yang baru terlebih untuk penguasaan teknologi supaya dapat
membuat atau memproduksi media pembelajaran yang inovatif.
7) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer penting untuk
dikembangkan, supaya para siswa tidak bosan saat belajar bahasa Indonesia dan
mereka lebih antusias untuk menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Selain itu, sarana di kelas juga sudah mendukung dengan adanya LCD
di setiap kelas. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pengembangan media pembelajaran
berbasis komputer diperlukan.
8) Penggunaan Media Berbasis Teknologi
Penggunaan media berbasis teknologi sebagai media pengajaran selain
powerpoint tidak ada. Di dalam kelas biasanya saat mengajar materi berita
menampilkan video rekaman berita untuk disimak oleh siswa. Guru juga
menggunakan video tentang pementaasan drama yang di unduh di internet ketika
mengajar materi mengomentari pementasan drama. Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri dominan menggunakan media video sebagai media pengajaran. Guru
hanya memberikan video pembelajaran terkait materi yang dipelajari karena
sejauh ini siswa sudah tertarik dengan media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
9) Penggunaan Media Vlogging (Video Blogging)
Penggunaan media Vlogging (Video Blogging) baru pertama kali digunakan
untuk kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa guru bahasa
Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri belum pernah
menggunakan media vlogging (video blogging) untuk kegiatan pembelajaran. Hal
ini merupakan kesempatan baik untuk pengembangan media pembelajaran yang
inovatif. Alasannya media ini dapat menjadi pembaruan media pembelajaran
bahasa Indonesia.
10) Pendapat Mengenai Vlogging (Video Blogging)
Pendapat mengenai vlogging (video blogging) yaitu sejenis video tentang
perjalanan seseorang ke suatu tempat yang didokumentasikan kemudian diunggah
ke sosial media. Namun guru belum pernah membuat sendiri vlogging (video
blogging) untuk media pembelajaran di kelas. Guru yakin apabila vlogging (video
blogging) digunakan sebgai media pasti sangat menarik karena istilah vlog
dikalangan siswa juga sangat terkenal. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri belum pernah
membuat vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran. Namun, istilah
vlog sudah terkenal dikalangan siswa. Oleh sebab itu, ibu YF yakin apabila
vlogging digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dapat membantu
siswa untuk memahami pelajaran.
11) Penggunaan Media Vlogging (Video Blogging) di Sekolah
Media vlogging (video blogging) bisa digunakan di sekolah karena sarana
prasarana di sekolah sudah mendukung. Di setiap kelas sudah ada LCD dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ada ruangan multimedia di sekolah. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dapat
menggunakan media vlogging (video blogging) untuk menunjang proses
pembelajaran laporan perjalanan karena sarana prasarana yang ada di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sudah mendukung.
b. Kuesioner
Kuesioner analisis kebutuhan siswa terdiri dari sepuluh pertanyaan.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keadaan pembelajaran bahasa
Indonesia kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri dan membantu
proses pembuatan media pembelajaran dalam bentuk vlogging (video blogging).
Hasil kuesioner yang diisi oleh 60 siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri dapat dilihat dari uraian berikut.
1) Pendapat tentang pembelajaran bahasa Indonesia
No.
1.
Butir Pertanyaan
Apakah pendapat Anda tentang
pembelajaran bahasa Indonesia?
a. Menyenangkan
b. Berkesan
c. Membosankan
d. Biasa saja
e. Lainnya....
Responden
46
6
2
6
0
Persentase
76,67%
10%
3,33%
10%
0%
Pada aspek pendapat siswa tentang pembelajaran bahasa Indonesia, diperoleh
data bahwa yang dominan adalah pembelajaran yang menyenangkan. Hasil
kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 46 responden dengan persentase 76,67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memilih menyenangkan, 6 responden dengan persentase 10 % memilih berkesan,
2 responden dengan persentase 3,33%, dan 6 responen dengan persentase 10%
memilih biasa saja. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar siswa
kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri beranggapan
pembelajaran bahasa Indonesia menyenangkan karena guru sering menggunakan
media pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini
dapat dilihat dari responden dan persentase di atas.
2) Penggunaan media pembelajaran
No.
2.
Butir Pertanyaan
Apakah guru Anda menggunkan
media pembelajaran?
a.
b.
Ya
Tidak
Responden
56
4
Persentase
93,33%
6,67%
Pada aspek penggunaan media pembelajaran, diperoleh data bahwa guru
dominan menggunakan media pembelajaran. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa
sebanyak 56 responden dengan persentase 93,33% memilih ya, dan 4 responden
dengan persentase 6,67 % memilih tidak. Pernyataan tersebut menyebutkan
bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
berpendapat sebagian besar guru bahasa Indonesia menggunakan media
pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat menggunakan berbagai macam
media pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran. Alhasil,
penggunaan media di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak monoton.
Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3) Media (software) yang digunakan
No.
Butir Pertanyaan
3.
Jika ya, media (software) apa yang
sering digunakan oleh guru?
a.
b.
c.
d.
e.
Microsoft Powerpoint
Microsoft Word
Vlogging(Video Blogging)
Gambar
Lainnya...
Responden
51
3
0
0
6
Persentase
85%
5%
0%
0%
10%
Pada aspek media (software) yang digunakan, diperoleh data bahwa guru
dominan menggunakan microsoft powerpoint. Hasil kuesioner dinyatakan
bahwa sebanyak 51 responden dengan persentase 85% memilih powerpoint, 3
responden dengan persentase 5% memilih microsoft word, dan 6 responden
dengan persentase 10% memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan
bahwa siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar
beranggapan media (software) yang sering digunakan pada pembelajaran
bahasa Indonesia adalah microsoft powerpoint. Penggunaan microsoft
powerpoint sering digunakan dikarenakan software ini sudah difasilitasi di
masing-masing komputer atau laptop. Selain itu, penggunaannya mudah dan
tidak memerlukan waktu yang lama. Pembuatan media pembelajaran berbasis
powerpoint juga memerlukan kreativitas guru agar dapat menarik perhatian
siswa. Tidak hanya menggunakan microsoft powerpoint terkadang guru juga
menggunakan microsoft word sebagai media pembelajaran siswa dan media
lainnya yang dapat meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Hal ini dapat
dilihat dari responden dan persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4) Pendapat tentang media pembelajaran bahasa Indonesia
No.
Butir Pertanyaan
4.
Bagaimana
pendapat
Anda
tentang media pembelajaran
bahasa Indonesia?
a.
b.
c.
d.
e.
Menarik
Monoton
Tidak menarik
Inovatif
Lainnya...
Responden
50
1
2
5
2
Persentase
85%
1,67%
3,3%
8,33%
3,3%
Pada aspek pendapat tentang media pembelajaran bahasa Indonesia,
diperoleh data bahwa siswa memilih opsi menarik apabila pembelajaran bahasa
Indonesia menggunakan media pembelajaran. Hasil kuesioner dinyatakan
bahwa sebanyak 50 responden dengan persentase 85% memilih menarik, 1
responden dengan persentase 1,67% memilih tidak menarik, 5 responden
dengan persentase 8,33% memilih inovatif, dan 2 responden dengan persentase
3,33% memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar menyatakan media
pembelajaran bahasa Indonesia menarik. Menarik karena saat mengajar bahasa
Indonesia guru tidak hanya menampilkan teks yang merupakan materi
pembelajaran tetapu memberikan contoh berupa audio maupun video. Alhasil,
siswa lebih tertarik fdalam mempelajari dan memahami materi yang diberikan
oleh guru. Selain itu, ada siswa yang beranggapan media pembelajaran yang
ditampilkan monoton dan tidak menarik. Namun, ada juga media pembelajaran
yang inovatif. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5) Fasilitas Sekolah
No.
Butir Pertanyaan
5.
Menurut Anda, apakah fasilitas
di sekolah sudah memadai untuk
menggunakan komputer/laptop
sebagai media pembelajaran?
a.
b.
Ya
Tidak
Responden
50
10
Persentase
83,33%
16,67%
Pada aspek fasilitas sekolah, diperoleh data penggunaan komputer sebagai
media pembelajaran dominan ya. Hasil kuesioiner dinyatakan bahwa sebanyak
50 responden dengan persentase 83,33% memilih ya, 10 responden dengan
persentase 16,67% memilih tidak. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri berpendapat sarana yang
ada di sekolah sudah layak, sehingga guru bahasa Indonesia dapat
menggunakan media pembelajaran. Namun, ada juga siswa yang berpendapat
bahwa sarana di sekolah kurang mendukung karena di setiap kelas belum ada
speaker. Fasilitas yang digunakan oleh guru dan siswa salah satunya adalah
laboratorium komputer dan ruang multimedia yang dilengkapi satu set speaker,
viewer, dan proyektor. Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di
atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
6) Kelemahan Media Pembelajaran
No.
Butir Pertanyaan
6.
Menurut Anda, apakah kelemahan media
pembelajaran?
a.
b.
c.
d.
e.
Memakan waktu pembuatan
Komunikasi satu arah
Membutuhkan kreativitas
Informasinya panjang
Lainnya..
Responden
24
12
10
10
4
Persentase
40%
20%
16,67%
16,67%
6,67%
Pada aspek kelemahan memakai media pembelajaran, diperoleh data
bahwa siswa dominan berpendapat memakan waktu pembuatan. Hasil
kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 24 responden dengan persentase 40%
memilih memakan waktu pembuatan, 12 responden dengan persentase 20%
memilih komunikasi satu arah, 10 responden dengan persentase 16,67%
memilih membutuhkan kreativitas, 10 responden dengan persentase 16,67%
memilih informasi panjang, dan 4 responden dengan persentase 6,67%
memilih lainnya. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa siswa di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar beranggapan untuk
membuat media pembelajaran memakan waktu yang lama. Khususnya, untuk
pembuatan media seperti video. Hal ini dapat dilihat dari responden dan
persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
7) Pendapat tentang penggunaan media vlogging (video blogging)
No.
Butir Pertanyaan
7.
Bagaimana menurut Anda tentang kegiatan
pembelajaran laporan perjalanan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia?
a.
b.
c.
d.
e.
Sangat Mudah
Mudah
Sangat sulit
Sulit
Lainnya...
Responden
4
45
1
10
Persentase
6,67%
75%
1,67%
16,67%
Pada aspek kegiatan pembelajaran laporan perjalanan bahasa Indonesia,
diperoleh data bahwa siswa dominan berpendapat mudah. Hasil kuesioner
dinyatakan bahwa sebanyak 4 responden dengan persentase 6,67% memilih
sangat mudah, 45 responden dengan persentase 75% memilih mudah, 1 responden
dengan persentase 1,67% memilih sangat sulit, dan 10 responden dengan
persentase 16,67% memilih sangat sulit. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri sebagian besar beranggapan
kegiatan pembelajaran laporan perjalanan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
mudah. Mudah dalam arti saat mempelajari laporan perjalanan guru akan
memberikan penjelasan dengan gambar atau video. Hal ini akan mempermudah
tingkat pemahaman siswa. Dengan mempelajari laporan perjalanan dapat
menambah wawasan siswa mengenai tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
Selain itu, sebagian siswa berpendapat kesulitan dan mempunyai alasan lain saat
pembelajaran laporan perjalanan. Hal ini dapat dilihat dari responden dan
persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
8) Mudah dipahami media pembelajaran laporan perjalanan
No.
Butir Pertanyaan
8.
Menurut Anda, jika pembelajaran
laporan perjalanan menggunakan
media apakah lebih mudah
dipahami?
a.
b.
Ya
Tidak
Responden
53
7
Persentase
88,33%
11,67%
Pada aspek pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media akan
mudah dipahami, diperoleh data siswa dominan menjawab ya. Hasil kuesioner
dinyatakan bahwa sebanyak 53 responden dengan persentase 88,33% memilih ya,
7 responden dengan persentase 11,67% memilih tidak. Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri menyatakan setuju dengan penggunaan media pada laporan perjalanan
karena dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, pembelajaran laporan perjalanan
akan lebih mudah dipahami jika menggunakan media pembelajaran yang
dilengkapi dengan teks, gambar, audio, dan video. Dalam mempelajari laporan
perjalanan hal yang harus diperhatikan adalah isi dari laporan perjalanan tersebut.
Alhasil, penggunaan media lebih tepat dari pada menggunakan metode ceramah.
Hal ini dapat dilihat dari responden dan persentase di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
9) Penggunaan vlogging (video blogging) pada laporan perjalanan
No.
Butir Pertanyaan
9.
Jika ya, apakah Anda setuju jika
pembelajaran laporan perjalanan
menggunakan media vlogging
(video blogging)?
a.
b.
Ya
Tidak
Responden
53
7
Persentase
88,33%
11,67%
Pada penggunaan vlogging (video blogging) sebagai media pembelajaran
pada laporan perjalanan, diperoleh data siswa dominan menjawab ya. Hasil
kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 53 responden dengan persentase 11,67%
memilih ya, 7 responden dengan persentase 11,67% memilih tidak. Pernyataan
tersebut menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri setuju dengan penggunaan vlogging (video blogging) sebagai
media pembelajaran laporan perjalanan karena media pembelajaran ini lebih
menarik dan inovatif. Alhasil, siswa tertarik menyaksikan vlogging (video
blogging) karena desain dan informasi yang ditampilkan dapat menambah
wawasan siswa mengenai tempat wisata.
10) Pendapat tentang vlogging (video blogging)
No.
Butir Pertanyaan
10.
Apakah yang Anda pikirkan mengenai
media vlogging (video blogging) yang
akan digunakan pada pembelajaran
laporan perjalanan?
a.
b.
c.
d.
e.
Menyenangkan
Inovatif
Menarik
Kreatif
Lainnnya..
Responden
10
9
35
6
0
Persentase
16,67%
15%
58,33%
10%
0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada aspek mengenai vlogging (video blogging) yang akan digunakan pada
pembelajaran laporan perjalanan, diperoleh data bahwa siswa dominan memilih
menarik. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 10 responden dengan
persentase 16,67% memilih menyenangkan, 9 responden dengan persentase 15%
memilih inovatif, 35 responden dengan persentase 58,33% memilih menarik, dan
6 responden dengan persentase 10% memilih kreatif. Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa sebagian besar siswa di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri berpendapat vlogging (video blogging) merupakan media pembelajaran
bahasa Indonesia yang menarik. Alhasil, media pembelajaran vlogging (video
blogging) dapat menarik perhatian siswa saat mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu, dapat menambah wawasan mengenai tempat wisata. Sebagian besar
siswa setuju dengan penggunaan vlogging (video blogging) sebagai media
pembelajaran laporan perjalanan karena media pembelajaran ini lebih menarik dan
inovatif. Alhasil, siswa tertarik menyaksikan vlogging (video blogging) karena
desain dan informasi yang ditampilkan dapat menambah wawasan siswa
mengenai tempat wisata. Selain itu, vlogging (video blogging) bersifat
menyenangkan, inovatif, dan kreatif. Hal ini dapat dilihat dari responden dan
persentase di atas.
3. Perencanaan Produk Awal
Perencanaan produk media vlogging (video blogging) diawali dengan
membuat storyboard. Storyboard vlog tersebut merupakan inspirasi dari
kumpulan vlogging yang dibuat oleh para youtuber dan diunggah pada situs
Youtube. Penyusunan storyboard ini disesuaikan dengan data analisis kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Storyboard digunakan sebagai pedoman dalam proses pengembangan produk
dan proses pengambilan gambar (Syuting).
Proses
pengambilan
gambar
tersebut
dilakukan
bertahap
dengan
memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah proses pengambilan gambar. Setelah pengambilan gambar telah
selesai, maka langkah berikutnya yaitu proses editing. Proses editing dilakukan
dengan menggunakan aplikasi yang dapat mendukung jalannya proses editing,
yaitu Sony Vegas Pro 11.
a. Storyboard
Storyboard merupakan pedoman atau kerangka awal untuk membuat
