PEMBUATAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/001 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Tujuan Identifikasi pasien adalah pemberian identitas kepada pasien dalam upaya mencegah terjadinya salah pasien dalam tindakan medik (pemberian obat, tindakan/operasi, pemberian darah dan obat, pengambilan bahan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi dll) Identifikasi pasien tidak dengan no kamar rawat inap atau lokasi kamar. Upaya untuk mencegah salah pasien dalam tindakan medik Kebijakan Dibuat sistem identifikasi pasien yang terstandar di RSIA Permata Bunda ketapang yaitu dengan gelang identifikasi Pengertian Prosedur Unit Terkait 1. Identifikasi Pasien menggunakan 2 identitas yaitu nama lengkap sesuai KTP, dan tanggal lahir 2. Petugas loket penerima pasien, membuat gelang identifikasi 3. Gelang identifikasi berisi data nama lengkap pasien, tanggal lahir, tanggal masuk RS 4. Aturan pemakaian gelang identitas : 1. merah muda : wanita 2. biru muda : laki laki 3. kuning : risiko jatuh 4. merah : alergi 5. Pasien rawat inap WAJIB memakai gelang identitas 6. gelang identitas digunakan petugas untuk identifikasi ulang pasien sebelum melakukan tindakan medik seperti pengambilan sampel laboratorium dan UTDRS; pemberian obat dan transfusi darah; foto rontgen dan tindakan medik lainnya 7. Pencocokan identitas pasien dilakukan 2 (dua) orang petugas. 8. Dalam keadaan khusus misalnya tindakan medik (pembedahan ) dan gelang identifikasi akan mengganggu prosedur yang dikerjakan, maka gelang tsb dapat dilepas sementara, dan ditempelkan di depan map rekam medik . Gelang identifikasi yang sesuai segera dipasang kembali setelah selesai tindakan medik. 9. PASIEN DENGAN NAMA SAMA : 1. Petugas loket mememberi cap atau tanda dengan tulisan PASIEN DENGAN NAMA SAMA di depan sampul Rekam medik. 2. Petugas Loket wajib memberi tahu ke ruangan rawat inap tempat 3. dimana pasien dengan nama yang sama yang telah di rawat sebelumnya dan meminta perawat memberi cap atau tanda PASIEN DENGAN NAMA SAMA 4. Perawat wajib memberi tanda PASIEN DENGAN NAMA SAMA pada lembar resep, lembar permintaan laboratorium dan transfusi darah, lembar radiologi, lembar konsultasi, lembar persetujuan tindakan medik. 1. Front office/Registrasi 2. Seluruh Unit Rawat Inap; 3. UGD 4. Seluruh Unit di RSIA PERMATA BUNDA 1 IDENTIFIKASI PASIEN : PEMBUATAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN TANPA IDENTITAS RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/002 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pasien tanpa identitas adalah pasien tidak menunjukkan KTP, tidak sadar, dalam keadaan bencana atau tidak ada keluarga yang mengantar Upaya untuk mencegah salah pasien dalam tindakan medic Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. 1.1 1.2 1.3 2. 2.1 2.5 3. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 4. 4.1 4.2 4.3 bahan dan alat : Gelang Identitas komputer, printer blanko khusus isian pasien tanpa identitas/KTP petugas loket penerima pasien : Memberikan blanko isian data pasien khusus untuk pasien yang tidak menunjukkan KTP blanko diisi oleh pasien atau keluarga nya atau yang mengantar / menemukan atau petugas RS dengan huruf Kapital membuat gelang identitas sesuai isian blanko tsb gelang diserahkan ke perawat IGD / petugas admisi bersamaan dengan rekam medis apabila identitas sudah ada, maka isian gelang diganti dengan identitas yang ada ketentuan pemberian nama di gelang identitas laki-laki dewasa : X perempuan dewasa : Y anak laki laki : An X Anak perempuan : An Y Bayi laki laki : by X bayi perempuan : by Y Bayi kembar laki-laki : By XT1, By XT2 dst Bayi kembar perempuan : By YT1, By YT2 dst Ketentuan pemasangan identitas pada mayat atau jenazah tanggal lahir diisi tanggal diterima di RS NO RM : sesuai nomor RM saat itu gelang identitas dipasang di ibu jari kaki kanan 1. 