Defenisi Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubanglubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang Klasifikasi Osteoporosis dapat diklasifikasikan atas: 1. Osteoporosis primer Faktor resiko meliputi merokok, aktifitas, berat badan rendah, alkohol, ras kulit putih asia, riwayat keluarga, postur tubuh, dan asupan kalsium yang rendah. a. Tipe I (post manopausal) Terjadi 5-20 tahun setelah menopause (55-75 tahun). b. Tipe II (senile) Terjadi pada pria dan wanita usia ≥70 tahun. 2. Osteoporosis sekunder Penyebabnya meliputi gangguan tiroid hiperparatiroidisme, hipertirodisme, multipel mieloma, gagal ginjal kronis, malnutrisi, pemakaian kortikosteroid yang lama. Anatomi Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang terususun dari 3 jenis sel : Osteoblas Osteosit Osteoklas Etiologi 1. Penyebab primer : menopause, usia lanjut, penyebab lain yang tidak diketahui. 2. Penyebab sekunder : pemakaian Obat kortikosteroid, gangguan metabolisme,penyerapan yang buruk, penyakit tulang sumsum, gangguan fungsi ginjal, penyakit hepar, penyakit paru kronis, cedera urat saraf belakang,transplasi organ. 3. Penyebab secara kausal : Osteoporosis juga dapat dikelompokan berdasarkan penyebab penyakit atau keadaan dasarnya Patofisiologi Osteoporosis terjadi karena adanya interaksi yang menahun antara faktor genetic dan faktor lingkungan. Faktor genetic meliputi, usia, jenis kelamin, ras keluarga, bentuk tubuh, tidak pernah melahirkan. Faktor lingkungan meliputi, merokok, alkohol, kopi, defisiensi vitamin dan gizi, gaya hidup,mobilitas, anoreksia nervosa dan pemakaian obatobatan. Kedua faktor melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah ke tulang, peningkatan pengeluaran kalsium bersama urin, tidak tercapainya masa tulang yang maksimal dengan reabsorbsi tulang menjadi lebih cepat penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan tulang baru sehingga terjadi penurunan massa tulang total Stadium Osteoporosis Stadium 1 Tulang bertumbuh cepat, yang dibentuk masih lebih banyak dan lebih cepat dari pada tulang yang dihancurkan. Ini biasanya terjadi pada usia 30- 35 tahun. Stadium 2 Umumnya pada usia 35-45 tahun, kepadatan tulang mulai turun (osteopenia). Stadium 3 Usia 45-55 tahun, fraktur bisa timbul sekalipun hanya dengan sentuhan atau benturan ringan. Stadium 4 Biasanya diatas 55 tahun, rasa nyeri yang hebat akan timbul akibat patah tulang. Manifestasi Klinis 1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. 2. Rasa sakit karena adanya fraktur pada anggota gerak 3. Nyeri timbul mendadak 4. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yang terseran g 5. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur 6. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah jika melakukan aktivitas atau karena suatu pergerakan yang salah 7. Deformitas vertebra thorakalis menyebabkan penurunan ti nggi badan Pemeriksaan penunjang Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu ; 1. BMD (tulang Mineral Densitometri) 2. Pemeriksaan Radioisotop a. Foton Single Absorbtimetry (SPA) b. Ganda Photon Absorpmetry (DPA) 3. Quantitative Computerized Tomography 4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) 5. Dual-energi X Ray Absorbtiometry 6. Ultra Sono Densitometer (USG) Metode kuantitatif Ultrasound (QUS) 7. Pemeriksaan Biopsi 8. Pemeriksanan laboratorium Komplikasi Osteoporosis mengakibatkan tulang secara progresif menjadi panas, rapuh dan mudah patah. Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur dan juga kifosis. Diagnosa Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan spasme otot Risiko terjadi cedera : fraktur, yang berhubungan dengan tulang osteoporosis Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan proses penyakit Konstipasi berhubungan dengan imobilitas atau terjadinya ileus ( obstruksi usus). Gangguan konsep diri : perubahan citra tubuh dan harga diri yang berhubungan dengan proses penyakit Kurang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi Terima Kasih..