media pembelajaran vlogging (video blogging). Storyboard ini berupa rancangan
deskripsi pada setiap scene yang ditampilkan dalam media vlogging (video
blogging).
b. Proses Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging)
Media yang dikembangkan peneliti ini dikemas dengan menggunakan
aplikasi Sony Vegas Pro 11 untuk menghasilkan media vlogging (video blogging)
yang menarik. Media vlogging (video blogging) merupakan media berbasis audiovisual yang memiliki durasi singkat, yaitu kurang lebih 10 menit. Pengembangan
media ini disusun berdasarkan hasil pengambilan gambar dengan memerhatikan
urutan adegan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
Langkah-langkah dalam proses pembuatan media vlogging (video
blogging sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1) Pra Produksi
Menyusun storyboard vlogging (video blogging) dan menentukan jadwal
pengambilan gambar. Storyboard dibuat berdasarkan ide dan pengalaman peneliti
pribadi dan dikembangkan dalam bentuk monolog. Setelah penyusunan
storyboard vlogging (video blogging) selesai, peneliti menentukan jadwal
pengambilan gambar (Syuting).
2) Produksi
Pengambilan
gambar
yang
dilakukan
secara
bertahap
dengan
memperhitungkan jarak, waktu, dan tempat. Perhitungan jarak, waktu, dan tempat
sangat diperlukan untuk meminimalisir adanya adegan atau scene yang
terlewatkan dan mempermudah sudut pengambilan kamera (Angle Camera). Pada
proses ini, peneliti juga berperan sebagai yang mempunyai tugas membuat
storyboard sebagai pegangan pada proses pengambilan gambar.
3) Pasca Produksi
Setelah pengambilan gambar (syuting) selesai dilakukan, langkah selanjutnya
proses editing. Proses editing vlogging (video blogging) menggunakan aplikasi
Sony Vegas Pro 11.Langkah-langkah editing dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, buka aplikasi Sony Vegas Pro 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4.1 Tampilan Beranda Sony Vegas Pro 11.
Setelah aplikasi terbuka, klik tab file lalu pilih import, kemudian pilih media.
Gambar 4.2 Tab file, klik open, dan klik media.
Selanjutnya, akan muncul tampilan beranda kumpulan video, pilih video yang
akan di import kemudian klik open.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.3 Beranda kumpulan video yang diinginkan.
Video yang dipilih akan masuk kedalam worksheet, selanjutnya, drag video
tersebut kedalam timeline.
Gambar 4.4 Drag video yang dipilih ke timeline.
Setelah drag video kedalam timeline, langkah selanjutnya menggabungkan
beberapa video dengan cara meng-cut scene yang tidak diinginkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.5 Proses cut video
Proses di atas diterapkan juga ketika menambah teks, audio, dan ilustrasi
musik untuk menambah segi artistik vlogging (video blogging). Proses akhir dari
pasca produksi adalah proses rendering yang berfungsi untuk menggabungkan
semua proses editing vlogging (video blogging) menjadi sebuah format media.
Format media merupakan hasil akhir dari proses rendering. Ada berbagai format
media yang dapat digunakan dalam pembuatan film, yaitu HDV, DVD, Blu-ray,
AVCHD, WMV, AVI, MPEG, dan FLV. Pada proses ini, peneliti memilih format
6.4 Mbps HD 720-24p video dengan mempertimbangkan waktu, hasil video, dan
kelayakan kriteria video. Berikut langkah rendering media vlogging (video
blogging).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.6 Cara rendering vlogging (video blogging)
Langkah pertama untuk merendering hasil video yang sudah selesai diedit adalah
klik file, kemudian klik render as.
Gambar 4.7 Urutan cara merendering video
Selanjutnya, akan muncul tampilan seperti gambar di atas. Pertama, ketik
nama atau judul untuk video. Kedua, pilih ukuran format video yang diinginkan.
Ketiga, klik render dan tunggu hingga proses rendering selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
c. Produk Awal
Produk awal adalah produk yang pertama kali dikembangkan oleh peneliti
dan belum melewati proses validasi para ahli. Berikut ini tampilan produk
awal vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” yang dikembangkan oleh
peneliti.
Gambar 4.8
Tampilan awal bagian depan vlogging (video blogging)
Gambar 4.9
Tampilan awal scene Situs Warungboto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 4.10
Tampilan awal scene Soto Bathok Mbah Katro
Gambar 4.11
Tampilan awal scene Artjog#10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.12
Tampilan awal bagian akhir vlogging (video blogging)
4. Pengembangan Bahan Ajar
Media vlogging (video blogging) merupakan media untuk pembelajaran
bahasa Indonesia. Materi pokok dengan menggunakan media tersebut adalah
menanggapi laporan perjalanan. Materi tersebut sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang ada dalam silabus kurikulum KTSP SMP Kelas VIII.
Berikut ini merupakan tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar kurikulum
KTSP SMP Kelas VIII.
Tabel 4.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
1. Memahami wacana lisan berbentuk
laporan.
Kompetensi Dasar
1.2 Menanggapi laporan.
Berdasarkan tabel di atas, materi ajar dapat diimplementasikan ke dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Adapun penjabaran komponen-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
komponen untuk desain produk awal media vlogging (video blogging), sebagai
berikut.
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perangkat
rencana pembelajaran yang menggambarkan proses kegiatan pembelajaran dan
digunakan guru untuk mencapai kompetensi dasar (KD) dan indikator yang
telah disusun. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai
pedoman dan pendukung guru dalam mengajar di dalam kelas sehingga proses
pembelajaran lebih terstruktur dan sesuai prosedur yang telah dirancang dalam
RPP. Komponen yang terdapat dalam RPP, meliputi (a) identitas nama
sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu, (b)
standar kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) indikator, (e) tujuan
pembelajaran, (f) materi pembelajaran, (g) model dan metode pembelajaran,
(h) kegiatan pembelajaran. (i) sumber dan media pembelajaran, dan (j)
penilaian.
b. Mengumpulkan Materi
Pengumpulan materi dilakukan untuk menentukan bahan ajar yang sesuai
dengan produk yang dikembangkan. Pada tahap ini peneliti memilih materi
laporan perjalanan sebagai bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa.
Alasan pemilihan materi laporan perjalanan karena materi laporan perjalanan
mempelajari cara menanggapi laporan perjalanan. Pengumpulan materi
mengenai laporan perjalanan terdiri dari pengertian laporan, fungsi laporan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
jenis-jenis laporan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan
perjalanan, dan cara menanggapi laporan perjalanan.
5. Validasi Produk
Validasi produk dari para ahli sangat penting, terutama untuk menilai
kelayakan dan kualitas media pembelajaran yang sudah dikembangkan. Instrumen
penilaian berupa angket validasi yang ditujukan kepada para ahli. Dalam
penelitian ini, ada tiga ahli yang memvalidasi kelayakan kualitas media
pembelajaran yang sudah dikembangkan yaitu ahli materi, ahli media, dan guru
pelajaran bahasa Indonesia. Pada tahap ini, setiap ahli memberikan penilaian dari
skala 1-5. Tujuannya untuk mengetahui layak atau tidaknya kualitas media
pembelajaran vlogging (video blogging) yang akan di uji cobakan ke siswa kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
a. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Materi
Ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia yang menjadi validator adalah
Ibu YS. Penilaian validasi dilakukan pada tanggal 26 Juni 2017. Materi media
pembelajaran vlogging (video blogging) adalah materi menanggapi laporan
perjalanan. Materi menanggapi laporan perjalanan sudah tercantum dalam silabus
yang mengacu pada kurikulum KTSP SMP. Maka dari itu, materi menanggapi
laporan
perjalanan
diimplementasikan
ke
dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Validator menilai materi yang ada dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhitungkan layak atau tidaknya
RPP tersebut digunakan sebagai pedoman pelaksanaan uji coba produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Materi pelajaran laporan perjalanan dan RPP mendapatkan skor 4,0 dengan
kategori “baik” untuk kelayakan materi pembelajaran laporan pejalanan.
Komentar dan saran dari ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia yaitu,
informasi yang disajikan dalam vlogging (video blogging) masih kurang
mendalam. Alhasil, ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia menyimpulkan
materi pembelajaran laporan perjalanan layak untuk digunakan/uji coba lapangan
dengan revisi sesuai saran. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli materi.
Tabel 4.2 Analisis Data Hasil Validasi Materi
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Skor
5
4
3
2
1
Total
Frekuensi
0
4
4
0
0
8
Persentase (%)
0%%
43%
57%
0%
0%
100%
Dari tabel analisis data validasi ahli materi, dinyatakan 16 item dengan
persentase 43% memilih baik, 12 item dengan persentase 57% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan item sangat baik, kurang baik, dan tidak baik.
Berikut diagram batang analisis data validasi oleh ahli materi.
Diagram Hasil Validasi Ahli Materi
57%
43%
0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
0%
0%
Kurang
Sangat Kurang
Gambar 4.13 Diagram Hasil Validasi Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Ahli Media
Validasi ahli media dilakukan untuk menguji kelayakan media yang akan
dimuat di media pembelajaran vlogging (video blogging). Validasi dilakukan pada
6 Juni 2017 oleh Bapak W selaku dosen ahli media pembelajaran bahasa
Indonesia di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penilaian ahli media dilihat
dari empat indikator meliputi, tema, isi (content) vlogging (video blogging),
tampilan vlogging (video blogging), bahasa dan ekspresi. Keempat indikator
tersebut terdiri dari 1) kesesuaian tema dengan materi, 2) kemenarikan judul
vlogging (video blogging), 3) keruntutan cerita vlogging (video blogging), 4)
menyajikan informasi dan tidak membingungkan penonton, 5) kualitas gambar, 6)
kualitas audio (suara, musik), 7) desain vlogging (video blogging), 8) daya tarik
media pembelajaran, 9) bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi, dan
10) gerak dan mimik wajah.
Media pembelajaran vlogging (video blogging) mendapat skor 3,9 dengan
kategori “baik” untuk kelayakan media pembelajaran laporan pejalanan.
Komentar dan saran dari ahli media pembelajaran bahasa Indonesia yaitu,
perbaikan tampilan awal vlogging (video blogging), dan tempo suara. Alhasil, ahli
media pembelajaran bahasa Indonesia menyimpulkan media pembelajaran
vlogging (video blogging) layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi
sesuai saran. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.3 Analisis Data Hasil Validasi Media
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
1
13%
4
7
72%
3
2
15%
2
0
0%
1
0
0%
Total
10
100%
Dari tabel analisis data validasi ahli media, dinyatakan 1 item dengan
persentase 13% memilih sangat baik, 7 item dengan persentase 72% memilih
baik, 2 item dengan persentase 15%memilih cukup, serta tidak ada yang
menyatakan item kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang analisis
data validasi oleh ahli media.
Diagram Hasil Validasi Ahli Media
72%
15%
13%
Sangat Baik
Baik
Cukup
0%
0%
Kurang
Sangat Kurang
Gambar 4.14 Diagram Hasil Validasi Ahli Media
c. Deskripsi dan Analisis Data Validasi Guru Bahasa Indonesia
Produk media pembelajaran vlogging (video blogging) dinilai oleh Ibu YF.
Beliau mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri dan memahami pembelajaran yang baik untuk siswa
kelas VIII. Oleh karena itu, baik validasi media maupun materi perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
oleh guru bahasa Indonesia kelas VIII. Penilaian dari guru bahasa Indonesia
menjadi tolak ukur kecocokan dan kesesuaian penggunaan media terhadap siswa
kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Produk divalidasi oleh guru bahasa Indonesia pada tanggal 26 Juli 2017.
Aspek yang dinilai dari media adalah (1) tema, (2) isi (content) vlogging (video
blogging), (3) tampilan vlogging (video blogging), dan (4) bahasa dan ekspresi.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas media memperoleh skor 4,11 dengan kategori
“baik”. Media vlogging (video blogging) dinyatakan layak untuk digunakan atau
diujicobakan dengan revisi sesuai saran. Kualitas media pembelajaran yang telah
diperoleh dari guru Bahasa Indonesia, kemudian direkapitulasi ke dalam tabel dan
diagram batang. Proses tersebut memudahkan untuk mengetahui hasil secara
keseluruhan penilaian dari ahli media. Adapun deskripsi data validasi sebagai
berikut
Tabel 4.4
Hasil Validasi oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kategori
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
6
81%
Baik
4
1
11%
Kurang
3
1
8%
Tidak Baik
2
0
0%
Sangat Tidak Baik
1
0
0%
8
100%
Total
Dari tabel analisis data validasi guru mata pelajaran bahasa Indonesia,
dinyatakan 6 item dengan persentase 81% memilih sangat baik, 1 item dengan
persentase 11% memilih baik, 1 item dengan persentase 8% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan item kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang analisis data validasi oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Diagram Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
81%
11%
Sangat Baik
Baik
8%
Cukup
0%
0%
Kurang Baik Sangat Kurang
Gambar 4.15
Diagram Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
d. Revisi Validasi Ahli
1) Revisi Validasi Ahli Materi
Revisi materi dilakukan berdasarkan saran dan komentar ahli materi
pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu substansi materi dalam media vlogging
(video blogging) kurang mendalam. Berikut ini pemaparan kekeliruan materi
dalam media vlogging (video blogging).
Tabel 4.5 Kekeliruan dan Pembenaran Materi
Kekeliruan
Pembenaran
Substansi materi “Jelajah Jogja” dalam video Informasi dalam vlogging khususnya video
blogging kurang mendalam terkesan masih satu yang memuat tentang Situs Warungboto
memuat informasi permukaan, misal video sudah ditambahkan informasi mengenai
satu tentang kolam pemandian masih banyak sejarah singkat situs sampai masa
yang bisa diceritakan, video dua terkait soto pemugaran
situs
tersebut. Informasi
bathok: mengapa dikenal dengan nama itu, mengenai soto bathok dan mengapa
dsb.
menggunakan bathok sebagai wadah juga
sudah dipaparkan.
Indikator nomor dua dalam RPP belum Pada pembelajaran inti sudah ditambahkan
tergambarkan
dalam
langkah-langkah kegiatan yang sesuai dengan indikator
pembelajaran inti.
nomor dua.
Video tiga masih bisa dikembangkan lagi Video tiga mengenai Artjog sudah
karena materi yang dipaparkan belum ditambahkan informasi mengenai karya
bermakna secara substansi.
lukisan beserta nama seniman tersebut
sehingga informasi yang disajikan lebih
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.16
Tampilan scene Situs Warung Boto setelah direvisi
Gambar 4.17
Tampilan scene Soto Bathok Mbah Katro setelah direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.18
Tampilan scene Artjog#10 setelah direvisi
2) Revisi Validasi Ahli Media
Revisi media dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ahli media
pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu memperbaiki tampilan awal vlogging
(video blogging), dan tempo suara. Berikut ini pemaparan kekeliruan media
vlogging (video blogging)
Tabel 4.6 Revisi Media Vlogging (Video Blogging)
Kekeliruan
Pembenaran
Perlu diperbaiki pada bagian awal yang Bagian awal sudah dibuat lebih pelan dan
terlihat sangat cepat dan polos.
menarik supaya penonton bisa menonton vlog
dengan lebih jelas.
Suara perlu dijaga kejelasan dari awal
sampai akhir, tempo suara sudah cukup
jelas, pada bagian tertentu tempo suara
dibuat pelan supaya penonton lebih
memahami informasi yang disajikan.
Suara yang tidak jelas diperbaiki dengan cara
menaikan volume secara maksimal agar
terdengar lebih jelas. Tempo suara yang cepat
dibuat lebih lambat agar terdengar lebih jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.19
Tampilan scene bagian depan setelah direvisi
3) Revisi Validasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Revisi mata pelajaran bahasa Indonesia dilakukan berdasarkan saran dan
komentar dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Namun, dalam penilaian ini guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri tidak