2. 3. Front office/ registrasi Seluruh Unit Rawat Inap UGD 2.2 2.3 2.4 Prosedur Unit Terkait Panduan Sasaran Keselamatan 2 IDENTIFIKASI PASIEN: PEMBUATAN STIKER IDENTITAS PASIEN RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/003 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Stiker identifikasi pasien adalah stiker identitas yang akan ditempelkan di tiap lembar permintaan pemeriksaan laboratorium, permintaan transfuse, radiologi, resep, wadah sampel laboratorium, spuit obat guna menjamin penulisan identitas yang jelas Tujuan Upaya untuk mencegah salah pasien dalam tindakan medic Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait Panduan Sasaran Keselamatan 1. Bahan dan Alat : 1.1 Stiker 1.2 Komputer 1.3 printer 2. petugas administrasi / perawat ruangan/petugas laboratorium / radiologi/farmasi 2.1 membuat stiker identitas pasien 2.2 stiker berisi : nama lengkap sesuai KTP, tanggal lahir, nomor rekam medic dan khusus untuk perawatan diberi baris kosong titik titik ( untuk mengisi nama obat) 2.3 stiker dicetak secukupnya 3. perawat/bidan/petugas laboratorium/radiologi/farmasi 3.1 stiker di temple dispuit, resep obat, lembar permintaan laboratorium, wadah sampel, permintaan trransfusi, radiologi, konsultasi 3.2 stiker yang ditempel di badan spuit nama obat diisi di baris titik titik 1. 2. 3. 4. Front office/ registrasi Seluruh Unit Rawat Inap, UGD Seluruh Unit di RSIA Permata Bunda 3 PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/004 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pemasangan gelang identifikasi adalah cara agar gelang identifikasi pasien terpasang baik dan benar sehingga mudah dibaca petugas sebelum melakukan tindakan medik Upaya agar gelang identifikasi terpasang baik dan tidak menciderai pasien Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Perawat menerangkan kepada pasien tujuan pemasangan gelang identifikasi, berapa lama gelang identifikasi dipakai dan risiko yang akan terjadi bila pasien menolak dipasang gelang identifikasi. 2. Perawat menjelaskan kepada pasien untuk mengingatkan perawat atau petugas bahwa sebelum melakukan tindakan medik agar melakukan identifikasi ulang 3. perawat melakukan cuci tangan kemudian memasang gelang identifikasi pada tangan dominan pasien 4. Data dalam gelang identifikasi terpasang di luar menghadap ke arah petugas sehingga mudah dibaca petugas 5. Gelang identifikasi dipasang dengan memberi jarak 1 jari diantara gelang dengan tangan pasien 6. tekan perekat atau kancing gelang, pastikan kalau kulit pasien tidak tertekan 7. Potong kelebihan panjang gelang identifikasi dengan cara memotong bagian ujung gelang dengan pola membulat 8. Gelang identifikasi harus terpasang selama pasien berada dalam perawatan RSIA Permata Bunda Unit Terkait 1. 2. 3. 4. Front office/ registrasi Unit Rawat Inap; UGD, seluruh unit di RSIA Permata Bunda 4 PELEPASAN GELANG IDENTIFIKASI RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/005 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pelepasan gelang identifikasi adalah cara untuk melepas gelas identifikasi pasien saat pasien akan pulang atau selesai di rawat di RSIA Permata Bunda Upaya agar gelang identifikasi dapat dilepas dengan baik dan tidak menciderai pasien Tujuan Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Panduan Sasaran Keselamatan 1. Perawat menjelaskan kepada pasien bahwa gelang identifikasi akan dilepas karena masa perawatan telah selesai dan pasien akan keluar dari RSIA Permata Bunda 2. Setelah perawat melakukan cuci tangan, dengan menggunakan gunting, gelang