memberikan revisi, sehingga produk yang dikembangkan termasuk dalam
kategori layak digunakan tanpa revisi.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Menurut validator yakni ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia dan media
pembelajaran di Universitas Sanata Dharma serta guru bahasa Indonesia di SMP
Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri kegiatan uji coba dilakukan siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
mencoba menggunakan produk media vlogging (video blogging) yang dibuat
peneliti. Berikut ini peneliti memaparkan hasil uji coba produk akhir yang
dilakukan di kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
a. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba pertama dilakukan oleh 15 orang siswa kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hasil penilaian uji coba kelompok kecil dilakukan
analisis data oleh peneliti melalui tiap butir indikator pertanyaan. Berikut ini
akan dijabarkan analisis data tiap butir indikator pertanyaan, yakni:
1) Analisis Data Penilaian Indikator 1
Indikator pertama yakni "kejelasan indikator", berikut ini tabel hasil
penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.7
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
7
46,67%
4
8
53,33%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden
dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase
53,33% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator l.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.20
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1
2) Analisis Data Penilaian Indikator 2
Indikator kedua yakni "kemudahan memahami indikator", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.8
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
4
26,67%
Baik
4
11
73,33%
Cukup
3
0
0%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 4 responden
dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, responden 11 dengan persentase
73,33% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.21
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2
3) Analisis Data Penilaian Indikator 3
Indikator ketiga yakni "ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.9
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
5
33,33%
4
10
66,67%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 10 responden dengan persentase
66,67% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.22
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3
4) Analisis Data Penilaian Indikator 4
Indikator keempat yakni "kesesuaian materi dengan kegiatan
pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.10
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
7
46,67%
4
6
40,00%
3
2
13,33%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden
dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase
40% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.23
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4
5) Analisis Data Penilaian Indikator 5
Indikator kelima yakni "acuan (referensi) yang digunakan", berikut
ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.11
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
1
6,67%
4
11
73,33%
3
3
20,00%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 1 responden
dengan persentase 6,67% memilih sangat baik, 11 responden dengan persentase
73,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik.
Berikut diagram batang indikator 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.24
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5
6) Analisis Data Penilaian Indikator 6
Indikator keenam yakni "acuan kesesuaian tema dengan materi",
berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.12
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
5
3,33%
4
10
66,67%
3
0
00,00%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 10 responden dengan persentase
66,67% memilih baik, 3 serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar 4.25
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6
7) Analisis Data Penilaian Indikator 7
Indikator ketujuh yakni "kemenarikan judul vlogging", berikut ini tabel
hasil penilaian siswa.
Tabel 4.13
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
5
3,33%
4
7
46,67%
3
3
20,00%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 7 responden dengan persentase
46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memiliih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gambar 4.26
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7
8) Analisis Data Penilaian Indikator 8
Indikator kedelapan yakni "keruntutan cerita dalam vlogging (video
blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.14
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
5
3,33%
4
6
40,00%
3
4
26,67%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase
40,00% memilih baik, 4 responden dengan persentase 26,67% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar 4.27
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8
9) Analisis Data Penilaian Indikator 9
Indikator kesembilan yakni "menyajikan informasi dan tidak
membingungkan penonton", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.15
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
3
3,33%
4
9
60,00%
3
3
3,33%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 3 responden
dengan persentase 3,33% memilih sangat baik, 9 responden dengan persentase
60,00% memilih baik, 3 responden dengan persentase 3,33%, serta tidak ada yang
menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut diagram batang
indikator 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.28
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9
10) Analisis Data Penilaian Indikator 10
Indikator kesepuluh yakni "kualitas gambar", berikut ini tabel
hasil penilaian siswa.
Tabel 4.16
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
4
26,67%
4
11
73,33%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 4 responden
dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, 11 responden dengan persentase
73,33% memilih baik, 3 serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.29
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10
11) Analisis Data Penilaian Indikator 11
Indikator kesebelas yakni "kualitas audio (suara, musik)", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.17
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
2
13,33%
Baik
4
8
53,33%
Cukup
3
5
33,33%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 2 responden
dengan persentase 13,33% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase
53,33% memilih baik, 5 responden dengan persentase 33,33% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.30
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 11
12) Analisis Data Penilaian Indikator 12
Indikator keduabelas yakni "desain vlogging (video blogging)",
berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.18
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
7
46,67%
Baik
4
8
53,33%
Cukup
3
0
0%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 7 responden
dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 8 responden dengan persentase
53,33% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 4.31
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 12
13) Analisis Data Penilaian Indikator 13
Indikator ketigabelas yakni "daya tarik media pembelajaran", berikut
ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.19
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 13
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
7
46,67%
4
6
40,00%
3
2
13,33%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, menyatakan 7 responden
dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase
40,00% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 4.32
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15
14)
Analisis Data Penilaian Indikator 14
Indikator keempatbelas yakni "bahasa yang komunikatif, kejelasan
lafal dan intonasi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.20
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
5
33,33%
4
8
53,33%
3
2
13,33%
2
0
0%
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 6 responden dengan persentase
40,00% memilih baik, 2 responden dengan persentase 13,33% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4.33
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 14
15) Analisis Data Penilaian Indikator 15
Indikator kelimabelas yakni "gerak dan mimik wajah", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.21
Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
5
33,33%
Baik
4
7
46,67%
Cukup
3
3
20,00%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Total
15
100%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 5 responden
dengan persentase 33,33% memilih sangat baik, 7 responden dengan persentase
46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 20,00% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Gambar 4.34
Diagram Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 15
.
Setelah mengetahui penilaian yang diberikan siswa pada tiap indikator
berdasarkan kuesioner penilaian, selanjutnya akan dianalisis penilaian kelompok
kecil secara keseluruhan, yaitu:
Indikator Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Rata-rata Skor (x)
Tabel 4.22
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Rerata Skala
Kriteria
4,5
Sangat Baik
4,3
Sangat Baik
4,3
Sangat Baik
4,3
Sangat Baik
3,9
Baik
4,7
Sangat Baik
4,1
Baik
4,1
Baik
4,0
Baik
4,3
Sangat Baik
3,8
Baik
4,5
Sangat Baik
4,3
Sangat Baik
4,2
Sangat Baik
3,9
Baik
61,0
Baik
4,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian kelompok kecil, dapat diketahui
bahwa siswa memberikan penilaian dengan kategori “baik”. Jadi, dapat
disimpulkan dari kuesioner penilaian yang telah diisi oleh 15 orang siswa kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri diperoleh rata-rata skor (x) 4,1
dengan kategori “baik”. Berikut diagram hasil rekapitulasi hasil penilaian uji coba
skala kecil.
Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok
Kecil
4.5
4.3
4.3
4.3
4.7
3.9
4.1
4.1
4
4.3
4.5
3.8
4.3
4.2
3.9
Gambar 4.35
Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil
b. Uji Coba Kelompok Besar
Uji cobai kedua dilakukan oleh kelompok besar dengan jumlah 45 siswa
kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri pada Jumat, 28 Juli 2017
pukul 08.25-09.10 WIB selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Hasil yang baik
pada kelompok kecil menjadi tolak ukur untuk dapat memaksimalkan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pembelajaran menggunakan media vlogging (video blogging) pada kelompok
besar.
Peneliti bersama dengan guru membimbing, mengawasi, dan mengkondisikan
kelas ketika menggunakan media vlogging (video blogging). Sarana yang
digunakan, yaitu LCD proyektor, laptop, speaker, dan media vlogging (video
blogging). Siswa diminta untuk menyaksikan dan mencermati vlogging (video
blogging) yang ditampilkan. Kemudian, peneliti menunjuk beberapa siswa untuk
menanggapi isi vlogging (video blogging yang sudah disaksikan dan
mengungkapkan pendapat mereka tentang media tersebut cocok atau tidak untuk
pembelajaran menanggapi laporan perjalanan.
Selanjutnya, para siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
diminta untuk mengisi angket umpan balik untuk mengetahui penilaian siswa
terhadap media pembelajaran vlogging (video blogging). Beberapa aspek yang
dinilai antara lain 1) kejelasan indikator, 2) kemudahan memahami indikator, 3)
ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran, 4) kesesuaian materi dengan
kegiatan pembelajaran, 5) acuan (referensi) yang digunakan, 6) bahasa yang
komunikatif, 7) kejelasan dan kemudahan untuk dipahami (lafal dan intonasi), 8)
keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging), 9) menyajikan informasi dan
tidak membingungkan penonton, 10) kualitas gambar, 11) kualitas audio (suara,
musik), 12) desain vlogging (video blogging), 13 daya tarik media pembelajaran,
14) bahasa yang komunikatif, kejelasan lafal dan intonasi, 15) gerak dan mimik
wajah. Adapun hasil analisis data akan dijelaskan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
1) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 1
Indikator pertama yakni "kejelasan indikator", berikut ini tabel hasil
penilaian siswa.
Tabel 4.23
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
28
62,22%
4
17
37,78%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok kecil, dinyatakan 28 responden
dengan persentase 62,22% memilih sangat baik, 17 responden dengan persentase
37,78% memilih baik serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator l.
Gambar 4.36
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 2
Indikator kedua yakni "kemudahan memahami indikator", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.24
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
34
75,56%
4
11
24,44%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, menyatakan 34
responden dengan persentase 75,56% memilih sangat baik, 11 responden dengan
persentase 24,44% memilih baik serta tidak ada yang dinyatakan kategori cukup,
kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 2.
Gambar 4.37
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 3
Indikator ketiga yakni "ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.25
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
21
46,67%
4
21
46,67%
3
3
6,67%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 21 responden
dengan persentase 46,67% memilih sangat baik, 21 responden dengan persentase
46,67% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 3.
Gambar 4.38
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 4
Indikator keempat yakni "kesesuaian materi dengan kegiatan
pembelajaran", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.26
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
24
53,33%
Baik
4
21
46,67%
Cukup
3
0
60%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 24 responden
dengan persentase 53,33% memilih sangat baik, 21 responden dengan persentase
46,67% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 4.
Gambar 4.39
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
5) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 5
Indikator kelima yakni "acuan (referensi) materi yang digunakan",
berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.27
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
12
26,67%
4
20
44,44%
3
13
28,89%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 12 responden
dengan persentase 26,67% memilih sangat baik, 20 responden dengan persentase
46,67% memilih baik, 13 responden dengan persentase 28,89% memilih cukup,
serta tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut
diagram batang indikator 5.
Gambar 4.40
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 6
Indikator keenam yakni "kesesuaian tema dengan materi", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.27
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
25
55,56%
Baik
4
19
42,22%
Cukup
3
1
2,22%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 25 responden
dengan persentase 55,56% memilih sangat baik, 19 responden dengan persentase
42,22% memilih baik, 1 responden dengan persentase 2,22% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 6.
Gambar 4.41
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
7) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 7
Indikator ketujuh yakni "kemenarikan judul vlogging", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.29
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
17
37,78%
Baik
4
25
55,56%
Cukup
3
3
6,67%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 17 responden
dengan persentase 37,78% memilih sangat baik, 25 responden dengan persentase
55,56% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 7.
.
Gambar 4.42
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
8) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 8
Indikator kedelapan yakni "keruntutan cerita dalam vlogging (video
blogging)", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.30
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
29
64,44%
Baik
4
15
33,33%
Cukup
3
1
2,22%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 29 responden dengan
persentase 64,44% memilih sangat baik, 15 responden dengan persentase 33,33%
memilih baik, 1 responden dengan persentase 2,22% memilih cukup, serta tidak
ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 8.
Gambar 4.43
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
9) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 9
Indikator kesembilan yakni "menyajikan informasi dan tidak
membingungkan penonton", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.31
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
19
42,22%
Baik
4
20
44,44%
Cukup
3
3
6,67%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 19 responden
dengan persentase 42,22% memilih sangat baik, 20 responden dengan persentase
44,44% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 9.
Gambar 4.44
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
10) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 10
Indikator kesepuluh yakni "kualitas gambar", berikut ini tabel hasil
penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.32
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
39
86,67%
4
6
13,33%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 39
responden dengan persentase 86,67% memilih sangat baik, 6 responden dengan
persentase 13,33% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori
cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 10.
Gambar 4.45
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
11) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 11
Indikator kesebelas yakni "kualitas audio (suara, musik)", berikut ini
tabel hasil penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.33
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
14
31,11%
4
16
35,56%
3
15
33,33%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 14 responden
dengan persentase 31,11% memilih sangat baik, 16 responden dengan persentase
35,56% memilih baik, 15 responden dengan persentase 35,56% memilih baik
serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang baik, dan tidak baik.
Berikut diagram batang indikator 11.
Gambar 4.46
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
12) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 12
Indikator keduabelas yakni "desain vlogging (video blogging)",
berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Tabel 4.34
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
32
71,11%
4
13
28,89%
3
0
0%
2
0
0%
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 32 responden
dengan persentase 71,11% memilih sangat baik, 13 responden dengan persentase
28,89% memilih baik, serta tidak ada yang menyatakan kategori cukup, kurang
baik, dan tidak baik. Berikut diagram batang indikator 12.
Gambar 4.47
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
13) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 13
Indikator ketigabelas yakni "daya tarik media pembelajaran", berikut
ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.35
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
5
32
71,11%
4
13
28,89%
3
2
4,44%
2
0
0%
1
0
0%
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Tidak Baik
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 32 responden
dengan persentase 71,11% memilih sangat baik, 13 responden dengan persentase
28,89% memilih baik, 2 responden dengan persentase 4,44% memilihcukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 13.
Gambar 4.48
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
14) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 14
Indikator keempatbelas yakni "bahasa yang komunikatif, kejelasan
lafal dan intonasi", berikut ini tabel hasil penilaian siswa.
Tabel 4.36
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14
Kriteria
Skor
Frekuensi
Sangat Baik
5
18
Baik
4
24
Cukup
3
3
Kurang Baik
2
0
Tidak Baik
1
0
Persentase (%)
40,00%
53,33%
6,67%
0%
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 18 responden
dengan persentase 40,00% memilih sangat baik, 24 responden dengan persentase
53,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 14.
Gambar 4.49
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
15) Analisis Data Kelompok Besar Indikator 15
Indikator kelimabelas yakni "gerak dan mimik wajah", berikut ini tabel
hasil penilaian siswa.
Tabel 4.37
Analisis Data Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15
Kriteria
Skor
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Baik
5
15
40,00%
Baik
4
24
53,33%
Cukup
3
6
13,33%
Kurang Baik
2
0
0%
Tidak Baik
1
0
0%
Dari tabel analisis data uji coba kelompok besar, dinyatakan 15 responden
dengan persentase 40,00% memilih sangat baik, 24 responden dengan persentase
53,33% memilih baik, 3 responden dengan persentase 6,67% memilih cukup, serta
tidak ada yang menyatakan kategori kurang baik, dan tidak baik. Berikut diagram
batang indikator 15.
Gambar 4.50
Diagram Uji Coba Kelompok Besar Indikator 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Setelah mengetahui penilaian yang diberikan siswa pada tiap indikator
berdasarkan kuesioner penilaian, selanjutnya akan dianalisis penilaian kelompok
besar secara keseluruhan, yaitu:
Tabel 4.38
Rekapitulasi Rerata Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar
Indikator Penilaian
Rerata Skala
Kriteria
1
4,6
Sangat Baik
2
4,8
Sangat Baik
3
4,4
Sangat Baik
4
4,5
Sangat Baik
5
4,0
Baik
6
4,5
Sangat Baik
7
4,3
Sangat Baik
8
4,6
Sangat Baik
9
4,1
Baik
10
4,9
Sangat Baik
11
4,0
Baik
12
4,7
Sangat Baik
13
4,6
Sangat Baik
14
4,3
Sangat Baik
15
4,2
Sangat Baik
Total
66,5
Sangat Baik
Rata-rata Skor (x)
4,4
Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian kelompok besar, dapat diketahui
bahwa siswa memberikan penilaian dengan kategori “sangat baik”. Jadi, dapat
disimpulkan dari kuesioner penilaian yang telah diisi oleh 45 orang siswa kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri diperoleh rata-rata skor (x) 4,4
dengan kategori “sangat baik”. Berikut diagram hasil rekapitulasi hasil penilaian
uji coba kelompok besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok
Besar
4.6 4.8 4.4 4.5
4
4.9
4.7 4.6
4.5 4.3 4.6
4.3 4.2
4.1
4
Gambar 4.51
Diagram Rekapitulasi Rerata Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Besar
Setelah hasil validasi lapangan oleh kelompok kecil dan kelompok besar
diketahui, peneliti melakukan analisis rekapitulasi data. Dengan demikian, akan
dijelaskan rekapitulasi data sebagai berikut.
Tabel 4.39
Hasil Rekapitulasi Rerata Hasil Uji Coba Keseluruhan
Uji Coba
Rerata Skala
Kriteria
Uji coba kelompok kecil
4,1
Baik
Uji coba kelompok besar
4,4
Sangat Baik
Total Seluruhnya
8,5
Sangat Baik
Rata-rata skor (x)
4,25
Berdasarkan tabel rekapitulasi uji coba secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran vlogging (video blogging) yang
dikembangkan oleh peneliti termasuk kategori “sangat baik”. Hal ini terlihat dari
rata-rata skor yang diperoleh sebesar 4,25. Berikut diagram hasil uji coba secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Keseluruhan
4.4
4.1
Kelompok Kecil
Kelompok Besar
Gambar 4.52
Diagram Rekapitulasi Hasil Penilaian Uji Coba Keseluruhan
Secara keseluruhan hasil data validasi lapangan dinyatakan bahwa media
pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan memperoleh ratarata skor 4,1 dengan kategori “baik” untuk validasi kelompok kecil. Selanjutnya,
hasil validasi kelompok besar memperoleh rata-rata skor 4,4 dengan kategori
“sangat baik”. Hasil validasi kelompok kecil dan besar, menyatakan bahwa
produk yang dikembangkan oleh peneliti sudah “layak” digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.
7. Penyempurnaan Produk Akhir
Penyempurnaan produk merupakan langkah yang dilakukan setelah
mendapatkan hasil uji coba lapangan. Uji coba lapangan kelompok besar menjadi
acuan revisi produk. Adapun pemaparan revisi produk sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 4.40 Revisi Produk
Komentar Siswa
Volume suara masih kurang jelas pada
bagian-bagian tertentu.
Alamat destinasi yang dikunjungi masih
kurang lengkap.
Tampilan gambar pada bagian tertentu masih
terlalu cepat dan gelap.
Revisi
Volume suara yang kurang jelas dikarenakan
speaker di kelas kurang mendukung. Alhasil,
suara tidak bisa terdengar dengan jelas di
seluruh kelas. Oleh karena itu,volume suara
diperbaiki dengan cara menaikan volume
secara maksimal.
Ada beberapa alamat destinasi yang kurang
jelas dipaparkan. Alhasil, perbaikan yang
dilakukan adalah menambahkan alamat yang
jelas pada setiap bagian destinasi yang
dikunjungi.
Tampilan dan desaign gambar sudah
diperbaiki secara lebih menarik supaya
penonton
tidak
merasa
bosan
saat
menyaksikan vlogging Jelajah Jogja.
Revisi produk dilakukan setelah mendapatkan beberapa komentar dari siswa.
komentar siswa terhadap produk meliputi volume suara yang kurang keras, alamat
destinasi yang dikunjungi, dan tampilan gambar. Berdasarkan komentar dari siswa
tersebut, peneliti memperbaiki produk sesuai dengan komentar yang diberikan
siswa, yaitu memperbaiki kualtias suara dengan cara menaikkan volume suara
secara maksimal, menambahkan alamat pada setiap destinasi secara lengkap dan
menambahkan beberapa informasi, dan memperbaiki tampilan gambar dengan
cara membuat desaign yang menarik sehingga siswa tidak bosan saat
menyaksikan vlog tersebut. .
B. Kajian Produk Akhir
Produk akhir media pembelajaran vlogging (video blogging) diperoleh
berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari para ahli. Para ahli tersebut,
antara lain ahli materi pembelajaran bahasa Indonesia, ahli media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dan guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Produk akhir “Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam
Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes
Gabriel Pare Kediri” layak digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Produk akhir dari penelitian ini dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk).
a. Media Vlogging (Video Blogging)
“Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) Dalam Pembelajaran
Laporan Perjalanan Pada Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare
Kediri” dikemas menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif.
Media pembelajaran ini terdiri dari:
1) Opening Vlogging (Video Blogging)
Bagian opening Vlogging (Video Blogging) merupakan tampilan utama pada
vlogging “Jelajah Jogja”. Opening dalam media pembelajaran vlogging (video
blogging)
berupa tampilan
dengan
tulisan “Jelajah Jogja” sebagai judul
vlogging (video blogging) dengan background time lapse Tugu Jogja.
Gambar 4.53
Tampilan awal vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
2) Story Vlogging (video blogging)
Pada bagian story vlogging (video blogging) terdapat empat scene. Scene
pertama menceritakan sekilas sejarah tentang Situs Warungboto, scene kedua
menceritakan tentang wisata kuliner Soto Bathok “Mbah Katro”, scene ketiga
menceritakan tentang panorama senja Candi Ratu Boko, dan scene keempat
menceritakan tentang pameran ARTJOG#10.
Gambar 4.54
Tampilan scene pertama “Situs Warungboto”
Gambar 4.55
Tampilan scene kedua “Soto Bathok Mbah Katro”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Gambar 4.55
Tampilan scene ketiga”Candi Ratu Boko”
Gambar 4.56
Tampilan scene keempat “Pameran ARTJOG#10”
3) Ending Vlogging (Video Blogging)
Pada bagian ending vlogging (video blogging) berisi identitas pembuat
vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja” yang didesain dengan background
hitam dan teks dengan font calibri sehingga memudahkan dibaca oleh penonton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Gambar 4.57
Tampilan ending vlogging (video blogging) “Jelajah Jogja”
C. Pembahasan
Laporan perjalanan merupakan materi bahasa Indonesia kelas VIII SMP
Yohanes Gabriel Pare Kediri yang berisi tentang laporan mengenai perjalanan
seseorang dalam mengunjungi berbagai tempat yang disajikan dalam bentuk lisan
maupun tertulis. Hal ini sejalan dengan Juhara dalam Wardani (2008:47)
menyatakan bahwa laporan perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang
berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang
dikunjunginya. Materi yang dipelajari dalam laporan perjalanan adalah
pengertian laporan, fungsi laporan, jenis-jenis laporan, hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, serta menanggapi isi laporan
perjalanan. Laporan yang disajikan dalam bentuk lisan salah satunya berupa
video. Dalam penelitian ini, video yang dikembangkan adalah video blogging atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
dikenal dengan sebutan vlogging. Pengembangan video dilakukan supaya minat
siswa untuk mempelajari laporan perjalanan semakin meningkat.
Vlogging (video blogging) adalah video dokumentasi yang berisi tentang gaya
hidup, tutorial pembuatan sesuatu, liputan perjalanan dan aktivitas sehari-hari
seseorang yang diunggah dalam sebuah web di internet yang bertujuan untuk
menghibur, menginsipirasi, dan menambah informasi kepada orang lain. Hal ini
sejalan dengan Kamaru (2014:1) menyatakan bahwa vlogging (video blogging)
adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang untuk membagikan diary
kehidupannya dalam bentuk video yang sengaja ditayangkan kepada banyak
orang secara gratis. Dalam penelitian ini, vlogging (video blogging) yang
dikembangkan adalah video tentang liputan perjalanan ke beberapa tempat wisata
dan tempat kuliner yang ada di Yogyakarta. Pemilihan konten vlogging (video
blogging) disesuaikan dengan materi bahasa Indonesia yang dipelajari kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri yaitu materi laporan perjalanan.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
mengembangkan
prosedur
penelitian
pengembangan yang dimodifikasi dari prosedur penelitian pengembangan Borg &
Gall. Peneliti memodifikasi prosedur penelitian pengembangan menjadi tujuh
langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan produk awal,
(3) pengembangan bahan ajar, (4) validasi produk, (5) revisi validasi ahli, (6) uji
coba produk., dan (7) penyempurnaan produk.
Berdasarkan
modifikasi prosedur penelitian pengembangan yang ada,
peneliti membuat desain produk vlogging (video blogging) terlebih dahulu. Dalam
pembuatan desain produk tersebut, peneliti menggunakan alat, seperti kamera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
mirorless Canon M10 dengan didukung software editing, Sony Vegas Pro 11.
Adapun langkah-langkah
pembuatan vlogging (video blogging) dimulai dari
penyusunan storyboard, kunjungan beberapa tempat wisata dan tempat kuliner
untuk pengambilan gambar, dan melakukan proses editing untuk menghasilkan
vlogging (video blogging) yang sesuai dengan penelitian ini.
Setelah media vlogging (video blogging) selesai dibuat, peneliti mengajukan
validasi kepada ahli materi, ahli media, dan guru bahasa Indonesia kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabrial Pare Kediri. Produk vlogging (video blogging)
memperoleh skor rata-rata 4,0 dengan kategori “baik” dari ahli materi pelajaran,
skor rata-rata 3,9 dengan kategori “baik” dari ahli media, dan skor rata-rata 4,1
dengan kategori “baik” dari guru bahasa Indonesia kelas VIII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri. Berdasarkan perolehan skor tersebut, dapat
disimpulkan
bahwa
media
vlogging
(video
blogging)
layak
digunakan/diujicobakan dan sangat cocok untuk kebutuhan pembelajaran siswa
dengan revisi sesuai saran.
Setelah produk divalidasi dan direvisi, langkah selanjutnya melakukan uji
coba kepada siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Uji coba
pertama yaitu uji coba kelompok kecil dengan mengambil sampel 25% , yaitu 15
siswa dari 60 siswa. Uji coba kedua yaitu uji coba kelompok besar dengan
mengambil sampel 75%, yaitu 45 siswa dari 60 siswa. Ketika uji coba dilakukan,
siswa cukup siap dan antusias menyaksikan produk yang dikembangkan sehingga
uji coba dapat berjalan dengan lancar. Dalam media vlogging (video bloggging),
menceritakan liputan perjalanan wisata dan kuliner di Yogyakarta dan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil diperoleh rata-rata skor 4,1 dengan
kategori “baik” dan uji coba kelompok besar diperoleh rata-rata skor 4,4 dengan
kategori “sangat baik”. Dari hasil rekapitulasi rata-rata skor secara keseluruhan
diperoleh nilai 4,25 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian produk
media vlogging (video blogging) yang dikembangkan dapat digunakan sebagai
media pembelajaran untuk materi laporan perjalanan.
Setelah mendapat penilaian dari siswa mengenai produk yang dikembangkan,
langkah terakhir adalah penyempurnaan produk berdasarkan saran yang diberikan
oleh siswa. Penyempurnaan produk dilakukan supaya produk yang dikembangkan