identifikasi dipotong dan dilepaskan dari tangan pasien 3. Gelang yang sudah terlepas dari tangan pasien dipotong kecil menjadi 2 atau 3 Prosedur potongan, selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau limbah non medis 4. Gelang ibu dan bayi : perawat / bidan 4.1 4.2 4.3 Unit Terkait setelah di cocokkan antara gelang ibu dan bayi digunting bersamaan gelang ibu dan bayi di ruangan yang sama gelang dibuang dilimbah non medis infeksius 1. Unit Rawat Inap; 2. UGD 5 PENCOCOKAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PETUGAS SEBELUM TINDAKAN MEDIK No. Dokumen RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No.Revisi 0 SPO/II/SKP/006 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pencocokan identifikasi pasien adalah cara petugas untuk memastikan bahwa pasien yang akan dilakukan tindakan medik sudah benar. Tindakan medik yang dimaksud adalah memberikan obat, darah/produk darah, mengambil darah atau spesimen lainnya, pemberian pengobatan dan tindakan atau prosedur Upaya agar tindakan medik tidak salah pasien Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. 5. Dokter/ dokter jaga/ Perawat/ bidan/ petugas laboratorium/ petugas UTDRS/ petugas radiologi/ petugas Gizi/ petugas rehabilitasi medik atau petugas lain sebelum melakukan tindakan medik pada pasien WAJIB mencocokkan kembali identitas pasien Pencocokan pasien dilakukan dengan cara : a. Memberi pertanyaan terbuka kepada pasien (siapa nama?) b. Cocokkan identitas di Rekam Medik dengan gelang identifikasi Benar pasien adalah COCOK identitas di pertanyaan terbuka, di gelang identifikasi dan di rekam medik Apabila TIDAK COCOK maka tindakan medik ditunda, dilakukan konfirmasi ulang hingga COCOK Pencocokan dilakukan oleh 2 (dua) orang petugas 1. 2. 3. 4. 5. Unit Rawat Inap; UGD; Laboratorium, Unit Farmasi Unit Gizi 2. Prosedur 3. 4. Unit Terkait Halaman 6 IDENTIFIKASI PASIEN : PEMBUATAN GELANG IDENTIFIKASI JENAZAH RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/007 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Identifikasi jenazah adalah pemberian identitas pada jenazah baik yang meninggal di RS atau yang diantar ke RS Tujuan Upaya untuk mencegah salah jenazah saat jenazah akan diambil keluarga Kebijakan Prosedur Unit Terkait Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. bahan dan alat : 1.1 gelang identifikasi 1.2 komputer, printer 1.3 blanko khusus isian pasien tanpa identitas / KTP 2. jenazah yang meninggal di RS / setelah perawatan di RS 2.1 identitas mengikuti atau sam dnegan identitas yang ada di gelang pasien 3. jenazah yang di kirim ke RS 3.1 nama : apabila laki laki Mr X atau bila perempuan Mrs Y, anak laki laki An X anak perempuan An Y dan bayi perempuan By Y, bayi laki laki By X 3.2 tanggal lahir : tanggal jenazah diterima RS 3.3 nomor RM : no Rm saat itu 3.4 gelang identitas dipasang di pergelangan lengan kanan 4. gelang idnetitas akan dipotong sesaat sebelum jenazah diambil keluarganya 1. 2. 3. 4. 5. Unit Rawat Inap; UGD; Laboratorium, Unit Farmasi Unit Gizi 7 IDENTIFIKASI PASIEN : IDENTITAS DI WADAH SAMPEL LABORATORIUM RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/008 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Pemberian identitas di wadah sampel laboratorium adalah memberikan stiker identitas agar tidak salah sampel pasien Tujuan Upaya untuk mencegah salah sampel pasien laboratorium Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. bahan dan alat : 1.1 stiker 1.2 komputer, printer 1.3 data pasien dari lembar permintaan laboratorium 2. petugas Laboratorium/ perawat / bidan 2.1 membuat stiker dan mengisi identitas pasien sesuai identitas yang ada di lembar permintaan pemeriksaan laboratorium atau di RM 