benar-benar layak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran di SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Media vlogging (video blogging) dibuat agar siswa dapat belajar dan mampu
menanggapi isi laporan perjalanan baik secara lisan maupun tertulis. Selain
membantu siswa untuk belajar dan menanggapi laporan, media vlogging (video
blogging) juga mendorong semangat dan motivasi belajar siswa, khususnya
pembelajaran laporan perjalanan di sekolah. Tidak hanya siswa yang merasakan
manfaat vlogging (video blogging), namun guru juga merasakan manfaat dari
media vlogging (video blogging) tersebut, yaitu dapat melatih guru merancang
media yang inovatif, kreatif, dan variatif sebagai media pendukung pembelajaran
laporan perjalanan. Berbagai hal tersebut membuktikan bahwa media vlogging
(video blogging) yang dikembangkan oleh peneliti sangat cocok dan layak
digunakan untuk pembelajaran menanggapi laporan perjalanan siswa kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui bahwa media
vlogging (video blogging) merupakan inovasi baru dalam pembuatan media
pembelajaran. Uji coba produk dilakukan setelah media pembelajaran vlogging
(video blogging) divalidasi oleh ahli materi pelajaran bahasa Indonesia, ahli
media, dan guru bahasa Indonesia SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Validasi dilakukan untuk menguji kualitas baik atau buruknya media vlogging
(video blogging) yang digunakan sebagai media pembelajaran inovatif dalam
materi laporan perjalanan.
Berdasarkan hasil validasi, petama ahli materi diperoleh penilaian skor 4,0
dengan kategori “baik”, kedua ahli media diperoleh penilaian skor 3,9 dengan
kategori “baik”, dan ketiga guru pelajaran bahasa Indonesia diperoleh penilaian
skor 4,1 dengan kategori “sangat baik” menyimpulkan bahwa materi dan media
pembelajaran vlogging( video blogging) layak untuk diujicobakan di lapangan.
Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil, diperoleh rata-rata skor 4,1 dengan
kategori “baik” dan uji coba kelompok besar diperoleh rata-rata skor 4,4 dengan
kategori “sangat baik”. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata skor hasil
keseluruhan
sebesar 4,25 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian,
produk media pembelajaran vlogging (video blogging) yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
berkualitas baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran materi laporan
perjalanan kelas VIII di SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare – Kediri.
B. Implikasi
Pengembangan media vlogging (video blogging) dapat dimanfaatkan sebagai
inovasi baru dalam pembuatan media pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII
SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri. Hal ini dikarenakan pengembangan
produk media vlogging (video blogging) dilakukan berdasarkan analisis
kebutuhan siswa kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.
Penggunaan media vlogging (video blogging) dalam pembelajaran laporan
perjalanan dapat digunakan di sekolah. Namun, penggunaan media vlogging
(video blogging) harus memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut.
1. Media vlogging (video blogging) hanya digunakan sebagai media untuk
membantu proses pembelajaran di kelas serta mengatasi kebosanan dan
kejenuhan siswa saat mengikuti proses pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Penggunaan media vlogging (video blogging) harus sesuai dengan
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
3. Media vlogging (video blogging) yang digunakan harus berkualitas baik
(isi, desain, suara, dan musik) sehingga siswa dapat terbantu dalam
memahami materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian dan pengembangan media vlogging (video blogging) tidak selalu
berjalan dengan lancar dalam proses pengembangannya. Pengembangan media
tersebut memliki beberapa keterbatasan, di antaranya sebagai berikut.
1. Prosedur penelitian pengembangan hanya dilakukan sampai pada langkah
ketujuh dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall karena
keterbatasan waktu, lokasi penelitian, dan biaya.
2. Teori tentang vlogging (video blogging) masih sangat terbatas untuk
ditemukan. Hal ini dikarenakan vlogging (video blogging) masih
tergolong media yang baru berkembang beberapa tahun belakangan ini.
3. Media vlogging (video blogging) ini dibuat secara terbatas sehingga
hanya diketahui oleh peneliti dan beberapa pihak saja.
4. Sarana prasarana yang ada di kelas (speaker) kurang memadai untuk
menunjang produk media vlogging (video blogging) yang dikembangkan.
D. Saran
Saran-saran yang dapat dipertimbangkan dalam pengembangan media vlogging
(video blogging) sehingga jika ada penelitian dan pengembangan media seperti
vlogging (video blogging) dan atau media yang berbasis teknologi lainnya, dapat
menghasilkan produk yang lebih baik. Berikut beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya yang dapat diperhatikan sebagai pertimbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1. Prosedur penelitian pengembangan sebaiknya dilakukan sampai langkah
kesepuluh dari prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall, agar
menghasilkan produk yang lebih baik.
2. Teori tentang vlogging (video blogging) sebaiknya dilengkapi dari berbagai
referensi sehingga mampu memperkuat penelitian pengembangan vlogging
(video blogging) yang dilakukan.
3. Pembuatan media vlogging (video blogging) sebaiknya dibuat selengkap
mungkin dengan memperhatikan alat-alat yang mendukung dan lokasi
pengambilan
gambar
yang
disesuaikan
dengan
skenario
sehingga
menghasilkan produk yang lebih baik.
4. Sarana prasarana yang ada didalam kelas harus diperhatikan sehingga dapat
menunjang uji coba lapangan yang dilakukan dan mendapatkan hasil yang
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, Maria Yunita. 2017. “Pengembangan Aplikasi Lectora Inspire Sebagai
Media Alternatif Pembelajaran Teks Prosedur Kompleks Kurikulum 2013
Kelas X Sekolah Menengah Agama Katolik Seminari Mario John Boen
Pangkalpinang”. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Anik Ghufron, dkk. 2007. Panduan Penelitian Dan Pengembangan Bidang
Pendidikan dan Pembelajaran. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Ariyani, Cucu. 2012. Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Press.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Indonesia.
Dewi, Rishe Purnama. Apri, Damai SK. 2015. “Pengembangan Video Tematik
Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013”. Prosding Seminar Nasional
PIPSI.
Effendi, Yusuf. 2017. “Sistematika Penulisan Laporan Perjalanan”. Diunduh pada
tanggal
17
April
2017
dari
https://coretan-penapemula.blogspot.co.id/2013/07/sistematika-penulisan-laporanperjalanan.html.
Fariz Eka Nur Fua‟ad. 2013. “Penggunaan Media Video Blogging (VLOGGING)
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Penelitian Studi Kuasi Eksperimen Sekolah
Menengah Atas Negeri 1- Bandung)”. Skripsi. Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Fatmawati, Novia Yeni. 2011. “Keefektifan Strategi Time Token Arends
Terhadap
Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan Pada Siswa
Kelas VIII SMPN
1 Wonosari Gunungkidul”. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Gall, M. R, Joyce, P. Gali, & Walter R. Borg. 2007. Educational Research.
New York;Pearson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Gunelius, Susan. 2017. “What Is A Vlog?”. Diunduh pada tanggal 17 April 2017
dari https://www.lifewire.com/what-is-a-vlog-3476285.
Kamaru, Win. 2016. “Pengertian Vlog Dan Manfaatnya Bagi Youtuber”. Diunduh
pada
tanggal
17
April
2017
dari
http://www.matahaya.com/2016/04/pengertian-vlog-dan-manfaatnyabagi.html.
____________. 2016. “Tips Agar Bisa Membuat Video Youtube”. Diunduh pada
tanggal 17 April 2017 dari http://www.matahaya.com/2016/10/tips-dancara-supaya-bisa-membuat-video-youtube-sendiri.html.
Kustandi, Cecep. Sutjipto, Bambang. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan
Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
Sanjaya, Wina. 2012a. Media Komunikasi Pembelajaran Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana Prenamedia Group.
______________. 2012b. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenamedia Group.
______________. 2014. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenamedia
Group.
Siegchrist, Gretchen. 2017. “How To Create A Free Video Blog (or vlog)”.
Diunduh pada tanggal 17 April 2017 dari https://www.lifewire.com/howto-create-a-free-video-blog-or-vlog-1082185.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Penelitian
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharma. 2006. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bogor: Yudhistira.
Sukarjo. 2008. Kumpulan Materi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Evaluasi
Pembelajaran.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media. Yogyakarta: Pedagogia.
Yogyakarta:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Susanto, Bob. 2016. “Pengertian Laporan, Fungsi Laporan, dan Manfaat
Laporan”.
Diunduh
pada
tanggal
17
April
2017
dari
http://www.spengetahuan.com/2016/09/pengertian-laporan-fungsi-laporandan-manfaat-laporan.html.
Waluyo, Budi. 2013. Bahasaku Bahasa Indonesia. Jakarta: Platinum.
Wardani, I.G.A.K. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Widyomoko, Eko Putro. 2014. Penelitian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lembar Validasi Instrumen Penelitian
Saya mohon kesediaan Bapak untuk menilai kualitas instrumen penelitian
yang akan dijadikan bahan penelitian. Penilaian dilakukan dengan cara memberi
tanda centang
eJ)
pada kolom "ya" dan "tidak", serta rnemberikan saran yang
dapat digunakan untuk memperbaiki isi dari instrumen penelitian tersebut.
No.
1.
Teknik
Pengumpulan
Data
Angket Validasi
Ahli Materi Dosen
dan Guru Bahasa
Indonesia
.
2.
"
.).
Angket Validasi
Ahli Media
Angket Pedoman
Wawancara Guru
Komponen yang Dinilai
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
dipahami.
Pernyataan
a. Aspek Kompetensi
Dasar/lndikator.
b. lsi materi (content).
c. Bahasa
dan
Komunikasi.
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
dipahami.
Pernyataan
a. Tema.
b. lsi (content) vlogging
(video blo5!5!ing).
c. Tampilan vlogging
(video blogging).
d. Bahasa dan Ekspresi.
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
No.
Item
Ya Tidak
~
1-9
1-9
J
1 dan 2
3,4,5,
dan 6
V
8 dan 9
J
1-10
1-10
V
j
vi
3 dan 4 V
1 dan 2
5,6,7,
dan 8
9 dan
10
V
1-12
j
1-12
v
j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
I
I
4.
Angket Pedoman
Wawancara Siswa
dipahami.
Pernyataan
a. Peran media
pembelajaran.
b. Penggunaan media di
dalam kelas.
c. Metode Pembelajaran.
d. Kendala saat
pembelaj aran.
e. Ketertarikan siswa
terhadap penyampaian
materi.
f. Kesulitan membuat
media pembelajaran.
g. Pendapat tentang
pengembangan media
pembelaiaran.
h. Penggunaan media
pembelajaran selain
power point.
Mengetahui vlogging
1.
(video blo~~ing).
J. Pendapat tentang
penggunaan media
video dalam
pemoelajaran bahasa
Indonesia.
k. Pendapat tentang
penggunaan media
vlogging (video
bloggin~) di sekolah.
1. Kebutuhan untuk
pengembangan media
vlogging (video
bloRRing).
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
dipahami.
Pernyataan
a. Pendapat tentang
pembelajaran bahasa
Indonesia.
1
j
2
J
3
.;
4
/
5
6
7
j
)
8
9
j
10
11
J
12
J
1-10
vi
1-10
1
V
/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
b. Hambatan dalam
belajar bahasa
Indonesia.
c. Pendapat tentang
penggunaan media
pembelajaran di dalam
kelas.
d. Media yang digunakari
oleh guru.
e. Penyampaian materi
berbasis video.
f. Penggunaan media
video dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia.
g. Pendapat tentang
penggunaan media
video dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia.
h. Mengetahui media
vlogging (video
blogging.)
1.
I
2
3
cI
j
4
5
J
6
/
7
Pendapat tentang
penggunaan media
vlogging (video
blogging) dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia.
J. Kendala
mengembangkan
media berbasis audio
visual.
k. Kebutuhan untuk
pengembangan media
vlogging (video
8
j
9
J
10
..j
blo~~ing).
5.
Angket Validasi
Lapangan
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
dipahami.
Pernyataan
a. Aspek
Kompetensi/Indikator
1-16
V
1-16
j
1 dan 2
-J
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
b. lsi (content) materi
c. Bahasa dan Ekspresi
d. Tema
e. lsi (content) vlogging
(video blogging)
f. Tampi1an vlogging
(video blogging)
6
Lembar Observasi
Siswa
Bahasa
a. Bahasa sesuai dengan
kaidah penulisan yang
baik dan benar.
b. Susunan kalimat dapat
dipahami.
Pemyataan
a. Memahami isi
(content) dari vlogging
(video blogging)
sebagai media
pembe1aj aran.
b. Antusias saat
menyaksikan vlogging
(video blogging.
c. Media vlogging (video
blogging) sebagai
media a1tematifbagi
Slswa.
d. Proses penggunaan
media vlogging (video
blogging) kondusif
untuk pembe1ajaran
bahasa Indonesia.
e. Media pembe1ajaran
vlogging (video
blogging) membangun
pembe1ajaran yang
interaktif.
f. Media pembe1ajaran
vloggi~g (video
blogging) membangun
pembe1ajaran yang
inovatif.
g. Media pembe1ajaran
vlogging (video
3,4,5,
dan 6
7 dan 8
9 dan
10
11 dan
12
13, 14,
15, dan
16
vi
/
v'
tI
l!
J
1-10
j
1-10
/
1
j
2
I
3
J
4
V
"I,
5
J
6
J
7
J
/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
blogging) menarik
karena sesuai dengan
kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran.
Media
pembelajaran
h.
vlogging (video
blogging) menarik
karena berisi tentang
perjalanan yang sesuai
dengan materi
pembelajaran
1.
Media pembelajaran
vlogging (video
blogging) menarik
karena siswa dapat
mengetahui macammacam destinasi wisata
yang ada di
Yogyakarta.
J. Media pembelajaran
vlogging (video
blogging) dapat
membantu siswa untuk
membeti tanggapan
tentang laporan
perjalanan.
8
j
9
J
10
j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Komentar dan Saran Perbaikan
Kesimpulan
Instrumen penelitian yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian tanpa revisi.
Layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian dengan revisi sesuai
saran.
3. Tidak layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
(!)
bl
Yogyakarta, .. 1
Validator
r-I '2- 0 I r
..
2013-2014
SMPK YOHANES GABRIEL PARE
MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KELAS : VIII ( DELAPAN )
SEMESTER: I
SILABUS
,j;;o,.
......:I
....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
: SMPK Yohanes Gabriel
: Bahasa dan Sastra Indonesia
: VIII/1
1.1
Menganalisis laporan
Kompetensi
Dasar
Penganalisisan laporan
perjalanan
Materi
Pokokl
Pembelajaran
o
o
o
o
Indikator
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Mendengarkan laporan
Tes lisan DafUar
• Mampu menuliskan
Menuliskan pokok-pokok laporan
pertanyaan
pokok-pokok laporan yang
yang diperdengarkan dengan
diperdengarkan dengan
kalimat sing kat
Tes tulis Tes uraian
kalimat singkat
Bertanya jawab tentang laporan
• Mampu menganalisis pola
yang diperdengarkan
urutan waktu atau ruang
Menganalisis pola urutan waktu atau dalam laporan yang
ruang dalam laporan yang
diperdengarkan.
diperdengarkan.
Kegiatan Pembelajaran
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
SILABUS
• Tentukan
pola urutan
laporan dan
buktikan
dengan cara
mencuplik
isinya!
~
00
Alokasi Sumber
Waktu
Belajar
Contoh
Instrumen
• Tulislah enam 4jp Narasumber
pokok laporan
(Siswa)
dari laporan
yang kamu
dengarkan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Menanggapi isi laporan
Kompetensi
Dasar
Cara menanggapi
laporan perjalanan dan
implementasinya
Materi
Pokokl
Pembelajaran
Indikator
Bentuk
Instrumen
Observasi Lembar
observasi
Teknik
Penilaian
o Mendengarkan laporan perjalanan • Mampu menanggapi
o Menuliskan pokok-pokok isi laporan
laporan perjalanan teman
perjalanan dengan kalimat singkat
dengan mengajukan
o Memberikan tanggapan, kritik, saran pertanyaan atau pendapat Observasi Lembar
terhadap laporan perjalanan
observasi
• Mampu memberikan
masukan terhadap laporan
perjalanan teman
Kegiatan Pembelajaran
• Berilah
tanggapan,
kritik, ataupun
saran atas
laporan
perjalanan
yang
dibacakan!
Contoh
Instrumen
• Tanggapilah
isi laporan
perjalanan
yang
dibacakan!
2jp
Alokasi
Waktu
~
I.D
Narasumber
(siswa)
Sumber
Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Alokasi Waktu
:
SMP Katolik Yohanes Gabriel
Bahasa Indonesia
VIII (delapan)/1
1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan
1.2. Menanggapi isi laporan
(2 x 40 menit)
1. Indikator Pembelajaran