2.2 stiker identitas ditempelkan dibadan wadah setelah sampel diperoleh 3. semua sampel pemeriksaan laboratorium harus diberi stiker identitas pasien 1. Front office/ registrasi 2. Unit Pemulasaran Jenazah 8 PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI : PASIEN LUKA BAKAR, PASIEN ALERGI BAHAN GELANG IDENTITAS, PASIEN YANG MENOLAK PEMASANGAN GELANG IDENTITAS, PASIEN TANPA EKSTREMITAS RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/009 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Adalah pemasangan gelang identitas pada pasien yang tidak memungkinkan dipasang di pergelangan tangan atau kaki Tujuan Upaya agar gelang identitas terpasang baik dan tidak menciderai pasien Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. petugas loket pendaftaran 1.1 membuat foto wajah pasien 1.2 diberi identitas nama, tanggal lahir dan No RM 1.3 foto dibuat rangkap 2 1.4 foto pertama ditempel di sampul depan rekam medic 1.5 foto kedua dimasukkan kerekam medic 2. Perawat / bidan ruangan : 2.1 memasang atau menempel foto kedua di tempat tidur pasien 3. identifikasi dilakukan dengan cara : 3.1 Pertemuan pertama verbal dan visual / campuran dnegan cara bertanya siapa nama, tanggal lahir dan melihat kecocokan foto di tempat tidur serta di rekam medic 3.2 pertemuan berikutnya : cocokkan identitas dengan melihat foto di tempat tidur dan rekam medic 1. unit perawatan 2. Laboratorium, 3. Unit Farmasi 4. Unit Gizi 9 IDENTIFIKASI PASIEN : PEMBUATAN GELANG BAYI RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/010 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Adalah pemberian identitas pada bayi agar teridentifikasi baik dan tidak tertukar Tujuan Upaya untuk mencegah salah bayi dalam perawatan Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. bahan dan alat : 1.1 Gelang identifikasi khusus bayi 1.2 komputer, printer 2. perawat perinatology atau petugas admisi 2.1 bayi yang lahir di RS dibuat oelh perawat perinatology 2.2 bayi kiriman dari luar RS dibuat oleh petugas admisi 2.3 nama bayi adalah by Ny…. atau By…. apabila sudah diberi nama 2.4 tanggal lahir adalah tanggal lahir bayi tsb 2.5 no Rm adalah nomor Rm saat itu 3. Perawat perinatology / petugas admisi : 3.1 memasang gelang disaksikan orang tua atau keluarga terdekat bayi tsb 3.2 gelang dipasang di pergelangan tangan kanan 3.3 apabila pergelangan tangan kanan terpasang infus, maka gelang dipasang di pergelangan tangan kiri 4. bayi kembar : 4.1 nama bayi : BY Ny…..T1 untuk yang lahir duluan, By Ny….T2 lahir setelahnya dan dst atau nama bayi sendiri apabila sudah diberi nama misalnya By…T1, By….T2 dst 4.2 tanggal lahir adalah tanggal lahir abyi tsb 4.3 no Rm adalah nomor RM saat itu 5. ibu bayi 5.1 memakai 2 gelang identitas yaitu : 5.2 satu warna pink identitas ibu tsb 5.3 satu lagi warna sesuai jenis kelamin bayi nya, kalau bayi laki maka dipakai gelang biru dan bila bayi perempuan dipakai gelang pink. 5.4 identitas berisi data bayinya 1. Front office/registrasi 2. Unit Perinasia 10 KOMUNIKASI EFEKTIF RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/011 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Komunikasi efektif adalah upaya petugas RS untuk berkomunikasi secara baik dalam hal menyampaikan hasil pemeriksaan, melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium dan kondisi pasien; menulis perkembangan perawatan pasien; menerima instruksi dokter sehingga informasi atau instruksi termasuk untuk tata laksana pasien tersampaikan dengan baik Tujuan Untuk mendapatkan informasi kondisi pasien seakurat mungkin Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. Penerimaan pesan dapat VERBAL melalui telepon dan TERTULIS 2. Prinsip penerimaan pesan VERBAL TULIS, BACA KEMBALI: penerima pesan menuliskan lengkap isi pesan, membacakan kembali isi pesan, pemberi pesan memverifikasi isi pesan , penerima pesan mengklarifikasi ulang isi pesan 3. Prinsip penerimaan pesan TERTULIS : SBAR ( situation, background, assessment, recommendation). Melaporkan perkembangan pasien. Pemberi pesan harus memverifikasi pesan secara tertulis dengan cara memberi tanda tangan di catatan penerimaan pesan. 4. Konfirmasi obat obatan LASA dilakukan dengan mengeja. Pengejaan menggunakan kode yang terstandar 5. Penulisan singkatan sebaiknya menggunakan singkatan yang lazim dipakai 1. Seluruh Unit di lingkungan RSIA Permata Bunda 11 KOMUNIKASI EFEKTIF: PENERIMAAN PESAN LISAN, KONSULTASI KONDISI DARURAT RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/012 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Komunikasi efektif adalah cara komunikasi yang baik untuk konsultasi pasien, melapor kondisi darurat pasien membangun komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap dan jelas mewujudkan komunikasi yang mudah dipahami oelh penerima pasien mencegah kesalahan dalam berkomunikasi meningkat keselamatan pasien Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Panduan Sasaran Keselamatan 1. Perawat / bidan/ dokter jaga : laporan / komunikasi Verbal / lisan / pertelepon : SBAR 1.1 siapkan status pasien 1.2 perkenalkan diri, ruangan 1.3 laporkan pasien kondisi darurat situasi, latar belakang / background, penilaian keadaan / assessement, saran / recommendation ( SBAR ) 1.4 laporkan sesingkat mungkin, hal-hal inti dan penting 1.5 intruksi / pesan yang diberikan dicatat di catatan perkembangan pasien terintergrasi, baca kembali dan konfirmasi kepada pemberi instruksi / pesan ( TBAK) 1.6 Laksanakan instruksi / pesan secepat mungkin 2. DPJP 2.1 verifikasi pesan / intruksi di catatan perkembangan pasien terintegrasi dalam waktu 1 x 24 jam 2.2 apabila dalam waktu 1x24 jam DPJP / pemberi pesan belum bisa memberikan verifikasi maka dokter jaga sepengetahuan DPJP dapat memverifikasi pesan tsb dengan cara memberi pesan serta memberikan tanda ( + ) 1. Seluruh Unit di lingkungan RSIA Permata Bunda 12 PENGGUNAAN OBAT OBATAN YANG MEMERLUKAN KEWASPADAAN TINGGI RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/013 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Penggunaan obat obatan yang termasuk kelompok high alert. Obat high alert adalah obat obatan yang memliki risiko lebih tinggi untuk menimbulkan komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan jika terjadi kesalahan penggunaan baik dosis, interval dan pemilihannya termasuk NORUM dan LASA Kategori obat high alert terlampir. Tujuan Upaya untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan akibat kesalahan pemakaian obat obatan high alert Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 78/SK/DIR/1/2018 tentang Panduan Medication safety Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. Penyimpanan obat obatan yang termasuk kelompok high alert medications : 1.1 Disimpan di dalam kabinet / rak tersendiri / khusus dan pada kotak obat tsb diberi label high alert 1.2 Infus atau intravena high alert medications harus berlabel high alert jelas dengan tulisan yang berbeda dengan sekitarnya 1.3 Elektrolit pekat : tidak disimpan di R perawatan, disimpan dengan label yang jelas dan dengan akses terbatas 1.4 Obat katagori LASA : Beri jarak penyimpanan antar obat 1.5 Tidak disimpan di meja dekat pasien tanpa pengawasan 2. Pemberian obat high alert, dilakukan double check oleh perawat sebelum diberikan ke pasien. Kerjakan 7 benar. Tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat rute/cara pemberian, tepat waktu 2.1 tepat pasien 2.2 tepat obat : obat sesuai instruksi dokter 2.3 tepat dosis 2.4 tepat rute/cara pemberian (oral, Infus, IV atau IM) 2.5 tepat waktu (sesudah makan, sebelum makan) 2.6 tepat dokumentasi (pencatatan di rekam medik) 2.7 tepat informasi kepada pasien 3. Dicatat di rekam medik bahwa telah dilakukan pengecekan ganda oleh 2 orang perawat , diberi nama perawat yang bersangkutan dan ditanda tangani. 