Mampu menanggapi isi laporan.

Mampu melaporkan dari hasil temuan.

Mampu mengembangkan laporan perjalanan dengan menggunakan
kalimat sendiri.
2. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menanggapi isi laporan.

Peserta didik mampu melaporkan dari hasil temuan.

Peserta didik mampu mengembangkan laporan perjalanan dengan
menggunakan kalimat sendiri.
3. Materi Pembelajaran

Pengertian Laporan

Fungsi Laporan

Jenis-jenis Laporan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan laporan

Menanggapi Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
4. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Penugasan
5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No.
1.
Rincian Kegiatan
Alokasi Waktu
5 Menit
Kegiatan Awal

Guru memberi salam.

Guru mempresensi kehadiran siswa.

Guru menanyakan pelajaran yang sudah
dipelajari di kelas VII.

Guru memberikan apresepsi dengan cara
menunjukan gambar tempat wisata terkait
materi laporan.

Guru bertanya jawab dengan siswa terkait
liburan kenaikan kelas.

Siswa
diberi
motivasi
mengenai
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Guru memberikan penjelasan tentang
tujuan,
langkah,
dan
manfaat
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
30 Menit
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan definisi dan struktur
laporan perjalanan.
 Guru
menggunakan
pendekatan
pembelajaran,
beragam
media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
antar siswa serta antara siswa dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya;
 Guru melibatkan siswa secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
 Elaborasi
 Siswa menyaksikan laporan perjalanan
dalam
bentuk
vlogging
(video
blogging).
 Siswa menuliskan pokok-pokok isi
laporan perjalanan yang ada dalam
vlogging
(video
blogging)
dengan
kalimat singkat.
 Siswa menanggapi tentang vlogging
(video blogging) yang sudah disaksikan
dengan memberi masukan, kritik, dan
saran.
 Siswa mengembangkan isi vlogging
(video blogging) dengan menggunakan
kalimat sendiri.
 Beberapa
siswa
mempresentasikan
hasil laporan perjalanan yang sudah
dikembangkan.
 Siswa yang lain memberi tanggapan
berupa kritik atau saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
 Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan
terhadap keberhasilan para siswa.
 Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi siswa
melalui berbagai sumber.
 Guru
memfasilitasi
memperoleh
siswa
pengalaman
untuk
yang
bermakna dalam mencapai kompetensi
dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan
fasilitator
dalam
menjawab
pertanyaan siswa yang menghadapi
kesulitan,
dengan
menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar siswa dapat
melakukan
pengecekan
hasil
laporan yang sudah dikembangkan;
 memberi
informasi
untuk
bereksplorasi lebih jauh mengenai
laporan perjalanan;
 memberikan motivasi kepada siswa
yang
kurang
atau
belum
berpartisipasi aktif.
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa.
 Guru bersama siswa bertanya jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
meluruskan
kesalahan
memberikan
pemahaman,
penguatan
dan
penyimpulan.
5
Kgiatan Akhir
 Guru
bersama-sama
membuat
dengan
Menit
siswa
rangkuman/simpulan
pelajaran.
 Guru
melakukan
refleksi
terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan.
 Guru
memberikan
terhadap
proses
umpan
balik
dan
hasil
pembelajaran.
 Guru dan siswa berdoa, kemudian guru
menutup pembelajaran dengan salam
6. Sumber Belajar



Media : Media Vlogging (Video Blogging)
Alat :LCD, Laptop, dan Buku Teks
Sumber:
Waluyo, Budi. 2013. Bahasaku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Platinum.
Ariyani, Cucu. 2012. Pelajaran Bahasa Indonesia.
Bandung: CV. Yrama Widya.
7. Penilaian

Lembar Penilaian Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Mampu melaporkan dari
Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Tes lisan
hasil temuan.
Daftar
Instrumen
 Tulislah beberapa
pertanyaan
hal penting dari
laporan yang sudah
Anda saksikan
kemudian
sampaikan secara
lisan!
Mampu mengembangkan
laporan
dengan
menggunakan
kalimat
Tes tulis
Uraian
 Kembangkanlah
sendiri.
laporan perjalanan
yang sudah Anda
saksikan dengan
kalimat sendiri!
1) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan
perjalanan, yaitu:

Tempat kunjungan,

Letak atau lokasi,

Bagaimana dalam mencapai tempat tersebut,

Keadaan tempat tersebut,

Tempat-tempat wisata yang terdapat di daerah tersebut,

Hal yang menarik dari tempat tersebut,

Kapan mengunjungi tempat tersebut,

Berapa lama melakukan perjalanan,

Manfaat yang diperoleh dalam perjalanan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Pedoman Penskoran
Rincian
Peserta didik menuliskan 5 atau lebih beberapa hal yang penting
dalam membuat laporan
Peserta didik menuliskan 4 poin penting dalam membuat laporan
Peserta didik menuliskan 3 poin penting dalam membuat laporan
Peserta didik menuliskan 2 poin penting dalam membuat laporan
Peserta didik menuliskan 1 poin penting dalam membuat laporan
Skor
5
4
3
2
1
2) Kembangkanlah laporan yang sudah Anda saksikan dengan kalimat
sendiri!
Pedoman Penskoran
Rincian
Laporan yang dikembangkan sangat lengkap, terstruktur,
penggunaan bahasa komunikatif sangat baik.
Laporan yang dikembangkan lengkap, terstruktur, penggunaan
bahasa yang komunikatif .
Laporan yang dikembangkan cukup lengkap, cukup terstruktur,
penggunaan bahasa yang komunikatif cukup.
Laporan yang dikembangkan kurang lengkap, kurang terstruktur,
penggunaan bahasa yang komunikatif kurang.
Laporan yang dikembangkan sangat kurang lengkap, sangat
kurang terstruktur, penggunaan bahasa yang komunikatif sangat
kurang.
Skor
5
4
3
2
1
Skor maksimum
No 1 : 5
No 2 : 5
Jumlah: 10
Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Perolehan skor
Nilai Akhir :
x skor ideal (100) = ..........
Skor maksimum ( 10 )

Lembar Penilaian Afektif
Nama Siswa: .................................
No. Absen : .................................
Penilaian
Aspek yang diamati
1
2
3
4
Dapat dipercaya
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab
Percaya Diri
Keterangan:
4: Sangat baik
3: Cukup
2: Baik
1: Kurang

Lembar Penilaian Psikomotorik
Indikator
Penilaian
Pencampaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Penilaian
Menanggapi isi
Observasi
Tanya jawab
laporan
Instrumen
Berikan
tanggapanmu
berupa
masukan, saran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
dan kritik dari
laporan yang
sudah Anda
saksikan!
Pedoman Penilaian
Penilaian
Aspek yang dinilai
1
2
3
4
Kemampuan menanggapi secara santun
Kemampuan menanggapi dengan kalimat yang
baik dan benar.
Kemampuan berbicara didepan kelas.
Kemampuan mendengarkan pendapat orang
lain.
Kemampuan memberikan tangapan kritik dan
solusi untuk perbaikan
Keterangan:
4: Sangat baik
3: Cukup
2: Baik
1: Kurang Baik
Yogyakarta, 7 Juni 2017
Mahasiswa
Devina Alianto
(131224094)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
LAMPIRAN MATERI LAPORAN PERJALANAN
1. Pengertian Laporan
KBBI (2008) menyatakan laporan diartikan sebagai “segala
sesuatu yang dilaporkan”. Ariyani (2014:10) laporan merupakan
keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan
berdasarkan fakta. Fakta itu berdasarkan penilaian objektif yang
dialami sendiri oleh si pelapor. Dengan demikian, laporan berarti
sebuah paparan yang berisikan kegiatan atau peristiwa yang benarbenar dilakukan (pelapor).
Berdasarkan
bentuk
cara
penyampaiannya,
laporan
dapat
dibedakan dalam bentuk lisan dan tulisan. Laporan lisan sering
digunakan dalam upacara-upacara resmi, sedangkan laporan tertulis
digunakan seseorang ketika mengadakan penelitin atau percobaan.
Laporan tertulis ini berisi data atau informasi yang dapat dijadikan
dokumentasi. Bahasa yang digunakanya pun sesuai dengan kaidah
bahasa yang baik dan baku.
2. Fungsi Laporan
Ariyani (2014:10) memaparkan fungsi laporan menjadi tiga, yaitu:
a. Mengatasi suatu masalah.
b. Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
c. Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
3. Jenis-jenis Laporan
Ariyani (2014:23) menjelaskan jenis-jenis laporan sebagai berikut.
a. Laporan kegiatan adalah laporan yang isinya menginformasikan
suatu kegiatan yang dilaksanakan.
b. Laporan isian adalah laporan yang isinya menginformasikan suatu
kegiatan periodik atau rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
c. Laporan administrasi adalah laporan yang berisi bahan-bahan atau
keterangan secara objektif berdasarkan keadaan.
d. Laporan penelitian adalah laporan yang isinya menginformasikan
hasil penelitian.
e. Laporan jurnalistik adalah laporan yang disampaikan oleh
koresponden majalah atau surat kabar mengenai suatu kegiatan,
peristiwa, atau keadaan untuk dimuat pada media yang
menugasinya.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat laporan
perjalanan.
Ariyani (2014:23) menjelaskan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membuat laporan perjalanan, yaitu:
a. Tempat kunjungan,
b. Letak atau lokasi,
c. Bagaimana dalam mencapai tempat tersebut,
d. Keadaan tempat tersebut,
e. Tempat-tempat wisata yang terdapat di daerah tersebut,
f. Hal yang menarik dari tempat tersebut,
g. Kapan mengunjungi tempat tersebut,
h. Berapa lama melakukan perjalanan,
i. Manfaat yang diperoleh dalam perjalanan tersebut.
5. Menanggapi Laporan
Menanggapi laporan dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.
Masing-masing metode tersebut (lisan dan tulis) tentu saja memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menanggapi laporan secara
lisan lebih natural dan spontan, sedangkan laporan kurang natural.
Akan tetapi, laporan tertulis lebih terkonsep Waluyo (2013:66).
Untuk menyampaikan tanggapan, beberapa hal berikut harus
diperhatikan adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
a. Tanggapan harus disampaikan secara santun
b. Tanggapan harus disampaikan dengan kalimat yang baik.
c. Tanggapan sebaiknya disertai argumen dan solusi untuk perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Instrumen Penilaian Materi
Petunjuk:
Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap materi pelajaran laporan
perjalanan dalam produk vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (,J)
pada kolom skala penilaian, jika:
1: sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baik/kurang tepat/kurang sesuai
3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai
4: baik/tepat/sesuai
5: sangat baik/sangat tepat/sangat sesuai
Nilai
Saran!
Indikator
No.
1
2
3
4
5
Komentar
Aspek Kompetensi
Dasar/lndikator
1
Kejelasan indikator.
2
Kemudahan memahami
indikator.
V
V
lsi Materi (Content)
3
Ketepatan materi dengan
tujuan pembelajaran yang akan
'b tA.65-b.-u-- n.:.
rVLcJ-~ b~-
vi
~CJ,~
~
dicapai.
4
Kesesuaian materi dengan
kegiatan pembelajaran.
5
Acuan (referensi) materi yang
digunakan.
V
V
Bahasa dan Komunikasi
6
Bahasa yang komunikatif.
/
7
Kejelasan dan kemudahan
-/
untuk dipahami (lafal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
intonasi).
Keterbacaan (kesalahan, tanda
8
vi
baca, dan lain-lain).
Jumlah
/6
Total Penilaian
._~~\o
¥\'I-O--t~
~OlLO
/2-
;2..$
Komentar dan Saran Perbaikan
,
~-~~~--,4-A-=--~-,....-----::;:--fl-ft-tJ
Kesimpulan
Materi Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakanJuji coba lapangan tanpa revisi.
Layak untuk digunakanJuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak digunakanJuji coba lapangan.
0,
f.::...~.?)7 .......
Yogyakarta, .. &-:..1.. ..-:....
Dosen Ahli Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Instrumen Penilaian Media
Petunjuk:
Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran
vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (-V) pada kolom skala penilaian,
jika:
1: sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baik/kurang tepat/kurang sesuai
3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai
4: baik/tepat/sesuai
5: sangat baik/sangat tepat/sangat sesuai
Nilai
No.
Saran/Komentar
Indikator
1
2
3
5
4
Tema
1
Kesesuaian tema dengan
.I
materi.
2
Kemenarikan judul vlogging
V
(video blogging).
lsi (content) vlogging (video blogging)
3
Keruntutan cerita vlogging
(V-L h-;.·"-v
v'
fr"-!5~ ~ H
(video blogging).
j)/",
4
Menyajikan informasi dan
tidak membingungkan
V
penonton.
Tampilan vlogging(video blogging)
5
Kualitas gambar.
6
Kualitas audio (suara, musik).
7
Desain vlogging (video
blogging).
c/
t/
~
1/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Daya tarik media
8
V
pembelajaran.
Bahasa dan Ekspresi
Bahasa yang komunikatif,
9
J
keje!asan lafal dan intonasi.
10
V
Gerak dan mimik wajah.
Jumlah
Total Penilaian
Komentar dan Saran Perbaikan
fv.. A / J'~~
~r,
p;
~
~
Kesimpulan
Media Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi.
U) Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan.
Yogyakarta,
b -
'=' -
;20/1- :
Dosen Ahli Media
{Jry
P)r -WI~lApv-y~J..o
................................fI.
.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Instrumen Penilaian Materi
Petunjuk:
Berikarilah periilaiari, kritik, dan saran Anda terhadap media pembe1ajaran
vlogging (video blogging) dengan memberi tanda (--.J) pada kolom skala penilaian,
jika:
1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baiklkurang tepatlkurang sesuai
3: cukup baiklcukup tepat/cukup sesuai
4: baikltepat/sesuai
5: sangat baiklsangat tepatlsangat sesuai
Nilai
No.
Indikator
1
2
3
Saran!
4
5
Aspek Kompetensi
DasarlIndikator
1
Kejelasan indikator.
2
Kemudahan memahami
v
V
indikator.
lsi Materi (Content)
3
Ketepatan materi dengan
tujuan pembelajaran yang akan
V
dicapai.
4
Kesesuaian materi dengan
v
kegiatan pembelajaran.
5
AvuaD (referensi)\,materi yang
digunakan.
i
.
v
Bahasa dan Komunikasi
6
Bahasa yang komunikatif
7
Kejelasan dan kemudahan
untuk dipahami (lafal dan
v
V
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
intonasi).
8
Keterbacaan (kesalahan, tanda
baca, dan lain-lain).
Jumlah
Total Penilaian
Komentar dan Saran Perbaikan
Kesirnpulan
Materi Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:
1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi.
2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan.
Pare,
?f g
~~.!.
.
Guru Bahasa Indonesia
.. :Y.~.~!':.~ ... F.:£?f.:~ 0.!.'::(:.. ? .~.:. F.0.....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
TRANSKIP WAWANCARA GURU
Narasumber
Jabatan
: Yohana Feronika, S. Pd.
: Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia
No.
Pertanyaan
Jawaban
1 Menurut Ibu, seberapa pentingkah peran Sangat penting sekali, karena tanpa media
media pembelajaran bahasa Indonesia?
pembelajaran materi akan susah diterima
murid-murid, dengan menggunakan media
pembelajaran juga dapat menarik siswa
untuk memperhatikan pelajaran.
2
Apakah Ibu, menggunakan media saat Iya, yang sering saya gunakan adalah
melakukan proses belajar mengajar di media power point, video rekaman berita,
dalam kelas? Jika ya, media apakah dan buku pelajaran.
yang dominan digunakan?
3
Apakah metode yang Ibu pergunakan
dalam menggali materi yang ada dalam
pembelajaran bahasa Indonesia? Jika
ya, metode apakah yang dominan
digunakan?
Metode yang saya gunakan saat mengajar
adalah
metode
ceramah,
inkuiri
(menemukan sendiri), dan penugasan
proyek.
Metode dominan yang saya gunakan
adalah ceramah dan inkuiri.
4
Apakah Ibu mengalami kendala dalam
memberikan materi teks pembelajaran
bahasa Indonesia kepada siswa? Jika ya,
bagaimana cara Ibu mengatasi kendala
tersebut?
Pernah mengalami kendala, seperti kendala
susah menemukan media apa yang cocok
untuk siswa agar lebih mudah memahami
materi.
Cara mengatasinya saya menggunakan
media lain seperti gambar dan buku
pelajaran.
5
Apakah siswa tertarik/memberikan
perhatian
khusus
saat
Ibu
menyampaikan materi pembelajaran
bahasa Indonesia dengan menggunakan
media pembelajaran?
Iya sangat antusias dan tertarik. Menurut
saya,
menggunakan
media
saat
pembelajaran akan membuat siswa lebih
antusias daripada hanya ceramah dan
menggunakan buku saja. Perhatian siswa
juga terpusat saat menggunakan media
pembelajaran.
6
Apakah Ibu, mengalami kesulitan dalam Iya, agak susah karena keterbatasan
membuat media pembelajaran bahasa kemampuan menguasai teknologi yang
Indonesia yang inovatif?
terbatas.
7
Menurut
Ibu,
apakah
perlu
dikembangkan media pembelajaran
yang inovatif dan berbasis teknologi?
Jika
ya,
bagaimana
dengan
Sangat perlu, supaya anak-anak tidak
bosan saat belajar bahasa Indonesia dan
mereka lebih antusias untuk menemukan
hal-hal baru saat belajar bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
8
menggunakan
multimedia
dalam
pembelajaran bahasa Indonesia?
Apakah Ibu pernah menggunakan media
berbasis teknologi sebagai media
pengajaran bahasa Indonesia selain
powerpoint? Jika iya, media apa yang
Ibu pergunakan dalam pembelajaran
tersebut?
Pernah, saat mengajar tentang materi berita
saya menggunakan media video rekaman
berita untuk disimak oleh murid. Saya juga
menggunakan video tentang pementasan
drama yang saya download di internet
ketika mengajar materi mengomentari
drama.
9
Apakah Ibu mengetahui dan pernah Belum pernah, saya pernah mendengar
menggunakan
vlogging
(video tetapi belum pernah mencoba dan
blogging) untuk kegiatan pembelajaran? menggunakan saat pembelajaran di kelas.
10
Apakah yang Ibu pikirkan mengenai
media pembelajaran vlogging (video
blogging) yang akan di pergunakan
pada pembelajaran bahasa Indonesia?
11
Mungkin sejenis video tetapi saya belum
bisa membayangkan isinya seperti apa
karena saya juga belum pernah melihat apa
itu vlog. Tapi saya yakin itu sangat
menarik. Lagipula, istilah vlog di kalangan
murid juga sangat terkenal. Sehingga dapat
membantu siswa untuk memahami materi
pelajaran.
Menurut Ibu, apakah vlogging (video Saya rasa bisa digunakan, karena sarana
blogging) dapat dipergunakan di SMP prasarana di sekolah sudah mendukung. Di
Katolik Yohanes Gabriel Pare – Kediri? setiap kelas sudah ada LCD dan ada
ruangan multimedia di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
TRANSKRIP VLOGGING LAPORAN PERJALANAN
“JELAJAH JOGJA”
Prolog
“Hai Jogja, kali ini saya akan menjelajahi beberapa tempat bersejarah di
Yogyakarta. Mau tau tempat apa saja yang saya kunjungi? Simak terus Jelajah
Jogja.”
Tampilan lingkungan Situs Warung Boto
Hari Pertama, 22 Mei 2017
Jelajah Situs Warung Boto
“Dibelakang saya adalah tempat atau kolam renang berbentuk lingkaran. Saat ini
yang saya injak adalah kolam renang berbentuk persegi. Jadi, ini adalah tempat
peristirahatan Sultan Hamnegkubuwono II dalam bahasa Jawa terkenal dengan
sebutan Pesanggrahan Rejowinangun.”
Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto.
“Sekarang saya akan mencoba menuruni tangga yang membawa kita
kebawah, entah kemana saya juga tidak tahu. Mari ikuti saya.
Tampilan menuju tempat pemandian sultan.
Wow! ternyata tangga ini akan membawa kita menuju ke sumber mata air
tempat pemandian Sultan.”
Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto.
“Sebelum mengalami pemugaran, dulunya situs ini hanyalah puing-puing
yang tertinggal pada masa kerajaan. Pada akhir tahun 2016, situs ini berhasil
diresmikan oleh Dinas Pariwisata sebagai salah satu cagar budaya yang ada di
Yogyakarta.”
Tampilan bangunan dan arsitektur Situs Warung Boto
“Demikian vlog tentang Situs Warung Boto. Jadi, buat kalian yang ingin wisata ke
Jogja, semoga tempat ini bisa dijadikan referensi untuk kalian yang suka berburu
foto dan ingin mengetahui salah satu sejarah yang ada di Yogyakarta. Sampai
ketemu di jelajah berikutnya, terima kasih.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Hari Kedua, 23 Mei 2017
Jelajah Kuliner Soto Bathok Mbah Karto Sambisari
Tampilan pemandangan sawah sekitar Soto Bathok Mbah Karto
“Hai semuanya, sekarang saya berada di wisata kuliner Soto Bathok Mbah Karto,
utaranya Candi Sambisari daerah Kalasan. Jadi tempat ini di Instagram sudah
terkenal. Tempatnya asik, untuk menikmati suasananya kita bisa melihat sawah
yang ada disekitar. Walaupun diluar panas saya merasa sejuk ketika berada di
tempat ini.”
Tampilan pesanan soto, es teh, dan sate usus.
“Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan saya sudah datang. Satu
porsi soto harganya 5.000 rupiah, lengkap dengan es teh manis, 2.000 rupiah dan
sate usus, 1.000 rupiah. Setelah menikmati soto, saya akan melanjutkan Jelajah
Yogyakarta.”
Tampilan perjalanan menuju Candi Ratu Boko.
Jelajah Candi Ratu Boko
“Halo semuanya, selamat sore. Sekarang saya sedang berada di Candi Ratu Boko.
Candi ini berada didekat Candi Prambanan, tempatnya bagus sekali khususnya,
untuk para pecinta senja. Di tempat ini juga bagus sekali untuk mengabadikan
foto. Biasanya tempat ini dijadikan sebagai tempat pre-wedding. Jadi, kalau kalian
ingin datang kesini saya sarankan sore hari, karena kita bisa menikmati
pemandangan matahari terbenam yang sangat indah.”
Tampilan pintu gerbang Candi Ratu Boko.
“Ini adalah penampakan pintu gerbang Candi Ratu Boko. Berbeda dengan candicandi yang lain, Candi Ratu Boko terletak diatas bukit pada ketinggian 196 meter
dari permukaan laut.”
Tampilan pemandangan matahari terbenam.
Tampilan menuju jalan keluar candi.
“Setelah jalan-jalan keliling candi dan menikmati sunset, berfoto-foto dan masih
banyak lagi yang sudah saya lakukan, saya memutuskan untuk pulang dan
melanjutkan jelajah keesokan harinya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Hari Ketiga, 24 Mei 2017
Jelajah ARTJOG 10. Jogja National Museum
“Halo semuanya sekarang saya berada di ARTJOG 10 tepatnya di Jogja National
Museum. Acara ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Seperti apa ARTJOG
10 tahun ini? Mari kita saksikan bersama.”
Tampilan karya-karya seni di ARTJOG 10.
Tampilan karya seni Tompi.
“Halo, sekarang saya berada di salah satu karya seni yang cukup menarik dan
unik. Karya ini merupakan hasil dari seniman sekaligus penyanyi, Tompi. Dia
menciptakan sebuah karya foto dengan nilai toleransi. Tujuan karya ini adalah
mengingatkan kita tentang toleransi dan keberagaman yang saat ini mengalami
krisis di Indonesia.”
Tampilan karya-karya seni di ARTJOG 10.
Tampilan sovenir yang ada di ARTJOG merchandise.
“Setelah keluar dari instalasi karya seni kalian bisa menikmati ARTJOG
Merchandise, disini kalian bisa membeli aneka souvenir khas pameran
ARTJOG.”
Tampilan souvenir yang dijual di ARTJOG Merchandise.
“Demikian Jelajah Jogja saya kali ini, semoga destinasi ini bisa memberikan
referensi untuk kalian yang ingin berlibur ke Yogyakarta. Teima kasih sudah
mengikuti Jelajah Jogja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
KUESloNER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
Survei Kebutuhu Um.-mPembelajaran
N~Lengkap:
K.~ No.
Absen:
Asal Sekolah:
GsnovetlQ
Natali () . p. .
V111 -8 I DB
SMpt< Y()#o{J-ne':""s~-5-="a-"'bn-f~'e/~l=t1:--re---------I
Petulljuk: I
,
I
,t
Kuesioner ini digunakan tmtuk kepentingan penelitian pend~dikan. ~dt
kuesionoer ini sesuai dengan keada8 D yang Anda alami. Berilah tanda silang ~
pada jawaban yang AJ'Ida. pilih. Terima kasih atas partisipasi Anda da.tam
metatsanakan penelitianini.
1. Apakah pendapat An.da tentang pembelajamn babasa Indonesi~?
a. Menyenangkan
b. Beikesail
c. Membosankan
~ Biasasaja
e. Lainnya...
2. Apakah Guru Anda menggunakan media pembelajaran?
)( Ya
b. Tidak
3. Jika ya, media (software) apa yang sering digunakan guru?
~
b.
c.
d;
e.
Microsoft Powerpoint
Microsoft Word
Vlogging (Video Blogging)
Gambar
Lainnya .•.
4. Bagaimana pendapat Anda tentang media pembe~aranbahasa Indonesia?
J<Menarik
b. Monoton
c. Tidak menarik
d. Inovatif
e. Lainnya...
5. Menurut And&, apakah fasilitas di sekolah sudah memadai untuk
menggunakan' komputerllaptop sebagai media pembelajaran?
v
1>:
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
6. Menurut Anda, apakab kelemaban media pembelajaran?
~ Memakan waktu pembuatan
b. Komunika~i satu arab