4. Apabila meragukan dalam hal pemakaian obat high alert segera komunikasi dengan dokter penulis resep, bacakan dengan MENGEJA sesuai kode standar 5. elektrolit konsentrat, diserahkan ke ruangan dengan kondisi sudah siap pakai, untuk sekali pakai dengan label HIGH ALERT 1. Unit Rawat Inap, 2. Unit Rawat Jalan 3. Unit Farmasi 13 KOMUNIKASI EFEKTIF: PELAPORAN NILAI KRITIS LABORATORIUM PATOLOGIKLINIK RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/014 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Adalah cara berkomunikasi menyampaikan nilai kritis secepat mungkin dan waktu kurang dari 1 jam pasien sudah mendapat intervensi Tujuan Pasien dalam waktu kurang dari 1 jam telah mendapat intervensi sehingga mengurangi kesakitan dan kematian pasien Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Prosedur Unit Terkait 1. petugas laboratorium : 1.1 segera setelah mendapat hasil yang termasuk nilai kritis laboratorium melaporkan nilai tsb ke dokter jaga / dokter yang meminta pemeriksaan 1.2 apabila gagal menghubungi dokter jaga atau dokter yang meminta pemeriksaan dalam waktu kurang dari 15 menit, maka hubungi perawat ruang yang bersangkutan 1.3 laporkan hasil dengan metode TBAK, catat dibuku komunikasi ( pencatatan juga dilakukan diruang perawatan ) 1.4 perawat mencatat juga hasil tsb di catatan perkembangan pasien terintegrasi 1.5 segera laporkan dokter jaga atau DPJP 2. dokter jaga a. melakukan penilaian terhadap pasien dalam waktu kurang dari 15 menit b. apabila mampu ditangani, segera lakukan penanganan c. apabila tidak mampu, segera lapor atau hubungi DPJP dalam waktu kurang dari 15 menit d. apabila gagal menghubungi DPJP maka hubungi kepala unit rawat inap e. semua kegiatan di catat di catatan perkembangan pasien terintergrasi 1. 2. 3. Laboratorium Ruang keperawatan Staf Medis RS 14 KEAMANAN OPERASI : PENGISIAN LEMBAR CHECK LIST KEAMANAN OPERASI RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/015 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengisian check list keamanan operasi adalah mengisi lembaran check list yang berisi pertanyaan saat sign in, time out dan sign out. Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan operasi Keputusan Direktur Nomor 79/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Kamar Bedah Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Lembar check list keselamatan operasi berisi isian saat Sign in, time out dan sign out wajib diisi 5secara lengkap 2. Setelah terisi lembaran di tanda tangani oleh perawat/dokter anestesi, perawat sirkuler dan operator 3. Lembar isian diletakkan atau dimasukkan ke dalam rekam medik pasien 1. Kamar bedah 15 KEAMANAN OPERASI : PEMBERIAN TANDA OPERASI RSIA. PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/016 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Tujuan Pemberian tanda operasi adalah suatu cara yang dilakukan operator untuk menandai lokasi operasi, tanda diberikan harus sepengetahuan pasien dan atau keluarga Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan operasi Kebijakan Keputusan Direktur Nomor 79/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Kamar Bedah Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda Pengertian Prosedur Unit Terkait 1. Operator melakukan identifikasi pasien dengan cara : 1.1 Bertanya terbuka kepada pasien 1.2 Mencocokkan jawaban pasien dengan gelang identifikasi pasien dan rekam medik 1.3 Identitas HARUS cocok antara gelang identifikasi dan rekam medic 2. Operator memberi tanda lokasi operasi di tubuh pasien, dengan sepengetahuan pasien dan atau keluarga pasien 3. Pembuatan tanda lokasi operasi menggunakan tinta permanen berupa tanda lingkaran. Tanda HARUS mudah dilihat, dikenali dan tidak terhapus 1. Unit perawatan 2. Kamar Bedah 16 PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN : CUCI TANGAN RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/017 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Cara yang dilakukan RS guna mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan, yaitu dengan melakukan cuci tangan terstandar. Mengurangi kejadian infeksi akibat pelayanan kesehatan di RS Keputusan Direktur Nomor 32/SK/DIR/1/2018 tentang Pedoman Pelayanan PPI Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Setiap petugas RS wajib mengetahui dan mampu melakukan cuci tangan dengan cara standar, menggunakan bahan yang standard dan efektif 2. Petugas Rumah Sakit yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan dilarang mengenakan perhiasan di jari tangan selama bertugas 3. Cuci tangan menggunakan : 3.1 cairan berbasis alkohol = Handrub 3.2 sabun antiseptik = Handwash 4. 5 (lima) saat cuci tangan : 4.1 sebelum kontak dengan pasien 4.2 sebelum tindakan asepsis 4.3 setelah terkena atau kontak cairan tubuh pasien 4.4 setelah kontak dengan pasien 4.5 setelah kontak dengan lingkungan pasien 1. 2. 3. 4. 5. Seluruh Ruang Perawatan Unit Rawat jalan UGD Kamar Bedah Seluruh Unit RSIA Permata Bunda 17 PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN : CUCI TANGAN MENGGUNAKAN CAIRAN BERBASIS ALKOHOL = HANDRUB RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/018 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengertian Cara yang dilakukan RS guna mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan, yaitu dengan melakukan cuci tangan terstandar. Tujuan Mengurangi kejadian infeksi akibat pelayanan kesehatan di RS Kebijakan Prosedur Unit Terkait Keputusan Direktur Nomor 32/SK/DIR/1/2018 tentang Pedoman Pelayanan PPI Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Ambil cairan handrub secukupnya, ratakan di telapak tangan dengan cara mengosok telapak tangan 2. Gosok punggung tangan dan sela sela jari, lakukan pada ke dua tangan 3. Gosok telapak tangan dan sela sela jari tangan 4. Gosok punggung jari ke dua tangan dengan posisi tangan saling mengunci 5. Gosok ibu jari kiri dengan cara diputar dalam gengaman tangan kanan, lakukan sebaliknya 6. usap ujung kuku jari tangan kanan dengan cara diputar di atas telapak tangan kiri, lakukan sebaliknya 7. tangan anda telah bersih dan siap digunakan 1. 2. 3. 4. 5. Seluruh Ruang Perawatan Unit Rawat jalan Kamar Operasi Seluruh Unit RS Administrasi RS 18 PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/019 0 1/1 RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN 15 Januari 2018 Pengertian Tujuan Kebijakan Ditetapkan Direktur dr. Yenira Fitriani Pengurangan risiko pasien jatuh adalah pendekatan atau cara yang dilakukan RS guna mengurangi risiko cidera pada pasien karena jatuh Untuk mengurangi kejadian jatuh pada pasien Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Perawat / bidan melakukan penilaian ada tidaknya risiko jatuh pada seorang pasien saat pertama kali menerima pasien tersebut. Penilaian dapat diulang terkait dengan perubahan klinis pasien 2. penilaian yang telah dibuat, ditindak lanjuti dengan pengawasan pada pasien tersebut 3. penilaian dilakukan menggunakan suatu check list penilaian risiko pasien jatuh 3.1. pasien anak: menggunakan skala Humpty Dumpty 3.2. pasien dewasa : menggunakan skala jatuh Morse (Morse fall scale/MFS) 4. Pasien yang memiliki risiko jatuh diberi gelang warna Kuning Prosedur Unit Terkait 5. Pasien dengan gelang Kuning 5.1 wajib dibawah pengawasan perawat / bidan, sebisa mungkin letakkan dekat nurse station 5.2 diberi tanda peringatan “pasien risiko jatuh” 5.3 beritahu protokol pencegahan pasien jatuh pada orang tua pasien atau keluarga pasien 5.4 beritahu keluarga atau orang tua pasien, bahwa keluarga atau orang tua sangat berperan dan membantu untuk mencegah jatuhnya pasien 1. 