c. Membutuhkan kreatifitas
d. Infonnasi panjang
e. Lainnya ...
7. Bagaimana menurut Anda tentang. kegiatan pembelajaran laporan
perjalanan dalampembelajaran babasa Indonesia?
a. Sangat Mudah
b. Mudah
c. Sangat Sulit
)( Sulit
e. Lainnya...
8. Menurot An~ jika pembelajaran Iaporan perjalanan menggunakan media
apakah lebih mudah dipahami?
a
Ya
X Tidak
9. Jika ya, apakah Anda setuju jib pembelajaran laporan perjalanan
menggunakan media vlogging (video blogging)?
'f..... Ya
b. Tidak
10. Apakah yang Anda pikirkan mengenai media vlogging (video blogging)
yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanan?
a Menyenangkan
b. Inovatif
"'rI Menarik
~ Kreatif
e. Lainilya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
Survei Kebutuhan Umum Pembelajaran
Nama Len
Umur:
Kelasl No. Absen:
Asal Sekolah:
Petunjuk:
I
'
Kuesioner ini digunakan untuk kepentingan penelitian pendidibn. IsHah
kuesionoer ini sesuai dengan keadaan yang Anda alami. Berilah tanda silang (X)
pada jawaban yang Anda pilih. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam
meJaksanakan penelitian mi.
1. Apakah pendapat Anda tentang pembelajaran bahasa Indonesia?
~::=gkan
c. Membosankan
d. Biasa saja
e. Lainnya...
2.
A~
~Ya
Guru Anda menggunakan media pembelajaran?
b. Tidak
1. l~ ya, media (.software) apa yang sering Oigunakan gum'?
:;:f/Microso/t Powerpoint
/ . Microsoft Word
c. nogging (Video B/ogging)
d; Oambar
e. Lainnya ...
4. Bagaimana pendapat Anda tentang media pembelajaran bahasa Indonesia?
a. Menarik
b. Monoton
~./!idak menarik
~ ~ovatif
e. Lainnya...
5. Menurut Anda, apakah fasilitas di sekolah sudah memadai untuk
menggunakan komputerllaptop sebagai media pembelajaran?
a/Ya
/b.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
6. Menurut Anda, apakah kelemahan media pembelajaran?
~ Memakan waktu pembuatan
b. Komunikasi sam arab
c. Membutuhkan kreatifitas
d. Infonnasi panjang
e. Lainnya '"
7. Bagaimana menurut Anda tentang. kegiatan pembelajaran laporan
perjahm8D dalam pembelajaran babasa Indanesia'?
a. SangatMudah
b. Mudah
c. Sangat Sulit
~ Sulit
e. Lainnya...
8. Menurut Anda, jika pembelajaran laporan perjalanan menggunakan media
apakah lebih mudah dipahami?
.
a. Ya
Tidak
X
y~ apakah Anda setuju jib pem.belajaran lapor.m perjalanan
menggunakan media vlogging (video blogging)?
9. Jika
'b.
" Tidak
Ya
10. Apakah yang Anda pikirkan mengenai media vlogging (video blogging)
yang akan digunakan pada pembelajaran laporan perjalanancl
a. Menyenangkan
b. Inovatif
~ Menarik
d. Kreatif
e. LainDya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN SISWA KELAS VIII
SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE
No
1.
Butir-butir Pertanyaan
A
pembelajaran 46
Pendapat
tentang
bahasa Indonesia.
2. Penggunaan media pembelajaran.
3. Media (software) yang sering
digunakan guru.
4. Pendapat
tentang
media
oembelajaran bahasa Indonesia.
5. Fasilitas di sekolah.
6. Kelemahan
memakai
media
pembelajaran.
7. Pendapat
tentang
pembelajaran
laporan perjalanan.
8. Pembelajaran laporan perjalanan
menggunakan media lebih mudah
dipahami.
9. Penggunaan
vlogging
(video
blogging)
dalam
pembelajaran
laporan perjalanan.
10. Pendapat tentang media vlogging
(video
blogging)
yang
akan
digunakan
pada
pembelajaran
laporan perjalanan.
Alternatif Jawaban
B
C
D
E
6
2
6
-
Jumlah Jawaban
Terbanyak
A: Menyenangkan
56
51
4
3
-
-
6
A: Ya
A:
Microsoft
Powerpoint
A: Menarik
50
1
2
5
2
50
24
10
12
10
10
4
4
45
1
10
-
A: Ya
A:
Memakan
waktu pembuatan
B: Mudah
53
7
-
-
-
A: Ya
53
7
-
-
-
A: Ya
10
9
35
6
-
C: Menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA KELOMPOK KECIL KELAS VIII
SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE- KEDIRI
No.
NAMA
1
ANDY APRILIA SUSANTO
2
AVE YUNIKA
3
BERNADETA NOVIYA SARI
4
CATUR PUTRA BAYU SAKTI
5
CECILIA SRIUS PUJIASTUTI
6
CHALISTA SHANI E.
7
EL AZAR STEVE PRASETYO
8
FAY TATIANA ALKA
9
FELIX PETRA SANJAYA
10
GENOVEVA MERISSIA S. M
11
GRADEY GARYSON LUKITO
12
INTYAS IKA PUTRI SUSANTI
13
IORY VICTORIA NUGROHO
14
JESLYN YOSHINO TEGUH WIDJAJA
15
LAURENSIUS BAGUS SETYA BUDI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.179
Lembar Observasi Siswa
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (v)pada hasil pengamatan sesuai dengan keadaan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
A. Penilaian Media
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek yang diamati
Memahami isi (content) dari vlogging
(video blogging) sebagai media
pembelajaran.
Antusias saat menyaksikan vlogging
(video blo~ging.
Media vlogging (video blogging)
sebagai media altematif bagi siswa.
Proses penggunaan media vlogging
(video blogging) kondusif untuk
pembelajaran bahasa Indonesia.
Media pembelajaran vlogging (video
blogging) membangun pembelajaran
yang interaktif.
Media pembelajaran vlogging (video
blogging) membangun pembelajaran
yang- iflOvati-f.
Media pembelajaran vlogging (video
blogging) menarik karena sesuai
dengan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran vlogging (video
blogging) menarik karena berisi
tentang perjalanan yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
Media-pembelajaran vloggil1g (video
blogging) menarik karena siswa dapat
mengetahui macam-macam destinasi
wisata yang ada di Yogyakarta.
Media pembelajaran vlogging (video
blogging) dapat membantu siswa
untuk memberi tanggapan tentang
laporan perjalanan.
Ya
V
V
v
V
/
V
\/
V
V
V
HasH
Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
)80
B. Komentar dan Saran
Pare,..... ~.0
.....J.~~.~ .... ~.!.1-
Guru Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.·181
Instrumen Penilaian Media Pembelajaran
Petuni\lk~
Berikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran
vJogging (video bJogging) dengan memberi tanda (...J) pada koiom skala penilaian,
jika:
1: sangat kurang baiklsangat kurang tepatlsangat kurang sesu.a·
2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai
3: cukup baiklcukup tepatlcukup sesuai
4: baikltepatJsesuai
5: sangat baiklsangat tepztlsftngat sesuai
Indilultor
No.
~
Saran!
~Komentar
Aspek Kompetensi Dasar/lndikator
1.
Kejelasan indikator.
2.
Kemudahan memahami indikator~
V
...r
lsi Materi (Content)
3.
Ketepatan matcri dengan tujuan
-II
pembeIajaran yang akan dicapai.
4.
j
Kesesuaian materi dengan
./
kegiatan pembelajaran.
5.
Acwm(rereremi)mmeriyang
/
digu\lakan
T~ma
6.
Kesesuaian tema dengan materi
7.
Kemenarikan judul vlogging
V'
~
lsi (content) vlogging (video blogging)
8.
Keruntutan cerita dalam vlogging
(video blogging).
rnm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
9.
Menyajikan informasi dan tidak
\P
membingungkan penonton.
10.
Tampilan Vlogging (video hlogging).
I
Kualitas gambaI'.
II.
Kualitas audio (suara, musik).
12.
Desain vlogging (video blogging).
13.
Daya tarik media pembelajaran.
Bahasa dan Eksprf:si
14.
--
V
v
~urarg IYlQlarit
V
J
I
Bahasa yang-komuni:katif;
J
kejelasan lafal dan intonasi
15.
Gerak dan mimik wajah.
Jumlah
Total Penilaian
--
I V; q.("(~~
V
>t i 3
7
'ctlrarg
L(!
-:+---\
I
Komentar dan Saran
Pare, ;2~
~JcJni
9017
.
Siswa
(j/t.
Y
A\I[
............................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Instrumen Penilaian Media Pembelajaran
Petunjuk:
Be"rikanlah penilaian, kritik, dan saran Anda terbadap media pembelajaran
v/ogging (video blogging) dengan memberi tanda (...j) pada kolom skala pen.ilaian,
jika:
1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baiklkurang tepatlkurang sesuai
3: cukup baiklcukup tepat/cukup sesuai
4: baik/tepat/sesuai
5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai
No.
Nilai
\
Indikator
t
1
Aspek Kompetensi Dssar/lndikator
-
l.
Kejelasan indikatQT.
2.
Kemudahan memahami indikator.
!
12r~
v
I
y'
lsi Materi (Content)
3.
Ketepatan materi dengan tujuan
\l
pemiJelajaran yang akan dicapai.
4.
Kesesuaian materi dengan
J
kegiatan pembelajaran.
5.
Acuan (referensi) materi yang
I
I
V
digunakan
..
Tema
6.
Kesesuaian tema dengan rnateri
7.
Kemenarikan judul vlogging
\j
V
lsi (content) vlogging (video hlogging)
8.
Keruntutan cerita dalam vlogging
(video blogging).
WED
Saran!
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
T IMenyajikan infonnasi dan tidak
membingungkan penonton.
-J
I
Tampilan Vlogging (video blogging).
10.
Kualitas gambar.
]1.
Kualitas audio (suara, musik).
12.
Desain vlogging (video blogging).
13.
Daya tafJ<. media pembelajamn.
I
J
---J
-J
-J,
Bahasa dan Ekspresi
]4.
Bahasa yang-komunikatif;
15.
--
~
Genlk dan mimik wajah.
Jumlah
Total Penilaian
I
J
kejelasan lafa! dan intonasi
')
""
~ b
tt;//
.-
Komentar dan Saran
(.·~l •• ?./;A~
Pare, ..?0.
.
Siswa
('
(~(.
'--
__ .Y~
------
),£fA
.V)./
\
'\<c..,
('-:~:,.,........................
<Y _,I. 1:'
............
~
~'--<;
~
I
0'- \
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan Kelompok Kecil
15 Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Indikator
Kejelasaan Indikator
Kemudahan memahami indikator
Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran
Acuan (referensi) yang digunakan
Kesesuaian tema dengan materi
Kemenarikan judul vlongging (video blogging)
Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging)
Menyajikan informasi dan tidak membiingungkan
penonton
Kualitas gambar
Kualitas audio (suara, musik)
Desain vlogging (video blogging)
Daya tarik media pembelajaran
Bahasa yang komunikatif (kejelasan lafal dan intonasi)
Gerak dan mimik wajah
Jumlah
Jumlah X Skala Penilaian
Jumlah Total
Rata-rata
Keterangan
1
2
Item
3
4
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
3
4
3
8
11
10
6
11
10
7
6
9
7
4
5
7
1
5
5
5
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
2
2
3
27
081
945
4,1
Baik
11
8
8
6
8
7
126
504
4
2
7
7
5
5
72
360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
DAFTAR NAMA SISWA UJI COBA KELOMPOK BESAR KELAS VIII
SMP KATOLIK YOHANES GABRIEL PARE- KEDIRI
No.
NAMA
1
ANDY MARK MORRITZ P
2
AULIA PUTRI WIJAYA
3
BIRGITA EVA PAULINA
4
CHRISTIANO ALVARO WINDA D.
5
CICILIA ARNA MEYSTIA KITNASTI P
6
DITHA RICOSYA
7
FELIANA NATALIE WIJAYA
8
GABRIELLA NANDHITA VERDIANTY
9
GENOVEVA NATALI DEWI R
10
GRACE TAMARISKA
11
JOANNE GABRIELLE VALLERIA T
12
JOSHUA DEVON CADE ROEMOKOIJ
13
LALUNA KANIA BUDIONO
14
MARIA NATALIA YOVITA ANDREANI
15
NAFTALY YEUSY CUSSOY
16
NATHANAEL BARZILAI STEVANNO
17
OKTAVIANUS PUTRA FLORENSANDO
18
RICHARD CHAW
19
ROSITA AGUSTIN
20
SCOLASTIKA FEBRI ENGGAR K.
21
SHAVONNE BEVERLY
22
STEFANUS YULI SAPUTRA
23
STEVEN KANIA BUDIONO
24
SYENDY YULIANTO
25
VALENTINO CHRISTIAN DAMAR P
26
WILLIAM INDRAWAN WONGSO
27
WYONA EVAN DHARMAWAN
28
YEHUDA LINTANG KAHURIPAN
29
YULIANA ASYOTOREH SURYO P.T
WILFRIDUS MAXMILIAN SITORUS
30
31
32
33
YERSI YUNIA MAWUNTU
34
MONICA KUSUMA
MARIA MEILIANA ULFARIDA A
MARIA SETELLA LAETITIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
35
36
37
NANDA WILLIAM SAPUTRA
NASA ABEL CHRISTINA MURTI
REMON FAJAR AYUB
38
39
40
41
42
43
RESAMUEL FIERGO SANTOSO
RYAN AGUNG PRADANA
SEKAR TELON BERLIANA UTAMI
THEOFFILUS YUDI RAHMA
VIOLETTA ANGGELIQ DERMAWAN
VITO KANIA BUDIONO
44
45
YORAM PUTRA ARDO
YOSUA BRILLIANT NOTO LEGOWO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Instrumen Penilaian l\fedia Pembelajaran
Pehmjuk: l
BerikanIah peniJaian~ kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran
vlogging (video blogging) dengan memberi tanda ( ) pad.a k(}lot!\ skala penitaian,
jika:
1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai
3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai
4~
baik/tepatfsesuai
5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai
No.
Nilai
Indikator
1
2
3
SanUtl
4
Komentar
5
Aspek Kompetensi Dasar/lndikator
1.
Kejelasan indikator.
2.
Kemudahan memahami indikator.
V
I
y
lSi Materi (Content)
3.
Ketepatan materi dengan t1l;juan
I
pembelajaran yang akan dicapai.
4.
V
Kesesuaian materi dengan
Y
kegiatan pembelajaran.
5.
Acuan (referensi) materi yang
J
digunakan
Tema
6.
Kesesuaian tema dec.gan nIateri
\f
7.
Kemenarikan judul vlogging
V
-8.
lsi (content) viogging (video blol(ging)
Keruntutan cerita dalam vlogging
(video blogging).
rum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
~l Menyajikan informasi dan tidak
V
membingungkan penonton.
.-L
Tampilan Vlogging (video blogging).
10.
Kualitas gambar.
II.
Kualitas audio (suara, musik).
12.
Desain vlogging (video blogging).
13.
Daya tarik media pembelajaran.
V
V
V
,
.
V
Bahasa dan Ekspresi
14.
Bahasa yangkomunikatif,
kejelasan lafal dan intonasi
IS.
I
V
--
Gerak dan mimik wajah.
V
Jumlah
Total Penilaian
Komentar dan Sal1lD
~lo~\(\~ \,a~ ~\'(>J\~f +().~m'ke(t koo SCl~tt
!llipt'ftlSi'
btt9l'A'toclna (CtroOf)~lJm::mb!Jg~ lCJFQroo perJl1I@Qr-o... Vi~!l12
\N\
~r Ik ,~.
de"
S""ji[
'berk\iQl\lQ. t~....:"'~()c..:.~-,-l·:..:.h-=k-=-a)t~.
Pare, J.1!.~~~
_
..\.f.:Q..:-..9..t.-:;.. ?:!U7....
@~
{.bf..~~.ti.~~~ ... !::~y'fj.l!:g ...W:.p'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Instrumen Penilaian l\fedia Pembelajaran
Pehmjuk: l
BerikanIah peniJaian~ kritik, dan saran Anda terhadap media pembelajaran
vlogging (video blogging) dengan memberi tanda ( ) pad.a k(}lot!\ skala penitaian,
jika:
1: sangat kurang baiklsangat kurang tepat/sangat kurang sesuai
2: kurang baik/kurang tepatlkurang sesuai
3: cukup baik/cukup tepat/cukup sesuai
4~
baik/tepatfsesuai
5: sangat baik/sangat tepatlsangat sesuai
No.
Nilai
Indikator
1
2
3
SanUtl
4
Komentar
5
Aspek Kompetensi Dasar/lndikator
1.
Kejelasan indikator.
2.
Kemudahan memahami indikator.
V
I
y
lSi Materi (Content)
3.
Ketepatan materi dengan t1l;juan
I
pembelajaran yang akan dicapai.
4.
V
Kesesuaian materi dengan
Y
kegiatan pembelajaran.
5.
Acuan (referensi) materi yang
J
digunakan
Tema
6.
Kesesuaian tema dec.gan rnateri
\f
7.
Kemenarikan judul vlogging
V
-8.
lsi (content) viogging (video blol(ging)
Keruntutan cerita dalam vlogging
(video blogging).
rum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
9.
Me~yajikan
informasi dan tidak
V
membingungkan penonton.
Tampiian Vlogging (video blogging>.
10.
Kualitas gambar.
11.
Kualitas audio (suara, musik).
12.
Desain vlogging (video blogging).
13.
Daya tarik media pembelajaran.
-
,
. .
i/
Bahasa yang-komunikatif,
Vj
kejelasan lafal dan intonasi
15.
-V
V
Bahasa dan Ekspresi
14.
--
V
. V
Gerak: dan mimik wajah.
.Jumlah
Total Penilaian
----=------------------------
Pare, .
.!..~. JQ.~ 2.Q\.~ .
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Rekapitulasi Hasil Validasi Lapangan Kelompok Besar
45 Siswa Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Indikator
Kejelasaan Indikator
Kemudahan memahami indikator
Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian materi dengan kegiatan pembelajaran
Acuan (referensi) yang digunakan
Kesesuaian tema dengan materi
Kemenarikan judul vlongging (video blogging)
Keruntutan cerita dalam vlogging (video blogging)
Menyajikan informasi dan tidak membiingungkan
penonton
Kualitas gambar
Kualitas audio (suara, musik)
Desain vlogging (video blogging)
Daya tarik media pembelajaran
Bahasa yang komunikatif (kejelasan lafal dan intonasi)
Gerak dan mimik wajah
Jumlah
Jumlah X Skala Penilaian
Jumlah Total
Rata-rata
Keterangan
1
2
Item
3
4
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
1
3
1
3
17
11
21
24
20
19
25
15
20
28
34
21
21
12
25
17
29
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
15
16
0
13
2
13
3
24
6
24
41
244
123
732
1878
4,4
Sangat Baik
39
14
32
32
18
15
341
1023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
STORYBOARD
No.
1.
2.
3.
Scene
Vlogging
Tampilan
Depan
Scene 1
Scene 2
Gambar
Deskripsi
Tampilan depan
vlogging (video
blogging) “Jelajah
Jogja”
Penjelasan sejarah
singkat Situs
Warungboto dan
penampakan situs
setelah mengalami
proses pemugaran.
Penjelasan tentang
lokasi Soto
Bathok Mbah
Katro, suasana
tempat, daftar
harga, dan
informasi
mengenai
penggunaan
bathok.
Penjelasan tentang
panorama senja di
Candi Ratu Boko
4.
Scene 3
Scene 4
5.
Penjelasan tentang
sejarah Artjog,
lokasi Artjog,
HTM Artjog, dan
karya-karya seni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
yang ada di
Artjog.
6
Tampilan
ending
Tampilan ending
vlogging
(videoblogging)
“Jelajah Jogja”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
DOKUMENTASI
Gambar. Uji Coba Kelompok Kecil
Gambar. Foto bersama siswa kelas VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Gambar. Uji Coba Kelompok Besar
Gambar. Foto bersama siswa kelas VIII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
BIOGRAFI PENULIS
Devina Alianto lahir di Kediri, 26 Februari
1995. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan
Yohanes Andoko dan Dra. Lilik Rubiati. Penulis
menempuh pendidikan TK – SD di Tunas Harapan
Pare pada tahun 1999-2007, melanjutkan pendidikan
menengah pertama di SMPN 2 Pare pada tahun 20072010, dan melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMAN 1 Plemahan – Kediri pada tahun 2010-2013.
Penulis tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program
Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam berbagai kegiatan
kepanitiaan antara lain, Panitia Inisiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia menjabat sebagai Ketua Umum tahun 2015, Panitia Seminar Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai Bendahara
tahun 2014, Panitia Malam Kesenian Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
menjabat sebagai Sekretaris tahun 2014, dan Panitia Inisiasi Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia menjabat sebagai anggota Seksi Acara tahun
2014. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri penulis
pada tahun 2017 dengan membuat skripsi yang berjudul “Pengembangan Media
Vlogging (Video Blogging) Untuk Pembelajaran Laporan Perjalanan Pada Siswa
Kelas VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri.”
Download