2. Seluruh Ruang Perawatan Unit Rawat jalan 3. UGD 19 PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH : BAYI/ NEONATUS RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/020 0 1/1 Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengurangan risiko bayi jatuh atu neonatus jatuh adalah upaya mencegah bayi atau neonatus jatuh Rs dapat mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cidera apabila bayi atau neonatus jatuh Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Alat dan bahan 1 lembar interfensi risiko jatuh bayi /neonates 2. Perawat ruangan bersalin (neonatus dirawat bersama ibu) : intervensi atau pengkajian sbb: - Letakkan boks bayi dekat dengan ibu - Orientasi ruangan pada orang tua atau keluarga - Pastikan lantai tidak licin - Edkasi orang tua/ keluarga - Pastikan bayi selalu didampingi - Perawat/bidan control rutin 3. Perawat ruang perinatology (neonatus dirawat terpisah dengan ibu) intervensi atau pengkajian sbb: - Control rutin oleh perawat - Bila bayi dirawat di incubator maka pastikan semua jendela terkunci - Edukasi orang tua dan keluarga 4. Semua neonatus diberi penanda risiko jatuh warna kuning yang ditempelkan di gelang identitas bayi dan tanda risiko jatuh di boks bayi. 1. 2. Kamar bersalin Ruang perinatal 20 PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH : RAWAT JALAN RSIA PERMATA BUNDA Jl. Brigjend. Katamso No. 07 Ketapang Kalimantan Barat Telp. (0534)3036076 No. Dokumen No.Revisi Halaman SPO/II/SKP/021 0 1/1 Ditetapkan Direktur Tanggal Terbit SPO KESELAMATAN PASIEN Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait 15 Januari 2018 dr. Yenira Fitriani Pengurangan risiko pasien jatuh adalah upaya mencegah pasien jatuh dengan mengembangkan evaluasi ada tidaknya risiko jatuh pada seorang pasien dan langkah intervensi apabila ditemukan risiko jatuh. 1. Rs dapat melakukan evaluasi risiko jatuh pasien 2. Rs dapat mengambil tindakan untuk mengurangi cidera apabila pasien jatuh. Keputusan Direktur Nomor 09/SK/DIR/I/2018 tentang Panduan Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda 1. Alat dan bahan : a. Lembar check list risiko jatuh rawat jalan get up and go b. Lembar edukasi risiko jatuh rawat jalan c. Kalung kuning penanda risiko jatuh rawat jalan 2. Petugas front office/registrasi atau sekuriti a. Melakukan pengkajian menggunakan lembar pengkajian risiko jatuh get up and go b. Hasil pengkajian dicatat di rekam medis pasien c. Apabila pasien termasuk kategori risiko tinggi maka berikan edukasi risiko jatuh dan pasangkan kalung kuning penanda risiko jatuh. d. Apabila pasien termasuk kategori risiko rendah maka berikan edukasi risiko jatuh. 3. Sekuriti atau perawat Pasien risiko tinggi : berikan edukasi dan orientasi tentang rumah sakit a. Lakukan [endampingan selama berobat di rsia permata bunda b. Dapat ditempatkan di kursi roda atau brankar atau ditidurkan di poliklinik c. Kalung kuning penanda risiko jatuh dikembalikan ke loket pendaftaran saat pasien selesai berobat d. Berikan edukasi pada pasien dan keluarga agar berhati hati saat perjalanan pulang. 1. 2. 3. Petugas front office/ registrasi Unit rawat jalan Security 4. Unit pelayanan penunjang 21 22